You are on page 1of 12

Volume 4 Issue 1, Agustus 2021, Page 79 - 90

PA LREV |JOURNAL OF LAW


ISSN : 2622-8408 – E-ISSN 2622-8416
PAMULANG
L A W
REVIE W

DAMPAK UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA TERHADAP OTONOMI DAERAH


DITINJAU DARI PASAL 26 UNDANG-UNDANG
NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

Yusika Riendy
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Yusikariendy88@gmail.com

ABSTRACT

The impact of the creation of the Cipta Kerta Law on regional autonomy, especially in the
protection and management of the environment. By reviewing Article 26 of Law Number
32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management. Prompted from the Job
Creation Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation, Article 26 of the UUD 32/2009
has an amendment, namely Article 26 paragraph (2) states that AMDAL document
preparation is carried out by involving people who are directly affected by the business
plan and / or activity; then in paragraph (3) it reads Further provisions regarding the
process of community involvement as referred to in paragraph (2) shall be regulated in a
Government Regulation. The amendment to the contents of Article 26 paragraph (2) and
(3) has the potential to accelerate the completion of environmental permits, however, the
risk that may arise is the potential for resistance from various environmental observing
agencies. Changes and abolition of norms will have many negative impacts on society and
the environment, especially risk-based business licensing is a concept that still needs to be
explored further, because it tends to be difficult to implement because it must be regulated
in more detail in Government Regulations and overhaul many existing regulations.
determined. The weakening of supervisory provisions will in fact make it difficult to collect
data on business actors' compliance and has the potential to result in environmental
pollution and / or damage.

Keywords: Job Creation Law, Regional Autonomy

ABSTRAK

Dampak dari terciptanya Undang-Undang Cipta Kerta terhadap otonomi Daerah khususnya
pada ketentuan mengenai tata Kelola lingkungan hidup beserta ruang lingkupnya. Didasari
melalui tinjauan dari Pasal 26 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dijintau dari Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11
tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Pasal 26 UUD 32/2009 terdapat perubahan, yaitu Pasal 26
ayat (2) berbunyi “Penyusunan dokumen AMDAL dilakukan dengan melibatkan masyarakat
yang terkena dampak langsung terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan; kemudian pada
ayat (3) berbunyi Ketentuan lebih lanjut mengenai proses pelibatan masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah”. Dari perubahan isi Pasal 26
ayat (2) dan (3) ini berpotensi dapat mempercepat penyelesaian izin lingkungan, namun
demikian risiko yang mungkin timbul adalah potensi penolakan dari berbagai lembaga
pemerhati lingkungan.” Perizinan berusaha berbasis risiko merupakan konsep yang masih
perlu untuk didalami lebih lanjut, hal tersebut cenderung akan sulit diterakpan karena dalam
pelaksanaannya nanti harus diatur lebih detail. Adanya perubahan dan penghapusan norma
yang sudah ditentukan, justru akan banyak memberikan dampak negatif bagi masyarakat
dan lingkungan hidup. Selanjutnya pada pelemahan ketentuan pengawasan juga akan
mempersulit pengumpulan data kepatuhan bagi para pelaku usaha dan berpotensi
menghasilkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan.

Kata Kunci: UU Cipta Kerja, Otonomi Daerah

79
PENDAHULUAN setiap skenario. Investasi pada sektor
Kondisi ekonomi global saat ini industri yang bernilai tambah tinggi akan
melemah dan ketidakpastian. membuat rata-rata pertumbuhan investasi
Pertumbuhan ekonomi global yang saat ini sepanjang 2020-2024 mencapai 7.0%.
melambat membuat ekonomi Indonesia (Laporan EoDB, 2020) Total kebutuhan
berpengaruh signifikan. Untuk investasi untuk mencapai level tersebut
mempertahankan dorongan pertumbuhan adalah sekitar Rp. 35.428 Triliun.
ekonomi, pemerintah terus berupaya Pembiayaan kebutuhan investasi berupaya
mempertahankan kekuatan pembelian dalam pendalaman sektor keuangan baik
orang, mendorong peningkatan konsumsi pada bank maupun non-bank, antara lain
pemerintah dan meningkatkan kinerja melalui peningkatan inklusi keuangan,
investasi. pengembangan kreatifitas produk
"Pertumbuhan ekonomi saat ini keuangan, pengembangan jasa dalam
dianggap lambat dan hanya mencapai sarana prasaran pendukung sektror
angka dalam kisaran 5 persen tidak keuangan, dan memaksimalakan opsi
dianggap cukup untuk menghindari pendanaan. Kenaikan investasi juga turut
ancaman perangkap pendapatan rata-rata mendorong peningkatan investasi
(MIT). Pada 2019, GNI per kapita USD pemerintah, termasuk Badan Usaha Milik
6.010 membuat Indonesia masih menjadi Negara (BUMN), terutama dalam
a Laporan pendapatan rata-rata yang lebih melanjutkan pembangunan infrastruktur.
tinggi. Oleh karena itu, dalam dokumen Dengan kata lain, peningkatan investasi
nasional rencana pengembangan jangka akan ditujukan dalam meningkatkan
menengah (RPJMN) dari Badan produktivitas dan daya saing yang akan
Perencanaan Pembangunan Nasional mendorong peningkatan efisiensi
(Bappenas) pada tahun 2020-2024, investasi. Permasalahan indikator-
"Pemerintah telah menunjukkan indikator tersebut tidak hanya mesduduki
pertumbuhan ekonomi yang tumbuh rata- peringkat bawah namun pada tahun 2020
rata 6 persen. Dalam 5 tahun dan mengalami lonjakan peringkat yang dapat
pertumbuhan PDB per kapita adalah 4,0 dikatakan justru memburuk, sehingga
+/- 1 persen. "(Bappenas, 2019) perlu dilakukan sebuah upaya serius agar
Dalam jangka panjang, transformasi iklim investasi dapat menjadi lebih baik.
ekonomi yang dilakukan kurun waktu Salah satu strategi pemerintah
tahun 2020 sampai 2024 akan membuat dalam rangka mendorong pertumbuhan
Indonesia keluar dari MIT di tahun 2036. ekonomi melalui peningkatan investasi
Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi adalah melakukan reformasi regulasi di
sebesar 5,70 persen dan pertumbuhan bidang perizinan berusaha. Reformasi
PDB riil per Kapita sebesar 5 persen, pada perlu dilakukan untuk menyelesaikan
tahun 2045 Indonesia diprediksi sudah hambatan investasi yakni panjangnya
menjadi negara maju. Berdasarkan rantai birokrasi, peraturan yang tumpang
RPJMN 2020-2024, untuk mencapai tindih, dan banyaknya regulasi yang tidak
target pertumbuhan tersebut maka harmonis terutama dalam regulasi pusat
diperlukan peningkatan Tingkat dan daerah (hyper-regulation). Deregulasi
Partisipasi Angkatan Kerja sebesar 68-70 terhadap legalitas perizinan usaha,
persen, pertumbuhan investasi 6,9-8,1 persyaratan ketika berinvestasi, SDM, Unit
persen, pertumbuhan Total Factor usaha kecil dan Menengah, pembebasan
Productivity sebesar 30-70 persen dan lahan, pemekaran area ekonomi,
rata-rata lama sekolah 10 tahun dalam impementasi proyek pemerintah, dan
80
legalitas di dalam birokrasi pemerintahan dibutuhkan dalam pembangunan satu
serta penegakan sanksi yang di atur dalam diantaranya menyinggung mengenai
undang undang ini sangat diperlukan. pemangkasan regulasi dan penyiapan
Penerapan tersebut dapat dilakukan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.
sebagaimana pada umumnya yaitu dengan (Muhamad Azar, 2019)
cara melakukan penyesuaian secara point “Pertumbuhan ekonomi Indonesia
perpoint dari ketentuannya, namun rata-rata dalam 1 dekade terakhir (2009-
tentunya berdampak pada mengulurnya 2018) secara nominal sebesar sepuluh
proses penyelesaiannya. Penerapan persen. Untuk melipatgandakan PDB per
metode Omnibus Law saat ini memang kapita tahun 2018 dari Rp 56,- juta per
sangat diperlukan guna mempolariasi tahun menjadi Rp 112 juta per tahun,
produk hukum yang tematik dimana diperlukan waktu tujuh tahun (70 dibagi
diharapkan mampu menghasilkan 10). Dengan demikian, cita-cita
ketentuan sebagaimana pengganti pendapatan per kapita Rp 320,- juta per
ketentuan undang-undang lainnya. tahun dapat dicapai dalam tiga siklus
Berdasarkan simulasi dari Kementrian pengganda atau 21 tahun (lebih singkat
Perekonomian pada tahun 2020, diketahui dari 25 tahun). Namun, perhitungan
bahwa jika tidak dimbangi dengan extra secara nominal ini berbeda dengan secara
effort maka, hanya akan terjadi rill karena adanya pengaruh faktor harga
peningkatan secara alamiah pada yang dinamis. Perhitungan pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia ekonomi secara riil hanya melibatkan
sebesar 5,10 persen, oleh karenaynya, perubahan volume atau nilai output dari
maka investasi wajib distimulus dengan kegiatan ekonomi.
asumsi utama, yaitu bahwa Omnibus Law PDB per kapita 2018 secara rill
(UU Cipta Lapangan Kerja dan UU tercatat Rp39,4 juta per tahun dan
Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan untuk pertumbuhan ekonomi secara riil dalam
Penguatan Perekonomian) telah efektif satu dekade terakhir 5,4 persen. Dengan
berlaku pada Semester II tahun 2020. konsep Rule of 70, untuk melipatgandakan
(Kemenko Perekonomian, 2019) PDB per kapita dari Rp 39,4 juta menjadi
Terdapat tiga indikator yang Rp 78,8 juta per tahun memerlukan waktu
diutarakan oleh Presiden Jokowi 13 tahun. Dengan demikian, dengan
dihadapan Sidang Majelis perhitungan pertumbuhan ekonomi secara
Permusyawaratan Rakyat, Minggu 20 riil, cita-cita Indonesia Maju 2045 dengan
Oktober 2019, dalam merealiasikan cita- pendapatan per kapita Rp 320,- juta per
cita Indonesia Maju pada tahun 2045. tahun belum dapat dicapai dalam waktu
Yang mana beliau mengutarakan Pertama, 39 tahun. (Shekhar Aiyar, Romain Duval,
pendapatan perkapita per tahun mencapai Damien Puy, Yiqun Wu, and Longmei
320 juta, Kedua, Dengan nilai tukar dollar Zhang, 2013).
amerika sebesar 14 ribu maka Produk Bertitik tolak dari persoalan di atas,
Domestik Bruto (PDB) nominal dapat dalam melakukan penataan regulasi,
mencapai 7 Triliun dollar amreika yang Indonesia perlu menerapkan teknik
mana setara dengan 98 ribu Triliun legislasi baru yakni teknik Omnibus Law.
rupiah. dan Ketiga, Angka kemiskinan Omnibus Law dijadikan teknik guna
dipastikan mendekati nol. Presiden Joko mengatasi persoalan dalam berbagai
Widodo juga menyampaikan sebagai Undang-Undang sehingga dapat
Langkah awal demi terwujudnya cita cita diselesaikan tanpa harus merevisi berbagai
25 tahun mendatan, setidaknya Undang-Undang yang substansinya terkait
menyebutkan dalam lima pilar yang dengan perizinan, akan tetapi cukup
81
dengan membuat satu Undang-Undang penerapannya terhadap Undang-Undang
baru yang mengamandemen pasal di No. 32 Tahun 2009. (Icel, 2019)
dalam Undang-Undang yang sebelumnya.”
Undang-Undang Omnibus Law METODE PENELITIAN
mencerminkan sebuah integrasi, Dalam penulisan ini menggunakan metode
kodifikasi peraturan yang tujuan akhirnya hukum normatif atau penelitian
adalah untuk mengefektifkan penerapan perpustakaan yang mengkaji studi
peraturan tersebut. Dari segi teoretis dokumen, yakni menggunakan berbagai
maupun praktis, di Indonesia dinilai data sekunder seperti peraturan
belum terlalu mengenal teknik legislasi perundang-undangan, teori hukum, dan
omnibus law. juga berupa pendapat para pakar hukum.
Omnibus law adalah suatu metode Penelitian pendekatan yang digunakan
untuk menghasilkan Undang-Undang adalah pendekatan perubahan perundang-
yang berkualitas bukan bentuk produk undangan guna mengetahui kesesuaian
hukum. Pada dasarnya berbagai metode aturan-aturan sehingga memberikan
pembentukan peraturan perundang- gambaran terhadap dampak Positif dan
undangan yang dianggap cukup populer di negatifnya.
Indonesia, seperti: Regulatory Impact
Assessment (RIA) dan Rule, Opportunity, PERMASALAHAN
Capacity, Communication, Interest, Sebagai pokok permasalahan dalam
Process, Ideology (ROCCIPI). Penemuan penulisan ini, maka Bagaimanakah
sejumlah Teknik legislasi guna menghapus dampak Postif Undang-Undang Cipta
serta mengubah sebuah norma-norma Kerja dalam penerapannya terhadap
peraturan perundang-undangan ke dalam otonomi daerah berdasarkan perubahan
bentuk Undang-Undang yang dibentuk Pasal 26 Undang-Undang nomor 32 tahun
adalah suatu hal yang lazim. Hanya saja 2009. Bagaimanakah dampak Negatif
Teknik tersebut bagi Indonesia dinilai Undang-Undang Cipta Kerja dalam
masih belum lazim untuk diaplikasikan penerapannya terhadap otonomi daerah
bahkan masih sangat jarang.” berdasarkan perubahan Pasal 26 Undang-
Undang-Undang Cipta Kerja Nomor Undang nomor 32 tahun 2009.
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau
lebih dikenal sebagai UU Cipta Kerja PEMBAHASAN
(Ciptaker) telah diundangkan untuk UU Cipta Kerja Berdampak pada
menciptakan lapangan kerja dan Dokumen Amdal ditinjau dari Pasal
meningkatkan investasi asing dan dalam 26 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
negeri dengan mengurangi persyaratan 2009 tentang Perlindungan dan
peraturan untuk izin usaha dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
pembebasan tanah. Pengesahan Undang- The Employment Creation Act atau
Undang Cipta Kerja oleh Dewan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
Perwakilan Rakyat (DPR-RI) tentang Penciptaan Kerja (disingkat UU
menimbulkan banyak kontroversi dan Ciptaker atau UU CK) adalah undang-
menuai banyak kritik dari berbagai pihak. undang di Indonesia yang disetujui oleh
Terdapat 30 Pasal Undang-Undang No. DPR RI pada tanggal 5 Oktober 2020 dan
32/09 yang berubah, terdapat 17 pasal pada tanggal 2 November 2020
yang dihapus dan 1 pasal tambahan. diundangkan di Jepang, bertujuan untuk
Perubahan dan penghapusan pasal menciptakan lapangan kerja dan
tersebut secara umum sangat berpengaruh meningkatkan investasi dalam dan luar
dan berdampak negatif dalam negeri dengan mengurangi persyaratan
82
peraturan untuk izin komersial dan pertumbuhan secepatnya.” Di dalam
akuisisi tanah. Karena panjangnya 1.187 kelebihan tersebut di atas, Omnibus law
halaman dan mencakup banyak bidang, juga terdapat kekurangan, yaitu “Proses
maka hukum ini disebut juga hukum pembuatan yang sangat cepat dan tidak
pemindaian universal atau hukum umum. partisipasif dan akhirnya desain yang
(Paddock, Richard C “Undang-Undang sudah jelas hanya menguntungkan
Cipta Kerja” www.wikipedia.com diakses sebagian kecil kelompok yang dinilai
pada 28 November 2020) sangant sistematis.” (Mada Sukmajati,
Banyaknya peraturan yang telah Kompas.com 2020, diakses pada 28
dinudangkan menimbulkan permasalahn November 2020)
tersendiri, seperti aturan yang saling Tujuan dari “UU Cipta Kerja”
tumpeng tindih, dan banyak juga yang diharapkan dapat menjadi alat untuk
dapat menimbulkan konflik kebijakan atau memperkuat perekonomian nasional
kekuasaan antara kementerian/Lembaga dengan meningkatkan ekosistem investasi
dengan Lembaga/Lembaga lainnya, serta dan daya saing Indonesia.Selain itu,
permintah pusat dan pemerintah daerah. tujuan dari “UU Cipta Kerja” juga
Tumpeng tindih ini telah menyebabkan mencakup “meningkatkan bisnis yang
tertundanya perlaskanaan rencan menguntungkan dan menarik. lingkungan
pembangunan Indonesia dan bagi investor.; Mendorong pertumbuhan
memburuknya lingkungan investasi, ekonomi Indonesia; meningkatkan
sehingga sulir untuk mencapai rencana kepastian hukum dan mendorong minat
percepatan pembangunan dan warga negara asing untuk bekerja di
peningkatan kesejahteraan rakyat. Indonesia, yang dapat mendorong transfer
Konsep undang-undang secara utuh keahlian dan pengetahuan untuk kualitas
dan komprehensif yang baru-baru ini sumber daya manusia Indonesia;
disahkan sudah tidak asing lagi di negara mendorong para wajib pajak (WP) untuk
lain (seperti Amerika Serikat). Hukum secara sukarela mematuhi dan terlibat
komprehensif berasal dari bahasa latin dalam pelaku usaha dalam negeri dan
yaitu omnis (many) bersifat antar peradilan komersial antar pelaku usaha
departemen dan sering disebut sapu law. asing”. (Kemenkeu.go.id, 2019, diakses
Dengan berlakunya undang-undang pada 28 November 2020)
komprehensif yang baru saja disahkan Sesuai dengan tujuan UU Cipta
DPR-RI, setidaknya 74 undang-undang Kerja, juga memiliki keuntungan
telah terpengaruh. Menurut pendapat menghilangkan tumpang tindih peraturan
(Mada Sukmajati: pengamat politik perundang-undangan, menghilangkan
Universitas Gadjah Mada), hukum keseragaman kebijakan pusat dan daerah
penciptaan lapangan kerja yang dalam mendukung lingkungan penanaman
komprehensif memiliki kelebihan, yaitu modal; efisiensi dalam proses
“hukum penciptaan lapangan kerja yang perubahan/pencabutan peraturan
komprehensif; hukum penciptaan perundang-undangan, dalam diskusi
lapangan kerja yang komprehensif; hukum dengan parlemen itu akan menghemat
penciptaan lapangan kerja yang energi pemerintah dalam aspek
komprehensif”. Hukum yang relevan dapat administrasi dan politik; menghilangkan
diintegrasikan ke dalam satu desain. diri sektoral yang terkandung dalam
Mengurangi perizinan atau masalah berbagai undang-undang dan peraturan.
dengan kebijakan selama ini; Dalam Undang-Undang Cipta Kerja
mempercepat investasi dalam mengejar yang berisi tentang peningkatan ekosistem
pertumbuhan ekonomi guna mempercepat investasi dan kegiatan berusaha,
83
ketenagakerjaan, kemudahan, mayoritas berdeba prinsip satu dengan
perlindungan dan pemberdayaan koperasi yang lainnya. Pendekatan Omnibus Law
dan UMKM, kemudahan berusaha, dibuat dengan harapan agar mampu
kebijakan fiskal nasional hingga dukungan mereformasi perizinan agar lebih
riset dan inovasi. (Yanita Debora, “UU sederhana, mudah diperoleh oleh pelaku
Cipta Kerja”, tirto.id-Hukum, diakses usaha dan memberikan dampak bagi
tanggal 20 November 2020) penyerapan tenaga kerja serta
Poin Penting di dalam Pasal 26 pertumbuhan ekonomi.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 telah Salah satu undang-undang yang
diubah dan sebagian ada yang dihapuskan terdampak adalah Undang-Undang
terkait ketentuan undang undang ini, Nomor 32 tahun 2009 tentang
dalam pasal 26 Ayat (3) yang mengatur Perlindungan dan Pengelolaan
lingkungan hidup dalam penyusunan Lingkungan Hidup (UU 32/2009).
amdal telah diubah di dalam Undang- Lahirnya Undang-Undang Cipta Kerja
Undang Cipta Kerja tertulis pada Pasal 26 terdapat 30 pasal UU 32/2009 yang
Ayat (2) PPLH menjadi “Penyusunan berubah, 17 pasal yang dihapus dan 1 pasal
dokumen Amdal dilakukan dengan tambahan. Perubahan dan penghapusan
melibatkan masyarakat yang terkena pasal tersebut secara umum memberikan
dampak langsung terhadap rencana usaha dampak negatif terhadap UU 32/2009
dan/atau kegiatan. dalam pelaksanaan nantinya sehingga
Undang-Undang Cipta Kerja juga terdapat aspek yang pasti terdampak salah
menghapus Ketentuan Pasal 26 Ayat (2) satunya perizinan lingkungan (izin
UU PPLH yang menyebutkan bahwa lingkungan dan AMDAL); akses informasi
pelibatan masyarakat harus dilakukan dan partisipasi publik.
berdasarkan prinsip pemberian informasi Dalam Undang-undang Nomor 32
yang transparan dan lengkap serta tahun 2009 tentang Perlindungan dan
diberitahukan sebelum kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 26
dilaksanakan. Pasal lainnya yang dihapus terdapat 4 ayat yaitu “(1) Dokumen amdal
di dalam Undang-Undang Cipta Kerja sebagimana dimaksud dalam Pasal 22
yaitu Pasal 26 Ayat (4) yang semula disusun oleh pemrakarsa dengan
mengatur bahwa masyarakat dapat melibatkan masyarakat; (2) Pelibatan
mengajukan keberatan terhadap dokumen masyarakat harus dilakukan berdasarkan
Amdal. prinsip pemberian informasi yang
Materi Undang-Undang Cipta Kerja transparan dan lengkap serta
menguatkan susunan cara yang tertuju diberitahukan sebelum kegiatan
pada kesimpulan terjadinya praktik dilaksanakan; (3) masyarakat
ketentuan kekuasaan yang juga tercantum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam Undang-Undang pemerintahan meliputi: (a) yang terkena dampak; (b)
Daerah. Susunan cara tersebut terbentuk pemerhati lingkungan hidup; dan/atau (c)
dengan hadirnya undang-undang yang yang terpengaruh atas segala bentuk
sudah diatur seperti penarikan urusan dari keputusan dalam proses AMDAL; (4)
pemerintah daerah dan instrumen Masyarakat sebagaimana dimaksud pada
persetujuan atau evaluasi oleh pemerintah ayat (1) dapat mengajukan keberatan
pusat yang semakin ketat. terhadap dokumen AMDAL”. (UU No.32
Undang-Undang Cipta Kerja yang Tahun 2009)
disusun menggunakan pendekatan Dijintau dari Undang-Undang Cipta
Omnibus law mencoba menghimpun dan Kerja Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta
mengintegrasikan undang-undang yang Kerja, Pasal 26 UU 32/2009 terdapat
84
perubahan, yaitu “Pasal 26 ayat 2 berbunyi proyek maupun skala regional. Jangka
Penyusunan dokumen AMDAL dilakukan waktu pemrosesan dokumen AMDAL
dengan melibatkan masyarakat yang menurut Peraturan Pemerintah Nomor 29
terkena dampak langsung terhadap Tahun 1993, sanggup selambatlambatnya
rencana usaha dan/atau kegiatan; 45 hari. Dinyatakan “diberikan
kemudian pada ayat 3 berbunyi Ketentuan persetujuan” AMDAL artinya “dianggap”
lebih lanjut mengenai proses pelibatan disetujui dan pemrakanrsa dapat memulai
masyarakat sebagaimana dimaksud pada kegiatan kegiatan mendirikan
ayat 2 diatur dalam Peraturan istalasi/bangunan tanpa takut tentang
Pemerintah”. (UU No. 11 Tahun 2020) dampak negatifnya terdapat lingkungan.
Dari perubahan isi Pasal 26 ayat 2 dan 3 Saat ini eksistensi dari AMDAL
berpeluang dapat memangkas proses tengah dipertanyakan akibat munculnya
perizinan lingkungan, namun demikian RUU Omnibus Law, khususnya Cipta
hal tersebutlah yang kemudian menjadi Kerja yang menyatakan pemotongan
permasalahan baru dimana diantaranya birokrasi dalam pembuatan izinnya.
munculnya potensi penolakan dari Pemotongan perizinan Amdal diklaim
element pemerhati lingkungan. pemerintah bertujuan untuk memangkas
Analisa mengenai dampak alur birokrasi yang dianggap rumit
lingkungan yang utnuk selajutnya disebut sehingga membuat investor enggan untuk
dngan AMDAL adalah studi tentang melakukan investasi di Indonesia. Namun,
dampak penting untuk rencana usaha banyak aspek perizinan Amdal yang
dan/atau kegiatan terhadap lingkungan dipangkas justru akan menimbulkan
hidup yang penting bagi proses problematika baru.
pengambilan keputusan yang berkaitan Dampak lingkungan akan dirasakan
dengan kegiatan usaha dan/atau kegiatan. oleh semua komponen, baik biotik
Melihat dari sejarah historis UU maupun abiotik, baik secara langsung atau
32/2009, yang melibatkan pada ketiga tidak langsung. Masyarakat sebagai salah
unsur tersebut guna bertujuan untuk satu komponen akan terdampak dari apa-
meningkatkan kualitas penyusunan apa saja yang terjadi dalam lingkungan
AMDAL. Isi kandungan dari Naskah sudah sepatutnya dilibatkan dalam proses
Akademik UU 32/2009 menyatakan penyusunan Amdal. Namun, dalam RUU
bahwa “masyarakat terdampak belum Cipta kerja, terlihat bahwa ada
tentu mengetahui informasi terkait dengan pengurangan ruang gerak partisipasi
rencana pembangunan, maupun memiliki dalam penyusunan Amdal.
pengetahuan tentang dampak
pembangunan tersebut terhadap mereka”. Dampak Postif Undang-Undang
(Risalah RUU “Penglolaan Lingkungan Cipta Kerja dalam penerapannya
Hidup” 2019: hlm 82) terhadap otonomi daerah
Melaui AMDAL, dampak-dampak berdasarkan perubahan Pasal 26
penting yang diperkirakan akan timbul Undang-Undang nomor 32 tahun
dapat diidentifikasi, dievaluasi dan 2009
diupayakan langkah-langkah Merujuk pada Naskah Akademik
penangananya, sehingga AMDAL dapat RUU Cipta Kerja, adanya kemudahan
menjadi pedoman bagi pemrakanrsa dan dalam perizinan, yaitu mengurangi izin
instansi/ lembaga yang terlibat dan terkait usaha; memangkas perizinan dan
dengan rencana trersebut terutama dalam memangkas biaya perizinan serta hal
menentukan kebijaksanaan pengeloalaan terkait lainnya seperti pengawasan, akan
lingkungan hidup baik pada skala tapak bermanfaat dalam penggunaan perizinan
85
berusaha berbasis risiko terhadap pelaku manfaat pendapt tersendiri bafi
para usaha. Sebagai acuan penetapan jenis masyarakan pada umumnya. (Adinda
izin usaha yang efektif diharapkan mampu Tenriangke, 2020. bantenhits.com,
menyederhanakan sistematika perizinan diakses tanggal 08 Desember 2020).
berusaha yang bermanfaat bagi Kemudahan dalam hal investasi dan
perkembangan ekonomi, lingkungan, dan kemudahan dalam mendirikan badan
sosial, Melalui metode peraturan berbasis usaha maupun perusahaan, maka dapat
risiko. (Naskah Akademik RUU Cipta membuka peluang menciptakan lapangan
Kerja, 2020: hlm 87). kerja baru. Dengan peningkatan investasi,
Undang-Undang Cipta Kerja maka penyerapan tenaga kerja baru
ditargetkan Pemerintah guna diharapkan mampu meningkatkan daya
meningkatkan investasi dan mendukung beli masyarakat sehingga akan
kemudahan berusaha tidak lepas dari berpengaruh baik pada pertumbuhan
demi kebutuhan untuk memenuhi ekonomi, pembangunan serta
pertumbuhan perekonomian Indonesia. kesejahteraan bagi masyarakat.
Dilihat dari permasalahan sebelumnya, Dengan demikian harapannya
yaitu investasi yang terhambat dan adalah segala bentuk birokrasi terkait
kemudahan berusaha adalah regulasi yang perisinan yang menyangkut kegiatan
menumpuk dan tumpang tindih, sehingga pemberdayaan lingkungan dapat
menambah beban biaya dan waktu yang mengubah proses yang tadinya berjalan
mempersulit upaya pembukaan tidak merata menjadi merata terhadap
kesempatan lapangan kerja yang lebih luas seluruh lapisan masyarakat yang perduli
serta tenaga kerja yang dipersepsikan dengan lingkungannya namun tidak
tidak terlalu fleksibel karena dapat bertentangan atau berbenturan dengan
mempengaruhi daya saing perekonomian ketentuan perundangundangan yang ada
Indonesia. di Indonesia. Yang mana ini merupakan
Undang-Undang Cipta Kerja juga cita-cita dari bangsa Indonesia yang
mengatur ketentuan investasi dan sesungguhnya.
kemudahan berusaha serta mengatur hal-
hal lain, termasuk ketenagakerjaan, Dampak Negatif Undang-Undang
lingkungan, industri pertambangan, Cipta Kerja dalam penerapannya
pengelolaan wilayaah pesisir dan terhadap otonomi daerah
kepulauan, Badan Usaha Milik Desa, serta berdasarkan perubahan Pasal 26
Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dalam Undang-Undang nomor 32 tahun
hal tersebut Ketentuan peraturan 2009
mengenai hal ini terinspirasi guna Dengan adanya sebuah studi
maemacu iklim lapangan kerja baru secara kelayakan pada tanggal 5 Oktober 2020
merata serta menimbulkan daya saing terhadap Ketentuan UU tersebut beserta
prduktifitas masysarakat dalam memenuhi isinya yang telah disahkan oleh Dewan
kebutuhan ekoniminya sehingga tercapai Perwakilan Rakyat, temuan berdasarkan
tujuan sebafaimana apada umumnya ketentuan secara pembagian permaterinya
mengenai adanya sebuah keadilan merata. masih terdapat kerancuan sehingga
Melalui kemudahan berusaha dan proses dianggap dapat menimbulkan masalah
perizinan yang mudah serta difasilitasi baru. Diantaranya mengenai ketentuan
pemerintah, diharapkan dapat norma yang sifatnya berlebihan dalam
merealisasikan dampak baik terhadap implementasinya, dan untuk ketentuan
perluasan sector ekonomi yang norma lainnya dalam bagian bagian
berkembang sehingga memberikan tertentu dinilai penuh permasalahan.
86
Ada empat isu yang berpotensi akan maksudnya disini adalah antara ojk dan
menjadi potensi dampak negatif dalam UU BI.
Cipta Kerja diantaranya sebagai berikut: Kedua, Ketentuan ciptaker dapat
Pertama mengenai kelonggaran investor, menstimulus pertumbuhan ekonomi serta
yang didalamnya terdapat beberapa jaringan penanaman modal, dengan tidak
masalah seperti: Ketetntuan ini dilandasi oleh kepentingan kemajuan yang
berdampak pada kemudahan investor berkelanjutan contoh misalkan dengan
untuk menananmkan modalnya sehingga adanuya kelonggaran tersebut dapat
secara positif dapat membuka peluang menimbulkan sebuah sikap yang
jaringan bisnis yang lebih merata akan kemudian dianggap tidak peduli dengan
tetapi secara tidak langusng memberikan sistem kehidupan lingkungan alam dan
dampak negatif pula dalam sekitarnya. Berkasca dari hal sederhana ini
pelaksanaannya misal sejauhmana kita dapat Tarik kesimpulan bahwa
kemanan dan keberhasilan terkait jaminan dengan adanya revisi UU/26/07 mengenai
hukum terhadap pelaku investasi tersebut tata ruang dan kota maka terdapat
entah itu dalam ataupun luar negara. setidaknya ada Sembilan kriteria
Jaminan tersebut, seolah-olah disahkan diantranya; tidak adanya sebuah izin
namun tidak diimbangi arah dan akan terkait penggunaan lahan, tidak adanya
dibawa kemana hasilnya. Kedua, area kunci sebafai area trategis, sehingga
Ketetnuan ini turut merubah pola piker tidak ada area stratehis dalam lingkup
ketentuan yang ada sebagamana dalam desa maupun kota, Perisinan satu pintu
kegiatan ekonomi Syariah melalui yangmana tehnisnya terkait administrasi
amandemen UU bank Syariah, dimana UU keorganisasisan dan izin menjadi lebih
cipta kerja ini turut menggarisbawahi mudah, tidak diberlakuaknnaya lagi ruang
norma-norma terkait pakem dalam batas kaianhidup strategist beserta rencanat tata
larangan untuk membahas kriteria barang ruangnya, kepentingan antara ruang hijau
hak milik, sebagaimana dalam ps/9/3 dan tata kota yang mana justur
undang-undang bperbankan syairiah yang mengakibatkan kebijakan yagna salaing
dikonversi kedaalm Undang-undang berbetnuran karena megnedapeankan pola
Ciptaker Ps/79/3. Dengan demikian siring piker yang termekanisme sisetiap
adanya revisi terhadap pasal tersebut unsurnya dengan tujuan sebenarnya yaotu
maka akan berdampak dengan adanya mengedepankan prinsip keadilan dan
kekosongan hukum untuk mergulasikan kehatihatian; pemengkasan lahanhutan
hak kepemilikan beserta batas hijau kurang lebih 30%, Restrukturisasi
maskimummnya sehingga membatasi kebijakan pelima tahun terhadapa tata
kalangan tertnut saja. Inilah yang ruang kota yang mana tujuan ini
kemudian dapat meinmblkan stigma sebenarnya bersifat terbuka sehingga
bahwasanya kepemilikan tersebut dapat untuk hal ini tidak perlu adanaya sebuah
dimiliki oleh investor asing dan dapat ketentuan lainna, slenutnya; Langkah
dikuasi secara utuh. Dan terdapat satu masyarakat dalam konteks keasilan
permasalahan lagi yang kemudian dapat mendapat revisi dengan diberalkuakannya
menimbulkan adanya multi tafsir yaitu pengurangan terhadap keikutseraan
dengan dimasukkannya permasalahn ini masyarakat dalam menegekana keadilan
kedalam sebuah aturan batas kpemilikan tersbut. Dan kemudian adanaya revisi
melalui aturan penananman modal, ini mengenai hkuman pidana delik formil
yang kemudian dikhawatirkan dapt yang semula memiliki kajian sempurna
menimbulkan aturan yang saling menjadi kurang baik dengan karna
berbetnturan dengan kepentingannya berisfat delik materil sehingga
87
dikhwatirkan akan mebuat rancu proses diaplikasikan dengan tidak teratur.
pembuktannya serta rancu dalam Melalui metode tersbut maka berdampak
memberikan putusan hukuman terhdap dengan dihapusnya perizinannya serta
pelaku tindak krimainal dalam kegiatan adminstratsi gugatannya. Alasan
terjait tata Kelola ruang ini. Ketiga dibatalkannya sebuah izin lingkungan tak
mengenai perhutanan, rancangan lepas dari penguatan sebuah sistem
peraturan ciptaker ini menghasilkan dua sebagaimana yang telah dijelaskan
dinamkia baru dimana terdapat adanya sebelumnya sehingga menghasilkan
ketentuan yang mengkonversi kebijakan pemikiran denga istilah ketaatan
utama dari UU perhutanan salah satunya lingkungan. Ketersediaan sarana
mencederai resolusi secara spiritual yang transparamsi pengetahuan warga juga
dapat memicu konflik dan adanya sebuah dalam pengendalian sebuah sistem yang
daya untuk mengeskplorisasi sumber daya diatur secara kelembagaan untuk
alam yang ada. Pertama adanya peraturan menfatur keseimbangan antara norma
mengenai area strategis yang hukum pusat dan daerah sehingga tidak
pengguaannya diutamakan untuk terkesan mendesak dalam
pertumbuhan laju area hutan yang pelaksanannyua. Kedua UU ini
manfaatnya dapat dirasakan langsung menghasiljan sebuah sistem yang
dengan adanya investor besarbesaran. mengisinkan berdasarkan resiko tanpa
Kedua dengan adanya resolusi terhadap kejelasan secara terperinci, dimana
ktetntuan batas Kawasan hutan dia alira kekosongan ini harus saling menghasilkan
sungai sebesar 30% dari batas 6 wilayah kesinergian pada sector ekonomi dan
yang telah ditentukan dalan daerah megurangi sistem yang korup sehingga
adminisraesi provinsi serta pulau. Peran meminimalisir isu yang ada dan menjadi
dewan perwakilan rakyat trut serta tantangan dalam implemantisanya.
dihapuskan dalam konteks hal ihwal Terlepas dari permasalahan lingkungan
perizinan dan persetujuan yang mana yang ada sebagaimana yang telah
tujuannya adalah sebagai keperntingan dijelaskan diatas, Penyediaan sebuah
pembangunan terlepas dari kegiatan inventaris sember daiya alma perlulah di
perhutanan misalkan pembangunan jalan adakan semacam kajian pencadangan
tambak ikan, dan lainnya. Pemahama dalam pemanfaatnya. Masalah yang sangat
kedua point tersebut diatas seyogyanya jelas sebagai media penyamarataan resiko
dapat dijadikan sebagai unsur untuk secara utuh serta terintergrasi pada
memproteksi alam dari kegiatan ketentuan norma norma yang pemerintah
eksploitasi yang secara masal. Area jalankan sehingga sabeberapa sector saling
lingkungan. UU ini dinilai memiliki terpadu satu sama lain. Kemudian
beberapa isu penting terutama dalam selanjutnya yaitu point ketiga, reformasi
implementasinya, pertama adanya prinsip birokrasi tersebut wajib dilakukan
kehatiahatian yang dielakkan sehingga terutama untuk perusahaan yang
penerapanmya bertolak belakang dengan mengedepankan prinsip tersebut agar
konsep perisinan sebelumnya yang hasilnya sesuai dengan basis kebenaran
tercantum dalam peraturan lingkungan data dan fakta yang sesunggujnya agar
hidup menjadi sebuah kesetujuan dari tidak berimbas pada melemahna akses
pihak pihak terkait dalam masyarakat terhadap keadilan. Kemudian
pengskpolitasian sumber daya alamnya. yang terakhir dengan adanya pengurangan
Jadi kalaupun itu sudah dijadikan sebagai secara merata masyarakat secara leluasa
syarat sebuah izin dalam sebuah usaha, dapat dengan mudah berpatisipasi dalam
namun letaknya dari persetujuan tersebut mengambil kebutusan terhadap kegiatan
88
yang sudah direncannakan terhadap yang akan mengancam kehidupan petani,
lingkungan yang terkena dampak. Contoh nelayan kecil, dan produsen lokal. (Benny
dalam Analisa dampak lingkungannya K Harman, www.hukumonline.com
terdapat kalimat bahwa masyarakat “Dampak negatif RUU Cipta Kerja di
terdampak imbasnya. Dimana undang Mata Anggota Panja” Diakses pada 15
undang ini memberikan dampak terhadap Desember 2020)
Tindakan dari pada masyarakat itu Terhapusnya instrumen pengawasan
sendiri. Dalam hal tersebut aksi penting dalam lingkungan hidup yaitu
masyarakat secara merata terdapat adanya instrumen analisis dampak lingkungan
sebuah kepentingan diantara Lembaga (AMDAL). Fungsi instrumen itu sendiri
msyarakat dan lingkungan akademisi guna memastikan kegiatan usaha yang
dalam hali ini dalam peruguruaan tinggi berjalan agar tidak merusak lingkungan.
itu dihilangkan. Merujuk pada UU Cipta kerja, makna dan
Selain penjelasan di atas, tujuan ketentuan AMDAL telah mengalami
pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja perubahan kriteria pada pengelolaan
diharapkan dapat mengatasi masalah lingkungan hidup terutama pada sektor
kemiskinan, pengangguran dan perizinan yang berdampak pada
menciptakan lapangan kerja baru serta pencemaran dan perusakan lingkungan,
dapat membuka ruang besar untuk kemungkinan besar akan berdampak juga
investasi. Dibalik tujuan tersebut, banyak pada kesehatan dan kesejahteraan, serta
pihak yang beranggapan bahwa Undang- mengancam kehidupan masyarakat sekitar
Undang Cipta Kerja dalam penerapannya dan masyarakat yang terkena dampak.
nanti dapat menimbulkan dampak negatif. Dalam pasal ini diharapkan pelaku usaha
Masalah-masalah yang akan timbul tidak menganggap perbuatan yang dapat
dalam penerapan Undang-Undang Cipta merusak dan mencemari lingkungan
kerja dapat dilihat dari masalah sebagai kesalahan, sehingga pada akhirnya
administrasi pemerintahan, yaitu pelaku usaha mengabaikan upaya
kewenangan pemerintah daerah ditarik ke pencegahan pencemaran dan perusakan
pemerintah pusat guna menghapus serta perlindungan lingkungan hidup.
hambatan investasi. Dengan ditariknya Kasus ini sangat membutuhkan sanksi
kewenangan pemerintah daerah ke pidana atas kerusakan dan pencemaran
pemerintah pusat, ini berpotensi lingkungan, karena ada beberapa situasi,
terjadinya obesitas kekuasan di tangan hanya melalui sanksi pidana, biaya yang
Presiden. Masalah lain yang dianggap harus ditanggung operator dan
berpotensi memberikan dampak negatif pemerintah untuk konsekuensinya lebih
yaitu resentralisasi dan otoriter, atau besar daripada kerugian dan efek jera
bahkan antidemokrasi karena menjauhkan dapat dengan mudah dicapai.
pelayanan publik dari partisipasi, Selanjutnya jika tanpa adanya
pemerintah yang nantinya dalam ancaman sanksi pidana, dampak negatif
penyusunan kebijakan yang tertutup dan bagi lingkungan akan ditanggung oleh
tidak transparan yang kemudian ada masyarakat dan negara sehingga
imunitas pejabat pengelola investasi berpotensi dapat menghambat pada
membuka peluang institutional state pembangunan. Hal tersebut disebabkan
corruption, dan juga berpotensi karena pihak terkait yang tidak
melahirkan celah pemerasan tanah. mempunyai itikad baik untuk patuh serta
Dampak lainnya yaitu kemudahan dapat menimbulkan pikirannya untuk
terhadap pemilik modal terutama asing menurunkan kualitas dalam kepatuhan
untuk masuk ke Indonesia (Produk Impor) yang ditentukan. Maka dari itu, alangkah
89
baiknya standar lingkungan tetap diatur DAFTAR PUSTAKA
pemerintah agar mempunyai daya paksa Badan Perencanaan Pembangunan
(enforce) untuk mempersoalkan dampak Nasional, Badan Pusat Statistik, dan
lingkungan yang tercemar dan rusak oleh United Nations Population Fund,
proyek industri. Kurangnya prioritas Proyeksi Penduduk Indonesia
penjatuhan sanksi administratif dalam (Indonesia Population Projection)
pelanggaran di sektor lingkungan. 2010-2035, (Jakarta: 2013), hal. 23.
Muhamad Azar, Omnibus law Sebagai
Ketentuan tersebut juga berpotensi
Solusi Hiper-Regulasi Sonkronisasi
membebaskan pihak yang melakukan Peraturan Per-Undang-Undangan
pelanggaran di sektor lingkungan hidup di Indonesia”. Administrative law &
dari sanksi pidana. Governance Journal. Volume 2
Issue I, (March 2019) : 2621-2781.
PENUTUP Icel, Ringkasan RUU Cipta Kerja
Kesimpulan “Perlemahan Instrumen
Perlindungan dan Pengelolaan
Berdasarkan uraian di atas, dapat Lingkungan Hidup dalam RUU Cipta
ditarik kesimpulan bahwa UU Cipta Kerja Kerja.
telah menunjukkan pengaturan perizinan Risalah RUU Tentang Penglolaan
yang berbasis risiko, sehingga Lingkungan Hidup, hlm. 82
mempersulit implementasi. Mengubah Naskah Akademik RUU Cipta Kerja, hlm.
dan menghapus peraturan yang telah 87.
diatur sebelumnya justru akan berdampak
ARTIKEL
negatif bagi masyarakat dan lingkungan, http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/
khususnya dalam hal perizinan berusaha BALEG-RJ-20200605-101034-
berbasis risiko yang merupakan konsep 4986.pdf. Diakses 02 Desember
dan masih perlu untuk didalami lebih 2020
lanjut, karena cenderung akan sulit Kemenkeu.go.id, diakses pada tanggal 28
diimplementasikan karena harus diatur November 2020.
Kompas.com, dalam artikel “Kelebihan
lebih detail dalam Peraturan Pemerintah
dan Kekurangan UU Cipta Kerja
dan merombak banyak peraturan yang dari Kacamata Pengamat Politik.
sudah ditentukan. Pelemahan ketentuan Undang-Undang Cipta Kerja,
pengawasan justru akan mempersulit wikipedia.org. 20 November 2020.
pengumpulan data kepatuhan pelaku Yanita Debora, Dalam Artikel UU Cipta
usaha dan berpotensi menghasilkan Kerja (tirto.id-Hukum), diakses pada
pencemaran dan/atau kerusakan tanggal 20 November 2020.
lingkungan.
UNDANG-UNDANG
Saran Undang-Undang Republik Indonesia
Sebaiknya pemerintah dan pihak Nomor 32 Tahun 2009 tentang
terkait mempertimbangkan dan Perlindungan dan Pengelolaan
melakukan kajian ulang dalam hal lingkungan Hidup.
perizinan terhadap pelaku usaha berbasis
Undang-undang nomor 11 Tahun 2020
risiko yang masih perlu untuk didalami tentang Cipta Kerja.
lebih lanjut karena cenderung akan sulit
diimplementasikan yang berpotensi
menghasilkan pencemaran dan kerusakan
lingkungan yang berdampak pada
masyarakat.

90

You might also like