You are on page 1of 4

Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2021, 7(1);1-4

p-ISSN: 2442-9791, e-ISSN: 2715-4181

Review: Sistem Penghantaran Obat Gastroretentif (GRDDS)

Review: Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS)

Vivianne Annisa

Pasca Sarjana Farmasi Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara, Sleman, Yogyakarta, 55821

Email: vivianeannisa@mail.ugm.ac.id

Abstract
Article Info: Oral drug delivery has limitations related to incomplete absorption into the
Received: 11 April 2020
gastrointestinal tract. Incomplete absorption can affect the achievement of therapeutic
Accepted: 21 September 2020
DOI: 10.33772/pharmauho.v7 doses. This is built by the stomach due to the Gastro Residence Time (GRT) factor.
i1.11693 Increased absorption of drugs in the stomach requires a drug delivery system that can
prolong GRT. One drug delivery that can prolong GRT is the Gastroretentive Drug
Delivery System (GRDDS). The development of GRDDS has many advantages, such
as increasing the bioavailability of the drug, increasing the solubility of less soluble drugs at high pH, controlling the
therapeutic rate thereby reducing the incidence of fluctuations, and can extend the half-life thus reducing drug delivery.
The factors that can affect the formulation of GRDDS are pharmaceutical, physiological, and patient conditions. There
are several systems in the GRDDS formulation, such as floating, bioadhesive, high density, superporous, expandable,
raft forming, and magnetic systems. The floating system can be made in 2 ways, include effervescent and non-
effervescent. There have been many dosage forms with the GRDDS system that have been produced on an industrial
scale so that they can be found on the market

Keywords: GRDDS, gastroretentive, Drug Delivery Dystem, sustained release

Abstrak
Penghantaran obat oral memiliki keterbatasan terkait dengan absorpsi pada saluran pencernaan yang tidak sempurna.
Absorpsi yang tidak sempurna dapat memengaruhi tercapainya dosis terapi. Hal ini dipengaruhi oleh lambung karena
adanya faktor Gastro Residence Time (GRT). Peningkatan absorpsi obat pada lambung memerlukan sistem
penghantaran obat yang dapat memperlama GRT. Salah satu penghantaran obat yang dapat memperlama GRT adalah
Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS). Pengembangan GRDDS memiliki banyak keuntungan, seperti
meningkatkan bioavailabilitas obat, meningkatkan kelarutan obat yang kurang larut dalam pH tinggi, dapat mengontrol
level terapi sehingga mengurangi terjadinya fluktuasi, serta dapat memperpanjang waktu paruh sehingga frekuensi
pemberian obat dapat dikurangi. Faktor yang dapat memengaruhi formulasi GRDDS adalah faktor farmasetika,
fisiologis, dan kondisi pasien. Terdapat beberapa sistem dalam formulasi GRDDS, seperti sistem floating, bioadesif,
densitas tinggi, superporos, expandable, raft forming, dan magnetik. Sistem floating dapat melalui 2 mekanisme
pembuatan, yakni secara effervescent dan non-effervescent. Telah banyak bentuk sediaan dengan sistem GRDDS yang
diproduksi dalam skala industri sehingga dapat ditemukan di pasaran

Kata kunci: GRDDS, gastroretentif, DDS, pelepasan tekontrol

1. Pendahuluan
Rute penghantaran obat oral merupakan rute yang adanya sistem penghantaran obat yang dapat
paling banyak disukai karena mudah untuk digunakan. memperpanjang waktu kontak dengan lambung, yakni
Absorpsi obat oral sebagian besar terjadi di lambung dan di Gastroretentive Drug Delivery System (GRDDS) [1] [2].
usus. Absorpsi yang tidak sempurna di lambung Telah banyak penelitian tentang formulasi GRDDS, antara
disebabkan oleh faktor Gastro Residence Time (GRT). lain formulasi Nifedipin dan Nilotinib untuk meningkatkan
Adanya waktu pengosongan lambung menyebabkan obat bioavailabilitas [3], antibiotik untuk meningkatkan
tidak dapat berada lama di dalam lambung sehingga perlu efektivitas obat terhadap pengobatan H.pylori [1],
meningkatkan GRT. Semakin lama obat berada di dalam ofloksasin sebagai sistem penghantara obat perilisan
lambung maka absorpsi obat semakin banyak sehingga tertunda [4], meningkatkan kelarutan obat verapamil,
bioavailabilitas obat juga meningkat. Maka dari itu, perlu furosemide, propranolol, dan lain-lain [2].

1
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2021, 7(1); 1-4 Annisa

Sistem penghantaran GRDDS merupakan GRDDS. Densitas sediaan obat harus lebih rendah daripada
penghantaran obat tertunda (sustained) yang dapat densitas cairan lambung (<1,004 g/ml). Sistem ini
menahan obat agar berada di dalam lambung dalam waktu menyebabkan obat dapat mengapung sehingga dapat
yang lebih lama [5][6]. Keuntungan dari GRDDS antara berada di dalam cairan lambung lebih lama [11]. Obat yang
lain dapat meningkatkan bioavailabilitas, meningkatkan berada dalam cairan lambung akan diriliskan secara
kelarutan obat yang kurang larut dalam pH tinggi, dapat terkontrol pada kecepatan tertentu sehingga dapat
mengontrol level terapi sehingga mengurangi terjadinya memperlama GRT serta menurunkan fluktuasi obat pada
fluktuasi, dapat memperpanjang waktu paruh sehingga konsentrasi plasma. Setelah obat rilis, residu dikosongkan
frekuensi pemberian obat dapat dikurangi, dll [7]. Namun, dari lambung. Sistem floating tidak menimbulkan efek
sistem ini tidak cocok digunakan untuk obat yang samping saluran gastroinstestinal [7]. Sistem ini dapat
menyebabkan iritasi pada lambung, tidak stabil dalam pH diklasifikasikan menjadi 2 mekanisme, yaitu sistem
lambung atau mengalami signifikan first-pass effect [2]. effervescent dan non-effervescent.
Terdapat beberapa sistem dalam formulasi GRDDS, yakni
3.1.1 Effervescent
floating, bioadesif, densitas tinggi, superporos, expandable,
raft forming, dan magnetik. Sistem effervescent menggunakan agen gas yang
berasal dari produksi CO2 atau volatisasi pelarut organik.
2. Faktor yang Mempengaruhi GRDDS Peningkatan volume yang lebih besar dibandingkan dengan
peningkatan massa menyebabkan densitas sistem menurun
2.1 Faktor Farmasetika sehingga sistem mulai mengapung di cairan lambung.
Dalam formulasi GRDDS penting untuk mengetahui Kecepatan perilisan obat dan durasi floating tergantung dari
material yang digunakan seperti bahan eksipien dan polimer dan tambahan eksipien lainnya [6][7].
polimer. Karakteristik polimer sangat memengaruhi 3.1.1.1 Gas Generating
keberhasilan formulasi GRDDS, seperti berat molekul,
viskositas, dan fisika-kimia. Bentuk dan ukuran sediaan Sistem gas generating tediri dari dua layer, yakni layer
juga penting. Sediaan obat dalam ukuran yang lebih besar bagian dalam berupa layer effervescent yang mengandung
dari diameter spincer pyloric akan menghalangi obat untuk agen gas seperti sodium bikarbonat, asam sitrat atau asam
melewati antrum pyloric dari lambung sehingga dapat tartarat, dan layer bagian luar berupa layer membran
memperlama GRT. Densitas sediaan obat juga harus polimer hidrofilik. Mekanisme utama sistem ini adalah
diperhatikan jika menggunakan sistem floating dan dihasilkan gas CO2 dari reaksi effervescent dengan cairan
densitas tinggi. Densitas obat pada sistem floating harus lambung [11].
lebih rendah agar sistem dapat mengapung di cairan Sistem gas generating dapat dikategorikan menjadi
lambung sedangkan densitas obat pada sistem densitas empat, yaitu single layer, bilayer, multiple layer dan
tinggi harus lebih tinggi agar sistem dapat terdorong ke pertukaran ion resin. Single layer berupa agen gas
bawah bagian lambung atau tenggelam [11]. generating dan obat di dalam matriks tablet. Gas CO2 yang
dihasilkan dari reaksi effervescent kemudian terperangkap
2.2 Faktor Fisiologis dalam matriks hidrofilik yang menyebabkan sediaan obat
dapat mengapung. Bilayer terdiri dari layer immediate
Faktor ekstrinsik yang dapat memengaruhi GRT obat released (obat) dan sustained released (obat, polimer, dan
dalam lambung adalah makanan, kalori, frekuensi agen gas CO2). Peningkatan volume hidrasi dari polimer
pencernaan, postur, waktu tidur, dan aktivitas fisik. dan peningkatan permukaan area difusi obat dapat
Makanan dengan viskositas tinggi dapat meningkatkan meningkatkan GRT serta menurunkan kecepatan perilisan
GRT. Dalam kondisi puasa, jika dilakukan pemberian obat obat dari matriks karena adanya gas CO2 [2][8].
maka GRT sangat pendek sedangkan pada kondisi makan, Multiple layer terdiri dari pil sustained released yang
GRT akan lebih lama namun obat yang diberikan dikelilingi oleh double layer. Layer bagian dalam
absorpsinya jadi terganggu karena keberadaan makanan mengandung agen effervescent sedangkan layer bagian luar
[11]. mengandung layer membran polimer. Ketika sistem
terdisolusi pada temperatur tubuh, maka pil akan
2.3 Kondisi Pasien mengembang seperti balon sehingga dapat terapung.
Pertukaran ion resin terdiri dari kompleks obat dan resin
Faktor kondisi pasien yang dapat memengaruhi yang mengandung ion bikarbonat. Resin disalut oleh
GRDDS adalah jenis kelamin, umur, penyakit serta kondisi polimer hidrofobik. Ketika kontak dengan lambung maka
emosional. Wanita memiliki waktu pengosongan lambung terjadi pertukaran ion klorida dengan ion bikarbonat dan
dan sekresi asam lambung yang lebih rendah dibandingkan ion obat. Gas CO2 yang dihasilkan kemudian terperangkap
laki-laki. Pasien yang lebih tua memiliki GRT lebih di dalam polimer sehingga sistem dapat terapung [2][8].
panjang dibandingkan pasien yang lebih muda [11].
3.1.1.2 Volatile Liquid Containing
3. Pendekatan Sistem GRDDS Terdapat dua ruang di dalam sistem ini, yaitu ruang
3.1 Sistem Floating yang berisi obat dan ruang yang berisi sistem volatil.
Volatilisasi terjadi ketika cairan volatil dari pelarut organik
Floating atau densitas rendah merupakan sistem yang seperti eter dan siklopentana dimasukkan ke dalam ruang
paling banyak digunakan dalam pembuatan sediaan

2
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2021, 7(1); 1-4 Annisa

inflatable kemudian pada temperatur tubuh akan terjadi terdorong sampai ke bagian bawah lambung. Cara
penguapan atau terbentuknya wujud gas yang diikuti formulasi sistem densitas tinggi adalah menyalut obat pada
dengan membesarnya ruang sistem di dalam lambung [4]. inti keras atau mencampurkan dengan material inert yang
Sistem volatil dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu berat seperti bubuk besi, zink oksida, titanium oksida, dll.
intragastric floating, inflatable, dan intragastric osmotic. Sistem ini sulit diproduksi dalam skala besar karena tidak
Sistem intragastric floating dibuat dengan cara dapat digabungkan dengan obat dalam jumlah besar
memasukkan obat yang terenkapsulasi di dalam disebabkan oleh keterbatasan teknis [4] [5].
kompartemen microporous ke dalam ruang floating
menggunakan vakum atau gas. Sistem inflatable dibuat 3.5 Sistem Superporos
dengan cara mengisi ruang inflatable dengan obat dan
polimer yang dienkapsulasi dalam kapsul gelatin. Setelah Sistem superporos mengandung polimer hidrofilik
pemberian melalui oral, kapsul akan terlarut sehingga yang berikatan silang yang menyebabkan terjadi absorpsi
melepaskan obat bersama dengan ruang inflatable. Ruang jumlah air secara signifikan dalam waktu yang cepat.
inflatable otomatis meninggalkan obat dari dalam lambung Pengambilan air ke dalam sistem kering ini diperantarai
selanjutnya obat akan dilepaskan ke dalam cairan lambung oleh kapiler. Selain itu sistem dapat mengembang
[2]. Sistem intragastric osmotic memiliki 2 kompartemen, membentuk pori yang besar dan saling berhubungan hingga
yakni kompartemen obat dan kompartemen aktif osmosis. terbentuk struktur kanal terbuka. Proses swelling yang
Saat kontak dengan cairan lambung, kapsul inflatable akan sangat cepat dapat menahan waktu pengosongan lambung
terdisintegrasi dan meriliskan obat secara osmosis [8]. sehingga GRT lebih lama [4].

3.2 Non-Effervescent 3.6 Sistem Expandable

Sistem non-effervescent memiliki beberapa Sistem expandable mampu melakukan pemanjangan


mekanisme, antara lain single layer, kompartemen bentuk obat sehingga dapat tertahan pada lambung dalam
mikroporos, alginate beads, dan hollow microspheres. waktu yang lama. Bentuk sediaan sistem ini diformulasikan
Single layer mengandung satu atau lebih polimer hirofilik ke dalam ukuran yang besar lalu dilipat ke dalam kapsul
yang bercampur dengan obat, biasanya dalam bentuk gelatin agar mudah ditelan. Setelah kontak dengan
sediaan kapsul gelatin. Sistem ini mengembang oleh lambung, cangkang kapsul terdisintegrasi lalu akan terjadi
adanya hidrasi yang membentuk lapisan gel lalu pemanjangan [8][10]. Sistem ini terdiri dari sistem
memerangkap udara disekeliling inti sehingga sistem dapat unfoldable dan swellable. Sistem unfoldable dengan
terapung. Kompartemen mikroporos berupa penggabungan menggunakan polimer biodegradable sedangkan sistem
formula dari ruang yang berisi gas ke dalam komponen swelling dengan cara mengaborpsi air secara osmosis [9].
mikroporos sehingga menyebabkan sistem dapat terapung.
Alginate beads merupakan multi-unit floating dari kalsium 3.7 Sistem Raft-Forming
alginat yang di keringkan dengan freeze dryer. Beads yang
Ketika sistem raft-forming kontak dengan cairan
mengapung dapat memperpanjang GRT lebih dari 5,5 jam.
lambung, sistem akan mengembang dan berbentuk gel
Hollow microspheres mengandung obat dalam polimer
kohesif yang kental sehingga terbentuk layer menyerupai
yang diformulasikan dengan cara evaporasi sederhana
rakit. Raft-forming dapat kontak dengan lambung selama
pelarut atau metode difusi pelarut untuk meningkatkan
beberapa jam. Densitas pada sistem menjadi lebih rendah
GRT [1] [4][7].
yang disebabkan oleh pembentukan CO2 sehingga
3.3 Sistem Bioadesif/Mukoadesif membentuk rakit yang mengapung. Umumnya, komposisi
utama mencakup basa bikarbonat atau karbonat, agen
Sistem bioadesif/mukoadesif bekerja dengan cara pembentuk gel, dan asam penetral. Sistem raft-forming
berikatan pada permukaan sel epitel lambung atau mukus. dapat mencegah reflux dari isi lambung ke kerongkongan
Ikatan yang terjadi dapat memperpanjang GRT obat dalam [5].
lambung karena meningkatnya durasi kontak obat kontak
dengan membran biologis [3]. Polimer bioadesif dapat 3.8 Sistem Magnetik
dibagi menjadi dua, yaitu sitoadesif dan mukoadesif.
Sistem magnetik didasarkan interaksi antara dua kutub
Sitoadesif memiliki kemampuan berikatan dengan layer sel
magnet yang berlawanan. Sistem ini terbuat dari dua
epitel oleh adanya interaksi dengan sel reseptor spesifik,
komponen, yaitu sediaan obatnya yang mengandung
sedangkan mukoadesif memiliki kapasitas ikatan dengan
magnet internal dan alat berupa magnet eksternal yang
layer mukus. Polimer yang biasa digunakan untuk sistem
diletakkan di dekat lambung. Posisi dan intensitas medan
ini adalah kitosan, tragakan, natrium alginat, karbopol,
magnet eksternal dapat memengaruhi posisi keberadaan
HPMC, glikol, dekstran, dll [4].
obat. Maka dari itu, magnet eksternal perlu diletakkan
3.4 Sistem Densitas Tinggi secara presisi dekat dengan lambung sehingga obat yang
berada di dalam tubuh dapat menempati posisi di dalam
Sistem densitas tinggi merupakan sistem pada sediaan lambung. Hal ini cukup sulit dilukukan sehingga
obat yang memiliki densitas lebih besar dibandingkan mengurangi kepatuhan pasien [11].
dengan densitas cairan lambung (>1,004 g/ml) sehingga

3
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2021, 7(1); 1-4 Annisa

Uraian diatas menjelaskan ada banyak tipe sediaan Daftar Pustaka


GRDDS. Variasi tersebut disebabkan adanya kombinasi
1. Gupta R, Tripathi P, Bhardwaj P, Mahor A, Recent advances
dari perbedaan mekanisme dan teknologinya. Masing-
in gastro retentive drug delivery systems and its application
masing tipe sistem memiliki keuntungan dan kekurangan on treatment of H. pylori infections, J of Anal Pharm Res,
masing-masing. Beberapa tipe sediaan GRDDS telah 2018, 7(4);404–410.
diproduksi oleh industri farmasi dan dipasarkan. Sistem 2. Jassal M, Nautiyal U, Kundlas J, A review : Gastroretentive
yang paling banyak diaplikasikan oleh industri farmasi drug delivery system (GRDDS), IJPBR, 2015, 3(1);82–92
adalah sistem floating dan bioadesif. Contoh merk dagang 3. Kumar M, Kaushik D, An Overview on Various Approaches
yang telah dipasarkan adalah Zanocin, Riomet, Cifran, and Recent Patents on Gastroretentive Drug Delivery
Madopar, Prolopa, Valrelease, Xifaxan, Cytotec, Conviron, Systems, Recent Patents on Drug Delivery & Formulation,
dan masih banyak lagi [4]. 2018, 12(2);84–92
4. Lopes CM, Bettencourt C, Rossi A, Buttini F, Barata P,
Overview on gastroretentive drug delivery systems for
4. Kesimpulan improving drug bioavailability, Int J Pharm, 2016,
510(1);144–158, https://doiorg/101016/jijpharm201605016
Pengembangan sistem penghantaran obat sustained
5. Mandal UK, Chatterjee B, Senjoti FG, Gastro-retentive drug
release, yaitu GRDDS memiliki potensi untuk delivery systems and their in vivo success: A recent update,
meningkatkan bioavailabilitas karena dapat Asian J Pharm Sci, 2016, 11(5);575–584.
memperpanjang GRT. Selain itu, GRDDS juga dapat 6. Manjunath PN, Satish CS, Vasanti S, Preetham AC, Naidu
mengontrol penghantaran obat sehingga konsentrasi R, Formulation and evaluation of simvastatin gastroretentive
plasma obat dapat terkontrol dalam periode waktu tertentu. drug delivery system, Int J App Pharm, 2017, 9(3);55–60,
Pendekatan GRDDS dapat melalui berbagai cara, seperti https://doiorg/1022159/ijap2017v9i318763
sistem floating, bioadesif, densitas tinggi, superporos, 7. More S, Gavali K, Kasgawade P, Gastroretentive Drug
expandable, raft forming, dan magnetik. Sistem floating Delivery System, J Drug Deliv Therapeutics, 2018, 8(4);24–
35.
dapat melalui dua mekanisme pembuatan, yakni secara
8. Pant S, Badola A, Kothiyal P, A Review On Gasttrortentive
effervescent dan non-effervescent. Pengembangan Drug Delivery System, Int J Res Dev Pharm Life Sci, 2016,
GRDDS telah dilakukan oleh industri farmasi dan telah 5(4);2178–2187
banyak yang dipasarkan. Pengaplikasian GRDDS 9. Porwal A, Dwivedi H, Pathak K, Decades of research in drug
berpotensi untuk dikembangkan pada obat lainnya yang targeting using gastroretentive drug delivery systems for
memiliki permasalahan absorpsi rendah pada saluran cerna antihypertensive therapy, Brazilian J Pharm Sci, 2017,
bagian atas atau memiliki waktu paruh yang singkat. 53(3);1–15, https://doiorg/101590/s2175-97902017000300
173
10. Rathod HJ, Mehta DP, Yadav JS, A Review On
Ucapan Terima Kasih Gastroretentive Drug Delivery Systems, Pharma Tutor,
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada 2016, 4(7);29–40.
Pasca Sarjana Farmasi UGM yang telah memfasilitasi 11. Tripathi J, Thapa P, Maharjan R, Jeong SH, Current state and
penulis untuk memperdalam mengenai berbagai macam future perspectives on gastroretentive drug delivery systems
Pharmaceutics, 2019, 11(4);1–22.
bentuk sediaan farmasi.

© 2021 by the authors; This article is an open access article distributed under the terms and conditions of the
Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).

You might also like