Biologi 6 2021 Virus

You might also like

You are on page 1of 4
e R VIRUS [ Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan Mendeng, ar kata “virus”, kita akan mengaitkannya dengan penyakit. Memang, benar hampir semua virus menimbulkan penyakit, mulai dari yang, ringan seperti flu, sampai yang, mematikan seperti ebola, AIDS, dan SARS. Pernahkah kamu pikirkan bahwa tampaknya semakin banyak penyakil “baru” yang, ditimbulkan oleh jenis virus “baru”? Bagaimanakah virus: yang, awalnya menimbulkan penyakit hanya pada hewan, kemudian dapat menimbulkan penyakit pada manusia, seperti yang terjadi pada avian influenza (Hu burung)? Pengetahuan tentang, sifat-sifat virus bermanfaat untuk mengendalikan virus juya untuk penyakit yang, ditimbulkannya. Dalany bal akan mempelajari sifat-sifat viru dalam kehidupan manusia (Se Dipindai dengan CamScanner Bab 2 Vins e® i SEJARAH PENEMUAN VIRUS Penyelidikan tentang objek-objek berukuran sangat kecil dimulai sejak ditemukannya mikroskop oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Antony van Leeuwenhoek (1632-1723). Berkat penemuan mikroskop tersebut, berbagai penelitian tentang objek-objek mikroskopis mulai berkembang. Berbagai penelitian itu kemudian berkembang semakin pesat sejalan dengan perkembangan mikroskop (hat Gambar 2.1). Mikroskop pertama mampu melihat perbesaran objek hingga 150x ukuran asli. Dengan teknik dan susunan lensa yang semakin disempurna- kan, mikroskop cahaya mampu melihat @ o) © Gambar 2.4 Perkembangan mikroskop: (a) mikros- kop kayu dan kuningan serta (b) mikroskop cahaya Lakukan identifikasi bagian-bagian virus dan fungsinya herdasarkan gambar di samping! Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan pengetahuanmu! ‘Apakah virus dapat berkembang biak? Di mana virus berkembang, biak dan a b. bagaimana caranya? | objek hingga perbesaran 1.000% Kini, dengan mikroskop elektron yang mem- punyai perbesaran lebih dari 10.000, kita dapat melihat objek mikroskopis dengan lebih detail. Perkembangan mikroskop ini mendo- rong berbagai penemuan di bidang biologi, seperti penemuan sel, bakteri, dan partikel mikroskopis yang akan dipelajari berikut, yaitu virus. Penemuan virus melalui perjalanan panjang dan melibatkan penelitian dari banyak ilmuwan. Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit yang menimbulkan bintik ke- kuningan pada daun tembakau. Seorang ilmuwan Jerman bernama Adolf Mayer mendapatkan bahwa penyakit itu menulari tanaman tembakau lain, Mayer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman sehat, teryata tanaman sehat menjadi tertular. Percobaan itu diulang oleh ilmuwan Rusia, Dmitri Ivanovski. Pada saat itu, lembaga Pasteur di Paris telah berhasil menemukan suatu filter (saringan) yang, dapat menyaring bakteri. Ivanovski menyaring yetah tanaman tembakau yang sakit dengan penyaring bakteri. Hasil penyaringan kemudian dioleskan pada tanaman sehat. Tans sehat tersebut kemudian menjadi tertular. Ivanovski menyimpulkan bahwa partikel yang menyerang tembakau tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran sangat Dipindai dengan CamScanner te Biolog $raA pis 1 = atau zat kimia yang diproduksi oleh fersebut, yang lolos dari penyaring bakteri Pada tahun 1897, Martinus Beijerinck, Abli mikrobiologi Relanda menemukan fakta bahwa partikel mikroskopis penye rang tembakau dapat hereproduksi pada tanaman tembakau, tetaps tidak dapat dibakkan pada medium pertumbuhan bakteri. Fakta lainnya menunjukkan bahwa Partikel tersebut tidak mati saat dimasuk kan dalam alkohol, berbeda dengan bakteri Yang mat) ketika dimasukkan dalam alkohol. Beijerinck menyimpulkan bahwa Partikel vang menverang tembakau tersebut sangat kecil dan hanya dapat hidup pada makhiuk hidup yang diserang- nya. Akan tetapi, Beijerinck belum berhasil menemukan struktur dan jenis partikel itu Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley, berhasil meng- kristalkanpartikel yang _menyerang tanaman tembakau tersebut. Partikel mikroskopis tersebut kemudian dinamakan TMV (Tobacco Mosaic Virus) atau virus mosaik tembakau. Sejak itu, penelitian tentang virus terus betkembang. Cabang biologi yang mempelajari virus adalah viralogi (Biggs et al. 2004; Solomon et al 2005). caRI-ciRi virus Jika dibandingkan dengan makhluk hidup, virus mempunyai ciri tersendi Salah satu ciri virus mirip dengan organis- me parasit obligat, yaitu hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Akan tetapi, berbeda dengan organisme parasit, virus hanya memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi dan tidak melakukan aktivitas metabolisme di dalam tubuhnya Ciri virus lainnya adalah virus tidak ber- gerak, tidak membelah din, tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, dan dapat dikristalkan Berikut ini adalah struktur virus secara umum. 1. Virus bersifat aseluler (tidak mem punyai sel). jauh lebih kecil d jus berukuran jauh ; eal paket vyakni berkisar antara 20 rn nikron-300 milimikron (1 mil modo milimikron). Untuk menga diperlukan mil tiny epecaany dapat mencapal y NA atau DNA). oe hablur (kris nukleal 4. Vine umumnya berupa 5 a virus bervariasi. Ada vn berbentuk oval, silinder, polihedral, dan kompleks. Bentuk virus yang kompleks terdiri dari kepala yang berbentuk polihedral, ekor yang berbentuk silinder, dan serabut ekor. Virus berbentuk kompleks misalnya bakteriofag, yaitu jenis virus yang menginfeksi bakteri. Lihat Gambar 2.2. 6. Tubuh virus terutama tersusun atas asam nukleat yang diselubungi oleh protein yang disebut kapsid. a. Asam nukleat DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat) ditemukan pada virus. Akan tetapi, satu jenis virus hanya terdiri dari DNA saja atau RNA saja Sebagai contoh, TMV hanya terdiri dari RNA dan bakteriofag hanya terdiri dari DNA di dalam kapsidnya Asam nukleat pada virus diselubun; oleh kapsid, yang disebut nukleokapsid, Ada serabut hor O camp, A" 2.2 Baktetiotag Dipindai dengan CamScanner dua macam nukleokapsid, yaitu sebagai berikut. 1) Nukleokapsid yang telanjang, misal- nya pada TMV, adenovirus, dan virus util (wart virus), 2) Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, misalnya pada virus influenza dan virus herpes. b. Kapsid Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut kapsomer. Misalnya, kapsid pada TMV terdiri atas satu rantai polipep- tida yang tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein- protein monomer identik, yang masing- masing terdiri dari rantai polipeptida. Virus yang struktur tubuhnya terdiri dari asam nukleat dan selubung protein disebut virion (Raven et al. 2005; Solomon et al. 2005) it_kun Virus bersifat aseluler, berukuran sangat kecil, bentuk bervariasi, terdiri dari asam nukleat dan kapsid, hanya hidup di dalam sel hidup, dan dapat dikristalkan. D. VIRUS PEMAKAN BAKTERI (BAKTERIOFAG) Bakteriofag atau sering disingkat fag ditemukan oleh dua orang ahli mikro- biologi bernama Frederick Twort (1913) dan Felix d’Herelle (1917) sebagai partikel yang menyebabkan sel bakterilisis (pecah). Nama virus ini berasal dari kata bacteria (bahasa Inggris) dan kata phagein (bahasa Yunani) yang artinya makan. Struktur bakteriofag terdiri dari kepala, ekor, dan kaki serabut (lihat kembali Gambar 2.2). Kepala terdiri dari asam nukleat yang diselubungi kapsid berbentuk polihedral. Bagian ekor me- nancap ke kepala. Kaki serabut merupakan perpanjangan ekor yang berfungsi untuk corre ems menancapkan diri ke bagian tubuh bakteri. Para peneliti mengembangkan penge- tahuan tentang virus melalui berbagai penelitian terhadap bakteriofag. Hal ini disebabkan karena bakteriofag mudah untuk dikembangbiakkan pada sel bakteri hidup di laboratorium. Fag yang sering diselidiki adalah fag yang, bersifat parasit pada bakteri £. coli yang, disebut fag T. Fag T terdiri atas kepala berbentuk heksagonal dengan diameter 50-65 mili- mikron dan panjang sampai 200 milimi- kron. Panjang ekornya 100 milimikron Kepala merupakan bagian utama yang pusatnya terdiri atas DNA yang diselu- bungi kapsid. Ekor berupa tubuh ber- sumbat dilengkapi serabut. ‘Ada beberapa fag yang sudah dikenal, yaitu fag T2, T3, T4, 15, T6, dan T7. Secara morfologi, bentuk luar keenam fag tersebut tidak banyak berbeda. Akan tetapi, secara serologi (ilmu yang mempelajari serum) mereka menunjukkan perbedaan yang nyata. Fag T2, T4, dan T6 disebut T genap, termasuk satu golongan serologi. T3 dan 17 termasuk golongan serologi yang lain, sedangkan T3 dan TS berlainan satu sama lain dan juga berbeda dengan golongan serologi T yang lain (Solomon et al. 2005). —. — PERKEMBANGBIAKAN VIRUS Untuk berkembang biak, virus me- merlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel manusia. Ada dua macam cara virus meng- infeksi bakteri, yaitu secara litik dan secara lisogenik. Pada inteksi secara litik, akan menghancurkan sel induk se berhasil melakukan reproduksi, Pada infeksi secara lisogenik, virus tidak meng- hancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengan demikian, virus akan bertambah banyak pada saat sel inang, membelah Pada prinsipnya, cara perkembang- biakan virus pada hewan.maupun pada tumbuhan mirip dengan yang berlangsung, Dipindai dengan CamScanner

You might also like