Professional Documents
Culture Documents
Kegawatdaruratan Pediatri.
Kegawatdaruratan Pediatri.
PEDIATRI
dr. Citra Cesilia, SpA
CURRICULUM VITAE KARYA ILMIAH
• Ruptured appendicitis associated with intraabdominal cystic
PENDIDIKAN: lymphangioma and shock, dipublikasi Journal of Pediatric Surgery
Case Report, 2020
• Dokter umum à FK Universitas Trisakti • A rare manifestation of Congenital Tuberculosis in 5-days old infant
2005 – 2011 born from non-HIV TB meningitis mother, 4th APPS, Beijing, 2018
• Spesialis anak à IKA FK Universitas • The characteristics of Pulmonary tuberculosis amongst children with
Padjadjaran 2015 – 2019 congenital hypothyroidism: situation in West Java, EAPS, Slovenia, 2018
• The qualitative evaluation of antibiotics usage in paediatrics wards of
PEKERJAAN: Hasan Sadikin General Hospital, 11th ICTP, DIY Yogyakarta, 2017
ORGANISASI:
• Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) RIAU
dr. Citra Cesilia, SpA
• Young member European Respirology Society (ERS)
• Perempuan untuk ASI dan Anak (PUAN)
OUTLINES
1 2 3 4
Mampu Tata laksana Bantuan hidup
Mengetahui
mengenali gagal napas dasar (BHD)
cara penilaian
kegawatan pada anak
anak sakit kritis
secara cepat
PENDAUHULAN
KEGAWATAN BAYI DAN ANAK:
Gangguan respirasi dan sirkulasi yang
mengancam kematian.
Henti jantung pada anak umumnya
terjadi sekunder setelah henti nafas
Distres
pernafasan
Syok
Gagal Nafas
Gagal Kardiopulmonal
Henti Jantung
SYSTEMATIC APPROACH TO
PEDIATRIC ASSESSMENT
General Primary
assessment assessment
Secondary Tertiery
assessment assessment
PENILAIAN
ANAK SAKIT
KRITIS
Act
Decide
Categorize
Assest
PEDIATRIC
ASSESMENT TRIANGLE
• Hand`s off
• <3 menit
• Saat pasien datang pertama kali
• 3 komponen :
• Penampilan (appearance),
• Usaha napas (work of breathing)
• Sirkulasi (circulation)
• Hand`s on
ABCDE
• Airway, Breathing, Circulation,
Disability, Exposure
• Pakaian pasien dibuka
1 3
Menjamin Mempertahankan
oksigenasi jalan napas
optimal tetap terbuka
2 4
Membuka Oksigenasi (BVM)
jalan napas
PERBEDAAN ANATOMIS
BAYI ANAK ANAK BESAR(DEWASA)
• Dagu-pangkal hidung
• Tidak menutup mata
• Masker tembus pandang dapat
mendeteksi muntah, pucat,
sianosis
CARA
MEMEGANG
SUNGKUP
(MASK)
C-E CLAMP
JANGAN
MENEKAN
DISINI
BALON RESUSITASI
• Dengan reservoir,
konsentrasi oksigen lebih
tinggi
LARINGOSKOP
Ramped position
METODE
3-3-2
MENILAI
KESULITAN
INTUBASI
PIPA
ENDOTRAKEAL
• Dislodge
• Obstruction
• Pneumothoraks
• Equipment failure
• Stomach
REFLEKS
VASOVAGAL
• Kondisi yang terjadi akibat adanya
rangsangan terhadap nervus
vagus melalui reseptor-
reseptornya.
• Komplikasi yang paling ditakuti
dari tindakan medis
• Trias Refleks vasovagal à apneu,
bradikardi, hipotensi
REFLEKS VASOVAGAL
TERHADAP JANTUNG
• Rangsangan terhadap n.vagus à pelepasan asetilkolin pada
ujung saraf vagus à menurunkan irama SA node dan
menurunkan elektabilitas serabut AV à hambatan jalaran
impuls menuju ventrikel à kontraktilitas miocard menurun à
CO menurun à hipotensi
1. Status mental Sadar, gelisah, agitasi, Kurang responsif /respons Tidak responsif
terhadap rangsang sakit
Tidak bisa
Posisi tripod,
3. Posisi tubuh Posisi tripod mempertahankan posisi
perlu bantuan pertahankan
tubuh
posisi duduk
(bayi >7-9 bulan)
4. Laju napas Lebih cepat dari normal Takipnea + periode bradipnea Tidak ada napas
Retraksi interkosta Upaya napas
5. Upaya napas Napas cuping hidung tidak adekuat, Tidak ada upaya napas
Pemakaian otot leher dinding dada naik turun
Napas paradoks
Stridor, mengi Stridor, mengi, Tidak terdengar suara
6. Suara napas
megap-megap napas
Kemerahan atau pucat, Berbercak biru, sianosis
7. Warna kulit
sianosis central yang Sianosis central walau telah perifer
membaik dengan diberi O2, berbercak biru
(Aehlert 2007) dan sentral
pemberian O2
CIRCULATION
PRELOAD DAN STROKE
VOLUME
PRELOAD
EQUALS
STROKE
VOLUME
END
DIASTOLIC
STROKE VOLUME
Jumlah darah yang keluar VOLUME
dari jantung per menit
Ventricular Preload :
Jumlah darah yang terdapat pada
ventrikel sesaat sebelum terjadi sistolik
PRELOAD
DAN
STROKE
VOLUME
PRELOAD
Hypovolemic • CVP
Fluids
Shock • JUGULAR PRESSURE
DENYUT JANTUNG
UMUR NORMAL TAKIKARDIA BRADIKARDIA
PENILAIAN :
< 3 bulan 85-200x/m Demam Hipoksia
Denyut jantung
3 bl - 2 thn 100-190x/m Nyeri iskemia Perfusi organ
2-10 tahun 60-140x/m Takut/emosi Tekanan darah
• Anamnesis: SAMPLE
• Sign and symptoms
• Allergic
• Medication
• Past history
• Last meal
• Event
• Pemeriksaan fisik head to toe
SECONDARY • Kesulitan bernafas (batuk, nafas cepat, meningkatknya upaya nafas, gagal nafas, pola
nafas abnormal, nyeri dada saat inspirasi dalam)
ASSESSMENT • Penurunan kesadaran
• Agitasi, ansietas
A llergies
Obat-obatan, makanan dll
M
• Obat-obatan
edications • Dosis obat dan pengobatan yang terakhir
• Riwayat kesehatan
• Masalah medis yang signifikan (asma, penyakit paru kronis, penyakit jantung bawaan,
P
aritmia, kejang, abnormalitas saluran nafas kongenital, cedera otak, tumor otak,
ast medical history diabetes, hidrosefalus, penyakit neuromuskular)
• Riwayat diperasi
• Status imunisasi
Last meal
Waktu dan makanan atau minuman terakhir
termasuk ASI atau PASI pada bayi
Events
•
•
Peristiwa yang menyebabkan sakit atau trauma (onset tiba-tiba atau berangsur-angsur)
Tempat yang berbahaya
• Pengobatan sebelumnya
• Perkiraan waktu kedatangan (bila kejadian diluar rumah sakit)
TERTIARY ASSESMENT
● Skin rashes
● Burns
● Bruising
● Bleeding
● Excoriation
● Core temperature
Do’s dan don’ts
dalam Tindak Lanjut Kegawatdaruratan Anak
Do’s
S hati-hati terhadap usia spesifik terjadinya keadaan
gawat darurat
S mengetahui epidemi di daerah pada saat ini
S persiapkan obat-obatan emergensi dan alat-alat
resusitasi dalam keadaan baik
S daftar rumah sakit terdekat untuk rujukan, nomor
telepon rumah sakit dan ambulan
S memberitahukan orang tua mengenai masalahnya dan
apa yang telah dikerjakan
Don’ts
S jangan lupa untuk memonitor secara periodik
S jangan hanya memberikan cairan iv tanpa memelihara
airway dan breathing
S jangan memberikan obat melalui jalur yang salah
S jangan panik
SIMPULAN
TAKE HOME MESSAGES:
1. Kegawatdaruratan pada anak dapat berupa henti napas dan
henti jantung
2. Henti jantung pada anak bersifat sekunder akibat henti napas
3. Penilaian sistematis pada penyakit kritis anak dilakukan secara
primer, sekunder, dan tersier.
4. Selalu lakukan urutan: Assest – Categorize – Decide – Act
dalam menangani kegawatan pada anak
5. Time saving, live saving
THANK YOU