You are on page 1of 35
3 PENCAPAIAN SEJARAH LISAN Bagaimana kita mengukur pencapaian sejarah lisan? Dari seruan panjang masa lalunya?; Herodotus, Bede, Clarendon, Scott, Michelet, Mayhew...? Atau ambisi-ambisi serta keberagamannya di masa sekarang? Tidak mustahil untuk menandai batasan yang jelas di sekitar karya dari sebuah gerakan yang membawa serta beraneka ragam spesialis. Metode sejarah lisan pun dipakai oleh banyak sarjana, terutama sosiolog dan antropolog yang tidak menilai diri mereka sebagai sejarawan lisan. Begitu juga dengan wartawan. Mungkin mereka semua menulis sejarah—dan mereka pun memang menyajikan fakta sejarah. Karena alasan-alasan yang berbeda, nampaknya para sejarawan profesional tak membayangkan karya mereka sebagai ‘sejarah lisan’. Mereka justru berfokus pada persoalan sejarah yang mereka pilih ketimbang metode-metode yang digunakan sebagai pemecahan; mereka pun akan sewajarnya memilih untuk tidak hanya menggunakan sejarah lisan, melainkan pula bersama sumber-sumber lainnya. Istilah ‘sejarah lisan’ sendiri menambah kebingungan ini: ~-[sejarah isan] mengisyaratkan sebuah analogi menyesatkani bersama aspek-aspek sejarah yang sudah dibedakan sejak awal— ekonomi, pertanian, kedokteran, hukum, dan lain-lain. Di saat sejarah lisan tak pernah menjadi ‘bilik’ sejarah dalam cakupannya sendiri, ia merupakan teknik yang dapat digunakan secara masuk akal oleh cabang manapun dalam displin tersebut. Tajuknya pun- mengandaikan—mengundang, bahkan—pemisahan bidang di saat as 86 PAUL THOMPSON jelgs bahwa siapapun yang mengambil bukti lisan di waktu-wain,, tertentu bahwa pengumpulan bukti lisan adalah aktivitas yang merujuk pada keterjalinan seluruh aspek sejarah, alih-alih pag: pemisahan tersebut.> Jika potensi sejarah lisan sepenuhnya diwujudkan, maka tiday, ada daftar spesifik dari judul-judul yang ditemukan dalam bibliografj sejarah yang dicantumkan, sebagaimana dalam perubahan men. dasar dimana sejarah ditulis dan dipelajari, dalam pertanyaan. pertanyaan dan penilaian-penilaiannya, beserta teksturnya. Yang terjadi selanjutnya adalah pembahasan tentang satu dari banyak dimensi sejarah lisan—dampak bukti-bukti lisan yang baru terhadap ranah-ranah studi sejarah yang ada selama ini—dan contoh-contoh yang dikutip sengaja dibatasi pada karya-karya modern saja. Bahkan demikian, sulit untuk membuat keputusan berimbang yang memuaskan antara, di satu sisi, berlimpahnya artikel yang sering kali singkat, terutama tentang karya yang masih dalam proses, yang dikenal melalui penerbitan langsung di jurnal-jurnal dan bibliografi gerakan resmi sejarah lisan, dan di sisi lain, terbitan-terbitan yang tak kenal batas (namun penting) di ranah sosiologi, antropologi, cerita rakyat, sejarah kontemporer, politik dan biografi yang bagi sejarah fisan, amat pinggiran. Survei lengkap atas masing-masing bidang pada akhirnya akan sangat melelahkan, dan hanya akan berakhir sebagai pembahasan tentang gambaran awal saja. Mari kita berangkat dari sejarah ekonomi. Di sini, bukti lisan memiliki dua pengaruh yang nampaknya berbeda, pertama sebagai suplemen dan pengkoreksi sumber-sumber yang sudah ada, dan kedua dalam membuka persoalan-persoalan baru untuk dipertimbangkan. Bagi sejumlah aspek dalam sejarah ekonomi seperti kebijakan pemerintah, perdagangan asing, atau perbankan dan asuransi, dokumentasi yang ada sudah berlimpah jumlahnya bahkan ketika TEORI DAN METODE SEJARAH LISAN a, terkadang fokusnya sempit. Namun ini tidak cukup berlaku pada industri. Beberapa indeks statistik agregat, misalnya statistik upah iil, statistik jam kerja dan produktivitas, merupakan kompilasi data yang sangat mengandalkan dokumentasi yang tidak memadai atau penar-benar mengandalkan terkaan belaka, terlepas dari fakta bahwa data-data itu dipresentasikan dengan kepercayaan diri yang besar. Hal ini dapat diilustrasikan dengan kasus pertambangan. Christopher storm-Clark telah menunjukkan bagaimana catatan-cataten dokumen yang ada tidak mencukupi dan menyesatkan, Sebelum akhir abad ke- 19, industri penambangan terdiri dari tambang-tambang yang kecil, dangkal, dan berumur singkat; namun bukti yang bertahan tidak saja langka dan fragmentatif, tetapi juga sangat bias terhadap tambang raksasa dan bermodal besar beserta pemukiman pendukungnya. Ditutupnya tambang-tambang tersebut beserta penghancuran arsip- arsipnya semenjak masa depresi antara dua Perang Dunia, enggannya para pemilik tambang memperbolehkan tambangnya diperiksa, dan selanjutnya ketakutan serupa Dewan Batubara. Nasional (National Coa! Board), tidak juga menambah tingkat ketersediaan maupun konten informasi tentang tambang-tambang tersebut. Karena itulah, untuk risetnya sendiri, Storm-Clark menggunakan wawancara yang salah satunya bertujuan mengumpulkan informasi dasar mengenai teknologi dan organisasi kerja dalam jenis tambang yang arsip- arsipnya telah hilang. Wawancara juga menyediakan bukti yang lebih lengkap (lebih lengkap daripada arsip tambang batu bara manapun) tentang proses-proses rekrutmen masuk ke dalam tambang serta perindahan para pekerja ke dalam lingkungan pemukiman sementara pertambangan. Namun, yang mungkin paling mengejutkan adalah signfikansi wawancara-wawancara tersebut dalam menjelaskan dan meluruskan informasi yang, setidaknya bagi beberapa tambang, dalam hal jam kerja dan upah telah dipasok oleh Colliery Wage Books. y i 8s PAUL THOMPSON ~ Wawancara mengindikasikan bahwa bagi masing-masing Penamber jam kerja tetaplah sangat lentur, sementara sistem upah berbasis ts) produksi yang terbagi-bagi antara para kelompok pekerja tambay q sedemikian kompleks dan beragam, sehingga konsep tarif ua | selama periode sebelum 1914 nyaris tak ada artinya.? Macam-macam argumen yang sama yang membela niiai tue fisan dalam kaitannya dengan dokumen berlaku pula pada indusy industri lainnya. Gould Colman telah menunjukkan bagaimis ‘wawancara dapat menguak sisi yang sangat berbeda dari bekerjans prases-proses pemasaran dalam industri susu di New York aaw dekade 1930-an, dan kemudian peranan-peranan yang dimaine: Dairymen’s League dan produsen-produsen yang berskala lett kecil dalam perjuangan di era New Deal. Biografi sostal dan rwayet industri tentang Henry Ford karangan Allan Nevins yang tebal its, menunjukkan bagaimana sejarah lisan menerangkan metode-metxe kerja seorang penemu besar, lebih jelas dari pada sumber-sumber dokumen. Namun periu juga memahami, berkebalikan dengan kit* kesuksesan luar biasa itu, firma kecil semacam bengkel penghat’ besi di kota kecil yang tidak berkembang menjadi perusahaan best dan-sedikit kembali ke belakang, pengrajin di pedesaan—tuk? bengkel roda, tukang memperbaiki atap, dan seterusnya—"s jarang sekali tercatat dalam dokumen tertulis namun kink ho" dalam banyak sekall Jiteratur yang mengandalkan sumber-suT* fisan. Lagi-lagi, hanya bukti lisanlah yang sering kali memungkit” hajlan yang memadal tentang aktivitas ekonomi peralinan yt boleh jadi merupakan bagian vital dari gambaran besar ekore™ sttara keseluruhan. Namun nyaris tidak ada arsip tertulis tent? peberja musiman-perburuan burung, perkreditan, spekulas! par dan setérugnya—dan bagi industri penyulingan alkohol yang 8°" tetorganisir rapl,. hanya terdapat sedikit sekall dokumen sentat rr” ee TEORI DAN METODE SEIARAH LESAN = migrasi musiman teratur yang dilakukan oleh buruh-beruh tev dart Anglia Timur ke Burton-on-Trent. Dan dalam perital perikandn, eta memiliki sebuah industri yang keseluruhan didertinasi oleh firma- firma kecil dan tenaga kerja musiman, yang sejarahrya praktis tidak dapat ditulis kecuati melalui sejarah isan. Namun, selama ini karya sejarah lisan yang paling ber kesinambungan—dan memiliki signifikanst penting bagi se}arsh ekonomi—adalah yang berfokus pada pertanian. Lagifagi a ant catatan-catatan, buku-buku upah, dan buku hariaa, biasarys haere dapat ditemukan dalam konteks laban-lahan pertanian besar yang: teknologinya maju. Keberadaan arsip-arsip tersebut menunjuakart ee tingkat efisiensi yang tak lazim. Bahkan ketika arsip-arsip tte ada. informasi yang tersedia tentang, misainya, taraf upah atau tear kerja biasanya tidak memadai, dan sering kali tidak dapat dipahaat atau menyesatkan. Untuk memastikan petunjuk yang dapat diandalkan tentang pola-pola kerja yang lazim atau vartadi Ragkat kemajuan teknologi dalam distrik tertentu, sejarah isan amatiah penting. Pengumpulan sumber-sumber materiil, tersbet telat dilakukan secara sisternatis di Wales dan Skotlandia namun sebega’ data sosiologi, antropologi, atau cerita rakyat ketimbang data velacah ekonomi. Baru beiakangan ini terdapat karya-karya peneitan yang: hebat oleh David Jenkins dan Eric Cregeen tentang aspel-aapek soune ekonomi di wilayah-wilayah ini. Namun pembuktian atat relewara! penelitian tapangan guna mendapathan data tisgn ei bidang sejarah ekonomi pertanian baru dimulal oteh George Ewart Evan doled studi-studinya tentang pertanian di Anglia Timar, The Morse br the - Furrow, The Farm and the Village, dan khueyusnya Where Beards Wag AE, cara-cara kerja-di ladang, mulat dari tahan besar berteragt wap” hingga lahan-tahan usaha kecit; ekonomi termiak Sea eens ORS er dan buruh tani, pln an Canscaner so PAUL THOMPSON Yang sedikit kurang berkembang namun dirujuk dalam studi studi tentang petani dan pengusaha desa lainnya, serta studi tentang pengusaha pabrik wool dalam From Mouths of Men, adalah stug; tentang usahawan, sebuah bentuk lain dimana bukti lisan muta memberikan sumbangsihnya pada sejarah ekonomi. Mestigua terdapat materi autobiografis yang berlimpah tentang intelektud kelas atas dan keles menengah, informasi tentang kelas penguasatz pabrik dan bisnis sangatlah langka. Tanpa informasi terset.e, pertany2an-pertanyaen tentang peran firma keluarga dan sosishczi serta periizku usahawan dalam meluruhnya ekonomi Inggris tdze akan mampu terjawab. Riset-riset utama dalam renzh ini tele dilatuban Thea Vigne. Ade pula hubungan potensial antara sejarah ekonomi de sejarah penemuan sains dan teknologi, meskipun kini sejarah-sejare> lisan yang hadir dalam bentuk sejarah sains lebih mengetengzhien bentuk-bentuk penemuan yang lebih berengsi secara sosial. Selz! itu terdapat juga proyek-proyek dalam sejereh kedokteran dan psikiatri: Dalam. karya-karyanya, Astronomy Transformed: The Emergence of Radio Astronomy in Britain, David Edge menyajiken sebuah analisis mendalam tentang perkembangan astronomi radio— sebuah teknologi yang paling spektakuler, mahal, dan mungkin paling: sedikit relevansi sosialinya—di era pasca-perang. Menilik sebagian pengalamannya di bidang sains yang sama, ia paham jil2 Sedikitnya arsip yang ditinggalkan oleh para ilmuwan bukanleh ‘suatu kebetulan;. mereka menganggap percobaan-percobaan dan kekeliruan-kekeliruan mereka sebagai hal yang tidak relevan dalam sejarah sains; yang mereka percayai berlangsung dalam serangkaian fenemuan yang masuk akal. Melalui bukti wawancara, ia mampu “menunjokkan gambaran yang sangat berbeda: sebuah kisah tentang kebuntuan-kebuntuan, tentang kesalahpahaman, tentang penemu2o ee. eee eee ee st yang diraih karena kebetulan semata, delam situasi sosial yeng pacar persaingan, yang sebagian dikemudikan cleh spesiaiisasi telomock, pede ditzleng-telenginys namun terkadang mengare! informasi secara sengaja. Make, renee is yang penting bagi studi sejersh metode iit sang ilmuwan sendiri berubah dari seorang y cad dan resional menjadi seorang manusia dan hewan politic Sejarah sains tentunye hanyalah cz be Ranah yeng menarik secare knusus ede sini sejarah lisan dapat digunaken untuk membedzkan teperceyszn Gan prektik yang dilakuken penganut biase dan Pemimpin-pemimpin mereka. Miszinya sajz, bagaimene egeme membentuk nilai-nilai kelas pekerja kereh puth yeng menempet Posisi kelas menengzh ke bawah? Mungkin puls untuk memesikss ‘agama rendahan’, takhayul, ritual-ritual kelshiren, pernixahen den kematian dari kalangan yang tak beragema—renah-renahy yeng Pada hakikatnya jauh dari jangkauan arsip kelembegean agama. Dan semenjak relasi antara perkembangan ekonomi dan-ideologi gama yang dianut para usahawan serta tenaga kerja mereka telah menjadi topik penting dalam perdebatan sejerah, hal ini menyediakan poin dimana bukti lisan dapat melanjutkan sejarah ekonomi. Pengkajian kembali argumen-argumen Weber, Healevu, dan E.P. Thompson mengenai ptopik tersebut menjadi fokus dalam Pit-Men dan Preachers and Politics—keduanya karya Robert Moore. , Studi tentang lembah penambangan Durham menunjukkan peranan, - yang dimainkan oleh Methodisme Primitif—dengan peneFansnnag a atas perbaikan individu dan dibeking oleh paternalisme para p: tambang setempat—dalam menghalangi pertumbuhan kesadaran kelas yang militan di kalangan buruh tambang, hingga pengaruhnya (beserta paternalisme para pemiliknya) yang lulub tanta di-tengah 92 . PAUL THOMPSON krisis ekonomi industri di abad ke-20. Catatan tentang agama (termasuk pengidentifikasian atas mereka yang merupakan penganut fokal namun bukan anggota kapel) yang sangat mengandalkan sejarah lisan, serta kombinasi antara sulitnya rekonstruksi sejarah di tingkatan lokal dan argumen umum teoretis menjadikan buku inj monumen yang sangat penting. Buktilisan pun juga membimbing kita kita pada ranah yang rapuh di bidang sejarah ekonomi, namun sangat penting bagi sejarah lisan— yakni sejarah perburuhan. Kisaran karya yang ada di sini pun telah memadai sehingga sebuah esai terpisah tentang kepustakaan pun dapat ditulis, mulai dari buklet-buklet setempat dan arikel-artikel di jurnal seperti Bulletins of the Society for the Study of Labour History atau Radical America, sampai buku-buku dalam jumah banyak, serta kumpulan arsip sebesar South Wales Miners’ Library. Sumbangsih bukti jisan dapat dilihat dalam beberapa bentuk yang berbeda. Yang paling sederhana adalah bentuk biografis. Bahkan para pemimpin buruh pun tidak meninggalkan arsip pribadi dalam jumlah besar sehinga bukti fisan terbukti bernilai penting dalam pengerjaan karya-karya seperti Dictionary of Labour Biography oleh John Saville dan Joyce Bellamy, dan karye-karya terpisah lainnya. Dengan sedikit pengecualian— seperti Brother to the Ox (Fred Kitchen, 1940) dan Life as We Have Known It, by Co-operative Working Women (Margaret Llwelyn Davies, 1931)—otobiografi standar buruh sampai era itu biasanya ditulis oleh sekretais serikat pekerja atau anggota parlemen tentang kehidupan publiknya, yang paling maksimal cuma diberi beberapa halaman pengantar tentang masa kecil dan pekerjaan pertamanya. Berkat'pengarsipan-yang dilakukan para sejarawan lisan, jug dari pengaruh ‘radio, kini kita memiliki cerita-cerita kehidupan dari pare penulis yang iuas sekali kisarannya: dari pemimpin buruh lokal “hingga nasional,-dari anggota serikat yang posisinya biasa-biasa sale, TEORI DAN METODE SEJARAH LISAN™ dan juga dari buruh-buruh yang tak tergabung dalam serikat pekerja; dari perempuan maupun laki-laki; dari buruh kasar, pembantu rumah tangga, buruh yang bekerja jam-zaman tanpa henti dan buruh sambilan, juga dari buruh tambang dan buruh aristokrat. Yang juga sama-sama penting adalah isi dan bahasa yang telah beralih dari kehidupan publik ke pengalaman sehari-hari dalam bekerja dan berkeluarga. Otobiografi yang lebih intim dan menghibur pun muncul, meninggalkan jejaknya pada cerita kehidupan yang diterbitkan. Pengaruhnya dapat dilihat dengan jelas pada_intisari-intisari manuskrip otobiografi terbaru, termasuk yang ditulis oleh John Burnett dalam bunga rampainya yang bagus, Useful Toil. Otobiografi lisan serupa dalam jumlah besar kini tersedia di jawatan-jawatan arsip dan rekaman. Hanya sedikit kumpulan otobiografi dari sana yang telah diterbitkan, entah itu sebagai buklet kecil yang beredar secara lokal, maupun sebagai bunga rampai seperti Rank and File: Personal Histories by Working Class Organisers from America (karya Alice dan Staughton Lynd) atau Working Lives, 1905-45 karya People’s Autobiography of Hackney. Terbit pula jenis baru otobiografi dalam jumlah besar yang berawal dari ingatan yang dituturkan secara lisan, seperti Fenland Railwayman (Arthur Randell), The Furrow Behind Me (Angus Mclellan), dan Below Stairs (Margaret Powell). pemogokan. Sebuah contoh bagus yang harus. adalah studi Peter Friedlander, The emergence 1939—tentang masuknya beramai-ramai burt di Detroit ke serikat pekerja—yang seba; awal diperoleh dari wawancara. Mmenggunakan bukti lisan ada as PAUL THOMPSON meluasnya intormast yang meliputi pengalaman keseharian: ¢. dog kebanyakan sejarawan buruh, yang penting adalah bagairny.. backty fe akan digunakan ketimbang bagaimana ia dine, wtgu direkam. Hal int dapat disaksikan dengan membandingra, ataningatan ngator-ngidul tentang persengketaan industri dais. . 2 ive history, 1887-1971 (R. Leeson) dengan sekumpy,, ngan yang lebih terarah dalam penulisannya, yang juga menjas an dalam buku Jeffrey Skelley, The General Strike. tam, hatunganoya febih baik tetaplah esai-esai dalam jilid gubsh., Peter Wyncoll dan Hywel Francis, dan buku karangan Anthony Mayo. tentang The General Strike in the North-East, yang membangu. tapersnnya dani kombinasi antara bukti lisan dan tertulis. Serangtzia. pemogokan dapat dianalisis dengan cara yang sama, seperti hata dalam kasus pemogokan panen yang dilakukan para pekerja ladang Norfoix. Pendekatan lainnya adalah operasi darurat penyelamata;, maten, sering kali dilakukan menjelang meletupnya perselisiha; seperti pemogokan buruh-buruh galangan kapal di unpper Clyde, atay laporen A. Lane dan K. Roberts tentang Strike at Pilkington’s. Keduz pendekatan boleh jadi berbeda nilai, namun ada dua kekuatan khusus pada bukti fisan jenis ini. Pertama, ia bisa melampaui formalitas dan pemystaan-pernyataan dramatis pemimpin yang saling bersengkets, sebagaimana yang direpresentasikan dalam koran dan rekaman, ke tataran kehidupan yang lebih monoton, realitas yang penuh kesinny; kebingungan dan pandangan yang berbeda-beda di dalam jajaren non-elite dalam serikat, termasuk mereka yang tetap bekerja ketia rekan-rekannya mogok. Analisis Sidney Pollard dan Robert Tumer . atas para _karyawan (beserta perilakunya) pabrik wool di Yorkshire yang saling berbagi laba (profit-sharing), mampu menangani topk yang terbukti sulit ditembus. Dan beberapa karya yang paling menari dikerjakan oleh buruh-buruh yang mengangegur: tentang organisas- i - TEGRI DAN METODE SesRmAH LISAM % organisasi mereka dan tentang pengalaman mereka menganggut— pencarian kerja yang panjang dan tak membuahkan basil, menghemat makanan, rendahnya Ungkat kesejahteraan—sebuah pengalarman yang sama menyengsarakannya di Amerika Utara, Australia, atau ingeris- Kumpulan bukti yang terbesar dapat ditemukan di Hard Times xarangan Studs Terkel dan Ten Lost Years karangan Barry Broadfoot; namun analisis yang lebih kaya dan reflektif, serta menunjukkan penggunaan cerita kehidupan dengan cara yang paling baik, dapat ditemukan dalam Workless, sebuah studi di zaman itu yang dilakukan oleh Dennis Marsden dan E. Duff. Bentuk ketiga sejarah lisan perburunan, yang juga paralet dengan penelitian sosiologi, adalah studi tentang komunitas— kita akan kembali ke sini nanti. Di sini, dampak sejarah lisan dapat diperlihatkan dengan mengkontraskan karya-karya klasik sosiologi, Coal of Our Life (1956) karangan Norman Dennis, F. Henriques, dan C, Slaughter, yang berbasis wawancara namun mengabaikan materi sejarah yang mereka kumpulkan sendiri, dengan karya sosiologi dan sejarah yang lebih baru karangan Storm-Clark dan Moore yang mengetengahkan rekonstruksi retrospektif atas hubungan- hubungan kelas dan arti komunitas. Metode ini pun memungkinkan periuasan studi sejarah tentang komunitas hingga ke studi-studi yang mengandalkan dokumen yang sedikit sekali jumlahnya, misainya studi tentang buruh lepas, penarik pedati, pemburu liar, dan wanita tukang cuci dalam “Quarry Rough”-nya Raphael Samuel. Akhirnya bukti lisan memiliki nilai khusus bagi sejarawan buruh yang berurusan dengan proses-proses kerja itu sendiri—tidak hanya teknologi (yang telah kita bahas sebelumnya) tetapi juga pengalaman kerja beserta relasi-relasi sosial yang hadir mengikutinya. Pengalaman kerja inilah yang diangkat dalam mahakarya klasik Stud Terkel: Working. Seperti semua bukunya yang lain, efek yang kita rasakan tidak berasal:dari 6 PAUL THOMPSON argumen yang gamblang melainkan dari akumulasi intisari-intisey; wawancara. Buku ini tebal—terdapat 600 halaman dimana 139 orang Amerika menuangkan cerita-cerita mereka tentang kerja, tua dan muda, karyawan perempuan sektor perumahan, pendeta, pemilik pabrik, mata-mata pabrik, pramugari, penata rambut, pianjs ber, buruh kasar pertambangan, montir bengkel mobil, sopir truk, polisi, pemulung, petugas binatu.... saya belum pernah menemyj buku yang mampu menyampaikan perasaan dari orang-orang yang menjalani berbagai macam jenis pekerjaan: ketegangan tiada akhir resepsionis penerima telepon, kesepian seorang konsultan papan atas yang berjuang untuk bertahan di rimba manajemen; buruh pabrik logam yang umumnya menginginkan agar nama rekan-rekan timnya diukir di atas hasil pekerjaan mereka (‘seseorang telah membangun piremida...) beserta guratan-guratan di sini dan di sana seperti ‘bonyok sedikit ... salah, milikku... tandatanganku di sana juga’? Orang membangun tafsirannya sendiri-sendiri, meskipun tak diragukan lagi jika Studs Terkel sangat paham bagaimana tafsiran- tafsiran itu akan mengambil bentuknya. Studi serupa yang jauh lebih jelas terartikulasi telah dihasilkan di italia dan Inggris. Kaur sosialis sangat peduli dengan menurunnya militansi buruh industri selama “keajaiban” ekonomi pada 1960-an yang mengarehtan mereka pada upaya-upaya untuk memahami hubungan antara bentuk-bentuk produksi pabrik dan kesadaran kelas melalui apa yang dirasakan secara langsung oleh kelas pekerja sendiri. Hasilnya, studi sejarah semacam Class Operale e Partitio Communista allo Fiat ... 1945-68 (Liliana Lanzardo) di satu sisi, dan di sisi tain bunga rempai dan penerbitan wawancara-wawancara di pabrik, tagu-lagu, dan pulsimoleh organisasi semacam Istituto Ernesto de Martiro dan Nuovo Canzoniere di Milan, serta oleh kelompok-kelompok pekerja otonomis. Mi El MR ee TEOR! OAN METODE SESARAH LISAN bei Jerdapat pula studi-studi (yang jumlahnya semakin banyak) rentane pengalaman kerja dan organisasi kerja di Ingeris. Sekali lagi dua studi terbaik terkait dengan pertambangan. Pit Life in County Durham karangan David Douglas, yang berdasarkan Kombinasi antara riset dokumen dan pengalaman pribadi dan rekan-rekannya sebagai penambang, menunjukkan bagaimana metode pemilihan rekan kerja dan tempat kerja di tambang-tambang Durham dirancang untuk mengontrol buruh dan militansi anggota mereka yang bukan elite. George Ewart Evans menggambarkan sistem distrik antrasit di sebuah ladang batubara di South Wales dimana batubara sangat dekat dengan permukaan tanah, sehingga mudah bagi orang kecil untuk memulai tambangnya sendiri, di saat kondisi geologisnya membutuhkan feahlian khusus penambang. Pemilik tambang dan buruh hidup dan bekerja berdampingan. Kemudian ia menunjukkan dampak mekanisasi keseluruhan sistem sosial setempat, yang tidak hanya menghancurkan status sosial para pengrajin tetapi juga ikatan-ikatan yang erat— terkadang paternalistik, terkadang eksploitatif—dengan para buruh yang dulunya bekerja dengan mereka in bengkel dan kini menjadi kelompok terpisah yang lepas dari kendali generasi yang lebih tua. Di sini kita memiliki contoh sempurna tentang bagaimana eksplorasi atas pengaturan teknis mampu menerangi hubungan-hubungannya dengan proses-proses besar perubahan sosial yang lain. Dalam menimbang dasar hubungan-hubungan kelas yang berubah, kita telah menyentuh aspek kunci dari sejarah politik; dan biografi pemimpin-pemimpin buruh dapat dipertimbangkan sebagai aspek lainnya. Namun sumber-sumber lisan memiliki relevansi yang jauh lebih umum dalam sejarah politik. Ada alasan agar sumber- sumber tersebut digunakan lebih luas dalam studi sejarah tentang perilaku politik aktor-aktor yang tidak terorganisir, yakni mayoritas Penduduk yang pasif. Jika kita mengabaikan hal ini, kita hanya. akan 98 PAUL THOMPSON memiliki pemahaman sekilas tentang Konservatisme kelas pekerja g; Ingeris, terlepas dari peranan pentingnya dalam sejarah politik. Buty lisan pun sama-sama mampu menyediakan informasi yang hilang tentang anggota-anggota biasa dari partai-partai buruh: bacaan, jatar belakang sosial dan pekerjaan mereka, dan seterusnya. Contoh bahwa rekonstruksi sejarah organisasi politik di tingkatan akar rumput sangatlah mungkin--bahkan ketika dokumen-dokumen yang ada tidak memadai—dapat diambil dari studi-studi tentang gerakan-gerakan politik bawah tanah sepanjang Perang Dunia il. Contoh-contohnya yang terbaik adalah studi-studi setempat tentang kaum Partisan dj Italia Utara serta riset internasional tentang perlawanan orang Yahudj di bawah rezim Nazi, yang kini berpusat di Yad Washem, Yerusalem. Namun demikian, upaya-upaya ini pun menjadi tanggapan atas bencana dalam negeri yang langka, yang telah mengubah keseluruhan makna sejarah politik. Secara umum, sejarah lisan selama ini umum digunakan untuk dua tujuan yang lebih sempit. Pertama, ada sejumlah studi tentang peristiwa-peristiwa politik kontemporer yang sulit dianalisis secara memuaskan lewat arsip-arsip tertulis. Ini wajar terjadi dalam sejarah Lisan Amerika; contohnya dalam kasus The Death of a President (William Machester) yang data-datanya diambil dari 250 wawancara, atau studi W. H. Van Voris, Violence in Ulster: An Oral Documentary. Bahkan ketika karya- karya tersebut tidak lebih dari jurnalisme berkualitas tinggi, mereka menyediakan bahan-bahan penting bagi para sejarawan mendatang. Kedua, biografi. Lagi-lagi, contoh yang paling mencolok berasal dari Amerika misalnya Huey Long karangan T. Harry William yang memakai nyaris 300 wawancara. Namun metodenya, meskipun kurang terpublikasikan, biasanya juga digunakan oleh penulis-penulis biografi Inggris yang ciri-cirinya adalah informal dan eksplanatif. Berjilid-jilid karangan Martin Gilbert tentang Churchill memberikan contoh yang” TEOR! DAN METODE SEJARAH LISAN 2 sempurna dan terbaru dari buah pendekatan ini. Dalam beberapa kesempatan, seorang penulis biografi politik Inggris merasakan kebutuhan untuk lebih jauh memanfaatkan sumber-sumber lisan. gernard Donoghue dan George Jones mewawancarai lebih dari 300 orang untuk buku Herbert Morrison: Portrait of a Politician. ‘Sejak awal kami terpaksa mengambil jalur wawancara karena kurangnya sumber-sumber dokumen spesifik. Morrison sendiri hanya meninggalkan segelintir dokumen; ia menghanguskan sebagian besar dokumen-dokumen tersebut ketika berpindah rumah di akhir hidupnya. Dokumen-dokumen resmi dalam pemerintahan periode 4945-1951 dimana ia memainkan peran yang dominan pun tidak tersedia karena peraturan tiga puluh tahun.’ Beralih ke wawancara ‘dengan sejumput penyesalan ... sedikit demi sedikit akhirnya kami mengapresiasi kebesaran nilainya. Wawancara tidak hanya terbukti menambal lubang di tengah jalan, melainkan juga sebuah sumber yang sangat berbeda sejak awal.’ Wawancara terbukti mampu membangun jangkauan yang lebih lengkap atas ‘perspektif dan wawasan kemanusiaan... kebaikan dan keburukannya, serta alasan mengapa seseorang sering kali merupakan sisi yang berkebalikan dari orang lain.’ Kehidupan politik di masa-masa awal yang sering kali dilewatkan oleh penulis biografi, dapat direkonstruksi dengan detail-detail yang sempurna. Karier panjang Morrison pun sedikit- sedikit terungkap, sebagai seorang menteri atau seorang yang bekerja di pemerintahan setempat, melalui ‘bermacam-macam kelompok dimana pengaruhnya [Morrison] dapat dirasakan: rekanan politiknya, lawan-lawan politiknya, pegawai negeri yang bekerja padanya, orang-orang di akar rumput yang mendukunya atau menerima buah dari kehijakan-kebijakannya.* Dapat ditambahkan jika hasilnya adalah sebuah biografi yang tidak hanya memuaskan dengan carayang tak lazim, tetapi juga menciptakan sumber-sumber.

You might also like