Professional Documents
Culture Documents
2784 1 3803 1 10 20121114
2784 1 3803 1 10 20121114
:9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012
anjing Kintamani yang terdapat di daerah kombinasi yang saling melengkapi antara
Kintamani, etek analgesik dan relaksasi otot serta
sangat baik dan efektif untuk anjing
Kecintaan masyarakat terhadap anjing karena memiliki rentang keamanan yang
memberikan arti tersendiri bagi lebar.
pemiliknya, selain sebagai hewan
peliharaan dan penjaga rumah anjing juga Namun kendala yang ditimbulkan adalah
sudah memiliki nilai ekonomi yang cukup dosis pemberian pada anjing ras yang
tinggi dan mulai disenangi oleh memiliki keragaman yang kompleks,
masyarakat kalangan ekonomi menengah kelebihan dosis pada anjing ras dapat
ke atas. Disamping itu pula anjing berakibat fatal, dan sering anjing
memiliki beberapa keistimewaan antara teranestesi dengan dosis tinggi memiliki
lain; bulunya indah, pintar, lucu, dapat waktu pemulihan yang lama, sehingga
dilatih untuk membantu manusia dan juga dapat menimbulkan rasa panik bagi
bisa menjadi teman bermain. pemilik maupun dokter hewan yang
melakukan operasi. Disamping itu pula
Demikian penting peranan anjing, maka kombinasi xylazin-ketamin hidroklorida
segala sesuatu yang berhubungan dengan dapat mengakibatkan penurunan yang
kesehatannya merupakan hal yang harus nyata pada denyut jantung, output
diutamakan dan harus mendapatkan jantung, volume, stroke, efektifitas
perhatian. Dalam menangani kesehatan ventilasi alveolar, dan transport oksigen
anjing, tidak jarang para dokter hewan (Steve dkk., 1986).
memerlukan transqualizer (penenang) dan
anestetik (obat bius) yang erat kaitannya Agen anestesi lain yang dapat digunakan
dengan pembedahan. Sebelum melakukan selain kombinasi xylazin-ketamin
pembedahan perlu diberikan anestesi liidroklorida adalah kombinasi tiletamin
sesuai dengan kebutuhan apakah anestesi hidroklorida dengan zolazepam
umum atau lokal. Cara pemberian (diazepinon transquilizer), kedua zat ini
anestesi juga bervariasi ada yang dikombinasikan dengan perbandingan
diberikan secara intra vena, yang sama dan mempunyai sirnbol CI-
intramuskuler, inhalasi atau bisa juga 774, preparat tersebut telah dievaluasi
dikombinasikan. melalui injeksi secara parenteral pada
berbagai spesies hewan di laboratorium
Anestesi umum pada anjing dapat (Virbac., 1992), akan tetapi sejauh mana
diberikan secara parenteral atau inhalasi. kombinasi obat ini mampu menutupi efek
Salah satunya adalah kombinasi Xylazin- negatif dari kombinasi xylazin-ketamin
Ketamin Hidroklorida. Kombinasi kedua terutama terhadap denyut jantung dan
obat ini mempunyai beberapa keuntungan pulsus belum banyak diketahui serta
yaitu; ekonomis, mudah dalam untuk mengetahui perbandingan obat
pemberiannya, induksinya yang cepat, anestesi mana yang lebih. efektif dan
mempunyai pengaruh relaksasi yang baik aman sebagai anestesi pada anjing, maka
serta jarang menimbulkan komplikasi dari itu penelitian ini dilakukan.
klinis. Kombinasi kedua obat ini sudah
pernah dilaporkan penggunaannya pada METODE PENELITIAN
anjing dan kucing (Benson, dkk., 1985),
burung unta (Gandini, dkk., 1986). Materi Penelitian
Menurut Walter (1985), kombinasi
xylazin-ketamin merupakan agen
10
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012
Hewan yang digunakan pada penelitian dengan. dua perlakuan yaitu XK 2:15 dan
ini adalah anjing lokal jantan dengan ZZ 20, secara berturut-turut
berat badan 7-10 kg sebanyak 10 ekor. menggunakan dosis 2 mg/kg xylazin
Sebelum dilakukan tindakan anestesi, dengan 15 mg/kg ketamin hidroklorida
dilakukan pemeriksaan fisik dan dan 20 mg/kg Zoletil (zolazepam-
diadaptasikan selama satu minggu. tiletamin). Setiap perlakuan
Bahan dan obat-obatan yang dipakai menggunakan lima ekor anjing sebagai
adalah ketamin hidroklorida (Ketamil 100 ulangan, sehingga jumlah anjing yang
mg/ml diproduksi oleh Ilium, Australia), digunakan adalah 10 ekor. Data yang
xylazin hidroklorida (ilium xylazil diperoleh diuji dengan menggunakan
20mg/ml diproduksi oleh Ilium. Sidik Ragam dan bila di dapatkan hasil
Australia), gabungan tiletamin-zolazepam yang berbeda nyata dilanjutkan dengan
(Zoletil 50 diproduksi oleh uji Wilayah Berganda Duncan (Stell dan
Virbac,Perancis), dan atropin sulfat Totrie, 1989).
(0,25mg/ml).
HAS1L DAN PEMBAHASAN
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan
kombinasi dosis yaitu xylazin 2 mg/kg Total frekuensi denyut jantung
dan ketamin hidroklorida 15mg/kg yang
diberikan secara intramuskuler sebagai Rerata frekuensi denyut jantung disajikan
perlakuan I. Pada perlakuan II diberikan pada Tabel 1. dari pemberian anestesi
anestesi kombinasi tiletamin dan xylazin-ketamin hidroklorida dengan
zolazepam dengan dosis 20 mg/kg secara tiletamin-zolazepam adalah 122,56
intra muskuler. Lima belas menit sebelum x/menit dan 130,0 x/menit dengan rata-
anestesi, diberikan atropin sulfat sebagai rata masing-masing perlakuan 30 menit
premedikasi dengan dosis 0,04 mg/kg sebelum dianestesi (T -30) atau T kontrol,
secara subkutan pada kedua perlakuan. saat mulai teranestesi T(0), saat
Variabel yang diamati adalah frekuensi teranestesi 30 menit T(30), 60 menit
denyut jantung dan pulsus 30 menit T(60), 90 menit T(90 ) adalah 134,4
sebelum dianestesi, saat teranestesi, x/menit, 140,0x/menit 126,0 x/menit,
setelah 30 menit, 60 menit, dan setelah 90 117,0 x/menit dan 114,0 x/menit. Hasil
menit periode teranestes. Frekuensi sidik ragam pada tabel 2 menunjukkan
denyut jantung dihitung dengan bahwa perlakuan memberikan hasil yang
menggunakan stetoskop dan frekuensi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap
pulsus dihitung dengan menekan arteri frekuensi denyut jantung, akan tetapi
femoralis dengan jari. Kedua variabel waktu pengamatan menunjukan
dihitung frekuensinya permenit. perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
terhadap frekuensi denyut jantung pada
Penelitian ini menggunakan Rancangan anjing jantan lokal.
Acak Lengkap (RAL) pola split in time
Tabel 1. Hasil Rata -Rata Total Frekuensi Denyut Jantung pada Setiap Perlakuan
dan Waktu Pengamatan yang Berbeda pada Anjing Jantan Lokal
11
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012
Tabel 2. Rerata frekuensi pulsus pada setiap perlakuan dan waktu pengamatan yang
berbeda pada anjing jantan lokal.
mg/kg BB) mengalami peningkatan yang jantung. Hal ini sesuai dengau pendapat
nyata pada T (0) dan mengalami Virbac, (1992) yang menyatakan bahwa
penurunan pada T (30) sampai dengan T anestesi tiletamin-zolazepam pada anjing
(90). dapat menimbulkan takikardia,
peningkatan tekanan darah yang bersifat
sementara dan induksi polipnea.
Peningkatan denyut jantung pada anjing
disebabkan efek tiletamin-zolazepam
dapat mencapai jantung dan merangsang
saraf simpatis. Cohen, (1979)
menyatakan, efek anestesi umum selain
mengenai susunan saraf pusat juga
sampai pada jantung, Denyut jantung
Ket, FP: Frekuensi Pulsus(x/menit) berada di bawah kontrol saraf otonom dan
Perlakuan I : Anestesi xylazin- perangsangan saraf simpatis pada jantung
ketamin hidroklorida dapat meningkatkan denyut jantung dan
Perlakuan II : Anestesi tiletamin- intensitas jantung (Knight, 1989). Hasil
zolazepam penelitian ini sesuai dengan Cullen dan
Reynoldson (1997), yang membuktikan
Pembahasan
bahwa anestesi tiletamin-zolazepam dapat
menyebabkan peningkatan tekanan arteri
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan denyut jantung pada anjing.
pada kedua perlakuan mengalami
peningkatan frekuensi denyut jantung dan
Perbedaan waktu pengamatan
frekuensi pulsus dibanding kontrol (T-30)
menunjukkan hasil yang berbeda sangat
dan mengalami penurunan pada T (30) -
nyata terhadap frekuensi denyut jantung
T (90) setelah pemberian. Hasil penelitian
dan berbeda nyata terhadap frekuensi
ini menunjukkan bahwa perbedaan
pulsus. Meningkatnya frekuensi denyut
perlakuan yang diberikan tidak berbeda
jantung dan pulsus pada perlakuan 1
nyata terhadap frekuensi denyut jantung
disebabkan oleh pengaruh ketamin
dan pulsus pada anjing lokal jantan. Hal
sebagai perangsang kardiovaskuler,
ini disebabkan oleh kedua perlakuan yang
dimana adanya efek antidysrhthymia
diberikan tenyata memberikan kekuatan
yang mencegah reflek adrenergik hasil
yang sama pada perangsangan
reaksi dari pembuluh darah sekelilingnya
kardiovaskuler yaitu menaikkan tekanan
menurun mengakibatkan terjadinya
darah sistolik daa diastolik dan kecepatan
vasodilatasi pada jaringan terutama oleh
pulsus meningkat (Aitkison dan
reseptor α- adrenergik dan vasokonstriksi
Rushman, 1993).
oleh reseptor β (Smith dan Aitkenheard,
1996). Pada menit ke-30 sampai menit
Walaupun secara statistik perbedaan
ke-90 terjadi penurunan dimana efek dari
perlakuan yang digunakan memberikan
xylazin sudah mulai terlihat. Xylazin
pengaruh yang sama terhadap denyut
menyebabkan penurunan aktivitas
jantung dan frekuensi pulsus, tetapi rerata
simpatetik dan efek depresor pada umpan
denyut jantung pada tiletamin-zolazepam
balik baroreseptor dan inenunmkan
jauh lebih tinggi dari pada xylazin-
tekanan vagal yang dihasilkan oleh
ketamin hidroklorida. Perbedaan denyut
ketamin pada penurunan denyut jantung
jaatung tersebut terjadi karena anestesi
(Mustafa, dkk., 2000). Hasil ini sesuai
tiletamin-zolazepam lebih kuat pada
dengan penelitian Sepiawati (2002), yang
13
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012
14
Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.1. :9-15
ISSN : 2085-2495 Pebruari 2012
Mustafa, Yilmaz Koc,Fahretti Alkan, Wilson, R.P., I.S. Zagon, D.R. Larach,
Zeki Ogurtan. 2000. The Effect of dan C.M Lang. 1993.
Xylazine -Ketamine and Diazepam- Cardiovascular and Respiratory
Ketamine.QJVR. Effects of rih.tamin-Zo!azepam.
Pharmacol. Biochem. Behav. : 1-8.
Murray, F.E. 1986. Zoo and Wild Animal (Medline).
Medicine.2M ed.Saunders Company
Philadelpia. Toronto London. Walter, H.H. 1985. Xylazin-Pentobarbital
Anasthesia in Dog and Its
Sepiawati, M. 2002. Pengaruh Kambinasi Antagonism Yohimbin. Am. J. Vet.
Xylazin-Ketamin Hidroklohda Ress : 852-855.
Terhadap Frekuensi Denyut Jantung
dan Nafas pada Anjing Lokal. Wilson dan Gisvold. 1982. Teks Book of
Skripsi. Fakultas Kedokteran Organic Medical and
Hewan, Universitas Udayana, Pharmaceutical Chemistry. Edisi ke-
Denpasar. 8. Diterjemahkan oleh Fatali,
Medisinal Organik. IKID. Semarang
Press
15