You are on page 1of 14

Vera et al.

/ Health Belief Model and PRECEDE PROCEED

Health Belief Model and PRECEDE PROCEED on the Risk Factors


of Multidrug Resistant Tuberculosis in Surakarta, Central Java
Vera1), Setyo Sri Rahardjo2), Bhisma Murti1)
1) Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University
2) Faculty of Medicine, Sebelas Maret University

ABSTRACT

Background: Tuberculosis (TB) is one of the lethal infectious diseases in the world. One of the
current biggest challenges of Tuberculosis control is the widespread emergence of Multidrug
Resistant Tuberculosis (MDR-TB). There are several potential risk factors of MDR-TB that can be
explained by Health Belief Model and PRECEDE PROCEED model framework. This study aimed to
analyzed factors associated with MDR-TB using Health Belief Model and PRECEDE PROCEED.
Subjects and Method: This was an analytic observational study with case control design. The
study was conducted at Dr. Moewardi Hospital and BBKPM, Surakarta, from September to
November 2017. The study subjects were selected using fixed disease sampling, consisting of 76
MDR-TB patients and 228 TB patients. The dependent variable was MDR-TB. The independent
variables were educational level, self-efficacy, drug-taking adherence, smoking, nutritional status,
perceived of susceptibility, perceived barrier, perceived severity, perceived benefit, and drug-taking
supervisor. The data were collected using questionnaire and analyzed by path analysis.
Results: The risk of MDR-TB was increased by lack of drug-taking adherence (b= -1.69; 95% CI= -
2.28 to -1.09; p <0.001), poor nutritional status (b= 1.32; 95% CI= 0.72 to 1.92; p<0.001), and
smoking (b= 1.32; 95% CI= 0.72 to 1.92; p <0.001). Drug-taking adherence was increased by
perceived susceptibility (b= 0.91; 95% CI= 0.18 to 1.63; p=0.015), perceived severity (b= 1.01; 95%
CI= 0.28 to 1.74; p=0.007), perceived benefit (b= 1.69; 95% CI= 0.97 to 2.41; p<0.001), drug-
taking advisor (b= 2.16; 95% CI= 1.44 to 2.88; p<0.001), self efficacy (b= 1.58; 95% CI= 0.86 to
2.31; p<0.001), and low perceived barrier (b= -1.10; 95% CI= -1.82 to -0.38; p=0.003).
Conclusion: The risk of MDR-TB is increased by the lack of drug-taking adherence, poor
nutritional status, and smoking.

Keyword: Health belief model, PRECEDE-PROCEED, MDR-TB

Correspondence:
Vera. Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta
57126, Central Java. Email: vera21210@gmail.com

LATAR BELAKANG tingginya angka kegagalan dan kematian


Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu (WHO, 2015). Di Indonesia terdapat 17
penyakit menular mematikan di dunia provinsi dengan angka keberhasilan peng-
(WHO, 2016a). Indonesia memiliki jumlah obatan TB <85%, salah satunya adalah
kasus TB terbesar urutan kedua di dunia Provinsi Jawa Tengah. Kasus TB di Kota
dengan 10% dari total global(WHO, 2016b). Surakarta menempati urutan ke-3 tertinggi
Penanganan dan pengendalian penyakit di Provinsi Jawa Tengah Case Notification
tuberkulosis menjadi semakin sulit Rate (CNR) pada tahun 2016 sebesar 85
ditangani oleh karena meningkatnya kasus per 100,000 penduduk (Kementerian Kese-
resistensi kuman TB (Hoza, Mfinanga and hatan RI, 2016).
König, 2015). MDR TB menjadi tantangan Ding et al. (2017) menerangkan
baru dalam program pengendalian TB bahwa pengetahuan maupun persepsi yang
karena penegakan diagnosis yang sulit, kurang memadai merupakan salah satu

e-ISSN: 2549-0273 (online) 241


Journal of Epidemiology and Public Health (2017), 2(3): 241-254
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2017.02.03.06

faktor yang mempengaruhi meningkatnya kontrol sebanyak 228 pasien tuberkulosis.


kejadian MDR TB. Zhang et al. (2016) Kriteria inklusinya adalah subjek penelitian
mengemukakan bahwa pengobatan yang EHUXVLD •15 tahun dan mampu menjawab
tidak sesuai atau tidak adekuat menjadi kuesioner dengan baik. Sedangkan kriteria
faktor penentu utama terjadinya MDR TB. ekslusi yaitu pasien yang mengalami
Hal tersebut terkait dengan kepatuhan gangguan kejiwaan.
pasien dalam proses pengobatan. Kepatuh- Variabel independen meliputi kepa-
an tesebut dapat dipengaruhi oleh berbagai tuhan minum obat, merokok, status gizi,
sisi baik dari dalam diri pasien maupun persepsi kerentanan, persepsi keseriusan,
dari sisi pemberi pelayanan kesehatan. persepsi manfaat, persepsi hambatan,
Skrahina et al. (2013) menyebutkan bahwa dukungan Pengawas Minum Obat (PMO),
terdapat faktor lain yang dapat mem- tingkat pendidikan dan minum alkohol.
pengaruhi MDR TB yakni konsumsi alkohol Variabel dependen adalah MDR TB. Defi-
dan merokok. Selain itu, menurut Patiung nisi operasional kepatuhan minum obat
et al. (2014) salah satu faktor dari penderita adalah ketaatan pasien dalam menjalani
TB yang dapat mempengaruhi MDR TB pengobatan untuk meminum obat anti TB
adalah status gizi. Salah satu model yang secara rutin dan lengkap, dengan alat ukur
direkomendasikan untuk menjelaskan dan kuesioner. Persepsi kerentanan yaitu pe-
memahami perilaku kesehatan termasuk nilaian positif atau negatif bahwa intividu
kepatuhan pengobatan pasien TB yakni memiliki risiko untuk dapat terkena MDR
Health Belief Model (HBM) (Tola et al., TB. Persepsi keseriusan adalah persepsi
2016). Selain model HBM, model subjektif individu terhadap seberapa parah
PRECEDE PROCEED juga baik digunakan konsekuensi dari penyakit MDR TB,dengan
dalam memahami perilaku kesehatan. alat ukur kuesioner. Persepsi manfaat me-
Tujuan penelitian ini adalah untuk rupakan keyakinan yang dirasakan pasien
menganalisis faktor-faktor yang berhu- terhadap keuntungan pengobatan untuk
bungan dengan MDR TB menggunakan mengurangi risiko MDR TB, dengan alat
Health Belief Model dan PRECEDE ukur kuesioner. Persepsi hambatan adalah
PROCEED model. keyakinan mengenai kendala pasien untuk
menjalani pengobatan sehingga dapat be-
SUBJEK DAN METODE risiko terjadi MDR TB,dengan alat ukur
Penelitian ini merupakan penelitian kuesioner. Dukungan PMO yakni dukungan
analitik observasional dengan pendekatan dari seseorang yang bertugas menjamin
case control. Penelitian dilakukan di RSUD keteraturan atau kepatuhan terhadap peng-
Dr. Moewardi dan BBKPM Surakarta pada obatan TB selama kurun waktu pengobatan
bulan September hingga November Tahun pasien, dengan alat ukur kuesioner. Efikasi
2017. Populasi kasus adalah pasien MDR- diri adalah keyakinan dalam diri seseorang
TB di RSUD Dr. Moewardi. Sedangkan untuk melakukan suatu perilaku kepatuhan
populasi kontrolnya adalah pasien tuber- minum obat dalam mengurangi risiko
kulosis di BBKPM Surakarta dan di RSUD untuk terjadi MDR TB, dengan alat ukur
Dr. Moewardi. Teknik pengambilan sampel kuesioner. Status gizi merupakan penilaian
dengan fixed disease sampling. Subjek keadaan nutrisi pasien berdasarkan penilai-
penelitian yang digunakan adalah 304 an antropometrik meliputi berat badan dan
subjek, jumlah sampel kasus yaitu se- tinggi badan, dengan alat ukur timbangan
banyak 76 pasien MDR TB dan sampel dan microtoise stature meter. Tingkat

242 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Vera et al./ Health Belief Model and PRECEDE PROCEED

pendidikan adalah jenjang pendidikan Analisis data menggunakan analisis


formal terakhir yang ditempuh sampai jalur untuk mengetahui pengaruh variabel
dengan mendapatkan ijazah, dengan alat secara langsung dan tidak langsung.
ukur kuesioner. Minum alkohol merupakan Langkah-langkah analisis jalur meliputi
perilaku mengkonsumsi minuman yang spesifikasi model, identifikasi model, kese-
mengandung etil alkohol atau etanol baik di suaian model, estimasi parameter dan re-
masa lalu maupun yang saat ini,dengan alat spesifikasi model. Etika penelitian meliputi
ukur kuesioner. Merokok merupakan persetujuan penelitian, tanpa nama,
perilaku menghisap rokok secara aktif baik kerahasiaan dan persetujuan etik.
di masa lalu maupun yang saat ini, dengan
alat ukur kuesioner. MDR TB adalah HASIL
resistensi terhadap dua obat lini pertama, 1. Karakteristik Subjek Penelitian
rifampisin dan isoniazid dengan atau tanpa Karakteristik subjek penelitian dapat
resistensi terhadap obat anti tuberkulosis dilihat pada Tabel 1.
lainnya, dengan alat ukur Xpert MTB/RIF.
Tabel 1. Distribusi subjek penelitian berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan,
penghasilan, status menikah, kontak tuberkulosis dan penyakit penyerta
Kasus Kontrol
No Karakteristik
N % N %
1. Usia (Tahun)
< 41 34 44.7 111 48.7
• 42 55.3 117 51.3
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 50 65.8 122 53.3
Perempuan 26 34.2 106 46.5
3. Pekerjaan
Tidak Bekerja 13 17.1 54 23.7
Bekerja 63 82.9 174 76.3
4. Penghasilan (Rupiah)
Kurang (<Rp 2,100,000) 56 73.7 152 66.7
&XNXS • Rp 2,100,000) 20 26.3 76 33.3
5. Status Menikah
Belum Menikah 11 14.5 40 17.5
Sudah Menikah 65 85.5 188 82.5
6. Kontak Tuberkulosis
Tidak Kontak 58 76.3 205 89.9
Kontak 18 23.7 23 10.1
7. Penyakit Penyerta
Tidak Ada 56 73.7 211 92.5
Ada 20 26.3 17 7.5

2. Analisis Jalur sebanyak 8, sehingga nilai degree of


Hasil penelitian yang dianalisis dengan freedom (df) yaitu 54. Didapatkan nilai df
STATA 13 adalah sebagai berikut: over identified yang berarti analisis jalur
Jumlah variabel terukur sebanyak 12, bisa dilakukan.
variabel endogen 4, dan variabel eksogen

e-ISSN: 2549-0273 (online) 243


Journal of Epidemiology and Public Health (2017), 2(3): 241-254
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2017.02.03.06

Gambar 1. Analisis jalur faktor risiko Multidrug Resistant Tuberculosis

Tabel 2. Hasil analisis jalur faktor risiko Multidrug Resistant Tuberculosis


CI 95%
Variabel Variabel Koef
Batas Batas p
dependen independen jalur
Bawah Atas
Pengaruh langsung
MDR TB Å Kepatuhan (patuh) -1.69 -2.28 -1.09 <0.001
Å Merokok (pernah) 1.32 0.72 1.92 <0.001
Å Status gizi (cukup) -0.73 -1.33 -0.13 0.018
Pengaruh tidak langsung
Kepatuhan Å Kerentanan (tinggi) 0.91 0.18 1.63 0.015
Å Keseriusan (tinggi) 1.01 0.28 1.74 0.007
Å Manfaat (tinggi) 1.69 0.97 2.41 <0.001
Å Hambatan (tinggi) -1.10 -1.82 -0.38 0.003
Å Dukungan PMO 2.16 1.44 2.88 <0.001
(tinggi)
Å Efikasi diri (tinggi) 1.58 0.86 2.31 <0.001
Merokok Å Alkohol (pernah) 2.67 1.77 3.57 <0.001
Å Pendidikan (tinggi) -0.93 -1.43 -0.42 <0.001
Manfaat Å Pendidikan (tinggi) 1.34 0.86 1.81 <0.001
N Observasi = 304
Log likelihood = -613.77

Terdapat hubungan kepatuhan dengan 0.72 hinggga 1.92; p<0.001). Terdapat


MDR TB dansignifikan. Orang yang patuh hubungan status gizi dengan MDR TB yang
memiliki kemungkinan lebih kecil untuk signifikan. Orang dengan status gizi cukup
mengalami MDR TB (b= -1.69; CI 95%= - memiliki kemungkinan lebih kecil untuk
2.28 hinggga -1.09; p<0.001). Terdapat mengalami MDR TB (b= -0.13; CI 95%= -
hubungan merokok dengan MDR TB dan 1.33 hingga -0.13; p= 0.018). Terdapat
signifikan. Orang yang pernah merokok hubungan persepsi kerentanan dengan
memiliki kemungkinan lebih besar untuk kepatuhan minum obat dansignifikan.
mengalami MDR TB (b= 1.32; CI 95%= Orang dengan persepsi kerentanan yang

244 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Vera et al./ Health Belief Model and PRECEDE PROCEED

tinggi memiliki kemungkinan lebih besar persepsi manfaat tinggi (b= 1.34; CI 95%=
untuk patuh (b= 0.91; CI 95%= 0.18 hingga 0.86 hingga 1.81; p<0.001).
1.63; p= 0.015). Terdapat hubungan per- Model dalam penelitian ini sudah
sepsi keseriusan dengan kepatuhan minum sesuai dengan data sampel, maka tidak
obat dan signifikan. Orang dengan persepsi perlu dibuat ulang model analisis jalur.
keseriusan yang tinggi memiliki kemung-
kinan lebih besar untuk patuh (b= 1.01; CI PEMBAHASAN
95%= 0.28 hinggga 1.74; p= 0.007). 1. Hubungan Kepatuhan Minum Obat
Terdapat hubungan persepsi manfaat dengan MDR TB
dengan kepatuhan minum obat dan signi- WHO (2014) menyebutkan apablila pen-
fikan. Orang dengan persepsi mamfaat derita TB tidak patuh dalam meminum
yang tinggi memiliki kemungkinan lebih obat anti tuberkulosis, maka hasil akhir
besar untuk patuh (b=1.69; CI 95%= 0.97 yang dikhawatirkan adalah adanya kegagal-
hingga 2.41; p<0.001).Terdapat hubungan an penyembuhan TB ditambah dengan
persepsi hambatan dengan kepatuhan timbulnya basil-basil TB yang resisten ter-
minum obat dan signifikan. Orang dengan hadap obat tuberkulosis. Hasil analisis
persepsi hambatan yang tinggi memiliki pada penelitian ini menunjukkan ada
kemungkinan lebih kecil untuk patuh hubungan langsung antara kepatuhan
(b=1.10; CI 95%= -1.82 hingga -0.38; p= pasien dalam minum obat tuberkulosis
0.003). Terdapat hubungan dukungan dengan kejadian MDR TB yang bersifat
PMO dengan kepatuhan minum obat dan negatif dan signifikan. Hasil penelitian ini
signifikan. Orang dengan dukungan PMO didukung oleh penelitian oleh Hirpa et al.
yang tinggi memiliki kemungkinan lebih (2013) yang menyebutkan bahwa faktor
besar untuk patuh (b= 2.16; CI 95%= 2.16 yang paling dominan yang dapat mem-
hingga 2.88; p< 0.001). Terdapat hubung- pengaruhi langsung kejadian MDR TB
an efikasi diri dengan kepatuhan minum adalah ketidakpatuhan pengobatan pasien
obat dan signifikan. Orang dengan efikasi tuberkulosis.
diri yang tinggi memiliki kemungkinan Zhdanov et al., (2017) menyebutkan
lebih besar untuk patuh (b= 1.58; CI 95%= bahwa ketidakpatuhan pengobatan yang
0.86 hingga 2.31; p<0.001). Terdapat sering terjadi pada fase aktif dua bulan per-
hubungan minum alkohol dengan merokok tama yang diakibatkan karena pasien sudah
dan signifikan. Orang yang pernah minum merasa enakan dan berhenti pengobatan.
alkohol memiliki kemungkinan lebih besar Hal tersebut yang dapat memicu terjadinya
untuk merokok (b= 2.67; CI 95%= 1.77 kekambuhan maupun resistensi terhadap
hingga 3.57; p< 0.001). Terdapat hubungan obat tuberkulosis. Khan et al., (2017) dan
tingkat pendidikan dengan merokok dan Patel et al. (2017) menyebutkan bahwa
signifikan. Orang dengan tingkat pendidik- pasien tuberkulosis yang patuh akan peng-
an tinggi memiliki kemungkinan lebih kecil obatan dilaporkan memiliki risiko untuk
untuk merokok (b= -0.93; CI 95%= -1.43 MDR TB lebih rendah. Hal ini dapat
hingga -0.42; p<0.001). Terdapat hubung- disebabkan karena dengan pengobatan
an tingkat pendidikan dengan persepsi yang tuntas dan sesuai anjuran maka tidak
manfaat dan signifikan. Orang dengan terjadi tuberkulosis berulang yang dapat
tingkat pendidikan tinggi memiliki ke- memicu terjadinya kepekaan terhadap
mungkinan lebih besar untuk memiliki obat.

e-ISSN: 2549-0273 (online) 245


Journal of Epidemiology and Public Health (2017), 2(3): 241-254
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2017.02.03.06

2. Hubungan merokok dengan MDR pasien tuberkulosis. Putri et al. (2014)


TB menyebutkan bahwa staus gizi yang buruk
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada menyebabkan pengobatan pada pasien
hubungan langsung antara merokokdengan tuberkulosis menjadi tidak efektif dan
kejadian MDR yang bersifat positif dan menyebabkan tidak terjadinya konversi
signifikan. Hasil penelitian tersebut sejalan kultur sputum pada tahap awal pengobatan
dengan hasil penelitian sebelumnya yang MDR TB. Dijelaskan oleh Park et al. (2016)
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh dan Tang et al. (2013) bahwa staus gizi
antara kebiasaan merokok saat ini maupun yang buruk banyak ditemukan pada pasien
riwayat merokok dengan keadaan MDR yang mengalami resistensi obat tuber-
yang terjadi (Molalign and Wencheko, kulosis karena menurunnya imunitas tubuh
2015). Ditemukan merokok menyebabkan sehingga mengganggu sistem kekebalan
sistem kekebalan tubuh menjadi turun. terhadap mycobacteruim tuberculosis.
Selain dapat memperburuk keadaan tuber- Imunitas tubuh pasien yang tidak baik akan
kulosis menjadi resisten terhadap obat, berpengaruh pada semakin parahnya
juga dapat menyebabkan risiko kekambuh- penyakit atau menjadi resisten terhadap
an ketika tuberkulosis sudah diobati(Mollel obat tuberkulosis(Sun et al., 2017).
and Chilongola, 2017). Akibat tingkat kepa- 4. Hubungan Persepsi Kerentanan
rahan pada kelompok merokok dapat me- dengan MDR TB melalui Kepatuh-
nyebabkan semakin tingginya risiko resis- an Minum Obat
tensi obat hingga meningkatnya angka Rosenstock et al., (1988) menyebutkan
kematian. Selain itu, hasil penelitian me- bahwa HBM merupakan salah satu model
nunjukkan bahwa hampir seperlima beban tertua membahas kesiapan untuk melaku-
akibat penyakit tuberkulosis dapat dicegah kan perilaku sehat berdasarkan beberapa
dengan mengeliminasi perilaku merokok keyakinan atau persepsi individu. Hasil
(Bonacciet al., 2013). Belchior et al., (2016) analisis menunjukkan bahwa ada hubungan
menambahkan bahwa merokok dapat tidak langsung antara persepsi kerentanan
memperburuk manisfestasi penyakit TB. dengan kejadian MDR TB melalui variabel
3. Hubungan Status Gizi dengan kepatuhan pasien dalam minum obat
MDR TB tuberkulosis. Hubungan langsung antara
Nutrisi dibutuhkan dalam proses mem- persepsi kerentanan dengan kepatuhan
perbaiki jaringan dan mencegah penyakit. minum obat bersifat positif dan signifikan.
Hubungan antara TB dan gizi buruk sudah Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan
lama diketahui. Kekurangan gizi memper- sebelumnya yang menyebutkan bahwa
lemah kekebalan tubuh, sehingga mening- peran keyakinan individu yang pada HBM
katkan kemungkinan TB yang resisten berpengaruh terhadap keputusan individu
terhadap obat (WHO, 2013). Hasil analisis dalam meningkatkan perilaku sehat salah
menunjukkan ada hubungan langsung satunya yakni kepatuhan dalam minum
antara status gizi dengan kejadian MDR TB obat tuberkulosis (Johari et al., 2014; Tola
yang bersifat negatif dan signifikan. Hasil et al., 2016).
penelitian ini didukung oleh penelitian 5. Hubungan Persepsi Keseriusan
Hicks et al. (2014) yang menyebutkan dengan MDR TB melalui Kepatuh-
bahwa salah satu faktor mempengaruhi an Minum Obat
kejadian MDR TB bahkan berlanjut pada HBM menjelaskan mengenai persepsi kese-
kematian yakni status gizi yang buruk pada riusan atau keparahan yang ada dalam diri

246 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Vera et al./ Health Belief Model and PRECEDE PROCEED

individu dan dapat mempengaruhi individu baik antara tenaga kesehatan dengan
tersebut dalam bertindak (Simpson, 2015). pasien TB. Diharapkan dengan komunikasi
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada yang baik, tenaga kesehatan dapat mem-
hubungan tidak langsung antara persepsi berikan edukasi yang tepat mengenai
keseriusandengan kejadian MDR TB me- manfaat dan pentingnya pengobatan yang
lalui variabel kepatuhan pasien dalam teratur.
minum obat tuberkulosis. Hubungan lang- 7. Hubungan Persepsi Hambatan
sung antara persepsi kerentanan dengan dengan MDR TB melalui Ke-
kepatuhan minum obat bersifat positif dan patuhan Minum Obat
signifikan. Tindakan individu untuk mela- Berdasarkan konsep HBM bahwa individu
kukan pengobatan dan pencegahan penya- memiliki persepsi mengenai hambatan
kit akan didorong pula oleh keseriusan yang dirasakan sehingga dapat mempenga-
penyakit tersebut. Semakin berat risiko ruhi individu untuk tidak mengubah perila-
penyakit maka semakin besar kemungkinan kunya (Burke, 2015). Hasil analisis menun-
individu tersebut merasa terancam. An- jukkan bahwa ada hubungan tidak lang-
caman ini mendorong tindakan individu sung antara persepsi hambatan dengan
untuk melakukan tindakan pencegahan dan MDR TB melalui variabel kepatuhan pasien
penyembuhan penyakit (Tang et al., 2015; dalam minum obat tuberkulosis.Hubungan
Woimo et al., 2017). langsung antara persepsi hambatan dengan
6. Hubungan Persepsi Manfaat kepatuhan minum obat bersifat negatif dan
dengan MDR TB melalui Kepatuh- signifikan. Hasil temuan ini didukung oleh
an Minum Obat penelitian Baral et al. (2014); Boru et al.
Sesuai model HBM maka individu memiliki (2017); Herrero et al. (2015) yang me-
persepsi mengenai manfaat yang akan maparkan bahwa keyakinan pasien tuber-
dirasakan jika melakukan perubahan peri- kulosis mengenai hambatan dapat menu-
laku (Burke, 2015). Hasil analisis menun- runkan kepatuhan dalam menjalani peng-
jukkan bahwa ada hubungan tidak lang- obatan TB. Secara garis besar hambatan
sung antara persepsi manfaat dengan ke- tersebut adalah hambatan finansial dan
jadian MDR TB melalui variabel kepatuhan hambatan sosial. Ditambahkan bahwa
pasien dalam minum obat tuberkulosis. ketika keyakinan pasien akan hambatan
Hubungan langsung antara persepsi man- atau kendala berkurang atau hilang, maka
faat dengan kepatuhan minum obat bersifat kepatuhan akan meningkat. Hal ini dibukti-
positif dan signifikan. Hasil temuan ini kan dengan peningkatan keteraturan peng-
sesuai dengan penelitian Horne et al.(2013) obatan saat diberikan bantuan secara gratis
yang menyebutkan bahwa pasien yang selama pengobatan TB. Keteraturan peng-
meyakini bahwa pengobatan yang dijalani obatan tersebut diharapkan dan diyakini
akan berdampak positif bagi dirinya akan dapat menurunkan kerjadian resistensi
lebih patuh dengan pengobatan yang terhadap obat tuberkulosis(Eastment et al.,
dijalani. Selain itu, seseorang memiliki 2017; Tupasi et al., 2017; Zhang et al.,
persepsi tinggi terhadap manfaat dari peng- 2015). Shringarpure et al. (2016) menye-
obatan tuberkulosis, maka akan mengu- butkan bahwa letak geografis juga berpeng-
rangi segala kendala atau hambatan yang aruh terhadap kepatuhan pasien dalam
dirasakan. Berdasarkan penelitian Viegas et pengobatan tuberkulosis. Medan jalan yang
al. (2014), persepsi manfaat dapat diting- sulit ditempuh ke pelayanan kesehatan,
katkan dengan adanya komunikasi yang transportasi yang sulit untuk pergi ke fasi-

e-ISSN: 2549-0273 (online) 247


Journal of Epidemiology and Public Health (2017), 2(3): 241-254
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2017.02.03.06

litas kesehatan ataupun karena jarak yang 9. Hubungan Efikasi Diri dengan
terlalu jauh membuat pasein tuberkulosis MDR TB melalui Kepatuhan
enggan memeriksakan dirinya ke pelayanan Minum Obat
kesehatan yang terpercaya. Self-Efficacy merupakan salah satu kompo-
8. Hubungan Dukungan PMO dengan nen dari HBM. Jika individu tidak percaya
MDR TB melalui Kepatuhan atau yakin dapat berhasil melakukan per-
Minum Obat ubahan perilaku, maka mereka tidak akan
Cues to Action merupakan bagian dari dapat melakukannya (Simpson, 2015).
HBM yakni segala sesuatu yang mendorong Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
keputusan dalam mengubah perilaku hubungan tidak langsung antara efikasi diri
(Hoorn et al., 2016). Hasil uji menunjukkan dengan kejadian MDR TB melalui variabel
bahwa ada hubungan tidak langsung antara kepatuhan pasien dalam minum obat
Dukungan PMOdengan kejadian MDR TB tuberkulosis. Hubungan langsung antara
melalui variabel kepatuhan pasien dalam efikasi diri dengan kepatuhan minum obat
minum obat tuberkulosis. Hubungan lang- bersifat positif dan signifikan. Hal ini
sung antara dukungan PMO dengan kepa- didukung oleh penelitian sebelumnya yang
tuhan minum obat bersifat positif dan sig- menyebutkan bahwa kepercayaan diri yang
nifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan rendah akan berdampak pada ketidak-
hasil penelitian sebelumnya yang menye- patuhan pengobatan (Diefenbach-Elstob et
butkan bahwa terdapat hubungan yang al., 2017; Muhammed et al., 2015). Ditam-
signifikan antara dukungan pengawas bahkan oleh Sanchez-Padilla et al. (2014)
minum obat selama pengobatan dengan bahwa pengetahuan pasien mengenai peng-
kepatuhan minum obat. Dipaparkan oleh obatan TB perlu didukung dengan adanya
Craig and Zumla (2015) dan Deshmukh et keyakinan pasien TB untuk mampu atau
al. (2015) bahwa setelah dilakukan wawan- dapat menjalani pengobatan tuberkulosis
cara secara mendalam dengan pasien, dengan patuh agar tidak putus. Kepercaya-
ditemukan fenomena bahwa pasien yang an diri pasien tersebut dapat dibangun dari
tidak memiliki dukungan atau dorongan lingkungan sekitar.
dari keluarga untuk minum obat tuber- 10. Hubungan Minum Alkohol
kulosis maka memiliki kecenderungan dengan MDR TB melalui Merokok
untuk mudah putus asa dalam menjalankan Kebiasaan minum alkohol dapat ber-
pengobatannya. dampak pada kebiasaan atau perilaku sese-
Pengetahuan yang baik mengenai orang untuk cenderung merokok (Pedro et
penya-kit tuberkulosis perlu diimbangi al., 2017). Hasil penelitian menunjukkan
dengan adanya dukungan orang terdekat bahwa ada hubungan tidak langsung antara
atau PMO agar tidak memperburuk keada- minum alkohol dengan kejadian MDR TB
an apabila pasien depresi. Pasien tuber- melalui variabel merokok. Hubungan
kulosis yang hidup sendiri dan jauh dari langsung antara minum alkohol dengan
keluarga atau tetangga akan lebih memung- merokok bersifat positif dan signifikan.
kinkan untuk menghentikan pengobatan Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian
tuberkulosis sebelum waktunya (Ali and sebelumnya yang menyebutkan bahwa
Prins, 2016; Khanal et al., 2017). konsumsi alkohol merupakan salah satu
predisposisi perilaku merokok (Kuchuk-
hidze et al., 2014; Zhang et al., 2017).
Berdasarkan hasil temuan Skrahina et al.

248 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Vera et al./ Health Belief Model and PRECEDE PROCEED

(2013) bahwa penyalahgunaan alkohol dan 12. Hubungan Tingkat Pendidikan


gangguan penggunaan alkohol diketahui dengan MDR TB melalui Persepsi
berperan dalam pengembangan TB dan Manfaat dan Kepatuhan Minum
juga hasil pengobatan TB. Namun, hubung- Obat
an antara alkohol dan MDR TB mungkin Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
bukan hubungan kausal langsung. Gaete hubungan tidak langsung antara tingkat
and Araya (2017) dan Jawad et al., (2014) pendidikan dengan kejadian MDR TB me-
mendapatkan hasil penelitian bahwa sese- lalui variabel persepsi manfaat dan kepa-
orang yang merokok setelah ditelusuri tuhan minum obat. Hubungan langsung
merupakan mantan peminum alkohol atau antara tingkat pendidikan dengan persepsi
bahkan masih meminum alkohol. Kon- bersifat positif dan signifikan. Hasil pene-
sumsi alkohol dan perilaku merokok meru- litian ini sejalan dengan hasil penelitian
pakan fenomena yang berdampingan. sebelumnya yang menyebutkan bahwa ter-
11. Hubungan Tingkat Pendidikan dapat hubungan antara tingkat pendidikan
dengan MDR TB melalui Merokok dengan persepsi manfaat yang mana akan
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada berpengaruh terhadap kepatuhan peng-
hubungan tidak langsung antara tingkat obatan (Fagundez et al., 2016).
pendidikan dengan kejadian MDR TB Tingkat pendidikan yang tinggi me-
melalui variabel merokok. Hubungan lang- ningkatkan kesadaran dan persepsi pasien
sung antara tingkat pendidikan dengan mengenai manfaat besar pentingnya peng-
merokok bersifat negatif dan signifikan. obatan tuberkulosis yang baik (Chung-
Hal ini sejalan dengan penelitian yang Delgado et al., 2015). Persepsi mengenai
dilakukan sebelumnya, bahwa tingkat pen- manfaat dipengaruhi oleh karakteristik
didikan memiliki pengaruh yang besar ter- pasien tuberkulosis, salah satunya yakni
hadap perilaku merokok. Tingkat pendidik- tingkat pendidikan. Dimana persepsi man-
an yang baik maka diharapkan seseorang faat sendiri pada akhirnya akan mempeng-
memiliki kesadaran bahaya merokok bagi aruhi kepatuhan pengobatan yang berujung
dirinya sendiri maupun orang lain (Silva et pada resistensi obat tuberkulosis(Ma et al.,
al., 2017). Mereka yang memiliki tingkat 2015) dan (Ndwiga, Kikuvi and Omolo,
pendidikan rendah memilkiki peluang yang 2016).
lebih tinggi untuk menjadi perokok. Hal ini Berdasarkan hasil analisis jalur, maka
dapat disebabkan karena seseorang dengan dapat diambil kesimpulan bahwa risiko
tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan MDR TB menurun dengan meningkatnya
lebih mudah menerima dan menyerap kepatuhan minum obat, status gizi. Risiko
informasi mengenai bahaya merokok (Yaya MDR TB meningkat dengan meningkatnya
et al., 2017). Diperoleh dari hasil studi merokok. Risiko MDR TB menurun dengan
Pärna et al. (2014) bahwa aktivitas me- meningkatnya persepsi kerentanan, per-
rokok dikalangan pria dan wanita dengan sepsi keseriusan, persepsi manfaat,
pendidikan tinggi cenderung menurun dukungan PMO dan efikasi diri melalui
secara signifikan. kepatuhan minum obat. Risiko MDR TB
meningkat dengan meningkatnya persepsi
hambatan melalui kepatuhan minum obat.
Risiko MDR TB meningkat dengan mening-
katnya minum alkohol melalui merokok.
Risiko MDR TB menurun dengan mening-

e-ISSN: 2549-0273 (online) 249


Journal of Epidemiology and Public Health (2017), 2(3): 241-254
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2017.02.03.06

katnya tingkat pendidikan melalui me- Burke E (2015). Ten-Year Change in Blood
rokok. Risiko MDR TB menurun dengan Pressure Levels and Prevalence of
meningkatnya tingkat pendidikan melalui Hypertension in Urban and Rural
persepsi manfaat dan kepatuhan minum Cameroon. BMC Cardiovascular Dis-
obat. orders, 16(1): 1461±1473.
Chung-Delgado K, Guillen-Bravo S, Revilla-
DAFTAR PUSTAKA Montag A, Bernabe-Ortiz A (2015).
Ali AOA, Prins MH (2016). Patient Non Mortality Among MDR-TB Cases:
Adherence to Tuberculosis Treatment Comparison with Drug-Susceptible
in Sudan: Socio Demographic Factors Tuberculosis and Associated Factors.
Influencing Non Adherence to Tuber- PLoS ONE, 10(3): 1±10.
culosis Therapy in Khartoum State. Craig GM, Zumla A. (2015). The Social
Pan African Medical Journal, 25(80): Context of Tuberculosis Treatment in
1-11. Urban Risk Groups in The United
Baral SC, Aryal Y, Bhattrai R, King R, Kingdom: A Qualitative Interview
Newell JN (2014). The Importance of Study. International Journal of Infec-
Providing Counselling and Financial tious Diseases, 32: 105±110.
Support to Patients Receiving Treat- Deshmukh RD, Dhande DJ, Sachdeva KS,
ment for Multi-Drug Resistant TB: Sreenivas A, Kumar AMV, Satyanara-
Mixed Method Qualitative and Pilot yana S, Parmar M et al. (2015).
Intervention Studies.BMC Public Patient and Provider Reported Rea-
Health, 14(46): 1-7. sons for Lost to Follow Up in MDRTB
Belchior ADS, Mainbourg EMT, Ferreira- Treatment: A Qualitative Study from
Goncalves MJ. (2016). Loss to Follow- A Drug Resistant TB Centre in India.
Up in Tuberculosis Treatment and Its PLoS ONE, 10(8): 1-12.
5HODWLRQVKLS ZLWK 3DWLHQWV¶ .QRZ- Diefenbach-Elstob T, Plummer D, Dowi R,
ledge of The Disease and Other Asso- Wamagi S, Gula B, Siwaeya K, Pelowa
ciated Factors.Revista de Salud Pu- Det al. (2017). The Social Determi-
blica (Bogota, Colombia), 18(5): 714- nants of Tuberculosis Treatment
726. Adherence in A Remote Region of
Bonaccia RA, Cruz-Hervert LP, García- Papua New Guinea. BMC Public
García L, Reynales-Shigematsua LM, Health, 17(70): 1-12.
Ferreyra-Reyes L, Bobadilla-del-Valle Ding P, Li X, Jia Z, Lu Z (2017). Multidrug-
M, Canizales-Quintero S et al. (2013). Resistant Tuberculosis (MDR-TB)
Impact of Cigarette Smoking on Rates Disease Burden in China: A Syste-
and Clinical Prognosi of Pulmonary matic Review and Spatio-Temporal
Tuberculosis in Southern Mexico. Analysis. BMC Infectious Diseases,
Journal of Infection, 66(4): 303-312. 17(57): 1-30.
Boru C, Shimels T, Bilal AI (2016). Factors Eastment MC, McClintock AH, McKinney
Contributing to Non-Adherence with CM, Narita M, Molnar A (2017). Fac-
Treatment Among TB Patients in tors That Influence Treatment Com-
Sodo Woreda, Gurage Zone, Southern pletion for Latent Tuberculosis Infec-
Ethiopia: A qualitative Study. Journal tion. The Journal of the American
of Infection and Public Health, 10(5): Board of Family Medicine, 30(4):
527-533. 520-527.

250 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Vera et al./ Health Belief Model and PRECEDE PROCEED

Fagundez G, Perez-Freixo H, EyeneJ, Prescribed for Long-Term Conditions:


Momo JC, Biyé L, Esono T, Ayecab A Meta-Analytic Review of The
MOM et al. (2016). Treatment Adhe- Necessity-Concerns Framework.PLoS
rence of Tuberculosis Patients Attend- ONE, 8(12): 1-24.
ing Two Reference Units in Equatorial Hoza AS, Mfinanga SGM and König B.
Guinea.PLoS ONE, 11(9): 1-13. (2015). Anti-TB Drug Resistance in
Gaete J, Araya R (2017). Individual and Tanga, Tanzania: A Cross Sectional
Contextual Factors Associated with Facility-Base Prevalence Among Pul-
Tobacco, Alcohol, and Cannabis Use monary TB Patients. Asian Pacific
Among Chilean Adolescents: A Multi- Journal of Tropical Medicine, 8(11):
level Study. Journal of Adolescence, 907-913.
56: 166±178. Huong LTT, Long TK, Van Anh TT, Tuyet-
Herrero MB, Ramos S, Arrossi S (2015). Hanh TT, Giang KB, Hai PT, Huyen
Determinants of Non Adherence to DT et al. (2017). Exposure to Tobacco
Tuberculosis Treatment in Argentina: Advertising, Promotion Among the
Barriers Related to Access to Treat- Adult Population in Vietnam and Its
ment. Revista Brasileira de Epidemio- Implications for Public Health.Asia
logia, 18(2): 287-298. Pacific Journal of Public Health,
Hicks RM, Padayatchi N, Shah NS, Wolf A, 29(7): 569-579.
Werner L, Sunkari VB, 2¶'RQQHOO 0R Jawad M, McIver C, Iqbal Z (2014). Preva-
(2014). Malnutrition Associated with lence and Correlates of Lifetime
Unfavorable Outcome and Death Waterpipe, Cigarette, Alcohol and
Among South African MDR-TB and Drug Use Among Secondary School
HIV Co-Infected Children. Interna- Students in Stoke-on-Trent, UK: A
tional Journal of Tuberculosis and Post Hoc Cross-Sectional Analysis.
Lung Disease, 18(9): 1074-1079. Journal of Public Health (Oxford,
Hirpa S, Medhin G, Girma B, Melese M, England), 36(4): 615-621.
Mekonen A, Suarez P and Ameni G. Johari M, Eslami AA, Alahverdipoor H,
(2013). Determinants of Multidrug- Hasanzade A, Farid F (2014). Factors
Resistant Tuberculosis in Patients Related to Adopting Healthy Beha-
who Underwent First-Line Treatment viors by Patients with Tuberculosis in
in Addis Ababa: A Case Control Study. Isfahan: Application of Health Belief
BMC Public Health, 13(782): 1-9. Model. Journal of Education and
Hoorn R, Jaramillo E, Collins D, Gebhard Health Promotion, 3: 1-5.
A, van den Hof S (2016). The Effects Kementerian Kesehatan RI (2016) Profil
of Psycho-Emotional and Socio- Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta:
Economic Support for Tuberculosis Kementerian Kesehatan RI.
Patients on Treatment Adherence and Khan MS, Hutchison C, Coker RJ (2017).
Treatment Outcomes - A Systematic Risk Factors That May be Driving The
Review and Meta-Analysis. PLoS Emergence of Drug Resistance in
ONE, 11(4): 1-27. Tuberculosis Patients Treated in
Horne R, Chapman SCE, Parham R, Free- Yangon, Myanmar. PLoS ONE, 12(6):
mantle N, Forbes A, Cooper V (2013). 1±10.
8QGHUVWDQGLQJ 3DWLHQWV¶ $GKHUHQFH- Khanal S, Elsey H, King R, Baral SC, Bhatta
Related Beliefs about Medicines BR, Newell JN (2017). Development

e-ISSN: 2549-0273 (online) 251


Journal of Epidemiology and Public Health (2017), 2(3): 241-254
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2017.02.03.06

of A Patient-Centred, Psychosocial Multidrug Resistant Tuberculosis in a


Support Intervention for Multi-Drug- Tuberculosis Referral Hospital. Infec-
Resistant Tuberculosis (MDR-TB) tion and Chemotherapy, 48(4): 317-
Care in Nepal.PLoS ONE, 12(1): 1-16. 323.
Kuchukhidze G, Kumar AMV, Colombani P Pärna K, Pürjer ML, Ringmets I and Tekkel
de, Khogali M, Nanava U, Blumberg M. (2014). Educational Differences in
HM and Kempker RR. (2014). Risk Cigarette Smoking Among Adult
Factors Associated with Loss to Population in Estonia, 1990-2010:
Follow-Up Among Multidrug-Resist- Does The Trend Fit The Model of
ant Tuberculosis Patients in Georgia. Tobacco Epidemic?.BMC Public
Public Health Action, 4(2): 247-252. Health, 14(709): 1-8.
Ma E, Ren L, Wang W, Takahashi H, Patel AR, Campbell JR, Sadatsafavi M,
Wagatsuma Y, Ren Y, Gao Fet al. Marra F, Johnston JC, Smillie K,
(2015). Demographic and Socioeco- Lester RT (2017). Burden of Non-
nomic Disparity in Knowledge About Adherence to Latent Tuberculosis
Tuberculosis in Inner Mongolia, Infection Drug Therapy and The
China. Journal of Epidemiology, Potential Cost-Effectiveness of Adhe-
25(4): 312-320. rence Interventions in Canada: A
Molalign S, Wencheko E (2015). Risk Fac- Simulation Study. BMJ Open, 7(9): 1-
tors of Mortality in Patients with 10.
Multi-Drug Resistant TB. Ethiopia Pedro JM, Brito M, Barros H (2017).
Health Journal, 29(2): 82-88. Tobacco Consumption and Nicotine
Mollel EW, Chilongola JO (2017). Pre- Dependence in Bengo Province,
dictors for Mortality Among Multi- Angola: A Community-Based Survey.
drug-Resistant Tuberculosis Patients PLoS ONE, 12(11): 1-10.
in Tanzania. Journal of Tropical Putri FA, Burhan E, Nawas A, Soepandi PZ,
Medicine, 1±6. Sutoyo DK, Agustin H, Isbaniah F
Muhammed S, Nagla S, Morten S, Asma E, (2014) Body Mass Index Predictive of
Arja A (2015). Illness Perceptions and Sputum Culture Conversion Among
Quality of Life Among Tuberculosis MDR-TB Patients in Indonesia. Inter-
Patients in Gezira, Sudan. African national Journal of Tuberculosis and
Health Sciences, 15(2): 385-393. Lung Disease, 18(5): 564±570.
Ndwiga JM, Kikuvi G, Omolo JO (2016). Rosenstock IM, Strecher VJ, Becker MH
Factors Influencing Knowledge on (1988). Social Learning Theory and
Completion of Treatment Among TB The Health Belief Model.Health
Patients Under Directly Observed Education Quarterly, 15(2): 175-183.
Treatment Strategy, in Selected Sanchez-Padilla E, Marquer C, Kalon S,
Health Facilities in Embu Country, Qayyum S, Hayrapetyan A, Varaine F,
Kenya. Pan African Medical Journal, Bastard Met al. (2014). Reasons for
22(234): 1-8. Defaulting from Drug-Resistant
Park HO, Kim SH, Moon SH, Byun JH, Kim Tuberculosis Treatment in Armenia:
JW, Lee CE, Kim JDet al. (2016). A Quantitative and Qualitative Study.
Association between Body Mass Index International Journal of Tuberculosis
and Sputum Culture Conversion and Lung Disease, 18(2): 160-167.
Among South Korean Patients with Shringarpure KS, Isaakidis P, Sagili KD,

252 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Vera et al./ Health Belief Model and PRECEDE PROCEED

Baxi RK, Das M, Daftary A (2016). Health Belief Model: A Cluster Ran-
When Treatment Is More Challenging domized Control Trial.PLoS ONE,
Than The Disease: A Qualitative 11(5): 1-15.
Study of MDR-TB Patient Retention. Tupasi T, Garfin AMCG, Mangan JM,
PLoS ONE, 11(3): 1-12. Orillaza-Chi R, Naval LC, Balane GI,
Silva RD, de Luna FDT, de Araujo AJ, Basilio Ret al. (2017). Multidrug-
Camelo ELS, Bertolozzi MR, Hino P, 5HVLVWDQW 7XEHUFXORVLV 3DWLHQWV¶
Lacerda SNBet al. (2017). 3DWLHQWV¶ Views of Interventions to Reduce
Perception Regarding The Influence Treatment Loss to Follow-Up.The
of Individual and Social Vulnerabili- International Journal of Tuberculosis
ties on The Adherence to Tuberculosis and Lung Disease, 21(1): 23-31.
Treatment: A Qualitative Study. BMC Viegas AM, Miranda SS, João Paulo
public health, 17(725): 1-9. Haddad M, Ceccato, Carvalho W.
Simpson V (2015). Models and Theories to (2017). Association of Outcomes with
Support Health Behavior Intervention Comprehension, Adherence and Be-
and Program Planning. Health and havioral Characteristics of Tubercu-
Human Sciences, 1-5. losis Patients Using Fixed-Dose Com-
Skrahina A, Hurevich H, Zalutskaya A, bination Therapy In Contagem, Minas
Sahalchyk E, Astrauko A, Hoffner S, Gerais, Brazil.Journal of The Sao
Rusovich V et al. (2013). Multidrug- Paulo Institute of Tropical Medicine,
Resistant Tuberculosis in Belarus: 59(28): 1-6.
The Size of The Problem and Asso- WHO (2013). Guideline: Nutritional Care
ciated Risk Factors.Bulletin of the and Support for Patients with
World Health Organization, 91(1): 36- Tuberculosis.
45. _____ (2014). Global Tuberculosis Report
Tang S, Tan S, Yao L, Li F, Li L, Guo X, Liu 2014. Switzerland: WHO Press.
Y et al. (2013). Risk Factors for Poor _____ (2015).Implementing the End TB
Treatment Outcomes in Patients with Strategy: The Essentials, World
MDR-TB and XDR-TB in China: Health Organization.
Retrospective Multi-Center _____ (2016a).On The Road to Ending TB:
Investigation. PLoS ONE, 8(12): 1-9. Highlights from The 30 Highest TB
Tang Y, Zhao M, Wang Y, Gong Y, Yin X, Burden Countries.
Zhao A, Zheng J et al. (2015). Non- _____ (2016b).WHO Global TB Report
Adherence to Anti-Tuberculosis 2016 With HIV + TB, World Health
Treatment Among Internal Migrants Organisation (WHO) Report.
with Pulmonary Tuberculosis in Woimo TT, Yimer WK, Bati T, Gesesew HA
Shenzhen, China: A Cross-Sectional (2017). The Prevalence and Factors
Study.BMC Public Health, 15(474): 1- Associated for Anti-Tuberculosis
6. Treatment Non-Adherence Among
Tola HH, Shojaeizadeh D, Tol A, Garma- Pulmonary Tuberculosis Patients in
roudi G, Yekaninejad MS, Kebede A, Public Health Care Facilities in South
Ejeta LT et al. (2016). Psychological Ethiopia: A Cross-Sectional Study.
and Educational Intervention to BMC Public Health, 17(269): 1-10.
Improve Tuberculosis Treatment Yaya S, Ghose B, Vaibhav S and Michael E
Adherence in Ethiopia Based on (2017). Socioeconomic Disparities in

e-ISSN: 2549-0273 (online) 253


Journal of Epidemiology and Public Health (2017), 2(3): 241-254
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2017.02.03.06

Smoking Behavior and Early Smoking Study Among 21008 Rural Residents
Initiation Among Men in Malawi. in China.PLoS ONE, 12(4): 1-14.
Tobacco Use Insights, 10: 1-7. Zhang Q, Wu Z, Zhang Z, Sha W, Shen X,
Zhang C, Wang Y, Shi G, Han W, Zhao H, Xiao H (2015). Efficacy and Effect of
Zhang H, Xi X (2016). Determinants Free Treatment on Multidrug Resist-
of Multidrug-Resistant Tuberculosis ant Tuberculosis.Experimental and
in Henan Province in China: A Case Therapeutic Medicine, 11(3): 777-782.
Control Study. BMC Public Health, Zhdanov V, Bilenko N, Mor Z. (2017). Risk
16(42): 1-9. Factors for Recurrent Tuberculosis
Zhang H, Xin H, Li X, Li H, Li M, Lu W, Bai Among Successfully Treated Patients
L et al. (2017). A Dose-Response in Israel, 1999±2011. Israel Medical
Relationship of Smoking with Tuber- Association Journal, 19(4): 237-241.
culosis Infection: A Cross-Sectional

254 e-ISSN: 2549-0273 (online)

You might also like