Professional Documents
Culture Documents
Dapus
Dapus
Yulia Fitri, Nunung Sri Mulyani, Eva Fitrianingsih & Suryana E-ISSN : 2548-5741
doi: 10.30867/action.v3i2.113 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Nopember 2018 (3)2: 132-140
1,2,3
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Aceh, Jl. Soekarno Hatta, Kampus Terpadu Poltekkes Kemenkes RI
Aceh Lampeunerut, Aceh Besar. Email : nunungmulyani76@gmail.com
*
Penulis untuk korespondensi: nunungmulyani76@gmail.com
Pengolahan data dilakukan berdasarkan (PJK) sebesar 80% dan sebagian besar pasien
variabel dependen, yaitu tingkat kolesterol dibagi berjenis kelamin laki-laki dengan masing-
dalam kategori tinggi (>200 mg/dl) dan rendah masing persentase 71%. Sebagian besar pasien
(<200 mg/dl). Selanjutnya variabel independen, tidak memiliki riwayat genetik pada kelompok
yaitu variabel jenis kelamin terdiri dari laki-laki kasus (PJK) sebanyak 30 orang (67%) .
dan perempuan, variabel konsumsi kopi dibagi dua
yaitu Ya (jika mengkonsumsi koi) dan tidak (jika Tabel 1. Distribusi Karakteristik Sampel
tidak mengkonsumsi kopi), variabel genetik juga Penelitian
dua katagori yaitu Ya (jika mempunyai riwayat
kolesterol) dan tidak (riwayat tidak ditemui), Kasus Kontrol
Karakteristik
sedangkan variabel IMT diukur menggunakan n % n %
perhitungan rumus Body Mass Indeks (BMI) Umur (tahun)
dengan katagori pada laki-laki (lebih jika >25,0 41 – 59 9 20 23 51
dan normal jika < 25,0) sedangkan pada > 60 36 80 22 49
perempuan (lebih jika >23,8 dan normal jika Jenis Kelamin
<23,8). Laki-laki 32 71 28 62
Analisis data yang dilakukan secara bivariat Perempuan 13 29 17 38
yaitu menggunakan uji Chi-Square pada CI: 95%
melalui aplikasi komputer, untuk membuktikan Hasil penelitian (Tabel 2), menunjukan
hioptesis yang diajukan. bahwa secara statistik tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara genetik
dengan kadar kolesterol total pada pasien
HASIL DAN PEMBAHASAN rawat jalan penderita jantung koroner di
Tabel 1 menunjukan bahwa sebagian besar RSUD Meuraxa, dengan P-value 0,820 dan
pasien berumur > 60 tahun pada kelompok kasus OR= 1,2 kali lebih besar.
Tabel 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol total pada pasien rawat jalan
penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa
Tidak ada hubungan yang signifikan antara pasien rawat jalan penderita jantung koroner di
jenis kelamin dengan kadar kolesterol total pada RSUD Meuraxa dengan P-value 0,503 dan Odds
Ratio (OR) sebesar 1,495 kali lebih besar. dengan P-value 0,822 dan Odds Ratio (OR)
Selanjutnya, juga tidak ada hubungan yang sebesar 1,138 kali lebih besar. Tidak ada
signifikan antara pola makan dengan kadar hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
kolesterol total pada pasien rawat jalan penderita dengan kadar HDL pada pasien rawat jalan
jantung koroner di RSUD Meuraxa dengan P- penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa
value 0,167 dan Odds Ratio (OR) sebesar 0,471 dengan P-value 0,372 dan Odds Ratio (OR)
kali lebih besar. Tidak ada hubungan yang sebesar 1,603 kali lebih besar.
signifikan antara status gizi dengan kadar Tidak ada hubungan yang signifikan
kolesterol total pada pasien rawat jalan penderita antara pola makan dengan kadar HDL pada
jantung koroner di RSUD Meuraxadengan P- pasien rawat jalan penderita jantung koroner di
value 1,000 dan Odds Ratio (OR) sebesar 0,911 RSUD Meuraxa dengan P-value 0,174 dan
kali lebih besar. Odds Ratio (OR) sebesar 0,516 kali lebih
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa ada besar.
hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi Tidak ada hubungan yang signifikan
dengan kadar kolesterol total pada pasien rawat antara status gizi dengan kadar HDL pada
jalan penderita jantung koroner di RSUD pasien rawat jalan penderita jantung koroner di
Meuraxa. Berdasarkan uji Chi-Square dengan RSUD Meuraxa dengan P-value 0,830 dan
derajar kepercayaan 95% diperoleh P-value Odds Ratio (OR) sebesar 1,145 kali lebih
0,033 dan Odds Ratio (OR) sebesar 2,768 kali besar. Tidak ada hubungan yang signifikan
lebih besar. antara konsumsi kopi dengan kadar HDL pada
Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa tidak pasien rawat jalan penderita jantung koroner di
ada hubungan yang signifikan antara genetik RSUD Meuraxadengan P-value 0,088 dan
dengan kadar HDL pada pasien rawat jalan Odds Ratio (OR) sebesar 2,228 kali lebih
penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa, besar.
Tabel 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar HDL (High Density Lipoprotein) pada
pasien rawat jalan penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa
Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa tidak ada dengan P-value 0,592 dan Odds Ratio (OR)
hubungan yang signifikan antara genetik dengan sebesar 0,681 kali lebih besar. Tidak ada
kadarTrigliserida pada pasien rawat jalan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa, dengan kadar Trigliserida pada pasien rawat
jalan penderita jantung koroner di RSUD dengan kadar trigliserida pada pasien rawat jalan
Meuraxa dengan P-value 0,431 dan Odds Ratio penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa
(OR) sebesar 1,667 kali lebih besar. Tidak ada dengan P-value 1,000 dan Odds Ratio (OR)
hubungan yang signifikan antara pola makan sebesar 0,942 kali lebih besar. Tidak ada
dengan kadar trigliserida pada pasien rawat jalan hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi
penderita jantung koroner di RSUD dengan kadar trigliserida pada pasien rawat jalan
Meuraxadengan P-value 1,000 dan Odds Ratio penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa
(OR) sebesar 1,000 kali lebih besar. Tidak ada dengan P-value 0,125 dan Odds Ratio (OR)
hubungan yang signifikan antara status gizi sebesar 2,389 kali lebih besar.
Tabel 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar trigliserida pada pasien rawat jalan
penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa
1. Hubungan Genetik terhadap Kadar peningkatan kadar LDL dan trigliserida serta
Kolesterol Darah pada Pasien Rawat Jalan rendahnya kadar HDL dapat berhubungan
Penderita Jantung Koroner dengan penyakit jantung koroner dan penyakit
Berdasarkan hasil penelitian dengan vascular lainnya. Profil lipid yang buruk
menggunakan uji Chi-Square menunjukkan memiliki potensi yang lebih besar untuk kejadian
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan penyakit jantung kororner dan kematian
antara genetik terhadap kadar kolesterol darah terutama pada perempuan.¹¹
pada pasien rawat jalan penderita jantung Sebanyak 80% kolesterol di dalam darah
koroner, baik pada kadar kolesterol total, LDL, secara alami diprodusi oleh tubuh. Adanya faktor
HDL, maupun trigliserida. keturunan menyebabkan seseorang
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni memproduksi kolesterol lebih banyak
(2014), menyatakan tidak ada hubungan yang dibandingkan orang lain walaupun hanya
signifikan antara riwayat keturunan dengan mengonsumsi sedikit makanan yang
penyakit jantung koroner.Hal ini disebabkan mengandung kolesterol atau lemak jenuh.¹²
karena adanya beberapa mekanisme yang Adanya unsur homocystine dalam darah
disebabkan oleh efek hormonal pada yang merupakan unsur genetik juga dapat
metabolisme lipid, resistensi insulin dan faktor memicu peningkatan kolesterol.Unsur tersebut
trombogenesis. Rendahnya profil lipid, termasuk dapat meningkatkan aktivitas sel platelet
meningkatkan kadar kolesterol. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Diarti, dkk
Sulviana (2008) konsumsi protein yang berlebih (2016) menyatakan bahwa kadar kolesterol total
tidak menguntungkan tubuh karena makanan pada peminum kopi tradisional di Dusun Sembung
yang mengandung tinggi protein biasanya Daye Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok
kandungan lemaknya pun tinggi dan akan Baratadalah lebih dari normal. Hasil penelitian ini
mengakibatkan obesitas.¹⁹ dapat terjadi karena ada kandungan kafestol dan
kahweol pada minyak biji kopi yang dapat
4. Hubungan Status Gizi terhadap Kadar meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol Darah pada Pasien Rawat Jalan Menurut de Roos, kopi tanpa disaring seperti kopi
Penderita Jantung Koroner tradisional mengandung kaestol sebanyak 3-6
Berdasarkan hasil penelitian dengan mg/cangkir, sedangkan menurut Strandhagen dan
menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa Thelle, kopi tanpa filter mengandung kafestol
tidak ada hubungan yang signifikan antara status sebanyak 6-12 mg/cangkir, lebih banyak dari 0,2-
gizi terhadap kadar kolesterol darah pada pasien 0,6 mg/cangkir. Senyawa kafestol yang terdapat
rawat jalan penderita jantung koroner, baik pada pada kopi dapat meningkatkan kadar trigliserida
kadar kolesterol total, LDL, HDL, maupun dengan cara menghambat mekanisme beta
trigliserida. oksidasi, mencegah pemecahan trigliserida
Penelitian ini diperkuat oleh penelitian menjadi energi sehingga kadar trigliserida dalam
Waloya (2013), yang menyatakan bahwa tidak ada darah meningkat.²⁴
hubungan IMT dengan kadar kolesterol total Kopi juga mengandung kafein yang dapat
anggota Klub Senam Jantung Sehat UIN Jakarta ²º. menurunkan kadar trigliserida. Hasil metabolisme
Penelitian yang serupa juga pernah dilakukan oleh kafein di hati dalam bentuk paraxhantine yang
Nugraha (2014), yang menunjukkan bahwa tidak dapat menyebabkan peningkatan liposis melalui
ada hubungan indeks massa tubuh dengan kadar mekanisme beta oksidasi sehingga menyebabkan
kolesterol total pada guru dan karyawan SMA pemecahan trigliserida menjadi asam lemak dan
Muhammadiyah 1 dan 2 Surakarta.²¹ Penelitian gliserol. Apabila pada kopi tradisional yang
yang lainnya yang mendukung hasil penelitian ini disajikan tanpa penyaringan, kadar trigliserida
ialah penelitian dari Sitepu (2014), yang dapat meningkat. Hal ini disebabkan karena pada
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kopi tradisional tanpa penyaringan masih terdapat
indeks massa tubuh dengan profil lipid darah.²² senyawa kafestol yang dapat menekan senyawa
Overweight dan obesitas diakibatkan karena kafein. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang
ketidakseimbangan asupan energi dengan energi dilakukan oleh de Roos, yang menyatakan bahwa
yang dikeluarkan. Kelebihan energi akan disimpan mengkonsumsi kopi secara rutin selama 2 minggu
dalam tubuh dalam bentuk lemak. Penimbunan dapat meningkatkan kadar trigliserida dengan
lemak terutama di bagian tengah tubuh akan meningkatkan produksi VLDL di dalam hati.
meningkatkan risiko terjadinya resistensi terhadap Peningkatan kadar kolesterol total yang
insulin, hipertensi dan hiperkolesterolemia.²³ diakibatkan karena konsumsi kopi juga dilakukan
oleh Zindany dkk (2014), yang membandingkan
5. Hubungan Konsumsi Kopi terhadap Kadar kadar kolesterol total pada tikus berdasarkan
Kolesterol Darah pada Pasien Rawat Jalan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan
Penderita Jantung Koroner memberikan diet kopi dengan dosis yang
Berdasarkan hasil penelitian dengan berbeda.²⁴
menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara konsumsi
kopi terhadap kadar kolesterol total pada pasien KESIMPULAN
rawat jalan penderita jantung koroner, namun tidak
Faktor genetik, jenis kelamin, pola
terdapat hubungan yang signifikan antara
makan, dan faktor status gizi dengan kadar
konsumsi kopi terhadap kadar LDL, HDL dan
kolesterol darah pada pasien rawat jalan
kadar Trigliserida pada pasien rawat jalan
penderita jantung koroner baik pada kadar
penderita jantung koroner.
kolesterol total, LDL, HDL, maupun Pada Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas
triglliserida. Sedangkan faktor kebiasaan Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
konsumsi kopi dengan kadar kolesterol total Manado Dengan Indeks Massa Tubuh 18, 5–
menunjukan hubungan signifikan pada pasien 22, 9 kg/m2. Jurnal e-Biomedik.
rawat jalan penderita jantung koroner. 2013;1(2):843-848.
Disarankan, adanya pencegahan penyakit 8. Bantas K, Agustina FMT, Zakiyah D.
jantung yang ditujukan kepada masyarakat yang Risiko Hiperkolesterolemia pada Pekerja di
tergolong dalam risiko tinggi, yaitu dengan Kawasan Industri. Kesmas: National Public
melakukan skrining awal pada pemeriksaan Health Journal. 2012;6(5):219-224.
kadar kolesterol darah, mengurangi konsumsi 9. Anggraini D. Analisa Kadar Kolesterol pada
kopi, merokok, melakukan olahraga rutin dan lansia yang mengkonsumsi kopi di
makan makanan yang bergizi. posyandu Kelurahan Tlogopatut kabupaten
Bagi pihak Rumah Sakit diharapkan dapat Gresik. Jurnal Sains. 2016;6(12).
memberikan informasi kepada pasien mengenai 10. Bistara DN, Kartini Y. Hubungan
faktor risiko yang dapat mempengaruhi kadar Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi dengan
kolesterol darah yang dapat mengakibatkan Tekanan Darah Pada Dewasa Muda. Jurnal
penyakit jantung koroner. Kesehatan Vokasional. 2018;3(1):236-241.
11. Wahyuni SH. Usia, Jenis Kelamin Dan
Riwayat Keluarga Penyakit Jantung
DAFTAR PUSTAKA Koroner Sebagai Faktor Prediktor
Terjadinya Major Adverse Cardiac Events
1. Sinaga Y, Tiho M, Mewo Y. Gambaran
Pada Pasien Sindrom Koroner Akut. 2015.
Kadar Kolesterol Low Density Lipoprotein
12. Asmita. Pengaruh Pemberian Jus Alpukat
Darah Pada Mahasiswa Angkatan 2011
terhadap Kadar Kolesterol pada Pasien
Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Penyakit Jantung Koroner di Ruang rawat
Ratulangi Manado Dengan Indeks Massa
Jalan Poliklinik Jantung RSUD Meuraxa
Tubuh 18, 5–22, 9 kg/m2. Jurnal e-
Banda Aceh. 2015.
Biomedik. 2013;1(2):1096-1100.
13. Khairani R, Sumiera M. Profil lipid pada
2. Iskandar I, Hadi A, Alfridsyah A. Faktor
penduduk lanjut usia di Jakarta. Universa
Risiko Terjadinya Penyakit Jantung
Medicina. 2005;24(4):175-183.
Koroner pada Pasien Rumah Sakit Umum
14. Ujani S. Hubungan Antara Usia Dan Jenis
Meuraxa Banda Aceh. AcTion: Aceh
Kelamin Dengan Kadar Kolesterol
Nutrition Journal. 2017;2(1):32-42.
Penderita Obesitas Rsud Abdul Moeloek
3. Al-Rahmad AH, Annaria A, Fadjri TK.
Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan.
Faktor Resiko Peningkatan Kolesterol pada
2016;6(1):43-48.
Usia Diatas 30 Tahun di Kota Banda Aceh.
15. Magfirah U, Setyowati, Sumirah. Faktor-
Jurnal Nutrisia. 2016;18(2):109-114.
faktor yang Berhubungan dengan Kadar
4. Mamat, Sudikno. Faktor-faktor yang
Kolesterol Darah Pasien Penyakit Jantung
berhubungan dengan kadar kolesterol HDL.
Rawat Inap di RSUD Banyumas. Jurnal
Gizi Indon. 2010;33(2):143-149.
Nutrisia. 2014;1(6):10-16.
5. Yoeantafara A, Martini S. Pengaruh pola
16. Rini D. Hubungan Asupan Karbohidrat dan
makan Terhadap Kadar Kolesterol Total.
Lemak dengan Kadar Profil Lipid pada
Jurnal MKMI. 2017;13(4):304-309.
Pasien Jantung Koroner Rawat Jalan di
6. Kamsiah YO. Hubungan Konsumsi Lemak,
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2015.
Serat Dan Status Gizi Dengan Kadar
17. Maigoda T, Yosephin B, Siregar A.
Kolesterol Total Penderita Penyakit
Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik
Jantung. Jurnal Media Kesehatan (JMK).
dengan Parameter Sindrom Metabolik pada
2015;8(1):12-18.
Pasien Jantung Koroner di RSUD dr. M.
7. Batjo R, Assa Y, Tiho M. Gambaran Kadar
Yunus Bengkulu. Jurnal Media Kesehatan.
Kolesterol Low Density Lipoprotein Darah
2010;3(5):404-502.
18. Sartika RAD. Pengaruh asam lemak jenuh, 22. Sitepu I. Hubungan antara Indeks Massa
tidak jenuh dan asam lemak trans terhadap Tibuh dengan Kadar Profil Lipid pada
kesehatan. Kesmas: National Public Health Pasien Dewasa di Bagian Penyakit Dalam
Journal. 2008;2(4):154-160. Rumah Sakit PHC Surabaya. 2014.
19. Sulviana N. Analisis Hubungan Gaya Hidup 23. Zindany MF, Kadri H, Almurdi A. Pengaruh
dan Pola Makan dengan Kadar Lipid Darah Pemberian Kopi terhadap Kadar Kolesterol
dan Tekanan Darah pada Penderita Jantung dan Trigliserida pada Tikus Wistar (Rattus
Koroner. 2008. novergiccus). Jurnal Kesehatan Andalas.
20. Waloya T, Rimbawan R, Andarwulan N. 2017;6(2):369-374.
Hubungan antara konsumsi pangan dan 24. Diarti MW, Pauzi I, Sabariah SR. Kadar
aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah Kolesterol Total pada Peminum Kopi
pria dan wanita dewasa di Bogor. Jurnal Tradisional di Dusun Sembung Daye
Gizi dan Pangan. 2013;8(1):9-16. Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok
21. Nugraha A. Hubungan Indeks Massa Tubuh Barat. Jurnal Kesehatan Prima.
dengan Kadar Kolesterol Total pada Guru 2016;10(1):1626-1637.
dan Karyawan SMA Muhammadiyah 1 dan
2 Surakarta. 2014.