‘Hana Eliyort
Laborctorium Anatom Veteriner
BAB IT
COLUMNA VERTEBRALIS DAN THORAX
Skeleton tulang belakang dan dada terbagi menjadi :
vere
1. Columna vertebrate yang terditi dari vertebrae cervical, theracalis, (dads)
(rinaqee3pimbats sacralis dan vertebrae coccygealis ( eau nies) => Oot
2. Thorax, yang terdiri dari costae dan sternum (deider)
[vuieng rus
A. COLUMNA VERTEBRALE
Columna vertebrale merupakan rangkaian ruas tulang, yang tersusun dari kuduk
hingga ke ujung ekor. Ruas tulang vertebrae termasuk tipe ossa irregularia.
Columna Vertebrale memiliki fungsi utama_sebagal :
1. Penerus tenaga dorong dari kaki belakang ke tubuh bagian depan saat
hewan bergerak
2. Penggantung dan penahan berat organ jeroan .
3, Wadah bagi medulia spinalis yang terbentuk sepanjang canalis vertebralis.
4, Alat gerak yang memerlukan fleksibilitas contohnya pada gerak lari gallop
hewan carnivora
(Os mandibula
Gambar 28. Skeleton Kambing
29Hone Eliyani
Laberatorium Anatom Veteriner
‘Tabel 1. Susunan Columna Vertebrale Manusia dan Hewan Domestik
Species v y : 7 7
Cervicalis | Thoracalis “
Manusia 7 eaealls Larnbats a Coceygeals
Se z ie (7-19) [6 67) [5 15-21
Domba 2 1312414) | 6 (7) 5 18-20
nt z 13 6(7) 5 12-16
ee Z B 6-7 5 16-24
pee |e Le wii | 76 | 3 20.23
Babi 7 14.15 (13-16) | 6-7(5-8) | __ 4 30-23
Ayam 3 + i 2
l
Sumber : Modifikasi Pavaux
1 | Foramen vertebrale
Tabel 2. Ciri Umum Ruas Vertebrae berupa bentukan khas antara lain :
7 Tubang pada ruas vertebrae yang membentuk
canalis vertebralis
zsaluran untuk medulla spinalis
‘analis vertebralis
2 _| Corpus vertebrale
: badan tulang yang tebal permukaan cranial
membentuk caput, permukaan caudal
membentuk cavitas.
=igi di bidang median dari ventral corpus
Crista ventralis
3 | Arcus vertebrale
:atap kubah di dorsal corpus
Incisura vertebrale
:torehan di dasar kubah pada sisi cranial dan
caudal sebagai Incisura vertebralis cranialis dan
caudalis
}Foramen intervertebrale
Tlubang-celah yang terbentuk oleh incisura
cranialis dan caudalis dari 2 ruas tulang yang
berurutan
Foramen vertebrale
: lubang tembus di dinding lateral arcus
laterale
Spatium interarcuale
peelah yang terbentuk antara dua arcus ruas
vertebrae yang berurutan
4 | Procesus
oak 7 taju melintang ke lateral menjulur dari arcus
>For. tranversarius :lubang dari canalis dalam proc.transversus
spinosus : taju duri menjulur di dorsal arcus
aticularis cranialis dan : taju kecil untuk hubungan sendi antar 2 ruas
caidas vertebrae yang berurutan. Masing2. sepasang di
cranial dan spasang di caudal
30‘Hone Elyani
Laboratorium Anatomi Veteriner
Processus spinosus
Processus arte. caudalis \ Processus arte.cranialis
~ Processus transversus
Gambar 29 : Struktur Vertebrale, tampak caudal
~ 1.Vertebrae cervicalis
Vertebrae cervicalis pada hewan domestik pada umumnya terdiri dari 7
ras. Bentuk dan struktur antara tujuh ruas tersebut cukup bervarisi. Ruas
tulang dua rangkaian pertama dan dua rangkaian terakhir masing-masing
memiliki citi istimewa. Ruas tulang ke tiga, empat dan lima hampir serupa
dalam struktur dan bentuk, kecuali panjangnya agak berbeda.
Pada kebanyakan hewan, taju duri yang mengarah ke dorsal
(processus spinosus) tumbuh menonjol, kecuall pada kuda. Taju ink makin
kebelakang makin meninggi, umumnya condong ke depan.
neve a
ea costalis caudale
Processus tronsversus
Gambar 30 : 7 Ruas Vertebrae Cervicalis Sapi (A) Lamina,
31‘Hana Elian
Laboratorium Anatom Veteriner
‘ANertebrae cervicalis I
Tulang ini diberi nama khusus os Atlas, terangkai di belakang cranium
(tepatnya di belakang condylus occipitale).
Bentuk ruas os atlas menyesuaikan dengan cranium sehingga corpus yang
tebal tidak ditemukan, digantikan bentukan arcus ventralis dengan crista:
ventralis.
Processus transversus berubah bentuk sebagai alae atlantis, yang
merupakan salah satu ciri khas os atlas. Di antara alae dengan arcus ventralis
terbentuk ceruk : fossa atlantis. Pada permukaan dorsal alae ditemukan lubang
foramen alare, yang tembusannya bersebelahan dengan lubang foramen
vertebrale laterale yang berada di lateral arcus.
Arcus dorsalis tidak ditumbuhi taju duri, namun digantikan bungkul
tuber(culum) dorsalis. Di bagian cranial arcus terdapat permukaan sendi yang
licin sebagai pasangan untuk condylus occipital yaitu fovea articularis cranialis.
Sedangkan di caudal terdapat dua permukaan sendi yaitu fovea dentis untuk
dens Axis dan fovea articularis caudalis untuk processus articularis cranialis os
axis, Fovea dentis berupa legokan dangkal di bidang median, sedangkan fovea
articularis caudalis berada di lateral fovea dentis.
Tubercukim dorsalis = proc. yp qosur
Alae ‘
Atlantis 1) Foromen vertebrele laterale
Posteaes i
Tranwvercug ,
Gambar 31: Os Atlas Kuda, Tampak dorsal
32Hana Eliyani
Laberaterium Anatomi Veteriner
Catatan
Anjing : foramen
alare berubah be i Incisura alaris
omnes entuk menjadi
it tambahan berupa ) foramen transversus pada caudal alae.
Foramen vertebrale laterale et alare
Gambar 32 : Os atlas Sapi (Kin), Anjing (Kanan), tampak dorsal
B.Vertebrae cervicalis I
Tulang ini mempunyai nama khusus os axis atau os epistropheus.
Corpus dari tulang ini tebal, terdapat crista ventralis. Ciri khas tulang ini
adalah penjuluran taju di cranial corpus : dens axis=dens epistropheus atau
processus odontoideus. Permukaan ventral dens axis yang licin membentuk
facies articularis ventralis. Di Ikedua sisi ateral dens axis terdapat taju sendi
yaitu processus articularis cranialis.
Arcus os axis memiliki processus transversus. tumbuh kecil tidak
sempurna. Di processus tsb juga ada foramen transversus. Taju duri procesus
spinosus tumbuh subur. Taju ini jika dilihat dari lateral ; pada kuda bentuknya
‘memanjang, karena corpus kuda relatif pajang, bagian caudal terbelah dua :
pada sapi berbentuk segi panjang tanpa terbelah, pada anjing taju ini menjulur
kedepan maupun kebelakang sedangkan pada babi hanya mejulur ke belakang.
Di caudal arcus terdapat sepasang taju sendi processus articularis caudalis.
33free Termuteaan send halur
Laberatorism Anatomi Veteriner . Paces articularis .
For. Vertebrale laterale
Dens axis
~~. processus articuloris coudalis
(terbetah a)
Faues acne Corea Ventralis ,
Vane cata! (Gambar 33: Os Axis kuda, Tampak samping
Processus spinosus tidak tenbelah spinosus menjulur ke cranial dan caudal
Dens axis é Dens axis
Processus
Fer. trenversarius Spinesus.
roe eel terse < Babi Penjulurann ya
haya + ke areal caudol
Gambar 34 : Os Axis sapi (Kiri) dan anjing (kanan)
C. Vertebrae cervicalis ill, IV dan V
Tiga ruas tulang ini memiliki bentuk dan struktur hampir mirip,
perbedaannya adalah makin kebelakang ras tulang makin memendek.
Ciri umum yang menonjol adalah processus transversus yang terbagi dua,
yang ke depan menjulur ke ventral yang ke belakang menjulur ke dorsal.
34‘Hana Elian
Laboratorium Anatom Veteriner
Ruas tulang leher VI memiliki citi khusus pada processus transversus. Pada
Kuda, taj ini bercabang tiga ke ssi cranial, caudal dan dorsal. Pada golongan
ruminantia, carnivora dan babi, processus ini membentuk lamina (Lihat gambar
30) ME
-E, Vertebrae cervicalis VII
Ruas tulang terakhir ini khas pada processus tansversus yang hanya punya
satu penjuluran. Ruas ini berhubungan dengan os costae I, sehingga terbentuk
permukaan sendi di caudal corpus yaitu fovea costale caudalis. (Lihat gambar
30,
Processus spinosus ruas Vil pada semua hewan pada umumnya terlihat
paling tinggi.
2.Vertebrae Thoracalis
Ruas tulang thorax ini memiki corpus pendek dan tebal dengan sejumlah
Permukaan sendi untuk os costae yang melekat di bawahnya. Ciri khas lain
terlihat pada tinggi dan arah processus spinosus. Stuer tetalehys mummy
Proc. Qesretteeey lars.
Sebutan Vertebrae diafragmatica sering ditujukan pada 3 ruas terakhir ‘membenwle
dengan ciri processus spinosus mengarah tegek lurus serta pendek. Bentuk P4899
bidang sendi bagian cranial bertipe arcus sedangkan bagian caudal bertipe
radius, sehingga memungkinkan gerakan 3 ruas terakhir ini jauh lebih flexibel
dibanding ruas-ruas di depannya.
‘Corpus membentuk 2 pasang permukaan sendi yang licin, di depan dan
di belakang yaitu fovea costale craniale dan fovea costale caudale. Permukaan
sendi ini disediakan untuk capur costae, Sebagai contoh : Caput dari Costae Il,
akan berhubungan sendi dengan fovea costale caudate Vertebrae thoracalls I
dan fovea costale craniale vertebrae thoracals ll.
Proc. Tranvertus terdapak
35‘Hara Eliya
Laboratorium Anatom Veteriner
Processus articularis craralis Processus transversus (terdapat
fovea costale tranversale)
Fovea costale eranialis Foramen vertebrale
Gambar 35: Vertebrae thoracalis, tampak depan.
Arcus Vertebrae thoracalis mempunyai beberapa processus yaitu:
1. Processus transversus
Pendek, terdapat permukaan sendi fovea costale transversale untuk
tuberculum costae.
Sebagai contoh ; tuberculum pada costae Ill, mempunyal hubungan sendi
dengan fovea costale transversale pada processus tranversus vertebrae
thoracalis Il
2. Processus spinosus
Pada Kuda taju ini condong arah caudal. Tinggi taju akan bertambah
sampai os vertebrae thoracalis IV. Selanjutnya makin kebelakang taju makin
memendek dan arahnya menjadi lebih tegak. Taju pada tiga ruas terakhir
pada semua hewan pada umumnya pendek dan tegak dan ini disebut sebagai
Vertebrae diphragmatica.
Taju ini pada sapi, babi dan anjing makin kebelakang juga makin
memendek serta_condong ke caudal. Taju dari 3 ruas terakhir paling pendek
dan berangsur tegak jika dibanding taju ruas-ruas di depannya
36‘Hore Eliyani
Laboratorium Anatom Veteriner
Fovea costole tronsversole
Processus mamilaris,
Feta, «Processus spinosus, pendek-tegak
x
\ en rir
Processus articular cranialis
Fovea costale craniale
Fovea costale caudale
Gambar 36: Vertebrae thoracalis kuda, tiga ruas terakhir
(Vertebrae diafragmatica)
+3. Processus articularis
Pada arcus vertebrae thoracalis, terdapat 2 pasang taju sendi untuk
hubungan antar ruas yaitu processus articularis cranialls dan caudalis,
Permukaan sendi bagian depan tidak berupa taju, namun berupa bidang oval
licin; (melengkung horizontal sehingga disebut tipe arcus).
Permukaan sendi bagian belakang berupa taju dengan permukaan licin
berada pada ceruk di basis processus spinosus (melengkung vertical sehingga
disebut tipe radius)
4, Processus mamilaris :
Taju puting-susu terbentuk karena ruas yang makin memendek, sehingga
Processus tranversus dan processus articuiaris nyaris menyatu_ membentuk
Processus mamilaris. Taju ini terlihat pada 4-5 ruas terakhir vertebrae
thoracalis.
37Hone Elon
Laboratorium Anatom Veteriner
3. VERTEBRAE LUMBALIS
kecil
Meare ~ kare
Ruas tulang lumbales ini memikj/€orpus pendek dan tebal. Ciri khas
terlihat pada taju processus acessorius dan processus tranversus.
Bentuk Processus spinosus yang tegak dan pendek serta bidang sendi
Processus articularis cranial bertipe arcus sedangkan bagian caudal bertipe
radius, memungkinkan gerakan ruas tulang lumbalis cukup flexibel dibanding
ruas vertebrae yang lain.
Processus spinosus
Processus mamilaris
aon
Processus articular caudalis
Foramen vertebrale.
Gambar 37: vertebrae lumbalis, tampak belakang
Arcus memiliki beberapa processus yaitu :
1. Processus transversus; khas, menjulur horizontal panjang dan pipih. Pada
AAnjing turnbuh runcing seperti costae sehingga disebut processus costiformis,
2. Processus spinosus, pada semua hewan taju ini cukup pendek dan tegak.
3. Processus articularis, sebagaimana umumnya terdapat 2 pasang taju sendi
untuk melakukan hubungan antar ruas yaitu processus articularis cranialis
dan caudalis. Permukaan sendi bagian depan tidak berupa taju, namun
berupa bidang oval licin; (melengkung horizontal sehingga disebut tipe
arcus). Permukaan sendi bagian belakang berupa taju dengan permukaan
yang licin berada pada ceruk di basis processus spinosus (disebut juga
Permukaan sendi tipe radius)
38‘Hana Elyani
Laboratorium Anatomi Veteriner
4, Processus mamilari:
processus articularis caudalis dari 2 ruas yang membentuk rangkaian sendi.
Sebagai contoh : ta/u processus articularis caudal dari vertebrae lumbalis | jika
menyatu dengan processus articularis cranialis vertebrae lumbalis I akan
membentuk suatu processus mamilaris.
5. Processus acessorius
Adalah taju tambahan, terletak antara processus transversus dan processus
spinosus.
terbentuk dari penyatuan processus articularis cranialis dan
Catatan
Kuda : Dua ruas terakhir processus tranversus menyusun hubungan persendian
_istimewa. Processus tranversus Vertebrae lumbalis. V. dan VI
mempunyat permukaan sendi yang dinamakan facies articularts
intertransversarius, sedangkan lumbalis VI mempunyai facies articularis
sacrotransversarius untuk alae sacralis
Facies articuleris
intertransversarius VL VI
Gambar 38 : Os lumbal VI Kuda, tampak depan, pethatikan permukaan sendi
istimewa di processus transversus
4.Vertebrae Sacralis
Os Sacrum dibentuk oleh penyatuan (Synchiae) dari ruas-ruas vertebrae
sacralis. Os sacrum ruas 1 memiliki procesus transversus yang melebar
membentuk sayap sehingga disebut alae sacralis. (Pada Kuda sayap ini memiliki
Pertautan dengan V. Lumbalis terakhi). Pada permukaan dorsal alae
39ft...
Hara Efyoni
Laboratorium Anatomi Veteriner
membentuk permukaan sendi yang berhubungan dengan os ii/fum yaitu facies
auricularis. Ruas paling belakang berujung runcing membentuk apex.
Penampakan os sacrum kuda dari ventral, berupa segitiga.
Corpus ruas pertama tebal, permukaan depan membentuk tepian,
Promontorium. Permukaan ventral corpus membentuk garis melintang linea
transversae, di kiri kanannya tampak foramen sacralis ventralis
focies articolris
socrotronsersale (*@gian kactar
Pade cayoe)
Bag. Sayap ada benyolan
r y
+ Tuber coccalte,
Foromen sacralis dorsalis
Gambar 39: Os Sacrum Kuda, tampak dorsal
Processus transversus
Pada ruas pertama taju ini dimodifikasi sebagai alae sacralis. Facies auricularis
pada kuda mengarah ke dorsal, pada sapi mengarah ke caudo dorsal, pada
anjing mengarah ke lateral. Pada alae terbentuk bungkul tuberositas sacralis.
Penyatuan processus transversus dari semua ruas membentuk crista sacralis
lateralis.
Pada kuda, alae sacralis berhubungan dengan processus transversus vertebrae
Jumbalis terakhir (Lihat Kembali Catatan Pada Vertebrae Lumbalis)
40ety
(Seaton Anatom Veternar
Crista sacrolis mediane Foramen sacrolis dorsalis
Crista sacralis intermedia
Focies auriculoris
Gambar 40 : Os sacralis kuda (kiri) dan sapi (Kanan), tampak samping
Processus spinosus
Pada semua hewan taju ini pendek dan condong ke caudal. Penyatuan taju
membentuk crista sacralis mediana. Di kiri-kanan dasar crista terbentuk sulcus
untuk alur arteri serta terbentuk lubang foramen sacralis dorsalis.
Processus articularis
Pada arcus vertebrae sacralis juga terdapat 2 pasang taju sendi untuk
hubungan antar ruas yaitu processus articularis cranialis dan caudalis.
Penyatuan taju ini membentuk crista sacralis intermedia.
5.Vertebrae coccygealis + Uneq nctalig
Sering juga disebut vertebrae caudalis. Bentuknya makin ke caudal makin
sederhana.
Ruas tulang ini terbagi 4 tipe bentuk yang berbeda yang ditemukan pada : 3
ruas pertama, ruas IV dan V, ruas VI-X dan ruas X kebelakang.
Tiga ruas pertama memiliki ciri vertebrae yang lengkap.
41Bu
a ete
Ruas IV dan V processus spinosus dan transversus memendek, arcus masih
bertumbuh dan di kedua sisi caput vertebrae ditemukan Drocesnis haemalls
Idaral
(processus spinosus ventralis), yang melindungi sulcus a. coccygea medialis
Ruas ke VI-IX, tidak berbeda dengan ruas IV kecuali bentukan arcus di dorsal
corpus tidak lagi menutup. Ruas ke X dst berbentuk silindris. Perbedaan bentuk
ruas tulang dapat disimak pada gambar berikut ini.
Gambar 41: Ossa Coccygealis dengan variasi bentuk tiap ruas
42Tulang costae membentuk kerangka dinding lateral thorax di sisi kiri dan
kanan. Jumlah pasangan tulang ini sama dengan vertebrae thoracalis.
Bagian os costae dapat dibagi menjadi corpus costae yang merupakan
bagian dorsal tulang. serta cartilago costae berupa tulang rawan pada bagian
ventral tulang.
Ujung ventral cartilago costae ini melekat pada sternum. Hubungan ini
menyebabkan os costae dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Costae sternale (costae verae)
Pada umumnya 7 atau 8 pasang cartilage costae terdepan masing-masing
melekat langsung pada setiap incissura costalis secara berurutan pada
rangkaian ruas os sternum.
2. Costae asternale (costae spuriae)
Adalah Os costae sisanya yang melekatkan ujung cartilago pada os costae di
depannya. Contohnya pada kuda, cartilage costae ke 9 adalah yang
pertamakali tidak melekat langsung pada sternum melainkan pada cartilago
costae ke 8.
Gambar 42 : Costae sapi (kiri), 8 ruas terdepan adalah costae sternale, 5 ruas
terakhir adalah costae asternale, Costae anjing (kanan), 2 ruas
terakhir adalah costae fluctuantes
43Eliy it
HE pn Vetere
Merupakan costae terakhir yang melayang karena tidak mengadakan
hubungan langsung ataupun tak langsung dengan os sternum.
Jenis ini didapat pada anjing/carnivora dan juga pada manusia.
‘Corpus
Facies lateralnya cembung, pada margo caudale terdapat sulcus costae untuk
lewatnya A/V/N intercostalis. Facies medial cekung.Di ujung dorsal terdapat
dua bungkul yaitu caput costae di depan, serta tuberculum costae di
belakangnya,
Tabel 4. Susunan Costae, Sternum dan Vertebrae Thoracalis pada Manusia
dan Hewan Domestik
Species Costae Sternum [VT
Sternale asternale fluctuantes
Manusia__|7 3 2 5/4 12
Kuda 8 10 0 7 18
Sapi 8 5 0 7 3
Domba | 8 5 0 7 13
Kambing | 8 5 0 7 13
Anjng/Ke | 9 4(3) (1) 8/9 13
Babi Zz 18 lo 6 1415
TUBERCULUM COSTAE
(Facies articularis tuberculi)
‘tuberosites: muscularis
pa
Soleus costae
(Facies erticlris capitis) My ae 7
CARTILAGO COSTAE
Gambar 43 : Os costae sinister, tampak lateralAnat TS OE ee
(Sorter Aan Vetrar
Pada caput terbentuk permukaan sendi yang licin “facies articularis capitis
“costae yang berhubungan sendi degan
vertebrae thoracalis dan rigi tajam crista capitis costae. Collum costae adalah
leher costae, di belakangnya terdapat tuberculum costae dengan facies
articularis tuberculi costae
transversus vertebrae thoracalis), Berurutan di ventral tuberculum terdapat
tuberositas muscularis untuk otot epaxial.
Tulang ini merupakan penyatuan (Synchondrosis) dari 6-8.ruas tulang
sternum. Penyatuan tulang membentuk corpus yang kompak.
Antara dua ruas terbentuk incisura costalis (fungsinya mirip fovea costalis)
untuk lokasi lekatnya cartilage costae,
Pada ruas terdepan terdapat bentukan manubrium sterni,
Pada kuda, crista ventralis tampak runcing mula dari manubrium sterni hingga
ke belakang, disebut cartilage cariniformis (Carina sterni)
Di belakang ruas terakhir terbentuk cartilage serupa pedang yang disebut
Processus xyphoideus.
‘Manubrium stern
Certitago coriniformis “ncisura costalis
ai tempat Perlekatan
r
e
teen phd
f= at,
Gambar 44: Os Sternum Kuda (atas), Kambing (bawah) tampak samping
45Hana Eliyani
Lab. Anatomi Veteriner
“BABI
OSSA"CRANIOFACIALIS
(.Oa)erantofactais"(EAGKOIAR Kepala) “merupakan susundrtulang-yang
Kompleks, terdiri dari bafiyakiitongga untuk melifidungi Srgan"pancaindra,
Gavumperanit menjadi wadahyotak”’sebagai ofgan=sistem=syaraf-pusat_
terpenting serta_hypofisa sebagai organvendoktin’ terbesar.” CavunTT"Orbifa
menjadi wadah pelindungebulbus (bola mata) yang memiliki retina. Alat
Pencium mucosarconchamniatale t@Hletak”dalameavumenast. [Agua (idan)
dengan taste bud (putik pengecap rasa)di permukaan lidah serta Wentes"(gigi-
Selig) berada dalamscavummoris. Cayum-tymphani_ felindungi=rangkaian
dangkeseimbangan’ (cochlea"dant"Véitibulum). Beberapa
organ lain seperti pflarynx.danJarynx juga >acdaalidalnon VETS
ranii
Hubungan Pertautan Ossa G
Bentuk sebagianibesar’keping-tulang penyusun ogsalranil tergolong Osta
Plana (GIA pipih). Antara tulang=yang=satu dengan-lain..dipertautkan
melalui hubUngan™sutura» Sutura diklasifikasikan pada tipe persendian
sinarthrosie~dengan jaringan—ikat~fibrous menjadi perantara. Hubungan
Persendian ini bersifat;sementara_karena kemudian akan mengalami*ossifikasi—
(sinostosis).
Tabel 1. Sutura terbagi menjadi 3 , yaitu :
Tipe Bentuk persenyawaan tulang | Contoh
1.3.Harmonia berupa gars rata Nasalespalatina
2,SaSerrata” berupa gigi gergaji interfrontale
3. S.Squamosa)) seyHana Eliyani
Lab, Anatomi Veteriner
OssarCRANIOFACIALIS
Dibagl menjaar'2":
* O8sa"cranium (neliFoeranil)/tulang'tengkorak
OfS'Faciel_(splanehROcrant!)/tulang-wajah
OssaxCranii
Ossa Cranii terdiri dari d#MOceipitale, sphenoidale,” Ethmoidate=dan
Int@Fparletale yang masing2-masing dianggop sebagai WIAREtUnggal ketika
antara belahan»kiri dan Kanan” tampak"menyatu: di bidang median setelah
proses pertumbuhan menuju dewasa. Sedangkan os-Frontale, Parietale-serta
‘Temporalé*termasuk kelompok-ganda-karena sampai dewasa masing-masing
tURBUR'terpisah antara -sistkirdengan-kanan.di bidangnya masing-masing.
Pada Gambar berikut ini susunan ossa cranii dapat diperjelas.
Os frontale
Os parietale
Os ethmoldale
Os temporale
Os occipitale
(Os spenoidale
Gambar 1. Ossa cranii Domba tampak lateral (k/r/), tampak medial (Kanan)
(Modifikasi Popesko, 1956)Hana Eliyani
Lab, Anatomi Veteriner
Catatan :
1. Ossa Cranié dan ossa faciei diplsahkanspadawbidangtranversal yang
menghubungkan Orbita sisi dexter dan sinister
2. Bentuk Ossa cranii hewan beruy; ida dengan puncakeyang-lancip di
2 Fr aca seme bt bekembong
Karena sifat memamah biak. ee fa carnivora bagian neuracrapit
lebih berkembang.
Os Occipitale adalah tulang.kepala.belakang yang merupakan dinding~
‘qudal/kuduk ossa.cranii. Tulang ini dibagi 3 yaitu : Parsibasilaris, parstateralis™=
clan sAygupaspsclnitalls
AcPars Basis
Bagian ini niemanjang daristepi-ventral-foramen”magnum>ke~ard™ anterior”
sebagai, basis) cavumcrohi sisi caudal" Pada ‘perbatasan denganjos'sphenoidale™="
terdapat bagian vane. menebal: taberummabeclasisiantcularts) sebagai
ter at Jeher.
v
Pada Kuda, di tepi- lateralsbasis'terdapat labangeforamen-laserum_untuk
I i nuju Otakeserta tempat terbersitnya-syaraf_ cranial
Ota NaXeX-dan:Xbserta NeMandibulare dari Ni. Teigeminus |. att ode
A-Pars-Lateralis
Pada bagian ini didapati foramen magnum -merupaken-liang.besar dari tulang
kuduk tempat keluarnya medullalspinalis dari cavum’ eraniii menujurcanalis———
\Condylag"eccipitals adalah bentukan-bungkul send! untuk ‘OFatfa. Di
esis(2t@ral’ condylus menjullnltaju: aa
antara_condylus dengan processus _paramastoideus tefdapatllegok dargkal
1638 condylaris, Padanfossa’tersebut:terdapat foramen hypoglossum sebagai
lubang dibersitkannyarN-Hypoglons dariotak..
5Hana Eliyani
Lab. Anatomi Veteriner
Foramen magnum
Condylus occipital
Processus jugularis
Tuberculum
basilaris/muscularis
Os vomer
‘A my Oh
Gambar 2 : Ossa Cranium Sapi, tampak ventral
(Modifikasi Popesko, 1956)
€)SqiiariarOccipttalis
Merupakan bagiarrdinding belakang kuduk di dorsal foramen magnum. Grista
‘THuchalisdalah I berupa tepian-tajam di batas tertinggi tulang
occipital. Padal’ Kuday"puncak tertinggi crista_ membentuk™/protuberantias——
occipitalisexterna sebagai tempat pertautan /igamentum-nuchae, Crista
nuchalis melanjut ketlateral-bawah menjadi lineasnuchalis. Seterusnya linea
nuchalis melanjut kedeparbawah sebagai rigi crista:temporalis.
Unea/crista nuchalis
Crista sagitalis externa
Processus interparietale
Processus paramastoideus
Foramen magnum
Gambar 3 : Ossa Cranium Sapi, (Kiri), Anjing (Kanan), tampak caudal
(Modifikasi)Hana Eliyani
Lab. Anatomi Veteriner
Crista_occi lah_tigi_vertikal pada garis median squama,
kemudian crista tersebut melanjut ke belahan tengah os parietale di depannya
sebagai Cristaysagitalis externa. Rigi-rigi i 0s occipitale inipmenjadistempat
P Jeher
Catatai
Sapi : Proc. Paramastoideus lebih besar dan pendek dibanding kuda
Anjing Proc. Paramastoideus pendek
Bagian internal ossa occipitale terdapat : Protuberansia occipitalis interna dan
impressio vermialis
“2FOF Sphenoidale—
Tulang ini sebagai lanjutan ke depan dari basis Occipitalis, dimulai dari
corpus yangyberbentuk silindris makin ke depan makin melebar memibéntuk
alae'ke arah orbita dan processus'pterygoldéusike arah ventral
AlCorpus ,
Bagians inisimenjadi" basis otak. Pada sisi interna basis-cavum-cranii tampak
yang menjadi kedudikan Ajpo/isa,’ Di depan
bentukan pelana sella tursica
sella terdapat alur untuk silanganonervussopticus (chiasma opticus) yang
disebut- sileus chlasmatis=~
hee
Bagian ini membentuk’sayap-Yang menjulur kearah orbita'danvarah temporal.
Sayap yang ke ventral membentuk separang processus pterygoideus,
Basis ossis sphenoidale
SF jammin Sulcus chiamatis
Sella tursica
Processus pterygoideus
Gambar 4 : Ossa cranium Kambing, sisi interna cavum cranii
(Modifikasi Popesko, 1956)Vana Bliyani
Lab, Anatom Veteriner
Pada alae-orbitalis dijumpal_beberapamlubang, antara lainiiforamen
‘pticys di posist dorsal alae dan orbltorotundum sedikit di bawahnya, Lubangir
pertama, merupakanstempat keluarmyarwiQoeeussedang lubsngikedua untuk
Ny Oxculomotonus Qpthalmics, dan Maxilatis,
Padasruminantia terdapat foramensovatensebagal lubang keluanhNe
Mangibilatis, Posts! lubang berada dl caudal foramen orbitorotundum,
(Catatan : N. Opthalmicus, Maxillaris serta N. Mandibularis adalah 3 cabang
N. Trégeminu).
PRAHA, —forammeiiNlGlare borate —berada di belakangmforamens.»
orbltorotundum, sebagai muaraccanalisialaris,
Processus pterygoideus menjulur dari alae orbitalis ke depan-bawah.
Foremen options Foramen orbitorotundum
Foramen ethmoldal foramen alare
Gambar 5: Ossa cranium Anjing, avur nywmicus fits senpurne
(Modifikasi Popesko, 1956)
one
Posisinya di cranial 65 dan basis sphenoidale tGralemaaet amine
ctlbrass, pars perpendidtilaris danstabyrintus,
ASTERRIRGEHFGM menjadi penyekat” transversal antara cave WR GaAAA!
SeOUAM ENT, Disint banyak lubangtubangetEBL yong. dlsebubiforerAha
efibrosa untuk Jalan keluar seydurNwolhictonHana Eliyani
Lab, Anatomi Veteriner
Pada bagian orbita.osethmoidale terdapat foramen ethmoidale yang berupa
lubang di dors
Be'PaEE Berpendicularis merupakansekatvertical"'vang membagi sama antara
bidang kanan dengan kiri. Sekat ini merupakan I jor
septuminasi. Bagian caudal sekat menjulurkan rigi tajam ke arah cavum cranii
yang disebut-crista gall”
labyrinthus
Lamina perpendikularis
[Lamina cribrosa dg foramina cribrosa nasalis
(Os concha nasalis dorsale
(Os concha nasalis
Cellulae ethmoidale=labyrinthus
endoturbinalis
Gambar 6 : Potongan melintang Labyrinthus, tampak depan (kiri),
tempak samping (kanan). (Modifikasi Popesko, 1956)
@Mlabyrinthus (ethmoturbinalia)
Terbentuk...dari= béberapa Keping™fulang yang _menggulung (cellulae
ethmoidale= Labyrinthus). Terdi julungan sebelah luar)
dan endotutbinalia (gulungan sebelah dalam)
Labyrinth berhubungan denganW@ReOREehUmeals yang wala
gpannye— =
Merupakan tulang:yang/relatifkecil, posisinya dippuneak Kuduk.
Pada:sapisbentuknya,segitiga di dorsal squama-occipitale. Padarkuda, tulang
ini KEG! terletak digdepangprotuberantia occipitalis externa PadalTanjings‘Hana Eliyani
Lab. Anatomi Veteriner
terdapat taju aprocessuswinterparietale. Crista sagitalis externa sekaligus
menandai posisi tulang ini di kiri kanan rigi tersebut.
Gambar 7. : Os Interparietale Kuda, Sapi dan Anjing tarmpak caudal
Belahan tulang kiri dengan kanan dipisahkan oleh crista sogitalis externa
Catatan :
Anjing + terbentuk taju processus interparietale di puncak caudal
tulang
Sapi/domba/ babi : Protuberantia occipitalis interna tidak ada
le
Os frontal adalah
i i ‘Sines fronals
sebagai ama cavum cranii. Tulang ae
Septum tranversuum
sinuswum frentalium
ini terbagi menjadi : — Pars»masalis, pars,
temporalis, parssorbitalis, facies-cerebralis
dan faciesexternia
AgPars Nasalis
Permukaan luar tampaklitin, berada edi sina
bawahmkulit. Ujung depan) berbatasan dorsalis
dengan ossnasab disebut margo=nasalls. Os id
Frontale membentuk:sinusidi bagian cranial Gambar 8 : Ossa Frontale sapi, tampak dorsal
(Modifikasi Popesko, 1956)
Sinus frontalis rostralisHana Eliyani
Lab, Anatomi Veteriner
Glfus fontelis rostalls) dan caudal. (inus_frontalis=-caudalis). Antara
keduanya'disékat oleh septum transversum sinusuumrfrontalium. Sinus bagian
caudal berhubungan dengan sinus di pangkal cornua
BI Par Temporalis
Di bagian ini terdapat linea temporalis)
{yang juga merupakan _ bagianssos
Pariefale). Bentuk tengkorak kepala
yang bervariasi_ |= pada._~—shhewan.
Pars temporalis ossis frontale
Linea temporalis
menjadikan ini
iasi.
Pada ruminantia Lineaitemporalis Squamosa ossis temporale
berupa'garistengkung di dorsal legok
oi Gambar 9 : Bagian caudal cavum cranii Sapi
: fossartemporales
Pelipis: (odifikasi Popesko, 1956)
Pada™kuda? tinea temporalis berada di>dorsal: bidangpaliplé(p/anum
temporalé), sekalipun sesungguhnya bidang ini merupakan bagian os
parietale. Garis ini jikasmelanjut Xe lateral akan mengarah ke bingkai vertikal
busur-arcusszygomaticus sedangkan jika menuju"*medial*masuk=kevorbita-~
akan bertemu-tepitajam ¢rista orbitotemporalls.
CeParsorbitalis >
Bingkai,orbita,yang:tegak di bagian caudal berupa arcus:zygomaticus. Pada
arcus zygomaticus vertikal ini jos--frontal, membentuk taju processus,
zygomaticus sedangkan pada of zygomaticus memiliki'taju proces frontalls.
Foram@én Aipraorbitalls adalah’ lubang’ i dorsal Srbita’'yang tembus-menuju
ale. Pada_ruminantia, _ terbentule-canaligsuteus
supraorbitalis'di permukaan os frontale.Hana Eliyani
Lab. Anatomi Veteriner
D. Faciesexterma
Pada caudal os. frontal dari ruminantia tumbuhtanduk:proceessis cornu,
Di antara dua tanduk terbentuk benjolan yang disebut protuberantia
intercornuale.
Protuberantia intercornuale
Foramen supraorbitalis i
Processus cornuale
Gambar 10 : Ossa Cranium Sapi, tampak lateral
(Modifikasi Popesko, 1956)
Fossa glandula
lacritmale
Fades cerebrals
adalah permukansssdalam? = yang i" Foves
| racer
membentuk cavumieranii terdapat banyak
legokan» yang disebut —_Impresfones.
digitatae:
Di bagian dorsolateral cavum orbita
terdapat legokan yang disebut fossa
glandula-lacrimalls dan juga ada fovea
trochtearis
digitatoe
Gambar 11: Bagian internal os frontal dan
dorsal orbital yang dibuka
dari ventral (Modifikasi Popesko),Hana Eliyani
Lab. Anatomi Veteriner
Catatan
Kuda :Os frontale mendominasi wajah dan dahi, bentuk segi empat
lebar.
Sapi :Luas, sebagai dinding dorsal, posterior dan lateral tengkorak
Anjing - Proc. Supraorbitalis pendek, tidak ada for. supraorbitalis
- Arcus zygomaticus yang vertikal tidak tumbuh, Karena os
frontal berakhir pada procesus orbitalis.
6. Os'Parietale
Posisi_tulang.ini_di-tengkorak:kepala cukup”bervariasi pada beberapa
Jenis hewan. Sebagian’berada’di"atap otak di caudal os frontale, sebagian lagi
membentuk’pelipis bagian dorsal:
Tulang ini terbagi menjadi faciés parietalis dan faciés’cerebralis
A Eaclanpasserss
Adalah os Parietalis yang terlihat i" permukaan War. Padaykuda terbagi
menjadi dua:datarani yaitu, planum_parietale dan planumetemporale. Dua
bagian tersebut di_batasi oleh linea\temporalis yaitu gatisclengkiing di atas
rale.
fe
nel yo linea temporalis, berupa:permukaan. yang sempit
jang, lalu tepat digaris median membentuk:peninggian-yang disebut
crista sagittalls externa’ Crista sagitalis externa
Linea Temporalis
Planum parietale os Parietale
Gambar 12 : Planum Temporale, Ossa Cranium kuda tampak lateral.liyani
Lab. Anatom Veteriner
Planum: temporalé’kuda berupa dataran luas, di ventrovlatéral tinea
temporalis. Pada sapiedansruminantia, /inea!temporalis merupakan bagian’
dari os:frontale, Garis ini berada di dorsal fossa temporalls, yang tampak
sebagai legokan luas di pelipis. Bagian:dorsal fost; cibentuk of nae.
Bagian Ventralifossa, alsusun oleh pars. squamosa ossis temporale, sedangkan
pdhantara kedua agian tersebut, nm ————
mengisi bidang fossa temnporale, Pada_sapi.ospariétale juga membentuk
Planum nuchale yang berada di sisi lateral os interparietale di dorsal squama
occipitale
Linea temporalls_ aHana Eliyani
Lab, Anatomi Veteriner
B, Facies Interna/nasalis
Pada garis median terdapat rigi tempat lekatnya os turbinata dorsal yaitu
crista turbinata dorsal (crista conchale/crista ethmoidale)
2. Os Maxillae
Merupakan tulang wajah yang terluas, berada di bidang lateral. Terbagi
menjadi Corpus dan Facies interna
A. Corpus
Pada bidang lateral tulang kuda terbentukjerista’facialis yaitu rigi sebagai
lanjutan ke depan dari arcus zygomaticus. Di anterior rigi terdapat lubang
foramen’ Infraorbitale, yang menjadi lokasi pembersitan A/N. Infraorbitalis.
Lubang
berkelok di sisi ventral sulcus lacrimale (di dalam tulang maxillae). Canalis
sendiri merupakan muara canalis infraorbitale- yaitu saluran
merupakan tembusan dari foramen sphenopalatina yang membentuk saluran.
Pada sapi crista facialis tidak sempurna. Di lateral wajah terlihat taju besar
yang disebut tuber faciale. Taju ini menjadi lokasi pertautan otot bibir.
Canalis nasoerinae
Canalis infraorbitalis
Gambarl9: Osa Cranium Kuda, tampak lateral
(odfikasi Popesko, 1954)Hana Bliyani
Lab, Anatomi Veteriner
Di belakang-atas os molar terakhir, terdapat bungkul tuber_maxillare yang
——_
juga merupakan tempat pertautan otot gusi
Tepi yential 0s maxillae membentuk margo.alveolatig vang dilekati oleh gig
geraham atas.
B. Facies interna/Nasalis
Pada dinding dalam rongga hidung sisi dorsal) terdapat suleusslacrimale’ yang
ada kaltannya dengan saluran=kelenjaralrsmpaig, (canaisnasofacrimale). Di
bagian ventral terdapat rita turbinatalventtalig untuk pertautan Y
Bagian os maxilla yang ikut
fmembentuk, palatum durum
adalah procgsaus pelatinus
Letak taju ini di depan os
Pars horizontale paths Spare) fore
ossis palais Kedua bagian ini membentuk
palatum durum.
Processus palatinus essis
maxilare
Gambar 20 : Osa Cranii Sapi, _ tampak ventral
(Medifkasi Popesko, 1954)
Catatan :
Anjing.: Tidak memiliki crista facials atau tuber faciais.
Pada anjing os maxillare juga ditumbuhi oleh gigi caninus,
sedangkan di depan Foramen Infroorbitels ads fassaecaninus,
3.0s Lacrimale
Merupakan tulang airmata, pada posisi depan orbita. Sebagian
menduduki orbita dan sebagian lagi di lateral wajah.
20Hana Elyani
Lab, Anatomi Veteriner
A Facies Facialis
Berada di lateral wajah, Rerbatasan ke depanidengan_os maxilige dan ke
baud dengon 0+ zygomnatious
8B, Facies Orbitalis
Bagian yang ikut membentuk orbita. Di dekat sudut mata medial terdapat
legokan kantung.keleniar airmatg fossa Sacci lacrimalis, Produksi kelenjar akan
fossa Sacclacrimals,
ditampung dan disalurkan menuju ductus naso lacrimalis.
Fess soci ermal, (nepali
en hlokcnle
‘eisura nesolacrimalis
Gambar 21 : Ossa Faciei dan Cavum Orbital Sapi.
(Wedifikasi Popesko, 1954)
C. Facies Nasalis 7?
Di permukean dalam terbentuk salurnpendek Janjutan dari ductus yeitu
‘canalis nasolacrimale yang bermuara ke cavum nasi
Catatan:
Pade saptidambe saccus lacrimalis membentuk gelembung berdindling tipis
2
ooopi ES ae
Hana Elyani
Lab, Anatomi Veteriner 4 Pai = Yaada
4.0s Malare (Zygomaticus)
Merupakan tulang wajah yang kecil, di ventral os lacrimale. Pada
permukaan luar membentuk tepian tajam érista’ facialis' yang melanjut ke
belakang membentuk arcus zygomatikus. Pada Arcus zygomaticus horizontal
terdapat taju ‘procesus. temporalis, sedangkan yang vertikal terdapat
processus frontalis
Tulang ini juga membentuk dinding ventral depan dari orbita. (Facies
orbitalis)
Processus frontal ossis zygomaticus Processus zygomaticus essis frontalis
Gambar 22 : Arcus Zygomaticus pada Ossa Faciei Domba
(Modifikes Constantine)
5. Os Palatinum i
Pars horizontale dari os palatinum sapi membentuk bidang yang lebih
luas dibanding milik kuda. Bagian tulang ini bersama processus palatinus ossis
maxillae’menjadi kerangka palatum durum.
Pars Horizontalis
Pada bagian ini terdapat lubang foramen palatinum majus.’Pada sapi lubang
ini tampak jelas diperbatasan dengan os maxillaeHana Eliya
Lab, Anatom Veteiner
B. Pars Perpendicularis
Merupakan bagian yang berdiri vertical ikut membentuk dinding pharynx..
Diantara bagian ini dengan tuber maxillae terbentuk legokan-dalam disebut
‘fossa’ pterygopalatinum. Di situ juga ditemukan lubang foramen”
\sphenopalatinum
Processus pterygoideus
en secropatating Pers perpendiculars osispalatina
ate fossa porysopal’
adatom
ors horizontaleossi polatina
ocesus polatinusosss incisivur
Risa falta Gobet bebo
Gambar 23 : Ossa cranii Sapi, tampak ventral
(Meath Popesko)
lae 0s sphenoidale
Processus pterygoideus sisi caudal adalah bagian dari
sedangkan sisi rostral adalah. baglan pars perpendicularis ossis palatinus
Penjuluran seperti kait di anterior ventral_disebut hamulus pterygoideus
6.0s Premaxilla (os Incisivum)
Os Premaxilla menjadi bagian rostral rahang atas, tempat tumbuhnya
dentes incisivus. Pada hewan ruminantia gigi yang dimaksud tidak tumbuh di
tulang ini.
Pada corpus tulang terdapat Lubang-lubang tempat gigi seri disebut
foramen. Incisivur alveoli, Corpus premaxilla membentuk taju/daun
BHana Eliyani
Lab. Anatomi Veteriner
tipis processus nasalis di lateral dan (processus pelatinus (sebagai lanjutan
kedepan dari processus palatinus ossis maxillare) di medial.
7.Os Pterygoideus
Processus pterygoideus sisi caudal adalah bagian dari alae os Sphenoidale
sedangkan sisi rostral adalah. bagian pars perpendicularis ossis_palatinus.
Penjuluran seperti kait di anterior ventral disebut hamulus Pterygoideus
Rtaqssus. PRerygoider
8.Os Turbinatum (Conchae nasalis)
Merupakan daun tulang rawan yang bergulung di dalam cavum
nasi. Dibedakan menjadi :
A.Concha nasalis dorsalis
Gulungan tulang rawan yang bertaut di crista turbinata dorsal os
nasale.
B. Concha nasalis ventralis Zawahnys 0s anita’ poothe,
Merupakan gulungan tuiang rawan terbesar, bertaut di crista turbinata
ventral dari os maxiliare.
C. Concha nasalis media
Tulang ini menyatu dengan sisi rostral labyrinthus ethmoidale
‘Meatus nasalis dorsalis Crista gal
‘Meatus nasalis medius
Labyrinthus ethmoidole
Canalis rasepharyngeus
Gambar 24 : Cavum Nlasi Kambing
(Modifitasi Popesko)
|
24 Hormulas Qrerigae
Cea)Hava Eliyani
Lab, Anatom Veteriner
Di antara os conchae, terdapat celah antara yang disebut meatus. Meatus nasi
dorsalis terbentuk antara _concha dorsalis dengan atap cavum nash. Meatus
nasi_communis_terbentuk tare. conchae dengan, dengan septum nasi
i ar in ta Hendry, dengan sept
Meatus nas! medius ‘adalah’ celah antarhconcha dorsal dengan concha
ventralis.
Septum Nasi adalah sekat di bidang median vertical pemisah cavum nasi
dexter dengan sinister
9.0s Mandibula
Tuleng rehang bawah merupakan tulang terbesar dari wajah, terpisah
dengan 05a craniofacialis. Terbagi menjadi corpus dan ramus.
ACorpus
‘Adalah bagian depan badan tulang yang memanjang. Bagian terdepan disebut
pars incisiva yang membentuk mentum (dagu), ditumbuhi dentes incisivus
dan caninus, Foramen mentale adalah lubang di tulang dagu, berhubungan
dengan foramen mandibulare melalui canalis mandibulare.
Processus coronoideus
‘beneatt dengan
Faces pihotions
Fossa masseterica
3 foo. 5
ile ona
Margo’ coe
Foramen mentale {1057 Vasa yosorum faciaium
Gambar 25 : Os Mandibulae, Kuda
2s‘Hana Eli
ab. Anstomi Veteriner
Pade Pars molaris corpus ditumbuhi der
sepanjang margo alveoli,
margo alveoli dentes
antes premolar dan molar
Di antara margoalveoli dentes incicivus dengan
Premolar/molaris terdapat bagion yang tidak
ditumbubi gigi, disebut margo interalveolaris.
Inclsuravasorum(vasavasorum facial
lum) adalah legok di ventral
corpus tempat lewatnya A. facialie.
Facies buccalls adalah permukaan corpus yang menghadap cavum oris,
CC. Rami Mandibula
‘amus di ventral taju dan bungkul dinamakan collum
Di posisi medial ramus terdapat lubang
yang melenjut di dalam corpus membentuk saluran
setelah itu bermuara di foramen mentale,
Dentes coninus
Foramen mentale
Gambar 26 : Os Mandibulae Anjing
(Modif kasi Popesko)
Permukaan caudal ramus yang luas, tebal dan kasar membentuk
lekukan di sisi lateral maupun medial, masing-masing disebut fossa maseterica
6— =
Hana Elyani
Lab Anstom Veteriner
dan fossa pterygoidea. Kedue fossa ini merupakan keduduken dari otot
Pengunyeh. Tepi caudal ramus membentuk sudut yang disebut angulus
mendibulee.
Catatan :
Anjing: _~__terdapat procesus angutais pad angulus mandibulse
fsa masseterica telat dalam dan buat
10. Os Vomer
Berupa sebilah tulang tunggal pada sisi ventral septum nasi.
Bagian depan tulang di mulai dari processus palatinus os premaxillare hingga
berakhir di ujung depan corpus sphencidele. Tulang ini tampak melalui lubeng
choane.
11. Os Hyoideum
Tulang ini adalah kerangka untuk melekatnya struktur lidah serta otot-
otot lidah.
Terdiri dari bacian tulang yang pendek melintang sehingga disebut corpus atau
‘basihyoideum. Di pertengahan basis tumbuh sebuah taju progessusilinguall \
ke aroh anteriorsADi kedua ujung corpus tumbuh sepasangitanduk mengarah
ke caudal yang disebut commu majus (thyrohyoideum).
Selain itu, di kedua ujung corpus, tumbuh mengarah _dotsoanterior : €oriu®
minus (ceratohyoideum):\Jika memang ada di ujungnya sering terbentuk
tulang kecil osssepihyoideum) dan ini dijumpai pada hewan ruminanti
Cornu minus akan dirangkai dengan 6s stylohyoideum yang mengarah
dorsoposterior. QswStylohyodeuimi adalah tulang lidah terbesat’ dan
terpanjang. Ujung depan bertaut pada cornua minor atau pada epihyoideum,
sedang ujung belakang bertaut pada processus styloideus pars petrosum ossis
temporale.
2aOs ephyeideum
Bosihyoideum
a era
Processus linglis De carat
y a
tye
—
Processus lingualis
Gambar 27: Os Hyoideum Sapi dengan epihyoideum (atas) dan Kuda (bawah)
(WodlfikasiPopesko 1956)
28