You are on page 1of 7

Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1.

:9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012

Perbandingan Anestesi Xylazin-Ketamin Hidroklorida dengan Anestesi Tiletamin-


Zolazepam terhadap Frekuensi Denyut Jantung dan Pulsus Anjing Lokal
(COMPARISON EFFECT OF ANESTHESIA XYLAZINE-KETAMINE
HYDROCHLORIDE WITH ANESTHESIA TILETAMINE-ZOLAZEPAM
ADMINISTRATION TO HEART PULSE FREQUENCY AND
PULSE IN LOCAL DOGS)
A. A.G. Oka Dharmayudha 1), I Wayan Gorda 2), A.A.G.Jaya Wardhita \2)
1)
Laboratorium Radiologi 2)Laboratorium Bedah
Fakultas Kedokteran Hewan -UNUD
E-mail : o_dharmayudha@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian anestesi xylazin-
ketamin dengan anestesi tiletamin-zolazepam terhadap frekuensi denyut jantung dan pulsus
pada anjing lokal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola split
in time dengan dua. perlakuan yaitu, perlakuan I : xylazin-ketamin (2 mg/kgbb xylazin,15
mg/kgbb ketamin) dan perlakuan II: tiletamin-zolazepam (20 mg/kgbb), masing-masing
perlakuan menggunakan 5 ekor anjing sebagai ulangan, sehingga secara keseluruhan
anjing yang digunakan sebanyak 10 ekor. Data yang diperoleh dianalisis dengan. Uji Sidik
Ragam. Hasil penelitian diperoleh bahwa perbedaan perlakuan tidak berpengaruh nyata
(P>0,05) terhadap frekuensi denyut jantung dan pulsus, akan tetapi waktu pengamatan
selain anjing dianastesi sangat berpengaruh terhadap frekuensi denyut jantung dan
berpengaruh nyata terhadap frekuensi pulsus.
Kata kunci : xylazin-ketamin, tiletamin-zolazepam, frekuensi denyut jantung, frekuensi
pulsus, anjing lokal.
ABSTRACT
A study to determine the effect of anesthesia xylazine- ketamine hydrochlorida with
anesthesia tiletamine-zolazepam administration to heart pulse frequency and pulse during
anesthetion. The experimental was carried duct on local dog. The experimental design use
was a splite in time with 2 treatment : treatment I xylazin-ketamin ( 2 mg/Kg Body weight
of xylazine ; 15 ing/Kg Body weight ketarnine) and treatment II tiletamine-zolazepam ( 20
mg/Kg Body weight). Each treatment use 5 dogs as refrain so we use 10 dogs for all of the
treatment. Obtain data is analized by various investigated test. Result of this study indicated
that difference of treatment there were no significance, but time of the observed during
anesthesion showed more highly significance and significant to pulse frequency.
Key words : xylazine-ketamine, tiletamine-zolazepam, heart pulse frequency, pulse
frequency, local dogs
PENDAHULUAN digemari adalah anjing. Anjing termasuk
ke dalam Ordo, carnivora, Famili :
Dengan semakin bertambahnya populasi canidae, Class : mamalia (Murray, 1986).
hewan peliharaan maka membawa Menurut Dharma, dkk., (1999) di Bali
pengaruh terhadap animo masyarakat mempunyai dua kelompok anjing yaitu
untuk memelihara hewan kesayangan. anjing kampung (anjing geladak) dan
Diantara hewan kesayangan yang banyak
9
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012

anjing Kintamani yang terdapat di daerah kombinasi yang saling melengkapi antara
Kintamani, etek analgesik dan relaksasi otot serta
sangat baik dan efektif untuk anjing
Kecintaan masyarakat terhadap anjing karena memiliki rentang keamanan yang
memberikan arti tersendiri bagi lebar.
pemiliknya, selain sebagai hewan
peliharaan dan penjaga rumah anjing juga Namun kendala yang ditimbulkan adalah
sudah memiliki nilai ekonomi yang cukup dosis pemberian pada anjing ras yang
tinggi dan mulai disenangi oleh memiliki keragaman yang kompleks,
masyarakat kalangan ekonomi menengah kelebihan dosis pada anjing ras dapat
ke atas. Disamping itu pula anjing berakibat fatal, dan sering anjing
memiliki beberapa keistimewaan antara teranestesi dengan dosis tinggi memiliki
lain; bulunya indah, pintar, lucu, dapat waktu pemulihan yang lama, sehingga
dilatih untuk membantu manusia dan juga dapat menimbulkan rasa panik bagi
bisa menjadi teman bermain. pemilik maupun dokter hewan yang
melakukan operasi. Disamping itu pula
Demikian penting peranan anjing, maka kombinasi xylazin-ketamin hidroklorida
segala sesuatu yang berhubungan dengan dapat mengakibatkan penurunan yang
kesehatannya merupakan hal yang harus nyata pada denyut jantung, output
diutamakan dan harus mendapatkan jantung, volume, stroke, efektifitas
perhatian. Dalam menangani kesehatan ventilasi alveolar, dan transport oksigen
anjing, tidak jarang para dokter hewan (Steve dkk., 1986).
memerlukan transqualizer (penenang) dan
anestetik (obat bius) yang erat kaitannya Agen anestesi lain yang dapat digunakan
dengan pembedahan. Sebelum melakukan selain kombinasi xylazin-ketamin
pembedahan perlu diberikan anestesi liidroklorida adalah kombinasi tiletamin
sesuai dengan kebutuhan apakah anestesi hidroklorida dengan zolazepam
umum atau lokal. Cara pemberian (diazepinon transquilizer), kedua zat ini
anestesi juga bervariasi ada yang dikombinasikan dengan perbandingan
diberikan secara intra vena, yang sama dan mempunyai sirnbol CI-
intramuskuler, inhalasi atau bisa juga 774, preparat tersebut telah dievaluasi
dikombinasikan. melalui injeksi secara parenteral pada
berbagai spesies hewan di laboratorium
Anestesi umum pada anjing dapat (Virbac., 1992), akan tetapi sejauh mana
diberikan secara parenteral atau inhalasi. kombinasi obat ini mampu menutupi efek
Salah satunya adalah kombinasi Xylazin- negatif dari kombinasi xylazin-ketamin
Ketamin Hidroklorida. Kombinasi kedua terutama terhadap denyut jantung dan
obat ini mempunyai beberapa keuntungan pulsus belum banyak diketahui serta
yaitu; ekonomis, mudah dalam untuk mengetahui perbandingan obat
pemberiannya, induksinya yang cepat, anestesi mana yang lebih. efektif dan
mempunyai pengaruh relaksasi yang baik aman sebagai anestesi pada anjing, maka
serta jarang menimbulkan komplikasi dari itu penelitian ini dilakukan.
klinis. Kombinasi kedua obat ini sudah
pernah dilaporkan penggunaannya pada METODE PENELITIAN
anjing dan kucing (Benson, dkk., 1985),
burung unta (Gandini, dkk., 1986). Materi Penelitian
Menurut Walter (1985), kombinasi
xylazin-ketamin merupakan agen

10
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012

Hewan yang digunakan pada penelitian dengan. dua perlakuan yaitu XK 2:15 dan
ini adalah anjing lokal jantan dengan ZZ 20, secara berturut-turut
berat badan 7-10 kg sebanyak 10 ekor. menggunakan dosis 2 mg/kg xylazin
Sebelum dilakukan tindakan anestesi, dengan 15 mg/kg ketamin hidroklorida
dilakukan pemeriksaan fisik dan dan 20 mg/kg Zoletil (zolazepam-
diadaptasikan selama satu minggu. tiletamin). Setiap perlakuan
Bahan dan obat-obatan yang dipakai menggunakan lima ekor anjing sebagai
adalah ketamin hidroklorida (Ketamil 100 ulangan, sehingga jumlah anjing yang
mg/ml diproduksi oleh Ilium, Australia), digunakan adalah 10 ekor. Data yang
xylazin hidroklorida (ilium xylazil diperoleh diuji dengan menggunakan
20mg/ml diproduksi oleh Ilium. Sidik Ragam dan bila di dapatkan hasil
Australia), gabungan tiletamin-zolazepam yang berbeda nyata dilanjutkan dengan
(Zoletil 50 diproduksi oleh uji Wilayah Berganda Duncan (Stell dan
Virbac,Perancis), dan atropin sulfat Totrie, 1989).
(0,25mg/ml).
HAS1L DAN PEMBAHASAN
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan
kombinasi dosis yaitu xylazin 2 mg/kg Total frekuensi denyut jantung
dan ketamin hidroklorida 15mg/kg yang
diberikan secara intramuskuler sebagai Rerata frekuensi denyut jantung disajikan
perlakuan I. Pada perlakuan II diberikan pada Tabel 1. dari pemberian anestesi
anestesi kombinasi tiletamin dan xylazin-ketamin hidroklorida dengan
zolazepam dengan dosis 20 mg/kg secara tiletamin-zolazepam adalah 122,56
intra muskuler. Lima belas menit sebelum x/menit dan 130,0 x/menit dengan rata-
anestesi, diberikan atropin sulfat sebagai rata masing-masing perlakuan 30 menit
premedikasi dengan dosis 0,04 mg/kg sebelum dianestesi (T -30) atau T kontrol,
secara subkutan pada kedua perlakuan. saat mulai teranestesi T(0), saat
Variabel yang diamati adalah frekuensi teranestesi 30 menit T(30), 60 menit
denyut jantung dan pulsus 30 menit T(60), 90 menit T(90 ) adalah 134,4
sebelum dianestesi, saat teranestesi, x/menit, 140,0x/menit 126,0 x/menit,
setelah 30 menit, 60 menit, dan setelah 90 117,0 x/menit dan 114,0 x/menit. Hasil
menit periode teranestes. Frekuensi sidik ragam pada tabel 2 menunjukkan
denyut jantung dihitung dengan bahwa perlakuan memberikan hasil yang
menggunakan stetoskop dan frekuensi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap
pulsus dihitung dengan menekan arteri frekuensi denyut jantung, akan tetapi
femoralis dengan jari. Kedua variabel waktu pengamatan menunjukan
dihitung frekuensinya permenit. perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
terhadap frekuensi denyut jantung pada
Penelitian ini menggunakan Rancangan anjing jantan lokal.
Acak Lengkap (RAL) pola split in time
Tabel 1. Hasil Rata -Rata Total Frekuensi Denyut Jantung pada Setiap Perlakuan
dan Waktu Pengamatan yang Berbeda pada Anjing Jantan Lokal

Perlakuan -30 0 30 60 90 Rerata


X+K 129,6 136,8 125,2 110,8 110,4 122,56
T+Z 139,2 1-13,2 126,8 123,2 117,6 130,0

11
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012

Pengaruh waktu terhadap frekuensi tidak berbeda nyata, sedangkan pada


denyut jantung perlakuan II: tiletamin-zolazepam
(20mg/kgbb) mengalami peningkatan
Pengaruh waktu pada frekuensi denyut yang sangat nyata. Pada T (0) dan
jantung ; T (0) berbeda sangat nyata mengalami penurunan pada T (30) -
terhadap T (90), T (60) dan terhadap T T(90).
(30) sedangkan dengan T (-30) tidak
berbeda nyata. T (60) tidak berbeda nyata Total frekuensi pulsus
terhadap T (90).
Rerata total frekuensi pulsus disajikan
pada Tabel 4, yakni dengan pemberian
anestesi xylazin-ketamin hidroklorida
dengan tiletamin-zolazepam adalah
116,56x/menit dan 115,60 x/menit
dengan rata-rata masing-masing
perlakuan 30 menit sebelum dianestesi
(T-30) atau T kontrol, saat mulai
teranestesi T(0), saat teranastesi 30 menit
Keterangan: FDJ (Frekuensi Denyut T(30), 60 menit T(60), 90 menit T(90)
Jantung(x/ menit)
adalah 116,8 x/menit,124,8 x/menit 115,6
Perlakuan I : Anestesi xylazin-ketamin
hidroklorida x/menit, 114,0 x/menit dan 109,2 x/menit.
Perlakuan II : Anestesi tiletamin- Hasil sidik ragam pada Tabel 5
zolazepam menunjukkan bahwa perlakuan
memberikan hasil tidak berbeda nyata,
Perlakuan 1 : xylazin (2 mg/kgbb), akan tetapi waktu pengamatan
ketamin (15 mg/kg BB) mengalami menunjukan perbedaan yang nyata
peningkatan yang sangat nyata dibanding terhadap frekuensi pulsus pada anjing
T (-30) terhadap T (0) dan mengalami jantan lokal.
penurunan pada T (30 ) dan T (60), T (90)

Tabel 2. Rerata frekuensi pulsus pada setiap perlakuan dan waktu pengamatan yang
berbeda pada anjing jantan lokal.

Perlakuan -30 0 30 60 90 Rerata


X+K 116,4 123,2 118,0 114,4 110,8 116,56
T+Z 117,2 126,4 113,2 113,6 107,6 115,6

Pengaruh waktu terhadap frekuensi tidak berbeda nyata, terhadap T (30).


pulsus Pada Lampiran 2, perlakuan I : Xylazin
(2mg/kgbb), ketamin (15mg/kgbb)
Pengaruh waktu terhadap firekuensi mengalami peningkatan nyata dibanding
pulsus : T (0) berbeda nyata terhadap T T (-30) terhadap T (0) dan menurun pada
(60) dan T (90), sedangkan dengan T (- T (30) - T (90), sedangkan pada
30) tidak berbeda nyata. T (0) dan T (-30) perlakuan II : Tiletamin-zolazepam (20
12
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012

mg/kg BB) mengalami peningkatan yang jantung. Hal ini sesuai dengau pendapat
nyata pada T (0) dan mengalami Virbac, (1992) yang menyatakan bahwa
penurunan pada T (30) sampai dengan T anestesi tiletamin-zolazepam pada anjing
(90). dapat menimbulkan takikardia,
peningkatan tekanan darah yang bersifat
sementara dan induksi polipnea.
Peningkatan denyut jantung pada anjing
disebabkan efek tiletamin-zolazepam
dapat mencapai jantung dan merangsang
saraf simpatis. Cohen, (1979)
menyatakan, efek anestesi umum selain
mengenai susunan saraf pusat juga
sampai pada jantung, Denyut jantung
Ket, FP: Frekuensi Pulsus(x/menit) berada di bawah kontrol saraf otonom dan
Perlakuan I : Anestesi xylazin- perangsangan saraf simpatis pada jantung
ketamin hidroklorida dapat meningkatkan denyut jantung dan
Perlakuan II : Anestesi tiletamin- intensitas jantung (Knight, 1989). Hasil
zolazepam penelitian ini sesuai dengan Cullen dan
Reynoldson (1997), yang membuktikan
Pembahasan
bahwa anestesi tiletamin-zolazepam dapat
menyebabkan peningkatan tekanan arteri
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan denyut jantung pada anjing.
pada kedua perlakuan mengalami
peningkatan frekuensi denyut jantung dan
Perbedaan waktu pengamatan
frekuensi pulsus dibanding kontrol (T-30)
menunjukkan hasil yang berbeda sangat
dan mengalami penurunan pada T (30) -
nyata terhadap frekuensi denyut jantung
T (90) setelah pemberian. Hasil penelitian
dan berbeda nyata terhadap frekuensi
ini menunjukkan bahwa perbedaan
pulsus. Meningkatnya frekuensi denyut
perlakuan yang diberikan tidak berbeda
jantung dan pulsus pada perlakuan 1
nyata terhadap frekuensi denyut jantung
disebabkan oleh pengaruh ketamin
dan pulsus pada anjing lokal jantan. Hal
sebagai perangsang kardiovaskuler,
ini disebabkan oleh kedua perlakuan yang
dimana adanya efek antidysrhthymia
diberikan tenyata memberikan kekuatan
yang mencegah reflek adrenergik hasil
yang sama pada perangsangan
reaksi dari pembuluh darah sekelilingnya
kardiovaskuler yaitu menaikkan tekanan
menurun mengakibatkan terjadinya
darah sistolik daa diastolik dan kecepatan
vasodilatasi pada jaringan terutama oleh
pulsus meningkat (Aitkison dan
reseptor α- adrenergik dan vasokonstriksi
Rushman, 1993).
oleh reseptor β (Smith dan Aitkenheard,
1996). Pada menit ke-30 sampai menit
Walaupun secara statistik perbedaan
ke-90 terjadi penurunan dimana efek dari
perlakuan yang digunakan memberikan
xylazin sudah mulai terlihat. Xylazin
pengaruh yang sama terhadap denyut
menyebabkan penurunan aktivitas
jantung dan frekuensi pulsus, tetapi rerata
simpatetik dan efek depresor pada umpan
denyut jantung pada tiletamin-zolazepam
balik baroreseptor dan inenunmkan
jauh lebih tinggi dari pada xylazin-
tekanan vagal yang dihasilkan oleh
ketamin hidroklorida. Perbedaan denyut
ketamin pada penurunan denyut jantung
jaatung tersebut terjadi karena anestesi
(Mustafa, dkk., 2000). Hasil ini sesuai
tiletamin-zolazepam lebih kuat pada
dengan penelitian Sepiawati (2002), yang
13
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012

membuktikan bahwa kombinasi dosis Saran


xylazin (2 mg/kgbb) dan ketamin (15
mg/kgbb) dapat meningkatkan frekuensi Anestesi xylazin-ketamin dengan anestesi
denyut jantung saat teranestesi pada teletamin-zolazepam aman digunakan
anjing lokal. sebagai agen anestesi pada anjing lokal,
karena kedua anestesi ini tidak
Meningkatnya frekuensi denyut jantung menimbulkan efek yang berbeda pada
dan frekuensi pulsus pada perlakuan II frekuensi denyut jantung dan pulsus.
disebabkan oleh efek tiletamin-zolazepam Sedangkan anestesi xylazin-ketamin
dapat mencapai jantung dan merangsang dengan anestesi teletamin-zolazepam
saraf simpatis. Eenstein, dkk., (1994), dapat menstimuli sistem kardiovaskuler
menyatakan kombinasi tiletamin- dan sistem pernafasan sehingga tidak
zolazepam dapat meningkatkan takikardia disarankan diberikan pada anjing yang
dengan pengaruh sedikit pada tekanan mengalami gangguan pada sistem
darah arteri dan out put jantung. Hasil kardiovaskuler maupun sistem
penelitian ini sesuai dengan penelitian pernafasan. Olehkarena itu perlu
Cullen dan Reynoldson (1997), yang dilakukan penelitian lebih lanjut pada
membuktikan bahwa anestesi tiletamin- kedua anestesi ini dalam dosis yang
zolazepam dapat menyebabkan berbeda.
peningkatan denyut jantung dan tekanan
rerata arteri pada anjing. Sedangkan DAFTAR PUSTAKA
penurunan denyut jantung saat teranestesi
pada T(30) - T(90) disebabkan oleh Aitkisan, R.S dan G.B. Rushman. 1993.
anestesi tiletamin-zolazepam tidak f.ee 's Synopsis of Anesthesia, The
Iowa State University Press, James
mengalami pcrubahan yang nyata pada Lowa, USA.
denyut jantung (Hellyer, dkk,, 1989).
Benson, G.J, J.C. Thurmon, W.J
SIMPULAN DAN SARAN Tranquilli, dan C.W. Smith. 1985.
Cardiopulmonary Effects of an
Simpulan Intravenous Infusion of
Ouaifenesin,Kelamine,,and
Pemberian anestesi xylazin-ketamin Xylazine in Dogs. Am. J. Vet. Res.
hidroklorida dengan anestesi Vol. 49 : 1896-1898.
tiletamin-zolazepam tidak menimbulkan
Booth, N.H., DM. Jl.Mayer, dan L.E, Me.
efek yang berbeda terhadap frekuensi Donald. 1977. Velerinery
denyut jantung dan frekuensi pulsus pada Pharmacology. The Iowa State
anjing jantan lokal. Sedangkan waktu University Press. USA Hal: 295-
pengamatan pada pemberian anestesi 297.
xylazin-ketamin hidroklorida dengan
anestesi tiletamin-zolazepam sangat nyata Cullen, LK, dan J.A. Reynoldson. 1997.
Effects Tiletamine/Zolazepam
meningkatkan frekuensi denyut jantung
Premedication on Propofol
dan pulsus saat induksi dan mengalami Anesthesia in Dogs. Vet.Rec. : 140 :
penurunan saat pengamatan 30, 60 dan 90 363-6.
menit teranestesi pada anjing lokal jantan.
Dliarma, DM, N, Hartuiingsih, M. D.
Rudyanto. 1999. Anjing Bali
Pemuliabiakan dan Pelestarian,
Penerbit Kauisius.

14
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012

Gandini, G.G.M., R.H Keffen, R.E.J. Soma. L.R. 1979. Preanasthetic


Barrough, dan H. Fleedes. 1986. An Medication.Dalam Textbook of
Anesthetic Combination of Veterinary Anestesia L.R.Soma
Ketamine, Xylazine and .Macmillan Publishing Co.,
Alphaxalone-alphadalone in Oestrcl Inc.USA.: 149-150.
(Sinithiocamelus). Vet. Rec. 118:
729-730. Smith,G. dan A.R. Aitkenheard. 1996.
Text Book of Anestesia. Iowa States
HellyerJP,, W W. Muir, J.A. Hubble, dan University Press.Ameus Iowa .USA.
J, Sally. 1989. Cardi or expiratory
Effect of The Intravenous Steel, R.G.D. dan J.H Torrie. 1989.
Administration of Tiletamin- Principle and Procedures of
Zolazepam to Dogs.18(2); 160-5 Statistic.Prinsip dan Prosedur
(medline). Statistik Suatu Pendekatan
Biometrik Alih Bahasa Bambang
Hieder, H. J,H A. Prufer, P. Mischke dan Siunantri.PT.Grainedia Jakarta:
S. Oetjen. 1993. Clinical 168-229,
Experience. With an Injectable
Anesthetic Combination of Steve, C, Haskins, John, P. Far\'er, T.B.
Teletamine and Zolazepam in Cats. 1986. Xylazine and Kelamine in
Veterinary Bulletin. 63(2): 184. Dogs. Am. J. Vet. Res. : 636-640.

Knight, D.H, 1989. Heart Rate. Dalam Wulandari, N. 1998. Peruhahan


Textbook of Veterinery Internal Klinikpada Kucing Lokal selama
MedicuieJDisease of the Dogs and Pembiusan dengan Telstamin-
Cat. SJ. Ettiiiger (ed.) 3th ed. W,B. Zolazepam. Skripsi. Fakultas
savuiders Company. Philadelphia. Kedoktetan Hewan, Universitas
USA. : 901. Udayana, Denpasar,

Mustafa, Yilmaz Koc,Fahretti Alkan, Wilson, R.P., I.S. Zagon, D.R. Larach,
Zeki Ogurtan. 2000. The Effect of dan C.M Lang. 1993.
Xylazine -Ketamine and Diazepam- Cardiovascular and Respiratory
Ketamine.QJVR. Effects of rih.tamin-Zo!azepam.
Pharmacol. Biochem. Behav. : 1-8.
Murray, F.E. 1986. Zoo and Wild Animal (Medline).
Medicine.2M ed.Saunders Company
Philadelpia. Toronto London. Walter, H.H. 1985. Xylazin-Pentobarbital
Anasthesia in Dog and Its
Sepiawati, M. 2002. Pengaruh Kambinasi Antagonism Yohimbin. Am. J. Vet.
Xylazin-Ketamin Hidroklohda Ress : 852-855.
Terhadap Frekuensi Denyut Jantung
dan Nafas pada Anjing Lokal. Wilson dan Gisvold. 1982. Teks Book of
Skripsi. Fakultas Kedokteran Organic Medical and
Hewan, Universitas Udayana, Pharmaceutical Chemistry. Edisi ke-
Denpasar. 8. Diterjemahkan oleh Fatali,
Medisinal Organik. IKID. Semarang
Press

15

You might also like