You are on page 1of 18

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KINERJA APARATUR

PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

(Studi Empiris Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah di Kabupaten Solok Selatan)

Artikel Ilmiah

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu

OLEH :

SITI GIZCA REGIANA


Nim. 2008/05294

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KINERJA APARATUR
PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
(Studi Empiris Pada SKPD Pemerintah Kabupaten Solok Selatan)

Siti Gizca Regiana


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof.Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : gizcaregi@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of (1) the use of information technology, and (2) government
officer performances toward the performance of public sector organization.
The research is causative. The population were all working units (SKPD) in South Solok regency.
Technique in taking sampling was a total sampling method and obtained 39 SKPDs. Type of data used was
subject data and the type of data was primary data. Data collection method used questionnaires. Was used to
analyze multiple regression analysis.
The result of this study indicate (1) the use of information technology and government officer
performances simultaneously affect performance of public sector organization with the amount of R2 38,8%.
(2) the use of information technologi have significance positive effect on performance of public sector organi zation with
tcount>ttable (2.125>1,986), with a significant level of 0.036< α β coefficient of 0.05 and a positive value that
is equal to 0.245 (H1 was supported).(3) the government officer performances have a significant positive effect
on performance of public sector organization with tcount>ttable (5.012>1.986), with a significance level of
0.000, < α 0,05 and β coefficient positive value is equal to 0.677 (H2 was supported).

Key words: the use of information technology, government officer performances, performance of public sector
organization

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penggunaan teknologi informasi, dan (2) kinerja
aparatur pemerintah daerah terhadap kinerja organisasi sektor publik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangka
t Daerah (SKPD) di Kabupaten Solok Selatan. Teknik pengambilan sampelnya adalah metode total sampling dan di
peroleh 39 SKPD. Jenis data yang digunakan adalah data subyek, dan sumber data yang digunakan adalah data
primer. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Analisis yang di gunakan
adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) penggunaan teknologi informasi, dan kinerja aparatur pemerintah
daerah secara simultan berpengaruh terhadap kinerja organisasi sektor publik dengan besaran R2 38,8%. (2) penggunaan
teknologi informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja organisasi sektor publik dengan nilai thitung
> ttabel (2,125 > 1,986), dengan tingkat signifikansi 0,036 < α 0,05 dan koefisien β bernilai positif yaitu sebesar
0,245 (H1 diterima).(3) kinerja aparatur pemerintah daerah berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja organisasi
sektor publik dengan nilai thitung > ttabel (5,012 > 1,986), dengan tingkat signifikansi 0,000 < α 0,05 dan koefisien
β bernilai positif yaitu sebesar 0,677. (H2diterima).

Kata kunci : penggunaan teknologi informasi, kinerja aparatur pemerintah daerah, kinerja organisasi sektor publik

1
1. PENDAHULUAN melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih
Pengelolaan organisasi sektor publik akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Teknologi
khususnya organisasi pemerintahan di Indonesia informasi merupakan salah satu bentuk
memasuki era baru seiring dengan dilaksanakannya perkembangan teknologi. O’Brien dalam Anak
desentralisasi fiskal yang efektif mulai berjalan (2005:4) menjelaskan bahwa teknologi adalah suatu
pada tahun 2001. Perubahan sistem pemerintah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai
daerah dari sentralisasi menuju desentralisasi yang komponen pemrosesan informasi yang
ditandai dengan berlakunya Undang-Undang No. 32 menggunakan berbagai jenis hardware, software,
Tahun 2004 pada hakekatnya bertujuan untuk manejemen data dan teknologi jaringan informasi.
mempercepat pembangunan daerah dimana dengan Penggunaan teknologi informasi menawarkan
desentralisasi, semua urusan, tugas dan wewenang peluang kepada Pemerintah untuk memberikan
pelaksanaan pemerintahan diserahkan sepenuhnya layanan dalam berinteraksi yang lebih baik kepada
kepada pemerintah daerah. masyarakat, kalangan bisnis, dan mitra pemerintah
Menurut Bastian (2006) definisi organisasi lainnya. Didik (2009) dalam penelitiannya analisis
sektor publik di Indonesia adalah organisasi yang pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap
menggunakan dana masyarakat berwujud pajak dan kinerja organisasi menjelaskan bahwa teknologi
retribusi, laba perusahaan negara, pinjaman informasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi,
pemerintah, dan pendapat lain-lain yang sah dan dimana dengan adanya teknologi informasi maka
tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku organisasi akan mengalami perubahan sistem
untuk memberikan pelayanan kepada publik yang manajemen, dari sistem tradisional ke sistem
bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat secara manajemen kontemporer, yang mana dapat
bertahap. mempermudah organisasi dalam kegiatan
Berhasil tidaknya tujuan dalam organisasi operasionalnya.
tergantung bagaimana proses kinerja itu Pencapaian kinerja organisasi tidak hanya
dilaksanakan. Menurut Ruky (2001), banyak faktor tergantung pada peralatan modern, sarana dan
yang mempengaruhi kinerja organisasi sektor prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih
publik, beberapa faktor diantaranya adalah tergantung pada individu yang melaksanakan
teknologi informasi dan kinerja aparatur di dalam pekerjaan tersebut (Oceliya, 2012). Aparatur
organisasi. pemerintah adalah kumpulan manusia yang
Meningkatnya penggunaan teknologi mengabdi pada kepentingan negara dan
informasi telah membawa setiap orang dapat

2
pemerintahan dan berkedudukan sebagai pegawai pengetahuan dan pemanfaatan teknologi informasi
negeri (Tayibnapsis, 1993) dalam (Kiki, 2010). di Sumatera Barat masih jauh dibandingkan dengan
Kinerja perorangan dengan kinerja instansi kemajuan teknologi karena penggunaan teknologi
pemerintah terdapat hubungan yang erat, dengan informasi lingkungan pemerintah provinsi Sumatera
kata lain jika kinerja pegawai baik, maka tujuan Barat untuk pelayanan publik mendapatkan
organisasi akan berjalan dengan baik (Ruky, 2001). peringkat 22 dari 25 provinsi yang mengikuti
Penelitian yang dilakukan oleh oleh Roro (2012) peringkatan E-government secara nasional
dimana dalam penelitiannya dijelaskan bahwa (http://dishubkominfo.sumbarprov.go.id/).
terdapat hubungan secara signifikan antara kinerja
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
aparatur pemerintah terhadap pelayanan di
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
organisasi publik. Dimana jika semakin baik kinerja
“Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi dan
aparat pemerintah, maka akan meningkatkan
Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap
kualitas pelayanan masyarakat di sektor publik.
Kinerja Organisasi Sektor Publik di SKPD
Meningkatkan kinerja dalam sebuah
Kabupaten Solok Selatan“.
organisasi merupakan tujuan atau target yang ingin
dicapai oleh organisasi dan instansi pemerintah 2. TELAAH LITERATUR DAN PERUMUSAN
HIPOTESIS
dalam memaksimalkan suatu kegiatan. Namun
Kinerja Organisasi Sektor Publik
kenyataannya masih banyak permasalahan yang Pemerintah daerah merupakan salah satu
menyebabkan kinerja organisasi masih belum sesuai bagian dari organisasi sektor publik. Menurut
dengan apa yang diharapkan. Beberapa fenomena Bastian (2006) definisi organisasi sektor publik di
yang ditemukan pada Organisasi Sektor Publik di Indonesia adalah organisasi yang menggunakan
Kabupaten Solok contohnya, dari hasil evaluasi dan dana masyarakat berwujud pajak dan retribusi, laba
pengawasan yang dilakukan, kinerja SKPD perusahaan negara, pinjaman pemerintah, dan
Kabupaten Solok selama tahun 2012 masih belum pendapat lain-lain yang sah dan tidak bertentangan
ada peningkatan, karena tidak ada satupun dengan peraturan yang berlaku untuk memberikan
kinerjanya yang menonjol (http://Padang- pelayanan kepada publik yang bertujuan untuk
today.com). mensejahterakan masyarakat secara bertahap.
Permasalahan lain juga ditemukan pada Muhammad (2013) menjelaskan kinerja organisasi
penggunaan teknologi informasi organisasi sektor sektor publik sebagai tingkat pencapaian
publik. Kabid Kominfo Dishub Kominfo Provinsi pelaksanaan atau tingkat pencapaian hasil suatu
Sumatera Barat menjelaskan bahwa tingkat kegiatan dalam mewujudkan tujuan organisasi.

3
Indikator kinerja menurut Bastian (2006:267) sumber informasi. Menurut Aren (2003:400)
adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang teknologi informasi adalah penggunaan komputer
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran untuk memproses dan mengatur informasi.
atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan Sedangkan menurut O’Brien dalam Anak (2005:4)
memperhitungkan indikator masukan (inputs), teknologi informasi adalah suatu jaringan komputer
keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat yang terdiri dari berbagai komponen pemrosesan
(benefits), dan dampak (impacts). informasi yang menggunakan berbagai jenis
1) Indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu hardware, software, manejemen data dan teknologi
yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan jaringan informasi.
dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Sri (2001) dalam Fahmi (2004), berpendapat
Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya bahwa penggunaan teknologi informasi,
manusia, informasi, kebijaksanaan/peraturan pemanfaatan infomasi oleh individual, kelompok
perundang-undangan, dan sebagainya. atau organisasi merupakan variable inti dalam riset
2) Indikator keluaran (outputs) adalah sesuatu yang sistem informasi. Warsoko dalam Dewi (2005)
diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan menyatakan bahwa ada dua alasan utama mengapa
yang dapat berupa fisik dan/atau nonfisik. penggunaan komputer sangat penting. Alasan
3) Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu pertama, tentang kemampuan komputer untuk
yang mencerminkan berfungsinya keluaran mengolah data, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). pengolahan yang tepat, akurat, kapasitas
4) Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang penyimpanan yang besar, efektif untuk tugas
terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan berulang, dapat berfungsi hampir secara terus
kegiatan. menerus, teliti dalam mendeteksi situasi yang
5) Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh menyimpang dapat diperbaiki dan ditingkatkan.
yang ditumbulkan baik positif maupun negatif Alasan kedua, komputerisasi sudah tersedia dimana
terhadap setiap tingkatan berdasarkan asumsi saja dan dapat diperoleh dengan mudah dengan
yang telah diterapkan. biaya yang relatif murah.
Penggunaan Teknologi Informasi Adapun pengukuran penggunaan teknologi
Menurut Nugroho (2001:14), teknologi informasi ini berdasarkan pada :
informasi adalah sutu teknologi yang 1) jumlah aplikasi atau perangkat keras- lunak yang
menitikberatkan penggunaan komputer dan digunakan
teknologi yang berhubungan dengan pengaturan 2) intensitas penggunaan

4
3) penggunaan jaringan pengetahuan, keterampilan serta sikap prilaku yang
4) sumber daya manusia. memadai sesuai dengan tuntutan pelayanan dan
Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah pembangunan sekarang ini (Handayaningrat, 1986)
Kinerja organisasi akan sangat ditentukan dalam (Kiki, 2010).
oleh unsur pegawainya karena itu dalam mengukur Berkaitan dalam hal kualitas pelayanan
kinerja suatu organisasi sebaiknya di ukur dalam organisasi, maka kemampuan aparatur pemerintah
tampilan kerja dari individunya (Edy, 2010). sangat penting dalam hal ikut menentukan kualitas
Individu atau aparatur pemerintah merupakan unsur pelayanan publik tersebut. Menurut Kiki (2010)
yang paling penting menentukan keberhasilan atau beberapa indikator untuk mengukur kemampuan
kegagalan suatu instansi pemerintahan dalam aparatur pemerintah adalah sebagai berikut:
menyelenggarakan berbagai kegiatannya dan dalam 1) Kualitas kerja
rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi 2) Ketepatan waktu
(Siagian, 2002:25) dalam Hartanto (2008). 3) Memiliki kemampuan
Aparatur pemerintah adalah kumpulan 4) Sikap pegawai terhadap pekerjaan
manusia yang mengabdi pada kepentingan negara
dan pemerintahan dan berkedudukan sebagai METODE PENELITIAN
pegawai negeri (Tayibnapsis, 1993) dalam (Kiki, Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan
2010) sedangkan menurut Moerdiono dalam Kiki yang telah dijelaskan pada bab terdahulu, maka
(2010) mengatakan aparatur pemerintah adalah penelitian ini tergolong penelitian kausatif.
seluruh jajaran pelaksana pemerintah yang Responden dalam penelitian ini adalah
memperoleh kewenangannya berdasarkan Kepala Dinas, Kepala Sub bagian dam Kepala
pendelegasian dari Presiden Republik. Dengan kata Bidang/Kepala Seksi pada 39 SKPD di Kabupaten
lain aparatur negara atau aparatur daerah adalah Solok Selatan. Jenis data dalam penelitian ini ialah
para pelaksana kegiatan dan proses
data subjek. Sumber data dalam penelitian ini
penyelenggaraan pemerintahan negara, baik yang
adalah data primer. Teknik pengumpulan data
bekerja di dalam tiga badan eksekutif, legislatif dan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yudikatif maupun mereka yang sebagai TNI dan
dengan menyebar kuesioner. Pengukuran variabel
pegawai negeri sipil pusat dan daerah yang
menggunakan skala likert, sesuai dengan
ditetapkan dengan peraturan pemerintah (Kiki,
pengukuran yang telah dikembangkan oleh
2010). Dari aparatur pemerintah, diharapkan atau
peneliti terdahulu.
dituntut adanya kemampuan baik berupa

5
Uji coba kuesioner yang akan dilakukan kinerja aparatur pemerintah daerah nilai terkecil
peneliti, dilakukan pada mahasiswa akuntansi 0,383.
Universitas Negeri Padang yang sudah mengambil Uji Reliabilitas
mata kuliah Akuntansi sektor publik yang berjumlah Keandalan konsistensi antar item atau
30 orang. Uji coba instrumen dilakukan untuk koefiesien keandalan Cronbach’s Alpha yang
mengetahui apakah instrumen yang digunakan terdapat pada tabel di atas yaitu untuk instrumen
tersebut benar-benar valid (sahih) dan realiabel variabel kinerja organisasi publik 0,845. Untuk
(handal). Untuk Uji validitas ini digunakan bantuan variabel penggunaan teknologi informasi 0,819,
softwere SPSS versi 17. Setelah dilakukan dan untuk variabel kinerja aparatur pemerintah
pengujian validitas, selanjutnya akan dilakukan daerah 0,775.
pengujian reliabilitas, yang tujuannya adalah Uji Asumsi Klasik
untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran Uji Normalitas
tetap konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali Dari Tabel hasil uji normalitas menyatakan
atau lebih. Instrumen dikatakan reliabel (andal) nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,948 dengan
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan signifikan 0,330. Berdasarkan hasil tersebut
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. dinyatakan data yang digunakan dalam penelitian
Uji asumsi klasik menggunakan uji dinyatakan berdistribusi normal dan bisa
normalitas residual, uji multikolinearitas dan uji dilanjutkan untuk diteliti lebih lanjut
heterokedastisitas. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif dan metode Uji Multikolonearitas
analisis menggunakan analisis regresi berganda, Hasil nilai VIF yang diperoleh dalam Tabel
uji F, koefisien determinasi (adjusted R2) dan uji menunjukkan variabel bebas dalam model regresi
t. tidak saling berkorelasi. Diperoleh nilai VIF untuk
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN masing-masing variabel bebas kurang dari 10 dan
Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian tolerance value berada diatas 0,10. Hal ini
Uji Validitas menunjukkan tidak adanya korelasi antara sesama
Untuk instrumen kinerja organisasi publik variabel bebas dalam model regresi dan
diketahui nilai Corrected Item-Total Correlation disimpulkan tidak terdapat masalah
terkecil 0,378. Untuk instrumen penggunaan multikolinearitas diantara sesama variabel bebas
teknologi informasi terkecil 0,421, dan instrumen dalam model regresi yang dibentuk.
6
Uji Heteroskedastisitas meningkatkan kinerja organisasi publik sebesar
Berdasarkan Tabel dapat dilihat tidak ada 0,245 satuan dan bentuk pengaruh X1 terhadap
variabel yang signifikan dalam regresi dengan Y adalah positif.
variabel Abs. Tingkat signifikansi > α 0,05, Koefisien regresi (b) X2
sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi Nilai koefisien variabel X2 yaitu kinerja
yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari aparatur pemerintah daerah sebesar 0,677
heteroskedastisitas. ini berarti bahwa dengan meningkatnya
HASIL PENELITIAN budaya organisasi satu satuan maka akan
Metode Estimasi Regresi meningkatkan kinerja organisasi publik
Dari hasil pengolahan data SPSS, didapat sebesar 0,677 satuan dan bentuk pengaruh X2
nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 sehingga model terhadap Y adalah positif.
regresi yang dipakai dapat digunakan. Dari tabel Uji Model
dapat dianalisis model estimasi sebagai berikut: Uji F (F-test)
Y = 15,882 + 0,245 (X1) + 0,677 (X2) Untuk mengetahui apakah model regresi

Dimana: yang digunakan merupakan model tetap dapat

Y = Kinerja Organisasi Sektor Publik dilakukan dengan membandingkan nilai Ftabel dan
X1 = Penggunaan Teknologi Informasi Fhitung atau membandingkan antara nilai sig dan
X2 = Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa: α=0,05. Nilai Ftabel untuk n=96 pada α=0,05

Nilai konstanta adalah 3,09. Nilai Fhitung adalah 31,060


Nilai konstanta yang diperoleh sebesar sedangkan nilai signifikansi adalah 0,000. Dengan
15.882 yang berarti bahwa jika variabel demikian, Fhitung>Ftabel dan nilai sig <α
Penggunaan teknologi informasi dan kinerja 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model
aparatur pemerintah daerah adalah nol (0), regresi yang digunakan telah fix.
maka kinerja organisasi publik adalah sebesar Adjusted R Square
konstanta 15.882 Berdasarkan hasil output diperoleh angka
Koefisien regresi (b) X1 Adjusted R Square sebesar 0,388 atau 38,8%. Hal
Nilai koefisien variabel X1 yaitu penggunaan ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan
teknologi informasi sebesar 0,245 ini berarti pengaruh variabel bebas (penggunaan teknologi
bahwa dengan meningkatnya penggunaan informasi,kinerja aparatur pemerintah daerah)
teknologi informasi satu satuan, maka akan mampu menjelaskan 38,8% variasi variabel terikat
7
(kinerja organisasi publik), sedangkan sisanya kinerja organisasi publik tersebut. Hal ini
sebesar 61,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh menunjukkan bahwa penelitian ini dapat
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model membuktikan bahwa penggunaan teknologi
penelitian. informasi (X1) berpengaruh signifikan positif
Uji t (t-test) terhadap kinerja organisasi publik.
Uji t statistik (t-test) bertujuan untuk Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah (X2)
mengetahui hubungan yang signifikan dari masing - berpengaruh positif terhadap Kinerja
masing variabel bebas terhadap variabel Organisasi Sektor Publik
terikatnya. Pengujian hipotesis secara parsial Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan
dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung membandingkan nilai thitung dan ttabel. Hipotesis
dengan nilai ttabel. Nilai ttabel dengan α = 0,05 diterima jika thitung > ttabel atau nilai sig < α 0,05.
dan derajat bebas (db) = n-k-1 = 96-2-1 = 93 adalah Hal ini dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar
1,986. 0,000 < α 0,05 dan nilai thitung 5,012 > ttabel 1,986.
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 21, maka Nilai koefisien β dari variabel X2 bernilai positif
dapat diketahui pengaruh antara variabel yaitu 0,677. Jadi hipotesis yang telah dirumuskan
independen secara parsial terhadap variabel sesuai dengan hasil penelitian sehingga H2 dapat
dependen pada uraian berikut ini : diterima. Dimana semakin baik kinerja aparatur
Penggunaan Teknologi Informasi (X2)
pemerintah daerah maka semakin baik pula
berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja
kinerja organisasi publik. Hal ini menunjukkan
Organisasi Sektor Publik
bahwa penelitian ini dapat membuktikan kinerja
Pengujian hipotesis pertama di lakukan dengan
aparatur pemerintah daerah (X2) berpengaruh
membandingkan nilai thitung dan ttabel. Hipotesis
signifikan positif terhadap kinerja organisasi
diterima jika thitung > ttabel atau nilai sig <α 0,05. Hal
publik.
ini dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar
0,036 < α 0,05 dan nilai thitung 2,125 > ttabel 1,986. PEMBAHASAN

Nilai koefisien β dari variabel X1 bernilai positif


Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi
yaitu 0,245. Jadi hipotesis yang telah dirumuskan Terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik
sesuai dengan hasil penelitian sehingga H1 dapat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
diterima. Dimana semakin baik penggunaan penggunaan teknologi informasi berpengaruh
teknologi informasi maka semakin baik pula signifikan positif terhadap kinerja organisasi sektor

8
publik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin Temuan ini sejalan dengan teori Edy (2010)
baik penggunaan teknologi informasi maka semakin dimana dalam penilaian kinerja organisasi, hal yang
baik pula kinerja organisasi sektor publik tersebut, paling lazim dinilai adalah kinerja pegawainya atau
dengan kata lain H1 diterima. aparatur pemerintahan tersebut, yaitu bagaimana
Hal ini sejalan dengan teori Jogiyanto (2003) mereka melakukan segala sesuatu yang
yang menyatakan bahwa perusahaan dan organisasi berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, atau
yang memanfaatkan perangkat lunak komputer peranan dalam instansi pemerintah. Aparat
(software) tentu akan membantu mereka lebih pemerintah merupakan unsur yang paling penting
mudah untuk mengorganisasikan, menyimpan, menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu
merubah dan menerima laporan secara elektronis instansi pemerintah dalam menyelenggarakan
yang dapat mendukung operasional organisasi. berbagai kegiatannya dan dalam rangka pencapaian
Sehingga aktivitas dilakukan secara efektif dan tujuan dan sasaran instansi pemerintah tersebut.
efesien, dan pada akhirnya akan meningkatkan Kinerja aparatur pemerintah dengan kinerja instansi
kinerja organisasi. pemerintah terdapat hubungan yang erat, dengan
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang kata lain jika kinerja aparat baik, maka tujuan
dilakukan Dedi (2007) tentang peranan teknologi organisasi akan berjalan dengan baik.
informasi dalam peningkatan pelayanan di sektor Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan
publik yang menyimpulkan bahwa teknologi oleh Oceliya (2012) yang menyimpulkan bahwa
informasi memberikan kemudahan dalam kinerja pegawai atau aparatur pemerintah di dalam
membantu kegiatan operasional pada organisasi instansi pemerintah berpengaruh positif terhadap
sektor publik. kinerja instansi pemerintah. Semakin baik kinerja
Pengaruh Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah pegawai, maka kinerja organisasi akan berjalan
Terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik dengan baik, karena kinerja pegawai memiliki
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan penting dalam menjaga kelancaran jalannya
kinerja aparatur pemerintah daerah berpengaruh suatu roda kehidupan organisasi.
signifikan positif terhadap kinerja organisasi sektor
KESIMPULAN DAN SARAN
publik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin
Kesimpulan
baik kinerja aparatur pemerintah daerah, maka
kinerja organisasi sektor publik akan semakin baik Penelitian ini bertujuan untuk melihat

pula, dengan kata lain H2 diterima. sejauhmana pengaruh penggunaan teknologi


informasi, dan kinerja aparatur pemerintah daerah

9
terhadap kinerja organisasi sektor publik pada yang diberikan belum tentu menggambarkan
SKPD Kabupaten Solok Selatan. Berdasarkan hasil keadaan yang sesungguhnya. Persepsi responden
penelitian dan uji hipotesis yang telah dilakukan, akan berbeda apabila data diperoleh melalui
maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai wawancara. Namun apabila penelitian dilakukan
berikut: melalui wawancara maka akan membutuhkan
1. Penggunaan teknologi informasi berpengaruh waktu yang lama, sedangkan responden yang
signifikan positif terhadap kinerja organisasi diteliti banyak.
sektor publik pada SKPD Kabupaten Solok 4. Masih adanya sejumlah variabel lain yang tidak
Selatan. digunakan dan memiliki kontribusi yang besar
2. Kinerja aparatur pemerintah daerah berpengaruh dalam mempengaruhi kinerja organisasi sektor
signifikan positif terhadap kinerja organisasi publik pada SKPD.
sektor publik pada SKPD Kabupaten Solok Saran
Selatan.
1. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa
Keterbatasan
penggunaan teknologi informasi dan kinerja
Meskipun peneliti telah berusaha merancang
aparatur pemerintah pada SKPD di Kabupaten
dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa,
Solok Selatan sudah baik, tapi sebaiknya
namun masih terdapat beberapa keterbatasan dalam
pimpinan/kepala SKPD memberikan perhatian
penelitian ini yang masih perlu direvisi peneliti
yang lebih baik lagi terhadap pegawai khususnya
selanjutnya, antara lain :
terhadap fasilitas kerja yang ada pada setiap
1. Penelitian ini hanya dilakukan di Kabupaten
organisasi, melengkapi kebutuhan dalam
Solok Selatan.
organisasi seperti komputer agar aparat
2. Terbatasnya jumlah data yang diolah karena
pemerintah lebih mudah dalam melaksanakan
tidak Semua SKPD yang bersedia menerima dan
kegiatan operasional organisasi, menempatkan
mengembalikan kembali kuesioner yang
aparat atau pegawai sesuai dengan latar belakang
dibagikan, sedangkan jumlah populasi yang tidak
pendidikan yang telah ditempuh agar dapat
begitu besar akan mempengaruhi hasil
mengerjakan pekerjaan sesuai keahliannya, serta
penelitian.
memberlakukan tindakan yang tegas terhadap
3. Data penelitian ini diperoleh dari persepsi
aparatur pemerintah agar kinerja aparatur
responden yang disampaikan secara tertulis
pemerintah dalam bekerja di organisasi
melalui instrumen kuesioner. Hal ini sangat
meningkat dari waktu ke waktu.
mempengaruhi validitas hasil, karena jawaban

10
2. Bagi peneliti selanjutnya, untuk dapat php/pages/detail/sarana_pos_dan_telekomuni
memperbanyak jumlah populasi yang akan kasi_mengadakan_pembinaan_dan_pelatihan

diteliti dengan memperluas daerah penelitian dan Dewi mayasari. 2009. Pengaruh Teknologi
Informasi dan Penggunaan Teknologi
dilakukan pada lokasi yang berbeda sehingga
Informasi Terhadap Kinerja Manajerial.
hasil penelitian dapat di generalisasi lagi. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi. UBH.
3. Penelitian selanjutnya untuk dapat menambah Didik Eko Mardjiono. 2009. Analisis Pengaruh
variabel lainnya yang diduga dapat Kepemimpinan, Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Implementasi Struktur
mempengaruhi kinerja organisasi sektor publik Organisasi Yang Terdesentralisasi Terhadap
seperti gaya kepemimpinan, motivasi kerja. Kinerja Organisasi. Tesis. Universitas
Diponegoro.
Edy Sutrisno. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA
Kencana Prenada Media Group.
Anak agung dan I Nyoman Putra. 2005. Eko Purwanto. 2011. Kinerja Perusahaan Terkait
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Dengan Teknologi Informasi, Lingkungan dan
Pengaruhnya Pada Kinerja Individual Pada Kompetensi. Jurnal Aplikasi Manajemen.
Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Universitas Brawijaya. Malang.
Tabunan. Jurnal Akuntansi.
Enceng dan Yuli. 2012. Pengaruh Motifasi Kerja
Aren Komuru. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang dan Kinerja Aparatur Pemerintah Terhadap
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Kualitas Pelayanan Masyarakat. Jurnal
Akuntansi. SNA VII. Solo. Ilmiah Administrasi Publik dan
Pembangunan. Fisip.
Azwar dan Ranti. 2013. Pengaruh Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dan Pengendalian Intern Fahmi Natigor Nasution. 2004. Penggunaan
Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah, studi Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek
pada SKPD Kampar. Jurnal. Universitas Riau. Prilaku. 2004 digitized by usu digital library.
Pekanbaru.
Hartanto Ibnu. 2008. Pengaruh Kepemimpinan Dan
Bastian Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik : Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga. Karyawan PT Air Mancur Wonogiri. Fakultas
Ekonomi : Universitas Muhammadiyah
Dedi Rianto Rahadi. 2007. Peranan Teknologi
Surakarta.
Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan di
Sektor Publik. Seminar Nasional Teknologi. Imam Ghozali. 2007. Aplikasi Analisis Multavariat
Yogyakarta. dengan Program SPSS, Edisi Ketiga.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Deva. 2013. Sarana Pos Dan Telekomunikasi
Jogiyanto. 2003. Sistem Teknologi Informasi.
Mengadakan Pembinaan Dan Pelatihan,
Yogyakarta : Andi.
http://dishubkominfo.sumbarprov.go.id/.
Tersedia : Kiki Wardhani. 2010. Pengaruh Kinerja Aparatur
http://dishubkominfo.sumbarprov.go.id/index. Pemerintah Daerah dan Pengelolaan
Keuangan Daerah Terhadap Penerapan
11
Good Governance. Skripsi S1. Fakultas Kinerja Manajerial. Skripsi S1. Fakultas
ekonomi. UNP. Ekonomi. UNP.
Mahmudi. 2005. Manajemen kinerja sektor publik. Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya
Yogyakarta : UPP AMP YKPM. Manusia Untuk Perusahaan. Dari Teori Ke
Praktik. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2005. Evaluasi
Kinerja Sumber Daya Manusia. Cetakan 1. Robbin, P. Stephen. 2001. Perilaku organisasi.
Bandung : PT Refika Aditama. Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1. Edisi
Kedelapan. Jakarta : Prenhallindo.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta. Andi Yogyakarta. Roni Eka Putra dan Tengku Rika Valentina . 2010.
Penerapan E-Government Pada Pemerintah
_________. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Daerah Dalam Mewujudkan Pelayanan
Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Publik Prima Di Sumatera Barat. Jurnal.
Universitas Andalas. Padang.
Mirma Hapsary dan Imam Gozali. 2006. Pengaruh
Teknologi Informasi Berbasis Sumber Daya Roro Rukmini. 2012. Pengaruh Kinerja Aparatur
Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal. Pemerintah Terhadap Pelayanan Publik Di
Universitas Diponegoro. Kecamatan Banjarbaru. Jurnal Spread.
Universitas Achmad Yani.
Mohammad Mahsun. 2006. Pengukuran kinerja
sektor publik. Jogja. BPFE UGM. Ruky A. 2001. Sistem manajemen kinerja. Jakarta :
Gramedia.
Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode Riset untuk
Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Muhammad Kurniawan. 2013. Pengaruh Komitmen
Organisasi, Budaya organisasi dan Kepuasan Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT
Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Sektor Gravindo Persada.
Publik. Jurnal. Universitas Negeri Padang.
Padang. Wijana Nyoman. 2007. Pemanfaatan Teknologi
Informasi Dan Pengaruhnya Pada Kinerja
Nofri koto. 2013. Kabupaten Solok, SKPD Dapat Individual Pada Bank Perkreditan Rakyat Di
“Rapor Merah”. Padang-Today (Online), Kabupaten Tabanan. Jurnal. Universitas
Tersedia:http:/www.Padangtoday.com/index.p Udayana. Bali.
hp?mod=berita&today=detil&id=41553 (8
Januari 2013). West, D. M. (2006). Global E-Government 2006.
Diakses pada 13 Februari 2007 dari
Nugroho Widjajanto. 2001. Sistem Informasi http://www.insidepolitics.org/egovt06int.pdf.
Akuntansi. Jakarta : PT Glora Aksara Prima.
Zulkarnain. 2012. Pengaruh Kinerja Pegawai
Oceliya Pitri. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kantor
Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten
Daerah Dengan Kinerja Pegawai Sebagai Tanggerang. Skripsi S1. Universitas sultan
Variabel Intervening. Skripsi S1. UNP. ageng tirtayasa. Tanggerang.
Padang.
“_______”. 2012. Sumbar Peringkat Sembilan
Rini . 2009. Pengaruh Teknologi Informasi dan “Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah”.
Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap
12
Harianhaluan (online). Tersedia :
http://www.harianhaluan.com/index.php?opti
on=com_content&view=article&id=14494:su
mbar-peringkat-
s
e N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
mKinerja organisasi 96 27.00 50.00 40,88 4,596
bPenggunaan teknologi
i informasi 96 17.00 35.00 27,65 3,896
l Kinerja aparatur 96 18.00 35.00 26,97 3,329
aValid N (listwise) 96
n
&catid=4:nasional&Itemid=78.

LAMPIRAN
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics

UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

13
a. Test distribution is Normal
b. Calculated from data

2. Uji Multikolonearitas

a
Coefficients
Collinearity Statistics
Unstandardized
Residual
N 96
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation 3.55849116
Most Extreme Absolute
,097
Differences
Positive ,049
Negative -,097
Kolmogorov-Smirnov Z ,948
Asymp. Sig. (2-tailed) ,330
Model Tolerance VIF
1 Penggunaan teknologi .673 1.486
informasi
Kinerja aparatur .673 1.486

a. Dependent Variable: kinerja organisasi

3. Uji Heterokedastisitas

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.458 1.925 1.796 .076

14
Penggunaan Teknoligi .124 .069 .221 1.793 .076
informasi
KinerjaAparatur -.153 .081 -.232 -1.879 .063

a. Dependent Variable: ABS

UJI HIPOTESIS

1. Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

a
1 .633 .400 .388 3.597

a. Predictors: (Constant), Kinerja Aparatur, Penggunaan Teknologi Informasi


b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi

2. Uji F

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 803.528 2 401.764 31.060 .000
Residual 1202.972 93 12.935

Total 2006.500 95
a. Predictors: (Constant), Kinerja Aparatur, Penggunaan Teknologi Informasi
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi

3. Uji t

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.882 3.204 4.958 .000

15
Penggunaan teknologi .245 .115 .208 2.125 .036
informasi
Kinerja aparatur .677 .135 .490 5.012 .000

a. Dependent Variable: kinerja organisasi

16

You might also like