You are on page 1of 9

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN DAN

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBANGUNAN DESA


DI KAMPUNG MESYAM DISTRIK AIFAT TIMUR JAUH

Nama : SILVESTER SYAMA


Nim : 090811048
Dosen Pembimbing : 1. Drs.S Dengo, MSi
2. J.D. Pombengi, S, S0S Msi

ABSTRACT :This study departed from the indication of a problem that is still
low community participation in rural development Mesyam village / town .
Therefore the aim of this study to answer the question " how community
participation in the planning and implementation of development programs in
Kampung District Mesyam Aifat Maybrat Far East District of West Papua
The method used is descriptive method .. Sources of data / research respondents
were as many as 40 people consisting of government officials villages , officials
BPD / BAPERKAM , LPM and PKK officials , leaders / community leaders , and
citizens generally Kampung Mesyam . Collecting data using questionnaires and
assisted with interviewing techniques . The analysis technique used is descriptive
analysis .
Based on these results conclusions drawn : ( 1 ) Participation in the Village
community Mesyam village planning / villages are generally low , (2 ) public
participation in the process of Kampung Mesyam implementation / execution of
development programs rural / village , it is good enough / high but generally still
limited to the forms of labor participation .
Starting from the conclusion of the study it is necessary to recommend the
following suggestions : ( 1 ) It takes more effort to move or improve effective
community participation in the planning Mesyam Kampung village development ,
(2 ) participation in Mesyam Village community in the implementation process or
the execution of the program - rural development programs also need to be
upgraded or expanded , which is not only limited to the form of force participation
but also in the form of donations in accordance with the ability of the material it
self.

PENDAHULUAN Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana


Dalam Undang-Undang telah beberapa kali diubah terakhir
Tentang Pemerintahan Daerah dengan Undang-Undang Nomor 12

1
Tahun 2008 tentang Perubahan didasarkan pada hak asal usul dan
Kedua Atas UU No.32 Tahun 2004, nilai-nilai sosial budaya yang
bahwa Desa atau yang disebut terdapat pada masyarakat setempat;
dengan nama lain adalah kesatuan (4) Demokratisasi, yang memiliki
masyarakat hukum yang memiliki makna bahwa penyenggaraan
batas-batas wilayah yang pemerintahan dan pelaksanaan
berwewenang untuk mengatur dan pembangunan di desa harus
mengurus kepentingan masyarakat mengakomodasi aspirasi masyarakat
setempat yang diakui dan dihormati yang diartikulasikan dan diagregasi
dalam Sistem Pemerintahan Negara melalui Badan Permusyawaratan
Kesatuan Republik Indonesia. Desa (BPD) dan Lembaga
Landasan pemikiran pengaturan Kemasyarakatan sebagai mitra
mengenai Desa yaitu : (1) Pemerintah Desa; (5) Pemberdayaan
Keanekaragaman, yang memiliki Masyarakat, yang memiliki makna
makna bahwa istilah Desa dapat bahwa penyelenggaraan
disesuaikan dengan asal-usul dan pemerintahan desa dan pelaksanaan
kondisi sosial budaya masyarakat pembangunan di desa ditujukan
setempat, sehingga penyelenggaraan untuk meningkatkan taraf hidup dan
pemerintahan serta pelaksanaan kesejahteraan masyarakat.
pembangunan di desa harus Amanat undang-undang
menghormati sistem nilai yang tersebut menunjukkan bahwa
berlaku pada masyarakat setempat; penyelenggaraan pemerintahan dan
(2) Partisipasi, yang memiliki makna pelaksanaan pembangunan di desa
bahwa penyelenggaraan merupakan bagian integral dari
pemerintahan dan pembangunan desa pembangunan nasional bangsa
harus mewujudkan peran aktif Indonesia. Dalam hubungan dengan
masyarakat; (3) Otonomi Asli, yang hal tersebut maka Peraturan
memiliki makna bahwa kewenangan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
pemerintahan desa dalam mengatur tentang Desa (pasal 63)
dan mengurus masyarakat setempat menyebutkan : (1) Dalam rangka

2
penyelenggaraan pemerintahan desa PKK, LPM atau yang disebut dengan
disusun perencanaan pembangunan nama lain) yang bertugas membantu
desa sebagai satu kesatuan dalam pemerintah desa dan merupakan
sistem perencanaan pembangunan mitra memberdayakan masyarakat.
daerah kabupaten/kota; (2) Seperti disebutkan dalam PP. No.72
Perencanaan pembangunan desa Tahun 2005 (pasal 91), bahwa
disusun secara partisipatif oleh Lembaga Kemasyarakatan
pemerintahan desa sesuai dengan mempunyai tugas : (1) menyusun
kewenangannya; (3) Dalam rencana pembangunan secara
menyusun perencanaan partisipatif; (2) melaksanakan,
pembangunan desa wajib melibatkan mengendalikan, memanfaatkan,
lembaga kemasyarakatan desa. memelihara dan mengembangkan
Partisipasi masyarakat desa pembangunan secara partisipatif; (3)
dalam perencanaan pembangunan menggerakkan dan mengembangkan
desa adalah sangat diperlukan agar partisipasi, gotong royong dan
program pembangunan desa yang swadaya masyarakat; (4)
ditetapkan benar-benar sesuai dengan menumbuhkembangkan kondisi
aspirasi, harapan dan kebutuhan dinamis masyarakat dalam rangka
masyarakat setempat. Program pemberdayaan masyarakat.
pembangunan yang sesuai dengan Kampung Mesyam
aspirasi dan kebutuhan masyarakat merupakan salah satu Kampung
akan mendorong mereka untuk (Desa) yang ada dalam wilayah
berpartisipasi dalam implementasi pemerintahan Distrik (Kecamatan)
atau pelaksanaan program-program Aifat Timur Jauh Kabupaten
pembangunan desa tersebut. Maybrat Propinsi Papua Barat.
Untuk mewujudkan atau Kampung Mesyam dengan luas
mengembangkan partisipasi wilayah 130,189 Km2 ini
masyarakat dalam pembangunan di berpenduduk sebanyak 198 jiwa (62
desa, maka di Desa dibentuk Kepala Keluarga). Dari prasurvei
Lembaga Kemasyarakatan (seperti yang dilakukan nampaknya

3
partisipasi masyarakat dalam bersama lembaga kemasyarakatan di
pembangunan desa mereka masih desa.
rendah, baik partisipasi dalam Bertolak dari beberapa
perencanaan program maupun dalam indikasi masalah tersebut mendorong
impelementasi program. Rendahnya untuk melakukan penelitian tentang
partisipasi masyarakat dalam ³3DUWLVLSDVL 0DV\DUDNDW Dalam
perencanaan program pembangunan Perencanaan dan Implementasi
desa dapat diindikasikan oleh Program Pembangunan Desa di
beberapa kenyataan seperti masih Kampung Mesyam Distrik Aifat
rendahnya peran-serta dalam Timur Jauh Kabupaten Maybrat
pertemuan/rapat desa yang 3URSLQVL 3DSXD %DUDW´
membicarakan penyusunan program
METODOLOGI PENELITIAN
pembangunan desa, rendahnya
A. Metode Yang Digunakan
peran-serta dalam memberikan Penelitian ini dirancang
informasi, saran/pendapat atau sebagai suatu jenis penelitian
pemikiran untuk penyusunan rencana deskriptif. Singarimbun dan Effendy
pembangunan dan dalam forum (2002) mengatakan bahwa penelitian
permufakatan penetapan program yang bersifat deskriptif merupakan
pembangunan di desa mereka. penelitian yang ditujukan atau
Sedangkan rendahnya partisipasi dimaksudkan untuk mengamati dan
masyaralat dalam proses menganalisis secara cermat, dan
implementasi program dapat menggambarkan suatu fenomena
ditunjukkan oleh beberapa kenyataan tertentu. Menurut Arikunto (2000)
seperti rendahnya peran serta bahwa penelitian yang bersifat
masyarakat dalam memberikan deskriptif-kualitatif biasanya
dukungan atau sumbangan (tenaga, merupakan penelitian nonhipotesis
dana, materil, dan lainnya) terhadap sehingga dalam langkah
pelaksanaan program yang sudah penelitiannya tidak perlu
ditetapkan oleh pemerintah desa merumuskan/menguji hipotesis.

4
Berdasarkan pendapat- D. Teknik Pengumpulan Data
pendapat di atas maka dalam Untuk mengumpulkan data
penelitian ini peneliti yang diperlukan dalam penelitian ini
mengembangkan konsep dan digunakan teknik pengumpulan data
menghimpun fakta dan data yang sebagai berikut :
berhubungan dengan fokus penelitian 1. Kuesioner (daftar pertanyaan);
akan tetapi tidak melakukan yaitu digunakan untuk
pengujian suatu hipotesis. pengumpulan data primer.
Kuesioner disusun dalam bentuk
B. Fokus Penelitian dan Definisi
Operasional bentuk angket berstruktur. Data
Fokus atau variabel penelitian primer yang diperoleh melalui
yang diamati ialah partisipasi kuesioner inilah yang dianalisis
masyarakat dalam perencanaan untuk menjawab pertanyaan
pembangunan desa dan partisipasi penelitian yang diajukan.
masyarakat dalam implementasi 2. Interview (wawancara), yaitu
program pembangunan desa. melakukan dialog atau tanya

C. Populasi dan Teknik Sampling jawab langsung dengan para

Populasi atau subyek dalam responden dengan berpedoman

penelitian ini ialah warga masyarakat pada kuesioner. Data hasil

Kampung Mesyam Distrik Aifat wawancara ini bersifat

Timur Jauh Kabupaten Maybrat melengkapi data hasil kuesioner.

Propinsi Papua Barat. Sesuai data 3. Studi Dokumentasi, yaitu

terakhir jumlah kepala keluarga di melakukan pengumpulan data

Kampung Mesyam sekarang ini ialah dari dokumen-dokumen tertulis

sebanyak 62 KK. Dari jumlah atau data statistik desa yang

populasi atau subyek penelitian telah tersedia.

tersebut ditetapkan sebanyak 40 E. Teknik Analisis Data


orang sebagai sampel responden Teknik analisis data yang
(sumber data/informan). digunakan dalam penelitian ini ialah
analisis deskriptif-kualitatif

5
(Arikunto, 2000), dengan prosedur Tingkat partisipasi masyarakat
dalam proses perencanaan
analisis sebagai berikut:
pembangunan desa tersebut
1. Penilaian data; dilihat dari beberapa indicator
yaitu : (1) ikutserta menghadiri
2. Pengolahan dan analisis data,
pertemuan masyarakat desa atau
dilakukan dengan menggunakan rapat desa yang membicarakan
tentang rencana program
analisis statistik deskriptif yaitu
pembangunan; ikutserta
analisis tabel frekuensi dan menyampaikan aspirasi atau
memberikan sumbangan
persentase.
pemikiran, ide-ide, saran atau
pendapat sehubungan dengan
HASIL PENELITIAN DAN
penyusunan rencana program
PEMBAHASAN
pembangunan di desa baik
Sehubungan dengan tujuan secara langsung dalam forum
penelitian tersebut maka dilakukan musyawarah desa maupun
melalui lembaga
penelitian terhadap sebanyak 40 kemasyarakatan desa (LPM,
orang Kepala Keluarga yang diambil PKK); (3) ikutserta dalam
permufakatan menyetujui atau
dari 62 KK yang ada di Kampung menolak keputusan rencana
Mesyam. Pengumpulan data program yang ditetapkan atau
yang akan dilaksanakan.
menggunakan kuesioner dan dibantu
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan teknik wawancara. Hasil
A. Kesimpulan
penelitian dikemukakan secara
Tujuan penelitian ini adalah
berurut berikut ini.
untuk mengetahui bagaimana tingkat
1. Partisipasi Masyarakat Dalam
Proses Perencanaan partisipasi masyarakat Kampung
Pembangunan Desa Mesyam Distrik Aifat Timur Jauh
Sebagaimana yang telah
dikemukakan dalam Kabupaten Maybrat Propinsi Papua
perumusan/definisi operasional Barat di dalam perencanaan dan
variable pada bab III di atas
bahwa yang dimaksud dengan implementasi program pembangunan
partisipasi dalam proses desa.
perencanaan disini ialah
keikutsertaan atau peran-serta Berdasarkan hasil penelitian
masyarakat dalam proses sebagaimana yang telah
penyusunan atau penetapan
rencana program-program dideskripsikan dan dibahas di atas,
pembangunan desa tersebut.

6
maka dapatlah ditarik kesimpulan perencanaan pembangunan
sebagai berikut : tersebut umumnya dilakukan
1. Partisipasi masyarakat Kampung oleh para tokoh atau pemuka
Mesyam di dalam proses masyarakat.
perencanaan pembangunan 2. Partisipasi masyarakat Kampung
desa/kampung umumnya masih Mesyam di dalam proses
rendah dilihat dari indikator implementasi/pelaksanaan
yang digunakan yaitu : program-program pembangunan
keikutsertaan menghadiri desa/kampung, sudah cukup
pertemuan masyarakat desa atau baik/tinggi namun pada
rapat desa yang membicarakan umumnya masih terbatas pada
tentang rencana program bentuk partisipasi tenaga seperti
pembangunan; keikutsertaan ikutserta dalam kegiatan gotong
dalam menyampaikan aspirasi royong ataupun sebagai tenaga
atau memberikan sumbangan kerja di dalam pelaksanaan suatu
pemikiran, ide-ide, saran atau program pembangunan di
pendapat sehubungan dengan kampung. Sedangkan partisipasi
penyusunan rencana program dalam bentuk materi seperti
pembangunan di desa baik bantuan uang tunai ataupu bahan
secara langsung dalam forum material untuk mendukung
musyawarah desa maupun keperluan pelaksanaan suatu
melalui lembaga program pembangunan
kemasyarakatan desa (LPM, umumnya masih rendah,
PKK); dan keikutsertaan dalam disebabkan terutama oleh
permufakatan menyetujui atau kondisi ekonomi sebagian warga
menolak keputusan rencana yang masih rendah.
program yang ditetapkan atau
B. Saran
yang akan dilaksanakan. Bertolak dari kesimpulan
Partisipasi yang cukup hasil penelitian tersebut maka perlu
baik/tinggi dalam proses

7
direkomendasikan saran sebagai Dari Formulasi ke
berikut : Implementasi Kebijaksanaan
1. Diperlukan upaya yang lebih Negara, Bumi Aksara,
efektif untuk menggerakkan Jakarta.
ataupun meningkatkan Kusumanegara S., 2010, Model dan
partisipasi masyarakat Kampung Aktor Dalam Proses
Mesyam di dalam perencanaan Kebijakan Publik, Gava
pembangunan desa, antara lain Media, Yogyakarta
seperti : memberikan Marzuki Muhammad, 2004,
penerangan/penyuluhan atau Pendekatan dan Proses
motivasi kepada masyarakat, Pembangunan Partisipatif,
mengoptimalkan peran lembaga Modul PKM, Departemen
kemasyarakatan (LPM, PKK, Dalam Negeri, Jakarta.
dan lainnya) dalam perencanaan Ohama,Y., 2004, Kerangka Teoritis
pembangunan di kampung, dan Metode-Metode Praktis
meningkatkan peran organisasi- untuk Participatory Local
organaisasi masyarakat dalam Social Development,
menggerakkan partisipasi Pelatihan Internasional JICA
masyarakat, dan untuk PLSD, JICA, Nagoya.
mengoptimalkan pelaksanaan Poerwadarminta, S., 2002, Kamus
demokrasi di dalam penyusunan Umum Bahasa Indonesia,
perencanaan pembangunan di PT.Gramedia, Jakarta.
kampung. Sedarmayanti, 2003, Good
Governance Dalam Rangka
DAFTAR PUSTAKA
Ootonomi Daerah, Mandar
Arikunto Suharsimi, 2000, Prosedur
Maju, Bandung.
Penelitian : Suatu
Singarimbun,M. Dan Sofian
Pendekatan Praktis, Rineka
Effendy, 2002, Metode
Cipta, Jakarta.
Penelitian Survei, Gramedia,
Abdulwahab Solichin, 2009,
Jakarta.
Analisis Kebijaksanaan :

8
Siagian, S.P., 2000, Proses Taliziduhu Ndraha, 2001,
Pengelolaan Pembangunan Pembangunan Masyarakat,
Nasional, Gunung Agung, Bina Aksara, Jakarta.
Jakarta.

You might also like