You are on page 1of 5

1

XI MIPA-8

KELOMPOK GENAP 2

Anggota
1. Dinda Dwi Arafa (10)
2. Handhika Firmansyah Rizkia Nugraha (14)
3. Nanda Farah Febriana (22)
4. Nisrina Salma Septiandari (24)
5. Selvia Mirta Ramadania (30)
6. Sofiyah (32)

Soal :
1. Identifikasi macam tulang berdasarkan bentuknya!
2. Identifikasi tulang yang menyusun rangka aksial beserta jumlahnya!
3. Identifikasi tulang yang menyusun rangka apendikular beserta jumlahnya!
4. Tulang rawan di bagi menjadi 3 macam. Identifikasi dan uraikan ketiga tulang rawan
tersebut!
5. Pada tulang keras terdapat Osteoblast, Osteosit, Osteoprogenator,dan Osteoklas. Uraikan
bagian-bagian tersebut!
6. Perhatikan gambar 7. Dari gambar tersebut uraikan bagaimana tulang terbentuk dan
bagaimana proses osifikasinya?
7. Dari gambar tersebut di atas uraikan struktur tulang keras!
8. Apa fungsi dari periosteum, lakuna, kanalikuli dan saluran havers!
9. Dari gambar di atas, uraikan berbagai macam sendi yang terdapat di alat gerak
vertebrata.

Jawaban :
1. Macam tulang
• Tulang pipa (tulang panjang)
Umumnya tulang ini ditemukan pada tulang alat gerak, seperti tulang paha,
tulang betis, dan tulang hasta
• Tulang pendek
Tulang seperti ini ditemukan pada tulang telapak tangan dan kaki
• Tulang pipih
Ditemukan pada tulang pinggul, belikat, dan tempurung kepala
• Tulang tidak beraturan
Ditemukan pada tulang rahang, tulang kelapa, dan ruas-rusa tulang belakang
2. Kerangka aksial
• Tengkorak (28 buah)
• Tulang belakang
➢ Ruas leher (7 ruas)
➢ Ruas punggung (12 ruas)
➢ Ruas pinggang (5 ruas)
➢ Ruas tulang kelangkang (1 ruas, fusi 5 ruas)
➢ Ruas tulang ekor (1 ruas, fusi 4 ruas)
2
XI MIPA-8

• Tulang dada
• Tulang rusuk
➢ Rusuk sejati (7 pasang)
➢ Rusuk palsu (3 pasang)
➢ Rusuk melayang (2 pasang)
3. Kerangka apendikuler
• Tulang gelang bahu (4 buah tulang)
➢ Tulang selangka (2 buah tulang)|
➢ Tulang belikat (2 buah tulang)
• Anggota gerak atas / Ekstremitas superior (60 buah tulang)
➢ Tulang jari tangan (28 buah tulang)
➢ Tulang telapak tangan (10 buah tulang)
➢ Tulang pengumpil (2 buah tulang)
➢ Tulang pangkal lengan (2 buah tulang)
➢ Tulang hasta (2 buah tulang)
➢ Tulang pergelangan tangan (16 buah tulang)
• Tulang gelang panggul (2 buah tulang)
➢ Tulang usus (1 buah tulang)
➢ Tulang kemaluan (1 buah tulang)
➢ Sambungan tulang kemaluan (1 buah tulang)
➢ Tulang duduk (1 buah tulang)
• Anggota gerak bawah / Ekstremitas inferior (60 buah tulang)
➢ Tulang paha (2 buah tulang)
➢ Tulang tempurung lutut (2 buah tulang)
➢ Tulang kering (2 buah tulang)
➢ Tulang betis (2 buah tulang)
➢ Tulang telapak kaki (10 buah tulang)
➢ Tulang pergelangan kaki (14 buah tulang)
➢ Tulang jari kaki (28 buah tulang)
4. Tulang Rawan
• Tulang rawan elastis
Tulang rawan elastis adalah jenis yang ditemukan pada telinga, epglotis (pintu masuk
tenggorokan), hidung, dan trakea. Tulang rawan jenis ini, dapat memberikan
kekuatan dan kelenturan untuk organ maupun struktur tubuh, seperti pada telinga
bagian luar.
• Tulang rawan fibrosa
Pada tubuh, tulang ini terletak pada cekungan kecil yang disebut sebagai menisci
serta pada diskus atau cakram yang terletak di antara tulang belakang. Tulang rawan
jenis inilah yang berfungsi sebagai bantalan pada sendi, dan mengurangi gesekan
antartulang yang bisa menimbulkan nyeri.
• Tulang rawan hialin
Tulan rawan hialin adalah jenis tulang rawan yang paling banyak terdapat pada
tubuh, dan dapat ditemukan di laring, hidung, tulang rusuk, serta trakea. Lembaran
tipis tulang rawan juga ada di permukaan tulang, dan berperan sebagai bantalan.
Tulang rawan hialin dapat juga disebut sebagai tulang rawan artikular. Dibandingkan
dengan dua jenis tulang rawan lainnya, jenis ini dinilai sebagai tulang rawan yang
paling lemah.
5. Tulang Keras
• Osteoblas
Sel pembentuk tulang. Osteoblas bekerja membentuk dan mensekresikan kolagen
dan nonkolagen organik (komponen matrik tulang).
• Osteosit
3
XI MIPA-8

osteoblas yang terbenam dalam matriks tulang yang berhubungan dengan sel
osteosit lain dan juga osteoblas pada permukaan tulang melalui kanalikuli yang
mengandung cairan ekstraseluler.
• Osteoprogenator
Sel-sel osteoprogenitor adalah sel-sel gepeng yang belum berdifernsiasi, terdapat
dalam lapisan selular poriosteum, dalam endosteum dan membatasi kanal Havers
• Osteoklas
Sel multinuklear besar yang megeluarkan zat asam yang akan menghancurkan
matriks tulang
6. Ada 2 jenis
A. Osifikasi Intramembran
1) Sel-sel mesenkim berkumpul dan berdiferensiasi untuk membentuk pusat
osifikasi
2) Osteoblas menyekresi osteoid
3) Osteoid terkalsifikasi
4) Osteoblas yang terperangkap berubah menjadi osteosit didalam lakuna
5) Terbentuk matriks trabekular sebagai calon tulang spons disekitar
pembuluh darah
6) Terbentuk periosteum
7) Terbentuk lapisan tulang kompak
8) Pembentukan sumsum merah dari pembuluh darah
B. Osifikasi Endrokondral
1) Pada bagian tengah, matriks tulang rawan terkalsifikasi sehingga
kondrosit mati.
2) Terbentuk rongga-rongga kecil didalam kartilago
3) Pembuluh darah menembus perikondrium
4) Perikondrium berubah menjadi periosteum
5) Terbentuk lapisan tulang kompak dibagian diafisis
6) Terbentuk pusat osifikasi primer
7) Pembuluh darah membuat rongga bertambah besar dan terbentuk
medullary cavity (rongga sumsum)
8) Setelah kelahiran, pembuluh darah masuk kebagian epifisis
9) Kondrosit mati dan membentuk rongga-rongga kecil
10) Terbentuk osifikasi sekunder
11) Tulang keras pada bagian epifisis meluas
12) Terbentuk lapisan tulang rawan dibagian atas epifisis
13) Terbentuk cakra epifisis diantara epifisis dan diafisis
7. Struktur tulang keras
A. Sel
▪ Osteoblas
Osteoblas Adalah sel tulang yang bentuknya cabang dan mempunyai
fungsi untuk mendekresi matriks seluler. Osteoblas akan menjadi osteosit
ketika terperangkap di matriks yang dikeluarkannya. Sel ini sangat
penting pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan tulang keras.
▪ Osteoklas
Osteoklas adalah sel tulang yang motil, mempunyai cabang antara 5-50
atau lebih intisel. Sel ini asalnya dari fusi yang banyak monosit yang
mempunyai peran dalam fagosit.
▪ Osteosit
Osteosit adalah sel tulang yang letaknya didalam lakuna sistem havers
tulang keras. Sel ini asalnya dari perkembangan tunggal sel osteoblas.
Osteosit mempunyai peran dalam menjaga matriks ekstraseluler tetap
4
XI MIPA-8

padat. Apabila sel ini mati, maka akan terjadi penguraian matrik
ekstraseluler.
▪ Matriks Ekstraseluler
Matriks ekstraseluler yaitu cairan yang terkadung didalamnya senyawa
organik yang dihasilkan dari sel tulang keras. Matriks tulang ini
terkandung serat kolagen dan juga senyawa organik. Klasifikasi tulang
keras membuat terjadi adanya senyawa kalsium karbonat dan kalsium
fosfat dalam matriks tulang keras. Adanya klasifikasi ini mengakibatkan
matriks tulang keras menjadi padat dan kuat. Sel-sel yang berada di tulang
membentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem havers.
B. Matriks Ekstraseluler
Adalah cairan yang mengandung senyawa organik yang dihasilkan oleh sel – sel
tulang keras. Matriks ekstraseluler tulang keras mengandung serat kolagen dan
beberapa senyawa organik lainnya. Kalsifikasi pada tulang keras menyebabkan
adanya senyawa kalsium karbonat dan karsium fosfat dalam matriks tulang keras.
Dengan adanya kalsifikasi ini maka matriks tulang keras menjadi padat dan kuat.
Hal inilah yang membedakan dengan tulang rawan.
8. Fungsi
• Periosteum
Sebagai penahan atas tendon dan ligamen.
• Lakuna
Untuk melindungi sel osteosit dan memisahkannya dari matriks ekstraseluler.
• Kanalikuli
Sebagai lorong yang dilalui nutrisi ke osteosit dan mengeluarkan produk limbah
atau zat-zat sisa.
• Saluran Havers
Untuk transportasi nutrisi ke sel-sel tulang serta mengangkut limbah metabolisme
dari sel tulang.
9. Macam-macam sendi vertebrata
A. Sendi engsel
Sendi engsel adalah tipe sendi yang mempunyai gerakan satu arah, ke depan atau
ke belakang. Sendi engsel memiliki ruang gerak yang lebih sempit dibandingkan
sendi peluru.
B. Sendi putar
Pada sendi putar, salah satu tulang berfungsi sebagai poros dan ujung tulang yang
lain berbentuk cincin yang dapat berputar pada poros tersebut. Sendi putar itu
memungkinkan kepala dapat memutar, mengangguk atau menggeleng.
C. Sendi pelana
Sendi pelana adalah pertemuan antara dua tulang yang berbentuk seperti pelana.
Sendi ini dapat menggerakkan tulang ke dua arah, yaitu depan-belakang dan ke
samping. Contoh sendi pelana adalah pada pangkal ibu jari.
D. Sendi kondiloid
sendi yang dapat digerakkan ke samping dan maju mundur, akan tetapi tidak
mengitari poros. Contoh sendi kondiloid ini terdapat pada telapak tangan
E. Sendi peluru
Sendi peluru menghubungkan antara satu tulang yang mempunyai satu ujung
bulat yang masuk ke ujung tulang lain yang berrongga seperti mangkok.
sendi peluru dapat membentuk gerakan sangat bebas. Sendi peluru
memungkinkan tulang-tulang yang terhubung dapat diayunkan ke segala arah.
F. Sendi luncur
5
XI MIPA-8

jenis sendi di mana tulang yang terlibat memiliki permukaan datar atau hanya
sedikit melengkung. Sendi luncur menggabungkan permukaan datar tulang
tersebut. Contoh sendi luncur dapat ditemukan di bagian pergelangan tangan.

You might also like