Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Rosa Novia Sapphira
History as descent
History is a mythical construction that is a representation of the past linked to the establishment
of identity in the present. As an example in the eighteenth century, Greek gave Hellenic names to
new born babies or changed names into a Hellenic one. Greece played the main role as the place
of origin of everything specifically Western, from science to democracy. Greek national identity
consisted in the importation and establishment of European identification of Greece, just as
Greek history became the European history of ancients .Finally, as result of discovery, the
learning of Europe is the learning of our ancestors.
Versi Hawaiian
Kita tahu bagaimana mitos asal-usul pangkat raja pernah ditafsirkan sebagai sejarah dari migrasi
kelas, tapi sekarang meningkat dan dapat dilihat dari bentuk strukturalnya (asal usul yang nyata
dan kekuasaan politik). Ada beberapa macam versi Hawaiian dari mitos itu.
Paoo dipaksa keluar dari tempat tinggalnya karena perselisihan dengan saudara tuanya,
Lonopele, petani yang terkenal. Ketika Lonopele menuduh Paoo mencuri buah. Karena marah,
Paoo akhirnya bertekad untuk meninggalkan saudaranya dan membuat sampan. Akhirnya Paoo
berlayar dan menemukan pulau Hawaii dan membangun kuil terkenal yang merupakan kuil
pertama atas pengorbanan manusia. Paoo menghabisi semua pendeta lama yang ada, karena
urusan politik telah mengubahnya. Di cerita yang lain, Hawaii saat itu belum memiliki
pemimpin atau mungkin memiliki pemimpin namun buruk kondisi pemerintahannya (Kapawa).
Di kasus lain, Paoo memecat pemimpinnya, dan dari semua kejadian ia membawa peraturan
baru dari Kahiki, Pilikaaiea. Pulau Hawaii menguasai peninggalan pemimpinnya sekitar 0
generasi sebelum Kameha-meha.
Kisah diatas menjelaskan bahwa invasi asing dapat membentuk rezim politik baru dan
perkawinan ke perempuan aristokrat lokal. Sejarah Polinesia sendiri merupakan fenomena yang
aneh bagi masyarakat Barat. Antropolog menyambungkan sejarahnya satu dengan yang lain,
membuat sejarah mereka menjadi mitos, mitos untuk kita yakni simbol yang statis, tidak berubah
struktur esensinya.
Dengan demikian, kita mengetahui asal-usul pemimpin Kahiki yang tidak berhubungan dengan
Tahiti. Kahiki memiliki huruf konsonan “t” dn “k”, yang merepresentasikan Hawaiian Kapu,
yang berbeda dengan Polynesian Tapu. Tapi jika nenek moyang orang Hawai berasal dari Tahiti,
leluhur Maori rupanya dari Sava’i. Sekarang ada pulau di Samoa, yang memiliki kesamaan
dengan Hawaii. Migrasi terbesar dari Polynesia Barat disebut Hawaikii.
Kenyataan bahwa mitos tentang kedaulatan cukup banyak dalam sejarah Hawaiian. Pemimpin
terakhit era pre-kristen, Kapihe, berbicara tentang kekuasaan selama Kamehameha I, pergolakan
politik itu ditakdirkan untuk mengakhiri rezim kekuasaan teokratis. (pulau akan bersatu, hal tabu
tentang para dewa akan digulingkan, apa yang ada dilangit akan dibawa ke bumi dan apa yang
ada di numi akan ke langit).
Tradisi Hawaii menceritakan konflik nyata anatara rakyat jelata dan pemuka-pemuka kaumnya.
Wilayah tertentu, seperti Ka’u, Hawaii, yang termasuk daerah miskin, terkenal dengan
intolernasi aristokratnya. Intoleransi ini masih dapat dibuktikan dan apa yang sebelumnya
bersumber dari pembangkangan sehingga dibangun benteng pergerakan masyarakat Hawaii.
Yang kemudian muncul gabungan antagonisme antara jelata dan aristokrat yang bukan hanya
merupakan pernyataan simbolik dari kekuasaan pemimpin namun wacana politik aktif.
Saat mitos klasik asal usul masyarakat Otokratis Hawaii, seluruh organisasi politik dipandang
sebagai suatu hal yang diambil dari Kahiki. Kata yang identik dengan pulau Tahiti yakni “Tanah
diluar cakrawala”.
Inti dari ceritanya menjelaskan perbandingan yang kontras antara masyarakat Hawaii yang asli
berdasarkan kesetaraan, solidaritas dan hubungan holistik antara manusia dengan alam atau
kekuasaan umumnya. Penggunaan kata “kesetraan” sangat penting untuk dipahami disini.
Karena berkaitan dengan politik masyarakat Hawaii sendiri, yang bermakna dalam wacana
modern Barat. Tapi kata tersebut tidak berhubungan dengan hirarki Barat.
Keaslian dan Konstruksi Sejarah
Pembangunan sejarah dihasilkan oleh konstitusi sosial. Sejarah dari sejarawan diidentifikasikan
sebagai sejarah pula. Itu merupakan definisi praktis yang mencirikan praktisionernya. Meskipun
sejarah terjadi lebih dari itu, mereka berfungsi menggambarkan secara objektifnya. Sejarah dari
Barat juga termasuk, yang berpengaruh pada sejarah Hawaii. Berdasarkan catatan perjalanan
Kapten Cook dan lainnya, sejarah Hawaii sendiri sangat menantang. Jadi ketika antropolog dan
sejarawan Barat mencari tahu sejarah Hawaii pada masa lampau, mereka pasti akan tau itu
sebagai perjuangan dan monopoli identitas.
1. Elemen Pertama, adalah dokumentasi munculnya kontak awal mengenai hubungan antara
aristokrasi dan rakyat jelata. Namun, aristokrasi Hawaii pada periode akhir sangat
endogami, eksploitatif, dan terus-menerus berperang. Masuk akal untuk menduga dalam
situasi seperti ini bahwa mitos tentang "raja asing" dan rakyat jelata itu ada.
2. Elemen kedua, adalah kondisi atau formasi setelah kehancuran demografis populasi
Hawaii, masyarakat perkebunan menjadi semakin multi-etnis, di mana jumlah penduduk
Hawaii semakin berkurang, masyarakat memiliki karakter yang tertutup sehingga
mengisolasi diri mereka dari nilai-nilai berbagi, "kesetaraan," keluarga besar, dan cinta
untuk tanah air, aloha 'aina, yang selama ini harusnya menjadi parameter penting bagi
identitas budaya mereka.
3. Elemen ketiga muncul dalam gerakan Hawaii saat ini, setelah satu setengah abad di mana
orang Hawaii kehilangan populasi dan tanah mereka, dan bahkan cara hidup mereka
(dalam arti budaya mereka). Mereka mulai berupaya mengidentifikasi kembali identitas
mereka sebagai orang Hawaii dari berbagai sumber. Seperti pengetahuan objektif yang
dapat ditemukan di perpustakaan dan museum maupun informasi lisan yang didapat dari
kupuna, orang-orang tua, yang akarnya tidak terletak pada abad ke-18 namun pada abad
ke-19 dan awal abad ke-20.
Politikisasi mitos kedaulatan Hawaii ini cukup kuat untuk mengesankan dirinya sendiri
atas versi standar sejarah Hawaii seperti yang ditulis oleh penjajah kulit putih. Volume yang
terkenal oleh Abraham Forander, An Account of Polynesian Race: Origins and Migrations
(1969), yang pertama kali diterbitkan pada abad terakhir, yang telah digunakan sebagai referensi
standar sampai saat ini, menceritakan versi serupa dari orang asli Hawaii diikuti oleh periode
migrasi dan pembentukan dinasti Hawaii terutama dari Tahiti. Tak perlu dikatakan, Fomander
adalah salah satu penulis yang paling dihargai oleh modem Hawaii yang secara sadar terlibat
dalam mempelajari masa lalu mereka. Dia sangat sering disebut sebagai otoritas terdepan dalam
sejarah Hawaii karena melawan arkeolog baru yang telah mendasarkan model evolusi sosial
Hawaii mereka pada teori antropologi modern.
Mitologi Yunani adalah sekumpulan mitos dan legenda yang berasal dari Yunani
Kuno dan berisi kisah-kisah mengenai dewa dan pahlawan, sifat dunia, dan asal usul serta makna
dari praktik ritual dan kultus orang Yunani Kuno. Mitologi Yunani merupakan bagian
dari agama di Yunani Kuno. Para sejarawan modern mempelajari mitologi Yunani untuk
mengetahui keadaan politik, agama, dan peradaban di Yunani Kuno, serta untuk memperoleh
pemahaman mengenai pembentukan mitos itu sendiri.
Sejarah Hawaii dibangun dari situasi yang sama sekali berbeda. Hal ini, bertentangan
dengan sejarah Yunani, berdasarkan identitas yang sepenuhnya bertentangan dengan modernitas
Barat. Jika yang pertama menemukan sumbernya dalam imajinasi Eropa tentang masa lalunya
sendiri, yang terakhir menemukan sumbernya dalam pengalaman sebenarnya dari konteks
dominasi Euro-Amerika. Sejarah Yunani menginternalisasi pandangan eksternal orang Eropa
lainnya, membuat Yunani, dengan cara ini, nenek moyang Eropa dan bukan sekadar masalah
politik dan ekonomi. Dan tentu saja ditempa oleh elit perifer. Sejarah Hawaii melepaskan diri
dari dominasi Barat dengan memproyeksikan sistem nilai yang dihasilkan dalam konteks modern
ke masa lalu Aborigin. Sejarah semacam ini nampaknya memiliki semacam basis sistemik di
antara masyarakat terjajah di dunia. Sosialisme Afrika dan nilai egalitarian dan ekologis Indian
Amerika diproyeksikan ke masa lalu sebagai esensi dari tradisi budaya yang dapat dihidupkan
kembali dengan dengan masa kini. Kenyataan sejarah Barat mungkin saja sangat bertentangan
dengan representasi ini, namun hal yang tidak relevan ini harus memiliki bukti. Jika sejarah
sebagian besar bersifat mistis, itu karena identitas politik terdiri dari kepentingan masa kini yang
berasal dari masa lalu. Oleh karena itu, masa lalu dibangun sesuai dengan kondisi dan keinginan
orang-orang yang menghasilkan teks sejarah saat ini.