2019 1 51 2019-09-03 07-29-35

You might also like

You are on page 1of 29
PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN FRSUDJar R'KOESMAY KABUPATEN|TUBAN] PANDUAN ASUHAN GIZI RSUD dr.R. KOESMA KABUPATEN TUBAN PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN Cer eC RA De nea Pen Once OO MEC URS Rr Merrit) E-mail: rsudkoesma@tubankab.go.id PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER R. KOESMA «J Dr. Wahidin Sudirohusodo No.800 Telp. (0356) 321010, 325696, TUBAN-62315 PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN NOMOR 183 TAHUN 2018 TENTANG PANDUAN ASUHAN GIZI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA. KABUPATEN TUBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH di. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan gizi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuan, maka diperlukan Panduan Asuhan Gizi yang bermutu tinggi; b. bahwa agar pelayanan Instalasi Gizi dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya keputusan Direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan Asuhan Gizi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban; c. bahwa berdasar pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan hurufb diatas perlu ditetapkan Panduan Asuhan Gizi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban dalam suatu Keputusan Direktur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang 10. 11. 12. Kesehatan; Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2014 tentang ‘Tenaga Kesehatan; Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 78 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/ SK/IV/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws); Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/ Menkes/ SK/IN/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tuban, sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 13 Tahun 2012; Peraturan Bupati Tuban Nomor 37 Tahun 2011 tentang Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban; Peraturan Bupati Tuban Nomor 16 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Koesma Kabupaten Tuban, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bupati Tuban Nomor 19 Tahun 2014; Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban Nomor 03 Tahun 2014 Menetapkan oe tentang Pelayanan Gizi; 13. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban Nomor 188.4/88/ KPTS/414.109/2014 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban; MEMUTUSKAN PERATURAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN ASUHAN GIZI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R KOBSMA KABUPATEN TUBAN Pasal 1 Pemberlakuan Panduan Asuhan Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban. Pasal 2 Panduan Asuhan Gizi Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan ini. Pasal 3 Panduan Asuhan Gizi sebagaimana dimaksud dalam diktum Kedua akan dievaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada. Pasal 4 Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Panduan Asuhan Gizi Rumah sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan. Pasal 5 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Tuban Pada tanggal3! Desember 2018 DIREKTUR RSUD dr. R KOESMA RRBEPATEN TUBAN KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Panduan Asuhan Gizi dapat diselesaikan. Panduan ini disusun dengan tujuan untuk memberikan acuan dalam memberikan asuhan gizi di rumah sakit yang berdaya guna dan berhasil guna sehingga dapat meningkatkan pelayanan di rumah sakit. Secara khusus, panduan ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan pelayanan asuhan gizi di rumah sakit. Panduan Asuhan Gizi secara garis besar berisi tentang panduan mengenai kegiatan asuhan gizi di rumah sakit. Namun disadari panduan ini masih jauh dari sempurna. Saran masukan dan perbaikan sangat kami harapkan untuk penyempurnaan pada masa-masa mendatang Tuban, Desember 2018 Penyusun DAFTAR ISI Peraturan Direktur Asuhan Gizi Kata Pengantar Daftar Isi 1. AS op op Proses Asuhan Gizi di RSUD dr R Koesma Tuban Ruang Lingkup Batasan Operasional Skrining Gizi Asesmen Gizi Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan Evaluasi Daftar Pustaka Em oawosees 20 22 LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN NOMOR 453 TAHUN 2018 ‘TENTANG PANDUAN ASUHAN GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA KABUPATEN TUBAN PROSES ASUHAN GIZI DI RSUD dr. R. KOESMA TUBAN RUANG LINGKUP. Sktining Gizi Asesmen (pengkajian) Gizi Diagnosa Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan Evaluasi BATASAN OPERASIONAL 1. Asuhan Gizi adalah serangkaian kegiatan yang terstruktur yang memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi don penyediaan asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. adalah serangkaian kegiatan yang terstruktur yang memungkinkan untuk idenfifikasi kebutuhan gizi dan Penyediaan asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. . Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah pendekatan sistematik dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, melaiui serangkaian aklivitas yang terorganisir meliputi identifikasi_kebutuhan gizi sampai pemberian pelayanan untuk memenuhi kebutuhan giz . Skrining Gizi adalah proses identifikasi untuk melihat apakah pasienberisiko mainuitisi atau tidak dengan tujuan untuk merencanakan terapi gizi yang sesuai. |. Asesmen Gizi adalah —_kegiatan_ mengumpulkan, _mengintegrasikan dan Menganalisis data untuk idenfifikasi masalah gizi yang terkait dengan aspek asupan zat gizi dan makanan, aspek klinisclan aspek perilaku- lingkungan serta penyebatonya. . Diagnosa Gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang aktual, dan/atau berisiko menyebabkan masalah gizi. ._ Intervensi Gizi adalah serangkaian aktfitas spesifk dan berkaitan dengan penggunaan bahan untuk menanggulangi masalah giz, terkait perilaku, kondisi ingkungan, atau status kesehatan individu/kelompok. . Monitoring Gizi adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien sesuai masalah yang ada. . Evaluasi Gizi ‘Adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau merubah sesuatu atas dasar hasil monitoring gizi SKRINING GIZI Data skrining gizi merupakan bagian dari formulir Pengkajian Awal Keperawatan. Kegiatan skrining gizi pada pasien rawat inap dilakukan oleh perawat 1x24 jam sejak pasien masuk. ‘SKRINING GIZI PASIEN DEWASA Menggunakan Malnutrition Screening Tool (MST) dengan kriteria : * <2: Tidak Berisiko Mainutrisi * 22: Berisike Malnutisi Hasil skrining gizi akan dibaca oleh dietisien (ahii gizi) pada saat kunjungan @wal pasien baru. Selanjutnya dietisien (ahi giz) akan Melakukan osesmen giai pada pasien berisiko malnutris. Skrining khusus untuk pasien tertentu Menggunakan perangkat lain seperti Subjective Global Assessment (SGA) dan Mini Nutrition Assessment (MNA). SGA dilakukan pada : Pasien dengan skor MST 22 Pasien pra bedah gastrointestinal (walaupun skor MST<2) Pasien intensif (walaupun skor MST<2) 4, Pasien rawat inap dengan kasus digestif (walaupun skor MST<2) PPro MNA dilakukan pada : * Pasien dengan usia 2.60 tahun eae L Siting Awa ae — = wes SSS ne | eae Hasil skrining gizi juga dapat digunokan oleh dokter di rawat jalan sebagai 3 bahan pertimbangan untuk merujuk pasien ke ahi gizi jika pasien berisiko mainutris, sudah malnutrisi dan konaisi khusus (Diabetes Melitus, Hipertensi, Penyakit Ginjal all). SKRINING GIZI PASIEN ANAK Menggunakan Strong Kids, dengan kriteia +0 iko Rendah + 13. :Risiko Sedang + 45° :Risiko Tinggi Semua pasien anak dianggap berisiko, berapa pun skomya, akan dilakukan money oleh ahii giz Pasion Bary Skrining Awal Sheeran Risiko Sedang CPP Sowa. CFI a ows, CFT ow mono erspon pone & perio 8 top 3 dan ovoto ko mont aspen temontet cp Tht sop Str evauer exupensetop Bra'sade mam ithe ga natavaons ‘crows aiming ‘8 timings ‘SKRINING GIZI PASIEN OBSTETRI - GINEKOLOGI Skrining gizi pada pasien dengan masalah obstetri, berbeda dari pasien dengan masalah ginekologi Pasien OBSTETRI © <1 :Tidak Berisiko Malnutrsi e 21 : Berisiko Malnutrisi Pasien GINEKOLOG! © <2: Tidak Berisiko Malnutrsi © 22: Berisiko Malnutrsi --Pasien Bary: ‘CPPT eb awal montor axupan ‘Gan evavan sto ga totem 7 Fat blo peson mash drawat (CPP cl owcs, pasa 88 ‘monte’ pars evobes (ko oi sesval ond! pt / ASESMEN GIZI ‘A. ANTROPOMETRI 1. Rumus Berat Badan Ideal pada anak > 0-1 bulan = =n+4 (n=usia dalam bulan} 2 > 1-6tahun = =2n+8 > 7-12tahun = = Zn 2 » =>12 tahun = (TB-100)-10%(TB-100) » Apabila TB pasien wanita < 150 cm, dan > Apabila TB pasien pria <160, maka: BBI = TB - 100 2. Rumus perhitungan IMT Indeks Massa Tubuh) IMT = Berat Badan (ka) {Tinggi Badan (m)}? KATEGORI IMT Kons |Rekurangan B8 fingkafberat_—_|<17.0 [kekurangan BB tingkat ringan _|17,0- 180 _| Nomal 185-25 | Kelebihan 88 fingkal ringan 250-270 _Gemuk [xelebinan BB fingkat Berat >27.0 3. Berat Badan Koreksi /Kering BB Koreksi = BB Aktual - Koreksi Oedema/Ascites STINGKATAN | OEDEMA _ ASCITES | Ringal | | Bengkak pada tungkai - 1 kg atau 10% -2.2kg | kaki atau tangan Sedang | Bengkak pada wajah, -5kg atau 20% -6kg | tangan atau kaki | Berat | Bengkak pada wajah, 14 kg atau 30% -10kg [tangan dan kaki _ a 4, Rumus Estimasi Tinggi badan Berdasarkan Tinggi Lutut > Laktlaki (cm) = 64,19 +[2,02 xIL (cm)]-0.04 x U (th)] {sumber:chumiae | equation} > Perempuan (cm) =84,88 + [1,83 x TL (cm}]- [0.24 x U (th)] (sumber:chumiae | equation) 5. Pengukuran Lingkar Lengan Atas > Persentile = LILA actual x100% ULA persentile > Klasifikasi © Gizibaik 285% * Gidkurang —:70-85% © Gid buruk 70% PERSENTIL LILA Perseniil 50% Perseniil 50% Perseniil 50% mer Fraki | Wanita] Y™" [aki | Wanita] YY Saki | Wanita [19 [159 [15.6 [10109 |21,0/210 119-249 [308 [265 229 1162 [16 [1-19 [223/224 | 25349 131.9 [27.7 339 [167 [167 [12129 |232| 23,7 [35449 [32.6 [29.0 17.1 [169 [1313.9 [24,7 [252 | 45-549 | 32,6 [29.9 17.5 17.3 14-149 [253/252 | 55-649 | 31.7 | 30.3 669 [17.9 [17.6 | 15159 [26,4254 | 65-749 [307 |299 775 [187 |183 [16169 [27.8 | 258 889 19.0 119.5 | 17-179 [285] 264 9-99 [20,0 | 200 | 18-189 | 29,7 | 258 6. Lingkar Pinggang Risk off Obesity-Associated metabolic Complication Increased | Substantially increased Men 294 em 22cm Women a0. cm 388. cm Rasio Lingkar Pinggang-pinggul Rasio ecient Lingkar Pinggang/Lingkar pinggul Perempuan - 077 i Lakt-laki 9 _Cut of Point Rasio Lpi/lpa Penyakit Deger: Jenis Kelamin Increase Risk of Desease ] |___Increase Risk of Desease__| Perempuan. 085 Laki-laki >1.0 B. BIOKIMIA PEMERIKSAAN ay SATUAN | NORMAL HEMATOLOGI [Laju Endap Darah mmyjam Leo 020 mmyjam (Darah lengkap Ib [Lekosit mms | [Trombosit fmm [Hematokrit % — | NILAL | | PEMERIKSAAN. NORMAL SATUAN KIMIA KLINIK BSN (Puasa) <120 mg/dl) 2uPP. <140. mg/di___| GDA <140 ‘mg/dl 1160 TIGOi <120 mg/dl TIGOW <140 mg/dl TIGO ti TIGOIV BUN mg/d ‘Creatinin Serum — mg/dl Uric Acid mg/dl Bilirubin Direct mg/dl Biirubin Indirect mg/dl] Bilirubin Total ma/di__| SGOT ‘mg/l | ‘SGPT mg/d! | Total Protein U/L Albumin ‘g/d Globulin g/dl Trigliserida mg/dl Total cholesterol mg/dl HDL cholesterol mg/d “LDL cholesterol 7 “| mg/ai Ratio cholesterol % [K/Na/ct Kalium mmol | Natrium: mmol/t | Chloride mmol/l | NILAT | __PEMERIKSAAN NORMAL SATAN URINE LENGKAP - | Nite : Negatit mg/dl Negatif mg/dl Normal mg/d Negatif | _mg/al__| Nor [Bilirubin | Negatit ‘Sedimen Fry a) pip neaait anaemia pipe _Negatif | pip negatit | pip 8 ei pipeeees| pip lp. uf i CC. CLINIS 1._Pemeriksaan fisik-Klinis TT MACAM NILAI NORMAL 1 PEMERIKSAAN Tekanan darah Sistole = 5120 mmHg Diastote :< 80 mmHg Nadi 40-100 kali/menit Respirasl 20 = 30 kall/menit ‘Suhu 36-37°C - 2. _Klasifikas! tekanan Darah Menurut WHO Sistol Diastot KATEGORI teem) _|_immtig) Normai <130 <85 Normal Tinggi 130-139_[ 85-89 IPERTENS! Ringan (Tingkat I) 140-159 [90-99 Sedang (Tingkat 2) 160-179 | 100-109 Berat_(Tingkat 3) 2180 210 D. DIETARY 1. Tingkat Asupan Gizi Tingkat asupan gizi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Asupan Zat Gizi x 100% Kebutuhan Zat Gia STANDART (%) ASUPAN MENURUT SUPARIASA, 2001 . Cara Menghitung Energi pada ASI TABEL KOMPOSISI ASI per 100 mi Baik 100% AKG Sedang “80-90% AKG Kurang Detisit Tot Wake sompalé | Hare sompal iV [>Hi FeT1 5 Cakup [Rerang | Guop | Korang | Come | karan | ___| sun” | euon” | pucr | eucn® [Suen | Bun fremgy bag [58 bsp prote [La7 [20 bay Nee] 185 13 29 414 | 41 (kn [sia Ts04 [596 Ts55 72 563] ‘Cara Menghitung Kalori ASI Bayi mampu menghisap ASI sebesar 30cc/15 menit Bila dalam sehati bayi cukup bulan lebih dari 11 hari menghisap AS! 12 kali, dan masing-masing selama 15 menit, maka: 30 ce x 12 kall =360 ce ASI yang dihisap Jadi = (360¢¢/100) x 69 (pada tabel) =248,4 kalori 10 DIAGNOSA GIZI PENGERTIAN : Diagnosa Gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan member nama mosalah gizi yang aktual, dan atau berisiko menyebabkan masalah gizi yang merupakan tanggungjawab dietisien untuk menanganinya secara mandi, PROBLEM disebabkan oleh ETIOLOG! difndai dengan SIGN/SYMTOMPS. terdiri dari 3 (tiga) domai Diagnosa Gi Ly 1. Domain Intake (NI), merupakan kelompok permasalahan gid yang berhubungan dengan intake/ asupdn gizi pasien.. 2. Domain Klinis (NC), merupakan kelbmpok permasalahan gizi yang berhubungan dengan keadaan fisk-klinis, kondisi medis, dan hasit- hasil pemerksaan penunjang 3. Domain Perilaku (NB), merupakan kilompok permasalahan gizi yang berhubungan dengan kebiasaan hidup, perilaku, kepercayaan, lingkungan, dan pengetahuan gizi pasien DIAGNOSA GIZI YANG SERING MUNCUL di RSUD. dr. R. KOESMA TUBAN DOMAIN INTAKE (NI) ee PROBLEM ETIOLOGI SIGN/SY | INTERV | 7 MPTOMS | ENS! Ni-21 [infake/ |e Anorelsio/penurunan | Recall 24 | Menin | Asupan | nafsu makan jam <| gkatka ‘ral fidak | © Mual dan munich 7% [n| adetuat | 0 Puosa persiopon ‘supa pemeriksaan lau nol | operasi | | © Pusing, lemas | 0 Sesak napos © Peningkatan kebutuhan ‘energi (Pos! op} Kurang — pengetahuan | tentang kecukupan dan | kebutuhan tubuh NUIT] Peningka | © Terjadt infeksi Hasi__| Memb fon * Peningkatan suhu tubuh | laborat ( | erikan energi | leukost | makan ekspendit | tinggi, | an TKTP ur dota n Kinis ] suhu | et fubuh | Ni.5.4 | Penuruna | » Penyakil kronis (CKD, Has lab, | Memb n DM. HT, SH, CHF dll) klinisfisik, | erikan | kebutuha riwayat | diet noi oi sesuai spesifk kebutu han NTS. | Peningka |*Penyakit Kronis (CKD, | Has lab, | Memb | ton OM, HT, SH, CHF, al kins sik, | erkan | kebutuha fiwayet | diet | nga oid sesuai spesifk kebulu = han’ DOMAIN KLINIS (NC) KOD | PROBLEM ETIOLOGI ‘SIGN/SY | INTERVENSI | e | OMS NC” | Kesuitan [+ Tumor esophagus | Tersedak, | Memberika 1.1 | meneion | « Stroke atau rasa nyeri | n diet gangguensarat | kefika | lunak, cair + Tonsil menelan_| melalui oral maupun NGT NC. | Perubahan [+ Gangavan Has lab | Memberika 22. | nitai metabolisme GDA.TG, | ndiet laboraioriu | karisohidrat, Bun sesvai m lemak. protein. | Creatinin | kebutuhan | vitamin, mineral | (Idk normal) NC. | B8kurang | Asupan energi | IMT<185 | Membanto 3 kurang kg/m? | meningkat + Kebutuhan kan BB meningkat * Pola makan salah * Kurang pengetahuan | fentang makanan = seimbang | NC | Berat = Asupon energi | IMT225 | Membantu 33 | Badan beriebin kg/m? | menurunka Lebih © Aktivitas fs nBB (Overweig | kurang hidon | « Peningkatan stress Obesitas) | psikologi | + Pola makan salah + Kurang pengetahuan tentang makanon seimbang 12 DOMAIN PERILAKU (NB) KODE | PROBLEM ETIOLOGI ‘SIGN/SYM | INTERVENS PIOMS 1 NB | Pola * Kondis Makan | Pemberia 1.5 | makan | lingkungon pasien | tidak n edukasi salah yang tidak teratur | dan mendukung konseling (lergantung oii ‘orang lain, tidak edu, cil) Tidak suka makan | Jarang sayurdan buch — | makan ‘* Ketidaksiapan | sayur dan mengubah buah periaku NB | Kebiasaa | Kurangnya Suka Pemberia 1.2 |nmakan | pengetahuan — | makanan | n edukas! yang tentang makanan | yang dan salah digoreng, | konseling bersantan | gi jierohan, geil tinggi kalori, kurang putin B INTERVENS! GIZI PENGERTIAN Intervensi Gizi adalah serangkaian aktifitas fisik dan berkaitan dengan Penggunaan bahan baku untuk menanggulang! masulah gizl, terkalt perilaku, kondisi lingkungan, atau status kesahatan individu/kelompok. Intervensi berupa: 1. Moditikasi diet 2. Edukasi dan konseling 3. Kolaborasi dengan protesi kesehatan lain A. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi 1. Kebutuhan Energi ._Kebutuhan Energi Anak Memes! “Laki-le 110-120 110-120 100 100 90 70 80-90 60-80" 50-70 40 - 55 40-5040 b._Kebutuhan Zat Gizi pada Gizi Buruk Foren ee Stabllisast Rehabilttasi (hari 1-2) (hari3-7) (minggu 2-8) ere) ‘80-100 100-150 150-220 Kkal/kgBB/hr Kkal/kgBb/hr_Kkal/kgBb/hr cil 1-15 2-3 150-220 gr/kgBB/hr = gr/kgBB/hr_—gt/kgBB/hr feeireim 130 mi/kgBB/hr 150 150 - 200 ‘Atau mi/kgBB/hr—mi/kgBB/hr 100 mi/kgBB/hr Bila ada edema berat ¢. Keburtuhan Gizi pada Dewasa - Apabila status pasien giz normal, gunakan BBA (Berat Badan Actual). Apabila status gizi pasien kurang atau lebih, gunakan BB! (Berat Badan Ideal). Rumus harris Benedict 4 «TEE =BEEX FAX FS + BEE = 66 + (13,588) + (STB) - (6,8U) ‘+ BEE = 655 + (9,688) + (1,71B) - (4,7U) Keterangan: BEE = Basal Energy Expenditure TEE =Total Energy Expenditure FA = Faktor Aktivitas FS = Faktor Stress Faktor Aktivitas (FA) Istirahat_ dl fempat tidur/pasien rawat inap di rumah sakit Tidak terlkat = di._— tempat 13 tidur/pasien rawat jalan/yang hanya knsultasi_ Faktor Stress (FS) Tidak ado stress, pe dalam keadaan gizi bait Stress ringan: peradangan saluran cerna, kanker, 1,4 bedah elektif, trauma kerangka moderat dan infeksi. ‘Stress sedang: sepsis, bedah tulang, luka Bakar, 1 frauma ketangka mayor, dan penyakit hati. Stress berat: trauma multiple, sepsis dan bedah = 1,6 multisystem serta HIV AIDS + komplikasi. Sress berat: luka kepala berat, sindroma 1,7 penyakit pernafasan akut, luka bakar dan sepsis. Luka bakar sangat berat. 2. Kebutuhan Protein - _Kebutuhan protein normal adalah 10 ~ 15% dari kebutuhan energy total, atau 0,8- 1,0 gr/kg8B pada orang dewasa. Kebutuhan Protein Berdasarkan Usia anak ‘Sumber: Penuniun Diet Anak 2009 | KEBUTUHAN PROTEIN KONDISI SAKIT TINGKAT STRES Stress ringan 1-12 eT cei Pembedahan elektit Infeksi local [Bemamdefajairendan Stress sedan 1,5-1,75 ‘Kesémbuhan pasca bedah yang lambat Pankreatitis ‘Transplantas| sumsum tulan so 2 os Sakit kts Pembedahan dengan mainutrst [Prabedah Infeksi suas Ensefalopati Peningkatan i Hepatitis ___pasien sampai 1,0-1.5 3. Kebutuhan Lemak 4. Kebutuhan lemak diperkirakan 10% - 25% total energy. Dalam keadaan tertentu pada pasien penyakit paru obstruktif menahun (PPOM), lemak bisa diberikan dalam jumiah yang lebih tinggi yaitu 30% = 40% dari total energy. Untuk menggantikan sebagian peran karbihidrat sebagal sumber energy utama. Kebutuhan Karbohidrat Kebutuhan karbohidrat normal adalah 60% - 75% dari kebutuhn energy fotal. Atau sisa energy setelah dikurangi energy yang berasal dari protein dan lemak. B. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi untuk Luka Bakar/Combustio Energy (Rumus Cureri) Dewasa = (25 kkal x BBI) + (40 kkal x % lvas Iuka bakar) 16 Protein (Rumus Davies & Lilijedahl) Dewasa = (1 gr/kgBB) + (3 gr x % vas luka bakar) Anak = (kebutuhan protein/umur x BB!) + (3 gr x % luas luka bakar) C. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi pada Kegawatan Bedah Energy = 25 kkal/kgBB Protein = 1,2-1,5 gt/kgBB - lemak — = 15-30% total energi Karbohidrat = sisa dari perhitunagn total energy D. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi pada Diabetes Mellitus RBW = BBA X 100% TB-100 - Bila <90 = Kurus, maka 40 kal/kgBB = Bila 90*100 = Normal, maka 30 kal/kgBB - Bila 110-120 = Over Weight, maka 20 kal/kgBB - Bila>120 = Obesitas, maka 10 kal/kgBB Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi pada Pasien GGK/CKD Kkal/kgBBI/hr ; [Protein 0,6-0,75 12 1213 1 /kgBBA/br temaie% 20-25% totalenergi Pasi nderung mempunyal resiko_terhadap cardiovascular, lebih pening memih PUFA dan MUFA Kolesterol 250-300 mg/hr |P(mg/hr)Tergantung dari has 800-1000 800-1000 ___anaiisa elektroiit (lab) eairan Tidak terbatas bila” (500-1000) + 1500-2000 | L_____produksi urin normal _produksi urine _(monitoring) | Klasifikasi Gagal Ginjal Menurut Kreatinin Kliren ngsiensi ginjal _Gagal ginjal pada pemeriksaan fungsi ginjal, dengan rumus: v7 KK = (140 - U) BB . KS x72 Ketrangan: * KK: Kliren Kreatinin dalam mi/mnt. imur dalam th. BB: Berat Badan dalam kg. KS: Kreatinin serum dalam mg. F. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi pada Pasien Sirosis Hepatis Kebutuhan Zat Gizi pada Chirosis Hepatis Komplikasi = Inadekuat intake 350 15, |= Matnutrition 35-40 15, |= Encephalopathy Hi 2535" Difurunkan 0,5 Diutamakan BCAA [= Encephalopathy liv 25-35 0.51.2 | Divtamakan BCAA KOMPOSISI ZAT GIZI PADA CVA/KV DAN TETP. eer ENERG! ~ 12% 20% 20% 20% 60% 3 aT ot i 399289 65 333 75 378 85. a) 95 105 15 125 135 493145 See 733 561 185733495 KOMPOSISI ZAT GIZI PADACKD KONSERVATIF DAN HAEMODIALISA Sorc VCR PROT LEMAK KH PROT LEMAK _KH 0.6 25% SISA 1.225% SISA 14002438931 1435 24.6 399 244 «49.2 ——<39-9 219-9 1470 252 40.8 250 50.4 408 295.2 18 Evan cl ENERGI 28 a8 418 230.6 | A ADB 428 2360 27 43.8 43.8 241.3 46 180-276 447A SD AAT «HBT 47 1645 28.2 45.7 280 56.4 457 __ 252.0 1680 288 46.7 286 57.6 46.7 «257.4 [49 115 294 476 292588 47.6 2628 [Eso 1750. 30 486 296 BSB [Ps 1785 30.6 49.6 304 61.2 «49.6 «973.5 2 1820 U2 806 310 624-506 2789 53 1855 318 51.5316 636 ‘51.5 284.2 A 1890" 324525 32 MB SS EF 55 1925 So IRE S25 Mi 2 a G6 ETS. EE 294.9 56 1960. 336 844 34D SAA BOOS. ST 1995 342 554340 67.4 554 3057 3B 2030 348 564 346 69.6564 SIN 59 3065 354 574 352 708 S74 316.4 © 2100. ee a ee KOMPOSISI ZAT GIZI PADACKD KONSERVATIF DAN HAEMODIALISA SISA 1.2. il 2135 366593 364. 78s 62 2170 37.2 603 370 74.4 603 3 2205 378 613 376 756 613 337.8 (ea 2240 384622382768 62.2 343.2 ae 9632 388—7BSC DSBS 66 2310 39.6 64.2394 79:2 64.2 353.9 ar 23h 402651399804 65.1 3593 682380 40.8 66.1 405 81.6 66.1 364.7 aS a4 671 828 2450 42 68.1 68.1 aa 48 768 80 2800 48 778 4779 ~STTB 19 Ca MONITORING DAN EVALUASI MONITORING adalah kegiatan yang akan terus-menerus dilakukan untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien sesuai masalah yang ada. EVALUASIadalah_ kegiatan yang = dilakukan untuk memperbaiki atau merubah sesuatu atas dasar hasil monitoring. TUJUAN MONITORING dan EVALUAS! GiZladalah untuk mengetahui tingkat kemajuan pasien dan apakah tujuan atau hasil yang diharapkan telah tercapai.Hasil asuhan gizi seharusnya menunjukkan adanya perubahan perilaku dan atau status gizi yang lebih baik. a Monitoring dan Evaluasi Monitor perkembangan a. Cek perkembangan dan kepatuhan pasien/ kiien terhadap intervensi gi: b. Tentukan apakah intervensi yang dilaksanakan / dimplementasikan sesuai dengan preskripsi gizi yang telah ditetapkan, c. Berikan bukti/fakta bahwa intervensi gizi telah atau belum dirubah perilaku tay status gizi pasien/klien. d. Identifkasi hasil asuhan gizi yang positif maupun negative. e. Kumpulkan informasi yang menyebabkan tujuan asuhan tidak tercapal. t Kesimpulan harus didukung dengan data/fakta. Apa Saja Yang Dimonitoring ? ‘Yang dimonitoring adalah : peere APA 1 DATA ANTROPOMEIRI DATA BIOKIMIA DATA KLINIK/FISIK DATA DIET/ASUHAN HASIL TERAPI EDUKASI YANG HARUS DI EVALUASI 7 PEMBERIAN DIET, APAKAH PERLU ADA PERUBAHAN @ 20 2. PEMBERIAN EDUKASI, APARAH PERLU TAMBAHAN EDUKASI ATAU MOTIVASI® Kesimpulan Hasil Monitoring Contoh hasil monitoring antara Jain 1. Aspek gil: perubahan pengetahvan, perilaku, makanan dan asupan zat oid. 2. Aspek status klinis dan kesehatan : perubahan nilai laboratorium, berat badan, tekanan darah, factor risiko, tanda dan gejala, status klinis, infeksi, kompiikasi, morbiditas dan mortalitas. 3. Aspek pasien :perubahan kapasitas fungsional, kemandirian merawat sendii. 4, Aspek pelayanan kesehatan : lama hari rawat, Bentuk Monev di Catatan Perkembangan Pasien Terpadu (CPPT) 1. $ (SUBJECTIVE) Keluhan dan kondisi pasien : + Pasien merasa nyerl, sesak * Tidak suka buah, tidak suka daging + Alergi makanan + Pasien makan tiga kali sehari + Asupan makan pasien menurun « Riwayat penyakit yang pemah diderita 2. © (OBJECTIVE) + Hasil pengukuran antropometi (8B, TB, IMT) * Hasil pemeriksaan biokimia (Hb, albumin, gula darah, BUN. kreatinin all) + Hasil pemeriksaan klinis ( tekanan darah, nadi, suhu, RR) 3. A (ASSESMENT) Diagnosa giz, contoh NI2.1 Asupan oral tidak adekuat disebabkan karena mual, muntah ditandai dengan energi recall kurang dari kebutuhan. 4, P (PLAN) * Rencana terapi diet (contoh : diet RG) + Kebutuhan giz (contoh : Energi 1700, protein 50 ar, lemak 40 gr, karbo 260 at} a DAFTAR PUSTAKA Askandar Tjokroprawiro, Hidup Sehat dan Bahagia bersama Diabetes ‘Mellitus, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008. Depkes RI. 1990. Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas, Jakarta Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Pedoman Pelayanan Rumah Sakit (PGRS), Kementerian Kesehatan Rl, 2013. Rosnélly dkk, Buku Praktis Diagnosa Gizi dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar, Instalasi Gizi RSU DR. Saiful Anwar Malang, 2009. Standart Akreditasi Rumah Sakit, Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2011. Sunita Almatsier, Penuntun Diet Edis! Terbaru, Instalasi Gizi Perjan RS Dr Ciptomagukusumo, 2004. Waspadji Sarwono, Pengkajian Status Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003. 2

You might also like