You are on page 1of 7
Jamal Sainstek Vol. V No, 1: 17-23, Juni 2013 PENENTUAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR DAN AIR PDAM DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI Kuntum Khaira Jurwsan Tarbiyah STAIN Batusangkar A, Sudirman No, 137 Kutw Rajo Lina Kawn Botusangkar 27213 Email; kuntum60@gmail.com ABSTRACT ‘The purpose of research is determine of molecule of Fe from well and PDAM. This research used two sample, they are from well and PDAM. This research used spectrophotomery using 1.10 phenantroline solution. Phenantroline would change all ferrous ion to Fe** dissoluable. ‘Three molecules of phenantroline joint with one molecule of Fe” form orange-red complex ion. Reffering to Standarization fiom Healthy Minister of Republic Indonesia No. 492/MEN- KES/PER/LV/2010, the allowable maximum ferrum concentration in tne drinking water is 0,3 ppm. ‘The experiment showed that the ferrurm concentration of well were 0,08 and 0,054 gimL and the ferrum concentration of PDAM were 0,636 me/L.. 2,004 mg/L. 1,939 mg/l. 0.226 mg/L, 0,627 meL and 1,003 mg/L. Key words: drinking water, molecule of Fe", spestrophotomery PENDAHULU.AN Hampir segala aspek kegiatan yong dila- kukan manusia memerlukan air sebegei bahan pokoknya. Pengadaan air bersih untuk kepen- tingan rumah tangga seperti untok air minam ddan untuk kepentingan lainnya harus memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 menge- lompokkan kualitas air menjadi beberapa go- fongan menurut peruntukannya yaitu Golongan A,B, C dan D. Golongan A, yaitu air yang da- pat digunakan sebagai air minum secara Jangsung tarpa pengolahan terlebih dulu; Go- longan B merupakan air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk di olth sebagai air mi- um dan keperluan rumah tangga; Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keper- iuan perikanan dan peternakan sedangkan Go- longen D merupakan air yang dapat diper- gunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri dan listrik negara Dalam hal persyaraten kualiias aie minum harus sesuai dengan Ketentuan yang tertuang di dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 dimana_syarat- syarat air minum adalah tidak berasa, tidak ber- ‘wama, tidak berbau dan setiap komponen yang. terkandung dalam air minum harus sesuai dengan yang ditetapkan. Air minum dapat membuat orang jadi sehat, tetapi juga ber- potensi sebagai “media penularan penyakit, keracunan dan sebagain ya Salah satu Komponen kimia yang umumnya ada dalam air minum adalah zai besi (Fe). Besi (Fe) dalam jumlah kecil merupakan sat komponen dari berbagai enzim yang, mempengaruhi seluruh reaksi kimiapenting dalim tubuh. Besi (Fe) juga merupakan kom- poren dari hemoglobin. yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan me- ngantarkannya ke jaringn tubuh. Bila Kekurangan besi (Fe), tubuh manusia akan le- ‘mah, mengalami kekurangan darah (anemia), ual, nyeri didgerah lambing, muntah dan kkadang-kadang terjadi diare serta sulit buang aie besar. Namun Kelebihan besi (Fe) dapat me- nyebabkan Keracunan, dimana terjadimuntah, diare dan kerusakan uss (Nurcahyo, 2007) Kandungan maksimal besi (Fe) yang. di- perbolehkan supaya memenuihi syarat kualitas Kuntum Khaire, Penentuan Kadar Resi (Fe) Air Sumur dan Air PDAM dengan Metode Spektrofotometsi air minum sesuai dengan peraturan Menieri Kesehatan RI tahun 2010 adalah 0,3. mg/L. Pada kadar yang lebih tingei (1-2 mg/L) Fe da- pat menyebabkan air berwama kuning dan teresa pahit. Perairan yang mengandung besi (Fe) juga sangat tidak’ diinginkan untuk ke- perluan rumah tangga Karena meaycbabkan bekas karat pada pakaian, pada porselen dan alat-alat-lainnya (Achmad, 2004), Sebagian besar keperluan air sebari-hari masyarakat berasal dari dua sumber yaitu air sumur dan air PDAM. Demikian juga halnya dengan masyarakat Jorong Kampung Baru Ne- gari Baringin Kecamatan Lima Keum Ba- ‘usangkar. Air yang digunakan untuk memenubi kebutuhan masyarakat adalah air sumur dan air PDAM. Air PDAM yang biasa digunakan tidak berwama kuning, tetapi air sumur_berwarna kuning, terasa pahit dan meninggalkan noda pada pakaian. Hal ini dimungkinkan karena ter~ dapatnya besi (Fe) yang melebihi stardar bak mutu, Oleh sebab itu pertu dilakukan penelitian tentang kadar besi (Fe) pada sumber air di Jorong Kampung Baru tersebut METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan terhadap delapen sampel yang terdiri dari chia sampel air PDAM. dan emi sampel sir sumur warga Jorong Kam- pung Baru, Penelitian berlangsung dari bulan April sampai Oktober 2012. Bahan-bahian yang digunakan dalam penelitian ini adalah HCI pe- kat, HINO; pekat, equades, lanitan hidroksil amin 20 %, buffer ammonium asetat pH 4, Jorutan fenantrotin 0,1 % , larutan standar besi (Fe), larutan kalium tiosianida 2 N. Sedangkan Ala-alat yang yang digunakan adalah Spek- trofotometer UV-Vis, pipet takar, labu kur, bola hisap, gelas piala dan alat pemanas. Prosedur kerja Fengambilan air sumur Pada sumur gali, sampel diambil pada kedalaman 20 cm dibawah permakaan ir pada pagi hari. ‘Tahapen pengambilan sampel pada sumur gall: menucut SNI6989.58:2008 untuk keperiuan ini adalah (1) Siapkan alat pengambil sampel yang sesuai dengan keadaan sumber air; (2) Bilas alat dengan sampel yang, akan Giambil sebanyak tiga Kali; (3) Ambil sampel sesuai dengan keperluan, Pengambitan sampel pada Kran air Yohapan pengambilan sampel sebagai berikut (1) Siapkan botol bersih bebas zat besi; (2) Boka kran selama 1-2 menit; (3) Buka tutup botol dan isi sampel % volume botol dan (4) La~ kukan pengawetan dengan cara kimia, Pengawetan cara kimia Menurit SNI 6989.58:2008 pengawetan seeara kimia dilakukan dengan penambakan ‘sam nitrat pekat kedalam sampel sampai pH < 2. Analisis Kualitatit ‘Analisis kualitatif besi_ dibedakan menjadi Besi (Fe) dan Besi Fe" Menurut Vogel (1985) adalah analisis Kualitaif Besi (Fe) adalah lima tetes lerutan sampel dima- sukkan dalam tabung reeksi ditambah tiga tetes lanutan kalium tiosianida 2 N. Reaksi positif bila terjadi larutan berwerna merah dara. Ana- lisis kuafitatif Besi Fe'* adalah lima tetes laru- fan sampel dimasukkan dalam tbung reaksi ditambah tiga tetes laruian Kalium tiosianica 2 N. Reaksi positif bila terjadi larutan berwarna merah darah, Penentuan panjang gelombang maksimum Penentuan panjang gelomb.ng maksi- mam adalah (1) Pipet larutan induk Fe yang su- deh dibuat, masukkan dalam gelas piala tam- bahkan 4 mL HCI dan 2 mL. larutan hidrotsil amin 20 % dan $ mL aquades; (2) Tambahken batu didih dan panaskan hingga volume larutan setengah Volume awal; (3) Dinginkan larutan kemudian pindahkan datam tabu ukur 25 mL, tambahken 10 mL; (4) Larutan buffer asetat pH 4 dan 2 ml. tarutan fenantrolin 0,1 %; (4) Tam- bahkan aquades hingga tanda batas dan (6) Baca absorbansi larutan pada panjang gelom- bang 480-540 nm, Pembuatan lnvutan baku Il; 22333; 44 dan $5 ppm Pembuatay larutan aku dilakukan dengan prosedur sebagai berikut (1) Pipet 2,4 68 dan 10 mL larutan induk Fe yang sudah dibuat_masukkan Kedakam gelas piala, tam- bahkan 4 mL HCI pa dan 2 mL larutan hidroksil amin 20 % dan S mL. aquades; (2) Tambahkan batu didih dan panaskan hingga yolume lerulan setengah volume aval: (3) Dinginkan larutan tersebut, kemudian _pin- ahkan kedalam labu ukur 50 mL, tambahkan Jurnal Sainsick Vol, V No.1: 17-23, Juni 2013 10 mL, buffer asetat pH 4 dan 2 mL. tarutan fenantrolin 0.1%; (4) Tambahkan aquades hhingga tanda batas can (5) Baca absorbansi la- raitan pada panjeng gelombang maksimum, Penetapan kadar Fe Penetapan kadar Fe dilakukan dengan pro-sedur sebagai berikut (1) Pipet SO ml sampel air masukkan dalam gelas piala, tam- bahkan 4 ml HCI dan 2 mt larutan hidroksil- ‘amin 20% dan 5 ml akuades, (2) Tambehkan batu didi dan panaskan sampel sampai volume tersisa 10 ml; (3) Dinginkan larutan tersebut ke- mudian pindshkan ke dalam labu ukur 25 mi, tambehkan 10 ml larutan buffer asetat pH 4 dan 2 mi larutan fenanirolin 0,1%; (4) Tambah- an akuades hingga tanda batas dan (5) Baca Tabet 1 Data Hasil ISSN: 2085-8019 absorbansi larutan pada panjang gelombang maksimum, HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Kualitatif Sompet Hisil uji Kualitatif sampel dapat dilihat pada Tabel 1 berikut Hasil Pembacaan Panjang Gelombang Mak Hasil pembacaan absorbarsi_panjang gelombang dari larutan standar besi (Fe) dit Jukkan oleh Tabel 2 berikut. Berdasarkan serapan, diperoleh panjang gelombang. mak- simum 510 nm. ‘Uji. Kualitatif Sampet Wo Saget” Sumber Warne Prosar asl 1A AitPDAM being 3 cteasampel "3 tees KCNSZN — New dah 2B AiePDAM —bening 5 fetessampel + 3tetesKONS2N- Metahdarah 3 © Airsumur—Kekuning 5 tetes sumpel +3tetesKCNS2.N— Merah darah 4D Airsumur —-Kaning” 5 tetessampol +3tetes CNS 2 Merah darah 3 & —Airsumur —-Kuning 5 tetessampel -3tetesKCNS 2 N_ Merah darah 6 — F —Airsumur Bening tetessamprl = 3teles KCNS 2 N Merah darah 7G Airsumur —-Kekuning 3 ete sampel +3 tetes KCNS 2 N Merah dah 8H Airsumur _“kuning 5 tetessampel + Stetes KENS 2.N__ Merah dorah ‘Tabel 2 Data Hasil Pembacaan Panjang Gelombang Maksimum ‘No Panjang Gelombang ‘Absor 480 485 490 0,109 0110 OT 112 114 LIT O18 O17 113, 0,104 0,093 0,078 0,062 Kuntum Khair, Penertuan Kadar Resi (Fe) Air Sumur dan Air PDAM dengan Metode Spelteovotomete Data Hasil Rengukuran Serapan (Absor- bansi) Larutan Standar Besi (Fe) dengan Spektrofotometer Data hasil pengukuran absorbansi dari tae rutin standar best (Fe) terkadap konsentrasi farutan standar besi (Fe) tertera pada Tabel 3 berikut. Penemtuan Persamaan Garis Regresi Persamean garis regresi dapat ditentakan dengan menggunakan metoda Least Square dan dituliskan di Tabet 4. ‘Tabel 3 Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan LI 2.22 3,32 443 1 2 3 4 5 5.54 Tabel 4 Data Perhitungan Persamean Garis Regresi _No x ¥ xy ie 1 Lt 0286 03175 (2321 2 222 0916 141455 4.9284 “1 332 om 2.4568 11,022 4 443 0981 43458 19.25 5 554 1229 6,8087 30,692 (@x)=16,62__ Gy) =3,752__ Exy) =15,074 08). 16.52 =3.304 7508 Dimana: > come 2 ¥ Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis y = ax + », dimana : a~ slope dan b ~ intersep. Harga 0 diperoleh dengan mensubstitusikan nilai-nilai ‘yang terdapat dalam tabel 4 kedalam persamaan berikut : n@xy) -@0 ey) (Ex) C8)? ex)=6 518078) (1662) 6.752) 5(67498) -(16,62)" a =02124 ‘Sedangkan harga b adalah y-ax b= 0,7504 ~(0,212\ 3.324) b=0,0445 Schinggs persamaan goris regresinya adalah y 0.2124 x +0,0445, Dari persamaan garis reares tersebut dibuat kurva kalibrasi antara konsen- trasi dengan absorban, Berikut ini kurva kalibrasi laruran standar besi (Fe). Jurnal Sainstek Vol, V No.ts 17-23, Juni 2013 ‘Absobansi Konsentrasi (mg/L) Gombar | Kurva Kalibrasi Larutan Standar Besi (Fe) Diperolehnya Gambar | dari persamaan ‘aris regresi linier hubungan antara absorban dan konsentrasi larutan standar sebagai berikut y = 02124 x + 0,0445 dimana y ~ nilai ab- Sorban dan x = kandungan kadar besi (Pe) didalam air. Nilai Koetisien korelasi (r) sebesar 6.9999, Hasil ini menunjukkan bahwo antara kandungan besi (Fe) dalam Konsentrasi _ab- sorbansi berkorelasi positif dan korelasinys ‘erat (? = 0,9998). Nilai 1? sebesar 0,9998 borurti kurva pada gambar 1 tersebut_ mem- punyai keakuratan dalam menentuken kon- sentrasi sebesar 99,98 %, Selanjutnya untuk menentukan kadar besi (Fe) dalam sampel air dilakukan pengukuran absorbans Penetapan Konsentrasi Besi (Fe) pada Sam- pel Konsentresi besi (Fe) sampel dapat dihitung dengan mengeunakan persamaan garis regresi y = 0.2124 x + 0,0443 dimana y adalah ab-sorban dari sampel. Dengan mensubs- titusikan nilai absorbansi (9) dari masing masing sampel akan diperoleh nila x yaitu kon- sentrasi besi (Fe) di dalam masing-masing sampel seperti pad Tabel 5. Tabel § Hasil Konsentrasi Masing-Masing Sampel No Sampel Sinber Air PDAM Air PDAM ‘Air sumur ‘Air sumur Air sumur Air sumur Air sumur Air sumur lspci ora mn zoceuom> Penelitian ini mengeunakan cua jenis sampel air yaitu air PDAM dan aic sumur di Jo- rong Kampung Baru Nagari Baringin Lima ‘Absorbansi Konsenirast 0.051 0008 0,049 0,054 0,098 0,636 0215 2,004 0,209 1,939 0,003 0.226 0,098 0.627 0.132 1.033, Kaum Batusangkar, Sampel Air PDAM ber- jurmlah 2 bush (Sampel A dan B) dan sampel air sumur sebanyak 6 buah (Sampel C.D, EF, G, ‘Kuatum Khaira, Penentuan Kedar Desi (Fe) Air Sumur dan Air PDAM dengan Metode Spektrofotometr 1H), Lima dari enam sampel air sumur sevara visual berwama kekuning-kuningan sampei kuning (tabel 1). Uji onganoieptis dari ke dua jenis air tersebut berbeda-beda, Untuk sampel ‘yang berasal dari air PDAM_ airuya tidak ber- ‘warna (bening) dan tidak berasa, Sedangkan sampel yang berasal dari air sumur yang ber- ‘warna Kekuning-kuningan terasa. sedikit pahit dan air sumur yang berwarna kuning terasa is Kualitatif untuk menguji ada atau tidaknya zat besi (Fe) dilakukan dengan meng- guneken larutan Kalium tiosianida 2 N. Semua sampel baik yang berasal dari air PDAM etau- ‘pun air sumur positif mengandung zat besi (Fe), Hal ini dapat dilihat dari timbulnya warna ‘merah pada larutan (Tabet 1). Wana merah diti reaksi antara kaliam rida seperti berikut: 3KCNS + FeCl; —> Fo(CNS)s +3 bulkan Karena adinya sianida dan besi(II) klo- KEI (larwan merah darah). ton best (Fe) yang terdapat pada air sampel akan be- teaksi dengan ion tiosianat (CNS) meng- hasilkan senyawa kompleks Fe(SCN)s yang berwame merah jingga (Rusmawan, 211) Hasil aborbansi larutan standar best (Fe) pada Tabel 3 menunjukkan bahwa_absorbansi berbanding Iurus dengan Konsentrasi. Aninya semakin beser nilai Konsentrasi farutan maka ‘wama yang cihasilkan akan semakin tajam dan intensitas cahaya yang diserap oleh larutan ber- ‘wama akan semakin besar juga sehingga nilai serapan (absoransinya) menjadi bertambah besar. Maka dari hasil pengukuran nile ab- sorbansi terlihat adanya peningkatan nilai ab- sorbansi_ seiting bertambahnya Konsentrasi la- rutan besi (Fe). Besi (Fe) dalam air dapat diketahui ka- damya dengan melakukan analisis. kuantitati€ secara spektrofotometri menggunakan reagen 1,10 fenantrotin, Sampel air yang didicibkan dalam asam dan hidroksil amin serta_peng- gabungannya dengan fenantrolin akan meng- ubah semua zat besi_ menjadi Fe’ yang terlarut, Tiga molekul fensntrolin bergabune dengan sat! molekul Fe membentuk senyawa kom- pick borwama oranye merah (Vogel, 1985). Dati wana larutan kompleks yang diba- silkan maka absorbansinya dapat ci ukur de nigan spektrofotometer UV-Vis, Wama yang di ukur oleh spektrofotometer UV-Vis adalah wama komplementer dari senyawa kompleks yang diasilkan. Warna merah jingga yang di- hasilkan mempunyai warna kompiementer hijau-biru, Wama komplementer terbentuk keti ka cabaya putih yang berisi seluruh spektrum panjang gelombang melewati suaty medium (larutan kimia berwama) yang tembus cahaya bagi panjang-panjang gelombang tertentu tetapi menyerap panjang-penjang gelombang yang lain akibatnya medium itu akan tampak ber warna bagi pengamat (Day, 1996). Dari hasil pengukuran absorban yang dilakuikan diperoteh panjang gelombang maksimum 510 am, Berdasarkan basil analisis sampel dike- tahui kadar besi (Fe) yang terkandung di dalam air PDAM adalzh 0,08 mg/L. dan 0,054 mg/L. Kadar ini lebih rendah divandingkan kadar maksimum yang ditctapkan oleh Keputusan ‘Menteri Kesehatan RI tahun 2010 sehingga alr ini memenuhi standar baku mutu dan aman wn tuk dikonsumsi, Sedangkan sampe yang ber- asal dati air sumur memiliki konsentrasi ber- vvariasi, mulai paling rendah 0,226 mg/L. dan ps- ling tinggi 2,004 mg/L, Dari enam sampel air sumur hanya satu yang memenuhi stander baku ‘mutu yaitu sampel F yang secara visual mo- mang tidak berwana (bening) sedangken sampel air sumur yang lain telah melebihi stan- dar baku muty yang ditetapkan sebingga dapat dinyatakan kadar hesi air surmur tersebut_ tidak memenuhi standar untuk parameter besi dan tidak aman untuk di konsumsi, KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penentuan kadar besi (Fe) dalam air sumur dan air PDAM di Jorong Kampung Baru Nagari Baringin Ke- camatan Lima Kaum Batusanekar dapat disim- ulkan (1) Air sumur_ataupun air PDAM po- sitif mengandung besi (Fe) dan (2) Air sumur yang berwara kekuning-kuningan _sampai kuning mengindikasikan adanya kadar besi (Fe) yang tinggi yaitu 0,627 mg/L, 0,636 meL, 1,003 mg/L,J,939 mg/L, dan 2,004 mgiL.. Nilai ini telah melebihi sandar baku yang ditetapkan ‘oleh Keputusam Menkes RI tahun 2010 yaitu 03 mg/L, Hal ini menyatakan bahwa air ter- sebut tidak layak untuk di kensumsi dan dapat membahayakan kesebatan tubuh dan (3) Kadar besi (Fe) dalam air PDAM adalah 0,08 dan Jurmal Sainstek Vol. V Not: 17-23, Juni 2013, 0,054 mg/l. yang berarti air tersebut memenuihi standar baku muta dan layak untuk dikonsumsi DAFTAR KEPUSTAKAAN Abiad Ruksesi, 2004, Kimia Lin Yogyakarta: Penerbit Andi. ‘Standardisasi Nasional, © SNI 6989.58:2008. Air dan air limbah, Day RA dan Underwood AL.1996. Analisis Kimia Kuantitarif (Perjemahan Aloysius Hadyana P), Jakarta: Erlangga. Nureahyo. 2007 .Kekurangan dan kelebian zat esis httpJiwww, Indonesia.com/t/7053 diet kaya zat besi. Diakses 10 Maret 2012, Badan ISSN? 2085-8019 Peraturan MenteriKesehitan Republik Indonesia No.4 16/Menkes/PerilX/199) untuk Air Bersih Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia ——Nomor—_492/MEN- KES/PERMV/2010 tentang Persyaraten Kualitas Air Minw, ismawen CA, Onggo D dan Mulyani 1. 2011, Analisi Kolorimetri Besi (lil) Air Sumur dengan Metode Pencitraan Digital. Prosi= ding Stmposium Nasional Inovast Pem- belajaran dan Sains. Bardung 22-23 Juni 2011 Vogel. 1985. Kimia Analisis Anorganik Kuali- ‘atif Jakarta: PY Kalman Media Pustaks.

You might also like