Professional Documents
Culture Documents
Higroma: Kista Cotli
Higroma: Kista Cotli
ABSTRAK
tatar bclakan8: Kistn higioma rnerupnkan kelainan kongenital
akibat deiek darj sistenr ljmiatik ynnB bermanifeslasj Eebagni
lesi
llnak, unak, dan iid.rk nleri. Sekirar 75 80,[ ]esi terjadi di kepatr
eher disrbLt srbagai kist.r higroma colli (C/ i a).
Kista higroma co i
Iang hrsar dapat menimbrlkan penekardn r,.rhadap salUran nafas
dan pcncernaan sc.hingga mcmen,rkan p$al.rJaksnnaan
cmerSensi.
Pem$k dn penunjafg USC, tomogr.ti kompuLcr dan MRt
dapat
mcmbantu mcnegakkan diagnosis. Modntitas lcrapi
uramr berLrpa
lrda(dn ekstirpasi komplit rrntuk nembuang teri ktsra. prognosi,
ksla hitr.rma colli Lcrgnntung pacla ukrLran kjsta, tokari
dan
pendekataf opcrasi fang dilakukan, hampir scmLra kasLrs yanB
dlakrkan ekstirp.rsi komplit Lidak meng,:]lami rekurensi.
Tuiuan:
[lempresenta!ikan pen.rtalnksaan kdsus kista higrona
coll]. Kasus:
Diaporkrn satu kdsus kisra higroma co i pada anak perempunn
usid
itihun. Penatalaksanaan: pada k.rsus int dit;rkukan rindakan
ekstirpasl
lomplit, 6 bulan pas.a pcmbedahan ticl.rk terdapar
landa rckurcnsi.
(esimpulan: pen.rtalaksanarn
kista higroma collj dcngan tjnd;k.ln
ekstrpasi pcmhdahrn komptit nrcmberikan prognosis
;,ang baik.
Kala k!f.i: kisra higoma collj, ekstirp.tsi,
taralaksana
135
ABSTRACT
Backgound: Cystic hygrcma is a congenital malfotmation
of the lymphatic system that manifests itself as a soft benign, and
painless mass. About 75-80/" lesions occufting as a head and neck
masi ls ca//ed as cystic hygroma colli (CHC). Massive infiltrating
cystic kista hygroma colli of the neck will be depressinB airway an(l
digestive tnct so it should be confined as an urgent measures and
management- Sonogtafi computet, Computed Tonography, and
l\,4agnetic Resonance lmaging modahties can he usefull in diagnostic
wotkingup. Con plete surgical excisian is the best modality tteatmenL
Prognasis clepending on tumou size, location and sutgical apprcach.
Mort ot ' a'c< hd\A na rct uftenres attet . omplctp p\,
i,ion. Putpose:
To presentthe management af cystic hygroma colli in 7 years-old gi .
Case: As rcpatted one case of cystic hygroma colli in 7 yeats-old gi .
Management: this case is managecl by complete surgical excision,
six-month aftet surgery thete are no sign ofrccurrences. Conclusions:
Management ol cystic higroma collicolliby conplete surgical excision
Bives a goad prcgnosis.
Keywotds : cystic hygroma colli, extipation, management
PENDAHULUAN
Kista hiSroma dalam bahasa Yunani berani tumor yang berisi
air, merupakan kelainan kongenital dari sistem limfatik. Dikenaljuga
dengan limfangioma, jugular limfatik obstruktif, dan kista higroma
kistikum. Kista higroma pertama kali dideskripsikan oleh Wernher
padalahun 1843 sebaSai lesi kista limfatik, dapat mengenai berbagai
daerah anatomi pada tubuh manusia, merupakan kelainan kongenital
akibat defek dari sistem limfatik yang bermanifestasi sebagai lesijinal(
lunak, dan tidak nyeri. Sekitar 75 80% lesi terjadi di kepala leher
disebut sebagai kina higroma colli (CHC). Predileksi lainnya yaitlr
136
10"/, akqllla, dan 5'1, di median ntrm dan r.rgio inguifnlis Kist'r
d
r gronra co li biasanyn .litemuknn padn tl gonum co li postcrior
tepat
'1)7
Matenal substance abuse, seperli konslrmsi a (ohol selamd
keham lan. B(
Faktor gcnct k yang berhubungan defSan kista higroma coili:
Sebagian besar diagnosis prenatal dari kisl.r higroma colli
berhubungan dengan sindrom Turner, yaitu abnorntalitas
kromosom sex pada wanila dimana hanya terdapat s.tu kromosom
X,
. Abnormalitas kromosom lain sepe(i trisomi 13, I8, dan 2l .
8r
colliyang berupa temuan tunggal dapat diturunkan
Kista higroma d
sebagai kelainan aulosom.r resesifdimana orang tu;nya adalih s/ert 8,
perdarahan, yang mLrngkin tinrbul knrcna trauma pada saat lah ir yang t
mcnyebabkan perluasan k sta schin8sa t€rjadi peningkatan tegangan s
GAMBARAN KLINIK
Keluhan adanya bcnjolnn d; eher yang telah larna atau sejak
lahir tanpr disertai nyeri. B-.njo an ini berbeniuk kistik, dan lunak.
l'ermukaannya halus, lepas dari kuli1, difus, berb.rLae tegas, dan scdikit
melekat pada jaringan dasar. Padn pnlpasitcraba lrcgrler Kebanyakan
terletak di regio fii8onum postcrior colli. SebaSai tanda khas, pada
pemeriksaan transilurninasi positif tampak terang sebagai jarlngan
diafan (tembus cahaya). ir5
118
( sta higroma colli kecil dan sedang biasanya asimptomatis.
Benjolan inijaranS menimbulkan gejala akut, tetap suatu saat dapat
cepalmembesar karena radang dan menimbulkan Sejala ganSSuan
pernalasan akibat pendesakan saluran nafas seperti irakea, orofarinE,
DIAGNOSIS
Pada 80% kasus, lokasi kista kista hiSroma colli berada pada
regio cerv,co-facial. oleh karena itu, kista higroma colli harus selalu
139
KLASIFIKASI DAN STADIUM
Klnsifikns l(isl.r higromn pcrLnma k.li ditcmukan o eh Mulliken
dnn C ow.rcki bcrdasarkan tipc se , kista higroma diklariiikasi(an
mcnjadi hemangioma ataupun rnalionnas Vaskular. KriLeria WHO
memperkenalkan tiga lipe dari llmpang omn yaiL(r knpilcr, knvcnrosa,
dan kiqt:r. (liguere dkk meng.jLr nrn kntcgori irnpangioma berdasarkan
ukur.rrt korrrponcn kista yaitu: makrokista Lrkuran (lsta 2 .In atilr
lebih, mikrokista ukurnn kini llrranil darl 2cm,d.rnlesi campur;rn.
De Serre, m,.ng.rjL,k.rf sisLcm shSrrs kistJ hi8roma kepaia leher
seb;rg;ri bcrikrt, sL.rd L,m I !Jitu i,rtrdhioid unilateral (defgan risiko
kompllknsi sckitar ll'lt, stadium ll (dengan risiko konrplik.rs
sckitar.ll%), stadium lll, unilaterai ataupLrn l)ilater.rl i.frahioid
dan ,uprahioid (dengan risiko komplikns scl<it.rr tr7'lo), stadium lV
suprah oid bilaLcral klc')Birr risiko komp ikasi sekitar 80"1,), sta.lium
V suprahioid bilateral dan infrahioid klengan risil(o komplil(asi sc <i1.rr
DIAGNOSIS BANDING
.clnh brankial ke 2 merupakan diagnosis ban.ling <ista
Klsta
higroma colli dengan tampinn yang pnlinS serinS adalnh kisti, dan
dapat juga d konrbinaEikan dengnn sinLrs ntd! fistu a Massa kistik
p.rd.r kanan ru.rng knrot d tarnpi,k diantdra kelenjar submandibular
dan di garjs d+an m.stcrfocleidomatoid, merupakan lempnl khns dar
kista celah brankial ke dua. | 5
Diagnosls bandi'rg <ist.r hi8rornd co I
140
BAiifl'a, q Lrran liroglos!s kcrnu.iian m-angJ imi inlolusi, tcl'rPi
leri[.r srlurarn-va rrenetap, ](istn dukrus tiroglosus dapat rerjadi
di
PENATALAKSANAAN
\ao(Lililas tcrpilih untuh kista hjgronra.olli adnlah ekslirpasi
berlah dr:ngrn prfBilngkiLan kist.r ser.rru komplil mcs<l
denr kinf
j<asus hdsil
ruda r acla beberapr laporrn ,vang rnendokument'rslkan
lang rrrrLrp bri< deng,rn mcrrggunak;n agen scleros'rnl
Kln'r higronr'r
.0l I ncrupaka,, lesijini (.lan bica 1et.p .lsimptonratik d'tlam pcriod€
ink'ksi
ir rg.!kup l:rmi,. lndik.si pengobatan adalah apabila tcritrdi
padi Lcs, /t'srrrtor), dt5t/.ss. dlsi.ilia, pcldar:h'rn 'li dalnm kista'
KOMPLIKASI
(l5l.r higroma colli merupakirn lesi ynng jnJk, aknr lelapi
dJpir mcn mbu k.rn bcberapa komplikari sep.rli:infcksl padn esi
kl(.i hi8rori1.l coLli ifi biasanl. rneruprkan sckLrnder dari fokus
rieks .li trakiLrq rcspiratorirrs, rneskipun Lrisa iu8. belsiial infeksi
pr mer. S.LnmJ proses infeks , !kuran kisia mcmbes'rr dan menjadi
r.in8.l, mcr.lh, d.n f)'eri. lnleksi bisa mclibitkri EeluIUh kistn nlru
sebJgl.1n ki\1.r. Sel.rfra inicl(ri aktit, llansiluminasi blsi tidnl(
terlihnt
Lrgirlan kac[ng kadang bini orenjidi abses. Perdaftrh'ln mcrlrpaktrn
[onrplik.rs] k€du,1setel.,h infeksi pada perdar:han, kist'r menj'rdi
keras
(-olli lehcr,vnng bcsnl
rlin 1,"cafS. Ruptur spontin padr kiEla hiSroma
pern,rh.liL.it,or(an seh n88a menlcrlukan lnlelvcnsi bednh segcrn
I
Cangguan Pernafasan dan Disiagia juga meruprl(an komplikasi yan8
disebabkan oleh penekanan oleh massa kjsLa pada saluran pernaiasan
dan pencernaan.r'qro
lnsiden kjsta higroma colli di RS. Moh. Hoesin Palembang
periode januari 2012 hingga Oktober 2013 sebanyak 3 kasus. 2 knsus
pada usia anak di bawah 5 tahun dan I kasus pada Lsia anak 7 tahun.
Tujuan dari penulisan makalah ini ada ah memberikan gambaran
diaSnosis dan pcnatalaksanaan ka5us kista higroma co li pada anak
dengan ekstirpasi kornplit untuk mencegah rckurensi.
LAPORAN KASUS
Seorang anak pcrempuan usia 7 tahun dibawa oleh orangruanya
ke klinik KTHT KL RSMH PalembafS pada tanggal i / April 2Otl
dengan keluhan benjola'r di leher kiri sejak 8 bulan yang lalu.Awalnya
sebcsar kelereng, scmakin larra semakin besar. Riwayat tangan
gemetar, sering Lrcrdebar, maupun tangan berkeringar disangkat.
Sejak 1 bLrlan yang lalu benjolan dirasakan semakin membesar, sutit
menelan dan mengganjn saat menelan, lidak ada sesak araupun nyeri
pada benjolan. Rjwaydt timbul b-.njo an sejak lahjr disangkal.
142
l'erncriGa.rf islk R,.:gio rolli slfistr. lnmpJ< l)enlol'rf !krrr'r'r
6i:lr1 cm, mnssa b.:rl)itas l.'gis, tcr.rba lun.r (, /]rdrjle pcrg'rilQrl
Ler hdl s.rat pnsien mcnclan, u.nrna srnra deng.rn
sekit.it, 1 ddk nler
Icrn. prmer ksJ.]n lransilL,mifasi (Fr. I idrL( didJp.rlkan kcliinan prdr
pem$ ksa.rf lelln8.r, hidung m:ruPLrn LengSorok Kcin uhrnsonog rii;
lsta higro'n.r colli sinislra ynng ctrkLrp bcsar dengan v:rskLrl'rriqtrs
pe' ier, relenj.rr rlroid k.r ran n.rnnal, <cleniar tiro d k ri rcr obL lcrnsi
dan terdorong kc Post€rior.
P-"mcriksaan MRI didrt)ntl(an kcs:rf di Leher <lri lanrl)nk lesi
hiponens p.rdn T1 d.rn hipdinlens pn.li l2 suspek csi l(istik rnng
besir dcngaf dirdlnS r.rra ag.k lebal s.!1i laPisnn
j'rring'1n Lrf'rk
lpis d Jnlero intcrionr,v.r dan nrcndororrg La( A ke h1'ro inrcrior
(iri
!erte nrenckan !errn iugu nri\ .laf in. rgob!itrYiqi kc c rj:rI tlri(Jl'l
denga r rnerclorongn,v.r ke foslerior ,vang t.rnrf,aknv.r beIJsn d:rri
j,irftin unak nfl"rlor sisi (iri d.fgan r(uran 6,12\3,'l6r'1,{13 'm'
I fak tanpik kaLsii kasliSiBi DdlHvgrom.i ..,lli./lrrdroml Di'rillosi\
reri.nlarir dllegakr.n de118.n rnassi reglo { o li s nislr'1 susp'l( kist'r
h qrom.r coll slnistr.r d.l/kinr Brank ul
141
cambaran 2. MRI potongan aksial dan sagital tampak kista hiSroma colli.
144
-t
PEMBAHASAN
' Seoranganakperemp!af usi.j /tahrndengan keluhanbenjolan
d lehcr k ri scjak 8 bu an yang lalu semakin lamr v:m.rkin meJnberar.
145
s.j.k I bul.r \'anB Jlu scmakin membesar hinSga ierasn menggrflal
drn sulit mcnelan. Kista higrona merupakan k,. ainnn kongcnita
akibat defek dari sisrem limlntik y.fg bcrnranjlcnasi sebagai es
tlnak, un.k, d.rn tidak nycri. Scl(itar 75 80% lesi terjadi di kepala
lchcr cliscbut sebagai kista higroma colli (aHC). Predil,.ksi ainnya
vaitu 20% di aksilla, dan 5"t, di Jned.rstinurn dan rcgio inguinalis.
Kirta higromn.olli binsany.r ditemukin pnda tri8onum colli posterior
Lepnldi nl.rs kl.vi<uln. Kjst; higronra col i dapat terjadi baik pada ara (
a ri laki maupun
anak perempuan dengan freku-.nsi \,.rng sama. I es
fi juga dapat menekan struktur di sek L.rlny.r scpc(i sarai, pembulLh
darah, dnn pembuluh limic schinggn mcnimbulkan berbagai ke ainan
bed.rsarl(an slru(ur vanB tcrkena. Kista higroma colli kecil dan
scdanS biasanya asimptomalis. Cangguan Penrafasan dan dislag a
146
I
147
MRI dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan a
kista higroma colli dengan jaringan lunak yang berdekatan di lehcr
dan menildi.e_ruh mdnd inlil.rdsi dari I i,'a l.eslrukturdr,el.t"ff\..,
MRl dengan kemampuan multiplanar dan resolusi kontras yangl
superior, menunjukkan jangkauan yang luas terhadap gam
suatu massa dan memberikan informasi tambahan yang penting
untuk perencanaan preoperatif yang akurat. Hal ini dapat sangat
relevan dalam kasus perluasan ke mediastinum atau ruangdalam da{i
leher. Selain itu, pencitraan MRI menawarkan resolusi superior !ntul
mengevaluasimassa yang terletak d i daerah anatomis yang liomplek;
seperti dasar mulut.r"r
Pada pasien terdapat sedikit peningkatan Ieukosit 10.400/mnf,
berdasarkan literatur kista higroma colli merupakan lesi jinak y
dapat menimbulkan beberapa komplikasi sepertiinfeksi pada lesi kista
higroma colli ini biasanya merupakan sekunder dari fokus infeksi
di traktus respiratorius, meskipun bisa juSa bersifat infekgi primdr.
Selama proses infeksi, ukuran kista membesar dan menjadi hangal
merah, dan nyeri. lnfeksi bisa melibatkan seluruh kista atau sebaSian
kista. selama lnfeksi aktit transiluminasi bisa tidak terlihat l€i dan
kadang-kadang bisa menjadi abses.
Ekstirpasi kista ini tidak mudah, l(arena melibatkan struktur
dalam dan viial. Komplikasi yang mungkin terjadi selama operagi
adalah kerusakan nervus fasialis, arieri fasial, arteri karotid, vena
juSu dri. rnlernr. dLrkltr, tord'ilu5 d,n oleurr, serla eL(lirpa.i
inkomplit. Komplikasi post operasi yang mungkin terjadi adalah"
infFtsi lutd operd'i p"dat"hdn h,pp,trcphri .c",, dan telu.rnva
cairan limfe dari Iuka operasi. Pada 20% kasus, ditemukan adanya
reluren.i sere ah a.srirpr.i l.ompl t. I lnr-pd' rotdl mprupakan pil 1a!
utama. Pembedahan ini dimaksudkan untuk mengambil keseluruhan
148
DAFTAR PUSTAKA
L Ar€vedo L J.rson.20lI ai,5r/.r H!8ro'r.r. Djun.luh d.jri hrip:l
a.
rr$/w c'nsdicine.mcds.ape.con/.ft Llc/!l.r:10i5 ovcrvien*!.r0 I 0
r8
I pdda tanggnl 6 Scptemb{.r 2013.
I Bila Nl rz.r, I rbna ljiz, r\,1rhJ mad Sa ..nr, 1t]ha nm.rd Sharii,
Aiza Shc kh.201 1.( ra/ir (lta kh/n /)B/1rrra .o//t Dcparrnrenl
tt of Pcdi.tric Surgery, The Chil.l1.n's I losprrrl nri.l I he f-(titLrlc oi
ri
Chikl llealrh, I i,hore, I,aki\ .r. lrirn.luh .l.ri v!\\ v.i.nsortinc
k .om pndn L.rnggal a, Septc ber 201 I
Durre 201 L al).rti( I l,vgron) hLtgtlF. DirndLrh dari u,ww.
Sabilr,
mcd;cire.nredr.npc Lon/ar1i.lc/40275/ ov.r vi.r w pacla 1.rngilJI
l2 September 201.1.
lurkinglon ct a . Ne.( M.r\rer ln ( ttildten. tn Brjt sh journ.lt
RadioloSi (2005) 78, l5 U8. Btiti\h lnstitut-. of ,.t1diotrgy. plrn.1un
d,ir wr,$r.bjr.hirjourf als.orB/.8]/contenl/ful./ZIJ|9t5./7 5 t)rda
trnggalr2 Sercmber 201L
Varmr, Thing.rm li. atJlL tl'.g/orr.r, I o//i.t.rndon: St Ceorge,q
Hos|it.jl & Medi.n S.hool. Diufduh diri $,$,rv.sr:rrrov\]orld.com/
Iftus/page.ispx?id=20 I pa.l.r trnllgal a, S€pr.mber 201 ]
lnger, jo.hcf: Sei.l-.n,ili.kcr, lreler. 2008.//ea.l rr(/ Nc.k t,
I'ae.li.1ri( ltna,iingT|\t B.jok. (lh;rpt.rr l:J!1 ,10.
$l cl,lohn. 2001. Pl1 rrtal DiaBnasi! oi a HLtBt aystiL tjygnnj.)
Co/r. Jirumal tlltrnsoufd Ol)ctrt Cfnccol; 2l: :1.13 .12.1 t'!bl shcd
on ine in Wilcy lfters.i.ncc Diunduh .i.ri w$/\v onl f{r libran.
$,ilev..on/doi/]0. 1 002/Log.2l g/l)dl pada tanilgn l 0 Septernb.l
201L
0. Sirndhyarani, Ninilthoujam. Anabtn\, oi Dr(k. LliLrnd,,h dari
w\\,w.buzzlc.com/arll.l.s,/d .rromy oi fc.k.hinll lndn Lrngga {l
Seplenrb(r 2013.
9. P.nrclicr, Fr:rnk .,t . l. 2009. Nr'.i sp:r{:es ,rt"bfold Nr.t
;Na'tal An;'lot y and fril)o/.Jgf lii.l (rlo8), Deparljnm r oi the
r49
Unjversity Medical Centre of Utrecht, the Rijnstate Hospital ln
Arnhem and the Rijnland hospital in Leiderdorp, the Nerherlands.
D iu nd uh dari www. radio logyass istant. n l/er/49c603 2 1 3caf f pada
150
Rasidaki M, Sifakis S, Vardaki E, Et al. P/enala/ d/agn osis ol a fetal
chest wall cystic lymphangioma using ultrasanogftphy and MRI:
a case rcpatt with liletalure rcview.Fetal Diagn Ther. Nov Dec
2005;20 (6):s04-7.
9 Cohen HL. Ascires and pleural effusion in hydrops. lft Cohen
FL, Sivit Cl, eds. Felal and Pediatric Ultrasound. New York, NYI
lvlccraw'H ill;200I :79 82.
20. Nlota R, Ramalho C, Monteiro J, et al. Envolving indicatian lor
the exit procedure: usefulness of conbining ultrasaund and fetal
MR/. Feial DiagnTher.2007, 22(2):107-11.
. lnfeksi
. Necrosis kulit
. Frey Syndrome
. seroma
. Hypertrophic scar-Keloid
. Paralysis alau paresis saraf otak ke Vll
. Cangguan TMj