You are on page 1of 8

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No.

02 Mei 2013 ISSN 2302 - 2493

FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN SASALADAHAN


(Peperomia pellucida (L.) H.B.K) DAN UJI EFEKTIVITASNYA
TERHADAP LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oryctolagus Cuniculus)
Tiara Mappa, Hosea Jaya Edy, Novel Kojong
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT
Sasaladahan contains saponin, tannin, alkaloid, calcium oxalate, fat, essential oil, flavonoid,
steroid, triterpenoid and carbohydrate. Saponin can stimulate the formation of collagen, while
tannin and flavonoid have activity as antiseptic and antibacterial. The aims of this research
were to determine the quality of Sasaladahan leaves extract gel (Peperomia pellucida (L.)
HBK) by varying the concentration of 5%, 10% and 15% and its effect on the healing of burn
wound. The quality of gel was test with organoleptic test, homogenity, pH, spreadability and
consistency. The effectiveness test of the gel performed on 5 rabbits were divided into 5
treatment groups where each rabbit made 3 burn wound using a hot metal plate with diameter
of 20 mm. The first rabbit was given sasaladahan gel with a concentration of 5%, 2nd rabbit
given sasaladahan gel with a concentration of 10%, 3rd rabbit given sasaladahan gel with a
concentration of 15%, 4th rabbit given a positive control and 5th rabbit given a negative
control. The wound diameter be measured every day until day 7. Data were statistically
analyzed using One Way Anova. The results show Sasaladahan gel with concentration of 5%,
10% and 15% fulfilled the parameter evaluation of organoleptic test, homogenity, pH and
consistency while the results of spreadability test are not yet fulfilled the parameter of a good
spreadability (5-7 cm). The result of the effectiveness test of Sasaladahan leaves extract gel
show sasaladahan leaves extract gel with concentration of 5%, 10% and 15% have the
healing effect on burn wound.
Keywords: Gel, Extract, Sasaladahan Leaves, Burn wound, Rabbit

ABSTRAK
Tumbuhan sasaladahan mengandung saponin, tanin, alkaloid, kalsium oksalat, lemak, minyak
atsiri, flavonoid, steroid, triterpenoid dan karbohidrat. Saponin dapat memacu pembentukan
kolagen, sedangkan tanin dan flavonoid mempunyai aktivitas sebagai antiseptik dan
antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas gel Sasaladahan (Peperomia
pellucida (L.) H.B.K) dengan variasi konsentrasi 5%, 10% dan 15% dan efeknya terhadap
penyembuhan luka bakar. Uji kualitas sediaan gel yang dilakukan meliputi uji organoleptik,
homogenitas, pH, daya sebar dan konsistensi. Uji efektivitas gel dilakukan pada 5 ekor
kelinci yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dimana setiap kelinci dibuat 3 luka bakar
menggunakan lempeng logam panas berdiameter 20 mm. Kelinci pertama diberi gel
sasaladahan 5%, kelinci ke-2 diberi gel sasaladahan 10%, kelinci ke-3 diberi gel sasaladahan
15%, kelinci ke-4 diberi kontrol positif dan kelinci ke-5 diberi kontrol negatif. Pengukuran
diameter luka dilakukan setiap hari sampai hari ke-7. Data dianalisa secara statistik
menggunakan metode Anova Satu Arah. Hasil penelitian menunjukkan gel ekstrak daun
sasaladahan dengan variasi konsentrasi 5%, 10% dan 15% memenuhi 4 uji parameter
evaluasi sediaan gel yaitu uji organoleptik, homogenitas, pH dan konsistensi sementara hasil
uji daya sebar belum memenuhi syarat daya sebar yang baik (5-7 cm). Hasil uji efektivitas
menunjukkan gel ekstrak daun sasaladahan dengan variasi konsentrasi 5%, 10% dan 15%
memilki efek penyembuhan terhadap luka bakar.
Kata kunci : Gel, Ekstrak, Daun Sasaladahan, Luka Bakar, Kelinci

49
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 02 Mei 2013 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN Alat-alat yang digunakan pada


Daun Sasaladahan (Peperomia penelitian ini yaitu timbangan analitik,
pellucida (L.) H.B.K) digunakan secara ayakan mesh 65, batang pengaduk,
empiris oleh masyarakat dalam blender, cawan porselen, erlenmeyer, gelas
pengobatan luka bakar dengan cara daun piala, gelas ukur, kertas whatman No.42,
dicuci, dibersihkan, ditumbuk halus dan aluminium foil, oven, evaporator,
ditempelkan pada luka bakar (Kinho et al., waterbath, magnetik stirer, wadah gel,
2011). Menurut Dalimartha (2006), kapas, kandang, lumpang dan alu, hot
tumbuhan ini mengandung saponin, tanin, plate, pencukur bulu, penggaris, jangka,
alkaloid, kalsium oksalat, lemak dan lempeng logam, kaca transparan, kaca
minyak atsiri. Berdasarkan penelitian yang bulat, stik pH universal dan refrigerator.
dilakukan oleh Majumder and Arun Bahan-bahan yang digunakan pada
Kumar (2011), hasil uji fitokimia daun penelitian ini yaitu ekstrak daun
tumbuhan ini juga mengandung alkaloid, Sasaladahan, Etanol 95%, Na-CMC,
flavonoid, steroid, saponin, tanin, Gliserin, Propilenglikol, Aquades, Alkohol
triterpenoid dan karbohidrat. Saponin yang 70%, Bioplacenton tulle, dan Kelinci
terdapat dalam tumbuhan dapat memacu sebagai hewan uji.
pembentukan kolagen yang berperan Formulasi Gel Ekstrak Daun
dalam proses penyembuhan luka (Chandel Sasaladahan
and Rastogi, 1979), sedangkan tanin dan Menurut Hamzahet al (2006),
flavonoid mempunyai aktivitas sebagai formula standar gel dengan basis Sodium
antiseptik dan antibakteri (Harbone, 1987). Karboksimetil selulosa (Na-CMC)
Hingga saat ini, belum ada berdasarkan % b/b yaitu :
informasi pengujian ilmiah ekstrak daun R/ Na-CMC 5%
Sasaladahan (Peperomia pellucida Gliserin 10%
(L.)H.B.K) terhadap penyembuhan luka Propilenglikol 5%
bakar. Pengggunaan tumbuhan dengan Aquades ad 100
cara tradisional juga dinilai kurang praktis Pada penelitian ini dibuat sediaan
sehingga mendorong peneliti untuk gel dengan variasi konsentrasi ekstrak
membuat sediaan topikal berupa gel dari yaitu 5%, 10% dan 15% sebanyak 25 g
ekstrak daun Sasaladahan (Peperomia untuk 21 kali pemakaian selama 7 hari
pellucida (L.) H.B.K) yang dibuat dengan pengamatan.
metode maserasi menggunakan pelarut
etanol 95% dan menguji efeknya terhadap 1. Formulasi gel ekstrak daun Sasaladahan 5%
R/ Ekstrak 1,25 g
penyembuhan luka bakar derajat II Na-CMC 1,25 g
dangkal pada punggung kelinci yang Gliserin 2,5 g
dibuat luka bakar menggunakan lempeng Propilenglikol 1,25 g
logam panas dengan diameter 20 mm. Aquades ad 25 g
Sediaan gel dipilih karena kandungan air 2. Formulasi gel ekstrak daun Sasaladahan 10%
R/ Ekstrak 2,5 g
yang tinggi sehingga memberikan efek Na-CMC 1,25 g
yang mendinginkan pada kulit. Gliserin 2,5 g
Propilenglikol 1,25 g
METODOLOGI PENELITIAN Aquades ad 25 g
3. Formulasi gel ekstrak daun Sasaladahan 15%
Penelitian ini dilakukan di R/ Ekstrak 3,75 g
Laboratorium Biologi F-MIPA UNSRAT, Na-CMC 1,25 g
Laboratorium Advance F-MIPA UNSRAT Gliserin 2,5 g
dan Laboratorium Farmasi F-MIPA Propilenglikol 1,25 g
UNSRAT pada bulan Desember 2012- Aquades ad 25 g
April 2013.
50
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 02 Mei 2013 ISSN 2302 - 2493

segera setelah gel dibuat. Gel ditimbang


Pembuatan Sediaan Gel sebanyak 0,5 g kemudian diletakkan
Disiapkan semua bahan yang akan ditengah kaca bulat berskala. Di atas gel
digunakan. Bahan ditimbang sesuai diletakkan kaca bulat lain atau bahan
dengan formula yang ada. Ekstrak dengan transparan lain dan pemberat sehingga
konsentrasi 5% dilarutkan dalam sebagian berat kaca bulat dan pemberat 150 g,
air kemudian dipanaskan pada suhu 50°C. didiamkan 1 menit, kemudian dicatat
Ditambahkan Na-CMC dan diaduk hingga diameter penyebarannya. Daya sebar gel
homogen. Ditambahkan gliserin, yang baik antara 5-7 cm (Garget al.,
propilenglikol dan air dengan pengadukan 2002).
secara kontinyu hingga terbentuk gel. Gel Uji Konsistensi
yang telah terbentuk kemudian disimpan Uji konsistensi dilakukan untuk
pada tempat yang gelap dan dingin selama mengetahui stabilitas sediaan gel yang
semalam (Hamzah, 2006). Prosedur yang dibuat dengan cara mengamati perubahan
sama juga dilakukan pada ekstrak dengan konsistensi sediaan setelah disentrifugasi
konsentrasi 10% dan 15%. Uji konsistensi dilakukan dengan cara
Evaluasi Sediaan Gel mekanik menggunakan sentrifugator
Uji Organoleptik dengan cara sediaan disentrifugasi pada
Uji organoleptik dilakukan untuk kecepatan 3800 rpm selama 5 jam.
melihat tampilan fisik sediaan dengan cara Perubahan fisik diamati apakah terjadi
melakukan pengamatan terhadap bentuk, pemisahan atau bleeding antara bahan
warna dan bau dari sediaan yang telah pembentuk gel dan pembawanya yaitu air
dibuat (Anief, 1997). dan pengujian hanya dilakukan pada awal
Uji Homogenitas evaluasi (Djajadisastra, 2009).
Uji homogenitas dilakukan untuk Pengujian Efektivitas Gel terhadap
melihat apakah sediaan yang telah dibuat Luka Bakar
homogen atau tidak. Caranya, gel Pada penelitian ini digunakan 5
dioleskan pada kaca transparan dimana ekor kelinci sebagai hewan uji dengan
sediaan diambil 3 bagian yaitu atas, tengah berat badan 1–1,5 kg, diaklimatisasi
dan bawah. Homogenitas ditunjukkan selama 5 hari sebelum penelitian agar
dengan tidak adanya butiran kasar (Ditjen hewan uji terbiasa dengan lingkungan dan
POM, 2000). perlakuan yang baru yang ditempatkan
Uji pH dalam kandang dan diberi makan yang
Uji pH dilakukan untuk melihat cukup setiap harinya. Sebelum perlakuan,
tingkat keasaman sediaan gel untuk kelinci dikelompokkan dengan cara
menjamin sediaan gel tidak menyebabkan pengacakan. Selanjutnya, kelinci dibuat
iritasi pada kulit. pH sediaan gel diukur luka bakar pada bagian punggung
dengan menggunakan stik pH universal. menggunakan lempeng bediameter 20 mm
Stik pH universal dicelupkan ke dalam dengan cara lempeng dipanaskan di api
sampel gel yang telah diencerkan, diamkan biru selama 3 menit lalu ditempelkan pada
beberapa saat dan hasilnya disesuaikan punggung kelinci selama 5 detik.
dengan standar pH universal. pH sediaan Kemudian, kelinci yang telah dibuat luka
yang memenuhi kriteria pH kulit yaitu bakar diberikan perlakuan dengan
dalam interval 4,5 – 6,5 (Tranggono dan dioleskan masing-masing 0,1 g sediaan
Latifa, 2007). pada 5 kelompok yang terdiri dari 3 ekor
Uji Daya Sebar kelinci, yaitu :
Uji daya sebar dilakukan untuk Perlakuan A: Luka bakar dioleskan Gel
menjamin pemerataan gel saat ekstrak daun Sasaladahan 5%, 3 x sehari
diaplikasikan pada kulit yang dilakukan
51
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 02 Mei 2013 ISSN 2302 - 2493

Perlakuan B: Luka bakar dioleskan Gel Jika hasil uji Anova menunjukkan
ekstrak daun Sasaladahan 10%, 3 x sehari nilai probability<0,05 maka terdapat
Perlakuan C: Luka bakar dioleskan Gel perbedaan efek penyembuhan luka bakar
ekstrak daun Sasaladahan 15%, 3 x sehari antar tiap perlakuan. Uji statistik kemudian
Perlakuan D: Luka bakar dioleskan dilanjutkan menggunakan LSD (Least
Bioplacenton (kontrol positif) Significant Different) untuk melihat
Perlakuan E : Luka bakar dioleskan Basis apakah terdapat perbedaan bermakna atau
Gel (kontrol negatif) tidak bermakana antar tiap perlakuan.
Analisis Data
Data yang akan dianalisis yaitu PEMBAHASAN
presentase penyembuhan luka bakar Hasil uji organoleptik
diperoleh melalui pengukuran rata-rata menunjukkan semua sediaan gel telah
diameter luka bakar. Pengukuran dibuat berbentuk setengah padat dengan
dilakukan satu kali setiap hari setelah aroma khas ekstrak daun Sasaladahan.
perlakuan yang dilakukan dengan : Semakin tinggi konsentrasi ekstrak,
dx(1,2,3) : rata-rata diameter luka semakin kuat aroma khas ekstrak yang
bakar setiap ulangan perlakuan tercium sementara basis gel yang
d : banyaknya perlakuan dihasilkan hampir tidak berbau. Warna
Dihitung dengan menggunakan yang dihasilkan oleh gel ekstrak
rumus untuk rata-rata Sasaladahan dari semua variasi konsentrasi
diameter luka bakar (mm) dari setiap yaitu 5%, 10% dan 15% berwarna hijau
hewan uji. tua sementara basis gel menghasilkan
Data yang diperoleh selanjutnya warna yang jernih. Warna hijau tua yang
dianalisis secara statistik menggunakan dihasilkan oleh gel ekstrak Sasaladahan
metode Anova satu arah (One Way Anova) dari semua variasi konsentrasi yaitu 5%,
untuk melihat apakah gel yang dibuat 10% dan 15% dapat disebabkan karena
memiliki efek penyembuhan terhadap luka kandungan klorofilnya yang tinggi. Hasil
bakar yang pengambilan keputusannya pengujian Homogenitas menunjukkan
didasarkan pada nilai F hitung dan F tabel. semua sediaan gel yang dihasilkan yaitu
Jika F hitung<F tabel maka gel basis gel, gel ekstrak Sasaladahan 5%,
Sasaladahan tiap perlakuan tidak memiliki 10% dan 15% homogen yang ditandai
efek penyembuhan terhadap luka bakar dengan tidak adanya butiran kasar (Ditjen
dan jika F hitung>F tabel maka gel POM, 2000). Hasil uji pH menunjukkan
Sasaladahan tiap perlakuan memiliki efek semua gel yang dihasilkan memenuhi
penyembuhan terhadap luka bakar. kriteria pH kulit yaitu dalam interval 4,5 –
Uji Anova satu arah dipilih karena 6,5 (Tranggono dan Latifa, 2007). Hasil
hanya ada satu variabel independen yang pengujian daya sebar menunjukkan daya
akan diteliti, yaitu presentase sebar gel dengan basis Na-CMC belum
penyembuhan luka bakar. memenuhi parameter daya sebar yang baik
Rumus perhitungannya : dimana basis gel menunjukkan daya sebar
sebesar 3,6 cm, gel ekstrak daun
Sasaladahan 5% menunjukkan daya sebar
sebesar 3,8 cm, gel ekstrak daun
Keterangan :
Sasaladahan 10% menunjukkan daya sebar
P% : presentase penyembuhan luka
sebesar 3,9 cm dan gel ekstrak daun
do : diameter luka awal
Sasaladahan 15% menunjukkan daya sebar
dx : diameter luka pada hari pengamatan
sebesar 2,9 cm. Menurut Garg et al (2002)
daya sebar sediaan gel yang baik antara 5-
7 cm. Daya sebar gel yang kurang baik
52
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 02 Mei 2013 ISSN 2302 - 2493

disebabkan karena viskositas Na-CMC perbedaan yang tidak bermakna dengan


yang terlalu tinggi. Saat Na-CMC gel ekstrak daun Sasaladahan 5% dan gel
dimasukkan ke dalam air, Na+ lepas dan ekstrak daun Sasaladahan 15%. Gel
diganti dengan ion H+ dan membentuk ekstrak daun Sasaladahan 15%
HCMC yang akan meningkatkan menunjukkan adanya perbedaan yang
viskositas (Bochek et al., 2002). Hasil bermakna dengan kontrol negatif tetapi
pengujian konsistensi menunjukkan semua menunjukkan perbedaan yang tidak
sediaan gel yang telah dibuat tidak bermakna dengan gel ekstrak daun
mengalami pemisahan setelah Sasaladahan 5% , gel ekstrak daun
disentrifugasi dengan kecepatan 3800 rpm Sasaladahan 10% dan kontrol positif.
selama 5 jam. Hal ini menunjukkan semua Gel ekstrak Sasaladahan dengan
sediaan gel yang dihasilkan tetap stabil semua variasi konsentrasi yaitu 5%, 10%
dan tidak terpengaruh gaya gravitasi untuk dan 15% memberikan efek penyembuhan
penyimpanan selama setahun luka bakar karena kandungan zat aktif
(Djajadisastra, 2009). yang terkandung pada daun Sasaladahan
Hasil analisa data menggunakan terutama saponin, tanin dan flavonoid.
metode Anova Satu Arah (One Way Menurut Chandel and Rastogi (1979)
Anova) yang terdapat pada lampiran 3 saponin yang terdapat dalam tumbuhan
menunjukkan nilai F hitung sebesar 3,491. dapat memacu pembentukan kolagen yang
Nilai F Hitung dibandingkan dengan Nilai berperan dalam proses penyembuhan luka
F tabel dengan df1 yaitu jumlah varian sedangkan menurut Harbone (1987) tanin
(perlakuan) dikurangkan 1 sehingga dan flavonoid mempunyai aktivitas
didapat nilai 4 dan df2 yaitu jumlah sebagai antiseptik dan antibakteri. Menurut
sampel (120) dikurangkan jumlah varian Robinson (1995) Flavonoid menghambat
(5) sehingga didapat nilai 115. Pada titik pertumbuhan bakteri dengan jalan merusak
ini diperoleh nilai F Tabel sebesar 2,45 permeabilitas dinding sel bakteri,
sehingga F Hitung>F Tabel (3,491>2.45) mikrosom dan lisosom sebagai hasil dari
maka gel Sasaladahan tiap perlakuan interaksi antara flavonoid dengan DNA
memiliki efek penyembuhan terhadap luka bakteri dan juga mampu melepaskan
bakar. Hasil uji anova juga menunjukkan energi tranduksi terhadap membran
nilai Probability sebesar 0,010 yang sitoplasma bakteri serta menghambat
berarti terdapat perbedaan efek motilitas bakteri. Sedangkan tanin
penyembuhan luka bakar antar tiap berfungsi sebagai adstringen yang dapat
perlakuan. Pengujian statistik kemudian menyebabkan penciutan pori-pori kulit,
dilanjutkan dengan menggunakan metode memperkeras kulit, menghentikan eksudat
LSD untuk melihat apakah terdapat dan pendarahan yang ringan, sehingga
perbedaan yang bermakna atau tidak mampu menutupi luka dan mencegah
bermakna antar tiap perlakuan yang pendarahan yang biasa timbul pada luka.
hasilnya dapat dilihat pada lampiran 4.
Hasil uji LSD menunjukkan efek KESIMPULAN
penyembuhan luka bakar gel ekstrak daun gel ekstrak daun Sasaladahan
Sasaladahan 5% berbeda tidak bermakna dengan variasi konsentrasi 5%, 10% dan
dengan gel ekstrak daun Sasaladahan 10%, 15% memenuhi 4 uji parameter evaluasi
gel ekstrak daun Sasaladahan 15%, kontrol sediaan gel yaitu uji organoleptik, uji
positif dan kontrol negatif. Gel ekstrak homogenitas, uji pH dan uji konsistensi
daun Sasaladahan 10% menunjukkan sementara hasil uji daya sebar menujukkan
perbedaan bermakna efek penyembuhan daya sebar gel sasaladahan yang dihasilkan
luka bakar dengan kontrol negatif dan belum memenuhi standar daya sebar gel
kontrol positif tetapi menunjukkan yang baik yaitu 5-7 cm. Hasil uji
53
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 02 Mei 2013 ISSN 2302 - 2493

efektivitas menunjukkan gel ekstrak daun Sediaan Anti Jerawat.Jurnal


Sasaladahan dengan variasi konsentrasi Farmasi Indonesia.4(4):210-216.
5%, 10% dan 15% memiliki efek Garg, A., D. Aggarwal, S. Garg, and A. K.
penyembuhan terhadap luka bakar pada Sigla. 2002. Spreading of
kelinci. Semisolid Formulation: An Update.
SARAN Pharmaceutical Tecnology.
Dibuat formulasi gel Na-CMC September: 84-102.
dengan variasi konsentrasi Na-CMC yang Hamzah, M. Mazwadehet al. 2006.Anti-
lebih kecil dan dilakukan isolasi senyawa Inflammatory Activity ofAchillea
aktif yang terdapat pada daun Sasaladahan and Ruscus Topical Gel on
yaitu tanin, saponin dan flavonoid yang Carrageenan-Induced Paw Edema
memberikan efek penyembuhan terhadap in Rats. Acta Poloniae
luka bakar. Pharmaceutica - Drug Research.
63(4): 277-280.
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia.
DAFTAR PUSTAKA
Terjemahan Padmawinata K,
Anief, M. 1997. Ilmu Meracik Obat. Gajah
Soediro I. ITB, Bandung.
Mada University Press,
Kinho, J., D. Arini, S. Tabba, H. Kamma,
Yogyakarta.
Y. Kafiar, S. Shabri, dan M.
Bochek, A.M., Yusupova, L.D.,
Karundeng. 2011. Tumbuhan Obat
Zabivalova, N.M., Petropavlovskii,
Tradisonal di Sulawesi Utara Jilid
G.A. 2002. Rheological Properties
I. Badan Penelitian Kehutanan
of Aqueous H-Carboxymethyl
Manado, Manado.
Cellulose Solutions with Various
Moenadjat, Y. 2003. Luka Bakar:
Additives.Russian Journal of
Pengetahuan Klinik Dan Praktis.
Applied Chemistry.75: 4–7.
Edisi 2. Balai Penerbit FKUI,
Chandel, R.S., and R. P. Rastogi.
Jakarta.
1987. Triterpenoid Saponin
Oloyede et al. 2011. Phytochemical,
and Sapogenin.Phitochemistry
toxicity, antimicrobial and
1979.19: 1889-1908.
antioxidant screening of leaf
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan
extracts of Peperomia pellucida
Obat Indonesia Jilid 4. Puspa
from Nigeria. J. Biol. Chem. 5(12):
Swara, Anggota IKAPI. Jakarta.
3950-3959.
Djajadisastra, J., A. Mun’im, dan Dessy.
Tranggono, R.I., dan F. Latifah. 2007.
N.P. 2009.Formulasi Gel Topikal
Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
dari Ekstrak Nerii Folium Dalam
Kosmetik. PT. Gramedia, Jakarta.

LAMPIRAN
Lampiran1. Grafik Rata-Rata Penyembuhan Luka Bakar

54
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 02 Mei 2013 ISSN 2302 - 2493

Lampiran 2. Pengukuran rata-rata diameter luka bakar pada kelinci hari ke-0 sampai hari ke-7
Perlakuan Diameter Luka Bakar pada Hari ke (mm)
0 1 2 3 4 5 6 7
Kontrol Negatif 20 19.33 18.67 17 15 13.33 12.33 9.67

Kontrol Positif 20 19 17.33 16 14.67 12 9.33 7.33

Gel Ekstrak 5% 20 18.33 17 16 15 8.67 5 4

Gel Ekstrak 10% 20 17.33 14.33 11.33 9.67 7 3.33 0

Gel Ekstrak 15% 20 19 16 13 10 7.33 6 3.33

Lampiran 3. Hasil Uji Anova


Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Between groups 10360.417 4 2590.104 3.491 .010
Within Groups 85318.750 115 741.902
Total 95679.167 119

Lampiran 4. Hasil Uji LSD


Perlakuan P1 P2 P3 P4 P5

P1 13.125 5.417 -7.292 -13.333

P2 -13.125 -7.708 -20.417* -26.458*


P3 -5.417 7.708 -12.708 -18.750*
P4 7.292 20.417* 12.708 -6.042
P5 13.333 26.458* 18.750* 6.042
*. Ada perbedaan bermakna pada taraf sig. 0,05
Keterangan : P1 = Gel Ekstrak Daun Sasaladahan 5%
P2 = Gel Ekstrak Daun Sasaladahan 10%
P3 = Gel Ekstrak Daun Sasaladahan 15%
P4 = Kontrol Positif
P5= Kontrol Negatif

55
Filename: 9
Directory: C:\Documents and Settings\User\My Documents
Template: C:\Documents and Settings\User\Application
Data\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title:
Subject:
Author: User
Keywords:
Comments:
Creation Date: 5/5/2013 12:00:00 PM
Change Number: 23
Last Saved On: 5/7/2013 9:47:00 AM
Last Saved By: User
Total Editing Time: 42 Minutes
Last Printed On: 5/7/2013 9:48:00 AM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 7
Number of Words: 2,981 (approx.)
Number of Characters: 16,992 (approx.)

You might also like