You are on page 1of 14

Tuliskan secara singkat tidak lebih dari 5 kata inti dari teori keperawatan berikut

(Temukan jawaban pertanyaan ini pada daftar isi 2 ebook terlampir dan file pdf overview nursing
Theory)

Simpan jawaban dalam MS Word untuk persiapan kuis interaktif saat lecture

Contoh :

Nightingale : teori lingkungan

Watson

.....

Roy : teori adaptasi


Ruland and Moore

Tuliskan secara singkat dalam maksimal 1 halaman isi dari teori berikut sesuai pembagian nim

Nim 1-30 sesuai nomor

Nim 31- seterusnya mengulang dari urut teori nomor 1

Contoh teori nomor 1 Nightingale’s Theory ditulis oleh nim 1 dan 31

teori nomor 2 Watson’s Theory ditulis oleh nim 2 dan 32

Kumpulkan menjadi 1 file untuk disharing dalam kelas untuk persiapan quiiz

Tuliskan dalam tautan berikut


https://docs.google.com/document/d/1VFiAFQVy0gu_n0KYXCEQP5cUVvES2F2800I4KWZPp1A/edit?
usp=sharing

1. Nightingale’s Philosophy in Nursing Practice


2. Watson’s Philosophy and Science of Caring in Nursing Practice
3. Benner’s Philosophy in Nursing Practice
4. Johnson’s Behavioral System Model in Nursing Practice
5. King’s Conceptual System and Theory of Goal Attainment in Nursing Practice
6. Levine’s Conservation Model in Nursing Practic
7. Neuman Systems Model in Nursing Practice
8. Orem’s Self-Care Deficit Theory in Nursing Practice
9. Rogers’ Science of Unitary Human Beings in Nursing Practicecoba di
10. Roy’s Adaptation Model in Nursing Practice
11. Orlando’s Nursing Process Theory in Nursing Practice
12. Modeling and Role-Modeling Theory in Nursing Practice
13. Mercer’s Becoming a Mother Theory in Nursing Practice
14. Leininger’s Theory of Culture Care Diversity and Universality in Nursing Practice
15. Parse’s Theory of Humanbecoming in Nursing Practice
16. Newman’s Theory of Health as Expanding Consciousness in Nursing Practice
17. Ray: Theory of Bureaucratic Caring
18. Myra Estrin Levine: The Conservation Model
19. Anne Boykin and Savina O. Schoenhofer: The Theory of Nursing as Caring: A Model for
Transforming Practice
20. Afaf Ibrahim Meleis: Transitions Theory
21. Pender: Health Promotion Model
22. Ramona T. Mercer: Maternal Role Attainment—Becoming a Mother
23. Merle H. Mishel: Uncertainty in Illness Theory
24. Pamela G. Reed: Self-Transcendence Theory
25. Wiener and Marylin J. Dodd: Theory of Illness Trajectory
26. Hainsworth: Theory of Chronic Sorrow
27. Katharine Kolcaba: Theory of Comfort
28. Beck: Postpartum Depression Theory
29. Swanson: Theory of Caring
30. Moore: Peaceful End-of-Life Theory
Nama : Anak Agung Ngurah Putu Putra Negara

NIM : 20089014034

Teori Keperawatan : Johnson’s Behavioral System Model in Nursing Practice

Model konsep keperawatan dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan
pendekatan sistem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di
lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya. Lingkungan termasuk masyarakat adalah
sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Sebagai suatu sistem
tersebut, diantaranya komponen sub sistem yang membentuk sistem perilaku menurut
Johnson adalah:

1. Ingesif, yaitu berhubungan dengan bagaimana,kapan, cara, dan banyaknya makan dan
minum sebagai suatusubsistem tingkah laku.

2. Achievemen, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang


kreatif.

3. Agresif, merupakan bentuk mekanismepertahanan diri atau perlindungan dan


berbagai ancamanyang ada di lingkungan

4. Eliminasi, berhubungan dengan bagaimana,kapan, cara, dan banyaknya zat yang tidak
di butuhkan oleh tubuh dikeluarkan secara bilogis sebagai suatu subsistem tingkah laku.

5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai

6. Afiliansi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mepertahankan


lingkungan yang kondusif dengan penyusuaian dalam kehidupan sosial, keamanan dan
kelangsungan hidup.

7. Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam


mendapatkan bantuan kedamaian, keamanan serta kepercayaan. Berdasarkan sub sitem
tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu, sehingga Johnson
memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalahan tersebut harus
dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan sistem perilaku tersebut.
Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapatkan bantuan keperawatan dengan
keadaan terancam atau potensial oleh kesakian atau ketidak seimbangan penyesuaian
dengan lingkungan.Status kesehatan yang diingin dicapai adalah mereka yang mampu
berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
MANG TRISMA DESTARI

20089014028

BEK’S POSTPARTUM DEPRESSION THEORY

Pengertian Depresi Postpartum dan factor-faktor penyebabnya menurut


Beck(2002) dalam Records, Rice,Beck (2007),Depresi postpartum adalah episode depresi
mayor yang bisa terjadi selama 12 bulan pertama setelah melahirkan.

Menurut Beck, Faktor-faktor yang menyebabkan postpartum ada 13,yaitu:

1. Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah satu factor pemicu


terjadinya depresi yang postpartum paling kuat.

2. Stress merawat anak,hal-hal yang membuat stress yang berhubungan dengan


perawatan anak.

3. Stress dalam kehidupan, merupakan penunjuk terjadinya stress selama kehamilan


dan setelah kehamilan.

4. Dukungan sosial ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat
membutuhkan dukungan psikologis dari orang-orang terdekatnya. Kurangnya dukungan
dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan penurunan psikologis.

5. Ansietas prenatal, Ansietas ini merupakan suatu perasaan ketakutan pada sesuatu
yang akan terjadi mengenai sesuatu ang tidak jelas.

6. Kepuasan perkawinan, Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan perkawinan


ditandai dengan seberapa bahagia atau puasnya seorang wanita pada hal-hal tertentu dari
perkawinannya.

7. Riwayat depresi sebelumnya, Sarafino dalam Ryan(2009), Menyatakan bahwa


perempuan yang memiliki sejarah emosional rentan terhadap gejala depresi
ini,kepribadian dan variable sikap selama masa kehamilan seperti kecemasan,kekerasan
dan control eksternal berhubungan dengan munculnya gejala depresi ini.

8. Tempramen bayi, Tempramen bayi yang sulit di gambarkan sebagai seorang bayi
yang lekas marah,rewel dan susah untuk di hibur.

9. Maternity blues, Merupakan sebuah fenomena yang hanya sekilas dari perubahan
suasana hati yang dimulai pada beberspa hari pertama setelah melahirkan dan paling
sedikit 1 sampa 10 hari atau lebih.

10. Harga diri,Rendahnya harga diri menggambarkan negatifna evaluasi terhadap diri
sendiri dan perasaan terhadap diri seseorang atau kemampuan seseorang.

11. Status sosioekonomi Segre,Lisa,O’Hara dalam Wikipedia (010), mengungkapkan


bahwa status sosial ekonomi berhubungan dengan kejadian depresi postpartum.

12. Status perkawinan, status demorafi ini berfokus pada kedudukan seorang wanita
dalam hal pernikahan.
13. Kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan, Kehamilan yang tidak
direncanakan bisa di sebabkan oleh perasaan ragu-ragu terhadap kehamilan yang dialami.

Nama: Ida Bagus Putu Candra Adi Manuaba

Nim : 20089014014

Leininger secara kreatif mengembangkan Theory of Culture Care: Diversity and Universality dengan
tujuan untuk memberikan perawatan menyeluruh yang selaras secara budaya. Mode ini
memerlukan penggunaan pengetahuan umum dan profesional serta cara-cara untuk menyesuaikan
ide-ide yang beragam tersebut ke dalam tindakan dan tujuan asuhan keperawatan.
NIM 26 : THEORY OF CHRONIC SORROW

Konsep chronic sorrow berasal dari karya Olshansky pada tahun 1962 yang selanjutnya
dikembangkan oleh tim Eakes, Burke dan Hainsworth dalam NCRCS. chronic sorrow merupakan
respon normal manusia yang berhubungan dengan disparitas berkelanjutan sebagai akibat dari
situasi kehilangan. Ini merupakan siklus yang terjadi secara alamiah. Pada dasarnya chronic sorrow
disebabkan oleh disparitas antara kondisi harapan dan kenyataan ( Eakes et al. 1998: alligood, 2014 )
Dalam THEORY OF CHRONIC SORROW terdapat beberapa asumsi utama yaitu sebagai berikut
(Alligood, 2014; Eakes, Burke, & Hainsworth, 1998).

1. Keperawatan

Hal terkait menegakkan diagnosa chronic sorrow dan menyidiakan intervensinya termasuk dalam
lingkup praktik keperawatan. Perawat dapat menyediakan bimbingan antisipatif ( anticipatory
guidance ) pada individu yang berisiko. Tugas utama dari perawat adalah menunjukkan empati,
keahlian, sikap caring dan menunjukkan performa sebagai pemberi layanan yang kompeten.

2. Manusia

Dalam teori ini, manusia memiliki persepsi idealis dari proses hidup dan kesehatan. Manusia akan
membandingkan pengalamannya dengan pengalaman yang ia harapkan (kondisi ideal ) dan dengan
pengalaman orang lain disekitarnya. Meskipun pengalam setiap individu terkait kehulangan
merupakan respon yang unik akan tetapi masih terdapat kesamaan dan respon yang diperkirakan
dari proses kehilangan tersebut

3. Kesehatan

Menutur teori ini kesehatan adalah fungsi normal kesehatan individu bergantung pada adaptasi
terdapat respon kehilangan. Koping efektif dihasilakan dari fespon normal terhadap peristiwa
kehilangan.

4. Lingkungan

Interaksi yang terjadi berhubungan dengan konteks social. Dalam hal ini termasuk keluarga, social,
pekerjaa, norma social dan lingkungan pelayanan kesehatan

NURSING THEORY

NAMA: Ni Kadek Ayu Ayuni

NIM 20089014008 :

OREM’S SELF-CARE DEFICIT THEORY IN NURSING PRACTICE

Dorothea Orem adalah ahli teori perawat yang mempelopori Teori Perawatan Defisit Perawatan Diri.
Mengenal Biografi dan Karya Orem, termasuk diskusi tentang konsep utama, subkonsep,
metaparadigma keperawatan,dan penerapan Teori Defisit Perawatan Diri. Masa muda Dorothea
Orem lahir pada 15 Juli 1914 di Baltimore, Maryland. Ia melanjutkan untuk menyelesaikan Bachelor
of Science in Nursing pada tahun 1939 dan gelar Master of Science in Nursing pada tahun 1945,
keduanya dari Catholic University of Amerika di Washington, DC.
Teorinya mendefinisikan Keperawatan sebagai "Tindakan membantu orang lain dalam penyediaan
dan pengelolaan perawatan diri untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi manusia di
tingkat efektivitas rumah." Ini berfokus pada kemampuan setiap individu untuk melakukan
perawatan diri, yang didefinisikan sebagai "praktik aktivitas yang dimulai dan dilakukan individu atas
nama mereka sendiri dalam menjaga kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan".

.Asumsi Teori Defisit Perawatan Diri

Asumsi Teori Perawatan Diri Dorothea Orem adalah: (1) Untuk tetap hidup dan tetap berfungsi,
manusia terlibat dalam komunikasi konstan dan terhubung di antara mereka dan lingkungannya. (2)
Kuasa untuk bertindak dengan sengaja digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan membuat
penilaian yang diperlukan. (3) Manusia dewasa mengalami privations berupa tindakan merawat diri
sendiri dan orang lain termasuk melakukan tindakan yang menunjang kehidupan dan fungsi
pengaturan. (4) Agen manusia dilatih dalam menemukan, mengembangkan, dan menyebarkan
kepada orang lain cara dan sarana untuk mengidentifikasi kebutuhan, dan membuat masukan ke
dalam diri sendiri dan orang lain. (5) Kelompok manusia dengan hubungan terstruktur
mengelompokkan tugas dan mengalokasikan tanggung jawab untuk memberikan perawatan kepada
anggota kelompok.

Teori Defisit Perawatan Diri atau Perawatan Diri terdiri dari tiga teori yang saling terkait: (1) teori
perawatan diri, (2) teori defisit perawatan diri, dan (3) teori sistem keperawatan, yang selanjutnya
diklasifikasikan menjadi kompensasi penuh, kompensasi parsial, dan suportif-edukatif.

Teori Defisit Perawatan Diri atau Perawatan Diri terdiri dari tiga teori yang saling terkait: (1) teori
perawatan diri, (2) teori defisit perawatan diri, dan (3) teori sistem keperawatan, yang selanjutnya
diklasifikasikan menjadi kompensasi penuh, kompensasi parsial, dan suportif-edukatif

NIM : 20089014016

TEORI KESEHATAN MARGARET NEWMAN

Teori kesehatan margaret newman sebagai memperluas kesadaran dianggap sebagai teori
keprawatan hebat , ia menggambarkan proses menjadi lebih dari diri sendiri , menemukan makna
yang lebih besar dalam hidup dann mencapai dimensi baru keterhubungan dengan orang lain dan
dunia . Perawat di Keynya sebagian besar menggunakan model psikososial medis untuk merawat
pasien terinspeksi HIV yang gagal menjawab banyak masalah keprawatan dan mengurangin otonomi
mereka dalam melakasanakan asuhan keprawatan . Teori Newman mengemukakan bahwa:
kesehatan bukanlah kekurangan penyakit atau proses menjadi sehat karena sakit, melainkan
memperluas kesadasaran sebagai hasil pilihan yang di buat dalam konteks pola prilaku.
Kesimpulanya:Teori kesehatan Newman sebagai memperluas kesadaran oleh kareana itu merupakan
alat umum yang dapat di terapkan untuk memandu asuhan keprawatan psikososial klien yang
terinpeksi HIV.

Pandangan yang sinensis ini menggabungkan penyakit sebagai aspek kesehatan bermakana .
perawat mungkin enggan menerima pandangan ini , terutama jika mereka berkomitmen pada
masalah pemecahan masalah. Namun begitu perawat harus memahami bagiman konsep kesehatan
inovatif ini berkembang dalam kehidupan Newman , mereka akan memahami konsep inti dari teori
tersebut . Teori Newman merangkul paradigma kesatuan dan trasformatif keprawatan sebagai “
merawat dalam pengalaman kesehatan manusian.
Nama : K. Subur Wedasuari

Nim : 200

Teori Leininger tentang Keragaman Perawatan Budaya dan Universalitas dalam Praktek
Keperawatan

Karya awal Dr. Madeleine Leininger dalam mengembangkan Teori Keragaman dan
Universalitas Peduli Budaya terjadi selama studinya dengan Orang Gadsup di Dataran Tinggi
Timur Papua Nugini. Konseptualisasi paling awal dari teori ini diperkenalkan dengan metode
ethnonursing dalam disertasi doktoralnya . Temuannya dijelaskan lebih lanjut dalam artikel
ulasan selanjutnya tentang studi Gadsup yang diterbitkan dalam Journal of Transcultural
Nursing. Dalam volume ini, dia mempresentasikan ide teori keperawatan transkultural
paling awal termasuk asumsi, definisi, dan proposisi serta teori dan studi lain tentang
fenomena keperawatan dan pengasuhan lintas budaya. Leininger juga menyajikan model
konseptual dan teori awal yang, bersama dengan 30 konstruksi perawatan ethnonursing
yang diidentifikasi, dia menegaskan dapat digunakan untuk melakukan studi keperawatan
transkultural.Dunia multikultural yang terus meningkat yang kita tinggali saat ini membuat
kita melihat kompetensi budaya sebagai elemen yang sangat mendasar dalam perawatan
kesehatan. Dia memperhatikan perbedaan perilaku yang berulang di antara anak-anak, yang
membuatnya menyadari perbedaan ini memiliki dasar budaya. Setelah, pengamatan
berkelanjutan dia menyimpulkan bahwa hubungan yang hilang ini memiliki basis faktor
dalam pengetahuan dan pemahaman budaya. Leninger terus membangun teorinya tentang
keperawatan transkultural di atas dasar pengamatannya dan bagaimana orang-orang dari
setiap budaya dapat mempersepsikan asuhan dan pengalaman keperawatan mereka secara
berbeda menurut keyakinan dan praktik kesehatan mereka. Berdasarkan teori Leninger
tentang keperawatan transkultural, perawatan yang diberikan perawat pada pasien mereka
diturunkan dan dibentuk dari konteks budaya yang akan diberikan. Leninger telah
menyebarkan berita di lebih dari 220 artikel dan 28 buku di seluruh dunia. Madeleine
Leininger telah memberikan pengetahuan transkultural di seluruh dunia. Leininger
menyatakan perawat harus berpendidikan dan siap untuk masa depan karena perawatan
yang selaras secara budaya merupakan hal mendasar dalam praktik keperawatan untuk
masa depan banyak kota kosmopolitan. Model Leininger's Sunrise menetapkan hubungan
timbal balik antara Universalitas dan Keragaman Peduli Budaya.
Nama : Ida Bagus Putu Candra Adi Manuaba

Nim :20089014014

Teori Leininger adalah tentang culture care diversity and universality,

atau yang kini lebih dikenal dengan transcultural nursing. Awalnya, Leininger

memfokuskan pada pentingnya sifat caring dalam keperawatan. Namun kemudian dia

menemukan teori cultural diversity and universality yang semula disadarinya dari

kebutuhan khusus anak karena didasari latar belakang budaya yang berbeda.

Transcultural nursing merupakan subbidang dari praktik keperawatan yang telah

diadakan penelitiannya. Berfokus pada nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan pelayanan

kesehatan berbasis budaya.

Bahasan yang khusus dalam teori Leininger, antara lain adalah :

1. Culture

Apa yang dipelajari, disebarkan dan nilai yang diwariskan, kepercayaan, norma, cara

hidup dari kelompok tertentu yang mengarahkan anggotanya untuk berfikir, membuat

keputusan, serta motif tindakan yang diambil.

2. Culture care

Suatu pembelajaran yang bersifat objektif dan subjektif yang berkaitan dengan nilai
yang diwariskan, kepercayaan, dan motif cara hidup yang membantu, menfasilitasi

atau memampukan individu atau kelompok untuk mempertahankan kesejahteraannya,

memperbaiki kondisi kesehatan, menangani penyakit, cacat, atau kematian.

3. Diversity

Keanekaragaman dan perbedaan persepsi budaya, pengetahuan, dan adat kesehatan,

serta asuhan keperawatan.

4. Universality

Kesamaan dalam hal persepsi budaya, pengetahuan praktik terkait konsep sehat dan

asuhan keperawatan.

5. Worldview

Cara seseorang memandang dunianya

6. Ethnohistory

Fakta, peristiwa, kejadian, dan pengalaman individu, kelompok, budaya, lembaga,

terutama sekelompok orang yang menjelaskan cara hidup manusia dalam sebuah

budaya dalam jangka waktu tertentu.

NAMA : KADEK ERNITA


NIM : 20089014023
Merle H. Mishel : Uncertainty in lllness theory

Mishele membuat sebuah skala untuk menguji ambigu yang diterima dalam penyakit. Skala
ini kemudian dinamakan menjadi Mishel Uncertainty in Ilness Scale.
Ketidakpastian merupakan aspek bersama dalam pengalaman terhadap penyakit. Penyakit
dapat mengganggu stabilitas kehidupan yang diterima, dan hasil penyakit ini dapat menjadi
tidak bisa diprediksi. Banyak aspek yang mempengaruhi peraaan ketidakpastian, dalam hal
ini, mempengaruhi pengaruh psikologis terhadap pengalaman. Untuk menjelaskan
fenomena inilah Dr.Merle Mishel mengembangkan Uncertainty in Illness Theory.

Pada saat Mishel memulai penelitian Uncertainty, konsep belum diterapkan dalam
kesehatan dan konteks illness. Teori Uncertainty in Ilness original menggambarkan informasi
– pengolahan models (Warburton, 1979) dan penelitian kepribadian (Budner, 1962) dari
disiplin psikologi, karakteristik dari Uncertainty merupakan skema kognitif atau representasi
internal dari situasi atau kejadian. Mishel attributes yang mendasari stres – coping –
kerangka adapatasi dalam teori kerja original Lazarus dan Folman (1984). Aspek unik adalah
aplikasi kerangka Uncertainty sebagai stressor dalam konteks penyakit. Kerangka teori di
atas sangat bearti untuk keperawatan

NAMA : Ni Luh Putu Dian Ari Wahyuni

NIM: 20089014020

TEORI TRANSITION AFAF IBRAHIM MELEIS

Transition theory adalah salah satu nursing theory yang dicetuskan oleh AfafIbrahim Meleis,
teori ini mulai dikembangkan pada tahun 1960. Transisi adalahkonsep yang sering
digunakan didalam teori perkembangan dan teori stress-adaptasi. Transisi
mengakomodasi kelangsungan dan ketidakberlangsungan dalamproses kehidupan manusia.
Transisi berasal dari bahasa latin “transpire” yangberarti “pergi menyebrang”, dalam
kamus Webster, transisi berarti pergerakan darisatu keadaan, kondisi, atau tempat ke kondisi
lainnya.Meleis awalnya mendefinisikan transition sebagai transisi yang sehat atautransisi
yang tidak efektif dalam kaitannya dengan peran yang tidak efektif. Meleismendefenisikan
peran yang tidak efektif sebagai kesulitan di dalam mengenal ataukinerja dari peran atau
perasaan dan tujuan yang terkait dengan peran perilakuseperti yang dirasakan oleh diri sendiri
atau oleh orang lain (Meleis, 2007 dalam Alligood, 2014).Konsep umum dari Transition
Theory terdiri dari:1. Tipe dan Pola dari Transisi,

Tipe transisi terdiri developmental, health and illness, situational, andorganizational.


Developmental (perkembangan) terdiri dari kelahiran,kedewasaan (adolescence),
menopause, penuaan (aging), dan kematian. Healthand illness (sehat dan sakit) terdiri dari
proses pemulihan, hospital discharge(keluar dari rumah sakit), dan diagnosis dari penyakit
kronis.

Properties of Transition Experiences (Sifat dari pengalaman transisi), PropertiesOf


Transition Experience adalah: kesadaran, keterlibatan, perubahan danperbedaan,
rentang waktu, peristiwa dan poin utama. Kesadaran didefinisikansebagai persepsi,
pengetahuan, pengakuan dari perubahan karena pengalamansedangkan tingkat kesadaran
direfleksikan pada derajat kesesuaian antara apakahpemahaman tentang proses dan respon
dan apakah merupakan harapan darirespon dan persepsi dari individu tentang perubahan.

sifat dari pengalaman transisi terdiri dari lima subkonsep yaitu:

1. Kesadaran (Awarness) didefinisikan sebagai persepsi, pengetahuan


danpengenalan terhadap pengalaman transisi.

2. Ikatan ( Engagement), merupakan sifat lainnya yang dicetuskan oleh


Meleis,engagement adalah tingkatan yang mana melibatkan demonstrasi
ataupertunjukkan seseorang yang tidak dapat dipisahkan dari proses transisi

3. Berubah dan Perbedaan (Changes and difference)Changes adalah pengalaman


seseorang tentang identitas, peran, hubungan,kebiasaan, dan perilakunya yang
kemungkinan membawa keinginan untukbergerak atau arahan langsung proses
internal dan proses eksternal

4. Rentang waktu (Time Span)Semua transisi bersifat mengalir dan bergerak


setiap saat. Karakter transisisebagai time span dengan indentifikasi titik akhir.
Berawal dari antisipasi,persepsi atau demonstrasi perubahan, bergerak melalui
periode yang tidakstabil, kebingungan, stress berat sampai menuju fase akhir
dengan adanyapermulaan baru atau periode yang stabil.

5. Titik kritis dan peristiwa (Critical Point and Event), didefinisikan


sebagai“penanda yang terdiri dari kelahiran, Kematian, menopause, atau
diagnosispenyakit.

You might also like