You are on page 1of 87
Moesirutwng + 4 Meugingat 4 PERATURAN PEMURINTAH RUPULK INDORE! NOMOR 82 TAHUN 1999 “TUNTANG ANGKUTAN D1 PERAIRAN PRESIDEN REPUREIKCINDONTS A, hatwa angkilan di persia selair punyai peranan ys steategis dlatane memnntapkan 1 wujudan Wawasan nusaatara, memperkukul ketalianan nasional dan mempererat hubun: antar barges datas alia meneap! Utuatt masional, juss seby kegiatan sala y dapat r shy kan ckonomi aegaens behwa berdasarkan pectimbangun lersebut pade barat a, oe: Selngai peleksaraan dari Undang-andang, Nontor 21 sive 1252 lenlang Felayaran, dipandang prle mengstue debit fee Kelcntuan wengenai angiaten di perairan dengen Veraturne Femeciniaty, asal § ayat (2) Undang Undang Dasar 1945, Undang-uideng Nomar 17 7 n 1985 tentang Tengesaban United i fons Convention on the Law of the Sea, i982 (Konvensi Peescrika sa-Bangsa tentang Hukun: Laut, 1982+ Wembernn Negate Republik lnduncsin-Tahun 1933 No Vambahan to) ant Nestea Nomor 3319); Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 tentans (Lembaran Negars Republik Indonesia Nomor 95 igo2, ‘Torobahgn Lembaran Negaua Repubitk Incionesia Nomor 3379); “Undiang-undang Nowra Talwun 3996 4 tang Pecairan indonesia es 1 1996 Nomor 73 ‘baran Negaen Rep ik Undimesia Ta Tamiadhuan gembaran Negara Nomar 3647) Mencupkan REPURLHE INDONESIA «Bin MUMUTUSKAN: FURATURAN TEMCRINTAI TLNTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN. Dalam Peeaturan Pewerin BAR KCTENTUAN JMUM si yang dimaksud dengan: Angkutan di raicay a alah angkulan yang meliputi angkulan nut, angkulan sungai das danau, dan angkulan penyeberangan; Angkutan laut edaln)s sctinp kegiatan angkutan dengan menggunakan kapal cituk mengangkut penumpang, barang, dan/atau hewan dala salu perjalanan law lebih dari salu pelabuhan ke pelebuhan lain, yang diselenggarakan oleh Perusahaan angkulan taut, Angkutan faut dalam negeri adalah kegiatan angkutan leut yang, itakukwn di wilayah porniva laut doncsin yang diselenggarakan oleh perusahaan engkulas laut, Angkutan laut luar negeri adalah kegiaian angkutan faut dari pelabulan Indonesia ke pelabuhan lar negeri atau daci relahuhan war negeri ke pelabuhan Indonesia yang disclenggacakan oleh perusahaan angkutan laut; Angkwlan laut Khwsus adalah kegiatan angkutan laut yang dilakukan khusus untuk melayani kepentingan sendiri dalam menunjang usaha pokokuya serte tidak melayani pihak Init 6. Pelayaran . 6 Velayaran eakyat adalah kegiatan angkutan laut yang ditujukan untuk mengangkut baraug dan/atay hewan dengan menggunakan Kapal fayar, kapal fayar motor (radisional dan kapal motor dengan wkuran tevtentu; 7. Angkutan sux ai dan danau adalah kegiatan angkulan dengan menggunakan kapal yang ellakukan di sungai, danau, wadul awa, anjie, konal daw terusan « k mengangkut penumpan; barang dan/e ww hewan yang disclenggarakan oleh perusahaan angi sug ai dan danaw 8 Angkutan sur gai daw dl: a Khusus adalah kegiatan angkuta sungai dan ¢inaw yang dilakukan untuk melayani kepentingan sendivi dalan menunjang usala pokoknya secta tidak melayani Junk La 9. Angkutan pe vyeberaugan adalah angkutan yang berfungsi sebagai jembrtan bergerak yang menghulu can javingan jalan atau javingnn jalue kerels api yang tcrputus karens adanya perairan, watck —mengangkuiponumpeng dan kendaraan — beser muataanya, 10. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang digcrakan dengan (enega mekanik, tenaga nicsin, atau ditunda, termasuk Kendacaan yang berdaya dukung dinamis, kendarnan dibawah permuksan air, serta alat apung dan bangunan terapung yan tidak beepindal-pindaly, 41. Kapal “berbendera Indonesia adala kapal yang memiliki kebangsaan —Indonesi sesuni dengan kelentuan peraturan perunday wlangan ye berlake, 12. Jaringan trayek adalah kumpulan dati tuayck-trayek yang menjadi salu kesaluan pelayanan angkulan penumpang, barang dan/alaw ewan dari satu pelebuban ke pelabuhan Iainnya; 13. Trayek 4 1G 20. 7. Usaha jnsa pengur Teayek telap dan teratwe ata fiver eda pelayanan angkulan yang dilnkukan sccsra tctap dan teraiur dengan berjadwal dan menyebutkan pelabvhan singealy 7 ayek tidak tetap can tidak ten ir atau tramper adalah pelayanan fF igkuten_ yang dilnkukas sccaca tidak (clap dan tidak teretur, tsaha penunjang angkutan laut adalah kegialan usaha yang I rsifat menunjang, Kelanearan proses kegiatan angkutan laut, { saha bongkar muat barang adalat kegiatan usal yang bergerak honghar munt harang dan/alau hewan dari dan ke an transpoclasi eight forwarding) ndalah kegialan usaha yang inyjukan untuk semua kegintan yang diperivkan bagi terluksananya pengiviman dan penerimaan barang dan/atou hewan melalui angkulan daeal, Inul dan/atau udaen, Usaha ckspedisi muatin kapal taut adalah kegiatan usa miengurus dokumen dan mcliksanakan peketjaan yang berkaitar dengan penerimann dan penyceahan muatan yang diangkut melalui laut; Usaha angkutan di petairay pelabuhan adalah kegiatan usaba untuk memindalkan peuumpang, barang dan/atau hewan dari dermaga ke knpal atau sebatiknya dan divi kapal ke kapal, di pernigan pelnbulten; Usaha penyewaan peralatan angkulan Inut/alat apung, adalah kegiatan usaha untuk menyedinkan dan menyewakan peralatan penunjang angkuton laut dan/atau alat-alat apung untuk pelayanan kapal; 21. Usaha 21, Usaha tally adalah kegistan usahs jase menghitung, mengukur, menimbang dan ment ual catalan mengenai muatan-muatan untick kepentingan penelik muatan dan pongangkut, 22. Usahe depo peti kemas adalah keginian usaha yang melipu peayimpanan, penumpuknn, menbersilikan dan mempecbaiki pet Kemas serte kegistan Inin yang berkaitan dengan pengurusan peti Kemas, 23. Mentcri adalah Menteri yang berlanggung jawab dalam bidang pelayacant wan PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DI TERAIRAN Bagian Fertama Jenis Kegiatan Angkutan ali Peraivan Yasal 2 Kegiatan angkutan di peraican tevdiri dati angkutan laut; b.pelayaran cakyal; angkutan sungai dant danau; d angkutan penyeberangan, c. engkwtan petintis di peraivan, Bagian Kedua Angkutan Laut Paragest 4 Angkutan Laut Dalani Negevi (1) Fenyclenggaraan angkulan laut dala negeei dilakukan: a. oleh a. oleh perusahann agkutan [aut nasional, b. dengaa nggunakan kapal herbendera Indonesia; cc. untuk menghubsagkan pelabuban ta angkutan aut Jepns pantai di wiiaysh persian Indonesia, @) Fenyclenggaragn angkutan iqut dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melakukan kegiatan turun naik Jhewan dan bongkae muni barang deci dan ke kapal (3) Ketentuan feb tary clongga n bongkar must sebagaimana { mengenai pe: an gngkutan laut dalam negeri dank imaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diaturr den; Keputusan Menteri Posal 4 (1) Dalam hal kurangnya jiunlah dan kapasitas euang kapal ligebendera — Indones , dalam jangke weakly tertenta penyclenggarann angkutan faut dalan negeti dapat menggunakan apal asing yang lnik laut dan dioperasikan seeara nyata oleh petusahann angkutin faut niasional dan/atew perusnhaan angkutan khusus (2) Untuk mengetahui kekuvangan jana dan kapasitas rung, kapal Lerhendera Indones 1» selagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri —melnkwkan pemantauan dan evaluasi techadap pergernkan kapal dan in dengan mengikutsertakan para asosinsi pemilik kapal dan asosiasi pemilik muatan, (3) Pemantaunn dan evaiuasi sebagai na dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan meniperhatikan: a. kebututhan ruang kapal hagi angkutan laut dalam negeri; b. kemampuan perusaiaan angkutan taut nasional dan pecusaliaan angkutan laut khusus; . pengentbangan arinads nesional (4) Penggunaan (4) Henggannan kapal asing, sebagannana dimaksud pada ayat (1) Iharus memenuhi pecsyarats A. memiliki perjanjian sewa/ehacter kapai, b. kapal dikelaskan pada badan Kinsifikasi yang diakui Vemeriatal (8) Tenggunaan kapal asin, scbagainana dimaksud pada ayat (1) Larus dlilaporkan Fepala Menteri schelum dioperasikan oleh petvsalaant aagkitan laut nasional alaw perusahaan angkutan taut Khuasus, (G) Kelentuan lebih lanjut mcngenai penggunaan kapal asing, peesyaratan dan tata cara pelaporan scbagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (4) dan ayat (5) diatur dengan Keputusan Menteri Psat 5 1) Fenyelenggaraan kegiatan angkutan laut khusus dilakuken: 8. untuk melayani kepentingan sendiri dalam menunjang, egiatan usaita pokoknya, bo. tidak untuk melayanri kepemtingan piliak lain dan ¢. tidak mengangkul bacang-bacang wnum General cargo), (2) Daten keadaan tertent, untuk kepentingan unum, Menteri dapat memberi izin_penyclenggarnan kegiaan angkulen laut khusus untuk melayani kepentingan piliak b (8) Ketentuan lebih lonjut mexgenai penyelenggaraan angkutan taut Khusus scbagnimana dinmksud pada ayat (1) distur dengan Kepul 1 Menteri Parageat 2 Pavagiat 2 Angkevtan Laut tasar Negeri Pasal G (1) Tenyclenggarann angkutnn laut Iuar negeri dilakukan: fn. oleh petusaliaan angkutan laut nasional dan perusahaan angkutan laut asing, b dengan menggunakan kapat berbendera Indonesia dan kapal berbendees asings € dati pelatuhan Indonesia yang terbuka untuk perdagangan luar negeri Le pelabulian Iuar negeri atau dati pelabuhan Luar negeri ke pelabuhan Indonesia yang terbuka untuk perdagangan Iuar negeri, d. tidak melekuken kegiatan angkutwn laut antar pulau (2) Ferusalaan angkutan faut nasional ys ng menyclenggarakan nngkulan faut luar negeri sclagainmana dimaksud pada ayat (1) dapat metakukan kegiatan turun naik penumpang/hewan dan bongkar muat bacang dar’ dan ke kapal, (3) Ketentuan lebify lanjut mengenai penyclenggaraan angkutan laut egeri dan kegiatan bongkar muat sebagaimana dimaksud pads ayat (1) dan ayat (2), dintue dengan Keputusan Menteri Pasal 7 (1) Kapal yang mclaksanakar angkulan faut luar negeri dengan trayek letap dan teratur seta trayek tidak (clap dan tidak teratur hanya dapat melakukan kegiatan i pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeci. (2) Kegiatan BPW (2) Kegivtan bongtir muat bacang-barang tertentu untuk tujuan ekspor/impor yang dilnkckan di pelabuhan yang betum terbuka Ingi_petdagangan far negcri, dapat dilaksanakan dengan Ketentuan a. kapal yang akan mersbongkar barang, impoe atau kapal yang sudal memuat barang ckspor wajily menyinggahi_ pelebuban lerdekat yang terbuka Iagi peed: angan Tuar negeri untick melapor (check poi), atau b perusahann im rigkutan laut mendatengkan petugas Bea Cukai, igrasi dan Karunting ke pelabuban tempat kepai melakukan kegiatan bongkar mat 18 (1) Tersaliaan angkulan faut nasional atau Madan Hukunt Indonesia alae Waiza Negara Indouesis dapat miclakukan kerjasama dengan pervsalwan angkatan laut asing alaw Uadan Hukum Asing atv warga negara asing datin bentuk usaha patungan (joint venture) dengan membentuk pecusalaan angkulan laut nasional 2) Ferusatinan angkutan taut scbagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki kapal berbendera Indonesia yang Iaik taut sekvrang-kurangnya ( (satu) unit dengan wkuran GT, $000 (lima — ribo. (8) Kerjasama selagainana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mempethatikan A. peningkatan kualitas sumber daya manusia; 6. peningkatan kualilas pelayanany . pengunsaan informs! angkutan. Pasal 9 Pasal 9 ©) Perusab inn angkulen laut asing yang kepalnya melakukan kegiatan angkutan laut ke dan dari pelabulizn Indonesia od ferbuka untuk perdagangan lune niegeri wajib-menunjuk peeusaliaan angkulan Init nasional yang memenuhi persyaratan yang ditentukan sebagai (2) Feewsahaan angkulan Inut nasional yang dapat ditunjuk schagai agen wm sebagsimans dinaksud pada ayat (1) harus memiliki kapal berbendere Indonesia yang latk taut dengan ukwean ackucang-kurangnya GT. 5000 (lime ribu) (3) Kegiatan agen unin watuk kapal-kapal angkutan faut Fintas-batas dapat cikecuntikan davi ketontuan yang cliatue pada ayat (2) (#O Kegintan agen wanum bag? kapal yang digunakan untuk angkestan Jawt Kkhusus dapat dilakukan oleh penyclenggara kegiatan angkutan laut khiisus yang sesuai dengan bidang usaha pokoknyn (5) Agen uraum sebagnimana dimaksucl pads ayat (1) metakuken kegiatan mengucus kepenlingan kapal yang diageninya sci beenda cli lndonesia. (6) Agen wnium sebagaimana dimaksud pada ayat (S) tidak diperkenankan menggunakan cunngan Kapal yang. dingeninyn, baik secara sebagian maypunt kescluethan, untuk kepentingan _angkutan laut dalam neges’ (7 Ketentuan lebih ianjut mengenai persyaratan perusthaan angkulau lol nasional sebagai agen umum, kegiatan agen umunt angkutan Inul lintas-balas, kegialan agen umum bagi kapal yang digunakan untuk angkutan faut khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (3), ayat (4) dan ayat (6) diatur dengan Keputusan Menteri Pasal 10 Me Me RaG Sh Paes Fasal 10 (3) Terusahany angkuten faut asing yang monyelonggarskan angkulan Inut ke atau dari pelabuhan Indonesia yang terbuka untuk peedagangan func negeri scenta berkesinambuagan dapat menuniuk perwakilen di indonesia dengan memenubi persyar yang ditentukan, (2) Feewakilan perusahaan angkulan laut a dimaksud pads ayat (1) hanya melakukan kegiatan pengurusan aduvinisteasi sebagai wakil dati pemilik kapal di luae negeri (3) Feewakilan perusahaan angkulan laut sing sebagaimana dimaksud prda ayat (1) dilave ng melakukan kegiatan keagenan (@ Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan peewakilan perusahann angkutan faut asing, scbagaimann dimaksud pads ayat (1), dint dlengan Keputwcan Menteri Pasal 11 angkutnn faut lintas batas schagnimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) adalah kapal dengan ukuran sctingsi-tingginya GT.175 yang alas batas qutar negara dengan jarak tidak lebih davi Bagian Ketiga Telayaran Rakyat Pasal 12 (1) Ferusahann pelayaran rakyat melakukan kegi jan angkutan laut di wilayah perairan Indonesia 2) Fenyclenggarnan pelayaran tnkyat sebagainiana dimaksud pada ayat (1) dilakukan: a. olch porusabaan pelayaran vakyat; b, dengan b. der-gan menggunakan kapal layar, kapal [yar motor (radisional isa kapal motor dengan ukuran tertentu (3) Penyclengyarann pelayaran rakyat schagaimana dimaksud pada ayat (2) Icrmasuk ci dalamnya kegintan bengkae muat sects kegintan ekspedisi munatan kapal laut (4) Ketentuan lebilt lanjut_mengenai penyclenggaraan pelayaran eakyat sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Kepulusan Menteri Pasal 13 (1) Menteri melakukan pentbinaan unvuk pengembangan pelayacan eakyat 2) Fengembongan pelayacas rakyat schagainana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui 4 peningkalan keteeampilan bagi pengusthe dan awak kapal di bidang —manajersen, permesinan, operator radio. dan pengetabuan kepelauta, J, standacisasi bentuk, konstowksi daw tipe kapal ata cc. pemberinn kemudahan dalam pendirian uselta dan operasional serta kecinganan larif jasa kepelabuhanad G) Kelentuar: lebih fanjut mengenai pembinaan dan pengembangan pelayaran rakyat selagainana cimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Keputusan Mente. Baginn Ke Angkulan Sungai dan Dana -nypat Pasa 14 (1) Fenyclenggaraan angkut igni dan danau dilakukan: 8. olch pecusalaan angkulan sungai dan danau; b. dengan @ a @ @ a pre since Geen INO BIA 18 b. dengan menggunakan kapal borbendera Indonesia yang memenuli persyavatan kelnikan dan diperuntukkan bagi angkutan sungai dan canary, da cdi wilayah opernsi peraivan daratan, Kelentuan tebih Innjut mengenai penyclenggaraan angkutan sungai dan danau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatwe dengan Keputusan Menteri Pasal 15 Fenyelenggaraan kegiatan angkitan sungai dan danau khusus dilakuukan: 4. untuk melayani kepentingan sendici dalam menunjang usaha pokoknya; b. tidak untuk melayani kepentingan piliak lain; dan/ataw Cc. tidak mengangku! barang-barnng uniane (enteral cargo). Dalam keadaan ferfentu untuk kepentingen unum, Menteri dapat memberikin izin penyclenggaraan kegiatan angkutan sungai dan donaw khusus wtak melayani kepentingan pilak lain, Ketentuan tei fanjut mengenai penyclenggaraan angkutan sungai dan danau khusus schagaimai dimaksud pada ayat (1) dintur dengan Keputusan Menteri Ragian Kelima Angkulnn Penyeberangan Pasal 16 Fenyclenggatann angkutan penyebcrangan dilakukan: a. olch perusalian aagkulan penycberangan; b. dengan engguniakan kapal becbendera Indones yang menuhi persyaratan kelaikan dan diperuntukkan bagi angkutan penycberangan, cc. dalam REPUOLNC INETR Sta, 4 c. dalam jadwel yang tetap don teratue, 4. untuk wielaynni fintas penycbeeangan yang ditetapkan oleh Menteri (2) Kelentuan iebih lanjut niengenai penyclenggarnan angkutan penycberangan scbngrinana dimaksud pads ayat (1) diatur dengan Kepulusan Menteri Bagian Keenam Angkulan Perintis Pasal 17 (1) Angkwlan perintis di peraican netipuli A, angkulan Inul perintis, b. angkwlan sungai dan danau perintis, angkulan penyeberangen pecintis. (2) Penyclenggaraan angkutan faut perintis dilnkukan untuk : a. menghubungkns daevali-daceah terpencil dan/atau belun berkembang; b. menghebungkan dacral yang moda transportasi lainnya bolum vemadai; menghubungken daceah yang sceara komersial belum menguntingkan untuk dilayani olch penyclenggara angkutan tout; (3)-Keiteria aera terpencil danfatau belum — berkembang sebagai ana dimaksud pada ayat (2) m iputi a. dara yang belum dilayani oleh perusahaan angkutan di pernican yang beroperasi scene (clap dan teratur; atau bb. daceals tersebut sccarst kontersial belum menguntungkan untuk pelayanan angkutar; atau cc. dacrah yang fingkat pendapatan perkapita sangat rendah. (4) Ketentuan (0 Ke mluan lebih lanjut mergenai angkutan peeintis di peraican sebagaimann dimnksud paca ayat (1) dintwe dengan Keputusan Menteri. Vogal 18 (1 Fenyclenggaraan ang lan pe is ci perniran sebagaimana dimaksud dalam Tasal 17 dilakukan oleh Pemerintah, (2) Dalam —menyclengys angkulanperintis di perairan sebagaimiana dimaksud yada ayat (1), Menteri dapat menunjuk perusahaan angkulan Inut nasional, pecusnhaan angkulen sungai dan das seria perusahaan angkutan penycberangan. Dalune ponyelenggaraan angkuiny perintis di perairan sebagaim dimaksud pada ayot (1), werintan memberikan kompensasi/subsici lcehaclap biaya pengonerasinn kapal angkislan perin (4) -Hesarnya kompensasi/subsidi solagnimana diruaksud pada ayat (3) adalah sclisih biays yang, dikeluarkan oleh perusahaan angkutan dengan pendapatar/peughasilan dari pengoperasian sngkulan perintis tersebut (5) Ketentuan lebih lanjui nengeiai penyelenggaraan angkutan perintis di peraican scbagaimasa dimaksud pada ayat (1), syat (2) dan ayat (3) diatur dengan Kepulusan Menteti ban itt —PENGUSAHAAN ANGKUTAN DI PERAIRAN Bagian Fevtama Fengusalann Angkutan Laut Vasal 19 wan laut dilakukan oleh Badan Hukum Indonesia berbentuk Perseroan ‘Terhatis, Uadan Usaha Milik Negara, Badan Pee OLN REPUBENE INRONESIA, 16 Undan Useha Milik Dacesh atau Koperasi, yang didivikan khusus untuk usalia itu. (2) Untuk dapat metakukan Kegiatan usaha angkulan laut sebagaimana dimaksuel pada ayat (1), waiibs menuiliki izin usala. (3) lain sala sebagaimana dimaksud juadla ayat (2), diberikan seta perusahaan yong beesangkulan masih menjalankan kegintan usahanya, Vasal 20 (1) Untuke menmperolels izin usaha sebagainana dimaksud dalan Pesal 19 ayat (2), harus dipenulti pecsyar fan sebagai berikut a. memiliki kapal berbendere Indonesia yang, Ini nut dengan wkuran GT. 175 (sexatus tujuh pulult Hime); bh. memiiliki tenaga alli sesuai dengan bidangnya, c= memiliki Aste Tendiriar Perusahaan bagi pemohon berben tuk Badan Hukun Indonesia yang mengajukan permohonan sin W un angkistan fa men iki sural kelerangan dowisili pevusahann; dan €.-memiliki Nomar Fokok Wajib Pajak (2) Untuk memperoteh a usala peeusahaan patungan sebagaimara dimaksud dalam asa! 8 aya (1), Lerlaku juga ketentuan sebagainana dimaksud pada ayat (1) butir b, ¢, ddan e. (3) Keter 1 Jebih Ianjut mengenai tate carn untuk memperoleh izin usaha scbagaimana dinaksud pada ayat (1), diatur dengan Keputusan Menteri Pacal 21 (1) Feemohonan izin ustha angkulan Invt sebagaimana dimaksue dalam Pasal 20 nyat (1), diaiuk: kepada Menteri. 2) bin (2) Irin usalia angksttan laut sebagainana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Menteri, sctelah memenuli semua persyar sud dalam Pasal 20. sebagaimue din (3) Fersetujuan atau penolakan alas permohonan izin sebagainana imaksud pada ayat (2), diberikan elas) hati kerja setelah permotionan diterima sccara lengkap, fam jangka waktu 14 (empat (4) Fenolakan permohonan izin scbagaimana dimaksud pada aynt (3), diberikan secara lertulis disertai alasan penolakan. (5) Ketentuan lebih lanjut amengenai 1 1a cara permohouan, persetujuan, penolakan izin usaha angkulan laut scbagaimena dimaks id pacln ays (), ayat (2), aya (3) dan ayat (4), diatur dengan Keputusan Menteti Pasal 22 Usaha angkuton Ini yang felal micndapat izin wsatia wajib untuk: A. memenuhi kewajiban yang telah ditelapkan dalam izin sala angkutan taut, b. melnkukan kegiatan opecasiounl secarn nyaln dan ierus menerus sclambat-lambatnya 6 (cham) bulan sctclah izin usaha diterbitken; ¢. memaluhi pecatuenn peeundang-undangan dibidang. pelayaran uundangan lainnya; dan peraturan pecunda 4 menycdinkan fasilitas untuk angkulan pos; fc. melaporkan kegiatan usalianya setiap tahun kepada pemberi iziny { melaporkan pabila terjadi perubahan penanggungiawab ala pemilik perusahaan, domisili perusahaan dan pemilikan kupal Bagian .. PREGIDLN REPUOIMC IRSUNE SIA 18 Dagian Kedua Fengusahaan Pelayaran Rakyat Tasal 23 (1) Usaha pelayaran cakyat, dilakukan ofch Warg Negara Indo esia, Uadan Hukum Indonesian becbentuk Ferseroat Terbates atau Koperasi, yang didirikan Khusus untuk usaha itu (2) Untuk dapat melakukan kegietan usale pelayaran © kyat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib memiliki iin use! a. (3) Izin vsahe sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberikan 5 lama perusnbscn yang bersangkutan masilt menjalankan ke; iatan usalianya Vasal 24 () Untuk memperotch iin usahn sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), hacus dipe i porsyaralan sebagai berikut A. menitiki sekurang-kura gnyn 1 (snlu) unit kapat tayar berbendera indonesia yang Iaik laut, atau sekurang-kurangnya 1 (atu) unit kapal Iayar motor atau kapal motor berbendera Indonesia yang Inik faut berukuran sckureng-kurangnya GT. 7 Cujuld; bb, memiliki tenaga ahli sesuai dengan bidangnya; ‘e. mem Axte Pendivian Perusahaan bagi pemobon berbentuk bbadan hukum Indonesia atau Kartu Tanda Penduduk bagi Warge Negara Indenesia perorangan yang mengajukan peemohonan izin usaha perusahaan pelayaran rakyat. an iliki surat keterangan domisili perusahaan; dan ¢.-memiliki Nomor Fokok Wajib Pajak, (2) Ketentuan «. eRESIOCN REPUTEHC INGONL SIA -19- (Zi Ketertuan lebit lnnjut mengenai tala cara untuk n aperolel izin uusaha scbagaimana dimaksud pada qyat (1), distur dengen Keputusan Menteri Pasal 25 (1) Peemotonan izin usnla perusahaan pelayaran cakyat vebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1), diajukan kepada M ateri. (2) tzin usaha peeusalman polayaran rakyat schagaimaya dimaksud pada ayat (1) diberikan olch Menteri sctelah meme hi semua persyaralan sebagaimiana dimaksud dalam lasal 24 () Persetujuan atau penolakan alas permohonan izin sebageimana dismaksud pada ayat (2), diberikan dalam jangka waka 14 (empat belas) hari kerja selelah permohonau dilerima secara 2ngkap. (4) Fenolakan permolionan izin scbagaimana dimaksud pada ayat (3), diberikan sccara tertulis disevéai alnsan penolakan, (5) Kelentuan lebih Janjul mengenai tala cata permohonan, persetujuan penolakan izin usaha perusshear pelayaran rakyat sebegnimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), diatue dengan Kepulusar Menter Pasal 26 Usaha pelayaran rakyal yang telah mendapat izin usaha wajib: 4. flemenuhi Kewajiban yang telah difetapkan dalam izin usaha pelayaran rakyat; bh. mclakukan kegialan opernsional secara nyala dan lerus menerus sclambat-lambatnya G (cram) bulan setclah izin usaha diterbitkan; c. memaluhi peraturan perundang-undangan dibidang, pelayaran dan peraluran perundang-undangan lainnya; dd. melaporkan a a REPUBLIE IRIDONE SUA 20 melaporkan kegintan usahanya seliap talun kepads pemberi izin; dan melaporkan spabila terjadi pecubal penanggungiawab atau penile perusthean, domvisili peewsahiaan din pemilian kapal agian Ketiga Fengusahaan Angkutan Sungai can Day aw Pesal 27 Usahe angkuton sungai dan danay dilak akan oleh Warga Negara Indonesia, Badan 1 Dadan Usata Milik Negara, Badan Usa m tndonesia bert situk Perseroa: Terbates, iH Ulik Dacrah alas: Koperasi, yang didivikan Fhusus untuk usabs it Untuk dapat metakukan usalia angkutan sungei dan danau schagrinmana dimaksud pada ayat (1), wajib memiliki izin usata fain usaha angkulan sungai dan danaw diberikan sclania pecusahaan yang. bersangku mash menjstankan ke usahanya Pasal 28 Untuk memperoich izin usaha augkulan sungai dan danaw sebagnimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2), hacus dipenuhi persyaratan sebagai berikut: a. wemiliki kapal betbendera “Indonesia yang memenuhi peesyaratan kelaikan yang diperuntukkan bagi angkutan sungai dan dana ki Akle Me Badan Hukum Indonesia atau Kartu Tanda Penduduk begi b. meni idirian Perusahaan bagi pemohon berbentuk Warga Negart Indonesia perorangan yang mengejukant pecmokonan izin usaha angkutan sungei dan danew, Presionn REPUBLIC INDONESIA <2 cc. memiliki surat kelerangan domisili perusehann; dan 4. meniliki Nomor Fokok Wajib Pajak (2) Ketentunn lebih Ianjut mengenni inin cara untuk memperoleh izin usalin selmgainiana dimaksud nen ayat (1), diatue dengan Keputusan Menteri Pasal 29 () Feemol hn usaha angkutan sungai dan danau scba: Pasal 28 ayat (2) diajuken kepada Menteri, dimaksud dala (2) Izin usala angkulan sungai da: danau sebngaimana dimaksud pada ayat (1), diberiknn ole) Menteri celelah mentenuhi persyarntan sebagainana dimaksud dalam Pasal 28, (3) Fersetjuan atau penolakan alt: permotonan izin sebagaimana dimaksud pada syat (2), diberikan dalam jangka waktu 14 (empat belas) tari kerja setelatt permoitonan diterima sccara fengkap. (4) Tenolakan permobionnn izin usaha scbagaimana dimaksud pada ayat (3), diberikan secarn (cetulisdiscrtai alasan penolakan. (5) Ketentuan lebih lanjut wengenai tata cara peemohionan, persetuj 4i, penolakan izin ustha scbagainana dimaksud pada yal (1), ayant (2), ayal (8) dan ayat (4), dintur dengan Keputusan Menteti 2 ~— Pasal 30 Usafia angkutan sungai dan danaw yang telah mendapat izin usaha wajil: fn. memensshi kewajiban yang telah ditetapkan dalam izin usahn; b, melakukan keginian operasional sccara nyata dant (erus menerus sclambat-laribatnya 6 (cnam) bulan sctelai izin usaha diterbitkan; cc. mematuhi ... a @ (3) a CIS INDIONE Sta - 22 mematuhi pecaturan perundang-undangan di bidang pelayaran dan peraturan perundang-wndangan lainnya; melaporkan kegintan use ianyn sctiap tahun kepada pembeci izins dan melaporkan apabila terj di perubshaa nema penanggungjawab ‘lau pemilik perusahaan, dan pemilikan kapal Bagian Ke smpat Tengusahaan Angkut i Tenyeberangan Pasai 31 Usaha angkutan penycherangan dilakukan oleh Warga Negara Indonesia, Jadan Hukum Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara, tadan Usaha Milik Daerah atew Koperasi, yang didirkau klusus untuk usaha itu Untuk dapat meclakukan ustha angkulan penyeberangan selagaimans dimaksud pada ayat (1), wajib memiliki izin usaha. J2in usahe angkulan penyeberangan diberikan selama perusahaan yang bersangkulan masih menjalnnkan kegiatan usahanya. Pesal 32 Untuk memperolch izinusaha angkutan penyeberangan sebagaimana dimacksud «alam Pasal 31 ayat (2), harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut : A. memiliki kapal berbendera Indonesia yang memenuhi persyaratan kelnikan yang di peruntukkan bagi angkulan penyeberangan, b. memiliki ... resin REPUBLIC IOONE SIA 2a b, incmiliki Akte Tendivian Perusahaan bagi pemohon berbentuk aden Hukum Indonesia atau Kartu Tanda Penduduk bagi Wargn Neg ira Indonesia psvorangan yang mengajukan peemolonan iain usalia angkutan penyeberangen € memiliki sur t keterangan donvisili perusaliann; dan d._memiliki Nor io Pokok Wajiby Paink, (2) Ketentuan lebih anjut mengenai tata eave untuk memperoleh izin usnha.schagaiv na dimaksud pada ayat (1), dintur dengan Keputusan Men cri. Pasal 23 (1) Permohonan iam usaha angkutnn penyeberangan, sebagaimana dinaksud dalam Pasnl 37, digiukan kepacla Menteri (2) tzie vsaha angkutan penycberangan sebagsimana dimaksud pada ayal (0) dibetikan oich Menteri setelnh memenuki persyaratnn sebagainiava dimaksud dalam Pasal 32. (8) Tersetyjusn atau penolakan alas permohonan izin sebagaimane dimaksud pada ayat (2), diberikan dalam jangka waktw 14 (empat belas) havi kerja setelah permolionan diterima secara lengkap, (4) Penolakan permohonan izin usala sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diberikan sceaca te vlis discriai alasan penolal (5) Kelentuan febih Innjut mengenai tata cara permohonan, persctujunn atau penolakan izin usaha angkuten penyeberangan sebaga (4), dintue dengan Keputusan Menteci ana dimaksud pada aya (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat Pasal 34 REPUBLIC TDONESIA -74 Pasal 24 Usaha angkutan penycheeangan yang tclah mendapat izin usaha wai a, meme wali kewajiban yang telah dilctapkan dalam izin usaha; b. melak rkan kegialan operasional sccara nyata dan (erus menerus clan! atlanbainya G (ena) bulan setclah izin usaha angkutan penyc crangan diterbitkan, cmema whi pernturan perundang-undangan di bidang pelayaran dan p raturan pecundang-undangan lainnya; d melay orkan kegiatan usahanya setiap taliun kepada pemberi izin; ¢meleyorkan apabila terjaci perubahan nama penanggungiawab peevsahaan dan pemilika kapal Uagian Kelima Peneabutan Izin Usaha Angkutan di Perairan Pasel 35 (1) tzin usaha angkutan laut nasional, izin usahe pelayaran cakyat, izin usaha angkuten sungai dan danau, dan izin usahe angkulan penyeberangan dapat dicabut olch pemberi.izin apabila melanggar Kewajiban sebagnimana dimaksud dalan Pasal 22, Pasal 26, Pasal 30 dan Fasal 34. (2) Pencabutan izin usaha angkutan sebage na dimaksud pada ayat 1), dilakukan mcleiui prases peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing satu bulan, . (3) Apabita .. REPUNLNC INDONESIA 25 - (3) Apabila dalusn wakla 1 (satu) bulan sctefah peringatan ke tiga ina dimaksudl jada ayst (2) tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan izin usahn sebagai (4) Jika data waktu 1 (sale) bulan sotelh pembekuan izir usaha sebagainana dimaksud pada ayat () tidek ada upaya uniuk memenihi kewajiban scsuai dengan persyaratan, izin usaha dicabut (5) Kelentuan lebilh lanjut mengenai pemberian peringatan, pembekuan dan pencabutan iain usaha schagaimana dimaksiud pada ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) distur dengan Keputusan Menteri Pasal 36 icin usaha angkilon laut nasional, izin usahe pelayaran rakyat, izin usaha angkwtan sungai dan danau dan izin usahe angkutan penyclicrnigas dapat dicnbut tenpa melalui proses peringntan dan pembekuny izin, dalam hal perussliaan yang, bersangkutan 4. meclakukan kegiatan yang membahayakan keamanan negara; b, melakukan kegiatan yang mtenbehayakan jiwa manusia dan Fingkungan hidup, c. memperolch izin usaha dengan carn tidak sah; atau ales permintaan sendici 2 Vagian Keenan Kegivtan Angkutan Laut Khusus dan Angkutan Sungai dan Danau Khusus Pasal 37 (1) Untuk: dapat metakuks angkulan sungai dan danaw khusus wajily memiliki izin operasi. egiatan engkulan laut khusus dan (2) tei eresincn EPUB IIDONE SIA - 26 (2) Izin opernsi angkuian scbagaimana dimaksud pada ays! diberikan sclan mM, perusahian yang bersangkutan —masih menyjatankan kegiata wsahanya Prasat 8 @) Untuk memperofelt izin operisi angkwtan taut khusus dan izin opceasi angkutan sungai dan danau khusus scbagainana dimaksuid dalam Pasal 37 wajily dipenulti pessyaratan sebagai berikut: . memiliki kapal Leebencera Indonesia yang memenubi pecsyaratan kelaikart, bb. memiliki iain usaha dati instarsi pembing usaha pozoknya; dan c. memiliki tenaga alti di bidang pelayavan, (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai (ata cara untuk memperoleh izin operasi sebagaimana dimaksud pada aynt (1), distur dengan Keputusau Menteci Pasal 39 (2) Termohonan izin operasi angkulan laut khusus, dan angkutan 3g ayal (1), diajukan kepada Menteri sungai dant danau khusus sebagainane dimaksud dalam Pasal 38 (2) lain opeensi ongkutnn scbagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan oleh Mentcri sclelah memcnuhi semua persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 () Fecsetujuan atau penolakan alas permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberikan dalam jangka waktu 14 (empat bbcins) havi kerja setelah permohonan diterima secers lengkap. (4 Tenotakan permiohonan izin operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diberikan secara (crtulis disertai alasan penolakan. (5) Kelentuan (S) Ketentuan lebih lanjut mengensi tata cara permohonan, persctujvan, penvinkan izin operasi mugkutn Inui kkusus dan angkulan sungai dan danau khusus schagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), nyat (2 dan ayat 4), distur dengar: Keputusan Menteri Tasal 40 Perusahaan yang tclaly oicndapat izin operas’ angkutan laut khusus atau angkutan sungai dan danau Khusus diwayibkan untuk: a. memtenuhi kewajiban yang telat ditetapkan dalam izin operasinya; b, melakukan kegietar opcrnsional sccara vate dan terus menerus sclambat-lambatnyr G (cnam) bulan setelah izin operasi diterbitkan, c mematwhi kelentuns peentucan perunidang-undangan di bidang pelayeran dan peraturan perundang-undangan lainnya; dd. inclaporkan kegiatan aperasinya scjiap tahun kepada pemberi co melaparkan apabila te perubahan nan penanggung jawab atau pemilik perusthaan, domisili pecusahaan dan pemilikan kapal. Begian Ketujuh Tencabutan Izin Operasi Angkulan laut Khusus dan Opernsi Angkutan Sungai dan Dana Khusus Pasal 41 (1) tin operasi angkulan laut khusus dan izin operasi_ angkutan sungai dan danau khusus dapat dicabut olch pemberi izin apabila tidak memcnuhi kewajiban schagaimana dimaksud dalam Pasal 40. ‘ (2) Pencabutan .. TEPUBLIC IEDONE tA 28 - (2) Pencabvtan i n operasi angkutan schags a dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui proses peringatan tertulis sebanynk 3 (liga) kali berturut-tucut dengan icnggeng vvakta masing-masing 1 (satu) balan (3) Apabila dalam waktu 4 Gale? bulan setelal peringatan ke tiga scbagaimann dimaksud pads ayat (2) tidak diindabkan, dilanjutkan dengan pembekuan izin opernsi (4) Jka dalam wakiu 1 (satu) balan setelal pembekuan izin operasi scbagaimans dimaksud pada ayat (3) tidak ada upaya untuk hi kewajiban scsuai dengan persyaratan, izin operasi dicabut (S) Ketentuan lebily fanjet mengenai pemberian peringatan, pembekuan dan pencabutan izin operasi sebegaimana dimaksud praca ayat (2), ayat (3) clan ayat (4) distur dengan Keputusan Menteri Tasal 42 Tain operasi angkulan laut khu dan izin opernsi angkutan sungai dav danau khusus dapat dicabut tanpa melalui proses peringatan dan pembekuan izin, dalam hal pecusahann yang beesangkutan: A. melakiukan kegiatan yang membalayakan keamanan negecs; b. melnkukan Kegiatan yang membehayakan jiwa manusia dan lingkungan hidup, memperoteh izin operasi dengan enra tidak sab; atau d. alas permintaan sendici BABIV Jenis kegintan usaha peru a (2) @ presince PEEUBLHE DON SIA 20 BABI USAHA PUNUNJANG ANGKUTAN LAUT Dagian Pectamet Jenis Kegiatan Usaha Penunjang, Laut Vasal 43, sjang angkutan laut terdivi dari: sala bongkar mual bee ng, usa jasa pengucusan Wansportasi; usahe ckspedisi muatan kapal laut, usahe engkulan perniran pelabuhan, usaha penyewnan peralatan angkutan laul/peralatan penunjang angkuten taut, wusalia tally; dan sale depo peti kena, Uagian Kedun Usaba tongkar Munt Pasal 44 Kegintan usaha bongkar muat dilakukan oleh Badan Hukum Indonesia berbentuk Terseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negaen atau Undan Usaha Milik Daevah atau Koperasi, yang didicikan khusus untuk usaha itu Untuk dapat melakukan kegiatan usalia bongkar —muat sebagrimana dimaksud pada ayat (1), wajib memiliki izin usal, Iain usaha bongkac munt scbagaimana dimaksud pada ayat (2), diberikan selma peevsahaan yang bersangkutan— masih menjatankan kegiatan usathanye, Pasal 45 a (2 a @ co) REPUBLIC INDONESIA 30 Vesst 45 Untuk on upecolch izin ussha bongkar miuat sebagaimana dlimaksud dria Pasal 44 ayat 2), wajib dipenubi persyaratan sebagai berikut A memiliki modal dan peeslatan yang cukup sesuai dengan porkembangan tcknologi b. men iki tenaga alli yang sesuai, cc. -memiliki Akte Pendivian Ferusaliaan, d, memiliki surat kelerangan domisili perusahaan; dan cc. memiliki Nomor Fokok Wajib Myak. Ketentuan febils fanjut mengenai tala care untuk memperoleh izin uiseha dan persyaentan scbagninana dinaksud pada ayat (1), diatur dengan Keputusan Menteri Baginn Ketign Usaha Jasn Pengueusan Transportas! Pesal 4G Kegiatan vsnha jnse pengurusin transportasi dilakukan oleh Badatt Hukiim Indonesia berbontuk Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah atau Koperasi, yang diditikan khusus wntuk usalia itu Untuk dapat melakukan kegialan” usaha jase pengurusan teansportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib memili tain usa jasa pengurusan twansporiesi sebagaimana dimaksud pada ayal (2), diberikan selama perusahaan yang bersangkutan masih menjslankan kegintan usahanya. vasal 47... (1) Untuk inemperateh iin u @ a @ 3 ) ) REPUBLI INE DN SIA, Pasal 47 ww jnsn pengurusan transportasi sebagainiana dimaksud dalam Casal 46 ayat (2), wajib dipenuhi persyaratan sebagai betikut: . memiliki modal dan peralaian yang cukup sesuai dengan perkembangan (cknologi; b. memiliki tennga abli yang sesuni; c. memiliki Akte Pendiian Feevsahann, dd, memil niliki Nomtor Pokok Wajih Pajnk i surat kelerangan domisili pecusahaan; dan Kelentuan lebih lanjut mengenai {ata cara untuk memperoleh izin usaha dan petsyaratan schagaimana dimaksud pada ayat (1), dintur dengan Kepulusan Menteri Dngian Keenpat Usaha Ekspedisi Muatan Kapal Laut Pasal 48, Kegintan usaha ckspedisi muatan kapal laut dilakukan oleh Badan Hukum Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daccah atau Koperasi, yang didivikan khusus wivtuk usalie ite Untuk dapat melakukan kegialan usaha ckspedisi muaten kapal Iqut scbagaimana dimaks pada ayat (1), wajib memiliki izin vusalia Izin usaha ckspedisi muntan kapal laut sebagaimana dimaksud pads ayat (2), dibecikan sclama perusahaan yang bersangkutan asi menjalankan kegiat usahanya. Pasal 49 Presipes: Pass! 49,

You might also like