Professional Documents
Culture Documents
318 292 1 PB
318 292 1 PB
1, Maret 2011
Kumboyono
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Brawijaya Malang
ABSTRACT
Cigarette is one of the most dangerous killers, because it has potentially effect to cause
various diseases, not only on smokers but also passive smokers. Therefore, smokers should
have a strong motivation to quit smoking. The active smokers in Engineering Faculty student’s of
Brawijaya University largely been experiencing psychological addiction to smoking and have low
desire to quit smoking. This study aimed to identify factors that inhibiting student’s motivation to
quit smoking in Engineering Faculty of Brawijaya University Malang. This research uses cross
sectional design. Samples are selected by using purposive sampling with exclusion and inclusion
criteria, then obtained samples were 96 people. The variables in this research were perceived of
threat to diseases caused by smoking, perceived benefits to quit smoking, perceived barrier to
quit smoking, and motivation to quit smoking. The results showed only 12,5% respondent who
have high motivation to quit smoking. Whereas the factors that can inhibit respondent’s
motivation to quit smoking were perceived of threat to diseases caused by smoking (p = 0.001),
perceived benefits to quit smoking (p = 0.003), perceived barrier to quit smoking (p = 0.000). The
conclusion of this research were miss perception about threat to diseases caused by smoking,
perceived benefits to quit smoking, perceived barrier to quit smoking can inhibit smoker’s
motivation to quit smoking.
PENDAHULUAN
Rokok merupakan salah satu tahun 2025. Maka setidaknya 8 juta orang
pembunuh paling berbahaya di dunia. akan meninggal akibat rokok pada tahun
Setiap harinya, terdapat 11.176 orang di 2030 dan pada abad 21 ini, akan ada 1
seluruh dunia meninggal diakibatkan rokok miliar orang meninggal akibat penyakit
(Ono, 2009). Hal ini dikarenakan rokok disebabkan rokok (Evy, 2008). Dapat
mengandung kurang lebih 4000 senyawa disimpulkan bahwa, semakin tinggi
kimia, dan setidaknya 200 diantaranya konsumsi rokok maka akan semakin tinggi
beracun dan dinyatakan berbahaya bagi pula tingkat kematian.
kesehatan, sementara 43 bahan kimia Salah satu hal yang dapat
lainnya dapat memicu kanker (Satiti, 2009). mempengaruhi seseorang untuk berhenti
Oleh karena itu untuk dapat menghindari merokok adalah motivasi. Keinginan
dampak negatif dari rokok, seorang perokok seseorang berhenti merokok timbul
harus memulai untuk berhenti merokok. Jika disebabkan oleh pengetahuan seseorang
tidak ada pencegahan yang serius dalam terhadap bahaya rokok yang disertai
menghambat pertumbuhan perilaku dengan keinginan dan motivasi yang kuat
merokok, jumlah total rokok yang dihisap untuk melaksanakannya (Nainggolan,
tiap tahun adalah 9.000 triliun rokok pada 2004). Namun berdasarkan fenomena yang
1
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 6, No.1, Maret 2011
ada, banyak perokok yang gagal berhenti sebanyak 1-9 batang per hari, 33.33%
merokok meskipun telah mengetahui mengkonsumsi 10-19 batang per hari dan
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh rokok. hanya 10% yang menyatakan
Health belief model (Rosenstock, mengkonsumsi rokok lebih dari 20 batang
1974,1977) merupakan salah satu model per harinya. Penelitian ini bertujuan untuk
kognitif yang dapat digunakan mengetahui mengidentifikasi faktor penghambat motivasi
perilaku kesehatan. Health belief model berhenti merokok pada mahasiswa Fakultas
memberi kerangka kerja dalam memahami Teknik Universitas Brawijaya Malang
langkah-langkah khusus untuk berhenti berdasarkan Health Belief Model
merokok sebagai tindakan pencegahan
(Sumijatun, 2006). Health belief model METODE PENELITIAN
memiliki 4 komponen yang menggambarkan Desain penelitian ini adalah
persepsi terhadap pencegahan dan deskriptif korelasional dengan pendekatan
manfaatnya, yaitu perceived susceptibility, cross sectional. Pengukuran variabel dalam
perceived severity, perceived benefits, Health Belief Model seperti; persepsi
perceived barriers. Sedangkan cues to terhadap ancaman penyakit akibat rokok,
action dipengaruhi faktor eksternal dalam persepsi terhadap manfaat berhenti
menentukan perilaku kesehatan. Perceived merokok, persepsi terhadap penghambat
susceptibility (persepsi terkena penyakit) berhenti merokok terhadap motivasi
dan perceived severity (persepsi keparahan) berhenti merokok diukur sekaligus dalam
dapat mempengaruhi persepsi terhadap satu waktu atau point time approach.
ancaman penyakit. Demikian halnya dengan Penelitian bertempat di Fakultas Teknik
cues to action dan faktor modifikasi Universitas Brawijaya pada tanggal 6-10
(demografis, struktural, dan sosiopsikologis) Desember 2010. Populasi penelitian ini
juga dapat berpengaruh pada persepsi adalah semua mahasiswa perokok di
terhadap ancaman penyakit yang Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
berhubungan langsung dengan Sampel diambil dengan teknik purposive
kecenderungan seseorang untuk melakukan sampling dan kriteria inklusinya adalah
perilaku kesehatan. Sedangkan perceived mahasiswa Strata-1 Fakultas Teknik
benefit (persepsi terhadap manfaat) dan Universitas Brawijaya, menjadi perokok
perceived barrier (persepsi terhadap aktif, dan bersedia ikut serta dalam
penghambat) merupakan prediktor utama penelitian. Berdasarkan identifikasi pada
dalam health belief model yang memiliki saat penelitian dilakukan terhadap 200
dampak sangat besar pada kecenderugan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
perilaku kesehatan seseorang (Pender, et Brawijaya, terdapat 120 mahasiswa
al., 2002). perokok. Sebanyak 22 mahasiswa menolak
Penelitian ini dilakukan pada untuk ikut serta dalam penelitian dan 2
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas mahasiswa dropped out karena
Brawijaya Malang. Dari studi pendahuluan terganggunya aktifitas, sehingga sampel
yang dilakukan pada tanggal 27 April 2010 yang didapatkan adalah 96 responden.
yang mensurvey 30 orang mahasiswa Instrumen yang digunakan dalam
perokok di Fakultas Teknik Universitas penelitian ini adalah kuesioner
Brawijaya, 46,67 % diantaranya mengakui menggunakan skala likert, dengan pilihan
sudah mengalami kecanduan secara jawaban bertingkat yaitu sangat setuju,
psikologis terhadap rokok dan 60 % setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
menyatakan tidak ingin berhenti merokok. Sebelumnya, kuesioner diuji validitas dan
Data tingkat konsumsi rokok mahasiswa, reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji validitas
56.67 % menyatakan mengkonsumsi rokok dan reliabilitas dilakukan pada tanggal 8
2
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 6, No.1, Maret 2011
November 2010. Pengambilan data untuk dalam penelitian ini. Untuk mengetahui
uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan hubungan variabel persepsi terhadap
menggunakan sampel 20 perokok ancaman penyakit akibat rokok, persepsi
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas terhadap manfaat berhenti merokok,
Brawijaya yang memiliki karakteristik sama persepsi terhadap penghambat berhenti
dengan populasi penelitian. Uji validitas merokok terhadap motivasi berhenti
dilakukan dengan menggunakan teknik merokok menggunakan korelasi Spearman
korelasi product moment Pearson dengan dengan bantuan SPSS 16 for windows.
tingkat signifikansi sebesar 5%. Sedangkan Derajat kepercayaan yang digunakan
uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah 95%, α = 0,05. Sehingga suatu
cronbach. Sehingga hanya item pertanyaan hubungan bermakna apabila p ≤ 0,05.
yang valid dan reliabel yang digunakan
3
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 6, No.1, Maret 2011
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Terhadap Ancaman Penyakit Akibat Rokok
No Persepsi Frekuensi %
1. Mengancam 6 6
2. Cukup mengancam 42 44
3. Tidak mengancam 48 50
4
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 6, No.1, Maret 2011
5
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 6, No.1, Maret 2011
6
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 6, No.1, Maret 2011
barrier memiliki dampak sangat besar pada teman pergaulan yang dapat melakukan
dimensi Health Belief Model dalam penolakan sosial apabila seseorang
menjelaskan atau memprediksi kurangnya diantaranya berhenti merokok. Hal-hal
perilaku menjaga kesehatan. tersebut dapat berpengaruh signifikan
Adanya penghambat yang dalam perilaku merokok. Perokok
dirasakan dari segi fisiologis, seperti pusing cenderung melanjutkan kebiasaannya tanpa
dan gelisah merupakan penghambat yang ragu-ragu. Sehingga perokok mengalami
terbesar yang ditemukan dalam penelitian penurunan motivasi berhenti merokok.
ini. Di samping itu, dari segi psikologis, Berdasarkan uraian di atas dapat
berhenti merokok dapat menimbulkan disimpulkan bahwa persepsi terhadap
persepsi kurang jantan sehingga membuat penghambat berhenti rokok merupakan
tidak percaya diri. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
Beberapa penghambat lain berasal motivasi berhenti merokok. Tingginya
dari orang tua yang merokok dan tidak persepsi seseorang terhadap penghambat
membatasi anaknya untuk merokok juga berhenti merokok dapat menjadi salah satu
memberikan dampak anak tersebut terus faktor penghambat motivasi berhenti
merokok. Penghambat terakhir adalah merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Ono, 2009. Komnas HAM PA Minta Iklan h.perokok.pemula.meningkat.
Rokok Dihapus. (Online). Diakses 21 Mei 2010).
(http://kesehatan.kompas.com/read/ Nainggolan, R.A. 2004. Anda Mau Berhenti
2009/05/10/2356140/Komnas.HAM. Merokok? Pasti Berhasil. Bandung :
PA.Minta.Iklan.Rokok.Dihapus. Indonesia Publishing House.
Diakses pada 18 Maret 2010). Sumijatun. 2006. Konsep Dasar
Satiti, Alfi. 2009. Strategi Rahasia Berhenti Keperawatan Komunitas. Jakarta :
Merokok. Yogyakarta : Datamedia. EGC
Evy. 2008. Jumlah Perokok Pemula Pender, Nola J., Carolyn L Murdaugh., Mary
Meningkat. Ann P. 2002. Health Promotion in
(Online).(http://www.kompas.com/re Nursing Practice. New Jersey :
ad/xml/2008/06/07/17531289/jumla Pearson education,Inc.
7
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 6, No.1, Maret 2011
Heikkinen, H., Patja K., Jallinoja P. 2010. Yang JH, et. al. 2005. Factor Affecting Re-
Smoker’s Account On The Health Smoking In Male Workers. (Online).
Risk Of Smoking: Why Is Smoking (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme
Not Dangerous For Me?. (online). d/16315760. Diakses 21 September
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme 2010).
d/20619947. Diakses 26 September Bangun, A.P. 2008. Sikap Bijak Bagi
2010). Perokok. Jakarta: Bentara Cipta
Glanz, Karen., Rimer., Barbara K., Prima.
Viswanath K. 2008. Health
Behaviour And Health Education
Theory, Research, And Practice 4th
edition. San Fransisco : Jossey
Bass.