MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR SK.297/Menlhk/Setjen/PLA.3/4/2019 TENTANG DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG AIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa air merupakan sumber daya alam yang menopang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya yang perlu dipelihara keberlanjutannya; bahwa Pemerintah —_bertanggungjawab untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingicungan hidup sebagai salah satu upaya _menjamin keberlanjutan ketersediaan dan kualitas air; bahwa bentuk ~—penjaminan _keberlanjutan ketersediaan dan kualitas air dilakukan melalui penetapan Daya Dukung dan Daya Tampung Air; bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (3) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Menteri berwenang menetapkan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup: bahwa berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan hurof d, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional;Mengingat Menetapkan KESATU KEDUA i. Undang-Undang Nomor 32 ‘Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan _Lingkungan Hidup; 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah; 4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG AIR NASIONAL Menetapkan Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional pada pulau/kepulauan: a. Jawa; b. Sumatera; c. Kalimantan; d. Sulawesi; e. Maluku; f. Papua; dan g. Bali dan Nusa Tenggara. Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU ditentukan berdasarkan inventarisasi lingkungan hidup di tingkat wilayah ekoregion, yang meliputi:KETIGA KEEMPAT a. jumlah populasi; b. potensi dan ketersediaan sumber daya alam; dan c. bentuk pemanfaatan sumber daya alam untuk pertanian, —perikanan, —perkebunan, — dan permukiman/lahan terbangun. Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDUA ditetapkan berdasarkan: a. penghitungan ketersediaan air dibandingkan dengan jumlah pemanfaatan air untuk pertanian, perikanan, perkebunan, dan permukiman/lahan terbangun; dan b. kecenderungan perubahan kinerja jasa lingkungan hidup sebagai pengatur air yang mempengaruhi ketersediaan air, periode 1996 sampai dengan 2016. Penetapan Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional sebagaimana dimaksud dalam AMAR KETIGA, meliputi: a. Pulau Jawa: 1. dapat mendukung jumlah penduduk seluruh pulau paling banyak 148,626.602 (seratus empat puluh delapan juta enam ratus dua puluh enam ribu enam ratus dua) jiwa; 2. total pemanfaatan air sebesar 117.613.291.650 m® (scratus tujuh belas milyar enam ratus tiga belas juta dua ratus sembilan puluh satu ribu enam ratus lima puluh meter kubik), dari total ketersediaan air sebesar 118.901.282.137 m* (seratus delapan belas milyar sembilan ratus satu juta dua ratus delapan puluh dua ribu seratus tiga puluh tujuh meter kubik);3. proporsi pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air untuk penggunaan rumah tangga adalah 10,77% (sepuluh koma tujuh puluh tujuh persen) dan penggunaan kegiatan ekonomi berbasis lahan adalah 89,23% (delapan puluh sembilan koma dua puluh tiga persen); dan pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air secara agregasi diindikasikan TELAH ‘TERLAMPAUL b. Pulau Sumatera 1. dapat mendukung jumlah penduduk seluruh pulau paling banyak 650.628.683 (enam ratus lima puluh juta enam ratus dua puluh delapan ribu enam ratus delapan puluh tiga) jiwa; total pemanfaatan air sebesar 178.703.967.554 m® (seratus tujuh puluh delapan milyar tujuh ratus tiga juta sembilan ratus enam puluh tujuh ribu lima ratus lima puluh empat meter kubik), dari total. _ketersediaan air_—sebesar 520.502.946.769 m3 (lima ratus dua puluh milyar lima ratus dua juta sembilan ratus empat puluh enam ribu tujuh ratus enam puluh sembilan meter kubik); proporsi pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air untuk penggunaan rumah tangga adalah 2,71% (dua koma tujuh puluh satu persen) dan penggunaan kegiatan ekonomi berbasis lahan adalah 97,29% (sembilan puluh tujuh koma dua puluh sembilan persen); dan pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air secara agregasi diindikasikan BELUM TERLAMPAUI.c. Pulau Kalimantan 1 dapat mendukung jumlah penduduk seluruh pulau paling banyak 792.178.476 (tujuh ratus sembilan puluh dua juta seratus tujuh puluh delapan ribu empat ratus tujuh puluh enam) jiwa; total pemanfaatan air sebesar 108.054.368.118 m3 (seratus delapan milyar lima puluh empat juta tiga ratus enam puluh delapan ribu_ seratus delapan belas meter Kubik), dari total ketersediaan air sebesar 633.742.780.849 m? (enam ratus tiga puluh tiga milyar tujuh ratus empat puluh dua juta tujuh ratus delapan puluh ribu delapan ratus empat puluh sembilan meter Kubik); proporsi pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air untuk penggunaan rumah tangga adalah 1,25% (satu koma dua puluh lima persen) dan penggunaan kegiatan ekonomi berbasis lahan adalah 98,75% (sembilan puluh delapan koma tujuh puluh lima persen); dan pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air sccara agregasi diindikasikan BELUM TERLAMPAUI. d. Pulau Sulawesi 1 dapat mendukung jumlah penduduk seluruh pulau paling banyak 172.589.841 (seratus tujuh puluh dua juta lima ratus delapan puluh sembilan ribu delapan ratus empat puluh satu)” jiwa; total pemanfaatan air sebesar 554.005.630.866 m? (ima puluh empat milyar lima juta enam ratus tiga puluh ribu delapan ratus enam puluh enam meter kubik), dari total ketersediaan air sebesar 138.071.873.264 m° (seratus tiga puluh delapanmilyar tujuh puluh satu juga delapan ratus tujuh puluh tiga ribu dua ratus enam puluh empat meter Kubik); proporsi pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air untuk penggunaan rumah tangga adalah 3,02% (tiga koma nol dua persen) dan penggunaan kegiatan ekonomi berbasis lahan adalah 96,98% (sembilan puluh enam koma sembilan puluh delapan persen); dan pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air secara agregasi diindikasikan BELUM TERLAMPAUL e. Kepulauan Maluku 1 dapat mendukung jumlah penduduk seluruh pulau 58.880.000 (lima puluh delapan juta delapan ratus delapan puluh ribu) jiwa; total pemanfaatan air sebesar 8.424.223.138 m3 (delapan milyar empat ratus dua puluh empat juta dua ratus dua puluh tiga ribu seratus tiga puluh delapan meter kubik), dari total ketersediaan air sebesar 50.005.483.348 m? (lima puluh milyar lima juta empat ratus delapan puluh tiga ribu tiga ratus empat puluh delapan meter kubik); proporsi pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air untuk penggunaan rumah tangga adalah 2,98% (dua koma sembilan puluh delapan persen) dan penggunaan. kegiatan ekonomi berbasis lahan adalah 97,02% (sembilan puluh tujuh koma nol dua persen); dan pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air secara agregasi diindikasikan BELUM TERLAMPAUL.f, Pulau Papua i dapat mendukung jumlah penduduk seluruh pulau paling banyak 758.059.087 (tujuh ratus lima puluh delapan juta lima puluh sembilan ribu delapan puluh tujuh) jiwa; total pemanfaatan air sebesar 7.513.036.130 m? (tujuh milyar lima ratus tiga belas juta tiga puluh enam ribu seratus tiga puluh meter kubik), dari total ketersediaan air sebesar 606.447.350.233 m® (enam ratus enam milyar empat ratus empat puluh tujuh juta tiga ratus lima puluh ribu dua ratus tiga puluh tiga meter kubik); proporsi pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air untuk penggunaan rumah tangga adalah 4,90% (empat koma sembilan puluh persen) dan penggunaan kegiatan ekonomi berbasis lahan adalah 95,10% (sembilan puluh lima koma sepuluh persen); dan pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air secara agregasi diindikasikan BELUM TERLAMPAUI g. Bali dan Nusa Tenggara 1 dapat mendukung jumlah penduduk seluruh pulau paling banyak 11.600.000 (sebelas juta enam ratus ribu) jiwa; total pemarfaatan air sebesar 23.042.047.017 m3 (dua puluh tiga milyar empat puluh dua juta empat puluh tujuh ribu tujuh belas meter kubik), dari total ketersediaan air sebesar 20.691.671.908 m§ (dua puluh milyar enam ratus sembilan puluh satu juta enam ratus tujuh puluh satu ribu sembilan ratus delapan meter kubik); proporsi pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air untuk penggunaan rumah tangga adalah 4,36% (empat koma tiga puluhKELIMA KEENAM enam persen) dan penggunaan kegiatan ekonomi berbasis lahan adalah 95,64% (sembilan puluh lima koma enam puluh empat persen); 4. pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air di Pulau Bali, Pulau Lombok dan Pulau Rote secara agregasi diindikasikan TELAH ‘TERLAMPAUI; dan 5. pemanfaatan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air di Pulau Sumbawa, Pulau Sumba, Pulau Flores dan Alor, dan Pulau Timor secara agregasi diindikasikan BELUM TERLAMPAUI. Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT disusun dengan memperhatikan: a, _keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup; b. keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup; dan c. keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat. Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional sebagaimana dimaksud dalam Amar KELIMA ditetapkan dalam bentuk peta dengan skala 1:500.000, yang berisi informasi: a, kecukupan jasa lingkungan hidup sebagai penyedia air, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan agian tidak terpisahkan dalam Keputusan Menteri ini; dan b. kecenderungan perubahan kinerja jasa lingkungan hidup sebagai pengatur air yang mempengaruhi ketersediaan air, periode 1996 sampai dengan 2016, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan agian tidak terpisahkan dalam Keputusan Menteri ini.KETUJUH KEDELAPAN KESEMBILAN KESEPULUH Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional sebagaimana dimaksud dalam Amar KEENAM digunakan oleh gubernur dan bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya dalam menyusun: a. Daya Dukung dan Daya Tampung Air proyinsi dan ekoregion lintas kabupaten/kota, dengan skala informasi dan geometrik paling kecil 1:250.000; dan b. Daya Dukung dan Daya Tampung Air kabupaten/kota dan ckoregion kabupaten/kota, dengan skala informasi dan geometrik paling kecil 1:50.00 Daya Dukung dan Daya Tampung Air provinsi dan kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Amar KETUJUH digunakan sampai dengan tersusunnya rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup provinsi dan kabupaten/kota. Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional dalam Keputusan Menteri ini di evaluasi paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Keputusan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 16 April 2019 MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SITI NURBAYAworst | s6t6s'699 | swewee J orouz'esr‘e | meduenez uma | ersz'seo'rss'st | op e60'0L4'900'» | wren wroreums ere | aszos'ss | noe'e6 | serziy'eoe. mneduweyeg unjeg | og'sve‘ser'szt'+ | eo tso‘oze'ese‘or | umwjag vious mess | vatteret | verre | svzor'ece'c | medumuor uma | evess'sto'oes's | seore'zev‘iae'ze | ema eimeung wore | ovzoo'ses't | woos | eeorg'zgo's | medumey wnyog | arzoo'gso'zes'ze | oT'e90'rzp'ets'on wewor | eoresos | weces | cevser‘sor'r | medueyoy wnjon | eorzes‘ons'ron'rz_| st'eoe'eeo'z08'or | HOLL "6082 aed Le'Z9S inedurepay wap | ie'b6.'ses‘6zz't | ov'ezo'res'eos"> | usoe _|ovssezzr | useze | sozoz'ses't__| medurewoy unos | go-soo'szt'eex'» | £4’ LLs‘soz‘ors'st wenetndoy ene yet | soziv'ss0's | veces | reseross'z | medueoy una | eroze'zze'see‘or | ec'oco'te'z9c' tot raurer neInd sy [use [erore'tsz | saves | evetrosz' | modumon wren | ovros‘eos'seo'rc | voresss'tez'os | _nurafsung | *nQuEL Died weeet | uvsos'oze | wears [oouse'zee’o | medueray union | corrs‘eso'izo'6t | ebsoc'reo'soo'or | wov | __efeq vied an waren [es torose? —[wodumy | evese'soe'es'ts ae Aas | cobe'st yores | ouscc'ses't | medureoy gsteszer'sou'te | cy'sor'tes'cto‘or | ueduay wmup eerser'g6r't | %61'89 bh Ele bos'Z, Imedurepay upg | $¢'60e'9LC'6OT'EE | Z8'L09'Shh'bL6'1y qereg eave | iesseo | wre. zeese't medumya, | r9-gte‘ere'ase | ae-sor'eae‘eee Fase ayaa i weroc's. _|owooe [reves | motumozwncs | easiveo'ser'e | reser ovz'on'e | enouner qeaveg | 0GuaL wfec zesoe'toe | x6r'89 | ov'vt9'sb9 moduroyag woe £6 418'818'e62'01 uoueg ‘Bsa Pod vi 3 2 Z 3 ® = z T (a WHAT | eH) medurepa, (unyey/eN) P20; june fl Senos, an ln [eet] Gag | swear | Sorat | Somes [waa | Tetosep! [son UIV VIGHANGd IVOVES dNdIH NVONNYONIT Ws¥r Nvdaxnoay ‘IWNOISVN UIV ONAdWVL VAVC NV ONIN VAVC NVdVISINGd DNVINGL 610¢/¢/e'vid/uahes /TUUIW/ 67'S AOWON VISGNOGNI XITENdaY NVNVLAHGH NVC dAGIH NVONAMONTT GING NVSNLNdaH “ors INVaIdNV1| endeg sme P aeons, junawre, se tozerive | ese _| corver'ocr'e | meduopos uno | vrose'sze'ves | eovzar'erz'tso'eet | ea ondea | ep anne, estzo'so | more | orzoc'srr'ie | madumpoz uma | eeezcers'oee's | ssgsv'ors'ssurLe vended eéea med | oat romney uoneindoy av ial oa ag aundwey eso, | sor nove | seors‘ere’ | medurepon uma | ro'sze'szs"one'y | s's19'orr‘zer'st nag rome | MRSNgL ee [user [eersro'zoe | veos6 | osorv'ize'r | medweuos union | oe'eat'sso'se0'» | ee rex’zee"ece‘1e women | efeared | __a| | sz-gas‘zoz. 86 1S 8064668 ['1 qnedurepiay winjeg | SL'ZZL‘POT‘OLO'S | ¥6'L16'600'60S'6 BIBI] WHOMEIN if t SER Lsesre'ooe | wee08 | orzro'zas'z | mesumyay umieg | svozt'eross's_| ee-ose'ser‘oe1'on omens | trsssizss | 49098 | Lo'sto’soz'e | meduepoy umd | repseiit'zce's | ce‘ose'zoo'ber’sh | yesuay someins nena 87'S66'L90'I | %L9'9L 92 LeS'608'E nedurepsoy umpod | gT'166'200'60L'27_| O8'06L'ZPI‘90L"eh UnyElag SaMETNS aera At oozeroce | aorse [teece'ece't | iedurewoy uma | rzz6o'tsr'ees'> | zrzze'6sc‘osr’vt | rma womens | NS nee BE TLb ILE %ST'69 se'peo'zes medureay unyor | Zobze'ses‘os.'t | 1c'y60'61Z'tbL'> o7eju010D hed wd at 670 S6'91H'0e. spzor'1so'2 | medurepos ump | scoso'oro'eoe's | t2e69'z00'eee‘eo | erin wereumey, woot | corsso‘oer eLoLe ore! | medueuoy wri | stozu‘esu'uze'c1 | so-oto'6to'sso'z, | mnuny wewunTey : . BS yeaa | uepueny [nsco _|assszier_ eworo'ser'st | modueuos uma | yoveo'oeueueze | cvzes'eso'e's6t | __umuvuren | “SUI WEES | gunduray, eAn [oe | avtzo'sse sross'eer'e was une | vooor‘ces‘ooe'er | z2-ex0'a9esex'ze umetunqon | Bender wet yev0 | goast'66 sregores'hr | meduvyos wnpon | pover'see'zes'ry | seere'oz0'rt (2c | ema umueaneN | esec vied Or ror 6 Z 9 $ % € Z 72H oe pe rhee a re ay Sundaey | (on (ex) | (eH) medurepag, (une /en) 10, (enue /an) ri stag 1sePE unig eseq wep | ueduney jnedumpay, | medurey, une enna} uueerpasiays dure al 12h i a =| ary weyny aa eer cam Sunyng wieq z -It-VAVEAAN LUIS “pH ‘VISANOGNI MITANdaa NVNVLAHSH NVG dndIH NVONOXONTT IGLNGW i T T z 5 TRU, | wouse | e6'ezs sorts __| os6'9r6 smeduroys3, orers'ezrzce's | t866s'z0r'ece'y | ewatuayesny | _souny meng vere wages | oze'z6s swee'ta | cat'zy6 mmedureyay, eorts'sor'tr'> | eor01Z'b10'zos‘e wreiuay vsny | eaequing ned THU, woue _| ree'zre soreze _| septs mredureyog, uno | st'082'804'S+9't | zo'ces'T9e"69T'e emaiuay vsnn | equing nemng r NRL, suzss | soo'es soeu'ry | ous‘os pedro seive'sos'tia | se'gse'zt6'121 ‘wswauo, veNN ay0a ne Tee lezen | zov'ece __| ussoe __| ooo'enr pmeduroyos os'o6s'zos'696'e _| oz’ 182'eae'p62"t cezoauog wenn | _ yoquioy neqng | EC! | ras (ce es eager Luscsz | vzw'ses | mprez _| ezs‘oar't medurepos umpeg | 60°80" Izo8s'e1'967"9 wregBuay wenn | ‘saro.y meth vtver | osr'err yesoz | ive'tsr | imedureyieg zrvio'sro'196's | o8'e6e"z08'8L0'% fo “wea nema | a8 iz ae ___breBuoy, von wep HEE NING sy SunduIEL waeG uw BUDING eKEG eID | —_—_-DI oF 6 ¥ z 9 s ® I € @ Tet Tea [gn = . i “ay sander | (eH) (ex) a (oy) medurepay, (une /ei) TOL, (anne fom) mmedwepioy | medureya, | Medewel ums sues semper | “yy ueyrangay | umerpesiong ete smd cL fee | mero ee wel |owmpa | SNPs | | 7 | ee |e pies, | 2 SurqaateRoar%400°00T __ [oxsze'orz'es - re. 0 is'eco'esp ea eve, 069 1g'9eV'96C'2E 4) oue'se, _| serves'ezo'er enna ear eens wb eozoo'ee’c am ueturogiury weep whioury wequqniag uestmsepuade Pied | “OM %600°00T LIS'Z90'L" L uso eousoe mea pa | sece'b9 68°6z0'099'08 dere | | ee 8e, 68° 16e'9SP'C1 eran Cea ee ee 88°9 60'bzs'08c'e yerturuay | _uedunnBurr veep vioupy ueyegnied wBuMapuo.% Pod | “AL ooroor ss peuorosp'er | _tmio lowe omeeeee ___Sd ey EPL ers esis lpemraeest a oo “9R6 egzzs‘ore'| eran wap nema dpi wire ___| preestres yexuquey | _uv@uroury veep efioury ueyegniod ueBUMaPUIDIN od vo s + e z i (ery) sere (ep) som uresuneBurl eer | ampry uesunyBurT vse nied ueBunsapusooy | uesnden (oH99 sent | (en) sem cesunop sey eripuy | CRPIH UBunABUrT wser wouny ueyegnioy UeBuMapHo.e, | wesley 910% NVDNGC IVANVS 9661 AdoRMad UIV YALVONGd IVDVAIS ACGIH NVONNMONIT VSVP VAAN NVHVENNad NVONNYSONGOD “IVNOISVN 4IV ONAdINVL VAVG NVO ONNNG VAV NVdVIANGd ONVINGL 6100/b/E'VId/uohes/AUUeW/L67AS NOON VISANOGNI MIT&NdaY NVNVLAHGH NVC dAGIH NVONASIONTT PGLNGW NYSALNEAH I NVald V1 -eL-VAVEMAN LIS “py “VISUNOGNI NITaNdaa NVNVLOHEY NVG dN GIH NVONOYONIT SLNGIN %600'00T os'ast'bse'L Teen eso Lo'ste'or incl PPV PLL s0'8s POLL ete de 40°21 __[ewuos'ese enaRUoNN spaced orks Won Gece Ge Le ve, ___[uzeve'o6e't | senuruoyy | uesumegurr user Gaus, unseqniog weSumiapuaney Med | %600°00T PUTO ‘Eps Te WoL jee ss'008'0% es ei8d WPV AEP e818 82:067'081'e i euay rest greov'er9'9 unmuay Begconcaeal: ayt $929%'609 yegiuraayy | uedunyury esep efioury weyeqnaag wesuapuoooy wed %00°00T. bO'EBE'696'L Teo yeee, 68°ze9's9z. Bea BPY ABPLL wes 9b ewz11'960'9 dma ‘90st for eeetooe't meee waunuoy | eae 1660'S ur 1s0'Sop yopiuuoy | _uesumgurt wsep wfioury ueyeqnied weSuMIOpLODOy Cod ‘%00°00T ___ | serssueerer | THIOL, 698° I9Tee pT BUG ePY MEPL ce 8s eeeeanrseeerecar e562 7 ammo somemng nettd dnpit ow or___ os So peep 2 remreypary ep ope eater aeumespie eed ae Sc s pena e aleears pores 1 ie