| ApVOKAS! MEDIA DAN BEKERJA
DENGAN MEDIA MASSA
mbelajaran
pelajati bab ini,
dan tuju
A, Tujuan Pe
sesudah mem]
1. Memahami pengertian
n dan keberhasilan
Memahami target sasara
anda keberhasilan advokasi me
edia dalam advokasi terkait isu kes
rapan advokasi di bidang rerkat
mahasiswa dapat:
an advokasi media.
advokasi media.
dia dan memberikan
3. Menguraikan ¢
contoh peran m
4, Memberikan contoh pene
kesehatan.
5, Memiliki keterampilan dalam membuat siaran pers,
membuat surat redaksi media massa, menyusu" artikel popl!
membuat memilih contoh news event.
dan karakteristik media mass2 (TY, koran
SP
opini redaksi,
er dan
6. Menguraikan profil, jenis
dan radio swasta niaga)-
B. Pengerti i
P moelan Advokasi Media (Media Advocacy)
ns ee Wise, Direktur Eksekutif, Aus!
far ity of Sidney (2001) menyat
F kcaia _ masyarakat yang efektif
| adanya champion atau pemimpin,
tralian Center, for Health
i ynen advokasi
akan ada berbag#! mn
misalnya adany@ emitraan atau
bli hukum dan penasihat politikserta wartawan. Fungsi wartawan di sini adalah melibatkan perhaisy
masyarakat, mendorong terjadinya dialog, diskusi, debat tentang iy
masalah kesehatan masyarakat dan jalan keluarnya. Karena itu membang
relasi dengan wartawan berbagai media dan media massa sangat menj
penting dalam upaya advokasi.
Advokasi Media adalah “Strategic use of mass media for advancing asd
or public policy initiative” (Dorfman dan Gonzalez, 2011). Menurut konstp
ini ditegaskan bahwa media massa dapat dimanfaatkan secara strates
untuk mengangkat isu terkait kebijakan. Hampir di setiap negara, medi
‘massa merupakan wahana untuk mengangkat isu publik menjadi agente
politis. Di negara maju seperti Amerika Serikat, fungsi media publik sang
utama sebagai mekanisme untuk memecahkan masalah dan mendapatkat
solusinya (Otten, 1992).
Sedangkan Johnson (2009) mendefinisikan “Media advocacy ist
policy-oriented approach to using mass media for public health promotion” ya
intinya berarti advokasi media adalah pendekatan berorientasi kebijaki"
‘menggunakan media massa untuk mempromosikan kesehatan masyarakt
Secara tradisional media massa digunakan sebagai strategi pendidikaa
dengan tujuan utama agar individu memiliki informasi lengkap agat bist
membuat keputusan lebih baik terkait kesehatan. Jadi di sini fungsi medi?
‘massa lebih untuk menutup kesenjangan informasi (information gap). Di
lain pihak, advokasi media massa lebih digunakan untuk berhadapa?
dengan kesenjangan kekuasaan (power gap). Jauh sebelumnya, Wallack
dan Dorfman (1996) mengatakan advokasi media “...used as a political too
to target and pressure policy makers for social change and to mobilize widespred
Support to apply pressure”, mereka berargumentasi bahwa advokasi media
pada hakikatnya sebagai alat politik yang ditujukan dan memberikan efek
tekan kepada pembuat kebijakan untuk perubahan sosial dan memobilisas!
dukungan Juar untuk memberikan efek tekan.
Menurut Weiner (1999), “media advocacy can be used to shape public
Perception of community opinion leaders who directly influence policy makers,
or it can be used to mobilize the community in general to impact policy makers
and opinion leaders”. Di sini sangat jelas bahwa advokasi media dapat
dimanfaatkan untuk membentuk persepsi kelompok pemuka masyarakatyang secara langsung berpengaruh pada para pembuat keputusan. Di
jain pihak, teknik ini dapat digunakan secara umum memobilisasi
masyarakat untuk memengaruhi pembuat kebijakan dan pemuka
masyarakat. Teknik penyampaian pesannya termasuk membuat berita di
media massa, tampil dalam talk shows, menulis surat pembaca ke redaksi,
artikel opini, pertemuan dengan redaksi media massa dan menggunakan
stand untuk promosi atau iklan. Para penyuluh kesehatan diharapkan
menggunakan metode ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan
mempromosikan gaya hidup sehat.
Di Indonesia, pada saat ini juga memiliki kebebasan pers sehingga
fungsi media massa dalam membentuk opini publik serta berkontribusi
dalam upaya advokasi terkait isu kesehatan juga semakin penting. Dalam
praktik, advokasi media dapat diartikan sebagai kegiatan strategis untuk
memobilisasi masyarakat agar berminat dan punya kepedulian terhadap
suatu masalah dan jalan keluar atau solusinya. Hal ini pernah dikemukakan
oleh Schultz dalam suatu publikasi dalam jurnal North Carolina Medical
Society's “Media advocacy is the act of strategically mobilizing community interest
inaproblem and its solution”. Hal ini diartikan media advokasi adalah tindakan
dari strategis memobilisasi minat masyarakat dalam suatu masalah dan
solusinya (Schults, tanpa tahun).
C. Tujuan Advokasi Media
Tujuan advokasi media dapat mencakup isu publik atau kesehatan
masyarakat yang terlupakan atau terbengkalai kemudian didiskusikan
atau diangkat ke permukaaan agar menjadi perhatian publik atau isu
lama didiskusikan dengan sisi pemikiran yang berbeda, mendiskreditkan
pendapat seseorang tokoh atau ahli, mengemukakan fakta dan pandangan
baru agar isu menjadi debat publik, mengajukan suara atau pendapat yang
layak untuk diperhatikan dan meningkatkan kekuatan argumentasi fakta
(Chapman, 2004).
Framing strategy (strategi membungkus atau “membingkai berita”)
merupakan salah satu kete v media dan merupakan inti
dari upaya advokasi.Framing the issue “select some aspect of perceived reality and make thy
more salient...in such a way to promote a particular problem definition, cous
i interpretation, moral evaluation and or treatment recommendation for the issue wl
debate” (Entman, 1993). Dengan demikian, bagaimana memilih beberap,
aspek realitas dan membuatnya lebih jelas sedemikian rupa sehingga dapz:
memunculkan masalah, penyebab, evaluasi aspek moral atau solusi daz
rekomendasi terkait solusi isu.
Bahasa yang dipilih baik secara verbal maupun visual di mana isy
masalah yang akan diadvokasikan “dikemas” dan istilah yang digunakan
sangat menentukan bagaimana isu tersebut dipersepsikan dan ditanggapi
oleh masyarakat maupun para pembuat keputusan. Strategi “pengemasan’
isu advokasi ini menjadi penting karena akan memberikan konteks di man
dialog, debt, diskusi terkait isu advokasi akan berjalan. Sering sekali
diskusi, dialog atau debat terkait isu kebijakan kesehatan masyarakat
dapat menggambarkan pergulatan “membingkai” isu di mata pare
pembuat kebijakan publik atau pembuat keputusan sedemikian sehingga
kemungkinan keberhasilannya tinggi.
Sebagai contoh adalah isu terkait tembakau dan kesehatan. Dalam
beberapa tahun masa lampau industri tembakau/rokok berhasil
“membingkai” opini publik atas produk mereka terkait isu otonomi
individual, hak asasi dan pilihan untuk seseorang merokok. Untuk
membentuk opini publik demikian, industri rokok menggunakan ahli
komunikasi dengan membalikkan isu kesehatan menjadi isu “hak orang
untuk bebas merokok”, Dengan “framing issue” tersebut maka rokok tidak
menjadi isu kesehatan, tetapi menjadi isu kebebasan pribadi (HAM).
‘Melalui Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) WHO kemudian para
advokator kesehatan masyarakat kembali “membingkai” rokok sebagai isu
kesehatan masyarakat (tembakau pembunuh manusia) dan menunjukkan
bahwa industri rokok selama ini berbohong dan memanipulasi kelompok
muda untuk memperoleh keuntungan ekonomis (Wallack, 2002 dalam
International Council of Nurses/ICN, 2008).
D. Target Sasaran Advokasi Media
Berkaitan dengan sasaran adyokasi media Wallack dan Dorfman
(1996) membedakan tiga
dan tersier, Target sasaranorganisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat perubahan.
sedangkan target sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang
dapat dimobilisasikan untuk memberikan tekanan atau pressure kepada
mereka yang memiliki kekuasaan untuk membuat perubahan. Selanjutnya
target sasaran tersier yaitu masyarakat umum. Perlu dicatat di sini bahwa
pendekatan advokasi media target utamanya adalah pemimpin dan
pembuat keputusan untuk perubahan kebijakan. Hal ini berbeda dengan
fegiatan yang umum terkait promosi kesehatan di mana menggunakan
pendekatan pemberdayaan masyarakat atau berfokus pada mobilisasi
organisasi di tingkat akar rumput untuk mencapai perubahan yang dituju.
E, Keberhasilan Advokasi Media
Wallack Dorfman dan Jernigan (1993) dan juga Hoover (tanpa tahun)
menganjurkan dua langkah untuk keberhasilan advokasi media adalah:
1, Framing the issue to get better access to media. Di sini diartikan bagaimana
“membingkai” isu yang akan diadvokasi menjadi lebih akses pada
media massa. Jadi membuat berita atau cerita agar menjadi perhatian
media massa. Untuk itu dapat dipergunakan kiat bagaimana
memperoleh akses media massa.
Framing the issue of the content. Di sini “framing” lebih diarahkan
tethadap “isi” dari isu yang akan diadvokasikan. Misalnya dilakukan
“framing” dengan cara membuat “isi” mengandung hal kontroversial,
hal ini akan menarik perhatian media massa. Hoover (tanpa tahun)
menguraikan bahwa Framing the content adalah membuat berita dari
perspektif advokasi kebijakan. Hal ini sering sekali dilakukan dengan
cara menggarisbawahi aspek sosial dan lingkungan yang berkontribusi
tethadap masalah kesehatan masyarakat serta penyajian solusi
kebijakan yang berefek pada perubahan kondisi masalah. Dengan
demikian, ada empat langkah dalam Framing the content: 1) menekankan
dimensi sosial dari masalah, 4 m rf tanggung jawab utama
PrWallack Dorf
untuk meningkatka
nan dan Jernigan (1993) memberikan beberapa ki;
n akses isu ke media massa, Secara rinci dapat dily,
dalam tabel berikut:
Tabel 9.1 Kiat Meningkatkan Akses Isu Advokasi ke Media Massa
Peringatan ulang
tahun, hari besar
Arakah betta ini dapat dikaitkan dengan ulang tahun, artes
fokal nasional atau hari besar tertentu? |
Apakah hal yang baru atau berbeda dengan berita atau ceritaini
Terabosan
Selebritis Apakah ada seleb yang berminat atau sudah terlibat atau berseda
namanya dikaitkan dengan berita ini?
Kontroversi Apakah ada hal yang kontroversi atas berita ini?
Ketidakeditan | Adakah menyangkut Ketidakadilan bagi kelompok masyaal
tertentu?
{roni Hal apakah yang menjadi aneh, ironi dan tidak lazim pada beritaini
Kasil Kenapa beta ini sangat penting bagi penduduk oka? |
Milestone (tonggak | Apakah berita ini sangat bersejarah?
kemajuan)
Sisiprtaditertentu | Siapa yang pernah jadi korban berita ini? Siapa yang layak bersuaa
(Personal ongle) agar isu ini didengar?
Seasonal peg Apakah berita ini bisa dikaitkan dengan musim tertentu? Puasa,
liburan dan lain-lain?
Sumber: Wellack Dortman dan Jernigan (1993)
F Penerapan/Aplikasi Advokasi Media untuk Isu Terkait Kesehatan
Dj Indonesia, di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dilaporkan bahwa
erkat advokasi yang dilakukan oleh program Maternal Neonatal Health
(MNH) Bupati pada
ulan Mei 2002 mendeklarasikan kebijakan kesehatan
ibu yang antara lain menjamin setiap ibu menerima informasi lengkap
terkait kehamilan dan persalinan dan berhak atas pelayanan tanpa melihat
kemampuan ekonominya. Bahkan bupati juga mengalokasikan 400 juta
tupiah untuk Tabu
(Mize, 2003).
Dj Australia,
ingan Ibu Bersalin (Dasolin) sebagai dana bergulir
Gomm, Lincoln, Pikora dan Giles-Corti (2006)Di Amerika Serikat Rock, McIntyre, Persaud et al. (2011) melakukan
jntervensi advokasi media mengaitkan ketidakamanan pangan berkaitan
dengan kemiskinan yang berakibat pada kesenjangan konsumsi makanan
cepat saji yang populer yaitu Kraft Dinner. Di negara Amerika Weberling
(2012) menulis pengalaman Yayasan Susan G. Komen for the Cure dan jejaring
122 organisasi yang tergabung dalam The Komen Advocacy Alliance di mana
isuyang diangkat adalah kanker payudara (Framing the breast cancer) dengan
memfokuskan pada upaya penggalangan dana melalui internet.
G. Peralatan atau Teknik Advokasi Media (Tools for Media Advocacy)
Beserta Contohnya
Yang dimaksud dengan peralatan media (“earned media”) di sini antara
lain news release (siaran pers), news event (peristiwa), editorial board meeting,
op-ed (pendapat editor/redaksi), letters to the editor (seperti kolom Redaksi
Yth di Kompas, Pikiran Pembaca di Suara Pembaruan, dan sebagainya) dan
hubungan atau relasi terus-menerus dengan anggota media massa.
1. Siaran Pers dan Kiat Menyiapkan Pers
Yang dimaksud di sini adalah kesempatan yang diadakan khusus di
mana kelompok jurnalis (wartawan) dapat berbincang dengan nara sumber
atau tokoh tertentu tentang isu yang penting atau informasi baru. Kalau
Konferensi Pers ini dikelola dengan baik dan efisien maka terjadi publikasi
yang baik dan jurnalis maupun masyarakat memperoleh sesuatu yang
baru. Biasanya sesudah Konferensi Pers agar berita yang diinginkan dapat
diterima secara akurat dan utuh termasuk penulisan nama-nama nara
sumber atau organisasinya maka perlu disiapkan Siaran Pers (Press Release).
Contoh siaran pers dapat terlihat berikut, yaitu Siaran Pers Unicef
tentang perjanjian 5 tahun dengan pemerintah RI:
Bab 9] Advokasi — dengan Media Massa 151y "Bea is ir rosa di indonesia ja
unicef é
SIARAN PERS
‘Pemerintah Indonesia dan UNICEF tandatangani perjanjian kerja sama lima tahun
Jokat, 27 Jana 2008
Femerintah Indonesia hari Ini menandatangani piagam kerja sama lima tahun dengan Badan Py
unt anak, UNICEF, di Kantor Bappenas. Penandatanganan dlakukan oleh Menteri Negara Perencaru
embangunan Nasonal/Kepala Bappenas, H.Paskah Suzzeta dan Kepala Perwakilan UNICEF dlIndone,y
Gianfranco Ratiglano.Acara penandatanganan juga dinadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Moh. Ma'uldy
‘Gubernur dan Ketue DPRD dan 14 Propins! lokasi kerja sama yang turut menandatangani piagam dukungas,
{ere sama periode 2006-2010 yang cltandatangani kal ini meliputitujuh program utama urta
reninglatkan martabat anak. Ketujuh program tersebut adalah Kesehatan dan Giai, Ar dan Santa |
Lingkongan,Penitan, Penanggulangan HIV/AIDS, Perlindungan Anak, Komunikasi, dan Monitoring |
Evalue. UNCEF mengaloaskan bantvan sebesar 1265 juta dollar AS (kurang lebih 22 tllun |
bagi program-programnye di indonesia
ee ee,
rmenehankan bahwe masa kanak-kanak mempunyal peran yang sangat penting dalam pembangunan |
manus, Pada masa irilahinvestasi sumber daya manusia harus dilakukan sebaik-baiknya, Salah sit
tartangan yang cukup besar adalah dai sei fiskal,
Paskah melanutkan bahwa kerampuan negara dalam mengalokasikan anggaran untuk pembanguniné
seluchbidangtermasuk bagi pembangunan sumber daya manusia belum seperti yang diharapkan.Namun
tal iniidakseharusnye menjadi alasan bagi melemahnya pembangunan sumber daya manusia. Kent
‘twupaye lan yang plu diakukan adalah efsiensi penggunaan anggaran. Sebagai contoh, sat mash |
banyak djumpaikegiatar-egiatan yang dilakukan belum efektif dari segi programatiknya.
Semerara tu, Or. Rtigano mengatakan bahwa kurun waktu lima tahun ke depan ini sanat pein |
bagi keberhasien upaya pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium. “Indonesia teah
‘mencapaberbaglkemajvan selamasatu dasawarsaterakhi,terutama dalam mengurangi kemiskinan dot
meninglatian penddikan sertakemampuan bace-tulis, Namun demikian, masih terdapat beberapabida"t
| yangperiuctingatkan ai, atu dalam penanganan kekurangan gi pada anak, perbalkan kesehatanibs
sera aksestertadep ar yang aman.”
UNICEF mencatatsejumah kemajuan tidak merata yang dit
Fembangunan Minium:
|| + ‘Angle kematian ibu yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup, lebih tinggi dari rata-rata di Asia Timur (110
er 100.000)
‘Angle partspas' i tingatsetolah dasar mencapal 94%, Namun, angka partisipas! di tingkat sekolh
smenengah pertama hanya 65%, dan ciperkirakan dua juta anak usiasekolah tidak bersekolah
Terdapat tig jut anak yang melakukan pekerjaan berbahaya.
Banyak ditemutanpeker seks perempuan diindonesia berusia di bawah 18 tahun. Diperkirakan 100000
perempuan dan anak-anak diperdagangkan setiap tahunnya
Stud baru-bav in mengungkap bahwa perakuan salah dan kekerasan terhadap anak dan perempu2?
ih Indonesia dalam mencapai Tut?
| serin triad i indonesia
| br. Rotgiano mengingatan, salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah menghention
‘penyebaran HIV/AIDS. Pada tahun 2010 diperkirakan 110.000 orang akan menderita atau telah | ‘meningsi! 7
‘arena As, dan 5 jutalsionya post HIV “Saya percaya Pemerintah indonesia berada di lur ya 3"
| dalam menanganisvsu in dan UNICEF siap mendukung, Program kerja samainl adalah buktnyatakomitme® |
‘kami terhadap anak-anak Indonesia,” demikian Dr. Rotigliano. \
Untuk informasi lebih fanjut,slahkan hubungl:
onmatn Oia hn Bn erat Suto, Detarat GM Bappenas: Ys Oa Tres dan Png
TASS putdourcl on WuboIoBincetong Tel 3194379, you@boppenas. gue punlas@ baprees sO
Sumber: wuw.unce org/indonesia/id/CPA_Pnews.release_8hs_Inds_final pdf |
Gambar 9.1 Contoh Siaran Persbuatlah judul, headline yang sedech, 3 Tasha kan
gemua dalam satu hola eae? (headin) dan merarikprhatian dan sata
4. Upayakan menjawab pertanyaan penting. i 6
dalam paragrafpertama, Sa APs, Kapan, Oi mana, Menta?
G_ Sesudah hal ersebut, Siaran Pers perlum: ingrya “stat
Panis yang daha Perlu menjelaskan secararineipentingnya 7
6 Usahakan ada cuplikan (quote) yang berisi pesan pokok dengan nara dan status n2r9
sumber.
7, Dalam Siaran Pers setalu berikan nama dan nomor Kontak yang dapat dinubungi untuk
informasi anjut (bila mungkin 24 jam).
8, Bila mungkin berikan kesempatan pada wartawan untuk memiliki gambaran atau
ilustrasi atau foto dari “berita” dan berikan pesan bahwa ada kesempatan berfoto
atau mengambil gambar saat Siaran Pers tersebut.
3, Bilaands ingin berkomunikasi dengan khalayak sasaran setempat, usahakan gunakan
media lokal.
10, Tulistah Siaran Pers sedemikian sehingga khalayak sasaran yang dituju bisa mengerti.
Materi yang sangat kompleks dan teknis hanya anda kirimkan pada media tertentu.
2. Opini Editor (Op-Ed) dan Contoh
Adalah tulisan khusus yang mengupas isu atau berita tertentu yang
menggambarkan pandangan, opini dari redaksi media massa tertentu.
Dalam berbagai harian nama Op-Ed ini bervariasi misalnya di Harian
Kompas disebut Tajuk Rencana, di harian Terbit disebut Tajuk, di Jawa
Posdisebut Jati Diri, di Media Indonesia disebut Editorial, di Koran Tempo
Suara Merdeka dsebut sebagai
rit, 15 Juni 2012) berjudul
SoaTajuk, Marian Terbit 15 juni 2012
Pendidikan menyatu dengan budaya
‘Wakil Presiden Republik Indonesia, Budiono mengharapkan, pendidikan kebudsjax,
mampu mengeksplorasipotensi peserta dik, sehingga menjadi manusia Indonesia yay
berkaraltr. Terutama, manusia yang berkesadaran sebagai makhluk Tuhan. Halinisirgx
penting dalam membangun peradaban mulia dan unggul”, paparnya pada peringats
puncak Hari Pendidikan Nasional di Jakarta, Rabu (13/6).
‘Menurut Wapres, unla pendidikan di Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan den
unsur kebudayean. la juga mengimbau agar anak Indonesia memiliki karakter Kelimuz,
Yang didasarkan pada tumbuhnya rasa penasaran akan ilmu pengetahuan. Dengan begiy,
dinarapkan akan tumbuh kreativitas dan daya inovasi generasi penerus.
Meskbedakalimat, namun secara hakikat Wapres sefaham dengan ki Hajar Dewantar,
bahw pendidikan memang merupakan forum publik yang digunakan untuk menghalstan
‘ui pekerti(akhlak) manusia, Artinya menciptakan manusia yang berkesadaran sebapi
‘akhluk Tuhan.Sebab, Islam pun mengajarkan bahwa tugas kenabian Muhammad Sx.
adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia,
Untuk itlah apa yang pernak digulirkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melands\
an mengarahkan pendidikan di Indonesia selaras dengan ajaran Islam. Jika saja dunia
pendidikan di Indonesia setia terhadap akar pendidikan masa lalu, mestinya kita telh
‘menciptakan anak bangsa yang besar rasa malunya pada Tuhan sehingga tidak ada budaya
korupsi, pornogrfi yang merebek, dan aneka kejahatan yang membuat kita mirsjika hans
bepergian,behkan hidup ukun pun kian sult,
‘Mestinya pendidikan karakter lebih terarah ke sana karena siapa pun yang pondasi
aktlaknya bagus, tidak perlu dikhawatirkan daya kreativitas dan semangat inovatifnya.
Sebab,jiwa-jwe yang baikpasti akan tergiring untuk mendalami imu. Bahkan hanya iva
Jima yang bersih sa yang bisa mendalami ilmu karena siapa saja yang berbuat bohone!
‘idakjujur, makaia sudch menanam kebingungan diotak dan hatinya, bahkan tidak pernah
tahu telah membohongi atau menjahati diri sendir.
Ketika bohong, otak otomatis akan menyimpan dua pengetahuan yang bertolak
belakang (yang benar dan yang bohong). Padahal sifat tidak jujur pasilahir dari jiwa/hati
Yang tidak mengenal Tuhan dengan baik dan benar, Siapa saja yang tidak jujur jelas akan
Sulit teringat untuk cerdas. Sapa saja yang tidak jujur maka dia tidak akan bisa berbuat
al, dan siapa seja yang tidak bisa berbuat adil maka ia tidak akan bisa arif atau bijak
Beranjak dari sini amat jelas kaitannya bahwa setiap pendidikan yang tidak
‘menghasilkan jiwa-jiwa yang putin, tidak akan mendapatkan kader-kader yang berpikir
jerni, dan melakukan aktivitas/tindakan dengan bersih, Artinya, jika benar pendidikan
tidakbise dipisah dengan budaya, maka budaya korupsi yang melanda negeriini apa benar
‘arena ade yang tidak benar pada penyelenggaraan pendidikan kita? Mestinya dunia
pendidikan memang sesuatu yang ideals, dan sakral,
3. Surat Pembaca (Leffer fo Editor) dan Kiat Menulis Surat Pembaca
Merupakan tulisan dalam media massa yang ditulis oleh warga
masyarakat atau organisasi tertentu untuk mengangkat suatu isu yang
dianggap penting, terlupakan, kekecewaan, minta perhatian dan biasanya
ditujukan pada instansi, perusahaan tertentu yang bertanggung jawab 4
erences icaees cases resis Wiadans
~~terhadap tugas atau fungsi tersebut. Di tiap harian nama kolom ini bisa
perbeda misalnya di harian Kompas dikenal sebagai Redaksi Yth, di harian
suara Pembaruan disebut Surat Pembaca atau di harian Jawa Pos disebut
Pembaca Menulis dan Media Indonesia Editorial, di harian Pos Kota dikenal
sebagai Opini.
Berikut merupakan contoh Redaksi Yth yang diambil dari harian
Kompas yang berisi tentang keluhan fasilitas untuk penjemputan lansia
di bandara yang tidak memadai (Contoh 1), Pembangunan Posyandu
dilakukan pada tanah milik pribadi (Contoh 2), dan hak-hak orang cacat
terkait E KTP yang terabaikan (Contoh 3). Contoh 4 merupakan surat ke
Redaksi yang berisi keluhan pelanggan tentang pemadaman listrik.
Bagi instansi atau individu yang dikeluhkan atau dikritik dimungkinkan
untuk membuat balasan atau semacam hak jawab. Hal ini dapat dilihat
gada contoh 5 yang merupakan jawaban dari Smartirend bahwa pada
perusahaan tersebut tidak ada upaya penipuan seperti yang dikeluhkan
salah seorang pembaca. Selanjutnya pada contoh 6 diberikan sanggahan
oleh perusahaan BNI yang telah dituduhkan belum mengembalikan
elebihan bayar kartu kredit kepada salah seorang kliennya.
Contoh Redaksi Yth:
Contoh 1:
‘Manula Tidak Berdaya di Bandara Soekarno-Hatta - Kompas, 30 April 2012
Saya dan istri membawa pulang ibu kami, berusia 64 tahun, yang dalam perawatan
kemoterapi kanker paru-paru dan otak dari sebuah rumah sakit di Singapura. Kamiterbang
dengan pesawat Garuda (GA835), Selasa, 10 Aprillalu, dan mendarat di Bandara Soekarno-
Hatta pada pukul 19.45. Ibu kami harus menggunakan kursi roda, Kaki kanannya lumpuh,
Ketika mendarat, kami tidak menemukan fasilitas di bandara yang khusus untuk orang
yang tak punya kemampuan fisik secara normal. Dalam penerbangan yang sama, ada
sepasang suami-istri berusia lanjut yang harus menggunakan kursi roda. Mereka baru aja
berobat di Singapura: masing-masing untuk gagal ginjal dan osteoporosis.
Pesawat berhenti di area R. Disitu tak ada fasilitas belalai sehingga kami turun dengan
tangga yang ditempelkan ke pintu keluar pesawat. Penumpang manula yang tak berdaya
arena sakit dibantu turun dengan forklift, pengangkut bagasi, yang kemudian diturunkan
seperti bagasi ke mobil feeder ke arah Lawang E6.
Di area Lawang itu pun tak ada fasilitas untuk orang cacat sehingga orangtua saya
dan pasangan manula itu harus diangkat beserta kursi rodanya. Sangat berisiko. Petugas
Garuda dan Angkasa Pura menjelaskan bahwa area parkir pesawat sudah penuh dan lft
Yangada di Lawang 4 sedang rusak. “Evakuasi” dari pesawat hingga mencapai area bandara
makanwaktucukuplama.
Au
fja dengan Media Massa 155Redaksi Yth:
Contoh 2:
Posyandu di Depok Dibangun di Atas Tanah Pribadi - Kompas tgl. 23 April 2012
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah tempat kegiatan sosial (bertujuan mula)
Namun, haruskah saya Kehilangan tanah yang saya beli pada 1994 dengan kucuran
keringat dan letih yang kni di atasnya berdiri permanen Posyandu Mawar? Posyanduity
‘tepatnyaterletak di Jalan Pemuda RTO1 RWO6, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatay
‘Sawangan, Depok.
‘Sebagai salah satu kader Posyandu Daerah Depok, Ibu N mengetahui pembangunan
bbangunan permanen dengan dana dari Suku Dinas Kesehatan Pemerintah Depok itu. Pada
fhemat saya, dia telah ceroboh melaksanakan pekerjaan pembangunan itu. Untuk sebuah
fasilitas bertujuan mulia, tega betul dia menyakiti hati pemilik tanah.
Pihak terkait dan bertanggung jawab atas keberadaan Posyandu itu saya mohon
‘agat segera membongkar bangunan tersebut. Masyarakat yang berada di sekitar Jalan
Pemude RTO1 RWOS, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Depok, perlu
mengetahui bahwa Posyandu Mawar berdiri di atas tanah pribadi dan dibangun tanpa
inn pei tana.
duweni
Jalan Pesanggrahan RT003 RW 003, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten
Contoh 3:
KTP-£ dan Penyandang Cacat - Kompas tel. 28 April 2012
Berkenaan dengan kewejiban memilikikartu tanda penduduk elektronik, setiap ware?
negara yang berusia 17 tahun ke atas mengurusnya dengan datang sendiri ke kantor
kelurahan untuk pembuatan pasfoto serta identifikasi sidik jari dan iris mata.
Bagalmana dengan warga yang tak memiliki jari-jari tangan karena cacat, juga ware
‘yang tunanetra atau mengalami kerusakan mata? Apakah ada solusi atau pengecualian
bagi warga negara yang mengalami hal tersebut?
Perlukah payung hukum berupa undang-undang, keputusan presiden, atau keputusan
‘menteri untuk pengecualian karena penyandang cacat adalah warga negara yang memiliki
hak dan tanggung jawab sama sebagaiman warga negara lain. Jangan lupa, Indonesia
telah meratifkasi konvensi hak-hak penyandang disabilitas.
Horpalis Alwi
Jalon Gerbang Sari, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta TimurContoh 4:
Listrik PLN Padam Berlanjut Tanpa Pemberitahuan - Kompas tgl. 28 April 2012
Sebagai pelanggan PLN, saya dirugikan oleh pelayanan listrik wilayah Dinoyo, Malang,
Jawa Timur, tepatnya di Kompleks Tata Surya, Tlogomas. Ketika PLN belum, sedang, dan
tak lagi dipimpin Dahlan Iskan, aliran listrik di tempat kami sangat sering padam: pag,
siang, sore, ataupun malam.
Keadaan terakhir: sudah hampir sebulan wilayah kami tiada hari tanpa pemadaman.
Tidak pernah ada pemberitahuan mengenai pemadaman. Kami dirugikan: peralatan
listrik rusak, makanan di dalam lemari es tak keruan, dan hiburan dari televisi tak kami
saksikan lagi. Mana realisasi yang pernah digembar-gemborkan bahwa kita sudah surplus
listrik? Kalau pemadaman oleh masalah teknis, seperti gardu rusak, apa kerusakan terjadi
hampir setiap hari?
Pada 21 Maret lalu listrik padam mulai dari sekitar pukul 20.00 hingga tengah malam.
| situasi serupa sudah berlangsung lama. Kesabaran pelanggan ada batasnya. Mohon
menjadi perhatian pernimpin PLN, termasuk Menteri BUMN yang juga mantan Dut PLN,
au kalian benar-benar berkomitmen memberi pelayanan prima kepada masyarakat.
Jika terjadi penyimpangan di PLN seperti yang sering diungkap, seperti pembelian
barang yang lebih rendah kualitasnya, daripada spesifkasi barang yang diajukan sehingga
selalu terjadi kerusakan akibat peralatan tersebut, kami harap oknum tersebut segera
ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Hendrawan Soetanto
Jalan Sentaurus Nomor 6, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur
Contoh 5:
Tidak ada Unsur Penipuan - Kompas tgl. 28 April 2012
Menanggapi surat Bapak Yusak Jauharin di Kompas (18/4), "Smartiren dan SMS Is
Ulang’ dengan ini kami informasikan bahwa Bagian Peduli Pelanggan Smartfen telah
mencoba menghubungi Bapak Yusak Jauharin tetapi yang bersangkutan belum dapat
kami hubungi.
Kami mohon Bapak Yusak Jauharin meninggalkan nomor telepon atau mengirim
surel kepada customercare@smartfren.com., menelepon Smartfren di 888 dari nomor
Smartfren atau 08811223344 dan 02150100000 dari nomor PSTN/seluler lain.
Atas keluhan yang disampaikat k Yusak dalam surat tersebut, dengan ini
\ 1 berlangsung dari 1 Oktober
sistem kami, Bapak Yusak
yatakan pada notifikas
finansial dan samasekali
n. Kami mohon maaf atasContoh 6:
Pengembalian Dana Telah Diproses - Kompas tel. 28 April 2012
Sehubungan dengan surat Ibu Retna Tjahjarini di Kompas (12/4), “luran Kartu By",
‘dengan ini kami mohon maaf atas keterlambatan pengembalian dana atas keletiiy
pembayaran pada kartu kredit BNI
Kami telah menghubungi tbu Retna Tjahjarini untuk memberi penjelasan bahia
ppengembalian dana tersebut telah diproses.
Demikian tanggapan kami dan terima kasih,
Tribvano Tunggadewi
Sekretoris Perusohoan BNI
Kiat menyusun surat ke Redaksi:
a
Tentukan kepada media massa yang mana akan dituju dan pekjai
salah satu atau beberapa contoh dari Surat ke Redaksi yang ada.
. Gunakan media massa yang sesuai. Kalau masalah tersebut ingia
diangkat dalam media massa besar dan bersifat nasional serta oplaga
besar dapat dilakukan pada harian Kompas, Media Indonesia ata
Republika. Tetapi bila isu yang diangkat bersifat lokal dan difarapa
ditangani secara lokal gunakan media massa lokal misalnya kalaud
Bogor gunakan Radar Bogor, di Depok memanfaatkan Monitor Dot
atau di Yogyakarta gunakan harian Kedaulatan Rakyat.
Pastikan bahwa kejadian, tempat, waktu dan tanggal atau kalau alt
nama yang terlibat perlu dituliskan (dengan sandi misalnya dene
inisialnya saja bapak R dan sebagainya), semua informasi ini har
akurat.
Bila anda merasa khawatir dengan identitas anda maka dalam su
tersebut anda bisa minta agar idemtitas anda nama dan alamat pens
diketahui redaksi. Hal ini misalnya menyangkut kalau anda pM
mungkin dengan berita tersebut ada orang atau instansi yang tera"
dan mungkin berdampak pada keselamatan anda kalau mengee™ di
alamat lengkap dan jelas. Biasanya sewaktu mengirim surat kee
M es Ms4, News Events dan Advertorial dan Contohnya
Di sini yang dimaksud adalah berita terkait peristiwa tertentu yang
dimuat di media massa yang ditujukan untuk memberitahukan informasi
atau menggugah perhatian maupun kepedulian masyarakat terhadap isu
tertentu. Sedangkan advertorial adalah promosi dalam bentuk iklan yang
berupa suatu cerita atau artikel tuturan (feature).
Contoh news event misalnya dapat dilihat pada berita terkait Sinyal
Kuat Darurat Narkoba yang dimuat di Media Indonesia 19 Januari 2015.
sedangkan contoh advertorial dapat dilihat pada artikel Bank Juga Bantu
Liburan Keluarga.
Media Indonesia, Senin 19 Januari 2015
‘Sinyal Kuat Darurat Narkoba
EKSEKUSI terhadap enam terpidana mati kasus kejahatan narkoba, lima di antaranya
warga negara asing, Minggu (18/1) dini hari, menjadi sinyal paling bertenaga di awal
tahun yang dikirimkan pemerintah kepada para pelaku kejahatan narkoba.
Sinyal bahwa saat ini negara ini amat bersungguh-sungguh memerangi narkoba
dan tak ingin bermain-main dengan pelakunya, terutama para bandar, produsen, dan
pengedar narkoba.
Pelaksanaan hukuman mati merupakan puncak dari segala macam bentuk perang
terhadap kejahatan luar biasa yang mengancam masa depan generasi bangsatersebut.
inlah wujud sikap tegas antinarkoba pemerintah yang mesti kita dukung bulat-bulat demi
kelangsungan bangsa ke depan.
Jika kita melihat jelujuran jaringan narkoba yang seakan tak pernah putus sertaefek
johat yang ditimbulkannya, pemerintah memang tak boleh lemah. Semakin kerap kita
mendengar polisi dan Badan Narkotika Nasional menggerebek dan menangkap pemakai,
pengedar, dan produsen narkoba, tapi kian deras pula barang haram itu masuk dan
menjadikan kita sebagai pasar.
Saking parahnya, Indonesia kini bahkan disebut dalam kondisi darurat narkoba.
Indonesia betul-betul sudah seperti surga bagi pengedar narkoba. Sedikitnya ada4,5juta
mmasyarakat Indonesia menjadi pemakai narkoba. Dari jumlah itu, 1,2 juta sudah tidak
bisa direhabilitasi karena kondisinya sudah sangat parah.
Data lain juga menyebutkan 40 sampai SO orang indonesia setiap harinya meninggal
farena narkoba. Jika datanya seperti itu, keraguan apa lagi yang membuat kita tak eerani
lantang meneriakkan perang setotal-totalnya terhadap narkoba? Kegamangan mana agi
ang membuat kita canggung bersikap bahwa hukuman mati ialah hukuman yang amat
layak untuk gembong dan bandar narkoba?
Soal pelanggaran hak asasi manusia yang kerap dijadikan alasan menolak hukuman
er Makita merujkke konsttusltertingg gaan. Dalam UUD 1945, prip HAM
nesia mengandung kebebasan yang bertanggung jawab.
lengan Media Massa 159hil
wih
hut
mun
(yup
that
nl
danny!
ili
way
ayelapoa dep
Oe
tn ni
Aue
oti ha
aed oc ha ly
oi thy
til
ulin 0 i
Nh
Hilla
al ing
ntl kent
ih a Te
om lo rp
sn dn
yn oie ne
Wy
wt dS
iN
Sly
in
i,
yn a tai tran nathby
ban ti
wage tt yoann
lt Nuk i
ae
{myDimanapun terdapat ATM Bukopin, pemegang kartu dapat langsung bertransabsi dan
mengontrol porsi pengeluaran keuangannya, Ada hal yang sering tak terduga terjadi di
wwaktu iburan, semisal saat hendak berbelanja, kita baru tadar uang tuna didalam dompet
tinggal selembar.
Hab, Kartu SiAga Bukopin ini bisa berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan
digeral yang memiliki mesin EOC Visa. Kalaupun toko yang dikunjung tidak remit mesin
£0¢, Kartu SiAga Bukopin bisa dipakai untuk menarik uang tunai di ATM yang berlogo
BERSAMA, BCA, dan PRIMA.
Kemajuan teknologi yang membayangi perputaran roda zaman ini, mau tak may
mendesak kita untuk merapatkan diri pada bank. Namun, ketiga segala persoalan kevangan
dapat diatasl dengan mudah, sebaiknya hal itu semnakin kita abdikan untuk keluarga,
agaimanapun juga, keluarga adalah harta yang paling berharga (TY5)
5, Artikel Populer dan Opini dan Contohnya
_ Artikel populer adalah artikel ilmiah terkait dengan isu tertentu yang
dikemas dalam bentuk yang dapat dicerna oleh masyarakat pembaca media
massa tertentu. Artikel ini ditujukan agar isu yang dituliskan diketahui
masyarakat luas terutama segmen khusus pembaca yang berpendidikan
dan dapat juga digunakan untuk mengundang debat bila muncul artikel
lain yang serupa baik yang mendukung maupun yang bertentangan.
Biasanya panjang halaman atau jumlah huruf dibatasi. Di harian Jawa Pos
maupun Kompas disebut Opini. Di harian Kompas dibatasi 5000 karakter
dan diketik dengan dua spasi, harus ditandatangani dan disertai identitas.
Contoh artikel opini adalah berikut berjudul Rolls Royce 234 yang
ditulis oleh Kartono Mohamad.
Rolls Royce 234
Dalam buku Pak Beye dan Istananya, Wisnu Nugroho menulis tentang kehadiran sebuah
‘mobil Rolls-Royce di Istana dengan nomor polisi 234. Wisnu juga menyiratkan bahwa mobil
mewah tersebut milik pengusaha rokok terkenal di Indonesia, Sampoerna.
Sebagaimana diketahui, merek 234 (Djie Sam Soe) adalah salah satu merek rokok
produksinya. Wisnu juga menyit angi
kaya atauada pengussha
blosis mutualistiskarena
3. Namun, hubungan
ida juga membaca__Pejabat pemerintah, antara lain mencegah agar peringatan merokok yang rencans a
" betbentuk gambar dan diganti-ganti (rotating health warnings) menjadi hanya be'
ke-31 milk Sampoerna. Wisnu mencoba mengupas angka 31 itu sebagai 9 4g ,
Yang merpalan anal ahi SBY dan juga nomor Paral Demokrat dalam Fem!
Tlisan ini bukan dimaksudkan mengupas buku Wisnu Nugroho, Sebati,
tulsan Wisma itu mengingthan saya pada strate industt rOkOk internation)
bisa berjaya di tndonesia, Strategi yang disusun Michael J. Thompson dari The Tops
Institute, Selandia Baru, tahun 1991 dan upaya BAT tahun 1992 untuk memengy.
agar dalam undang-undang kesehatan yang sedang disusun tidak mencantumkan pj
sebagai zat adit, Tahun 1992 itu industri rokok bethasil “mengundang” angpots et
penysun undang dang kesehatan dan pejabat Departemen Keschatan ke Bh yy
“kesepahatan Bal” ituadalah hilangnya kataikotin’ sebagat zat adiktf dai Rancangy
Undang-Undang Kesehatan tahun 1992.
‘ean
Strategi industri |
Dalembuku Cigarette Century tulisan Allan M. Brandt disebutkan, sejakaturanmengeny
‘kok Amerika Serkat dan Inger makin ketat, industri rokok mereka mulai melrikpasaay
dinegara yang masi lemah dalam pengaturan. Upaya tersebut didukung oleh Pemerity,
AS yang ikut melobi negara-negara lain berdasarkan kesepakatan perdagangan bebay,
Jepang dan Korea pada akhimya mau membuka pasar mereka untuk rokok AS,
Hanya Thaland yang sangat suit untuk membuka pasarnya bagi rokok impor. Connl
‘GN dari Departemen Kesehatan Massachusetts menulis: Trade barriers in the developing
world prevent foreign cigarette companies from entering. TTCs (Transnational Totata
Company) employ various techniques to force open those markets, including trade presse
from the US government. Once the market is open, Western cigarette advertising ond
‘promotions target nonsmoking women and children.
Michael J. Thompson, penyusun strategi untuk Indonesia, mendapat dana dat
Rothmans Holdings Ltd, sebuah industri rokok internasional yang berpusat di AS.
Strategi itu antara lain memuat: 1) perlunya menyatukan gabungan perusahsan
rokok antara Gaprindo (pengusaha rokok putih) dan Gabri (pengusaha kretet) untuk
‘memudahkan penyatuan gerakan; 2) melobi politisi dan pemerintah dengan menekanko
ancaman ekonomi jke rokok dibatasi; 3) mencermati kegiatan WHO; 4) mensponso
kegiatan olahraga (bahkan juga catur], kegiatan sekolah, dan mode (fashion; §)
mengamati kelompok antirokok, termasuk yayasan jantung, yayasan kanker, lembe?
konsumen, dan kelompok agama; 6) menjalin hubungan dengan media mass 7)
membayar pengacara untuk menghadapi kemungkinan litigasi; 8) membayar penelt
yang mendukung, termasuk membuktikan bahwa pencemaran asap rokok lebih ke!
aibanding pencemaran oleh kendaraan bermotor di Jakarta; 9) mengembangkan metee
berikian; dan 10) membentuk kelompok pembela hak perokok.
Dari berbagai strate tersebut, yang paling menarik adalah lobi kepada polis!
pet pemesitahDisaracatakan “indus rokok indonesia erbukti mamma,
‘teks yang sederhana”, Dinegaralan, pringatan merokok sudah lama berbentuk ear
iasudah meny juryowchor iP
poses rao personal VA |menyusun sistematisasi lobi “mnaju” (advance lobbying) dengan para pejabat. Tidak
ajelaskan apa yang dimaksud dengan advance lobbying itu
juga disebutkan perlunya menjadikan politisi dan pejabat pemerintah sebagai selutu
{aly darlindustrirokok. Kemudian dia sebut pejabat-pejabat yang secara potential dapat
menjadi sekutu mereka. Di antaranya ada beberapa menteri dan departemen, termasuk
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Kini dengan adanya perubatan pemegang
tekuasaan yang tidak lagi hanya ekselutif, tetapi juga legistatt, tentunya mereka juga
elihat anggota parlemen sebagai potential ally, yang perlu advance lobby.
Indonesia yang terkenal sangat lembek, cukup dilobi industri rakok sudah tebuk utut
tanpa perlu Pemerintah AS turun tangan. Keberhasilan mereka tampak dari keengzanan
gemerintah menandatangani FCTC yang disepakati oleh KonferensiNegara slam dikuaia
tumpur yang juga dihadiri Presiden SBY, ditambah keengganan mengeluarkan peraturan
pemerintah tentang rokok. Apalagi kalau yang berhasil dilobi tingkat yang lebih tinggi
seperti yang disiratkan Wisnu Nugroho.
Tidak sia-sia Rothmans membayar Michael J. Thompson merancang strateg) sejak
tahun 1991. Mereka berhasil membuat pemerintah membiarkan rakyat teracuni rokok
sambil membayari Rolls-Royce. Rakyat hanya diperlukan ketika pemilu, sementara
pengusaha diperlukan sepanjang masa jabatan. Soalnya, begitu habis masa jabatan, tak
ada lagi pengusaha mendekat.
: Kartono Mohamad, Pengamat Kesehatan
Kompas, 17/09/2010
‘umber: htte//megapolitan.kompas.com/read/2010/09/17/03212927/Rolis Royce 234 [25 uh 2013]
Berikut ini adalah contoh artikel populer di media massa karya
Hasbullah Thabrany yang berjudul Jaminan Sosial dan Pelemahan Bangsa.
Jaminan Sosial dan Pelemahan Bangsa
Pejabat Pemerintah dan pejabat PT Jamsostek tanpa disadari berupaya melemahkan
martabat bangsa.
Jutaan pekerja swasta telah kehilangan peluang mendapatkan pensiun bulanan dan
bahkan ribuan meninggal, karena ketiadaan jaminan kesehatan akibat tertundanya Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Namun, dalam bulan-bulan terakhir penyusunan UU Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), justru terjadi pengalihan perhatian oleh pejabat
pemerintah dan pejabat PT Jamsostek dengan mengedepankan isu paket jaminan dasar.
Tujuh tahun lalu, atas perintah amandemen keempat UUD 45, UU SISN
ditandatangani Presiden. Intinya UU SISN menyediakan jaminan kesehatan dan pensiun
bagiseluruh penduduk. Untuk menjalankan UU SISN diperlukan BPIS sebagai kendaraan
Yang sesuai untuk menjamin seluruh rakyat, bukan mencari uang untuk Meneg BUMN.
Sebelumnya sudah ada UU Jamsostek yang terbatas dan keliru menggunakan PT Persero
ASABRI, Askes, Jamsostek, dan Taspen (yang bertujuan mencari uang untuk Pemerintab.
Mahkamah Konstitusipun telah memperkuat UU SISN untuk mengoreksi kekeliruan itu
dengan mengharuskan ke-4 BUMN tersebut menyesuaikan diri dengan UU SISN paling
lama 5 tahun, Seharusnya tahun 2009 telah ada BPIS yang dibentuk dengan UU yang
mmemilki kewenangan khusus mengelola dana iuran wajib, mirip dana pajak. Namun,
Femerintahan enggan menjalankan UU SISN. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, atas gugatan
omite Aksi Jaminan Sosial memutuskan bahwa Pemerintah lalai melaksanakan UU SISN.
Bab 9| Advokasi Media dan Sake degen Mee ase 163
" si —_arenanya DPR bernsttfmenyusun RUU PIS dengan mentransformasikan ke-4 BUM
{baden hukum privat) menjadi badan hukum public yang sesuai dengan UU SISN.
Pengalihan Perhatian
Dalam prosesnya, wal Pemerintah juga enggan menyusun UU BPS mulai day
tidak berminat mengaturBPI, tidak ada transformasi, menggugat paket jaminan, samp
memint transformasialamiah, Pejabat Kemenkeu mengusulkan paket dasar dikelola
BPIS baru dan paket tambahan dikelola ke-4 BUMN, Ini Keanehan dunia, Direksi PT
Jamsoste stuk melobi MenteriPT Jamsostektetap berbadan hukum PT Persero dengan
untuk mengeola paket tambahan bagi pegawai swasta. Dengan konsep itu, maka akan
tervnjud jaminansosial dalam SISN yang melemahkan martabat bangs, Hal tersebut
bertentangan dengan UUD4S Pasa 28H ayat 3 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas
jaminanssial yang memungknkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusa
yang bermartabat.”
DalamusulanKemenkeu dan Meneg BUMN, paket dasar jaminan kesehatan adalah
pelayanankesehatan yang murah dan tidak menjamin semua penyakit, Penyakit Guilan
Bare yang kin ier Fasha, yang berbiaya lebih dari Rp 600 juta (perusahaan asuransi
hanya merjamin Rp 16 jt) misany, tidak damn. Rakyat diminta menyumbang
untuk suas seperti. Jaminankesehatan pegawei neger(Askes) menjamin egal
macam penyakt termasuk bedah antung kanker dan cucidarah—yang tidak djain
dalam oleh lamsostek.Rancangan besaran uang pensiun pegawai swasta maksimum
anya 600ribu per bul, sementaravang pensun pegawai negeri pling seikitRp 12
Jutapr bla. i sriminasiluar bas, Slain ituakibatketerlarmbatan implementa
jutaan peers swat tiaksempat menerima pensiun bulanan dan ribuan meninggal
Karena penyakt berbiaya mahal.
Prat latim di duis adalah menjamin biaya pengobatan yang just sangst
mahal, yan isk mampu ddanai sendi leh rumah tangga, nggris bahkan menjamin
transpantas organ, emerntah Muangtai membayar iuran Rp 72.000 per orang pet
buian untuk menjaminlyanan komprehenst bagi seluruh penduduk sektor informa,
termasukpengobatankanker yang mahal, ema negara-negara di ropa Barat, Kanada,
Jeparg Kore dan Australia menyediakanjaminan komprehensif—sebagal satu paket
untuk seturuhrakytnya tidak dpisah. Untuk keadilan sosial.Itulah wujud martabat
bangsa yang memungknkanrakyat mengembangkan dirinya. Negara-negara tersebut
tie perah mengala sultan fiskaldan hanya menghabiskan kurang dari 7% PDBnya
tntutbelanjakesehatan,
KepentinganPengusaha dan Kelompok
Dalam suatu rapat nasional pejabat Kemienkeu meminta agar jaminan berobat,
berbiaya mahal diserahkan kepada perusahaan asuransi, Direksi PT Jamsostek
meminta agar PT Jamsostek tidak diutak-atik. Keduanya memiliki napas yang sam,
mementigkan pengusaha dan kelompok tetapi tidak mementingkan rakyat banyak.
Pengusaha punya modal dan akal, tidak perlu perlindungan Khusus. Peluang
bisnis selalu ada, Lagi pula, volume bisnis asuransi kesehatan tidak mencapal
5% dai volume bisns asuransi. Yang menjadi kewajlban utama Pemerintah adalah
melindung seluruh rakyat, bukan pengusaha atau pegawal BUMN, Padahal mereka
tahu bahwa perusahaan asuransi tidak menjamin cue darah, pengobatan kanker, ICUa,
dan bedah mahal. Maka upaya membatasi jaminan untuk penyakit berbiaya murah
sesungguhnya melemahkan bangsa. Hanya sebagian kecil dari 240 juta rakyat yang akan
‘mampu membeli asuransi swasta atau membayar biaya pengobatan penyakit biayaratusan
jutaruplah. Berapa banyak pegawaiswasta yangmampumembayar Rp 100juta?Sementara
|ebih dari 95% pegawai swasta hanya bergaji kurang dari Rp 5 juta sebulan. Disinilah peran
solidaritas sosial yang dirumuskan SISN diperlukan, Dalam UU SISN pasal 22 elas tetuls
hemodialisa dan operasi jantung harus dijamin. Tuhan telah mengatur bahwa penyakit
mahal seperti Guilian Bare (GB) dengan biaya Rp 700 juta hanya diderita oleh sebagian
kecil orang. Dari 16 juta peserta Askes, selama ini hanya ada satu kasus G2. Mata jta
beban biaya berobat semahal itu digotong bersama, melalui iuran SISN, maka tip orang
hanya mengiur Rp 3,6 per bulan yaitu hasil perhitungan (1/16.000.000) x Rp 700.000,000
di bagi 12 bulan. Masa kita tidak mau atur?
Karya: Hasbullah Thabrany
Kompas cetak, Edisi 07 September 2011
sumber: https://www.yahoo.com%2Fgroup%2Falumni_kmb%2Fmessage%2F20824%3Fuar¥30124
SRgUUUyMEIXorQfY4ICoCwAusg=AF QiCNFE{Q4eBdgPIWUtFemy 2ta2BWeNUAasig2exgKeUr3eD5
|NigloprGug&bvm=bv.50952593,d.dGI (21 Agustus 2013]
Jaminan Kesehatan Terancam
Kebekuan sikap penentu anggaran di Indonesia dapat menggagalkanjaminansosal dan
pada akhimya menghancurkan negara karena sebagai bangsa tidak dapat hidupsehat dan
produktif.
Kesehatan dan produktivitas tidak diberikan Tuhan secara gratis. Negara-negara yang
telah berbudaya dan mempunyai ekonomi menengah ke atas menghabiskan 6-18 persen
dari produk domestik bruto (PDB) untuk kesehatan.
Negara paling boros adalah Amerika Serikat yang sistem kesehatannya didominas
-asuransi komersial sehingga menghabiskan 18 persen PDB untuk kesehatan. Negara-negara
Eropa Barat menghabiskan 8-10 persen PDB dengan kinerja yang lebih baik dari Amerika
dengan mekanisme pendanaan asuransi sosial.
Belanja kesehatan negara besar yang baru tumbuh (emerging countries), seperti China
dan India, mencapai 5 persen PDB. Adapun Indonesia dalam 40 tahun terakhir hanya
membelanjakan 2-3 persen PDB. Pemerintah Indonesia sampaisaat ini masih “omdo" alas
‘omong doang untuk mengutamakan kesehatan karena proporsi belanja pemerintah untuk
Kesehatan dalam 40 tahun terakhir masih sekitar 1 persen PDB.
Ketertinggalan Indonesia bertambah parah dengan salah urusnya sistem jaminan
* kesehatan yang tahun depan mulai dikoreksi. Indonesia telah menerapkan sistem asuransi
soslal untuk memobilisasi dana jaminan kesehatan pegawai negerisejak 45 tahun al. adi,
Indonesia perlu waktu 50 tahun jika mampu menjamin seluruh penduduk tahun 2018,
bandingkan dengan Korea Selatan yang hanya memerlukan 12 tahun.
Kesalahan masa lalu adalah menyerahkan penyelenggaraan asuransi sosial kepada PT
scent Kekeliruan itu dikoreksi dengan Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional
pe ntdiBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPIS). Dalam UUSISN diatur program
leit latan Nasional (JKN) ru akan dilaksanakan tahun 2014,
da 10 tahun.LUUSISNmengatur KN dan UU BPIS mengatur badan pengelolanya, tidak lagi PT Persero
‘tetapi Badan Hukum Publik, sama dengan badan hukum pemerintahan dan badan hukum,
Bank Indonesia.
Mekenisme asuransi
Dalam mengatasi ketertinggalan, Indonesia memilih mekanisme asuransi sosia|
dalam pengumpulan dana, pilihan paling tepat untuk Indonesia saat ini, Sayang sebagian
pihak, termasuk sebagian kecil akademisi, tidak utuh memahami konsep asuransi sosial,
Mekanisme pajak seperti yang diterapkan di Inggris, Italia, Spanyol, Malaysia, dan
Hongkong belum lyek di Indonesia karena pembayar pajak baru sekitar 20 juta orang
dari sekitar 110 juta angkatan kerja,
Mekanisme asuransi sosial mengharuskan jaminan dihitung secara benar untuk
menghasian program. Hitungan para ahli menyimpulkan besaran iuran Rp 25.509
per orang per bulan untuk penduduk miskin dan tidak mampu, Namun, yang bayar
pemeritah, bukan mereka, Besaranjuran tersebut untuk layanan di puskesmas dan
‘rumah sakit pemerintah.
luranyangberbasishargakeekonomian dan diselenggarakan fasilitaskesehatan swasta
setar $0000 pr orang per bulan Para ahi telah menghitung dan mengonwersliuran
tersebut dengan upah petra Indonesia dan menghasilkan kecukupan iuran minimal
persenupah sebulan dengan batas upah perhitungan tiga kali Penghasilan Tidak Kena
Peja, Bsaran iuran belum memperhitungkan koreksi rendahnya kualitas layanan
kesehatan di Indonesia. Besaran tersebut harus terus ditingkatkan untuk mengoreksi
Aeteringglan,tarenaPemerintah Thaland misalnya, membayariuran per orang per
bulan Rp 80.000.
Apabila iuran ke BPIS sudah sampai harga keekonomian, dengan sendirinya
maldstrbusi dokter dan fasitas Kesehatan akan terkoreksi, Banyak pejabat dan tokgh
berstap naif dengan menyatakan bahwa ancaman JKN adalah maldistribusi fasiitas
kesehatan, Maldistribusifasiltas Kesehatan memang kita alami sekarang akibat sistem
Kesehatan yang berbasis mekanisme pasar.
!KW akan mengoreisihalitu dengan mewajibkan pemerintah membayar iran ke 8PIS
berbasisitungan per orang per bulan. Maka pembayaran iuran Penerima Bantuan luran
(PBI oleh pemerintah ke BPIS merupakan suatu mekanisme aliran dana dari pusat ke
daerah yang paling eek. enduduk yang djamin ada di daerah, hak mereka dibayat
Demerintah pusat Jka sakt, mereka akan berobat di daerah, Maka pemda dan investor
Swasta biss memanfaatkan peluang ini untuk membangun fasilitas kesehatan di daerah
Schingga terjadi redistribusi tenaga dan fasilitas kesehatan.
Sayang konsep JKN belum banyak dipahami. Pemerintah di luar Kementerian
Kesehatan masih terjebak pada belenggu dan paranoia fiskal. Bahkan dalam. pertemuan di
Nomis DPR, Wakil Menteri Keuangan dengan jelas menyatakan bahwa mengalokasikan
5 persen APBN untuk kesehatan sesuai perintah UU Kesehatan tidak mungkin. Jka perisku
ini mash terus dipertahankan, bangsa ini akan terus menjadi bangsa kuli,
Kondisifskal
uangfiskal Indonesia masih sangat besar. Rasio penerimaan pajak kita baru 13 persen
8, negara menengah lain sudah 18-20 persen. Setelah menyediakan jaminan kesehatan
3 3 persen menjadi 18 persen. RakyatJika pemerintah konsisten menggunakan penerimaan cukai rokok yang tahun 2012
mencapai Rp 77 triliun untuk iuran jaminan kesehatan, sesungguhnya tidak ada masalah
fiskal. Nan, pemerintah hanya mengalokasikan Rp 20 triliun untuk 86,4 juta penduduk,
dengan iuran sebesar Rp 19.225 per orang per bulan. Inggrs, Taivan, dan Austraa
melakukan hal itu. Konsep cukai rokok adalah konsep denda bagi orang yang mengonsumsi
rokok yang membahayakan kesehatan. Maka seharusnya, penerimaan cukai rokok untuk
mendanai kesehatan.
Sangat disayangkan bahwa pemerintah masih sangat pelit untuk rakyatkecl,padahal
mereka penyumbang cukai rokok. Hasil penelitian Abdullah Ahsan dari Lembaga
Demografi Ul menunjukkan bahwa kelas menengah ke bawah mengutamakan belanja
rokok setelah belanja beras. Bukan daging yang mencerdaskan atau pendidikan yang
menambah pengetahuan.
Pelitnya pemerintah disambut oleh liciknya sebagian pengusaha yang memintaiuran
JKN cukup 3 persen saja sampai batas maksimum upah Rp ‘2 juta. Sebagian tokoh pekerja
juga merendahkan martabat dirinya dengan meminta agar pekera tidak hut menggur.
Turan JKN yang dibayar pekerja, baik pegawai negeri maupun pegawai swasta adalah
untuk dirinya, istri atau suaminya, sampai tiga anak.
Di seluruh dunia, umumnya iuran jaminan sosial dibayar bersama separuh-separuh
antara pekerja dan pemberi kerja. Itulah wujud solidaritassosial, wujudtanggungjawab
bersama, dan wujud kepedulian keluarga. Di Singapura, iuran untuk jaminan kesehatan
yang besarnya 6-8 persen ditanggung 50:50 antara pekerja dan pember kerja Dikorea
Selatan juga demikian, dengan iuran maksimum dalam undang-undang 8 persen upah,
Kekeliruan penetapan iuran menjadi ancaman terbesar gagalnya JKN. Jka iuran
dinegosiasikan dengan melobi menteri terkait atau mengikutisaja tuntutan pember kerja
dan pekerja, KN akan menjadi produk inferior. Pekerja akan sangat drugikankarenajika
iuran tidak memadai, tidak ada dokter dan rumah sakit swasta yang maumelayanipeserta,
Banyak perusahaan yang selama ini mengalokasikan satu bulan gaji untuk belanja
kesehatan karyawannya. Satu bulan gaji sama dengan 1/12 atau sekitar 8 persen gaj
setahun, Jadi, bagi mereka iuran 6 persen pun sesungguhnya menguntungkan. Soal
pembagian porsi pekerja dan pemberi kerja silakan dirundingkan oleh lembaga bpartt
atau tripartit, Namun, besarnya iuran bukan untuk dirundingkan, melainkan dihitung
kecukupannya.
Sejarah akan mencatat pejabat-pejabat yang memperjuangkan kualitas JKN dan
pejabat-pejabat yang tidak peduli masa depan JKN dan bangsa, Jka kita sepakattujuan
‘menjamin seluruh penduduk untuk mencegah pemiskinan karena sakit dan meningkatkan
produktivitas—sebagaimana dilakukan Malaysia, Thailand, Taiwan, Korea Selatan, dan
negara maju lainnya sejak puluhan tahun lalu—anggaran harus dicari. Mekanismenya
sudah diatur dalam UU SISN, yaitu mekanisme asuransi sosial, bukan dari APBN. Sekali
lagi, dana APBN hanya untuk membatu iuran penduduk yang miskin dan tidak mampu.
Pemerintah akan ditantang untuk mengurangi kemiskinan dan memperbanyak
lapangan kerja disektor formal, Semakin sedikit yang miskin dan semakin banyaklapangan
kerja formal, semakin sedikit kewajiban pemerintah membayar.
Sistem jaminan sosial adalah darah segar pembangunan, tetapi ditelantarkan selama
io sain en spa pi per belum tampak gempitanya, Ini karena jaminansosial yang
rete 4 wali (SISN) yang di negara lain diperlakukan sebagai berlian 100 karat
8a), di Indonesia diperlakukan sebargl arate,Tengok ja sosilisasiSISN, Berapa dana yang dikucurkan pemerintah dan calon 6pis
(PT Askes dan PT Jamnsostek]? Nyaris tak terdengar, Padahal, sosialisasi besar-besaran
(pemasaran sosial) adalah investasi yang sangat efektif dan efisien,
‘Apabila pemerintah menganggarkan Rp 1 triliun untuk sosialisasi SISN, sehingga ish
‘ipahamlebih dai Keluarga Berencana pada zaman Pak Harto, tiap tahun Dana Amanat
(Gana jaminan sosial) yang terkumpul dapat mencapai Rp 100 trillun. Suatu nila yang
cukup besar untuk membuka lapangan pekerjaan baru,
Korya: Hasbullah Thabrany, Guru Besar Universitas Indonesia
Kompas Cetok, Edisi 23 Agustus 2013
sumer btp/vaenjamsosindonesa com/cetakprit_externalink/6656/4sthash.ouGXe SL dput [25
Agustus 2013]
H. Mengenal Berbagai Media Massa
1. Media Massa TV
a. Deskripsi Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI)
Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang didirikan pada tanggal
24 Agustus 1962 merupakan lembaga penyiaran yang menyandang
nama negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut siarannya
ditujukan untuk kepentingan negara. Stasiun televisi ini diarahkan
sebagai televisi yang mengangkat citra bangsa melalui penyelenggaraan
penyiaran peristiwa yang berskala internasional, mendorong kemajuan
hidup masyarakat serta perekat sosial. Tugas TVRI adalah memberikan
pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang schat, kontrol dan
perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan
seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi
yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Peraturan Pemerintah RI No.13 Tahun 2005),
1) Visi
Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam
rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat
kesatuan nasional.
2) Misi \
if
a) Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan
dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.
168 Advokasi: Konsep, Teknik dan Aplikasi di Bidang Kesehatan di Indonesia