You are on page 1of 10
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA ‘Menimbang Mengingat NOMOR 24 TAHUN 2021 ‘TENTANG, PERIKATAN UNTUK PENDISTRIBUSIAN BARANG OLEH DISTRIBUTOR ATAU AGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Dahwa untuk melas akan Ketentuan Pasal 35 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan, perl menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Perikatan untuk Pendistribusian Barang oleh Distributor atau Agen; 1, Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republic Indonesia Tahun 1945; 2, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan ‘Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. UndangUndang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang, Perdagangan, (Lembaran Negara Republik Indonesia, ‘Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512}; 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Menetaplah 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); 5, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2021 Nemor 39, ‘Tambahan Lemberan Negara Republik Indonesia Nomor 6641}; 6. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 90); 7. Peraturan Menteri_—-Perdagangan —_Nomor 80 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangsn (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomar 1190}; MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN —TENTANG PERIKATAN UNTUK PENDISTRIBUSIAN BARANG OLEH DISTRIBUTOR ATAU AGEN, Pasal L Dalam Peraturan Menter ini yang dimaksud dengan: 1. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerale maupun tidak bergerak, bik dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, dan dapat diperdagangkan, dipakai, digunakan, atau dimanfastken oleh konsumen ata Pelakea Usaha, 2 Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk ppekerjaan atau prestast dan yang diperdagangkan dolam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha, yang merupakan bbagian tidak terpisahkan dari__‘keagenan/ kkedistributoran Barang yang sudah terdaftar. 3. Prinsipal adalah perorangan atau badan usaba yang berbentuk badan huleum atau bukan badan hukum di dalam negeri tau di Tuar negeri yang menunjuk Distributor atau Agen di dalam negeri_untule ‘melakeskan penjualan Barang yang diprodukesi, dill ‘tau dikuasai oleh Prinsipall Prinsipal Produsen adalah perorangan atau badan. vuscha yang berbentuk badan hukum atau buken badan hukum, berstatus sebagai Produsen yang, ‘menunjuk badan ussha lain sebagai Distributor, Distributor Tunggal, Agen, atau Agen Tanggal untale melalcuktan penjualan atas barang hasit produkt yang. dimitii eicuasa Prinsipal Supplier adalah perorangan atau badan ‘uscha yang berbentuk badan hukum atau bukan Dadan hukum yang ditunjuk oleh Prinsipal Produsen untuk menunjuk badan usaha lain sebagai Distributor, Distributor Tungeal, Agen, atau Agen ‘Tunggal sesusi kewenangan yang diberikan oleh Prinsipal Produsen, ‘Agen adalah Pelaku Usaha Distribusi yang bertindale sebagai perantara untuie dan atas nama pihake yang ‘menunjuknya berdasarkan perjanjian dengan imbalan kkomisi untuk melakukan kegiatan pemasaran Barang tanpa memiliki dan/atau menguasai Barang yang dipasarkan, Distributor adalah Pelaku Usaha Distribu yang bertindak stas namanya sendiri dan/ataty ates enunjukan dari Produsen atau pemasok atau Importir berdasarkan perjanjian untuk melalcukan xegiatan pemasaran Barang. Hak Eksklusif adalah hak istimewa yang diberikan olch Prinsipal kepada perusshaan _perdagangan nasional sebagai Distributor Tunggal atau Agen ‘Tungeal Distributor Tunggal adalah perusahaan perdagangan yang mendapatkan hak Eksklusif dari Prinsipal Derdasarkan perjaniian sebagai satu-satunya Distributor di Indonesia atau wilayah pemasaran tertentu 10. nL. 12, 13. a) @ a Agen Tunggal adalah perusahaan perdagangan yang ‘mendapatken hak Ekskdusif dari Prinsipal bberdasarkan perjanjian sebagai satu-satunya Agen di Indonesia atau wilayah pemasaran tertentu. Sub Distributor adalah perusahaan perdagangan yang, bertindal sebagai perantara untuk dan atas namanya, senditi berdasarkan penunjukan atau perjanjian dari Distributor atau Distributor Tunggal untuk melakeukan pemasaran, ‘Sub Agen adalah perusshaan perdagangan yang Dertindak sebogai perantara untuk dan atas nama Prinsipal berdasarkan penunjukan atau perjanjian ari Agen atau Agen Tunggal untuk melakcukan emasaran, Surat Tanda Pendaftaran yang selanjutnya disingkat STP adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah terdaftar sebagai Distributor, Disteibutor Tunggal, Sub, Distributor, Agen, Agen Tunggal, atau Sub Agen Buaranig dat/alaus Juste sess eugat helcutuent peraturan perundang-undangan. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan uurusan pemerintahan di bidang Perdagangan, Pasal 2 Procusen di dalam negeri dapat menunjuk Pelaita Usaha Distribusi untuk mendistribusikan Barang ‘kepada pengecer. Pelaleu Usaha Disiribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas: a Distributor; b. Distributor Tanga; Agen dan Agen Tungeal Pasal 3 Penunjukan Distributor, Distributor Tunggal, Agen, ‘atau Agen Tunegal dapat dilaleukan oleh: @ 8) a a @ a 1 Prinsipal Produsen; Prinsipal Supplier berdasarkan persetujuan dari Prinsipal Produsen; © peruschaan penanaman modal asing yang Dergerak di bidang perdagangan sebagai Distributor; atau 4. Kantor perwakilan perusshasn perdagangan asing, Distributor atau Distributor Tunggal sebagsimana, dimaksud pada ayat (1) dapat menunjuk Sub Distributor, ‘Agen dan Agen Tungeal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menunjuk Sub Agen. Pasal 4 Dalam melaksanakan kegiatan usaha perdagangan, Perusahaan penanaman modal asing sebagsimana imalesud dalam Pasal 3 ayat (1) uraf ¢ harus coun petusetiaans petunia roudal dalam roger! sebagai Distributor, Distributor Tunggal, Agen, atau Agen Tanga Penunjukan perusahaan penanaman modal dalam negeri scbagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat alam bentuk perjanjian yang dilegalisir oleh notaris, publi Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus ‘mendapat persetujuan tertulis dari Prinsipal Produsen, ‘yang diwakilinya di luar neger Pasal 5 Dalam melaksanakan kegiatan usaha perdagangan, kantor perwakilan perusahaan perdagangan asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) hurl d yang sudah memiliki Surat Ikin Usaha Perwatilan Perusahaan Perdagangan Asing harus mentnjule perusahaan penanaman modal dalam negeri sebagai @ ® a ° Distributor, Distributor Tunggal, Agen, atau Agen ‘Tungeal Penunjulean perusahaan penanaman modal dalam negeri sebagaimana dimakeud pada ayat (1) dalam bbentuk perjanjian yang dilegalisirolch notaris publi Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat persetujuan tertulis dari Prinsipal Produsen yang divakilinya di luar negeri Pasal 6 Perikatan antara Prinsipel dengan Distributor, Distributor Tunggsl, Agen, atau Agen Tunggal terhadap Barang produks! luar negeri harus berbentule petjanjian yang dilegalisir oleh notaria publi dan telah dilengkapi dengan surat keterangan atau legalisir dari Atase Perdagangan Republik Indonesia atau pejabat leantor perwakilan Republik Indonesia di negara Prinsipal Perit wu Friusipal dengatr Distuibutor, Distributor Tunggal, Agen, atau Agen Tunggal terhadap Barang produksi dalam negeri harus berbentuk perjanjian yang dilegalisir notaris publik Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2} paling sedikit mermuat: a. nama dan alamat lengkep pihak-pihak yang ‘membuat perjanjian; ‘maksud dan tujuan perjanjian; status Keagenan atau kedistributoran; Jenis Barang yang diperjanyikan wilayah pemasaran; hhak dan kewajiban masing-masing pihak; ewenangan; Jangka wakeu perjanjian; cara pengalhiran perjanjian; cara penyelesaian perselisihan; tnukum yang dipergunakan; dan tenggang waktu penyelesaian, “ a a a “ a @ Setiap perjanjian yang hanya ditulis dalam bahasa ‘sing wajib diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ‘oleh ponterjemah tersumpah, Pasal 7 Prinsipal dapat membuat perjanjian hanya dengan tu Distributor Tunggal atau Agen Tunggal untuk Jenis Barang yang sama dari suatu merek di wilayadt ‘emasaran tertentu untuk jangka waktu tertentu, Prinsipal dapat membuat perjanjian dengan satu atau lebih Distributor atau Agen untuk jenis Barang yang sama dari suatu merck di wilayah pemasaran tertentu di huar wilayah pemasaran Distributor Tunggal atau ‘Agen Tungeal Dalam hal Prinsipal membust perjaniian lebih dari satu Distributor atau Agen sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Prinsipal wajib menyebutkan nama Distributor atau Agen yang telah ditunjuk. alas bal tersapat perjan lan lebih alasi sata Distributor Tunggal atau Agen Tunggal oleh Prinsipe untuk jenis Barang yang sama dari suatu merek dalam wilayah pemasaran tertentu, STP diberikan kepada pemoton pertama Pasal 8 Perjanjian yang masih berlaky dapat diakhiri sebekum, ‘masa perjanjian berakhir apabila a. perusahaan dibubarkan; b perusahaan berbenti melaleukan —kegiatan uusahanya; ©. anglrut/pllit; dan atau 4. disepakati oleh Kedua belah pihake Apabila pemutusan perjanjian sebagai Distributor ‘Tunggal atau Agen Tunggal yang dilkuti dengan penunjukan Distributor, Distributor Tunegal, Agen, atau Agen Tunggal yang baru olch Prinsipal sebetum a berlaku STP, terhadap Distributor, berakhinye mi @ ) Perselisihan antara kedua pihak Distributor Tunggal, Agen, atau Agen Tunggal yang baru dapat diberikan STP setelah tercapainya penyelessian secara tuntas, Apabila pemutusan perjanjian sebagai Distributor atau ‘Agen yang dilkuti dengan penunjukan Distributor ‘Tunggal atau Agen Tunggal yang baru oleh Prinsipal sebelum berakhirnya masa berlaku STP, terhadap Distributor Tanggal atau Agen Tunggal yang baru dapat diberikan STP setelah tercapainya penyelesaian ‘Apabila pemutusan perjanjian secara sepihalc oleh Prinsipal tidak dikuti dengan penunjukan Distributor, Distributor Tunggal, Agen, atau Agen Tunggal yang, baru, Prinsipal wajib terus memasok suiku cadang kepada Distributor, Distributor Tunggal, Agen, atau. ‘Agen Tunggal yang lama paling sedikit 2 (dua) tahun untuk menjoga Kontinuitas pelayanan puna jual kepada pemakai Barang tersebut Apabila dalam jana wakia 3 (ya) Dalai sejake dlilskokan — pemutusan perjanjian sebagsimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) belum tereapei penyelesaian secara tuntas dan proses penyelesaian secara tuntas tetap diupayakan, STP dinyatakan tidak berlaleu dan Prinsipal dapat menunjuk Distributor, Distributor Tunggal, Agen, atau Agen Tunggal yang, ar Pasal 9 perjanjian diselesaikan dengan cara’ b. 0 smusyawarah untuk mufalat; arbitrase; ata proses peradilan sesuai hukum yang dipergunakan, Pasal 10 Ketentuan mengenai perikatan untuk pendistribusian Barang oleh Distributor atau Agen sebagaimana ddimaksud dalam Peraturan Menteri ini dikecualikan ‘erbadap perusahaan yang mendistribusikan Barang bberupa alat keschatan dan obst-obatan, (2) Pendistribusian Barang berupa alat keschatan dan obet-obatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan erundang-undangan di bidang Kesehatan. Pasal 11 Pada saat Peraturan Menteri ini rmulai berlals, Persturan Menteri Perdagangan Nomor 11/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang dan/atau Jasa, dicabut dan dinyatakan tidak berlale, Pasal 12 Peraturan Menteri ini mua berlaku setelah 90 (tiga puluh) dhariterhicung sejak tanggal diundanglean. 10- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya ‘dalam Berita Negara Republik Indonesia, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2021, (MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, ted, MUHAMMAD LUTFI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2022 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PRRUNDANG UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, \WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2021 NOMOR 280 Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan ‘epala Biro Hulcum,

You might also like