You are on page 1of 6

PENGARUH HIPERTENSI TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK DAN STROKE

HEMORAGIK DI RUANG NEUROLOGI DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL


(RSSN) BUKITTINGGI TAHUN 2011

Irwana Usrin1, Erna Mutiara2, Yusniwarti Yusad2


1
Alumni Peminatan Biostatistika dan Informasi Kesehatan FKM-USU
2
Staf Pengajar Departemen Kependudukan dan Biostatistika FKM-USU

ABSTRACT

Ischemic stroke is a disease that begins with a series of changes in the brain which is
attacked so that the blood supply to brain will be hampered, if it is not treated immediately it will
end with the death of the brain. Incidence of ischemic stroke is about 70-85% of the total
incidence of stroke. Hypertension is a major risk factor for the ischemic stroke. The higher
patient’s blood pressure is, the greater stroke possibility, because hypertension can accelerate
hardening of the arteries and lead to the destruction of fat in the smooth muscle cells so that it
accelerates the process of atherosclerosis. This study aimed to determine the effect of
hypertension on the incidence of ischemic stroke in neurology room at National Stroke Hospital
Bukittinggi in 2011.
Type of research is observational study with cross-sectional design. Population is the
stroke inpatient in neurology room at National Stroke Hospital Bukittinggi from January through
December in 2011 with 510 cases. Sample is the stroke inpatient in neurology room at National
Stroke Hospital Bukittinggi which fulfilled eligible inclusion criteria with 244 cases. The sample
consists of 146 ischemic stroke patients and 98 hemorrhagic stroke patients. Data analysis was
conducted by the steps of univariate, bivariate and mutivariat analysis by using multiple logistic
regression method.
The results showed that the proportion of incident ischemic stroke in neurology room at
National Stroke Hospital Bukittinggi was large enough that is 59.8% of the total cases of stroke.
Hypertension is found significantly affect the incidence of ischemic stroke after controlled by
diabetes mellitus status with Odds Ratio (OR) of 8.462, it meant that the risk of ischemic stroke
among patient with hypertension would be 8 times greater than patient without hypertension
after adjusted by diabetes mellitus status (95% CI 3.780; 18.944).

Keywords: Ischemic Stroke, Hypertension, Odds Ratio

PENDAHULUAN otak karena perdarahan (stroke hemoragik)


Stroke menurut World Health ataupun sumbatan (stroke iskemik) dengan
Organization (WHO) (1988) seperti yang gejala dan tanda sesuai bagian otak yang
dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom terkena, yang dapat sembuh sempurna,
klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi sembuh dengan cacat, atau kematian. Stroke
otak secara fokal maupun global, yang dapat iskemik merupakan suatu penyakit yang
menimbulkan kematian atau kecacatan yang diawali dengan terjadinya serangkaian
menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab perubahan dalam otak yang terserang yang
lain kecuali gangguan vaskular. Menurut apabila tidak ditangani dengan segera
Junaidi (2011) stroke merupakan penyakit berakhir dengan kematian otak tersebut.
gangguan fungsional otak akut fokal maupun Sedangkan stroke hemoragik merupakan
global akibat terhambatnya aliran darah ke penyakit gangguan fungsional otak akut

fokal maupun global akibat


terhambatnya
aliran darah ke otak yang disebabkan oleh
perdarahan suatu arteri serebralis. Darah
yang keluar dari pembuluh darah dapat
masuk ke dalam jaringan otak, sehingga
terjadi hematom. cukup banyak yaitu 11,8%, usia 45-64 tahun
Menurut WHO (2004) seperti yang berjumlah 54,7% dan diatas usia 65 tahun
sebanyak 33,5% (Misbach, 2001).
Berdasarkan data yang berhasil
dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia
(Yastroki), masalah stroke semakin penting
dan mendesak karena kini jumlah penderita
dikutip pada laporan The Global Burden stroke di Indonesia terbanyak dan
Disease, di dunia untuk semua kelompok menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah
umur stroke iskemik dan penyakit jantung yang disebabkan oleh stroke menduduki
merupakan penyebab kematian utama. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan
Dengan penderita stroke iskemik yang urutan kelima pada usia 15-59 tahun
meninggal di dunia adalah 7,2 juta jiwa (Yastroki, 2012).
(12,2 %), dan penyakit jantung 5,7 juta jiwa Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(9,7%). Insidens rate penyakit stroke (Riskesdas) Nasional tahun 2007, prevalensi
iskemik untuk serangan pertama adalah 9 nasional stroke adalah 0,8% (berdasarkan
juta jiwa. Menurut peneliti dari Centers for diagnosis tenaga kesehatan dan gejala).
Disease Control and Prevention (CDC), Sebanyak 11 provinsi dari 33 provinsi di
stroke banyak ditemukan di kalangan remaja Indonesia memiliki prevalensi di atas
dan orang muda dewasa. Laporan ini prevalensi nasional, termasuk provinsi
diterbitkan dalam Annals of Neurology, edisi Sumatera Barat dengan prevalensi 6,9%
1 September 2011. Data di Amerika Serikat pada posisi ke-10 tertinggi di Indonesia. Di
menunjukkan, jumlah pasien berusia 15-44 Sumatera Barat dari data yang ada pada
tahun yang menjalani perawatan di rumah Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN)
sakit khusus stroke melonjak lebih dari Bukittinggi sebanyak 30% - 40% penderita
sepertiga antara tahun 1995 dan 2008. stroke iskemik yang dirawat di ruang
Peningkatan ini diduga karena meningkatnya neurologi berusia 30 – 50 tahun.
sebagian jumlah orang muda yang memiliki Kecenderungan peningkatan penyakit
penyakit seperti tekanan darah tinggi dan stroke usia muda tampak sejalan dengan
diabetes melitus tipe II, penyakit yang peningkatan gizi berbagai makanan cepat
sebenarnya berhubungan dengan orang saji, pola makanan yang sangat berlemak
dewasa yang lebih tua. dan berkolesterol tinggi. Sedangkan yang
Di Indonesia, diperkirakan setiap telah diketahui bahwa pola makan di
tahun terjadi 500.000 penduduk terkena Sumatera Barat selalu didominasi dengan
serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 makanan yang sangat berlemak dan
orang meninggal, dan sisanya cacat ringan berkolesterol tinggi. Hal ini menyebabkan
maupun berat. Secara umum, dapat pergerseran usia penderita penyakit stroke.
dikatakan angka kejadian stroke adalah 200 Penyakit stroke yang dulunya sering ditemui
per 100.000 penduduk. Dalam satu tahun, di pada lanjut usia sekarang ditemui pada usia
antara 100.000 penduduk, maka 200 orang muda (Angga, 2004; Gaharu, 2005).
akan menderita stroke (Yayasan Stroke Banyak sebenarnya faktor yang dapat
Indonesia, 2012). Pada penelitian berskala memengaruhi kejadian stroke, diantaranya
cukup besar yang dilakukan oleh survey yaitu umur, jenis kelamin, keturunan
ASNA (Asean Neurologic Association) di 28 (geneti), ras, hipertensi, hiperkolesterolemia,
rumah sakit di seluruh Indonesia, pada diabetes melitus, merokok, aterosklerosis,
penderita stroke akut yang dirawat di rumah penyakit jantung, obesitas, konsumsi
sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alkohol, stres, kondisi sosial ekonomi yang
penderita laki-laki lebih banyak dari mendukung, diet yang tidak baik, aktivitas
perempuan dan profil usia dibawah 45 tahun fisik yang kurang dan penggunaan obat anti
2

hamil. Faktor risiko terjadinya stroke


terbagi
lagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah

terjadinya penyumbatan bahkan pecahnya


pembuluh darah di otak. Jika serangan stroke
dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. terjadi berkali-kali, maka kemungkinan
Dimana faktor risiko yang tidak dapat untuk sembuh dan bertahan hidup akan
diubah tidak dapat dikontrol pengaruhnya semakin kecil. Dengan mengetahui pengaruh
terhadap kejadian stroke, diantaranya yaitu hipertensi terhadap kejadian stroke iskemik
faktor keturunan (genetik), ras, umur dan dan stroke hemoragik, maka diharapkan
jenis kelamin. Sedangkan faktor risiko yang dapat mencegah terjadinya stroke iskemik
dapat diubah yaitu hipertensi, diabetes maupun stroke hemoragik dan stroke
melitus, hiperkolesterolemia, stress, ulangan (Junaidi, 2011).
merokok, obesitas (kegemukan), aktifitas Tujuan dari penelitian ini yaitu
fisik yang rendah, minum kopi, pil KB untuk mengetahui pengaruh hipertensi
(kontrasepsi oral) dan konsumsi alkohol. terhadap kejadian stroke iskemik dan stroke
Namun dari banyaknya faktor yang hemoragik di ruang neurologi di Rumah
memengaruhi kejadian stroke hanya Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi
hipertensi yang secara signifikan tahun 2011.
memengaruhi kejadian stroke sedangkan Adapun manfaat penelitian ini
kadar lipid dan kebiasaan merokok tidak adalah sebagai berikut:
secara signifikan berhubungan dengan a. Sebagai bahan masukan bagi pihak
kejadian stroke (Sarini, 2008). Berbeda rumah sakit dalam rangka meningkatkan
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan upaya kesehatan masyarakat khususnya
oleh Aguslina (2002) yang menunjukkan pada pasien stroke yang sedang dirawat
bahwa umur, faktor genetik, kebiasaan dan keluarganya melalui penyuluhan-
merokok, obesitas dan hipertensi secara penyuluhan tentang pengaruh hipertensi
signifikan berhubungan dengan kejadian terhadap kejadian stroke guna mencegah
stroke. Begitu juga dengan hasil penelitian terjadinya stroke dan stroke ulangan di
yang telah dilakukan oleh Kristiyawati ruang neurologi di Rumah Sakit Stroke
(2009) yang menunjukkan adanya hubungan Nasional (RSSN) Bukittinggi.
yang signifikan antara kejadian stroke b. Sebagai bahan masukan atau sumber
dengan umur, hipertensi dan diabetes informasi bagi peneliti lain mengenai
melitus. Sedangkan faktor risiko yang pengaruh hipertensi terhadap kejadian
bersama-sama berhubungan dengan kejadian stroke iskemik dan stroke hemoragik.
stroke usia muda (<40 tahun) yaitu riwayat
hipertensi, faktor genetik atau keturunan dan METODE PENELITIAN
tekanan darah sistolik >140 mmHg. Dengan Jenis penelitian yang digunakan adalah
demikian dapat dilihat bahwa dari beberapa observasional analitik dengan rancangan
penelitian yang telah dilakukan terdapat studi cross-sectional. Studi cross-sectional
hubungan antara hipertensi dengan kejadian digunakan untuk mempelajari hubungan
stroke. antara faktor risiko dengan efek atau
Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit (Ghazali, 2011).
utama terjadinya stroke. Sering disebut Penelitian ini dilakukan di Rumah
sebagai the silent killer karena hipertensi Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi.
meningkatkan risiko terjadinya stroke Lokasi penelitian ini dipilih dengan alasan
sebanyak 6 kali. Dikatakan hipertensi bila bahwa Rumah Sakit Stroke Nasional
tekanan darah lebih besar dari 140/90 (RSSN) Bukittinggi merupakan rumah sakit
mmHg. Semakin tinggi tekanan darah pasien yang menjadi pusat rujukan untuk
kemungkinan stroke akan semakin besar, penanganan penderita stroke. Penelitian
karena terjadinya kerusakan pada dinding dilakukan pada bulan September 2012
pembuluh darah sehingga memudahkan sampai dengan bulan Januari 2013. Data
3
ulkan adalah data penderita
yang
dikump
dan

hiperkolesterolemia) dengan
stroke rawat inap, baik stroke iskemik menggunakan tabel distribusi frekuensi.
maupun stroke hemoragik di ruang neurologi Analisis bivariat adalah analisis yang
yang diperoleh dari rekam medik Rumah dilakukan untuk menganalisis hubungan dua
Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi variabel.
tahun 2011. Populasi adalah data penderita Analisis bivariat bertujuan untuk
stroke yang dirawat inap di ruang neurologi melihat hubungan antara variabel utama
di Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) (hipertensi) dan variabel dependen (kejadian
Bukittinggi dari bulan Januari sampai stroke) setelah dikontrol oleh variabel
dengan Desember tahun 2011 sebanyak 510 pengganggu (umur, jenis kelamin, diabetes
kasus. Sampel adalah data penderita stroke melitus dan hiperkolesterolemia). Analisis
yang dirawat inap di ruang neurologi di data yang dilakukan untuk melihat hubungan
Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) tersebut adalah dengan menggunakan uji
Bukittinggi yang sesuai dengan kriteria chi-square, karena variabel dependen
inklusi sebanyak 244 kasus. Sampel merupakan data kategorik dan variabel
penelitian ini terdiri dari 146 pasien stroke independennya juga data kategorik. Dan
iskemik dan 98 pasien stroke hemoragik analisis multivariat adalah metode yang
dengan kriteria inklusi sampel yaitu pasien memungkinkan untuk melakukan penelitian
yang mengalami stroke pertama kali dengan terhadap lebih dari dua variabel secara
usia ≤60 tahun, dirawat dengan diagnosa bersamaan. Analisis multivariat dilakukan
utama stroke, dan data riwayat penyakit dengan menggunakan regresi logistik ganda
termasuk hasil laboratoriumnya (gula darah yang bertujuan untuk membuat model yang
sewaktu, HDL dan LDL) yang tercatat menggambarkan hubungan antara variabel
dengan lengkap. independen dengan satu variabel dependen,
Analisis data dilakukan secara dan dengan mengontrol beberapa variabel
bertahap, yaitu dengan analisis univariat, pengganggu (Yasril, 2009).
analisis bivariat dan analisis multivariat.
Dimana analisis univariat adalah analisis HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dilakukan untuk masing-masing Distribusi pasien stroke yang terdiri
variabel atau disebut juga dari analisis dari 146 orang pasien stroke iskemik dan 98
berdistribusi tunggal (Notoatmodjo, 2010). orang pasien stroke hemoragik berdasarkan
Analisis univariat bertujuan untuk variabel utama (hipertensi) dan variabel
menggambarkan kejadian stroke iskemik dan pengganggu (umur, jenis kelamin, diabetes
stroke hemoragik berdasarkan variabel melitus dan hiperkolesterolemia) dapat
utama (hipertensi) dan variabel pengganggu dilihat pada tabel berikut:
(umur, jenis kelamin, diabetes melitus

4
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Utama dan Variabel
Pengganggu yang Memengaruhi Kejadian Stroke Iskemik dan Stroke
Hemorgik
Stroke
Total
Variabel Stroke Iskemik Stroke Hemoragik
n % n % n %
Hipertensi
Hipertensi 137 70,6 57 29,4 194 100,0
Tidak hipertensi 9 18,0 41 82,0 50 100,0
Umur
40-60 tahun 138 59,2 95 40,8 233 100,0
<40 tahun 8 72,7 3 27,3 11 100,0
Jenis kelamin
Laki-laki 93 61,2 59 38,8 152 100,0
Perempuan 53 57,6 39 42,4 92 100,0
Diabetes melitus
Diabetes melitus 39 1,5 55 58,5 94 100,0
Tidak diabetes melitus 107 1,3 43 28,7 150 100,0
Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia 81 56,3 63 43,8 144 100,0
Tidak hiperkolesterolemia 65 65,0 35 5,0 100 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat menderita hiperkolesterolemia 65 orang


dilihat bahwa dari 194 orang yang (65,0%) diantaranya mengalami stroke
menderita hipertensi sebanyak 137 orang iskemik. Sedangkan untuk kelompok
(70,6%) mengalami stroke iskemik, dan stroke hemoragik dari 194 orang yang
dari 50 orang yang tidak hipertensi hipertensi sebanyak 57 orang (29,4%) yang
sebanyak 9 orang (18,0%) yang mengalami mengalami stroke hemoragik, dan dari 50
stroke iskemik. Pada kelompok umur 40- orang yang tidak hipertensi sebanyak 41
60 tahun dari 233 orang terdapat 138 orang orang yang mengalami stroke hemoragik.
(59,2%) yang mengalami stroke iskemik, Pada kelompok umur 40-60 tahun dari 233
sedangkan pada kelompok umur <40 tahun orang terdapat 95 orang (40,8%) yang
dari 11 orang terdapat 8 orang (72,7%) mengalami stroke hemoragik, sedangkan
yang mengalami stroke iskemik. Pasien pada kelompok umur <40 tahun dari 11
yang berjenis kelamin laki-laki terdapat orang terdapat 3 orang (27,3%) yang
152 orang dan 93 orang (61,2%) mengalami stroke hemoragik. Pasien
diantaranya yang mengalami stroke dengan jenis kelamin laki-laki terdapat 152
iskemik, sedangkan yang berjenis kelamin orang dan 59 orang (38,8%) diantaranya
perempuan terdapat 92 orang dan 53 orang yang mengalami stroke hemoragik,
(57,6%) diantaranya yang mengalami sedangkan yang berjenis kelamin
stroke iskemik. Sebanyak 94 orang perempuan terdapat 92 orang dan 39 orang
menderita diabetes melitus dan 39 orang (42,4 %) diantaranya mengalami stroke
(41,5%) diantaranya mengalami stroke hemoragik. Sebanyak 94 orang yang
iskemik, sedangkan yang tidak diabetes menderita diabetes melitus dan 55 orang
melitus sebanyak 150 orang dan 107 orang (58,5%) diantaranya yang mengalami
(71,3%) yang mengalami stroke iskemik. stroke hemoragik, sedangkan yang tidak
Penderita hiperkolesterolemia sebanyak diabetes melitus sebanyak 150 orang dan
144 orang dan 81 orang (56,3%) 43 orang (28,7%) diantaranya mengalami
diantaranya mengalami stroke iskemik, stroke hemoragik. Penderita
sedangkan sebanyak 100 orang yang tidak hiperkolesterolemia sebanyak 144 orang
5
Thank you for evaluating AnyBizSoft PDF Converter.

You can only convert 5 pages with the trial version.

To get all the pages converted, you need to purchase the software from:

http://www.anypdftools.com/buy/buy-pdf-converter.html

You might also like