You are on page 1of 9

PENGARUH KEBIASAAN BURUK (BAD HABITS) TERHADAP KUALITAS

HIDUP YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH GONILAN
KARTASURA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah


Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Oleh :

Muhammad Iqbal

J520110022

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015
THE INFLUAENCE OF BAD HABITS ON ORAL HEALTH RELATED
QUALITY OF LIFE PRESCHOOL STUDENTS OF AISYIYAH
KINDERGARTEN GONILAN KARTASURA.

Muhammad Iqbal1, Dwi Kurniawati2, Suyadi2


1
Student of Dentistry Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta
2
Lecture of Dentistry Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta

ABSTRACT

Background : Based on the research in Indonesia and overseas, the prevalence of


bad habits of preschool student was very high. The onset of bad habits in children
can lead to a disturbance of physical maturation, psychological and pruductivity
disturbance that can be seen clearly the form of reduced quality of life. Therefore, the
research on the burden and the impact of bad habits is needed, not only the
information of prevalence, badness, and medical treatment, but also the impact
toward life quality. Aim : This research is aimed to discover the impact of bad habits
toward oral health related quality of life preschool students of Aisyiyah kindergarten
Gonalan Kartasura. Method : The design of this research is cross sectional that
measure risk factor and impact factor at the same time. Non Ramdom sampling was
conducted with Quota Sampling method. To identify the bad habits, structured
interview was conducted with clinical check and life quality measurement using
Early Childhood Oral Health Impact Scale (ECOHIS). The parents were invited to
school to fulfill the questionnaire. From the 120 students, there were 62 students
have bad habits, 37 have one bad habits, and 25 students have more than one bad
habits. The data were analyzed using Mann-Whitney method to know its influence
by comparing the result of life quality among the students who have one bad habit
and who have more than one bad habits. Result : The result of Maan-Whitney test
shows that there are differences score of life quality among the children’s group who
have one Bad Habit with the children who have more bad habits. Statistically it has a
significant result. The result is p=0,000. Conclusion : This research concludes that
bad habits influence to the life quality, where the life quality of group who has one
bad habit is better than the other group who has more than one bad habit.

Keyword : Bad Habits, Quality Of Life, Preschool Children


PENGARUH KEBIASAAN BURUK (BAD HABITS) TERHADAP KUALITAS
HIDUP YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH GONILAN
KARTASURA
Muhammad Iqbal1, Dwi Kurniawati2, Suyadi2
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

INTI SARI
Latar Belakang : Prevalensi kebiasaan buruk (Bad Habits) pada anak usia
prasekolah begitu tinggi, mulai dari hasil penelitian di Indonesia ataupun diluar
negeri. Timbulnya kebiasaan buruk pada anak dapat menyebabkan suatu gangguan
pematangan fisik, psikologis dan gangguan produktifitasnya sehingga dapat terlihat
jelas bentuk penurunan kualitas hidup mereka. Oleh sebab itu diperlukan suatu
penelitian untuk mengetahui beban dan akibat kebiasan buruk (Bad Habits) yang
bukan hanya informasi tentang prevalensi, keparahan serta pengobatannya,
melainkan untuk mengetahui juga pengaruhnya terhadap kualitas hidupnya. Tujuan
Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan buruk (Bad Habits) terhadap
kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia
prasekolah di TK Aisyiyah Gonilan Kartasura. Metode Penelitian : Desain
penelitian ini menggunakan Cross Sectional yang mengukur fakor resiko dan faktor
akibat secara bersamaan. Teknik sampling penelitian menggunakan Non Random
Sampling dengan metode Quota Sampling. Identifikasi ada dan tidak kebiasaan
buruk menggunakan kuesioner terstruktur disertai dengan pemeriksaan klinis dan
pengukuran kualitas hidupnya menggunakan Early Childhood Oral Health Impact
Scale (ECOHIS). Orang tua murid diundang datang ke sekolah untuk mengisi
koesioner. Total populasi 120 anak, didapat ada 62 anak yang memiliki Bad Habits,
37 anak yang memiliki satu Bad Habits dan ada 25 anak yang memiliki lebih dari
satu Bad Habits. Data dianalisis menggunakan uji Mann-whitney (Uji
Nonparametrik) untuk mengetahui pengaruhnya dengan membandingkan nilai
kualitas hidup antara anak yang memiliki satu Bad Habits dengan anak yang lebih
dari satuu Bad Habits. Hasil : Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan rerata skor nilai kualitas hidup antara kelompok anak yang memiliki satu
Bad Habits dengan anak lebih dari satu Bad Habits. Secara statistik memiliki
perbedaan yang begitu signifikan dengan nilai p=0,000. Kesimpulan : Penelitian ini
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh kebiasaan buruk (Bad Habits) terhadap
kualitas hidup, dimana kualitas hidup kelompok anak yang memiliki satu Bad Habits
lebih baik dengan kelompok anak yang memiliki lebih dari satu Bad Habits.
Kata Kunci : Kebiasaan Buruk, Kualitas Hidup, Anak Prasekolah
PENDAHULUAN usia prasekolah memiliki Bad Habitsi3, 4,
5
.
Karies, cedera akibat trauma dan Timbulnya suatu penyakit dan
kebiasaan buruk masih sangat umum Bad Habits pada seorang anak dapat
ditemukan pada anak-anak. Perawatan menimbulkan suatu gangguan
kerusakan yang ditimbulkannya masih pematangan fisik, psikososialnya dan
merupakan bagian utama dari praktik gangguan produktifitasnya. Jika
Kedokteran Gigi1. Kebiasaan merupakan pematangan itu terganggu, maka dapat
suatu pola perilaku yang diulangi dan terlihat jelas gejala yang ditimbulkannya
pada umumnya merupakan suatu tahap secara fisik, psikologis dan sosial dalam
perkembangan yang normal. Kebiasaan bentuk penurunan kualitas hidup mereka.
yang terjadi di dalam rongga mulut Hal tersebut merupakan masalah penting
(Oral Habits) diklasifikasikan menjadi yang harus diperhatikan dan dikelola
dua, yaitu Oral Habits fisiologis dan non segera mungkin6. Pada umumnya
fisiologis. Oral Habits fisiologis adalah penilaian kualitas hidup difokuskan
kebiasaan normal manusia seperti kepada populasi orang dewasa, akan
bernafas lewat hidung, mengunyah, tertapi dalam penelitian ini anak
berbicara, dan menelan. Oral Habits non prasekolah dimasukkan sebagai subjek
fisiologis adalah kebiasaan abnormal penelitian karena masa ini sangat penting
manusia yang menimbulkan tekanan dan untuk persiapan menyongsong masa
kecenderungan yang menetap dan depan dan tindakan pencegahan perlu
diulang secara terus-menerus sehingga dilakukan secara dini untuk mencapai
mempengaruhi pertumbuhan kraniofasial kualitas hidup anak-anak yang optimal7.
dan biasanya disebut Bad Habits. Organisasi kesehatan dunia,
Contohnya adalah menghisap jempol World Health Organization (WHO)
(Thumb sucking), menghisap dot menjelaskan konsep sehat bukan hanya
(Pacifier sucking), pemberian susu botol dengan tidak adanya suatu penyakit dan
(Bottle feeding), menjulurkan lidah kecacatan, melainkan mencakup keadaan
(Tongue placing pressure on teeth), sehat baik fisik, mental dan sosial8.
menggigit kuku (Nail Biting), bernafas Akhir-akhir ini banyak penelitian yang
lewat mulut (Mouth breathing) mengarah kepada akibat fisik yang
bruksisme (Bruxism) dan menggigit bibir ditinggalkan oleh suatu penyakit,
(lip Sucking)2. mengukur prevalensi dan keparahan
Faktor-faktor yang suatu penyakit, sehingga konsep sehat
mempengaruhi potensi permasalahan WHO tidak terukur dengan baik9.
yang timbul dari Bad Habits tersebut Penulis berkesimpulan bahwa telaah
adalah frekuensi (seberapa sering aksi tentang pengaruh kesehatan gigi dan
kebiasaan buruk terulang per hari), mulut terhadap kualitas hidup masih
durasi (berapa lama tindakan yang telah sedikit dilakukan, sedangkan data
dilakukan) dan intensitas (seberapa besar prevalensi dan keparahan Bad Habits
tekanan yang anak lakukan)3. Suatu yang bersifat klinis sudah banyak
penelitian yang dilakukan oleh Varas di dilakukan, namun belum dapat
Spanyol mengutarakan bahwa 90,7% menggambarkan pengaruh yang jelas
anak usia prasekolah memiliki Bad antara Bad Habits dengan kualitas hidup.
Habits yang begitu tinggi, penelitian Oral Health-Related Quality Of
yang dilakukan oleh oleh Rajchanovska Life (OHRQoL) adalah kualitas hidup
di Makedonia menjelaskan bahwa yang terkait dengan kesehatan gigi dan
35,59% anak pada usia prasekolah mulut yang mengukur persepsi
memiliki Bad Habits dan penelitian yang seseorang terhadap dampak fungsional
dilakukan oleh Chour di India dan psikososial yang ditimbulkan oleh
menunjukkan bahwa 47,2% anak pada
kelainan kesehatan gigi dan mulut. peneliti menggunakan instrument
Macam-macam Instrument pengukuran ECOHIS (Early Childhood Oral Health
OHRQoL sudah umum digunakan, Impact Scale) karena ECOHIS sudah
diantaranya adalah OHIP (Oral Health menunjukkan tingkat keberhasilan yang
Index Profile), CPQ (Children tinggi dan dibuat untuk mengukur
Percaptions Questionnaire) dan kualitas hidup yang terkait dengan
ECOHIS (Early Childhood Oral Health kesehatan gigi dan mulut pada anak usia
Impact Scale)10. Pada penelitian ini prasekolah7.

METODE PENELITIAN Bad Habits dan penilaian responden


tentang kualitas hidup, lalu dilakukan
Desain penelitian ini pemeriksaan klinis untuk
menggunakan Cross Sectional, yaitu mengidentifikasi ada tidaknya Bad
penelitian yang mempelajari tentang Habits agar menguatkan data yang
variabel sebab atau faktor resiko dengan diperoleh dari kuesioner. Pengumpulan
variabel akibat atau efek pada objek data dilapangan dilakukan oleh peneliti
penelitian yang diukur lalu dikumpulkan dan dibantu oleh 15 orang mahasiswa
secara simultan (dalam waktu Kedokteran Gigi Universitas
bersamaan)11. Penelitian sudah Muhammadiyah Surakarta angkatan
dilakukan selama satu hari pada bulan 2011, untuk menghindari kesalahan
Januari 2015 dengan total populasi 120 dalam pengambilan data, peneliti
anak. Pengambilan sampel yang melakukan pelatihan bersama supaya
digunakan pada penelitian ini adalah menciptakan persepsi dan interpretasi
Non Random Sampling dengan metode yang sama dan konsisten. Pengukuran
Quota Sampling. Teknik Quota kualitas hidupnya menggunakan Early
Sampling ini dilakukan dengan cara Childhood Oral Health Impact Scale
menetapkan sejumlah anggota sampel (ECOHIS) dengan lima skala Likert
secara Quotum (jatah). Pengumpulan yang sudah diuji validitas dan
data dilakakan di sekolah responden reliabilitasnya. Data pada penelitian
menggunakan kuesioner terstruktur menggunakan uji alternatif yaitu uji
kepada orang tua responden yang berisi Mann-whitney (Uji Nonparametrik).
pertanyaan mengenai ada dan tidaknya

Tabel 1. Early Childhood Oral Health Impact Scale (ECOHIS)

No Child impact Kuesioner


1 Oral Symptom 1 pertanyaan
2 Child function 4 pertanyaaan
3 Child psychology 2 pertanyaan
4 Social interaction 2 pertanyaan
No Family impact
1 Parental distress 2 pertanyaan
2 Family function 2 pertanyaan
HASIL DAN PEMBAHASAN kebiasaan yang dimiliki anak saat usia
batita14. Sisi lain karena mayoritas anak
Hasil penelitian ini dari total yang bersekolah di TK Aisyiyah bertempat
populasi 120 anak yang bersekolah di TK tinggal di pinggir kota atau desa. Hasil ini
Aisyiyah terdapat 62 orang anak yang sejalan dengan penelitian di Makedonia
memiliki Bad Habits, 37 anak yang yang menganalisis bahwa anak yang
memiliki satu Bad Habits dan 25 anak bertempat tinggal diperdesaan lebih
yang memiliki lebih dari satu Bad Habits, banyak memiliki Bad Habits dibandingkan
artinya angka kejadian Bad Habits yang dengan anak yang bertempat tinggal di
bersekolah di TK Aisyiyah adalah cukup perkotaan, secara statistik memiliki
tinggi. Sejalan dengan hasil penelitian berbedaan yang begitu signifikan4. Sisi lain
yang dilakukan di Spanyol bahwa juga bahwa orang yang bertempat tinggal
prevalensi Bad Habits pada anak usia diperdesaan memiliki pengetahuan tentang
prasekolah menunjukkan 90,7%3. Hal ini kesehatan gigi dan mulut yang rendah,
disebabkan karena faktor emosional anak sehingga mereka kurang peduli terhadap
dan suatu kebiasaan yang anak miliki saat kesehatan gigi dan mulutya1.
usia prasekolah merupakan lanjutan dari
Distribusi frekuensi berdasarkan dengan jumlah 27 (30,3%) anak, lalu
umur pada penelitian ini menunjukkan Bottle Feeding 19 (21,3%) anak dan
bahwa anak yang memiliki Bad Habits Bruxism 15 (16,9%) anak. Memang
pada anak usia 4 tahun berjumlah 9 sebagian besar anak usia prasekolah
(14,5%) anak, usia 5 tahun berjumlah 38 memiliki kebiasaan Nail Biting, Bottle
(61,3%) anak dan anak usia 6 tahun Feeding, Bruxism dan Mouth Breathing15.
berjumlah 15 (24,2%). Kelompok anak Berdasarkan jumlah Bad Habits yang anak
usia 3-6 tahun mulai memasuki lingkungan miliki menunjukkan bahwa anak yang
sekolah dan mulai beradaptasi dengan memiliki satu Bad Habits cenderung
perkembangan sosial, bahasa, emosi, memiliki jumlah yang banyak
moral, dan motorik mereka. Saat melalui dibandingkan dengan anak yang memiliki
perkembangan tersebut, kadang anak lebih dari satu Bad Habits. Suatu kebiasaan
merasa dirinya banyak kekurangan dari buruk tidak lepas dari ganggguan
pada kelebihan dan tidak mampu emosional dan psikologi anak. Gangguan
mengatasinya, sehingga cenderung muncul tersebut merupakan faktor penyebab anak
ketegangan psikis yang dapat memicu anak melakukan suatu Bad Habits6. Keparahan
melakukan Bad Habits13. Anak usia suatu kebiasaan buruk (Bad Habits) sangat
prasekolah pada umumnya juga mengalami dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu
ketidakseimbangan emosi sehingga anak frekuensi durasi dan intensitas15. Hal ini
tidak bisa mengontrol emosi mereka. didukung oleh hasil uji korelasi durasi Bad
Ganggguan emosional tersebut merupakan Habits dengan kualitas hidup dengan hasil
faktor penyebab anak melakukan suatu nilai Significancy 0,000 yang artinya
Bad Habits. Anak usia 4-5 cenderung bahwa korelasi antara durasi anak yang
memiliki emosional yang kuat dan sering memiliki Bad Habits dengan nilai kualitas
memiliki permasalahan pada perilakunya3. hidup adalah bermakna. Nilai korelasi
Spearman adalah 0,609 dengan arah
Berdasarkan jenis Bad Habits yang korelasi positif dan kekuatan korelasi yang
dimiliki oleh responden penelitian. Pada kuat. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini didapatkan bahwa kebiasaan semakin lama durasi anak melakukan Bad
Nail Biting merupakan Bad Habits yang Habits, maka semakin buruk kualitas hidup
paling banyak dimiliki oleh responden mereka.
Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Jenis Bad Habits

No. Jenis Bad Habits N (%)


1. Bottle Feeding 19 (21,3%)
2. Bruxism 15 (16,9%)
3. Lip Sucking 2 (2,2%)
4. Mouth Breathing 10 (11,2%)
5. Nail Biting 27 (30,3%)
6. Thumb Sucking 12 (13,5%)
7. Tongue Thrusting 4 (4,5%)

Tabel 3. Distribusi berdasarkan Jumlah Bad Habits

No. Jenis Bad Habits N (%)


1. 1 37 (59,7%)
2. >1 25 (40,3%)

Pentingnya menilai kualitas kelompok yang memiliki >1 Bad


hidup anak adalah salah satu Habits begitu juga sebaliknya. Hasil
langkah yang baik untuk penelitian di kota Bharu Malaysia
mengetahui keadaan psikososial bahwa 66,8% siswa memiliki gangguan
anak. Hasil pengkategorian kualitas terhadap kualitas hidupnya akibat
hidup anak yang memiliki Bad buruknya kesehatan gigi dan mulut
Habits. Hasilnya adalah bahwa mereka, gangguan tersebut dapat
terdapat 37 (59,7%) anak yang berupa gangguan berbicara, tidak
masuk ke kategori kualitas hidupnya merasa nyaman, gangguan belajar serta
sedang, artinya bahwa anak yang gangguan terhadapat interaksi sosial
memiliki Bad Habits memberi mereka terhadap orang lain12.
dampak yang kurang baik
terhadapat kualitas hidupnya. Hal KESIMPULAN
ini didukung oleh hasil penelitian di 1. Terdapat pengaruh kebiasaan
Brazil menjelaskan bahwa Bad buruk (Bad Habits) terhadap
Habits dan Craniofacial Diseases kualitas hidup yang terkait
memberi dampak negatif terhadap dengan kesehatan gigi dan
kualitas hidup anak dengan hasil mulut pada anak usia
bahwa kelompok anak yang prasekolah.
memiliki Bad habits memiliki 2. Terdapat perbedaan rerata skor
kualitas hidup yang buruk dari pada kualitas hidup yang bermakna
kelompok anak yang tidak memiliki pada kelompok anak yang
Bad Habits8. memiliki satu Bad Habits dan
lebih dari satu Bad Habits
Hasil Mann-Whitney dimana kualitas kelompok anak
menunjukkan bahwa nilai p<0,05 maka yang memiliki satu Bad Habits
terdapat perbedaan rerata skor kualitas lebih baik dari pada kelompok
hidup yang bermakna pada kelompok anak yang memiliki lebih dari
anak yang memiliki 1 Bad Habits dan satu Bad Habits.
>1 Bad Habits, dimana skor kualitas
hidup kelompok anak yang memiliki 1
Bad habits lebih rendah dari pada anak
DAFTAR PUSTAKA children”. Braz Oral Res., (Sao
Paulo) 2013 May-
1. Budiyanti, Arlia. 2006. Jun;27(3):272-8
Perawatan Endodontik Pada 9. Situmorang, N. 2005. Dampak
Anak. Jakarta : Penerbit Buku Karies Gigi Dan Penyakit
Kedokteran EGC. Periodontal Terhadap Kualitas
2. Motta, J.L., Almeida T. 2012. Hidup. Medan : Fakultas
“Gender as risk factor for mouth Kedokteran Gigi, Universitas
breathing and other harmful Sumatera Utara.
oral habits in preschoolers”. 10. Jakovic, A. 2004.
Braz J Oral Sci. 11(3):377-380. “Questionnaire for Measuring
3. Varas, F. 2012. “Prevalence of Oral Health-related Quality of
childhood oral habits and their Life in Eight- to Ten-year-old
influence in prima dentition”. Children”. Pediatr Dent.
Pediatr Aten Primaria. 2004;26:512-518.
2012;14:13-20. 11. Notoatmodjo, N. 2012.
4. Rajchanovska. 2012. “Oral Metodologi Penelitian
Habits Among Pre-Elementary Kesehatan. Jakarta : Rineka
Children In Bitola”. Cipta
Contributions, Sec. Biol. Med. 12. Dewi, O. 2008. Analisis
Sci. XXXIII/1 (2012), 157–169 Hubungan Maloklusi Dengan
5. Chour, R. 2014. “Assessment Of Kulitas Hidup Pada Remaja
Various Deleterious Oral Habits SMU Kota Medan Tahun 2007.
And Its Effects On Primary Tesis. Medan : Sekolah pasca
Dentition Among 3-5 Years Old sarjana, Universitas Sumatera
Children In Davangere City”. Utara.
Journal of Pediatric Dentistry 13. Suryawati,P.2012.100Pertanyaa
Vol 2. n Penting Perawata Gigi Anak.
6. Aisyah. 2012. Prevalensi Jakarta : PT. Dian Rakyat
Kebiasaan Buruk Pada Anak 14. Sutardjo, I. 2013. Solusi
Usia 3-6 Tahun Di Kota Kedokteran Gigi Anak Dalam
Makassar. Skripsi. Makassar. Penentuan Waktu Perawatan
Univeristas Hassanudin Orthodontic Pada Anak Masa
7. Jabarifar, S. 2010. “Validation Tumbuh Kembang. Yogyakarta :
of a Farsi version of the Early Liberty Yogyakarta.
Childhood Oral Health Impact 15. Eduardo, P. 2014. “Deleterious
Scale (F-ECOHIS). Jabarifar et Oral Habits In A Group Of
al. BMC Oral Health 2010 10:4 Children From A Public School
8. Marina, S. 2013. “Relationship In Sao Paulo City’’. Melo PED,
Among Oral habits, Orofacial Pontes JRS Rev. CEFAC. 2014
Function And Oral Health Nov-Dez 16(6):1945-1952.
Related Quality Of Life In

You might also like