You are on page 1of 7
Nama: UlFa Nisatul Akmalia Nom: 2.00310 1010424 Kelas: Hukum Dagang 7 RESUME KONTRAK BAKU + Pengertian Kontrak Baku Abdul Kadir Muhammad menyatakan bahwa perjanyian baku dialih bahasakan dari istilah asing yaitu ‘standaard contrast’. aku atau standar berarti sebagai tolok ukur sebagai pedoman bagi Konsumen dalam mengadakan hubungan hukum dengan pihak pebisnis, Mariam Parus mengajukan def inisi terhadap penggunaan 2 (dua) jenis perjanyian standar unum dan Khusus, yaitu:‘Perjanjian standar unum alah perjanyian yang bentuk dan isinya telah diper siapkan terlebih dahulu oleh kreditur kemudian diquukan kepada debitur seperti perjanyian kredit bank; perjanjian asuransi dan (ainnya. Perjanian standar khusus dinamakan terhadap perjanjian standar yang ditetapkan pemerintah seperti akta jual bell modal, balk adanya dan berlakunya perjanjian ini untuk para pihak ditetapkan seoara sepihak oleh pihak pemerintah* Nariam Parus mengkinsifikasi jenis perjanjian baku menjadi 5 (tiga) jenis perjanjian baku (standaard vontrast) yaitu: 4. Perjanjian baku sepihak adalah perjanjian yang (sinya ditentukan oleh pihak yang kuat kedudukanny a di dalam perjanjian itu. Pihak yang kuat lazimnya adalah pihak kreditur. b. Perjanjian baku yang ditetapkan oleh pemerintah adalah perjanyian baku yang isinya ditetapkan oleh pemerint ah terhadap perbuatar-perbuatan hukum tertentu, misalnya terhadap perjanyian yang berhubungan dengan objek hak-hak atas tanah. ¢. Perjanyian baku yang ditentukan di lingkungan notaris atau advokat adalah perjanjian yang konsepnya sejak semula sudah disediakan untuk memenuhi permintaan dari anggota masyarakat yang meminta bantuan notaris atau advokat ber sangkutan Henurut Mariam Parus dalam Kontrak baku terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara (ain sebagai berikut , Gara mengakhiri perjaryian; b. Gara memperpanyang perjarylan; ©. Penyelesaian sengketa melalui arbitrage; d Penyelesaian sengketa melalui Keputusan pihak Ketiga (binded advise beding); dan é. Syarat-syarat tentang eksoneras Pemberlakuan syarat-yarat baku yang menyebabkan Konsumen terikat dapat ditinau dari 9 (tiga) aspek, seperti hukum, Kemasyarakatan dan ekonomi. Ketiga aspek tersebut dapat diuralkan sebagai bertkut: a) Aspek hukum Perjanjian yang dibuat eeoara sah berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya (Pasal 1386 KuttPerdata). b) Aspek kemasyarakatan Zoylomaker mengomukakan aaran penundukan kemouan bahwa orang mau tunduk Karena aga engaturan yang aman dala (alu lintas masyarakat, yang dlousun oleh orang yang anti dalam idangnya, dan tidak erlaku sepihak, sohinggn orang tidak dapat berbuat (ain daripada tunduk Dipindai dengan CamScanner 0) Aopek ekonomi! Henurut Zonderland bahwa Keterikatan Konoumen pada syarat-syarat baku Karena Konsumen ingin menukar prestasi dan sekaliqus menerima apapun yang teroantum dalam syaratayarat baku dengan harapan bahwa (a (uput dari musibah Kontrak baku atau perjanyian baku memilik olri-oiri Khuaus yang dapat dikenall aebagaimana dioirikan oleh Abduikadir Muhammad bahwa 4. Bentuk perjaniian tertulis b. Format perjanjian dibakukan ¢. Syarat-ayarat perjanjian ditentukan oleh pengusaha 4. Koneumen hanya menerima akau menolak ¢. Penyelesaian sengketa melalui musyawaarah fF Perjanyian baku men guntungkan pen gusaha Sedan gkan menurut Mariam Darus Badruleaman, eir'-oirl perjanjian baku adalah sebagai berikut 4. Tinya diketapkan seoara sepihak oleh pihak yang posisi (ekonomi) nya Kuat b Masyarakat sama sekali tidak ber sama-sama menentukan (si perjanjian 0. Terdorong oleh Kebutuhannya, debitur terpakea menerima perjanyian itu & Bentuknya tertentu (kertulis) ©. Disiapkan terlebih dahulu seoara maseal atau konfextif Dengan demikian Kontrak baku dapat difaham| sebagai suatu Kontrak yang ditetapkan seoara seplhak oleh yang memiliki KeKuatan lebih secara ekonomi (kreditur) + Syarat-Syarat Pembuatan Kontr ak aku Dikemukan oleh Hariam Darus mengenal syarat syarat yang harus dipenuhi dalam standaard oontract, yakni: a, Gara mengakhiri perjanjian b. Cara memperpanjang perjanyian ¢ Penyelesnian perjanian melalui arbitrase 4. Penyelesnian sengketa melalui Keputusan pihak ketiga (binded advise beding) @. Syarat-syarat tentang ekeoner as! Dnsor berlakunya syarat-syarat baku bagi konsumen atau yang menyebabkan konsumen menjadi terikat pada syarat baku yang diberikan pada pelaku usaha dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek,sebagal —berikut: -—D_Aspek kehidupan Seeara yuridis Pasal 1386 KUltPerdata menyatakan perjaniian yang dibuat seeara sah yang ber taku sebagai Undang-Undang baal para pihak yang membuatnya. Yang artinya memilikii kekuatan hukum mongikat sama sepertl undang-undang yang memiiki Kepast an hukum, 2) kepek kemasyarakat an Zoylemaker (1446) mengemukakan ajaran perundukan kemauan yang menyatakan bahwa or dng mau tunduk Karena ada pengaturan yang aman dalam lalulintas masyarakat, yang dicusun olch orang yang ahli dalam bidangnya, dan tidak berlaku sepihak, sehingga orang tidak dapat berbuat (ain selain tunduk. Dipindai dengan CamScanner t. Aopek ekonomi Zonderland (14¢b) menanggapinya dengan mengqunakan pendeKatan rill. ja menyatakan bahwa keterikatan konsumen pada syarat-syarat baku Karena Konoumen ingin menukar prestasi dan Sekaligus menerima apapun yang tervantum dalam syarat-syarat baku dengan harapan bahwa 1a (uput dari masalah Pembertakuan syarat-syarat boku menurut Hondius (I4¢b) sebagaimana dikutip oleh Abdulkadir Muhammad adalah 4 (empat), yaitu 4, Penandatanganan dokumen perjanjian. Dokumen perjarjtan baku dimuat sevara lengkap dan terperinei syarat syarat baku eaat perjanyian dibuat oleh Kreditur dan selanutnya diser akan kepada Konsumen untuk dibaca dan Kemudian ditandatan gan . Pemberitahuan melalui dokumen perjanjian. Pada Kebiasaan yang berlaku, syarat-syarat baku dioetak di atas dokumen perjanyian yang tidak ditandatangani oleh Konoumen misalnya, Konosemen [surat angkutan, surat pesanan, nota pembelian. Syarat- syarat baku tersebut diberitahukan melalul dokumen perjanjian. Dengan demikian, Konsunen ter Kak pada syarat-eyarat baku | 0. Penunjukan dalam dokumen perjanjian. Dalam dokumen perjanjian tidak dimuat atau tidak ditulis |__ syarat-syarat baku, melainkan hanya menunjuk kepada syarateyarat baku, misainya dalam dokumen Jual bell ditunjuk eyarat penyerahan barang atas dasar Klausula FOB 4. Pemberitahuan melalui papan pengumuman. Pemberitahuan melalui papan pengumuman merupakan salah satu cara pemberlakuan syarat baku dalam perjaqjian, Perjanjian baku terdapat Klausula eksonerasi, yaitu Klausula yang merupakan syarak yang berleikan pembebasan tan ggung jawab (pihak produser). Oleh Karena itu, Klawoula ini digunakan dalam perjanjian yang beritikad baik. Sahrya suatu perjanjian diperlukan empat eyarat yaitw Sepakat mereka yang men gikatkan dirinya DKeoakapan untuk membuat suatu porikatan 0. Suatu hal tertentu aSuatU sebab yang halal berdasarkan syarat tersebut di atas merupakan syarat dari suatu kebebasan berkontrak.Perjanjian boku dalam hal ini tidak melanggar asas tersebut, Karena pihak Konsumen masih diberikan kesempat an untuk memilih menyetwjul atau menolak perjanjian. Suatu sebab adalah terlarang,jika sebab itu dilarang oleh undangundang atau bila sebab itu bertentangan dengan kesusilaan atau ketertiban umum (Pasal |__188t KultPer data) Henurut Sutan Remy Sjahdeni bahwa pembatasan terhadap asas kebebasan berkontrak adalah diporlukan, agar tidak terjadi penyalahgunaan terhadap asas Kebebasan berkontrak. Oleh Karena itu, campur tangan pemerintah merupakanhal yang tepat. Campur tangan yang dimaksud dapat melalul undangundang dan pengadilan, Karena perjaryian baku Ini bor sifat take it or leave it sehingga tidak ada Tawar-menawar dalam menentukan (si perjanjian. Suatu perjanjian tidak dapat ditarik Kembali, selain dengan Kata sepakat dari Kedua belah pihak atau Karena alasan (ain yang dinyatakan dengan undang- undang seperti halnya eavat pada Kehendak (wils gebreken) Dipindai dengan CamScanner Caoat pada kehendak (wils gebreken) yang dimaksudkan adalah kesesuatan antara kehendak dan pernyataan pada kehendak terjadijika seseorang telah melakukan suatu perbuatan hukun, tetapl Kehendak tersebut terbentuk sevara tidak sempurna. Pasal 1321 6W Kortrak dapat dibatalkan jika ada ancaman (bedreiging), penipuan (bedrog), dan kesesatan (dwaling). Perkembangannya, eabat Kehendak juga dapat terjadi dalam hal adanya penyalahqunaan Keadaan (misbruik van opstandigheden) Kehendak yang terbentuk seoara tidak sempurna tersebut dapat terjadi disebabkan hal-hal ber kut: a. Anoaman/paksaan (bedreiging, dwang) b. Kekeliruankesesatan/kekhilaran (awaling); 4. Penyalahgunaan Keadaan (misbruik van omstandi gheden) 4. Penyalahgunaan keadaan (misbruik van omstandi gheden) + Gara Pemberlakuan Syarat-Syarat Baku Htondius sebagaiman dikutib oleh Abdulkadir Huhammad bahwa terdapat 1 vara dalam memberlakukan syarat-syarat baku, sebagai berikut 4, Penandatanganan Pokumen Peryanjian b. Pemberitahuan melalui dokumen perjanjian ¢. Penunjukan dalam dokumen perjanjian 4. Pemberitahuan melalui papan pen gumuman. Dalam perjanjian baku ada dikenal dengan Klausula eksoner asi. Klausula eksoner asl ini adalah syarat yang berisi pembebasan tang gung jawab. « Konsekuensi Legal Perjanyian Baku Konsekuensi hukum adanya perjanyian baku ditinjau dari Kitab Undang-Undang tukum Perdata Perjanjian baku dalam Ketentuan KUHP adalah seuai dengan syarat-syarat kebebasan barkontrak yang ditetapkan dalam Kitab undang-Undang Hukum Perdata. Dengan oatatan bahwa perjanjian dibuat se sual dan tidak bertentangan dengan undang-undang, Kesusilaan gan ketertiban unum Pasal 1249 KUHiPerdata mene gaskan bahwa pihak yang melanggar perjaryian harus meng antl Kerugian (anti rugh. Abdulkadir Muhammad, menyatakan bahwa perjaryian mempuryai Kekuatan mongikak dan memaksa dan menanggung beban resiko, maka perjanjian yang telah dibuat sevara sah bersifat mengikat para pihak, sohingga perjanjian tersebut tidak dapat ditarik Kembali atau dibakalkan seeara sepihak Mariam Parus Badrulzaman menyatakan bahwa sevara yuridis perjarylan baku tidak memenuhi Glemen-olemen yang dikehendaki Pasal [520 0. 1886 KUHPerdata. Ditambahkan pula bahwa dalam perjanjian baku, tanpak perbedaan posisi ankara pengusaha dan Konsunen, dimana konsumen tidak diberi kesempatan untuk melakukan penawaran atas perjanyian Dengan demikian, maka peryaryian baku masih digunakan dalam Keaton per én gangar dan masih digunakan hingga saat ii, dan semakin berkembang disebabkan éipandang dapat dipermudah dalam mengadakan perjaqjian. Perjaqi Oleh Karena itu, perjaqyan baku adalah suatl perjanjian yang orsifat sah dan mengikat bagi para pihak. Namur, haus dilakganakan dengan itikad balk Dipindai dengan CamScanner Dalam hal ditemukan adanya pengalihan tangqung awab atau klausuln yang membebarkan ber at bagi Konsumen, maka dapat diajukan pembatalan perjaryian Ke pengaditanan yang dibuat seeara sah ber aku sebagai undang-undang bagi mereka yang mombuat nya. Tari uraian Pasal 16 ayat (1) WUPK diatas dapat dipahami bahwa: perjaryian baku diakut Reberadaarya dan tidak bersifat melanggar aturan peraturan perundang-undangan, bilamana tidak TmomiliKi Klausula yang dieebutKan dalam Pasal 16, dalam hal porjanjian baku dikemukan Klausula yang Torbantum pada Pasal 16, maka Klausula ter sebut dapat dibatalkan demi hukum. Dari pada uraran wen gona porjanjian Kontrak baku diatas dapat disimpulkan bahwa Ketentuan yaig te gas sangat dibutunkan wengingat dalam suatu Korerak/perjaqiian terdapat sotidaknya dua pikak perjanylan yang Caalie dTlaKUKan data KontoKs ini adalah perjanjian tersebut. Salah satu pihak- pikak lebih dominan dart pada plnak yang satUnya, Bopertl perjanjian yang diakukan antara Kongumen dan produsen > Perjanjian Baku Dalam Por epeKtiF Undang-Undang 1 Perjanjian baku menurut KUHPerdata Di Indonesia standar baku (Kiausula eksonerasi) ini sejak lama telah diatur, hal ini sebagnimana dalam Kult Perdata (Pasal 1145- 1444). Dalam Pasal 1145 KultPerdata seoara togas telah ditentukan bahwa: *kedua belah pihak, dengan per setwuan-por setwuan (stimewa boleh memperluas atau mengurangi Kenqjiban yang ditetapkan oleh undang-undang Indonesia dan bahkan mereka boleh mangadakan per setwuan bahwa penjual tidak Wajib menanggung sesuatu ‘apapun*. Namun, Ketentuan ter sebut Kemudian dibatasi melalui Pasal 1444 KU Perdata, sebagaimana diryatakan bahwa: ‘meskipun telah diperjanikan penyual tidak akan menangqung se-suatu apapun, namun penjual tetap bertanggung jawab atas akibat dari suatu perbuatan yang dilakukannya, segala persetuuan yang dilakukan bertentangan dengan ini adalah batal® Sahnya suatu perjanjian harus terpenuhi 4 syarat sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 1920 jo 1686 KulfPerdata yaitu 4. Sepakat mereka yang mengikat dirinya b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan 0. Suatu hal tertentu a. Suatu sebab yang halal Z. Kontak aku Dalam Baku Nenurut Undang-Undang Perlindun gan Konoumen (Consumer Law) Kontrak baku dalam per spektif undang-undang perlindungan Koneumen mempunyal posisl perting, mengingnt Keterkaitan yang tidak terpisahkan. Hal itu sebagaimana seearajelas ter gambarkan dalam Pasal | angka (10) Undang-Undang No. 6 Tahun 1444 tentang Perlindungan Konsumen. Yang mana undang-undang ter sebut mene gaskan def inisi klausula baku yaitu: ‘sebagai setiap aturan atau ketentuan-Ketentuan dan syarat-syarat yang dipersiapkan dan ditetapkan ter(ebih dahulu se 0ara sepihak oleh pelaku usaha yang diuntungkan dalam suatu dokumen danvatau perjaryian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh Konsumen. Pasal ini memberikan penekanan pada proses pembuatan Dipindai dengan CamScanner perjanjian dan klauoula baku di dalamnya Larangan bagi pelnku wsaha untuk menawarkan barang dagang mengqunakan Klausula baku, sebagnimana dite gaskan dalam pasal 16 ayat (|) huruf (a) UUPK menyatakan bahwa: *pelaku weaha dalam menawarkan barang dagangannya dilarang menggunakan Kiqusula baku dalam perjanjian ika menyatakan pengalihan tan ggung jawab pelaku usaha* Klausula baku yang dllarang adalah a. Henyatakan pengalihan tangqung jawab pelaku wsaha b. Menyakakan pelaku usaha berhak menolak penyerahan Kembali bar ang yang dibeli Konsumen 0. Nenyatakan pelaku usaha berhak menolak penyerahan Kembali wang yang dibayarkan atas barang dan/atau jasa yang dibell oleh Konsumen d Menyatakan pember ian Kuasa dari Konsumen Kepada polaku usaha baik sevara langsung maupun ‘tak langeung untuk melakukan se gala tindakan sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli oleh Konsumen secara angsuran. @. Men gatur perihal pembuktian atas hilangnya Ke gunaan barang atau pemanfaatan jasa yang dibeli Konsumen f.Hemberi hak Kepada pelaku weaha untuk mengurangi manfaat jasa atau mengurangi harta Kekayaan Koneumen yang menjadi objek jual bell jasa q Henyatakan tunduknya Konsumen kepada pengaturan yang berupa aturan baru, tambahan, larjutan dar/atau pengubahan (aryutan yang dibuat sepihak oleh pelaku usaha dalam masa Kongumen memanfaatanjasa yang dibelinya he Menyatakan bahwa Konsumen member Kuasa Kepada usaha untuk pembebanan hak tangqun gan, Tak gadai, atau hak jaminan terhadap barang yang dibelinya oleh Konsumen seoara angouran 3. Kiausula Baku dalam PerspeKtif Hukum Perikatan Syariah itukun perikatan Syar ah/islam pada prinsipnya mengatur asas kebebasan berkontrak Seba gnimana 0.8 AnNisn pada ayat 24 yang diterjemahkan sebagai ber kut*~-Kecuall dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka 6f antara kamu... Solain tu, dan hadis Nabi Muhammad SAW, yaitu sesuatu porkara atau perjarjian akan sah dan mengikat Kedua bolah pihak apabila ada kesopakatan (antaradhin) yang terwwiud dalam 2 (dua) pllar, yaitu penayaran (yab) dan penerimaan (Kabul). Oleh Karena itu, ada perbedaan yang esensial dalam pembatasan- pembatasan yang diberikan kedua Konsep tersebut. Pala KUHPerdata pombatasan yang dikentukan oleh negara hanya berkaikan dengan hak dan Kenqiban person manusia, Sedangkan pembatasan-pombatasan dalan lstem syariah adalah ditetapkan melalui Alquran dan Hadlet, Ang mana Konsekuensinya tidak hanya ber sifat comentara di dunia semata. Namun Konsekuens| suatu peryaaylan akan menyertal para pihak hingga Ke Kehidupannya sotolah matl/ akhirat Selanutnya dalam pombuatan Kontr ak syariah terdapat beberapa hal yang perl diperhatikan antara (ain yaltu: a. Objek atau hal yang diperjanyikan dan objek transaks| haruslah halal menurut syariah; b.Tidak tordapat unsur Ketidakjelasan (ghar ar} dalam rumusan akad maupun prestael Yang diperjanikans Dipindai dengan CamScanner o. Mereka yang berkontrak tidak menzalimi dan tidak dizalim; d. Transakei harus adil; ¢. Transaksi tidak mengandung unsur spekulatif/perjudian (may sir); £. Terdapat prinsip kehati-hatian, q: Tidak membuat barang-barang yang tidak bermanfaat dalam [slam akaupun barang nals; h. Tidak mengandung riba Prinsip-prinsip sebagai landasan Konsep hukum perikatan syariah yang merupakan prinsip-prinsip dalam metakukan transakei muamalah. Prinsip-prinsip sebagai pedoman pelaksanaan transakei muamalah yaiku 4. prinsip sama suka, Konsensualisme (ankar*adin); b. prinsip Kewirausahaan (al-ttimad ala alnafs) 0. prinsip saling tolong menolon g(kaawun); 4. prinsip tanggung janab (masululyah), ¢ prinsip Kemudahan (al-taysir), Karena segala Ke giatan dalam bermuamalah dibolehkan sepanjang tidak ada larangan syara (0.8 Al Fur qan (25) v2) F. prinsip administasi Keuangan yang benar dan transpar an (alidariyah); g: Prinsip tanggung jawab sosial (al-takaful aliitima'ly) dan prinsip kehati-hatian/prudenoial (al- lntlyath), Keabsahan kiausula baku berasaskan pada prinsip-prinsip berikut a. Kebebasan berkontrak (Hurriyahat-Ta’u qud) b. Kejujuran (Aah-Shiddl q); 0. Itikad Baik. d. Kepercayaan (Al Amana) e. Keaditan (Al Adalah) + berakhirnya kontrak Bisnis ber akhirnya Kontrak Bisnis sebagai berikut: 4, Pemenuhan Perjanyian. i) Pembayaran Pembayaran merupakan salah satu eara untuk hapusrya utang. b. Pembayaran tunai yang dlikuti oleh penyimpanan atau Penitipan. 0. Pembaharuan utang d. Perjumpaan Utang, Peroampuran Utang & Pembebasan Utang @. Musnahnya Barang yang Terutang F. Kebatalan dan Pembatalan Perikatan serta berlakunya Syarat Batal gLewat waktu (Daluarsa). Dipindai dengan CamScanner

You might also like