You are on page 1of 13

22

Perbedaan Penurunan Berat Badan Berdasarkan Ketaatan Pelaku Diet


Kombinasi Makanan Serasi (Food Combining) di Komunitas “Qita Sehat
Dengan Fc” di Kota Semarang
Lutfi Chaenurisah1, Agustin Syamsianah2, Yuliana Noor SU3

1, 2, 3
Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang
ulvieanna@gmail.com

ABSTRACT
There are many versions of the diet to reduce the body weight in Indonesia. One of the
diet is food combining (FC). Food Combining is setting a diet tailored to the needs of the body,
related the time in the morning, noon and night. The devide of the time are called sirkandian so
there are morning sirkandian, noon sirkandian and night sirkandian.The diet that;s refers to a
balanced diet in order to get the best results for the purpose of health and other objectives. The
specific characteriristics of FC is to be achieved by not mixing the acid food and the alkalied
food, to be consumed together. Likes another diets, adherence to the rule of FC will be the key of
successful in the diet.
The aims of this study ia to know the difference of the body weight decline by an
adherence of food combining dieters.
This study is a analytical study with survey method and cross sectional aprroach. The
sample of study is all members of “Qita Sehat Dengan FC”association, amount to 25 people.
All of them are FC dieters. The deferent of body weight decline by an adherence of FC dieters
were analyzed by Independent t-test.
The results showed that generally an adherence of FC dieters are not good, so there are
40 % at morning sirkandian, 56 % at noon sirkandian and 40 % at night sirkandian. In 2 mont
of the study, the average of body wight dicline of the FC doeters is 3,72 kg. Generally, the body
mass index (BMI) of the FC dieters are at normal category. There are many differences in body
weight decline that significantly by p < 0.05 between the FC dieters who adherence with who not
adherence of the other. There are not differences in BMI significantly by p > 0.05 between the
FC dietwrs who adherence with whonot adherence of the others.
There is a significantly difference in body weight decline by an adherence of FC dieters.
There is not significantly difference in BMI by an adherence of FC dieters.

Keywords: Food Combining, body weight decline, obedience, IMT

PENDAHULUAN gambaran tubuh seseorang sangat kuat baik


Pola makan yang berlebihan dapat laki-laki maupun perempuan. Seseorang akan
mengakibatkan ketidakpercayaan diri di dalam melakukan berbagai cara dalam mendapatkan
lingkungan sosial. Hal ini sesuai dengan apa gambaran tubuh yang ideal seperti misalnya
yang dikatakan oleh Santrock (2003), yang berpakaian sesuai dengan bentuk tubuh.
menyatakan bahwa perhatian terhadap
23

Upaya mengoptimalkan penampilan berapapun konsumsi tiap hari ataupun


dan menekan berbagai penyakit bisa dilakukan mengurangi porsi makan. Pelaku hanya perlu
dengan olah raga dan diet. Diet mencakup mengatur waktu yang tepat kapan tubuh
pola-pola perilaku yang bervariasi dalam membutuhkan asupan dan mengkombinasikan
pemilihan makanan yang baik untuk kesehatan makanan dengan serasi. Secara alami tubuh
sampai pembatasan yang sangat ketat akan akan mencapai dan mempertahankan berat
konsumsi energy (Ken, 2006). Banyak versi ideal, kesehatan dan kebugaran tubuh tetap
dalam melakukan diet menurunkan berat prima. Diet mengkombinasikan makanan
badan diantaranya diet golongan darah, diet dengan serasi mengenal tiga sistem dalam
Deddy Corbuser, diet Atkins, diet zona, diet penempatan pola makan yaitu sistem
Rawfood, diet konsumsi sop kol, diet pembuangan, sistem pencernaan dan sistem
konsumsi karbohidrat kompleks, dan diet penyerapan.
kombinasi makanan serasi (Food Combining) Menurut Samuel (2014), penurunan
(Firliana, 2014) berat badan yang ideal bagi penderita obesitas
Food Combining dipelopori oleh adalah 5-10% dalam waktu 6-12 bulan.
Andang Gumawan di Indonesia pada tahun Menurut Slayton (2014) penulis buku The
1994. Diet Kombinasi makanan serasi adalah little of Thin, penurunan berat badan maksimal
pengaturan pola makan yang disesuaikan yang bisa dilakukan dalam waktu tujuh hari
dengan kebutuhan tubuh dikaitkan dengan tidak lebih dari 2 kilogram. Kecepatan
waktu, yaitu pagi, siang dan malam. Diet penurunan berat badan yang dianjurkan pada
kombinasi makanan serasi mengacu pada pola orang dewasa adalah 1-4 kilogram per bulan
makan seimbang demi mendapatkan hasil (Egger, 2001). Penelitian Anam (2010),
terbaik untuk tujuan kesehatan. Ciri khas dari mengungkapkan bahwa terjadi penurunan
diet kombinasi makanan serasi adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) 0,6 kg/m2 setelah
mengkonsumsi makanan yang bersifat asam pemberian intervensi diet dengan energi
dan basa secara terpisah agar tidak diturunkan menjadi 1800 kcal/hari selama 8
memberberatkan kerja alat pencernaan minggu.
(Gumawan A, 2014). Ketaatan dari pelaku diet bervariasi.
Menurut Andang Gumawan, dalam Menurut Lebang (2013), keberhasilan dalam
melakukan diet kombinasi makanan serasi, berdiet kombinasi makanan serasi dalam
seseorang tidak perlu menimbang energi penurunan berat badan tergantung dari
24

ketaatan dalam melaksanakan aturan-aturan ketaatan terhadap diet dengan penurunan berat
yang sudah ditetapkan. Penelitian Kharisna badan dilakukan dengan uji beda rata-rata
(2008), yang mengungkapkan bahwa penderita Mann-Whitney atau uji T-Test Independent.
hipertensi yang rajin mengonsumsi jus HASIL DAN PEMBAHASAN
mentimun secara teratur dapat menurunkan Komunitas qita sehat dengan FC
tekanan darah. Hasil penelitian yang dilakukan berdiri sejak September 2014, memiliki
oleh Mardiyati (2009) menunjukan bahwa sekretariat yang sekaligus menjadi tempat
ketaatan penderita hipertensi dalam senamYoga di Jl. Abdul Rahman Saleh no.13
menjalankan diet rendah garam dapat Semarang. Semua anggota Komunitas Qita
mengontrol penyakit hipertensi. Hasil-hasil Sehat dengan FC adalah pelaku diet FC.
penelitian tersebut jelaslah menunjukkan Komunitas ini merupakan komunitas yang
bahwa ketaatan dalam melaksakan diet dapat masuk dalam jajaran kalangan menengah ke
mendorong tercapainya tujuan diet. atas yang sangat peduli dengan kesehatan.
Salah satu komunitas pelaku FC di KarakteristikResponden
kota Semarang adalah komunitas Qita Sehat Usia Responden
dengan FC dengan jumlah anggota 26 orang Jumlah responden dalam penelitian

dan semua wanita yang sebagian besar adalah adalah 25 orang anggota komunitas, semuanya

ibu rumah tangga dengan anak 1-3. Komunitas perempuan. Rata-rata usia responden

ini beralamat di Jl. Kyai Raden Saleh no.13 penelitian ini adalah 37 tahun dengan usia

Semarang. Penulis tertarik untuk melakukan termuda 23 tahun dan tertua 51 tahun.

penelitian tentang ketaatan komunitas Qita Umumnya responden berada pada usia 26 – 45

Sehat dengan FC di kota Semarang dalam tahun atau termasuk kategori dewasa yaitu

melaksanakan diet penurunan berat badan, sebanyak 20 responden (80%) (DepKes RI,

METODE PENELITIAN 2009). Menurut Wartini (dalam Misnadiarly,

Jenis penelitian adalah deskriptif 2007), bahwa penurunan berat badan yang

analitik dengan pendekatan crosssectional. paling efektif tercapai pada usia muda (17 - 25

Penelitian ini dilaksanakan di Semarang pada tahun). Sedangkan responden penelitian adalah

seluruh anggota Komunitas Qita Sehat dengan 23 – 51 tahun.

FC yang berjumlah 26 orang. Uji normalitas Nursalam (2002), menyatakan bahwa

distribusi data dilakukan dengan uji statistik semakin cukup usia seseorang, tingkat

Kolmogorof Smirnov. Uji hubungan tingkat kematangan dan kemampuan seseorang dalam
25

berpikir akan lebih baik. Namun demikian yang rendah, akan menghambat perkembangan
tingkat kematangan dan berpikir seseorang sikap seseorang terhadap
juga dipengaruhi oleh pengalaman dan penerimaan,informasi dan nilai - nilai yang
informasi-informasi dalam kehidupan sehari- baru diperkenalkan. Tingkat pendidikan
hari. Hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor responden yang tinggi dapat meningkatkan
usia tidak menjamin seseorang untuk memiliki ketaatan tergadap diet, sepanjang pendidikan
pengetahuan yang baik dan sikap yang positif tersebut merupakan pendidikan yang aktif
terkait pelaksanaan diet, bila tidak didukung yang diperoleh secara mandiri, lewat tahapan –
oleh faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, tahapan tertentu. Notoatmodjo (2003)
pengalaman pribadi, maupun informasi dari menyebutkan bahwa pendidikan adalah suatu
lingkungan yang ada disekitarnya. kegiatan atau proses pembelajaran untuk
Jenis Kelamin mengembangkan atau meningkatkan
Semua responden berjenis kelamin kemampuan tertentu sehingga sasaran
perempuan, yang mungkin berhubungan pendidikan itu mandiri dalam berbagai hal.
dengan faktor hormonal yang mengakibatkan Semakin rendah tingkat pendidikan yang
risiko lebih besar pada perempuan untuk dimiliki maka akan semakin rendah pula
menderita obesitas disbanding laki - laki. kemampuan yang akan dimiliki seseorang
Obesitas lebih banyak di derita oleh dalam menyikapi suatu permasalahan.
perempuan juga disebabkan pada umumnya Jenis Pekerjaan
perempuan kurang beraktifitas dan lebih 8 orang (32%) responden adalah
banyak menghabiskan waktu untuk bersantai wiraswastawati, 1 orang (4 %) bekerja sebagai
dirumah (Junaidi, 2010). pegawai negeri sipil (PNS) dan 16 orang (64
Tingkat Pendidikan %) responden adalah ibu rumah tangga.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian Menurut Wartini (dalam Misnadiarly, 2007),
besar responden (76%) berpendidikan tamat penurunan berat badan lebih efektif terjadi
Perguruan Tinggi. Menurut Satria (2008), pada orang yang tidak bekerja, sebab mereka
tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi mempunyai aktifitas yang tinggi untuk
pendidikan seseorang semakin mudah pula melakukan pekerjaan rumah tangga, dan
mereka menerima informasi, dan pada mereka juga memilki waktu yang lebih dalam
akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang mengurusi diri sendiri. Namun demikian pada
dimilikinya. Sebaliknya, tingkat pendidikan ibu rumah tangga yang menjadi responden
26

penelitian mempunyai suami yang sosial berpengaruh terhadap ketidak taatan


berpenghasilan cukup sehingga pekerjaan pelaku diet FC. Faktor lain yang menyebabkan
rumah tangga dilakukan oleh pembantu rumah ketidak taatan adalah kejenuhan responden
tangga. untuk menjalankan diet FC. Kebiasaan dan
Ketaatan Responden untuk Sirkandian Diet budaya pangan responden yang sudah melekat
FC sejak lahir, sangat sulit untuk diubah atau
Ketaatan responden untuk sirkandian dihilangkan. Sebenarnya, dalam diet FC,
diet FC terbagi menjadi 3 fase, yaitu pelaku diberi toleransi dalam 1 minggu boleh
sirkandian pagi (fase pembuangan),sirkandian 1 kali melanggar ketentuan. Hal ini
siang (fase pencernaan) dan sirkandian malam dimaksudkan agar diet FC tidak dilakukan
(fase penyerapan). Berikut adalah gambar secara kaku dan dapat memberikan
perbedaan ketaatan responden pada sirkandian kenyamanan kepada pelaku dalam melakukan
pagi, sirkandian siang dan sirkandian malam : diet tersebut. Seperti ditegaskan bahwa diet FC
pada prinsipnya hanya penerapan prinsip
taat tidak taat
konsumsi sehat, penurunan berat badan adalah

4.7 5.2 4.6 suatu bonus yang akan didapat oleh para
2.2 2.6 2.5
pelaku.
Penurunan Berat Badan Responden
pagi siang malam
Menurut Samuel (2014) dan Outoro
Gambar 1. Ketaatan Responden untuk (2007) bagi penderita obesitas. penurunan
Sirkandian Pagi, Sirkandian Siang, dan
Sirkandian Malam berat badan yang ideal adalah 5-10% dalam
waktu 6-12 bulan. Pada orang dewasa,
Gambar 1 menunjukkan bahwa paling
kecepatan penurunan berat badan yang
banyak responden tidak taat pada sirkandian
direkomendasikan aman adalah 1 - 4 kilogram
siang. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai
per bulan (Egger, 2001).
faktor, salah satunya adalah kebiasaan makan
Hasil penelitian mengungkapkan
siang diluar rumah. Menu makan siang diluar
bahwa selama 2 bulan melakukan diet FC,
pada umumnya terdiri dari makanan pokok
rata-rata penurunan berat badan responden
dengan lauk hewani, yang melanggar aturan
3,720 kg, dengan penurunan minimal 1,6 kg
dalam diet FC. Selain itu banyak responden
dan maksimal 10 kg. Penurunan berat badan
yang mengkonsumsi es teh setelah makan
yang terjadi masih dalam kategori aman dan
siang utama. Lingkungan fisik (panas) maupun
27

diperbolehkan. Lama responden menjalankan taat. Uji t-test independent mendapatkan p


FC bervariasi antara 2 bulan sampai 7 bulan, value = 0,02 (p< 0,05) sehingga ada
dengan rata-rata 3,7 bulan dan standar perbedaan rata-rata penurunan berat badan
devisiasi 1,9.bulan responden yang taat terhadap aturan FC
Indeks Massa Tubuh (IMT) Responden dengan yang tidak taat. Ketidaktaatan dalam
Responden pada umumnya mempunyai menjalankan diet FC menyebabkan lambatnya
IMT normal. Diet FC dilakukan oleh penurunan berat badan, sebaliknya ketaatan
responden yang mempunyai IMT normal dalam melakukan diet akan menefektifkan
dengan tujuan untuk menjaga kesehatan dan penurunan berat badan. Hal ini sesuai dengan
bagi responden dengan obesitas I dan II penelitian Kharisna (2008), yang menunjukkan
dilakukan untuk menurunkan berat badan. bahwa untuk melakukan suatu diet harus
IMT diukur berdasarkan berat badan (dalam sesuai aturan yang berlaku. Ketaatan
kilogram) dibagi tinggi badan kuadrat (dalam responden merupakan perilaku yang positif.
meter) sehingga satuan IMT adalah kg/m2. Suatu perilaku juga dipengaruhi oleh
Perbedaan Penurunan Berat Badan keyakinan bahwa, perilaku tersebut akan
Berdasarkan Ketaatan Diet Pelaku membawa hasil yang diinginkan atau tidak
FCuntuk Sirkandian Pagi. diinginkan yang bersifat normatif dan
Perbedaan penurunan berat badan memotivasiuntuk bertindak sesuai dengan
berdasarkan ketaatan responden terhadap diet harapan. Harapan normatif tersebut
FC fase sirkandian pagi , dapat dicermati pada membentuk norma-norma subjektif dalam diri
gambar 2. individu. Hal ini ditentukan oleh pengalaman

4.74
masa lalu danpengalaman orang disekitar serta
2.19 individu mengenai seberapa sulit atau
mudahnya untukmelakukan perilaku tersebut.
taat tidak taat
Ketidak taatan yang dilakukan

Gambar 2. Perbedaan Penurunan Berat Badan responden pada fase sirkandian pagi pada
Responden Berdasarkan Ketaatan Terhadap umumnya adalah masih nasi dengan gorengan.
Diet FC Sirkandian Pagi
Minum teh atau kopi dengan penambahan gula
Gambar 2 menunjukkan terdapat pasir yang merupakan sumber kharbohidrat
perbedaan rata-rata penurunan berat badan sederhana. Mengkonsumsi roti walaupun
antara responden yang taat dengan yang tidak porsinya sedikit. Pelanggaran tersebut
28

disebabkan responden tidak bisa menahan


lapar, sulitnya mengubah atau keluar dari pola 5.16
2.59
konsumsi pangan yang telah menjadi
kebiasaan dan pengaruh teman tak taat tidak taat
menjalankan diet FC.
Gambar 3. Perbedaan Penurunan Berat
Menurut Lebang (2013), sejak pukul Badan Responden Berdasarkan Ketaatan
04.00 dini hari hingga 12.00 tengah hari, tubuh terhadap Diet FC Sirkandian Siang.

dalam proses membuang sampah makanan.


Gambar 3 menunjukkan adanya
Sebagian besar energi tubuh terpakai untuk
perbedaan penurunan berat badan responden
melakukan proses tersebut, sehingga agar
yang taat dengan yang tidak taat. Uji t-test
energi tubuh sepenuhnya tercurah untuk proses
independent mendapatkan nilai p = 0,002,
pembuangan, maka sepanjang waktu tersebut
sehingga ada perbedaan rata-rata penurunan
(04.00 – 12.00) disarankan tidak
berat badan antara responden yang taat dengan
mengkonsumsi makanan berat. Pola menu diet
yang tidak taat terhadap diet F sirkandian
FC pada sirkandian pagi, terdiri dari tiga
siang.
macam buah dengan berat masing-masing 100
Dalam diet FC sirkandian siang, yaitu
gram. Makanan tersebut akan memberikan
anatar pukul 12.00 - 20.00 tubuh berada pada
asupan energi kurang lebih 200 kkal. Hal ini
kondisi menjalankan fungsi mencerna
diharapkan dapat menurunkan berat badan
makanan. Waktu ini dianggap saat yang paling
apabila ditaati oleh pelaku diet FC dan
tepat untuk mengkonsumsi makanan yang
berlangsung secara kontinyu. Diet FC tidak
proses cernanya berat dan lama, seperti
bisa diterapkan untuk atlit karena tidak
sumber karbohidrat, sumber protein (hewani
cukupnya asupan hidrat arang dan protein di
maupun nabati), dan sayuran. Waktu cerna
pagi hari.
karbohidrat 3 jam, protein 4 jam, sayuran 2
Perbedaan Penurunan Berat Badan
jam, dan lemak 6 - 8 jam. Lemak hanya boleh
Berdasarkan Ketaatan Diet Pelaku FC
dikonsumsi dalam jumlah terbatas, agar tidak
untuk Sirkandian Siang.
mengganggu proses pencernaan makanan lain
Perbedaan penurunan berat badan
yang waktu cernanya lebih singkat. Pada fase
responden menurut ketaatan terhadap diet FC
sirkandian siang, diet FC, tidak
sirkandian siang dapat dicermati pada gambar
memperbolehkan menyantap nasi dengan lauk
3.
protein hewani dengan alasan kedua makanan
29

tersebut bersifat asam. Apabila kedua makanan Gambar 4 menunjukkan adanya


digabungkan dapat membuat ph tubuh menjadi perbedaan rata-rata penurunan berat badan
asam, yang merupakan sumber dari penyakit responden yang taat dengan tidak taat. Uji t-
diare. Beberapa responden melanggar aturan test independent menghasilkan nilai p = 0,002
tersebut karena masih belum dapat sehungga dapat disimpulkan bahwa secara
meninggalkan pola makan kebiasaan, dimana statistik ada perbedaan bermakna rata-rata
dalam 1 porsi makan masih menggabungkan penurunan berat badan pada pelaku diet yang
lauk hewani dengan makanan pokok. Seperti taat terhadap aturan FC pada sirkandian malam
misalnya mengkonsumsi mie basah dicampur dengan yang tidak taat aturan FC pada
dengan telur atau ayam, makan mie bakso, mie sirkandian malam.
ayam, nasi soto, hamburger, steak atau ayam Menurut diet FC, proses pencernaan
goreng dengan kentang atau roti. Penelitian makanan paling efektif akan berakhir pada
Kamaluddin (2009) menyatakan bahwa pukul 20.00. Makan malam hendaknya
ketaatan dipengaruhi oleh faktor pendidikan, diselesaikan satu jam sebelumnya agar pada
konsep diri, pengetahuan pasien, keterlibatan pukul 20.00 hingga pukul 04.00 dini hari
tenaga kesehatan dan keterlibatan keluarga. tubuh dapat menjalankan fungsi penyerapan
Perbedaan Penurunan Berat Badan sari makanan dengan baik. Apabila terlambat
Berdasarkan Ketaatan Diet Pelaku FC untuk makan maka penggunaan energi tubuh yang
Sirkandian Malam. Perbedaan rata-rata sedianya terpusat pada proses penyerapan sari
penurunan berat badan responden berdasarkan makanan akan terbagi untuk mencerna
ketaatan terhadap diet FC sirkandian malam makanan.
dapat dibaca pada gambar 4. Bentuk ketidaktaatan responden pada
fase sirkandian malam adalah mengkonsumsi
teh pada malam hari, dan makan makanan
4.55
2.47 ringan seperti roti bakar, susu coklat, wedang
ronde, gorengan atau snak ringan. Menurut
Brunner dan Suddarth (2002) dalam Purba
taat tidak taat
(2008), ukuran ketaatan adalah bila seseorang
Gambar 4. Perbedaan Penurunan Berat mengikuti semua petunjuk ketaatan secara
Badan Responden Berdasarkan Ketaatan
teratur. Penelitian Risnasari (2014)
terhadap Diet FC Sirkandian Malam
menngungkapkan bahwa tingkat ketaatan
30

berhubungan erat dengan terjadinya resiko Dalam 50 gram sayur hanya terdapat 10 kilo
komplikasi penyakit. Dalam aturan diet FC, kalori saja, sehingga dengan demikian dalam
pada fase sirkandian malam hanya piring itu hanya ada 95 kilo kalori. Alhasil
diperbolehkan mengkonsumsi sayuran atau perut tetap kenyang tetapi kalorinya tidak
buah-buahan saja. Jika dibandingkan dengan tinggi, hingga tanpa sadar bobot tubuh akan
pedoman gizi makan malam dilakukan berkurang.
dibawah jam 2.00 malam untuk menghindari Prinsip diet REST lain adalah
penumpukan yang berlebih pada saat tidur mengkonsumsi air mineral sesuai dengan
malam. bobot tubuh. Artinya dalam menjalankan diet
Jika dibandingkan dengan diet Rest REST dianjurkan mengkonsumsi 50 cc air per
(rendah energi seimbang teratur) yang dari ahli 1 kilogram berat badan.Jadi yang memiliki
gizi bahwa dalam menjalankan suatu diet pada berat badan 60 kilogram diharuskan minum 3
intinya tidak boleh menyiksa diri seperti pada liter air per hari dalam waktu minum yang
sirkandian pagi yang hanya konsumsi buah dianjurkan yaitu sebelum, sesaat dan sesudah
saja, Namun diet yang mempunyai semua makan. Kebiasaan seperti itu dipercaya
aspek gizi dalam setiap konsumsi makanan. membuat lambung merasa kenyang sesaat
Didalam diet rest yang diutamakan yang sehingga menolak untuk menimbun banyak
pertama adalah konsumsi dengan cara densitas makanan. Alternatif lain adalah dengan kuah
rendah yang artinya konsumsi makanan yang sayur atau jus tanpa gula.
massanya berat namun mengandung kalori Perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT)
rendah.Diet rest yang “menyiasati” sistem Berdasarkan Ketaatan Diet Pelaku FC
penimbunan lemak dalam tubuh tanpa untuk Sirkandian Pagi.
mengurangi asupan makanan yang beresiko Perbedaan rata-rata indeks massa tubuh
membuat perut “keroncongan” yaitu makan responden berdasarkan ketaatan terhadap diet
makanan yang bermassa berat tapi tidak FC sirkandian pagi dapat dicermati pada
mengandung banyak kalori. Misal dalam 100 gambar 5.
gram nasi terkandung 170 kilo kalori, maka
agar menu dalam piring berdensitas rendah
perlu mengurangi nasi hingga separuhnya dan
menggantinya dengan sayuran (atau bahan
pangan hewani yang berdensitas rendah).
31

23.4 23.4
22.7

taat tidak taat 22.5

Gambar 5. Perbedaan IMT Responden


Berdasarkan Ketaatan Terhadap Diet FC taat tidak taat
Sirkandian Pagi Gambar 6. Perbedaan IMT Responden
Berdasarkan Ketaatan Terhadap Diet FC
Gambar 5 menunjukkan perbedaan Sirkandian Siang
rata-rata IMT respdonden yang taat dengan
Gambar 6 menunjukkan perbedaan
yang tidak taat. Responden yang tidak taat
rata-rata IMT respdonden yang taat dengan
memiliki rata-rata IMT yang lebih tinggi
yang tidak taat. Responden yang tidak taat
dibandingkan dengan responden yang taat.
memiliki rata-rata IMT yang lebih tinggi
Namun demikian, hasil uji statistik t-test
dibandingkan dengan responden yang taat.
independent menunjukan bahwa nilai p = 0,58
Namun demikian, hasil uji statistik t-test
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
independent menunjukan bahwa nilai p = 0,84
statistik tidak ada perbedaan yang bermakna
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
rata-rata IMT responden yang taat dan tidak
statistik tidak ada perbedaan yang bermakna
taat pada diet FC sirkandian pagi.
rata-rata IMT responden yang taat dan tidak
Perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT)
taat pada diet FC sirkandian siang.
Berdasarkan Ketaatan Diet Pelaku FC
Perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT)
untuk Sirkandian Siang.
Berdasarkan Ketaatan Diet Pelaku FC
Perbedaan rata-rata indeks massa tubuh
untuk Sirkandian Malam.
responden berdasarkan ketaatan terhadap diet
Perbedaan rata-rata indeks massa tubuh
FC sirkandian siang dapat dicermati pada
responden berdasarkan ketaatan terhadap diet
gambar 6.
FC sirkandian malam dapat dicermati pada
gambar 7.
32

penurunan berat badan yang aman dan


23.2
22.9 sehat.
d. Ada perbedaan rata-rata penurunan berat
taat tidak taat badan pelaku diet FC yang taat dengan
yang tidak taat.
Gambar 7. Perbedaan IMT Responden
e. Tidak ada perbedaan rata-rata Indeks
Berdasarkan Ketaatan Terhadap Diet FC untuk
Sirkandian malam Massa Tubuh pelaku FC yang taat dan
yang tidak taat
Gambar 7 menunjukkan perbedaan
SARAN
rata-rata IMT respdonden yang taat dengan
1. Dalam penelitian perlu ditambahkan
yang tidak taat. Responden yang tidak taat
variabel lain yang berhubungan dengan
memiliki rata-rata IMT yang lebih tinggi
penurunan berat badan, sebagai variabel
dibandingkan dengan responden yang taat.
pengontrol seperti misalnya aktifitas
Namun demikian, hasil uji statistik t-test
fisik
independent menunjukan bahwa nilai p = 0,81
2. Secara signifikan terdapat perbedaan
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
antara ketaatan diet pelaku FC dengan
statistik tidak ada perbedaan yang bermakna
penurunan berat badan, namun FC tidak
rata-rata IMT responden yang taat dan tidak
direkomendasikan oleh ahli gizi karena
taat pada diet FC sirkandian malam.
adanya pembatasan tentang apa yang
KESIMPULAN DAN SARAN
dapat dimakandan kapan waktu
KESIMPULAN
makannya sehingga semua asupan gizi
a. Pelaku FC rata-rata berusia 37 tahun,
dapat menurun terutama lemak. Untuk
dan berjenis kelamin perempuan.
pelaku FC agar mengkaji ulang aturan
Sebagian besar responden berpendidikan
yang berlaku dengan disesuaikan
S1, dan bekerja sebagai ibu rumah
perkembangan landasan teori yang sudah
tangga
ada pembuktiannya sehingga dalam
b. Pelaku FC paling banyak tidak taat pada
jangka panjang tidak defisit zat gizi
sirkandian siang, yaitu sebanyak 14
tertentu.
orang (56%).
c. Setelah 2 bulan penelitian, penurunan
berat badan rata-rata pelaku Diet FC
adalah 3,7 kg bisa dikategorikan sebagai
33

DAFTAR RUJUKAN Ilyas, E. 2009. Penatalaksanaan Diabetes


Mellitus Terpadu. Jakarta:Fakultas
Anam, M. 2010. Pengaruh Intervensi Diet dan Kedokteran Universitas Indonesia.
Olahraga Terhadap Massa Junaidi, I. 2010. Hipertensi pengenalan,
Tubuh,Kesegaran Jasmani, hrCRP Pencegahan, dan Pengoatan. Jakarta:PT
Profil Lipid pada Anak Obesitas. Tesis. Bhuana Ilmu Populer.
Universitas Diponegoro, Semarang. Kamaluddin, R & Rahayu, E. 2009. Analisis
Almatsier, S. 2005. Penuntun Diet. Jakarta. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Gramedia Pustaka Utama. Kepatuhan Asupan Cairan pada Pasien
Alrasyid. 2007. Pengaruh Modifikasi Diet Gagal Ginjal Kronik dengan
Rendah Kalori Terhadap Berat Badan Hemodialisis di RSUD Prof. dr.
dan Lingkar Pinggang Wanita Obesitas Margono Soekarjo Purwokerto.
Dewasa. Ilmu Gizi-Fakultas Universitas Soedirman.
Kedokteran-Universitas Sumatera Utara. Kharisna, D. 2010. Efektifitas Konsumsi Jus
Darmoutomo, E. 2007. Mencegah Penyakit Mentimun Terhadap Penurunan
Akibat Kegemukan dengan Asupan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi.
Nutrisi .www.obesitas.web.id. Universitas Riau.
DepKesRI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia. Lebang, E. 2013. Food Combining Itu
Jakarta:Departemen Republik Indonesia. Gampang. Bandung:Qanita.
Engger, G. Binns, A. 2001. The Expert Weight Mardiyati, Y. 2009. Hubungan Tingkat
Los Guide. Marybrought,Victoria:Mc Pengetahuan Penderita Hipertensi
Phersons. Printing Group. dengan Sikap Menjalani Diet Hipertensi
Firliana. 2014. Jenis Diet Cepat Turunkan di Puskesmas Ngawen I Kabupaten
Berat Badan Gunung Kidul Provimsi
http://www.herwotid.co.id/article/2014/1 D.I.Y.Universitas Muhammadiyah
085/7-jenis-diet-cepat turunkan-berat- Surakarta.
badan/. Misnadiarly. 2007. Obesitas Sebagai Faktor
Gumawan, A. 2014. Food Combining Resiko Beberapa Penyakit.
Kombinasi Makanan Serasi Pola makan Jakarta.Pustaka Obor Populer.
untuk Langsing & Sehat. Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan,
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Hill, J. 2005. Obesity:Etiology in Modern Profesional. Jakarta:Salemba Medika.
Nutrition in Health and Disease. Notoatmojo. 2003. Pendidikan dan Perilaku
Lippincot Williams & Wilkins USA. Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
Invers. 2010. Food Assistance is Assosiated Oetoro,S. 2007. Health Weight for Perfect
with Improved Body Mass Index, Food Beauty. Jakarta:PT Roche Indonesia.
Scurity and Atendance at Clinic in An Ramayulis, R. 2014. 101 TIPS Berhasil Diet
HIV Program in Central Haiti. Rest ala Rita Ramayulis.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
34

Risnasari, N. 2014. Hubungan Tingkat di Salah Satu Fakultas dan Program


Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Vokasi Rumpun Sosial Humaniora
Mellitus dengan Munculnya Komplikasi Universitas Indonesia. Skripsi. Fakultas
di Puskesmas Pesantren II Kota Kediri. Ilmu Keperawatan-Universitas
Jurnal Nomor 25 Volume 01. Fakultas Indonesia, Depok.
Ilmu Keperawatan-Universitas
Nusantara,Kediri.
Riyadi, H. 2006. Materi Pokok Gizi dan
Kesehatan Keluarga. Jakarta.Universitas
Terbuka.
Satria. 2008. Media Pendidikan Pengertian
Pengembangan dan Pemanfaatannya.
Jakarta:PT Raja Grafindo.
Slayton, L. 2013. The Little Book of Thin
.Newyork:Perigee Books.
Smeltzer, Suzanna, Bare, Brenda. 2002. Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddart (Ed
8,Vol.1,2),Alih bahasa oleh Agung
Waluyo (dkk), Jakarta:EGC.
Sediaoetama. 2006. Ilmu Gizi Untuk Profesi
dan Mahasiswa Jilid I dan II. Dian
Rakyat. Jakarta.
Supariasa, Bakri & Fajar. 2011. Penilaian
Status Gizi. Jakarta : EGC.
WHO. 2010. Psysical Actifity. Guide In to
Preventif.
Yosephin. 2012. Hubungan Citra Tubuh
Terhadap Perilaku Diet Pada Mahasiswi

You might also like