You are on page 1of 74
| ApVOKAS! MEDIA DAN BEKERJA DENGAN MEDIA MASSA mbelajaran pelajati bab ini, dan tuju A, Tujuan Pe sesudah mem] 1. Memahami pengertian n dan keberhasilan Memahami target sasara anda keberhasilan advokasi me edia dalam advokasi terkait isu kes rapan advokasi di bidang rerkat mahasiswa dapat: an advokasi media. advokasi media. dia dan memberikan 3. Menguraikan ¢ contoh peran m 4, Memberikan contoh pene kesehatan. 5, Memiliki keterampilan dalam membuat siaran pers, membuat surat redaksi media massa, menyusu" artikel popl! membuat memilih contoh news event. dan karakteristik media mass2 (TY, koran SP opini redaksi, er dan 6. Menguraikan profil, jenis dan radio swasta niaga)- B. Pengerti i P moelan Advokasi Media (Media Advocacy) ns ee Wise, Direktur Eksekutif, Aus! far ity of Sidney (2001) menyat F kcaia _ masyarakat yang efektif | adanya champion atau pemimpin, tralian Center, for Health i ynen advokasi akan ada berbag#! mn misalnya adany@ emitraan atau bli hukum dan penasihat politik serta wartawan. Fungsi wartawan di sini adalah melibatkan perhaisy masyarakat, mendorong terjadinya dialog, diskusi, debat tentang iy masalah kesehatan masyarakat dan jalan keluarnya. Karena itu membang relasi dengan wartawan berbagai media dan media massa sangat menj penting dalam upaya advokasi. Advokasi Media adalah “Strategic use of mass media for advancing asd or public policy initiative” (Dorfman dan Gonzalez, 2011). Menurut konstp ini ditegaskan bahwa media massa dapat dimanfaatkan secara strates untuk mengangkat isu terkait kebijakan. Hampir di setiap negara, medi ‘massa merupakan wahana untuk mengangkat isu publik menjadi agente politis. Di negara maju seperti Amerika Serikat, fungsi media publik sang utama sebagai mekanisme untuk memecahkan masalah dan mendapatkat solusinya (Otten, 1992). Sedangkan Johnson (2009) mendefinisikan “Media advocacy ist policy-oriented approach to using mass media for public health promotion” ya intinya berarti advokasi media adalah pendekatan berorientasi kebijaki" ‘menggunakan media massa untuk mempromosikan kesehatan masyarakt Secara tradisional media massa digunakan sebagai strategi pendidikaa dengan tujuan utama agar individu memiliki informasi lengkap agat bist membuat keputusan lebih baik terkait kesehatan. Jadi di sini fungsi medi? ‘massa lebih untuk menutup kesenjangan informasi (information gap). Di lain pihak, advokasi media massa lebih digunakan untuk berhadapa? dengan kesenjangan kekuasaan (power gap). Jauh sebelumnya, Wallack dan Dorfman (1996) mengatakan advokasi media “...used as a political too to target and pressure policy makers for social change and to mobilize widespred Support to apply pressure”, mereka berargumentasi bahwa advokasi media pada hakikatnya sebagai alat politik yang ditujukan dan memberikan efek tekan kepada pembuat kebijakan untuk perubahan sosial dan memobilisas! dukungan Juar untuk memberikan efek tekan. Menurut Weiner (1999), “media advocacy can be used to shape public Perception of community opinion leaders who directly influence policy makers, or it can be used to mobilize the community in general to impact policy makers and opinion leaders”. Di sini sangat jelas bahwa advokasi media dapat dimanfaatkan untuk membentuk persepsi kelompok pemuka masyarakat yang secara langsung berpengaruh pada para pembuat keputusan. Di jain pihak, teknik ini dapat digunakan secara umum memobilisasi masyarakat untuk memengaruhi pembuat kebijakan dan pemuka masyarakat. Teknik penyampaian pesannya termasuk membuat berita di media massa, tampil dalam talk shows, menulis surat pembaca ke redaksi, artikel opini, pertemuan dengan redaksi media massa dan menggunakan stand untuk promosi atau iklan. Para penyuluh kesehatan diharapkan menggunakan metode ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mempromosikan gaya hidup sehat. Di Indonesia, pada saat ini juga memiliki kebebasan pers sehingga fungsi media massa dalam membentuk opini publik serta berkontribusi dalam upaya advokasi terkait isu kesehatan juga semakin penting. Dalam praktik, advokasi media dapat diartikan sebagai kegiatan strategis untuk memobilisasi masyarakat agar berminat dan punya kepedulian terhadap suatu masalah dan jalan keluar atau solusinya. Hal ini pernah dikemukakan oleh Schultz dalam suatu publikasi dalam jurnal North Carolina Medical Society's “Media advocacy is the act of strategically mobilizing community interest inaproblem and its solution”. Hal ini diartikan media advokasi adalah tindakan dari strategis memobilisasi minat masyarakat dalam suatu masalah dan solusinya (Schults, tanpa tahun). C. Tujuan Advokasi Media Tujuan advokasi media dapat mencakup isu publik atau kesehatan masyarakat yang terlupakan atau terbengkalai kemudian didiskusikan atau diangkat ke permukaaan agar menjadi perhatian publik atau isu lama didiskusikan dengan sisi pemikiran yang berbeda, mendiskreditkan pendapat seseorang tokoh atau ahli, mengemukakan fakta dan pandangan baru agar isu menjadi debat publik, mengajukan suara atau pendapat yang layak untuk diperhatikan dan meningkatkan kekuatan argumentasi fakta (Chapman, 2004). Framing strategy (strategi membungkus atau “membingkai berita”) merupakan salah satu kete v media dan merupakan inti dari upaya advokasi. Framing the issue “select some aspect of perceived reality and make thy more salient...in such a way to promote a particular problem definition, cous i interpretation, moral evaluation and or treatment recommendation for the issue wl debate” (Entman, 1993). Dengan demikian, bagaimana memilih beberap, aspek realitas dan membuatnya lebih jelas sedemikian rupa sehingga dapz: memunculkan masalah, penyebab, evaluasi aspek moral atau solusi daz rekomendasi terkait solusi isu. Bahasa yang dipilih baik secara verbal maupun visual di mana isy masalah yang akan diadvokasikan “dikemas” dan istilah yang digunakan sangat menentukan bagaimana isu tersebut dipersepsikan dan ditanggapi oleh masyarakat maupun para pembuat keputusan. Strategi “pengemasan’ isu advokasi ini menjadi penting karena akan memberikan konteks di man dialog, debt, diskusi terkait isu advokasi akan berjalan. Sering sekali diskusi, dialog atau debat terkait isu kebijakan kesehatan masyarakat dapat menggambarkan pergulatan “membingkai” isu di mata pare pembuat kebijakan publik atau pembuat keputusan sedemikian sehingga kemungkinan keberhasilannya tinggi. Sebagai contoh adalah isu terkait tembakau dan kesehatan. Dalam beberapa tahun masa lampau industri tembakau/rokok berhasil “membingkai” opini publik atas produk mereka terkait isu otonomi individual, hak asasi dan pilihan untuk seseorang merokok. Untuk membentuk opini publik demikian, industri rokok menggunakan ahli komunikasi dengan membalikkan isu kesehatan menjadi isu “hak orang untuk bebas merokok”, Dengan “framing issue” tersebut maka rokok tidak menjadi isu kesehatan, tetapi menjadi isu kebebasan pribadi (HAM). ‘Melalui Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) WHO kemudian para advokator kesehatan masyarakat kembali “membingkai” rokok sebagai isu kesehatan masyarakat (tembakau pembunuh manusia) dan menunjukkan bahwa industri rokok selama ini berbohong dan memanipulasi kelompok muda untuk memperoleh keuntungan ekonomis (Wallack, 2002 dalam International Council of Nurses/ICN, 2008). D. Target Sasaran Advokasi Media Berkaitan dengan sasaran adyokasi media Wallack dan Dorfman (1996) membedakan tiga dan tersier, Target sasaran organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat perubahan. sedangkan target sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang dapat dimobilisasikan untuk memberikan tekanan atau pressure kepada mereka yang memiliki kekuasaan untuk membuat perubahan. Selanjutnya target sasaran tersier yaitu masyarakat umum. Perlu dicatat di sini bahwa pendekatan advokasi media target utamanya adalah pemimpin dan pembuat keputusan untuk perubahan kebijakan. Hal ini berbeda dengan fegiatan yang umum terkait promosi kesehatan di mana menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat atau berfokus pada mobilisasi organisasi di tingkat akar rumput untuk mencapai perubahan yang dituju. E, Keberhasilan Advokasi Media Wallack Dorfman dan Jernigan (1993) dan juga Hoover (tanpa tahun) menganjurkan dua langkah untuk keberhasilan advokasi media adalah: 1, Framing the issue to get better access to media. Di sini diartikan bagaimana “membingkai” isu yang akan diadvokasi menjadi lebih akses pada media massa. Jadi membuat berita atau cerita agar menjadi perhatian media massa. Untuk itu dapat dipergunakan kiat bagaimana memperoleh akses media massa. Framing the issue of the content. Di sini “framing” lebih diarahkan tethadap “isi” dari isu yang akan diadvokasikan. Misalnya dilakukan “framing” dengan cara membuat “isi” mengandung hal kontroversial, hal ini akan menarik perhatian media massa. Hoover (tanpa tahun) menguraikan bahwa Framing the content adalah membuat berita dari perspektif advokasi kebijakan. Hal ini sering sekali dilakukan dengan cara menggarisbawahi aspek sosial dan lingkungan yang berkontribusi tethadap masalah kesehatan masyarakat serta penyajian solusi kebijakan yang berefek pada perubahan kondisi masalah. Dengan demikian, ada empat langkah dalam Framing the content: 1) menekankan dimensi sosial dari masalah, 4 m rf tanggung jawab utama Pr Wallack Dorf untuk meningkatka nan dan Jernigan (1993) memberikan beberapa ki; n akses isu ke media massa, Secara rinci dapat dily, dalam tabel berikut: Tabel 9.1 Kiat Meningkatkan Akses Isu Advokasi ke Media Massa Peringatan ulang tahun, hari besar Arakah betta ini dapat dikaitkan dengan ulang tahun, artes fokal nasional atau hari besar tertentu? | Apakah hal yang baru atau berbeda dengan berita atau ceritaini Terabosan Selebritis Apakah ada seleb yang berminat atau sudah terlibat atau berseda namanya dikaitkan dengan berita ini? Kontroversi Apakah ada hal yang kontroversi atas berita ini? Ketidakeditan | Adakah menyangkut Ketidakadilan bagi kelompok masyaal tertentu? {roni Hal apakah yang menjadi aneh, ironi dan tidak lazim pada beritaini Kasil Kenapa beta ini sangat penting bagi penduduk oka? | Milestone (tonggak | Apakah berita ini sangat bersejarah? kemajuan) Sisiprtaditertentu | Siapa yang pernah jadi korban berita ini? Siapa yang layak bersuaa (Personal ongle) agar isu ini didengar? Seasonal peg Apakah berita ini bisa dikaitkan dengan musim tertentu? Puasa, liburan dan lain-lain? Sumber: Wellack Dortman dan Jernigan (1993) F Penerapan/Aplikasi Advokasi Media untuk Isu Terkait Kesehatan Dj Indonesia, di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dilaporkan bahwa erkat advokasi yang dilakukan oleh program Maternal Neonatal Health (MNH) Bupati pada ulan Mei 2002 mendeklarasikan kebijakan kesehatan ibu yang antara lain menjamin setiap ibu menerima informasi lengkap terkait kehamilan dan persalinan dan berhak atas pelayanan tanpa melihat kemampuan ekonominya. Bahkan bupati juga mengalokasikan 400 juta tupiah untuk Tabu (Mize, 2003). Dj Australia, ingan Ibu Bersalin (Dasolin) sebagai dana bergulir Gomm, Lincoln, Pikora dan Giles-Corti (2006) Di Amerika Serikat Rock, McIntyre, Persaud et al. (2011) melakukan jntervensi advokasi media mengaitkan ketidakamanan pangan berkaitan dengan kemiskinan yang berakibat pada kesenjangan konsumsi makanan cepat saji yang populer yaitu Kraft Dinner. Di negara Amerika Weberling (2012) menulis pengalaman Yayasan Susan G. Komen for the Cure dan jejaring 122 organisasi yang tergabung dalam The Komen Advocacy Alliance di mana isuyang diangkat adalah kanker payudara (Framing the breast cancer) dengan memfokuskan pada upaya penggalangan dana melalui internet. G. Peralatan atau Teknik Advokasi Media (Tools for Media Advocacy) Beserta Contohnya Yang dimaksud dengan peralatan media (“earned media”) di sini antara lain news release (siaran pers), news event (peristiwa), editorial board meeting, op-ed (pendapat editor/redaksi), letters to the editor (seperti kolom Redaksi Yth di Kompas, Pikiran Pembaca di Suara Pembaruan, dan sebagainya) dan hubungan atau relasi terus-menerus dengan anggota media massa. 1. Siaran Pers dan Kiat Menyiapkan Pers Yang dimaksud di sini adalah kesempatan yang diadakan khusus di mana kelompok jurnalis (wartawan) dapat berbincang dengan nara sumber atau tokoh tertentu tentang isu yang penting atau informasi baru. Kalau Konferensi Pers ini dikelola dengan baik dan efisien maka terjadi publikasi yang baik dan jurnalis maupun masyarakat memperoleh sesuatu yang baru. Biasanya sesudah Konferensi Pers agar berita yang diinginkan dapat diterima secara akurat dan utuh termasuk penulisan nama-nama nara sumber atau organisasinya maka perlu disiapkan Siaran Pers (Press Release). Contoh siaran pers dapat terlihat berikut, yaitu Siaran Pers Unicef tentang perjanjian 5 tahun dengan pemerintah RI: Bab 9] Advokasi — dengan Media Massa 151 y "Bea is ir rosa di indonesia ja unicef é SIARAN PERS ‘Pemerintah Indonesia dan UNICEF tandatangani perjanjian kerja sama lima tahun Jokat, 27 Jana 2008 Femerintah Indonesia hari Ini menandatangani piagam kerja sama lima tahun dengan Badan Py unt anak, UNICEF, di Kantor Bappenas. Penandatanganan dlakukan oleh Menteri Negara Perencaru embangunan Nasonal/Kepala Bappenas, H.Paskah Suzzeta dan Kepala Perwakilan UNICEF dlIndone,y Gianfranco Ratiglano.Acara penandatanganan juga dinadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Moh. Ma'uldy ‘Gubernur dan Ketue DPRD dan 14 Propins! lokasi kerja sama yang turut menandatangani piagam dukungas, {ere sama periode 2006-2010 yang cltandatangani kal ini meliputitujuh program utama urta reninglatkan martabat anak. Ketujuh program tersebut adalah Kesehatan dan Giai, Ar dan Santa | Lingkongan,Penitan, Penanggulangan HIV/AIDS, Perlindungan Anak, Komunikasi, dan Monitoring | Evalue. UNCEF mengaloaskan bantvan sebesar 1265 juta dollar AS (kurang lebih 22 tllun | bagi program-programnye di indonesia ee ee, rmenehankan bahwe masa kanak-kanak mempunyal peran yang sangat penting dalam pembangunan | manus, Pada masa irilahinvestasi sumber daya manusia harus dilakukan sebaik-baiknya, Salah sit tartangan yang cukup besar adalah dai sei fiskal, Paskah melanutkan bahwa kerampuan negara dalam mengalokasikan anggaran untuk pembanguniné seluchbidangtermasuk bagi pembangunan sumber daya manusia belum seperti yang diharapkan.Namun tal iniidakseharusnye menjadi alasan bagi melemahnya pembangunan sumber daya manusia. Kent ‘twupaye lan yang plu diakukan adalah efsiensi penggunaan anggaran. Sebagai contoh, sat mash | banyak djumpaikegiatar-egiatan yang dilakukan belum efektif dari segi programatiknya. Semerara tu, Or. Rtigano mengatakan bahwa kurun waktu lima tahun ke depan ini sanat pein | bagi keberhasien upaya pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium. “Indonesia teah ‘mencapaberbaglkemajvan selamasatu dasawarsaterakhi,terutama dalam mengurangi kemiskinan dot meninglatian penddikan sertakemampuan bace-tulis, Namun demikian, masih terdapat beberapabida"t | yangperiuctingatkan ai, atu dalam penanganan kekurangan gi pada anak, perbalkan kesehatanibs sera aksestertadep ar yang aman.” UNICEF mencatatsejumah kemajuan tidak merata yang dit Fembangunan Minium: || + ‘Angle kematian ibu yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup, lebih tinggi dari rata-rata di Asia Timur (110 er 100.000) ‘Angle partspas' i tingatsetolah dasar mencapal 94%, Namun, angka partisipas! di tingkat sekolh smenengah pertama hanya 65%, dan ciperkirakan dua juta anak usiasekolah tidak bersekolah Terdapat tig jut anak yang melakukan pekerjaan berbahaya. Banyak ditemutanpeker seks perempuan diindonesia berusia di bawah 18 tahun. Diperkirakan 100000 perempuan dan anak-anak diperdagangkan setiap tahunnya Stud baru-bav in mengungkap bahwa perakuan salah dan kekerasan terhadap anak dan perempu2? ih Indonesia dalam mencapai Tut? | serin triad i indonesia | br. Rotgiano mengingatan, salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah menghention ‘penyebaran HIV/AIDS. Pada tahun 2010 diperkirakan 110.000 orang akan menderita atau telah | ‘meningsi! 7 ‘arena As, dan 5 jutalsionya post HIV “Saya percaya Pemerintah indonesia berada di lur ya 3" | dalam menanganisvsu in dan UNICEF siap mendukung, Program kerja samainl adalah buktnyatakomitme® | ‘kami terhadap anak-anak Indonesia,” demikian Dr. Rotigliano. \ Untuk informasi lebih fanjut,slahkan hubungl: onmatn Oia hn Bn erat Suto, Detarat GM Bappenas: Ys Oa Tres dan Png TASS putdourcl on WuboIoBincetong Tel 3194379, you@boppenas. gue punlas@ baprees sO Sumber: wuw.unce org/indonesia/id/CPA_Pnews.release_8hs_Inds_final pdf | Gambar 9.1 Contoh Siaran Pers buatlah judul, headline yang sedech, 3 Tasha kan gemua dalam satu hola eae? (headin) dan merarikprhatian dan sata 4. Upayakan menjawab pertanyaan penting. i 6 dalam paragrafpertama, Sa APs, Kapan, Oi mana, Menta? G_ Sesudah hal ersebut, Siaran Pers perlum: ingrya “stat Panis yang daha Perlu menjelaskan secararineipentingnya 7 6 Usahakan ada cuplikan (quote) yang berisi pesan pokok dengan nara dan status n2r9 sumber. 7, Dalam Siaran Pers setalu berikan nama dan nomor Kontak yang dapat dinubungi untuk informasi anjut (bila mungkin 24 jam). 8, Bila mungkin berikan kesempatan pada wartawan untuk memiliki gambaran atau ilustrasi atau foto dari “berita” dan berikan pesan bahwa ada kesempatan berfoto atau mengambil gambar saat Siaran Pers tersebut. 3, Bilaands ingin berkomunikasi dengan khalayak sasaran setempat, usahakan gunakan media lokal. 10, Tulistah Siaran Pers sedemikian sehingga khalayak sasaran yang dituju bisa mengerti. Materi yang sangat kompleks dan teknis hanya anda kirimkan pada media tertentu. 2. Opini Editor (Op-Ed) dan Contoh Adalah tulisan khusus yang mengupas isu atau berita tertentu yang menggambarkan pandangan, opini dari redaksi media massa tertentu. Dalam berbagai harian nama Op-Ed ini bervariasi misalnya di Harian Kompas disebut Tajuk Rencana, di harian Terbit disebut Tajuk, di Jawa Posdisebut Jati Diri, di Media Indonesia disebut Editorial, di Koran Tempo Suara Merdeka dsebut sebagai rit, 15 Juni 2012) berjudul Soa Tajuk, Marian Terbit 15 juni 2012 Pendidikan menyatu dengan budaya ‘Wakil Presiden Republik Indonesia, Budiono mengharapkan, pendidikan kebudsjax, mampu mengeksplorasipotensi peserta dik, sehingga menjadi manusia Indonesia yay berkaraltr. Terutama, manusia yang berkesadaran sebagai makhluk Tuhan. Halinisirgx penting dalam membangun peradaban mulia dan unggul”, paparnya pada peringats puncak Hari Pendidikan Nasional di Jakarta, Rabu (13/6). ‘Menurut Wapres, unla pendidikan di Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan den unsur kebudayean. la juga mengimbau agar anak Indonesia memiliki karakter Kelimuz, Yang didasarkan pada tumbuhnya rasa penasaran akan ilmu pengetahuan. Dengan begiy, dinarapkan akan tumbuh kreativitas dan daya inovasi generasi penerus. Meskbedakalimat, namun secara hakikat Wapres sefaham dengan ki Hajar Dewantar, bahw pendidikan memang merupakan forum publik yang digunakan untuk menghalstan ‘ui pekerti(akhlak) manusia, Artinya menciptakan manusia yang berkesadaran sebapi ‘akhluk Tuhan.Sebab, Islam pun mengajarkan bahwa tugas kenabian Muhammad Sx. adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, Untuk itlah apa yang pernak digulirkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melands\ an mengarahkan pendidikan di Indonesia selaras dengan ajaran Islam. Jika saja dunia pendidikan di Indonesia setia terhadap akar pendidikan masa lalu, mestinya kita telh ‘menciptakan anak bangsa yang besar rasa malunya pada Tuhan sehingga tidak ada budaya korupsi, pornogrfi yang merebek, dan aneka kejahatan yang membuat kita mirsjika hans bepergian,behkan hidup ukun pun kian sult, ‘Mestinya pendidikan karakter lebih terarah ke sana karena siapa pun yang pondasi aktlaknya bagus, tidak perlu dikhawatirkan daya kreativitas dan semangat inovatifnya. Sebab,jiwa-jwe yang baikpasti akan tergiring untuk mendalami imu. Bahkan hanya iva Jima yang bersih sa yang bisa mendalami ilmu karena siapa saja yang berbuat bohone! ‘idakjujur, makaia sudch menanam kebingungan diotak dan hatinya, bahkan tidak pernah tahu telah membohongi atau menjahati diri sendir. Ketika bohong, otak otomatis akan menyimpan dua pengetahuan yang bertolak belakang (yang benar dan yang bohong). Padahal sifat tidak jujur pasilahir dari jiwa/hati Yang tidak mengenal Tuhan dengan baik dan benar, Siapa saja yang tidak jujur jelas akan Sulit teringat untuk cerdas. Sapa saja yang tidak jujur maka dia tidak akan bisa berbuat al, dan siapa seja yang tidak bisa berbuat adil maka ia tidak akan bisa arif atau bijak Beranjak dari sini amat jelas kaitannya bahwa setiap pendidikan yang tidak ‘menghasilkan jiwa-jiwa yang putin, tidak akan mendapatkan kader-kader yang berpikir jerni, dan melakukan aktivitas/tindakan dengan bersih, Artinya, jika benar pendidikan tidakbise dipisah dengan budaya, maka budaya korupsi yang melanda negeriini apa benar ‘arena ade yang tidak benar pada penyelenggaraan pendidikan kita? Mestinya dunia pendidikan memang sesuatu yang ideals, dan sakral, 3. Surat Pembaca (Leffer fo Editor) dan Kiat Menulis Surat Pembaca Merupakan tulisan dalam media massa yang ditulis oleh warga masyarakat atau organisasi tertentu untuk mengangkat suatu isu yang dianggap penting, terlupakan, kekecewaan, minta perhatian dan biasanya ditujukan pada instansi, perusahaan tertentu yang bertanggung jawab 4 erences icaees cases resis Wiadans ~~ terhadap tugas atau fungsi tersebut. Di tiap harian nama kolom ini bisa perbeda misalnya di harian Kompas dikenal sebagai Redaksi Yth, di harian suara Pembaruan disebut Surat Pembaca atau di harian Jawa Pos disebut Pembaca Menulis dan Media Indonesia Editorial, di harian Pos Kota dikenal sebagai Opini. Berikut merupakan contoh Redaksi Yth yang diambil dari harian Kompas yang berisi tentang keluhan fasilitas untuk penjemputan lansia di bandara yang tidak memadai (Contoh 1), Pembangunan Posyandu dilakukan pada tanah milik pribadi (Contoh 2), dan hak-hak orang cacat terkait E KTP yang terabaikan (Contoh 3). Contoh 4 merupakan surat ke Redaksi yang berisi keluhan pelanggan tentang pemadaman listrik. Bagi instansi atau individu yang dikeluhkan atau dikritik dimungkinkan untuk membuat balasan atau semacam hak jawab. Hal ini dapat dilihat gada contoh 5 yang merupakan jawaban dari Smartirend bahwa pada perusahaan tersebut tidak ada upaya penipuan seperti yang dikeluhkan salah seorang pembaca. Selanjutnya pada contoh 6 diberikan sanggahan oleh perusahaan BNI yang telah dituduhkan belum mengembalikan elebihan bayar kartu kredit kepada salah seorang kliennya. Contoh Redaksi Yth: Contoh 1: ‘Manula Tidak Berdaya di Bandara Soekarno-Hatta - Kompas, 30 April 2012 Saya dan istri membawa pulang ibu kami, berusia 64 tahun, yang dalam perawatan kemoterapi kanker paru-paru dan otak dari sebuah rumah sakit di Singapura. Kamiterbang dengan pesawat Garuda (GA835), Selasa, 10 Aprillalu, dan mendarat di Bandara Soekarno- Hatta pada pukul 19.45. Ibu kami harus menggunakan kursi roda, Kaki kanannya lumpuh, Ketika mendarat, kami tidak menemukan fasilitas di bandara yang khusus untuk orang yang tak punya kemampuan fisik secara normal. Dalam penerbangan yang sama, ada sepasang suami-istri berusia lanjut yang harus menggunakan kursi roda. Mereka baru aja berobat di Singapura: masing-masing untuk gagal ginjal dan osteoporosis. Pesawat berhenti di area R. Disitu tak ada fasilitas belalai sehingga kami turun dengan tangga yang ditempelkan ke pintu keluar pesawat. Penumpang manula yang tak berdaya arena sakit dibantu turun dengan forklift, pengangkut bagasi, yang kemudian diturunkan seperti bagasi ke mobil feeder ke arah Lawang E6. Di area Lawang itu pun tak ada fasilitas untuk orang cacat sehingga orangtua saya dan pasangan manula itu harus diangkat beserta kursi rodanya. Sangat berisiko. Petugas Garuda dan Angkasa Pura menjelaskan bahwa area parkir pesawat sudah penuh dan lft Yangada di Lawang 4 sedang rusak. “Evakuasi” dari pesawat hingga mencapai area bandara makanwaktucukuplama. Au fja dengan Media Massa 155 Redaksi Yth: Contoh 2: Posyandu di Depok Dibangun di Atas Tanah Pribadi - Kompas tgl. 23 April 2012 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah tempat kegiatan sosial (bertujuan mula) Namun, haruskah saya Kehilangan tanah yang saya beli pada 1994 dengan kucuran keringat dan letih yang kni di atasnya berdiri permanen Posyandu Mawar? Posyanduity ‘tepatnyaterletak di Jalan Pemuda RTO1 RWO6, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatay ‘Sawangan, Depok. ‘Sebagai salah satu kader Posyandu Daerah Depok, Ibu N mengetahui pembangunan bbangunan permanen dengan dana dari Suku Dinas Kesehatan Pemerintah Depok itu. Pada fhemat saya, dia telah ceroboh melaksanakan pekerjaan pembangunan itu. Untuk sebuah fasilitas bertujuan mulia, tega betul dia menyakiti hati pemilik tanah. Pihak terkait dan bertanggung jawab atas keberadaan Posyandu itu saya mohon ‘agat segera membongkar bangunan tersebut. Masyarakat yang berada di sekitar Jalan Pemude RTO1 RWOS, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Depok, perlu mengetahui bahwa Posyandu Mawar berdiri di atas tanah pribadi dan dibangun tanpa inn pei tana. duweni Jalan Pesanggrahan RT003 RW 003, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten Contoh 3: KTP-£ dan Penyandang Cacat - Kompas tel. 28 April 2012 Berkenaan dengan kewejiban memilikikartu tanda penduduk elektronik, setiap ware? negara yang berusia 17 tahun ke atas mengurusnya dengan datang sendiri ke kantor kelurahan untuk pembuatan pasfoto serta identifikasi sidik jari dan iris mata. Bagalmana dengan warga yang tak memiliki jari-jari tangan karena cacat, juga ware ‘yang tunanetra atau mengalami kerusakan mata? Apakah ada solusi atau pengecualian bagi warga negara yang mengalami hal tersebut? Perlukah payung hukum berupa undang-undang, keputusan presiden, atau keputusan ‘menteri untuk pengecualian karena penyandang cacat adalah warga negara yang memiliki hak dan tanggung jawab sama sebagaiman warga negara lain. Jangan lupa, Indonesia telah meratifkasi konvensi hak-hak penyandang disabilitas. Horpalis Alwi Jalon Gerbang Sari, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur Contoh 4: Listrik PLN Padam Berlanjut Tanpa Pemberitahuan - Kompas tgl. 28 April 2012 Sebagai pelanggan PLN, saya dirugikan oleh pelayanan listrik wilayah Dinoyo, Malang, Jawa Timur, tepatnya di Kompleks Tata Surya, Tlogomas. Ketika PLN belum, sedang, dan tak lagi dipimpin Dahlan Iskan, aliran listrik di tempat kami sangat sering padam: pag, siang, sore, ataupun malam. Keadaan terakhir: sudah hampir sebulan wilayah kami tiada hari tanpa pemadaman. Tidak pernah ada pemberitahuan mengenai pemadaman. Kami dirugikan: peralatan listrik rusak, makanan di dalam lemari es tak keruan, dan hiburan dari televisi tak kami saksikan lagi. Mana realisasi yang pernah digembar-gemborkan bahwa kita sudah surplus listrik? Kalau pemadaman oleh masalah teknis, seperti gardu rusak, apa kerusakan terjadi hampir setiap hari? Pada 21 Maret lalu listrik padam mulai dari sekitar pukul 20.00 hingga tengah malam. | situasi serupa sudah berlangsung lama. Kesabaran pelanggan ada batasnya. Mohon menjadi perhatian pernimpin PLN, termasuk Menteri BUMN yang juga mantan Dut PLN, au kalian benar-benar berkomitmen memberi pelayanan prima kepada masyarakat. Jika terjadi penyimpangan di PLN seperti yang sering diungkap, seperti pembelian barang yang lebih rendah kualitasnya, daripada spesifkasi barang yang diajukan sehingga selalu terjadi kerusakan akibat peralatan tersebut, kami harap oknum tersebut segera ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hendrawan Soetanto Jalan Sentaurus Nomor 6, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur Contoh 5: Tidak ada Unsur Penipuan - Kompas tgl. 28 April 2012 Menanggapi surat Bapak Yusak Jauharin di Kompas (18/4), "Smartiren dan SMS Is Ulang’ dengan ini kami informasikan bahwa Bagian Peduli Pelanggan Smartfen telah mencoba menghubungi Bapak Yusak Jauharin tetapi yang bersangkutan belum dapat kami hubungi. Kami mohon Bapak Yusak Jauharin meninggalkan nomor telepon atau mengirim surel kepada customercare@smartfren.com., menelepon Smartfren di 888 dari nomor Smartfren atau 08811223344 dan 02150100000 dari nomor PSTN/seluler lain. Atas keluhan yang disampaikat k Yusak dalam surat tersebut, dengan ini \ 1 berlangsung dari 1 Oktober sistem kami, Bapak Yusak yatakan pada notifikas finansial dan samasekali n. Kami mohon maaf atas Contoh 6: Pengembalian Dana Telah Diproses - Kompas tel. 28 April 2012 Sehubungan dengan surat Ibu Retna Tjahjarini di Kompas (12/4), “luran Kartu By", ‘dengan ini kami mohon maaf atas keterlambatan pengembalian dana atas keletiiy pembayaran pada kartu kredit BNI Kami telah menghubungi tbu Retna Tjahjarini untuk memberi penjelasan bahia ppengembalian dana tersebut telah diproses. Demikian tanggapan kami dan terima kasih, Tribvano Tunggadewi Sekretoris Perusohoan BNI Kiat menyusun surat ke Redaksi: a Tentukan kepada media massa yang mana akan dituju dan pekjai salah satu atau beberapa contoh dari Surat ke Redaksi yang ada. . Gunakan media massa yang sesuai. Kalau masalah tersebut ingia diangkat dalam media massa besar dan bersifat nasional serta oplaga besar dapat dilakukan pada harian Kompas, Media Indonesia ata Republika. Tetapi bila isu yang diangkat bersifat lokal dan difarapa ditangani secara lokal gunakan media massa lokal misalnya kalaud Bogor gunakan Radar Bogor, di Depok memanfaatkan Monitor Dot atau di Yogyakarta gunakan harian Kedaulatan Rakyat. Pastikan bahwa kejadian, tempat, waktu dan tanggal atau kalau alt nama yang terlibat perlu dituliskan (dengan sandi misalnya dene inisialnya saja bapak R dan sebagainya), semua informasi ini har akurat. Bila anda merasa khawatir dengan identitas anda maka dalam su tersebut anda bisa minta agar idemtitas anda nama dan alamat pens diketahui redaksi. Hal ini misalnya menyangkut kalau anda pM mungkin dengan berita tersebut ada orang atau instansi yang tera" dan mungkin berdampak pada keselamatan anda kalau mengee™ di alamat lengkap dan jelas. Biasanya sewaktu mengirim surat kee M es Ms 4, News Events dan Advertorial dan Contohnya Di sini yang dimaksud adalah berita terkait peristiwa tertentu yang dimuat di media massa yang ditujukan untuk memberitahukan informasi atau menggugah perhatian maupun kepedulian masyarakat terhadap isu tertentu. Sedangkan advertorial adalah promosi dalam bentuk iklan yang berupa suatu cerita atau artikel tuturan (feature). Contoh news event misalnya dapat dilihat pada berita terkait Sinyal Kuat Darurat Narkoba yang dimuat di Media Indonesia 19 Januari 2015. sedangkan contoh advertorial dapat dilihat pada artikel Bank Juga Bantu Liburan Keluarga. Media Indonesia, Senin 19 Januari 2015 ‘Sinyal Kuat Darurat Narkoba EKSEKUSI terhadap enam terpidana mati kasus kejahatan narkoba, lima di antaranya warga negara asing, Minggu (18/1) dini hari, menjadi sinyal paling bertenaga di awal tahun yang dikirimkan pemerintah kepada para pelaku kejahatan narkoba. Sinyal bahwa saat ini negara ini amat bersungguh-sungguh memerangi narkoba dan tak ingin bermain-main dengan pelakunya, terutama para bandar, produsen, dan pengedar narkoba. Pelaksanaan hukuman mati merupakan puncak dari segala macam bentuk perang terhadap kejahatan luar biasa yang mengancam masa depan generasi bangsatersebut. inlah wujud sikap tegas antinarkoba pemerintah yang mesti kita dukung bulat-bulat demi kelangsungan bangsa ke depan. Jika kita melihat jelujuran jaringan narkoba yang seakan tak pernah putus sertaefek johat yang ditimbulkannya, pemerintah memang tak boleh lemah. Semakin kerap kita mendengar polisi dan Badan Narkotika Nasional menggerebek dan menangkap pemakai, pengedar, dan produsen narkoba, tapi kian deras pula barang haram itu masuk dan menjadikan kita sebagai pasar. Saking parahnya, Indonesia kini bahkan disebut dalam kondisi darurat narkoba. Indonesia betul-betul sudah seperti surga bagi pengedar narkoba. Sedikitnya ada4,5juta mmasyarakat Indonesia menjadi pemakai narkoba. Dari jumlah itu, 1,2 juta sudah tidak bisa direhabilitasi karena kondisinya sudah sangat parah. Data lain juga menyebutkan 40 sampai SO orang indonesia setiap harinya meninggal farena narkoba. Jika datanya seperti itu, keraguan apa lagi yang membuat kita tak eerani lantang meneriakkan perang setotal-totalnya terhadap narkoba? Kegamangan mana agi ang membuat kita canggung bersikap bahwa hukuman mati ialah hukuman yang amat layak untuk gembong dan bandar narkoba? Soal pelanggaran hak asasi manusia yang kerap dijadikan alasan menolak hukuman er Makita merujkke konsttusltertingg gaan. Dalam UUD 1945, prip HAM nesia mengandung kebebasan yang bertanggung jawab. lengan Media Massa 159 hil wih hut mun (yup that nl danny! ili way ayelapoa dep Oe tn ni Aue oti ha aed oc ha ly oi thy til ulin 0 i Nh Hilla al ing ntl kent ih a Te om lo rp sn dn yn oie ne Wy wt dS iN Sly in i, yn a tai tran nathby ban ti wage tt yoann lt Nuk i ae {my Dimanapun terdapat ATM Bukopin, pemegang kartu dapat langsung bertransabsi dan mengontrol porsi pengeluaran keuangannya, Ada hal yang sering tak terduga terjadi di wwaktu iburan, semisal saat hendak berbelanja, kita baru tadar uang tuna didalam dompet tinggal selembar. Hab, Kartu SiAga Bukopin ini bisa berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan digeral yang memiliki mesin EOC Visa. Kalaupun toko yang dikunjung tidak remit mesin £0¢, Kartu SiAga Bukopin bisa dipakai untuk menarik uang tunai di ATM yang berlogo BERSAMA, BCA, dan PRIMA. Kemajuan teknologi yang membayangi perputaran roda zaman ini, mau tak may mendesak kita untuk merapatkan diri pada bank. Namun, ketiga segala persoalan kevangan dapat diatasl dengan mudah, sebaiknya hal itu semnakin kita abdikan untuk keluarga, agaimanapun juga, keluarga adalah harta yang paling berharga (TY5) 5, Artikel Populer dan Opini dan Contohnya _ Artikel populer adalah artikel ilmiah terkait dengan isu tertentu yang dikemas dalam bentuk yang dapat dicerna oleh masyarakat pembaca media massa tertentu. Artikel ini ditujukan agar isu yang dituliskan diketahui masyarakat luas terutama segmen khusus pembaca yang berpendidikan dan dapat juga digunakan untuk mengundang debat bila muncul artikel lain yang serupa baik yang mendukung maupun yang bertentangan. Biasanya panjang halaman atau jumlah huruf dibatasi. Di harian Jawa Pos maupun Kompas disebut Opini. Di harian Kompas dibatasi 5000 karakter dan diketik dengan dua spasi, harus ditandatangani dan disertai identitas. Contoh artikel opini adalah berikut berjudul Rolls Royce 234 yang ditulis oleh Kartono Mohamad. Rolls Royce 234 Dalam buku Pak Beye dan Istananya, Wisnu Nugroho menulis tentang kehadiran sebuah ‘mobil Rolls-Royce di Istana dengan nomor polisi 234. Wisnu juga menyiratkan bahwa mobil mewah tersebut milik pengusaha rokok terkenal di Indonesia, Sampoerna. Sebagaimana diketahui, merek 234 (Djie Sam Soe) adalah salah satu merek rokok produksinya. Wisnu juga menyit angi kaya atauada pengussha blosis mutualistiskarena 3. Namun, hubungan ida juga membaca __Pejabat pemerintah, antara lain mencegah agar peringatan merokok yang rencans a " betbentuk gambar dan diganti-ganti (rotating health warnings) menjadi hanya be' ke-31 milk Sampoerna. Wisnu mencoba mengupas angka 31 itu sebagai 9 4g , Yang merpalan anal ahi SBY dan juga nomor Paral Demokrat dalam Fem! Tlisan ini bukan dimaksudkan mengupas buku Wisnu Nugroho, Sebati, tulsan Wisma itu mengingthan saya pada strate industt rOkOk internation) bisa berjaya di tndonesia, Strategi yang disusun Michael J. Thompson dari The Tops Institute, Selandia Baru, tahun 1991 dan upaya BAT tahun 1992 untuk memengy. agar dalam undang-undang kesehatan yang sedang disusun tidak mencantumkan pj sebagai zat adit, Tahun 1992 itu industri rokok bethasil “mengundang” angpots et penysun undang dang kesehatan dan pejabat Departemen Keschatan ke Bh yy “kesepahatan Bal” ituadalah hilangnya kataikotin’ sebagat zat adiktf dai Rancangy Undang-Undang Kesehatan tahun 1992. ‘ean Strategi industri | Dalembuku Cigarette Century tulisan Allan M. Brandt disebutkan, sejakaturanmengeny ‘kok Amerika Serkat dan Inger makin ketat, industri rokok mereka mulai melrikpasaay dinegara yang masi lemah dalam pengaturan. Upaya tersebut didukung oleh Pemerity, AS yang ikut melobi negara-negara lain berdasarkan kesepakatan perdagangan bebay, Jepang dan Korea pada akhimya mau membuka pasar mereka untuk rokok AS, Hanya Thaland yang sangat suit untuk membuka pasarnya bagi rokok impor. Connl ‘GN dari Departemen Kesehatan Massachusetts menulis: Trade barriers in the developing world prevent foreign cigarette companies from entering. TTCs (Transnational Totata Company) employ various techniques to force open those markets, including trade presse from the US government. Once the market is open, Western cigarette advertising ond ‘promotions target nonsmoking women and children. Michael J. Thompson, penyusun strategi untuk Indonesia, mendapat dana dat Rothmans Holdings Ltd, sebuah industri rokok internasional yang berpusat di AS. Strategi itu antara lain memuat: 1) perlunya menyatukan gabungan perusahsan rokok antara Gaprindo (pengusaha rokok putih) dan Gabri (pengusaha kretet) untuk ‘memudahkan penyatuan gerakan; 2) melobi politisi dan pemerintah dengan menekanko ancaman ekonomi jke rokok dibatasi; 3) mencermati kegiatan WHO; 4) mensponso kegiatan olahraga (bahkan juga catur], kegiatan sekolah, dan mode (fashion; §) mengamati kelompok antirokok, termasuk yayasan jantung, yayasan kanker, lembe? konsumen, dan kelompok agama; 6) menjalin hubungan dengan media mass 7) membayar pengacara untuk menghadapi kemungkinan litigasi; 8) membayar penelt yang mendukung, termasuk membuktikan bahwa pencemaran asap rokok lebih ke! aibanding pencemaran oleh kendaraan bermotor di Jakarta; 9) mengembangkan metee berikian; dan 10) membentuk kelompok pembela hak perokok. Dari berbagai strate tersebut, yang paling menarik adalah lobi kepada polis! pet pemesitahDisaracatakan “indus rokok indonesia erbukti mamma, ‘teks yang sederhana”, Dinegaralan, pringatan merokok sudah lama berbentuk ear iasudah meny juryowchor iP poses rao personal VA | menyusun sistematisasi lobi “mnaju” (advance lobbying) dengan para pejabat. Tidak ajelaskan apa yang dimaksud dengan advance lobbying itu juga disebutkan perlunya menjadikan politisi dan pejabat pemerintah sebagai selutu {aly darlindustrirokok. Kemudian dia sebut pejabat-pejabat yang secara potential dapat menjadi sekutu mereka. Di antaranya ada beberapa menteri dan departemen, termasuk Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Kini dengan adanya perubatan pemegang tekuasaan yang tidak lagi hanya ekselutif, tetapi juga legistatt, tentunya mereka juga elihat anggota parlemen sebagai potential ally, yang perlu advance lobby. Indonesia yang terkenal sangat lembek, cukup dilobi industri rakok sudah tebuk utut tanpa perlu Pemerintah AS turun tangan. Keberhasilan mereka tampak dari keengzanan gemerintah menandatangani FCTC yang disepakati oleh KonferensiNegara slam dikuaia tumpur yang juga dihadiri Presiden SBY, ditambah keengganan mengeluarkan peraturan pemerintah tentang rokok. Apalagi kalau yang berhasil dilobi tingkat yang lebih tinggi seperti yang disiratkan Wisnu Nugroho. Tidak sia-sia Rothmans membayar Michael J. Thompson merancang strateg) sejak tahun 1991. Mereka berhasil membuat pemerintah membiarkan rakyat teracuni rokok sambil membayari Rolls-Royce. Rakyat hanya diperlukan ketika pemilu, sementara pengusaha diperlukan sepanjang masa jabatan. Soalnya, begitu habis masa jabatan, tak ada lagi pengusaha mendekat. : Kartono Mohamad, Pengamat Kesehatan Kompas, 17/09/2010 ‘umber: htte//megapolitan.kompas.com/read/2010/09/17/03212927/Rolis Royce 234 [25 uh 2013] Berikut ini adalah contoh artikel populer di media massa karya Hasbullah Thabrany yang berjudul Jaminan Sosial dan Pelemahan Bangsa. Jaminan Sosial dan Pelemahan Bangsa Pejabat Pemerintah dan pejabat PT Jamsostek tanpa disadari berupaya melemahkan martabat bangsa. Jutaan pekerja swasta telah kehilangan peluang mendapatkan pensiun bulanan dan bahkan ribuan meninggal, karena ketiadaan jaminan kesehatan akibat tertundanya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Namun, dalam bulan-bulan terakhir penyusunan UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), justru terjadi pengalihan perhatian oleh pejabat pemerintah dan pejabat PT Jamsostek dengan mengedepankan isu paket jaminan dasar. Tujuh tahun lalu, atas perintah amandemen keempat UUD 45, UU SISN ditandatangani Presiden. Intinya UU SISN menyediakan jaminan kesehatan dan pensiun bagiseluruh penduduk. Untuk menjalankan UU SISN diperlukan BPIS sebagai kendaraan Yang sesuai untuk menjamin seluruh rakyat, bukan mencari uang untuk Meneg BUMN. Sebelumnya sudah ada UU Jamsostek yang terbatas dan keliru menggunakan PT Persero ASABRI, Askes, Jamsostek, dan Taspen (yang bertujuan mencari uang untuk Pemerintab. Mahkamah Konstitusipun telah memperkuat UU SISN untuk mengoreksi kekeliruan itu dengan mengharuskan ke-4 BUMN tersebut menyesuaikan diri dengan UU SISN paling lama 5 tahun, Seharusnya tahun 2009 telah ada BPIS yang dibentuk dengan UU yang mmemilki kewenangan khusus mengelola dana iuran wajib, mirip dana pajak. Namun, Femerintahan enggan menjalankan UU SISN. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, atas gugatan omite Aksi Jaminan Sosial memutuskan bahwa Pemerintah lalai melaksanakan UU SISN. Bab 9| Advokasi Media dan Sake degen Mee ase 163 " si —_ arenanya DPR bernsttfmenyusun RUU PIS dengan mentransformasikan ke-4 BUM {baden hukum privat) menjadi badan hukum public yang sesuai dengan UU SISN. Pengalihan Perhatian Dalam prosesnya, wal Pemerintah juga enggan menyusun UU BPS mulai day tidak berminat mengaturBPI, tidak ada transformasi, menggugat paket jaminan, samp memint transformasialamiah, Pejabat Kemenkeu mengusulkan paket dasar dikelola BPIS baru dan paket tambahan dikelola ke-4 BUMN, Ini Keanehan dunia, Direksi PT Jamsoste stuk melobi MenteriPT Jamsostektetap berbadan hukum PT Persero dengan untuk mengeola paket tambahan bagi pegawai swasta. Dengan konsep itu, maka akan tervnjud jaminansosial dalam SISN yang melemahkan martabat bangs, Hal tersebut bertentangan dengan UUD4S Pasa 28H ayat 3 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas jaminanssial yang memungknkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusa yang bermartabat.” DalamusulanKemenkeu dan Meneg BUMN, paket dasar jaminan kesehatan adalah pelayanankesehatan yang murah dan tidak menjamin semua penyakit, Penyakit Guilan Bare yang kin ier Fasha, yang berbiaya lebih dari Rp 600 juta (perusahaan asuransi hanya merjamin Rp 16 jt) misany, tidak damn. Rakyat diminta menyumbang untuk suas seperti. Jaminankesehatan pegawei neger(Askes) menjamin egal macam penyakt termasuk bedah antung kanker dan cucidarah—yang tidak djain dalam oleh lamsostek.Rancangan besaran uang pensiun pegawai swasta maksimum anya 600ribu per bul, sementaravang pensun pegawai negeri pling seikitRp 12 Jutapr bla. i sriminasiluar bas, Slain ituakibatketerlarmbatan implementa jutaan peers swat tiaksempat menerima pensiun bulanan dan ribuan meninggal Karena penyakt berbiaya mahal. Prat latim di duis adalah menjamin biaya pengobatan yang just sangst mahal, yan isk mampu ddanai sendi leh rumah tangga, nggris bahkan menjamin transpantas organ, emerntah Muangtai membayar iuran Rp 72.000 per orang pet buian untuk menjaminlyanan komprehenst bagi seluruh penduduk sektor informa, termasukpengobatankanker yang mahal, ema negara-negara di ropa Barat, Kanada, Jeparg Kore dan Australia menyediakanjaminan komprehensif—sebagal satu paket untuk seturuhrakytnya tidak dpisah. Untuk keadilan sosial.Itulah wujud martabat bangsa yang memungknkanrakyat mengembangkan dirinya. Negara-negara tersebut tie perah mengala sultan fiskaldan hanya menghabiskan kurang dari 7% PDBnya tntutbelanjakesehatan, KepentinganPengusaha dan Kelompok Dalam suatu rapat nasional pejabat Kemienkeu meminta agar jaminan berobat, berbiaya mahal diserahkan kepada perusahaan asuransi, Direksi PT Jamsostek meminta agar PT Jamsostek tidak diutak-atik. Keduanya memiliki napas yang sam, mementigkan pengusaha dan kelompok tetapi tidak mementingkan rakyat banyak. Pengusaha punya modal dan akal, tidak perlu perlindungan Khusus. Peluang bisnis selalu ada, Lagi pula, volume bisnis asuransi kesehatan tidak mencapal 5% dai volume bisns asuransi. Yang menjadi kewajlban utama Pemerintah adalah melindung seluruh rakyat, bukan pengusaha atau pegawal BUMN, Padahal mereka tahu bahwa perusahaan asuransi tidak menjamin cue darah, pengobatan kanker, ICU a, dan bedah mahal. Maka upaya membatasi jaminan untuk penyakit berbiaya murah sesungguhnya melemahkan bangsa. Hanya sebagian kecil dari 240 juta rakyat yang akan ‘mampu membeli asuransi swasta atau membayar biaya pengobatan penyakit biayaratusan jutaruplah. Berapa banyak pegawaiswasta yangmampumembayar Rp 100juta?Sementara |ebih dari 95% pegawai swasta hanya bergaji kurang dari Rp 5 juta sebulan. Disinilah peran solidaritas sosial yang dirumuskan SISN diperlukan, Dalam UU SISN pasal 22 elas tetuls hemodialisa dan operasi jantung harus dijamin. Tuhan telah mengatur bahwa penyakit mahal seperti Guilian Bare (GB) dengan biaya Rp 700 juta hanya diderita oleh sebagian kecil orang. Dari 16 juta peserta Askes, selama ini hanya ada satu kasus G2. Mata jta beban biaya berobat semahal itu digotong bersama, melalui iuran SISN, maka tip orang hanya mengiur Rp 3,6 per bulan yaitu hasil perhitungan (1/16.000.000) x Rp 700.000,000 di bagi 12 bulan. Masa kita tidak mau atur? Karya: Hasbullah Thabrany Kompas cetak, Edisi 07 September 2011 sumber: https://www.yahoo.com%2Fgroup%2Falumni_kmb%2Fmessage%2F20824%3Fuar¥30124 SRgUUUyMEIXorQfY4ICoCwAusg=AF QiCNFE{Q4eBdgPIWUtFemy 2ta2BWeNUAasig2exgKeUr3eD5 |NigloprGug&bvm=bv.50952593,d.dGI (21 Agustus 2013] Jaminan Kesehatan Terancam Kebekuan sikap penentu anggaran di Indonesia dapat menggagalkanjaminansosal dan pada akhimya menghancurkan negara karena sebagai bangsa tidak dapat hidupsehat dan produktif. Kesehatan dan produktivitas tidak diberikan Tuhan secara gratis. Negara-negara yang telah berbudaya dan mempunyai ekonomi menengah ke atas menghabiskan 6-18 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk kesehatan. Negara paling boros adalah Amerika Serikat yang sistem kesehatannya didominas -asuransi komersial sehingga menghabiskan 18 persen PDB untuk kesehatan. Negara-negara Eropa Barat menghabiskan 8-10 persen PDB dengan kinerja yang lebih baik dari Amerika dengan mekanisme pendanaan asuransi sosial. Belanja kesehatan negara besar yang baru tumbuh (emerging countries), seperti China dan India, mencapai 5 persen PDB. Adapun Indonesia dalam 40 tahun terakhir hanya membelanjakan 2-3 persen PDB. Pemerintah Indonesia sampaisaat ini masih “omdo" alas ‘omong doang untuk mengutamakan kesehatan karena proporsi belanja pemerintah untuk Kesehatan dalam 40 tahun terakhir masih sekitar 1 persen PDB. Ketertinggalan Indonesia bertambah parah dengan salah urusnya sistem jaminan * kesehatan yang tahun depan mulai dikoreksi. Indonesia telah menerapkan sistem asuransi soslal untuk memobilisasi dana jaminan kesehatan pegawai negerisejak 45 tahun al. adi, Indonesia perlu waktu 50 tahun jika mampu menjamin seluruh penduduk tahun 2018, bandingkan dengan Korea Selatan yang hanya memerlukan 12 tahun. Kesalahan masa lalu adalah menyerahkan penyelenggaraan asuransi sosial kepada PT scent Kekeliruan itu dikoreksi dengan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional pe ntdiBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPIS). Dalam UUSISN diatur program leit latan Nasional (JKN) ru akan dilaksanakan tahun 2014, da 10 tahun. LUUSISNmengatur KN dan UU BPIS mengatur badan pengelolanya, tidak lagi PT Persero ‘tetapi Badan Hukum Publik, sama dengan badan hukum pemerintahan dan badan hukum, Bank Indonesia. Mekenisme asuransi Dalam mengatasi ketertinggalan, Indonesia memilih mekanisme asuransi sosia| dalam pengumpulan dana, pilihan paling tepat untuk Indonesia saat ini, Sayang sebagian pihak, termasuk sebagian kecil akademisi, tidak utuh memahami konsep asuransi sosial, Mekanisme pajak seperti yang diterapkan di Inggris, Italia, Spanyol, Malaysia, dan Hongkong belum lyek di Indonesia karena pembayar pajak baru sekitar 20 juta orang dari sekitar 110 juta angkatan kerja, Mekanisme asuransi sosial mengharuskan jaminan dihitung secara benar untuk menghasian program. Hitungan para ahli menyimpulkan besaran iuran Rp 25.509 per orang per bulan untuk penduduk miskin dan tidak mampu, Namun, yang bayar pemeritah, bukan mereka, Besaranjuran tersebut untuk layanan di puskesmas dan ‘rumah sakit pemerintah. luranyangberbasishargakeekonomian dan diselenggarakan fasilitaskesehatan swasta setar $0000 pr orang per bulan Para ahi telah menghitung dan mengonwersliuran tersebut dengan upah petra Indonesia dan menghasilkan kecukupan iuran minimal persenupah sebulan dengan batas upah perhitungan tiga kali Penghasilan Tidak Kena Peja, Bsaran iuran belum memperhitungkan koreksi rendahnya kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Besaran tersebut harus terus ditingkatkan untuk mengoreksi Aeteringglan,tarenaPemerintah Thaland misalnya, membayariuran per orang per bulan Rp 80.000. Apabila iuran ke BPIS sudah sampai harga keekonomian, dengan sendirinya maldstrbusi dokter dan fasitas Kesehatan akan terkoreksi, Banyak pejabat dan tokgh berstap naif dengan menyatakan bahwa ancaman JKN adalah maldistribusi fasiitas kesehatan, Maldistribusifasiltas Kesehatan memang kita alami sekarang akibat sistem Kesehatan yang berbasis mekanisme pasar. !KW akan mengoreisihalitu dengan mewajibkan pemerintah membayar iran ke 8PIS berbasisitungan per orang per bulan. Maka pembayaran iuran Penerima Bantuan luran (PBI oleh pemerintah ke BPIS merupakan suatu mekanisme aliran dana dari pusat ke daerah yang paling eek. enduduk yang djamin ada di daerah, hak mereka dibayat Demerintah pusat Jka sakt, mereka akan berobat di daerah, Maka pemda dan investor Swasta biss memanfaatkan peluang ini untuk membangun fasilitas kesehatan di daerah Schingga terjadi redistribusi tenaga dan fasilitas kesehatan. Sayang konsep JKN belum banyak dipahami. Pemerintah di luar Kementerian Kesehatan masih terjebak pada belenggu dan paranoia fiskal. Bahkan dalam. pertemuan di Nomis DPR, Wakil Menteri Keuangan dengan jelas menyatakan bahwa mengalokasikan 5 persen APBN untuk kesehatan sesuai perintah UU Kesehatan tidak mungkin. Jka perisku ini mash terus dipertahankan, bangsa ini akan terus menjadi bangsa kuli, Kondisifskal uangfiskal Indonesia masih sangat besar. Rasio penerimaan pajak kita baru 13 persen 8, negara menengah lain sudah 18-20 persen. Setelah menyediakan jaminan kesehatan 3 3 persen menjadi 18 persen. Rakyat Jika pemerintah konsisten menggunakan penerimaan cukai rokok yang tahun 2012 mencapai Rp 77 triliun untuk iuran jaminan kesehatan, sesungguhnya tidak ada masalah fiskal. Nan, pemerintah hanya mengalokasikan Rp 20 triliun untuk 86,4 juta penduduk, dengan iuran sebesar Rp 19.225 per orang per bulan. Inggrs, Taivan, dan Austraa melakukan hal itu. Konsep cukai rokok adalah konsep denda bagi orang yang mengonsumsi rokok yang membahayakan kesehatan. Maka seharusnya, penerimaan cukai rokok untuk mendanai kesehatan. Sangat disayangkan bahwa pemerintah masih sangat pelit untuk rakyatkecl,padahal mereka penyumbang cukai rokok. Hasil penelitian Abdullah Ahsan dari Lembaga Demografi Ul menunjukkan bahwa kelas menengah ke bawah mengutamakan belanja rokok setelah belanja beras. Bukan daging yang mencerdaskan atau pendidikan yang menambah pengetahuan. Pelitnya pemerintah disambut oleh liciknya sebagian pengusaha yang memintaiuran JKN cukup 3 persen saja sampai batas maksimum upah Rp ‘2 juta. Sebagian tokoh pekerja juga merendahkan martabat dirinya dengan meminta agar pekera tidak hut menggur. Turan JKN yang dibayar pekerja, baik pegawai negeri maupun pegawai swasta adalah untuk dirinya, istri atau suaminya, sampai tiga anak. Di seluruh dunia, umumnya iuran jaminan sosial dibayar bersama separuh-separuh antara pekerja dan pemberi kerja. Itulah wujud solidaritassosial, wujudtanggungjawab bersama, dan wujud kepedulian keluarga. Di Singapura, iuran untuk jaminan kesehatan yang besarnya 6-8 persen ditanggung 50:50 antara pekerja dan pember kerja Dikorea Selatan juga demikian, dengan iuran maksimum dalam undang-undang 8 persen upah, Kekeliruan penetapan iuran menjadi ancaman terbesar gagalnya JKN. Jka iuran dinegosiasikan dengan melobi menteri terkait atau mengikutisaja tuntutan pember kerja dan pekerja, KN akan menjadi produk inferior. Pekerja akan sangat drugikankarenajika iuran tidak memadai, tidak ada dokter dan rumah sakit swasta yang maumelayanipeserta, Banyak perusahaan yang selama ini mengalokasikan satu bulan gaji untuk belanja kesehatan karyawannya. Satu bulan gaji sama dengan 1/12 atau sekitar 8 persen gaj setahun, Jadi, bagi mereka iuran 6 persen pun sesungguhnya menguntungkan. Soal pembagian porsi pekerja dan pemberi kerja silakan dirundingkan oleh lembaga bpartt atau tripartit, Namun, besarnya iuran bukan untuk dirundingkan, melainkan dihitung kecukupannya. Sejarah akan mencatat pejabat-pejabat yang memperjuangkan kualitas JKN dan pejabat-pejabat yang tidak peduli masa depan JKN dan bangsa, Jka kita sepakattujuan ‘menjamin seluruh penduduk untuk mencegah pemiskinan karena sakit dan meningkatkan produktivitas—sebagaimana dilakukan Malaysia, Thailand, Taiwan, Korea Selatan, dan negara maju lainnya sejak puluhan tahun lalu—anggaran harus dicari. Mekanismenya sudah diatur dalam UU SISN, yaitu mekanisme asuransi sosial, bukan dari APBN. Sekali lagi, dana APBN hanya untuk membatu iuran penduduk yang miskin dan tidak mampu. Pemerintah akan ditantang untuk mengurangi kemiskinan dan memperbanyak lapangan kerja disektor formal, Semakin sedikit yang miskin dan semakin banyaklapangan kerja formal, semakin sedikit kewajiban pemerintah membayar. Sistem jaminan sosial adalah darah segar pembangunan, tetapi ditelantarkan selama io sain en spa pi per belum tampak gempitanya, Ini karena jaminansosial yang rete 4 wali (SISN) yang di negara lain diperlakukan sebagai berlian 100 karat 8a), di Indonesia diperlakukan sebargl arate, Tengok ja sosilisasiSISN, Berapa dana yang dikucurkan pemerintah dan calon 6pis (PT Askes dan PT Jamnsostek]? Nyaris tak terdengar, Padahal, sosialisasi besar-besaran (pemasaran sosial) adalah investasi yang sangat efektif dan efisien, ‘Apabila pemerintah menganggarkan Rp 1 triliun untuk sosialisasi SISN, sehingga ish ‘ipahamlebih dai Keluarga Berencana pada zaman Pak Harto, tiap tahun Dana Amanat (Gana jaminan sosial) yang terkumpul dapat mencapai Rp 100 trillun. Suatu nila yang cukup besar untuk membuka lapangan pekerjaan baru, Korya: Hasbullah Thabrany, Guru Besar Universitas Indonesia Kompas Cetok, Edisi 23 Agustus 2013 sumer btp/vaenjamsosindonesa com/cetakprit_externalink/6656/4sthash.ouGXe SL dput [25 Agustus 2013] H. Mengenal Berbagai Media Massa 1. Media Massa TV a. Deskripsi Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang didirikan pada tanggal 24 Agustus 1962 merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Stasiun televisi ini diarahkan sebagai televisi yang mengangkat citra bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran peristiwa yang berskala internasional, mendorong kemajuan hidup masyarakat serta perekat sosial. Tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang schat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (Peraturan Pemerintah RI No.13 Tahun 2005), 1) Visi Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional. 2) Misi \ if a) Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. 168 Advokasi: Konsep, Teknik dan Aplikasi di Bidang Kesehatan di Indonesia

You might also like