You are on page 1of 25
Febiola / 125170267 Laura Millenia / 125170310 Thalia Pricilla / 125170311 Syarat —Syarat Pelaporan Pengertian Persyaratan Pelaporan melaporkan informasi kepada orang lain tentang siapa (apa) kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita, bagaimana keadaan dari orang dan benda untuk mana kita bertanggungjawab, dan seterusnya Inti dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengkonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan untuk berperilaku sebagai mana yang diinginkan oleh para pelapor. MANDATORY Perusahaan yang Go Public diharuskan untuk — melaporkan secara ekstensif kepada Bapepam dan masyarakat mengenai status keuangan dan operasinya; ada sanksi yang dikenakan atas ketidakpatuhan. Informasi_ yang dilaporkan adalah bagian penting dari proses pengelolaan dan pengendalian organisasi. VOLUNTARY Iklan adalah contoh informasi yang “dilaporkan’ —secara sukarela untuk mempengaruhi orang = (penerima) ~—_untuk membeli produk tersebut. Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengelolaan dan pengendaiian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditur, dan pemilk tidak dapat mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana, atau apakah tindakan korektif diperlukan. Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beranekaragam orang dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa Dalam organisasi biasanya manajer memiliki hak untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek manapun dari kinerja pekerjaan mereka. Setiap orang yang terlibat dalam perancangan atau Penggunaan sistem informasi perlu memahami dampak yang mungkin dari persyaratan pelaporan terhadap Pengirim informasi, serta bagaimana memprediksikan dan mengidentifikasikan dampak semacam itu. Bagaimana Persyaratan Pelaporan Mempengaruhi Perilaku GG Manajer dan badan regulasi menggunakan_persyaratan pelaporan baik untuk mengenakan tuntutan kepada orang lain guna membuat mereka berperilaku dengan cara tertentu dan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi perilaku dan kinerja. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara. Bentuk lain dari pengukuran yang digunakan dalam organisasi seperti audit dan pengamatan langsung juga memiliki banyak dampak yang sama terhadap persyaratan pelaporan, selain dampak spesifiknya sendiri. Terdapat dua pendapat dari para psikolog terhadap perilaku pelapor/pembuat laporan serta penerima laporan, yaitu: ‘1. Para psikolog mengakui bahwa perilaku orang lain tidak dapat dipaksakan sesuai dengan keinginan seseorang atau kelompok. 2. Psikolog eksperimental bersama manajer dan badan regulasi berpendapat sesuai riset mereka bahwa secara aktif mereka mencoba untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar berjalan sesuai keinginan mereka. Persyaratan pelaporan mengharuskan si pelapor untuk menyusun dan menyajikan laporan berupa informasi-informasi hasil kinerja yang sebenamya terjadi dalam perusahaan /organisasi. Terdapat pula kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh pembuat laporan dalam membuat serta menyajikan pelaporan, yaitu: 1. Kesalahan yang disengaja Dalam hal ini, laporan yang disusun oleh pembuat laporan terdapat kebohongan dan dilakukan dengan sengaja untuk memenuhi kepentingan pribadi dan atau golongan. 2. Kesalahan yang tidak disengaja Terdapatnya kesalahan akibat kurang akurainya input informasi dan ketidakhati-hatian pelapor dalam melaporkannya. Hal ini dikarenakan system informasi perusahaan yang tidak memadai. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka dibutuhkan fungsi audit pelaporan keuangan dari akuntan publik independen yang bersertifikasi, dari audit internal oleh staf yang bertanggung jawab pada top manager untuk mengecek para bawahan di tempat, dan kunjungan sosial dari para penyandang dana dari badan layanan sosial. Antisipasi Penggunaan Informasi Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri bersama sama dengan informasi ( lainnya untuk —mengantisipasi__ bagaimana penerima bereaksi terhadap informasi yang dilaporkan. Dalam konteks manajemen pengirim seringkali dianggap bertanggung jawab untuk mengendalikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yang tidak dapat dikendalikan oleh si pengirim. Prediksi si pengirim mengenai penggunaan si pemakai Seringkali_ timbul keraguan dalam diri pelapor untuk menentukan bagaimana penerima menggunakan informasi dari laporannya. Biasanya penerima jarang sekali mengemukakan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut. Hal ini menyebabkan pelapor kesulitan untuk memprediksi kapan dan bagaimana_ laporan tersebut akan digunakan oleh penerima. Jika terjadi hal seperti itu, maka prediksi pelapor akan didasarkan atas pengalaman sebelumnya. Kadang kala, bahkan ketika orang menyatakan dengan jelas mengenai bagaimana mereka berencana untuk mengunakan_ informasi yang dilaporkan, mereka secara aktualnya menggunakan informasi tersebut dengan cara yang mereka indikasikan atau janjikan tidak akan digunakan. Insentif atau sanksi Penerima menginginkan agar laporan yang dibuat oleh pelapor memuat segala sesuatu yang diinginkan oleh si penerima. Tetapi dalam beberapa kasus, pelapor sudah memprediksi respons penerima yang tidak senang atas laporan tersebut sehingga pelapor enggan untuk melaporkannya. Kekuasaan penerima dalam menindak pelapor yang bertindak tidak disiplin tersebut sangatlah — penting. Penerima paling tidak harus mendapatkan cukup kekuasaan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memaksakan suatu persyaratan pelaporan. Semakin besar kekuasaan penerima maka pelapor akan lebih berhati-hati dalam bertindak untuk memastikan bahwa informasi yang dilaporkan akan diterima oleh penerima. Penentuan waktu Dalam menentukan perubahan perilaku pengirim yang ditimbulkan oleh persyaratan pelaporan, faktor waktu sangatlah penting. Persyaratan pelaporan harus dikenakan sebelum pelapor bertindak, supaya pelapor dapat mengubah perilakunya. Jika tidak, maka perilaku pelapor pada masa lalu tidak dapat diubah. Tetapi dalam konteks manajemen, jikalau persyaratan baru dikenakan setelah perilaku pelapor terjadi, maka akan ada laporan susulan yang harus dibuat berikutnya. Karena data biasanya tidak dikumpulkan_ kecuali seseorang bermaksud menggunakan, maka persyaratan pelaporan yang baru sering kali memerlukan data baru dikumpulkan, yang memeberikan peluang untuk mengubah perilaku sebelum pelaporan. Strategi respons iteratif Mengubah perilaku biasanya mahal biayanya. Orang dipengaruhi oleh banyak tuntunan, batasan, dan keinginan yang saling bersaing satu sama lain. Perubahan apapun dalam perilaku biasanya memengaruhi lebih dari satu dimensi ini dan tidak selalu ke arah yang diprediksakan atau diinginkan. Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah adalah untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku tersebut, dan menunggu respons dan penerima. Jika tidak ada respons, maka strategi tersebut dapat diteruskan. Umpan balik negatif dari penerima yang mengindikasikan bahwa perilaku yang dilaporkan tidak diinginkan, memperbaiki estimasi pengirim mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh penerima dan bagaimana ia akan merespons. Strategi respons iteratif Kemungkinan pelaporan mengubah perilakunya dalam menanggapi persyaratan pelaporan saja bergantung paling tidak sebagian pada : 1. Seberapa jelas apa yang diinginkan oleh penerima untuk terjadi. 2. Seberapa jelas untuk apa informasi yang dilaporkan tersebut akan digunakan oleh si penerima. 3. Penghargaan atau sanksi apa yang dapat diberikan oleh penerima kepada pengirim. 4. Penghargaan atau sanksi manakah yang mungkin digunakan oleh penerima. 5. Seberapa besar perubahan dalam perilaku pada suatu dimensi dapat mempengaruhi kinerja pada dimensi-dimensi penting lainnya. eo Pengarah perhatian Suatu persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pelapor mengubah perilakunya bahkan jika ia tidak mengharapkan penerima bereaksi terhadap informasi yang dilaporkan. Hal in mungkin karena informasi memiliki suatu cara untuk mengarahkan perhatian pada bidang-bidang yang berkaitan dengannya, yang dapat mengarah pada perubahan perilaku. Meskipun dampak mengarahkan perhatian mungkin kurang ampuh dan kurang rentan terhadap prediksi dibandingkan dengan dampak antisipasi, dampak tersebut dapat mempengaruhi perilaku dalam beberapa situasi. Dampak mengarahkan perhatian dianggap sebagai dampak pencatatan dan bukan dampak dari pelaporan informasi karena timbul dari kepentingan individu pelapor. Dampak tersebut terjadi sebagai respons terhadap persyaratan pelaporan yang datang dari luar. Dampak mengarahkan perhatian biasanya terjadi pada program-program manajemen waktudengan maksud menghasilkan perubahan perilaku Pengarah perhatian Suatu persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pelapor mengubah perilakunya bahkan jika ia tidak mengharapkan penerima bereaksi terhadap informasi yang dilaporkan. Hal in mungkin karena informasi memiliki suatu cara untuk mengarahkan perhatian pada bidang-bidang yang berkaitan dengannya, yang dapat mengarah pada perubahan perilaku. Meskipun dampak mengarahkan perhatian mungkin kurang ampuh dan kurang rentan terhadap prediksi dibandingkan dengan dampak antisipasi, dampak tersebut dapat mempengaruhi perilaku dalam beberapa situasi. Dampak mengarahkan perhatian dianggap sebagai dampak pencatatan dan bukan dampak dari pelaporan informasi karena timbul dari kepentingan individu pelapor. Dampak tersebut terjadi sebagai respons terhadap persyaratan pelaporan yang datang dari luar. Dampak mengarahkan perhatian biasanya terjadi pada program-program manajemen waktudengan maksud menghasilkan perubahan perilaku Dampak dani Persyaratan \ Pelaporan® / Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua di bidang seperti: co Akuntansi Keuangan Badan-badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan di Amerika Serikat telah mengakui dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan terhadap perilaku korporat. Pada awal tahun 1969 diusulkan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum dapat memengaruhi perilaku korporat. Beberapa prinsip akuntansi kemudian diterapkan setelah diperdebatkan terlebih dahulu mengenai dampak yang akan ditimbulkannya. Beberapa hal yang kontroversial dari pernyataan standar akuntansi tersebut merupakan contoh mengenai bagaimana_prinsip_—_akuntansi memengatuhi perilaku. Prinsip Akuntansi mempengaruhi perilaku — menghambat manajer mengambil tindakan operasi yang tidak diinginkan guna menciptakan ilusi kinerja. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua di bidang oS°RRittans! Perpalakan Hukum pajak harus dipatuhi walaupun rumit & sulit bagi pembayar pajak — untuk menurunkan peluang berbuat curang. Meski relatif belum dieksplorasi, akuntansi perpajakan sangat sensitif terhadappersyaratan pelaporan, bahkan segelintir orang meyakini pelanggaran hakkonstitusional dalam Ppandangan bahwa persyaratan pelaporan pajak rumit dansulit bagi pembayar pajak pada umumnya. Persyaratan pelaporan pun dkenakanpada karyawan demi terciptanya kepatuhan Ppembayar pajak terhadap hukummengenai perpajakan. Jarang pembayar pajak yang mencoba menghindar daripajak karena informasi pajaknya akan dilaporkan oleh orang lain kepada kaantorpajak. Selain itu, peluang untuk berbuat curang pun sangat kecil karena adanyasanksi dari kantor perpajakan atas segala kecurangan.Usah pada tahun 1985 untuk mengharuskan catatan yang rinci ataspengurangan beban bisnis mungkin adalah contoh yang paling baru dancontoversal mengenai dampak keperilakuan dari persyaratan pelaporan pajak.Telah dibantah bahwa orang-orang bisnis akan mengeluarkan lebih sedikit dandengan demikian mengklaim lebin sedikit pengurangan § dibandingkan denganpersyaratan pembukuan yang sekarang. Faktanya, cacatan yang lebih rinci tusendiri tidak perlu dilaporkan, tetapi pembayar pajak dan penyusun lapornapajak diharuskan untuk melaporkan bahwa cacatan semacam itu disimpan dantersedia untuk diperiksa. eo Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua di bidang seperti: o Akuntansi Sosial Jika bersifat Sukarela, tidak berdampak apapun terhadap persyaratan pelaporan. Isu sensitif; Polusi & Keamanan Produk. Masih barunya akuntansi sosial bagi publik mengakibatkan dampak persyaratan pelaporan yang dapat dikaji hanya sedikit’ Apalagi karena akuntansi sosial ekstem yang masih bersifat sukarela yang tidak berdampak pada persyaratan pelaporan. Sebagai contoh dampak akuntansi sosial terhadap persyaratan pelaporan ialah lahimya polusi terhadap lingkungan dan keamanan produk. Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua di bidang seperti: © Akuntansi Manajemen Manajemen suatu organisasi dapat memberlakukan persyaratan pelaporan intemal sesuai keinginannya. Pos-pos yang dilaporkan diantaranya bersifat keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Data atau informasi akuntansi manajemen jarang dipublikasikan pada pihak ekstem organisasi. Sulit pula untuk digeneralisasi Karena perbedaan dan keunikan sistem dari masing- masing organisasi. Menurut hasil riset bahwa kadang kala persyaratan pelaporan menghasilkan dampak yang dapat diamati terhadap perilaku pelapor dan kadang kala tidak. Keanekaragaman faktor-faktor yang dipertimbangkan menjadikannya sulit untuk memprediksi kapan dan apa dampak yang akan terjadi karenanya. Penilaian Dampak Terhadap Pengirim Informasi Dalam pengambilan keputusan deduktif: persyaratan pelaporan berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional guna membentuk perilaku manajer. * Teknik yang digunakan: «. Tanyakan kepada orang lain dengan latar belakang & perspektif yang berbeda untuk melakukan hal yang sama karena mereka mungkin melihat sesuatu dengan cara yang tidak pernah anda pikirkan. cara yang sederhana, mudah, & cepat untuk memprediksi dampak persyaratan pelaporan sebelum diterapkan. 2. Tanyakan kepada pelapor mengenai perilaku mereka dengan survei sayangnya respons ini tidak selalu mencerminkan § perilaku responden yang akurat. Cara untuk memastikan mengenai apakah persyaratan pelaporan mengubah perilaku pelaporan adalah dengan mengamati perilaku dengan dan tanpa persyaratan pelaporan (dilakukan dalam eksperimen Masalah dalam kondisi alamiah ialah banyak hal-hal lain yang mengalami perubahan bersama dengan persyaratan pelaporan yang menyulitkan untuk menentukan penyebab perilaku pelapor yang sedang diamati. Ketika post hoc analysis atas data sekunder digunakan, maka ukuran- ukuran perilaku yang diminati kemungkinan tidak akan tersedia. Post hoc analysis ialah analisis penggunaan data yang tersedia mengenai perilaku pelapor jika tidak tersedia pengendalian. Kesimpulan Sebagaimana dipahami bersama, masalah pokok dari proses akuntansi adalah implikas komunikasi informasi mengenai keuangan dan manajemen. Namun, bukan hanya pihak pelapor atau pengirim informasi saja yang memiliki harapan, pihak penerima informasi juga memiliki harapannya sendiri lewat perilaku yang diwujudkannya terhadap_informasi tersebut. Kedua belah pihak masing-masing memiliki perilaku yang berbeda terhadap informasi yang sama. Dengan demikian, untuk mencapai efektivitas komunikasi, pihak penerima informasi harus menyadari perilaku dari pihak pengirim informasi karena pihak pengirim informasi dapat bertindak disfungsional terhadap informasi yang signifikan. Oleh karena itu, bentuk laporan yang menjadi bagian dari rangkaian komunikasi perlu ditinjau mana kala membawa dampak negatif bagi proses komunikasi.

You might also like