You are on page 1of 6

J. Penelit. Med. Eksakta, Vol. 8, No.

3, Des 2009: 153-158

MANFAAT SENAM TERA TERHADAP KEBUGARAN LANSIA

THE EFFECT OF TERA EXERCISE ON THE INCREASE


OF FITTNESS IN ELDERLY

Tintin Sukartini(1), Nursalam(1)

ABSTRACT
The heatlh problem is frequently found to those more than 55 years old. It
has adverse effect on cardiovascular and Immunologycal system. It can
decrease the physical fittness in Elderly. The objective of the study was to
analyze the effect of Tera exercise on the increase of fittness in Elderly. The
design of this study was quasy experiment design involving two group
subject. This study took 12 respondents of Elderly. This study used
purposive sampling. The independent variable was Tera exercise and the
dependent variable was the increased of fittness in Elderly. The data
were collected and analyzed by using t-test with significance level of a ≤ 0.05
for Ratio data scale.
Result showed that tera exercise had significantly effect on the stabilization of
pulse rate (p = 0,012), sistolic blood presure (p = 0,04), diastolic blood
presure (p = 0,041), respiratory rate (p = 0,022), and Immunoglobulin level
(p = 0,002). It can be concluded that there are significant effects of Tera
exercise in the decrease of pulse rate, blood pressure, respiratory rate and
stabilisize Immunoglobulin level for increasing the fittness of Elderly. Further
studies should measure the effect of tera exercise on the increase of fittness in
Elderly especially in the others immunity system particularly that concerning
with the role of interferon.
Keywords: elderly, Tera exercise, fittness

(1) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Airlangga

153
Manfaat Senam Tera Terhadap Kebugaran Lansia (Tintin Sukartini, Nursalam)

PENDAHULUAN Jenis olahraga yang bisa


Keberhasilan Pemerintah dalam dilakukan pada Lansia antara lain
Pembangunan Nasional, telah adalah senam Tera. Aktivitas olahraga
mewujudkan hasil yang positif di ini akan membantu tubuh tetap bugar
berbagai bidang, yaitu adanya dan segar karena melatih tulang tetap
kemajuan ekonomi, perbaikan kuat, mendorong jantung bekerja
lingkungan hidup, kemajuan ilmu optimal, dan membantu
pengetahuan dan teknologi, terutama menghilangkan radikal bebas yang
di bidang kesehatan, sehingga dapat berkeliaran di dalam tubuh.
meningkatkan kualitas kesehatan Tingkat kebugaran dievaluasi
penduduk serta meningkatkan umur dengan mengawasi kecepatan denyut
harapan hidup manusia. jantung waktu istirahat, yaitu
Akibatnya jumlah penduduk yang kecepatan denyut nadi sewaktu
berusia lanjut meningkat dan istirahat. Jadi supaya menjadi lebih
bertambah cenderung lebih cepat. Hal bugar, kecepatan denyut jantung
ini dapat dilihat menurut sensus sewaktu istirahat hares menurun
penduduk pada tahun 1980 di (Powell, 2000). Sedangkan tingkaf
Indonesia jumlah penduduk 147,3 imunitas dapat diukur berdasarkan
juta. imunoglobulin dalam tubuh lansia.
Dari angka tersebut terdapat 16,3 Selain denyut nadi sewaktu
juta orang (11%) yang berusia 50 istirahat, tekanan darah dan
tahun ke atas, dan 6,3 juta orang frekuensi nafas juga turut
(4,3%) berusia 60 tahun ke atas serta menentukan ketahanan jantung dan
dari 6,3 juta orang terdapat 822.831 peredaran darah.
(13,06%) orang tergolong jompo, yaitu Sampai saat ini di Panti Tresna
para usia lanjut yang memerlukan Werda Magetan belum dilakukan
bantuan khusus (Wahjudi, 2000). senam tera pada lansia maka
Lanjut usia merupakan suatu dipandang perlu untuk dilakukan
bagian dari tahap perjalanan hidup penelitian tentang Pengaruh Latihan
manusia yang keberadaannya Senam Tera terhadap Peningkatan
senantiasa harus diperhatikan. Kebugaran pada Lansia.
Pandangan sebagian masyarakat yang
METODE PENELITIAN
menganggap lansia sebagai manusia
yang tidak mampu, lemah, dan sakit- Desain Experimental yang digunakan
sakitan menyebabkan mereka pads penelitian ini adalah Quasy
memperlakukan lansia sebagai Experimental.
manusia yang tidak berdaya, sehingga Populasi yang diteliti adalah
segala aktivitas sangat dibatasi seluruh Lansia di Panti Sosial Tresna
(Menuh, 2000). Kondisi ini diperparah Werda Bahagia Magetan sebanyak 60
oleh tidak adanya waktu, tempat, dan orang. Sampel diambil dari populasi
kesempatan bagi lansia dalam yang mempunyai kriteria: lansia yang
melakukan aktivitas untuk mengisi bersedia diteliti, belum pemah
sisa hidupnya, sehingga lansia melakukan senam tera, dan tidak sakit
menjadi ketutangan self efficacy. akibat kecelakaan sebanyak 12 orang
Latihan atau exercise sangat penting dengan jenis kelamin perempuan.
untuk menghindari perubahan yang Bahan Penelitian, darah vena dari
tiba-tiba dan gaya hidup aktif kegaya lansia yang diambil melalui vena
hidup sederhana. Menurut Sctotch cubiti.
yang dikutip oleh Darmojo dan Pengumpulan data pada
Martono (1999), kaum lansia akan penelitian ini melalui observasi dan
mengalami stres karena perubahan pengambilan darah vena pada
secara drastis dan kesedihan yang responden yang diteliti yaitu pada
sangat, serta kehinaan dari akibat lansia. Lembar observasi untuk
perubahan pola hidup tersebut. denyut nadi istirahat, tekanan darah,
dan frekuensi nafas yang menafsirkan

154
J. Penelit. Med. Eksakta, Vol. 8, No. 3, Des 2009: 153-158

efektivitas dari kemampuan latihan pada lansia. Perbedaan rerata nadi


senam tera dalam waktu 30 merit 3 istirahat pada kelompok perlakuan dan
kali seminggu selama 10 minggu. kontrol sebesar 7,33.
Analisis data merupakan bagian
yang sangat penting untuk Tabel 1. Pengaruh latihan senam tera
terhadap penurunan nadi
mencapai tujuan, dimana tujuan
istirahat pada lansia di Panti
pokok penelitian adalah menjawab Tresna Werdha Bahagia Magetan
pertanyaan-pertanyaan penelitian pada bulan Mei-Agustus 2006
dalam mengungkap fenomena. Dalam
perielitiari trit analisis data Nadi istirahat (kali/merit)
No.
Perlakuan Kontrol Perbedaan
mengguanakan t test dengan tingkat
1 80 84 4
kemaknaan α ≤ 0,05. 2 70 80 10
3 80 84 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 4 80 90 10
Pengaruh latihan senam tera terhadap 5 80 88 8
6 82 90 8
penurunan nadi istirahat
x 78,67 86 7,33
Tabel 1 dianalisis dengan uji SD 4,32 4 ~
statistik t-test untuk menunjukkan p t-test p = 0,012 p = 0,041
= 0,012 yang artinya ada pengaruh
latihan senam tera terhadap
peningkatan kebugaran ditunjukkan
dengan penurunan nadi istirahat

Tabel 2. Pengaruh Latihan Senam Tera Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik Pada Lansia di Panti Tresna Werdha Bahagia Magetan pada bulan Mei -
Agustus 2006
Tekanan darah (mmHg)
No. Sistolik Diastolik Perbedaan
Perlakuan kontrol Perlakuan I kontrol Sistolik Diastolik
1 140 140 70 90 0 20
2 120 130 60 80 10 20
3 110 140 60 70 30 10
4 130 120 70 70 10 0
5 120 160 80 100 40 20
6 120 160 70 80 40 10
x 123,33 141,67 68,33 81,67 21,67 13,33
SD 10,328 16,021 7,528 11,69
t-test p = 0,44 p = 4,041

Pengaruh latihan senam tera terhadap Data Tabel 3 menunjukkan bahwa


penurunan tekanan darah uji statistik t-test didapatkan nilai p =
Data Tabel 2 dianalisis 0,022. Artinya ada pengaruh latihan
menggunakan uji statistik t-test senam tera terhadap peningkatan
menunjukkan p = 0,04 untuk sistolik kebugaran ditunjukkan dengan
dan p = 0,041 untuk diastolik yang perbedaan penurunan frekuensi nafas
artinya ada pengaruh latihan senam pada lansia. Pengaruh latihan senam
tera terhadap peningkatan kebugaran tera terhadap kadar immunoglobulin
ditunjukkan dengan tekanan darah Data Tabel 4 menunjukkan
pada lansia yang stabil. Rerata bahwa uji stattstik t-test didapatkan
perbedaan tekanan darah sistolik nilai p = 0,002. Artinya ada pengaruh
adalah 21,67 dan tekan an darah latihan senam tera terhadap
diastolik adalah 13,33 mmHg. peningkatan kebugaran ditunjukkan
Pengaruh latihan senam tera terhadap dengan perbedaan kadar Immunoglo-
penurunan frekuensi nafas bulin pada lansia.

155
Manfaat Senam Tera Terhadap Kebugaran Lansia (Tintin Sukartini, Nursalam)

Tabe1 3. Tabel Tabulasi Silang Pengaruh Latihan Senam Tera Terhadap Penurunan
Frekuensi Nafas pada Lansia di Panti Tresna Werdha Bahagia Magetan pada bulan Mei
- Agustus 2006
Frekuensi nafas (kali/merit)
No.
Perlakuan Kontrol Perbedaan
1 20 20 0
2 18 20 2
3 ~20 20 0
4 20 22 2
5 11 8 22 4
6 20 22 2
x 19,33 21 1,67
SD 1,033 1,095
t-test p = 0,022

Tabel 4 Tabel tabulasi silang pengaruh latihan senam tera terhadap kadar
Immunoglobulin pada lansia di Panti Tresna Werdha Bahagia Magetan pada bulan
Mei - Agustus 2006
Immunoglobulin (mg/dl)
No.
Perlakuan Kontrol Perbedaan
1 1437 2151 714
2 1206 2081 875
3 1559 2081 522
4 1748 2365 617
5 1875 2663 788
6 1984 2740 756
x 1634,83 2346,83 711,5
SD 290,238 294,807
t-test p = 0,002
 
Peningkatan denyut jantung 2001). Terdapat hubungan langsung
selama aktivitas fisik dipengaruhi oleh antara peningkatan pemasukan oksigen
faktor intrinsik dan ektrinsik. Faktor saat mengerahkan tenaga dengan
intrinsik dimulai dari pusat pengatur peningkatan denyut jantung. Denyut
kardiovaskuler di medulla yang jantung meningkat pada saat tubuh
kemudian dijalarkan melalui SNS dan melakukan aktivitas lebih dan
parasimpatetik nerves sistem pada ANS. pemafasan juga meningkat untuk
Ketika cardioaccelerator nerves memenuhi kebutuhan oksigen pada
distimulus, katekolamin (epinefrin dan metabolisme tubuh. Pada prinsipnya
nor epinefrin) dilepaskan. Hormon ini semakin rendah kecepatan denyut
memacu depolarisasi sinus node, yang jantung waktu istirahat,. maka semakin
menyebabkan denyut jantung lebih baik bentuk jantung. Jadi supaya lebih
kencang (Bullock et al., 2000). bugar, kecepatan denyut jantung wakhi
Rangsangan pada sistem saraf simpatis istirahat harus menurun (Powell, 2000).
meningkatkan aktilitas jantung, Tekanan darah menggambarkan
meningkatkan frekuensi jantung, dan interelasi dari curah jantung, tahanan
menaikkan kekuatan pemompaan vaskuler perifer, volume darah,
(Guyton&Hall, 1997). viskositas darah dan elastisitas arteri.
Peningkatan kemampuan jantung Tekanan darah bergantung pada curah
dalam memompa darah untuk jantung dan tahanan perifer. Faktor-
memenuhi kebutuhan tubuh faktor yang turut mempengaruhi
terhadap oksigen, menyebabkan tekanan darah adalah faktor genetik,
jantung tidak perlu berdenyut lebih usia, stres, dan gaya hidup. Tekanan
cepat untuk dapat memompa darah darah dewasa cenderung meningkat
dalam jumlah tertentu seperti sewaktu dengan pertambahan usia. Ansietas,
sebelum berolahraga teratur (Sherwood, takut, nyeri dan stres emosi

156
J. Penelit. Med. Eksakta. Vol. 8, No. 3, Des 2009: 153-158

mengakibatkan stimulasi simpatik, Rerata frekuensi pernafasan


yang meningkatkan frekuensi denyut meningkat pada orang dewasa seiring
jantung, curah jantung, dan tahanan dengan bertambahnya usia dan
vaskuler perifer karena menimbulkan ekspansi dada cenderung menurun
stimulasi simpatik sehingga karena kekakuan dinding dada.
meningkatkan tekanan darah (Potter & Pada wanita lansia hilangnya
Perry, 2005). Mengurangi jumlah estrogen sebagian besar menjelaskan
lemak yang dimakan sehari-hari dapat mengapa otot kehilangan tonus. Otot
menurunkan kadar lemak untuk bagian atas tubuh yang lemah dapat
metabolisme dan kadar lemak yang menimbulkan ketidakmampuan untuk
akan dikonversi ke kolesterol bernafas pada aktifitas yang
(Brunner & Suddarth, 2001). dilakukan. Penelitian menunjukkan
Olahraga memberikan pengaruh bahwa otot yang dikuatkan
pada sistem kardiovaskuler mengurangi tuntutan dari pernafasan
(peredaran darah) untuk memperbaiki seseorang dengan demikian
kemampuannya. Lebih banyak mengurangi kecenderungan ke arah
pembuluh darah (saluran darah kecil) ketidakmampuan untuk bernafas pada
dibentuk dalam jaringan yang aktif saat latihan (Hardjana, 2000).
untuk memperbaiki penyediaan Olahraga meningkatkan frekuensi
makanan dan oksigen, dan gerak dan kedalaman nafas untuk memenuhi
badan membakar habis lemak kebutuhan metabolisme dalam tubuh
berlebihan dalam sistem dan dengan menambah oksigen. Pada
menghambat kandungan lemak di umumnya tujuan dari latihan olahraga
pembuluh, sehingga mengurangi adalah memperbaiki berbagai
resiko trombosis (Hardjana, 2000). komponen khusus dari kebugaran
Latihan juga telah diketahui dapat sehingga jantung dan paru-paru
meningkatkan HDL, yang pada berfungsi baik (Donovan et al., 2001).
gilirannya membantu proses Gerak badan mertingkatkan
metabolisme dan menurunkan kadar kemampuan sistem pemafasan, yaitu
LDL (Brunner & Suddarth, 2001). kapasitas vital paru-paru dan
Senam tera terdiri dari latihan ventilasi seperti efisiensi pertukaran
pemanasan, latihan inti, dan latihan gas yang terjadi di paru-paru
pendinginan yang mana gerakan- (Hardjana, 2000). Mekanisme pening-
gerakan didalamnya juga bertujuan katan ventilasi paru akibat Latihan fisik
untuk menurunkan kecemasan, stres, belum diketahui secara pasti. Namun
dan menurunkan tingkat depresi. diduga peningkatan ini disebabkan
Penurunan tersebut akan oleh olahraga yang menstimulus
menstimulasi kerja sistem saraf perifer sistem saraf pusat untuk
(autonom nervous system) terutama meningkatkan aktivitas motor neuron
parasimpatis yang menyebabkan otot nafas melalui pusat reflek spinal
vasodilatasi penampang pembuluh dan supraspinal (Bullock et al., 2000).
darah akan mengakibatkan terjadinya Olahraga tera teratur dapat
penurunan tekanan darah baik sistolik meningkatkan VO2 max dengan
mauptm diastotik. membuat jantung dan sistem
Frekuensi ventilasi dan pemafasan pemapasan lebih efisien, sehingga
dihitung dengan mengobservasi penya-luran 02 ke otot yang aktif
inspirasi dan ekspirasi penuh. lebih banyak (Sherwood, 2001).
Frekuensi pernafasan bervariasi sesuai Olahraga mempengaruhi imunitas
dengan usia. Frekuensi pernafasan seseorang karena dapat mem-
rata-rata normal menurut usia, yaitu perpanjang fungsi natural killer cells,
pada orang dewasa adalah 12 – 20 limfosit T dan B, serta monosit atau
kali/menit (Potter & Ferry, 2005). makrofag. Pada intensitas olahraga
Faktor lain yang mempengaruhi sedang memberikan dampak imun
pemafasan adalah usia, kecemasan, yang baik, sedangkan pada intensitas
merokok, anemia, dan lain-lain. tinggi (pada orang yang belum

157
Manfaat Senam Tera Terhadap Kebugaran Lansia (Tintin Sukartini, Nursalam)

terkondisi) tampak penurunan secara Saran


drastis pada kemampuan sel imun Saran, (1) Perlu dilakukan
(Bullock et al., 2000). penelitian lebih lanjut mengenai dosis
Latihan-latihan olahraga juga senam tera sehingga diperoleh dosis
mengembangkan kebugaran mental, yang tepat untuk meningkatkan
meningkatkan rasa percaya din, dan kebugaran tubuh lansia melalui
meningkatkan harga diri. Setiap penurunan nadi istirahat, tekanan
komponen kebugaran dapatlah dengan darah, frekuensi nafas dan kadar
mudah ditingkatkan dengan program Immtuioglobulin darah, (2) Latihan
latihan yang bertahap, teratur, dan senam tera berintensitas rendah
berimbang (Donovan et al., 2001). dapat dilakukan bagi yang belum
Senam Tera merupakan gerakan pernah melakukan latihan senam tera
senam yang gerakannya disesuaikan untuk meningkatkan kebugaran
dengan kondisi anatomi dan fisiologi tubuh, (3) Latihan senam tera dapat
tubuh lansia. Selain merungkatkan menjadi program kegiatan olahraga
kebugaran senam ini dapat rutin yang dapat dilaksanakan di panfi
meningkatkan sistem imunitas. Pada - panti Werdha, (4) Lakukan senamm
lansia terjadi peningkatan IL-2 dan dengan senang hati untuk
CD-4+ baik fungsi dan jumlahnya memperoleh hasil latihan yang lebih
(Guntur H). Jika hal ini distimulus baik yaitu kebugaran tubuh dan
dengan semam tera yang teratur kebugaran mental, dan (5) Luangkan
diharapkan IL-2 dapat merangsang waktu untuk melakukan olahraga
TH-2 untuk mengeluarkan IL-4. IL-4 guna mengurangi stres tubuh dan
akan merangsang B-Cell untuk stres mental sehingga dapat
meningkatkan kadar Imunoglobulin. melakukan aktivitas sehari-hari
dengan baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan DAFTAR PUSTAKA
Simpulan, (1) Senam tera merangsang Brick, L. 2001. Sugar dengan Senam Tera.
peningkatan kemampuan jantung dalam Jakarta: Raja Grafindo
memompa darah untuk memenuhi Brunner & Suddarth 2001. Keperawatan
kebutuhan tubuh terhadap oksigen, Medikal Bedah. Edisi 8. Vol 2. Jakarta
EGC
menyebabkan jantung tidak perlu
Bullock et al, 2001. Human on Pathophy-
berdenyut lebih cepat sehingga nadi
siologi. Lippincott: Philadelphia
istirahat, tekanan darah dan frekuensi Grant, Donovan., Jane, Mc. N., Peter, G.
nafas menurun atau stabil, dan (2) 2001. Koreksi Gerakan Senam Yang
Senam memperbaiki berbagai kom- Membahayakan. Cet 2. Jakarta: Raja
ponen khusus dari kebugaran sehingga Grafindo Persada
jantung dan paru-paru berfungsi baik. Guyton & Hall 1997. Buku Ajar Fisiologi
Hal tersebut mengembangkan emosi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC
yang stabil, meningkatkan rasa Guntur H. The role Immune Response in
percaya diri, menurunkan kecemasan Elderly, Makalah seminar (2005)
dan stres yang ditunjukkan dengan Potter, P. A.&Perry, A. G. 2005. Funda-
mental Keperawatan. Ed 4. Vol 1.
penunman berbagai keluhan pada
Jakarta: EGC
wanita masa menopause.

158

You might also like