You are on page 1of 9

E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp.

74-82 ISSN: 2303-1751

PENDUGAAN DATA HILANG DENGAN METODE YATES DAN


ALGORITMA EM PADA RANCANGAN LATTICE SEIMBANG

Ni Made Sariayu§1, Made Susilawati2, Kartika Sari3

1
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email: sarone00n@gmail.com]
2
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email: susilawati.made@gmail.com]
3
Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana [Email: sari_kaartika@yahoo.co.id]
§
Corresponding Author

ABSTRACT

Missing data often occur in agriculture and animal husbandry experiment. The missing data in
experimental design makes the information that we get less complete. In this research, the missing
data was estimated with Yates method and Expectation Maximization (EM) algorithm. The basic
concept of the Yates method is to minimize sum square error (JKG), meanwhile the basic concept of
the EM algorithm is to maximize the likelihood function. This research applied Balanced Lattice
Design with 9 treatments, 4 replications and 3 group of each repetition. Missing data estimation
results showed that the Yates method was better used for two of missing data in the position on a
treatment, a column and random, meanwhile the EM algorithm was better used to estimate one of
missing data and two of missing data in the position of a group and a replication. The comparison of
the result JKG of ANOVA showed that JKG of incomplete data larger than JKG of incomplete data
that has been added with estimator of data. This suggest thatwe need to estimate the missing data.
.
Keywords: Missing Data, Yates method, EM algorithm, Balanced Lattice Design.

1. PENDAHULUAN Penelitian pendugaan data hilang telah


Setiap rancangan percobaan sangat mungkin dilakukan oleh Fatimah [3], Widiharih [11], dan
mengalami masalah data hilang. Data tersebut Sriliana [9]. Penelitian yang dilakukan oleh
hilang disebabkan oleh beberapa hal yang tidak Fatimah [3], menggunakan metode Yates dan
bisa diramalkan dan tidak bisa dihindari. algoritma EM pada Rancangan Acak Kelompok
Misalnya percobaan pada bidang pertanian, (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin
ketika hasil panen dari beberapa petak percobaan (RBSL). Penelitian Widiharih [11],
dirusak oleh hewan, hama dan lain-lain, dan juga menggunakan metode Yates dan metode Bigger
pada bidang peternakan, ketika hewan mati saat pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap
percobaan, serta kejadian lainnya yang bisa saja (RAKL). Kemudian penelitian yang dilakukan
muncul seperti salahnya pencatatan. Hilangnya oleh Sriliana [9], menggunakan metode Yates
data suatu percobaan akan menyebabkan pada Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL).
hilangnya keterangan yang diperlukan sehingga Pada percobaan dengan banyak perlakuan,
informasi yang diperoleh kurang lengkap. RAL, RAKL ataupun RBSL tidak efisien untuk
Pendekatan yang biasa digunakan untuk digunakan karena peneliti sulit mengontrol
pendugaan data hilang antara lain adalah metode kehomogenan petak percobaan dengan
Yates, hot deck imputation, substitution, mean kelompok besar, dan sulitnya mengontrol galat
imputation, dan regression imputation (Black, percobaan. Percobaan tersebut hanya dapat
et.al [1]). Pendekatan yang lebih modern untuk dianalisis dengan Rancangan Kelompok Tidak
mengatasi data hilang di antaranya adalah Lengkap (RKTL) yang salah satunya adalah
algoritma Expectation Maximization (EM). Rancangan Lattice Seimbang (RLS).

74
N.M. Sariayu, M. Susilawati, Kartika Sari Pendugaan Data Hilang dengan Metode Yates & Algoritma EM…

Adapun model linier aditif dari RLS dengan = nilai dugaan awal, = rataan
(Hinkelman & Kempthorn, [6]) adalah: untuk data yang tak hilang pada baris ke- ,
Yijq     j   ij   q   ijq (1) = rataan untuk data yang hilang pada kolom
dengan: ke- .
Yijq = respon ulangan ke- i , kelompok 2. Nilai dugaan awal yang diperoleh pada
ke- j dan perlakuan ke- q langkah 2 digabung dengan data yang tidak
 = rata-rata data keseluruhan hilang. Dengan menggabungkan data yang
i = pengaruh ulangan ke- i tidak hilang dan nilai dugaan awal , diduga
 ij = pengaruh acak pada ulangan ke- i nilai pengamatan hilang lainnya dengan
dan kelompok ke- j menggunakan persamaan (2)
q = pengaruh perlakuan ke- q ; 3. Selanjutnya dianggap hilang dan diduga
 ijq = galat percobaan pada ulangan ke- kembali dengan menggunakan persamaan (2),
i , kelompok ke- j dan perlakuan langkah 2 dan 3 dilakukan secara bergantian
ke- q sampai nilai dugaan kedua data konvergen ke
suatu nilai tertentu.
Metode yates merupakan metode untuk
analisis data hilang pada rancangan percobaan Algoritma EM terdiri dari tahap E dan tahap
dengan cara menyisipkan nilai dugaan yang M. Prosedur algoritma EM sebagai penduga data
meminimumkan JKG. Misalkan suatu percobaan hilang pada RLS ( Dempster, et.al [2]) adalah:
dengan sampel pengamatan dan adalah 1. Tahap E
sebuah data yang hilang pada ulangan ke- , Menghitung nilai duga dari parameter yang
perlakuan ke- b , dan kelompok terkoreksi ke- terdapat pada model linier rancangan (1) dengan
c, nilai duga P dirumuskan ( Steel & Torrie, metode kuadrat terkecil [7], yaitu:
[10]): ˆ  G , ˆi  Ri  G , ˆij  Rij  Ri , ˆq  Tq  G (4)
 r  Ra  t  Tb  D  dengan:
Pˆ    (2)
 (t  1)(r  1)  ̂ = nilai duga rata-rata keseluruhan
dengan: ˆ i
= nilai duga parameter pada
kelompok ke- j
P̂ = nilai duga data hilang ˆ ij = nilai duga parameter pada ulangan
r = banyaknya ulangan ke- i dan kelompok ke- j
t = banyaknya perlakuan ˆq = nilai duga parameter pada
Ra = jumlah nilai ulangan ke- a yang perlakuan ke- q
tidak hilang, G = nilai rata-rata data
Tb = jumlah nilai perlakuan ke- b yang Ri = nilai rata-rata ulangan ke- i
tidak hilang Rij = nilai rata-rata ulangan ke- i dan
D = jumlah dari data keseluruhan kelompok ke- j
yang tidak hilang Tq = nilai rata-rata perlakuan ke- q
Prosedur pendugaan satu data hilang dengan
metode Yates dilakukan dengan menggunakan 2. Tahap M
persamaan (2) Substitusi nilai duga parameter yang
Prosedur pendugaan dua data hilang adalah diperoleh pada tahap E ke dalam model linier RLS
[5]: (1), agar diperoleh nilai Yijq yang maksimum [4].
1. Nilai awal dari salah satu data hilang
dihitung menggunakan persamaan:
ti  b j
xij  (3)
2

75
E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp. 74-82 ISSN: 2303-1751

2. METODE PENELITIAN Nilai ragam parameter dugaan


(6)
A. Sumber Data
dengan:
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini
= nilai parameter ke
adalah data sekunder, yaitu data gabah kering
= nilai dugaan parameter ke-
giling (GKG) di Kabupaten Badung tahun 2010
=banyaknya simulasi sampai
yang terdiri dari 9 perlakuan.
konvergen
B. Desain Simulasi 5. Melakukan pengujian asumsi-asumsi
Pada desain simulasi ini dibahas evaluasi analisis ragam pada nilai bias dan ragam
terhadap kedua metode pendugaan data hilang. dugaan parameter
Untuk itu dilakukan penghilangan data. a. Pengujian asumsi keaditifan model
Penghilangan data dilakukan sampai dua data dengan uji Non Aditivitas Tukey (NAT).
hilang pada berbagai pola hilang, yaitu dalam b. Pengujian asumsi kenormalan data
satu perlakuan, dalam satu kelompok, dalam satu dengan uji Anderson-Darling.
kolom, dalam satu ulangan dan secara acak. c. Pengujian asumsi kebebasan galat satu
dengan lainnya dengan uji Durbin
C. Metode Analisis Data Watson.
d. Pengujian asumsi kehomogenan ragam
Langkah-langkah analisis dalam penelitian dengan uji Levene
ini adalah: 6. Melakukan analisis ragam dari bias dan
1. Melakukan pengacakan dengan parameter dugaan menggunakan analisis
menggunakan rancangan rencana dasar ragam RAK faktorial dengan model linier
untuk RLS dan metode bilangan acak, (Mattjik & Sumertajaya, [7]).
sehingga berdasarkan teori pengacakan Yijk    Ai  D j  ( AD) ij   k   ijk
diperoleh RLS dengan 9 perlakuan, 4
dengan bias dan ragam dugaan parameter
ulangan, dan 3 kelompok masing-masing
sebagai respon, posisi data hilang dan
ulangan
metode pendugaan data hilang sebagai
2. Melakukan analisis ragam dari data lengkap
faktor dan parameter sebagai kelompok.
dan data tidak lengkap pada RLS untuk
7. Melakukan analisis ragam dari data setelah
melihat seberapa besar pengaruh dari
ditambahkan nilai duga dari data hilang.
banyaknya data yang hilang pada RLS.
8. Melakukan perbandingan hasil analisis
3. Melakukan pendugaan data hilang dengan
ragam data tidak lengkap dengan hasil
langkah-langkah sebagai berikut:
analisis ragam dari data tidak lengkap
a. Melakukan pendugaan data hilang
ditambahkan nilai duga data hilang. Hal ini
sesuai prosedur pendugaan data hilang
untuk melihat seberapa besar perbedaan
dengan Metode Yates
ketika data hilang tidak diduga dengan data
b. Melakukan pendugaan data hilang
hilang dilakukan pendugaan.
sesuai prosedur algoritma EM
4. Menentukan nilai bias dan ragam dugaan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
parameter dengan metode Yates dan
algoritma EM. Rumus untuk menentukan Data yang digunakan dalam penelitian ini
nilai bias dan ragam parameter dugaan adalah data produksi gabah kering giling (GKG)
adalah ( Musa, [8]): dalam ton/ha di Kabupaten Badung. Pada data
Nilai bias parameter dugaan dilakukan pengacakan sesuai teknis pengacakan
(5) dan denah pelaksanaan untuk Rancangan Lattice
Seimbang (RLS). Data tersebut merupakan data
lengkap RLS dengan 9 perlakuan, 4 ulangan dan

76
N.M. Sariayu, M. Susilawati, Kartika Sari Pendugaan Data Hilang dengan Metode Yates & Algoritma EM…

3 kelompok masing-masing ulangan. Kemudian pada satu perlakuan, nilai awal x ij diduga
dari data lengkap tersebut dilakukan
menggunakan persamaan (3), data kedua
penghilangan data pada satu data dan dua data
dihitung menggunakan persamaan (2).
pada satu perlakuan, satu kelompok, satu kolom,
Kemudian dugaan awal x ij yang diperoleh dari
satu ulangan, dan secara acak. Data yang
memuat data hilang selanjutnya disebut data persamaan (3) digabung dengan data yang tidak
tidak lengkap. hilang. Dengan menggabungkan data yang tidak
Sebagai langkah awal berikut ini hilang dan nilai dugaan awal x ij , diduga nilai
dilakukananalisis ragam terhadap data lengkap data hilang lainnya dengan menggunakan
dan data tidak lengkap.
persamaan(2). Selanjutnya x ij dianggap hilang
A. Analisis Ragam Terhadap Data Lengkap dan diduga kembali dengan menggunakan
dan Data tidak Lengkap persamaan (2). Langkah tersebut dilakukan
secara bergantian sampai nilai dugaan kedua
Analisis ragam terhadap data lengkap dan data konvergen ke suatu nilai.
data tidak lengkap dilakukan untuk melihat Pendugaan data hilang untuk satu data
pengaruh dari banyaknya data hilang. hilang dengan algoritma EM melalui dua tahap
Berdasarkan hasil analisis ragam data yaitu tahap E dengan menggunakan persamaan
lengkap dan data tidak lengkap, diberikan nilai (4) dan tahap M dengan menggunakan
JKG seperti tampak pada Tabel 1. persamaan (1). Untuk dua data hilang, proses
pendugaan dengan algoritma EM, nilai awal
Tabel 1. Nilai JKG Analisis Ragam dari Data diperoleh dari persamaan (4) dan (1). Kemudian,
Lengkap dan Data Tidak Lengkap
nilai awal tersebut digabung dengan data yang
tidak hilang dan data hilang lainnya diduga
dengan persamaan (4) dan (1). Selanjutnya nilai
awal dianggap hilang dan diduga kembali
dengan rumus yang sama. Langkah ini dilakukan
secara bergantian sampai nilai dugaan kedua
data konvergen ke suatu nilai.
Berdasarkan Tabel 1 tampak bahwa pada Hasil pendugaan nilai data hilang seperti
saat data lengkap nilai JKG sebesar 11,6409 tampak pada Tabel 2.
sedangkan saat terdapat satu data hilang nilai
JKG sebesar 27,90802. Hal ini menunjukkan Tabel 2. Nilai Duga Data Hilang dan Data
Aslinya.
bahwa hilangnya data menyebabkan nilai JKG
lebih besar daripada nilai JKG pada analisis
ragam data lengkap. Oleh karena itu, dilakukan
pendugaan terhadap data hilang tersebut.
Pendugaan data hilang dalam penelitian ini
menggunakan metode Yates dan algoritma EM.

B. Pendugaan Data Hilang dengan Metode


Yates dan Algoritma EM
Berdasarkan data yang memuat data hilang
Metode Yates adalah metode pendugaan ditambahkan data duga pada Tabel 2, dengan
data hilang pada rancangan percobaan dengan persamaan (4), dihitung nilai duga
meminimumkan JKG. Pendugaan satu data
parameter  ,  i (i  1,2,3,4),  q (q  1,2,...,9) da
hilang dilakukan dengan menggunakan
persamaan (2). Untuk pendugaan dua data hilang n  ij (i  1,2,3,4; j  1,2,3) . Selanjutnya

77
E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp. 74-82 ISSN: 2303-1751

dilakukan perhitungan untuk nilai bias dan berturut-turut tampak pada Gambar 1 dan
ragam dari dugaan parameter dengan Gambar 2.
menggunakan persamaan (5) dan (6).
Setelah dilakukan pendugaan nilai data
hilang dan diperoleh nilai bias dan ragam
dugaan setiap parameter, kemudian dilanjutkan
dengan melakukan pengujian asumsi analisis
ragam terhadap nilai bias dan ragam dugaan
parameter.

C. Pengujian Asumsi Analisis Ragam Gambar 1. Uji Normalitas Nilai Bias


Terhadap Bias dan Ragam Parameter
Dugaan

Proses pengujian asumsi analisis ragam


terhadap bias dan ragam parameter dugaan
dilakukan untuk mengetahui apakah nilai bias
dan ragam parameter dugaan telah memenuhi
asumsi-asumsi dasar untuk dilakukan proses
analisis ragam. Adapun asumsi yang harus Gambar 2. Uji Normalitas Nilai Ragam
dipenuhi adalah keaditifan model, kenormalan
data, kebebasan galat dan kehomogenan ragam. Berdasarkan Gambar 1 dan Gambar 2 terlihat
bahwa nilai P uji Anderson-Darling untuk bias
1. Pengujian Asumsi Keaditifan Model
dan ragam parameter dugaan secara berturut-
Pengujian asumsi keaditifan model
turut sebesar 0,764 dan0,263, yang
dilakukan dengan uji Non-Aditivitas Tukey.
keduanyalebih besar dari   0,05 berarti nilai
Pada uji Non-Aditivitas Tukey, aditif
bias dan ragam parameter dugaan mengikuti
apabila Fhitung  F ,1,db galat . Statistik uji NAT
sebaran normal.
untuk nilai bias menghasilkan
Fhitung = 0,00416 F tabel = 3,88312. Oleh karena 3. Pengujian Kebebasan Galat Percobaan
nilai Fhitung  F(0,05;1, 225) yaitu 0.00416  3,88312 , Pengujian kebebasan galat percobaan
berarti pengaruh utama perlakuan dan kelompok dilakukan dengan uji Durbin Watson.
untuk nilai bias dugaan parameter bersifat aditif Perhitungan uji Durbin Watson untuk nilai bias
pada taraf nyata 5%.Dengan cara yang sama Uji parameter dugaan menggunakan rumus:
n
NAT untuk nilai ragam menghasilkan Fhitung=  (e  e
i i 1 )2
0,06016 dan Ftabel = 3,90023. Oleh karena nilai d i2
n

Fhitung  F0,05;1;160 yaitu 0,06016  3.90023 , berarti


e
i 1
2
i

pengaruh utama perlakuan dan kelompok untuk Dari sini diperoleh d  1,937583. Hasil uji
nilai ragam dugaan parameter bersifat aditif pada Durbin Watson untuk bias parameter dugaan
taraf nyata 5%. 1,937583  d L  1,77344 Karena nilai d  d L
berarti tidak terdapat korelasi antargalat pada
2. Pengujian Asumsi Kenormalan Data nilai bias parameter dugaan.
Pengujian asumsi kenormalan data Dengan cara yang sama nilai Durbin Watson
dilakukan uji Anderson-Darling. Hasil uji dari ragam parameter dugaan diperoleh sebesar
Anderson-Darling untuk nilai bias dan ragam 1,999657  dL  1,77344 . Karena nilai d  d L
parameter dugaan dengan bantuan minitab 16 berarti tidak terdapat korelasi antargalat dari
ragam parameter dugaan.

78
N.M. Sariayu, M. Susilawati, Kartika Sari Pendugaan Data Hilang dengan Metode Yates & Algoritma EM…

4. Pengujian Kehomogenan Ragam


Pengujian untuk melihat kehomogenan
dengan adalah nilai bias dan ragam dengan
ragam dilakukan dengan uji Levene. Hasil dari
data hilang pada posisi a , metode b pendugaan
uji Levene dengan bantuan program minitab 16
untuk nilai bias dan ragam parameter dugaan data hilang, dan parameter c , adalah
secara berturut-turut diberikan pada Gambar 3 pengaruh data hilang pada posisi a , adalah
dan Gambar 4. pengaruh metode b pendugaan data hilang,
adalah pengaruh interaksi antara data
Test for Equal Variances for bias
metode posisi
hilang pada posisi a dan metode b pendugaan
1 1 Bartlett's Test
Test Statistic 539.19
2
3
P-Value
Lev ene's Test
0.000 data hilang, dan adalah pengaruh parameter
Test Statistic 0.72
4
5
P-Value 0.690
c serta adalah pengaruh galat dengan data
2 1
2
hilang pada posisi a , metode b pendugaan data
3
4 hilang, dan parameter c, Dalam hal ini a = satu
5

0 1 2 3 4 5
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs
perlakuan, satu kelompok, satu kolom, satu
ulangan dan acak, b = metode Yates, algoritma
Gambar 3. Uji Kehomogenan Ragam untuk Nilai
Bias Parameter Dugaan EM, serta c =  , 1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  11,  12 ,  13 ,
 21 ,  22 ,  23 ,  31 ,  32 ,  33 ,  41 ,  42 ,  43 , 1 , 2 , 3
Test for Equal Variances for ragam
metode posisi

Bartlett's Test
,  4 , 5 ,  6 ,  7 ,  8 ,  9 .
1 1
Test Statistic 1321.06
2
3
P-Value
Lev ene's Test
0.000
Pengujian analisis ragam terhadap bias dan
Test Statistic 0.79
4
5
P-Value 0.621
ragam parameter dugaan dilakukan untuk
2 1
2
melihat pengaruh metode dan posisi data hilang
3
4
terhadap bias dan ragam dugaan parameter. Oleh
5

0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8


karena itu hipotesis untuk uji analisis ragamnya
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs
adalah:
Gambar 4. Uji Kehomogenan Ragam dari Ragam a. H 0 : Pendugaan parameter tidak
Parameter Dugaan berpengaruh nyata terhadap respon
H 1 : Parameter berpengaruh nyata
Pada Gambar 3 dan Gambar 4, tampak
terhadap respon
bahwa P-value untuk uji Levene secara berturut-
b. H 0 : Posisi tidak berpengaruh nyata
turut sebesar 0,690 dan 0,621, yang keduanya terhadap respon
lebih besar dari   0,05 berarti bahwa nilai bias : Posisi berpengaruh nyata terhadap
H1
dan ragam parameter dugaan memiliki respon
kehomogenan ragam. c. H 0 : Metode tidak berpengaruh nyata
Karena nilai bias dan ragam parameter terhadap respon
dugaan memenuhi asumsi-asumsi dasar untuk H1 : Metode berpengaruh nyata
dilakukan proses analisis ragam, maka terhadap respon
selanjutnya dilakukan analisis ragam terhadap d. H 0 : Interaksi posisi dengan metode
bias dan ragam parameter dugaan. tidak berpengaruh nyata terhadap
respon
D. Analisis Ragam Terhadap Nilai Bias dan H 1 : Interaksi posisi dengan metode
Ragam Parameter Dugaan
berpengaruh nyata terhadap respon
Pengujian analisis ragam terhadap bias dan
ragam parameter dugaan dilakukan dengan Hasil analisis ragam untuk bias dan ragam
menggunakan analisis ragam RAK faktorial parameter dugaan dengan bantuan program
dengan model linier [7]. minitab 16 secara berturut-turut tampak pada
Tabel 3 dan Tabel 4.

79
E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp. 74-82 ISSN: 2303-1751

Tabel 3. Hasil Analisis Ragam Terhadap Bias dikatakan lebih baik apabila memiliki nilai bias
Parameter Dugaan dan ragam terkecil. Rata-rata nilai bias dan
ragam dari nilai duga dan parameter dugaan
berturut-turut diberikan pada Tabel 5 dan Tabel
6.
Tabel 5. Bias dan Ragam dari Nilai Duga

Tabel 4. Hasil Analisis Ragam Terhadap Ragam


Parameter Dugaan

Tabel 6. Bias dan Ragam dari Parameter Dugaan

Berdasarkan Tabel 3 dan Tabel 4 tampak


bahwa parameter dan posisi
memiliki p  value   .Oleh karena itu H 0
ditolak, yang berarti pendugaan parameter dan
posisi data hilang berpengaruh nyata pada taraf
Berdasarkan Tabel 5 dan Tabel 6 tampak
0,05 terhadap nilai bias dan ragam parameter
bahwa pendugaan data hilang pada saat terdapat
dugaan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika hasil
satu data hilang dengan algoritma EM lebih baik
pendugaan parameter berbeda maka terdapat
daripada metode Yates karena rata-rata nilai bias
perbedaan nilai bias dan ragam dari masing-
dan ragam dari nilai duga dan parameter dugaan
masing parameter dugaan, demikian juga ketika
untuk algoritma EM lebih kecil dari metode
posisi data hilang berbeda maka terdapat
Yates.
perbedaan nilai bias dan ragam parameter
Dengan demikian metode Yates untuk dua
dugaan dari masing-masing posisi data hilang.
data hilang cenderung lebih baik digunakan pada
Pada Tabel 4 tampak juga untuk interaksi
posisi data hilang pada satu perlakuan, satu
antara posisi dengan metode dengan
kolom dan secara acak. Algoritma EM untuk dua
p  value  0,01    0,05 sehingga H0
data hilang cenderung lebih baik digunakan pada
ditolak, yang berarti interaksi antara posisi data saat terdapat satu data hilang dan pada posisi
hilang dengan metode pendugaan data hilang data hilang dalam satu kelompok dan ulangan.
berpengaruh nyata pada taraf 0,05 terhadap Setelah diketahui metode yang lebih baik
ragam dari parameter dugaan. Hal ini dalam pendugaan nilai data hilang berdasarkan
menunjukkan ketika terjadi interaksi antara posisi data hilangnya, kemudian dilakukan
posisi data hilang dengan metode pendugaan analisis ragam terhadap data yang memuat data
data hilang maka terdapat perbedaan ragam hilang dan ditambah dengan nilai duga data
parameter dugaan ketika metodenya berbeda hilang.Selanjutnya dilakukan pernbandingan
atau posisinya yang berbeda. hasil untuk nilai JKG antara data tidak lengkap
Selanjutnya dilakukan perbandingan untuk dengan data tidak lengkap yang ditambahkan
melihat metode mana yang lebih baik di antara nilai duga.
dua metode yang dipergunakan. Metode

80
N.M. Sariayu, M. Susilawati, Kartika Sari Pendugaan Data Hilang dengan Metode Yates & Algoritma EM…

E. Perbandingan Hasil Nilai JKG dari Data 4. KESIMPULAN


Tidak Lengkap dengan Data Tidak
Lengkap Setelah Ditambah Nilai Duga Berdasarkan analisis dan pembahasan
Data Hilang pendugaan data hilang dengan menggunakan
metode Yates dan Algoritma EM pada
Sebelumnya telah dilakukan analisis ragam
Rancangan Lattice Seimbang maka pendugaan
dari data tidak lengkap. Kemudian, untuk
data hilang Metode Yates cenderung lebih baik
melihat seberapa besar perbedaan nilai JKG
digunakan pada posisi data hilang dalam satu
ketika nilai data hilang tidak dilakukan
perlakuan, satu kolom dan secara acak, karena
pendugaan dan nilai data hilang yang dilakukan
rata-rata nilai bias dan ragamnya lebih kecil.
proses pendugaan, selanjutnya dilakukan analisis
Algoritma EM cenderung lebih baik digunakan
ragam terhadap data tidak lengkap dengan
pada saat terdapat satu data hilang dan pada saat
ditambahkan nilai duga.
terdapat dua data hilang pada posisi data hilang
Berdasarkan hasil analisis ragam diberikan
dalam satu kelompok dan ulangan.
nilai JKG dari data tidak lengkap dan data
Hasil analisis ragam dari data dengan data
lengkap setelah ditambahkan nilai duga seperti
hilang yang tidak dilakukan pendugaan data,
tampak pada Tabel 7.
memiliki nilai JKG lebih besar dibandingkan
dengan analisis ragam dari data dengan
Tabel 7. Hasil Nilai JKG dari Data Tidak
Lengkap dan Data Tidak Lengkap ditambahkan nilai data duga dan juga nilai JKG
Ditambah Nilai Duga Data Hilang. dari data hilang setelah ditambah nilai duga
tidak jauh berbeda dengan nilai JKG dari data
lengkap, baik dengan metode Yates maupun
algoritma EM

DAFTAR PUSTAKA

[1] Black, W.J. Anderson, R. Hair, J.J, Babin,


B. & Tatham, R. 2006. Multivariate Data
Analysis. 6th ed. New Jersey: Prentice Hall.

Analisis ragam dari data dengan satu data [2] Dempster, A.P. Laird, N.M. & Rubin, D.B.,
1977. Maximum Likelihood from
hilang yang belum dilakukan pendugaan data
Incomplete Data via the EM Algorithm.
pada Tabel 7 memiliki nilai JKG sebesar Journal of the Royal Statistical Society.
27,9080, sedangkan analisis ragam terhadap data Series B (Methodological), 39(1), pp.1-38.
dengan satu data hilang yang telah ditambahkan
[3] Fatimah, I. 2003. Data Hilang dalam
nilai duga baik diduga dengan metode Yates Rancangan Percobaan (Suatu Kajian
maupun algoritma EM, memiliki nilai JKG yang Algoritma EM dan Metode Yates). Skripsi.
lebih kecil dan tidak jauh berbeda dari nilai JKG Bogor: IPB Tidak diterbitkan.
data lengkap.
[4] Goejantoro, R. 2012. Data Tidak Lengkap
Hal yang sama juga berlaku pada analisis dan Algoritma Ekspektasi-Maksimisasi.
ragam dengan dua data hilang yang tidak Jurnal Eksponensial, 3( 2), pp.85 - 88.
dilakukan pendugaan data, memiliki nilai JKG
[5] Gomez, K.A. & Gomez, A.A. 1995.
lebih besar dibandingkan dengan analisis ragam Prosedur Statistik untuk Penelitian
pada data hilang yang telah ditambahkan nilai Pertanian. 2nd ed. Terjemahan: Sjamsudin,
duga dan juga nilai JKG dari data hilang setelah E & J.S Baharsyah. Jakarta: Universitas
ditambah nilai duga tidak jauh berbeda dengan Indonesia.
nilai JKG dari data lengkap. [6] Hinkelman, K. & O. Kempthorne. 2006.
Design and Analysis of Experiments. 2nd
ed. New York.

81
E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp. 74-82 ISSN: 2303-1751

[7] Mattjik, A.A. & Sumertajaya, I.M. 1999.


Analisis Perancangan Percobaan Dengan
Aplikasi SAS dan Minitab. 1st ed. Bogor:
IPB Press.
[8] Musa, M.S. 1998. Memahami Statistika
Sebagai Alat untuk Penelitian : Rancangan
Kajian. 1st ed. Bogor: Jurusan Statistika
IPB.
[9] Sriliana, I. 2013. Penduga Data Hilang Pada
Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar.
Kumpulan Makalah Seminar Semirata, F
MIPA Universitas Lampung, pp.275-81.
[10] Steel, R.G.D. & Torrie, J.H. 1991. Prinsip
dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan
Biometrik. 2nd ed. Terjemahan: Bambang
Sumantri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
[11] Widiharih, T. 2007. Estimasi Data Hilang
pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap.
Jurnal Matematika, 10(2), pp.60-65.

82

You might also like