You are on page 1of 4
Dasar: Piven WALIKOTA MAKASSAR Makassar, | Agustus 2021 Kepada Yth. 1. Para Pimpinan Instansi Pemerintah, ‘TNI/Polri, BUMN/BUMD Dalam Wilayah Kota Makassar; 2. Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Makassar; 3. Para Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta Dalam Wilayah Kota Makassar; 4, Para Kepala SD/MI, SLTP/MTS, SMU/SMK/Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta Se - Kota Makassar; 5. Para Pengurus Mesjid / Musholla / Gereja/Rumah Ibadah Dalam Wilayah Kota Makassar; 6. Para Pimpinan Perusahaan, Hotel/ Restauran/Rumah Maken/Pelaku Usaha/Jasa Lainnya/Pelaku Seni, Sosial dan Budaya serta Pemilik Toko Dalam Wilayah Kota Makassar; 7. Para Camat dan Lurah Se Kota Makassar; 8. Para Ketua RT dan RW Se Kota Makassar; 9. Warga Masyarakat Kota Makassar. Di - Makassar SURAT EDARAN Nomor :443.01 /400 / S.Edar/Kesbangpol/VIII/2021 PERPANJANGAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT PADA MASA COVID - 19 DI KOTA MAKASSAR 1, Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2021 Tanggal 9 Agustus 2021, Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua; 2, Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Daftar Usaha Pariwisat 3. Peraturan Walikota Makassar Nomor 51 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Keshatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19); 4. Peraturan Walikota Makassar Nomor 5 Tahun 2021 tentang Makassar Recover, dan 5. Keputusan Walikota Makassar Nomor 1160/331.1.05/TAHUN 2021 tentang Satuan Tugas Pengurai Kerumunan Kota Makassar Tahun 2021. Berdasarkan ketentuan pada Dasar Hukum di atas, maka Pemerintah Kota Makassar menginstruksikan hal-hal sebagai berikut : a. pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh; b. pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan 100% (seratuspersen) Work From Home (WFH); c. pelaksanaan kegiatan pada sektor: 1) esensial sepei a) keuangan dan perbankan hanya meliputi asuransi, bank, pegadaian, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan (yang berorientasi pada pelayanan fisikdengan pelanggan (customer)); b) pasar modal (yang berorientasi pada pelayanan dengan pelanggan (customer)dan berjalannya operasional pasar modal secara baik); ¢) teknologi informasi dan komunikasi meliputi operator seluler, data center,internet, pos, media terkait dengan penyebaran informasi kepada masyarakat; 4) perhotelan non penanganan karantina; dan ¢) industri orientasi eskpor dan industri penunjang ekspor, dimana pihak perusahaan harus menunjukkan bukti contoh dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) selama 12 (dua belas) bulan teralchir atau dokumen lain yang menunjukkan rencana ekspor dan wajib memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI), dapat beroperasi dengan ketentuan: a) untuk huruf a) dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) staf untuk lokasi yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat, serta 25% (dua puluh lima persen) untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional; b) untuk huruf b) sampai dengan huruf d) dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) staf; dan ©) untuk huruf ¢) dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat, namun apabila ditemukan Klaster penyebaran COVID-19 maka industri bersangkutan ditutup selama 5 (lima) hari, 2) esensial pada sektor pemerintahan yang memberikan pelayanan publik yang tidak bisa ditunda pelaksanaannya diberlakukan 25% (dua puluh lima persen) maksimal staf Work From Office (WFO) dengan protokol keschatan secara ketat; 3) kritikal seper a) kesehatan; b) keamanan dan ketertiban masyarakat; c) penanganan bencana; d) energi; ¢) logistik, transportasi dan distribusi terutama untuk kebutuhan pokok masyarakat; f) makanan dan minuman serta penunjangnya, termasuk untuk ternak/hewan_ peliharaan; g) pupuk dan petrokimia; h) semen dan bahan bangunan; i) obyek vital nasional; i) proyek strategis nasional; k) konstruksi; dan 1) _utilitas dasar (listrik, air dan pengelolaan sampah), dapat beroperasi dengan ketentuan: a) untuk huruf a) dan huruf b) dapat beroperasi 100% (seratus persen) staf tanpa ada pengecualian; dan b) untuk huruf c) sampai dengan huruf 1) dapat beroperasi 100% (seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi/konstruksi/pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 25% (dua puluh lima persen) staf, 4) pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, pasar loak, pasar burung/unggas, pasar basah, pasar batik, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan Jain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol Kesehatan ketat, memalai masker, mencuci tangan, handsanitizer, dapat di buka sampai dengan pukul 21.00 Wita setelah protokol keschatan 5 M dipenuhi; 5) untuk supermarket dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai Pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50% (lima puluh persen); dan 6) untuk apotik dan toko obat dapat buka selama 24 (dua puluh empat) jam, d, pelaksanaan kegiatan makan/minum ditempat umum: 1) warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer, dapat di buka sampai dengan pukul 22.00 Wita setelah protokol kesehatan 5 M dipenuhi,; 2) rumah makan dan kafe dengan skala kecil yang berada pada lokasi sendiri dapat melayani makan ditempat/dine in dengan kapasitas 25% (dua puluh lima persen) dan menerima makan dibawa pulang/delivery/take away dengan penerapan protokol keschatan secara lebih ketat; 3) restoran/rumah makan, kafe dengan skala sedang dan besar baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan ditempat (dine- in), e. kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan ditutup sementara Kecuali akses untuk restoran, supermarket, dan pasar swalayan dapat diperbolehkan dengan memperhatikan ketentuan pada huruf c.5) dan huruf d; £, pelaksanaan kegiatan konstruksi untuk infrastruktur publik (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100% (seratus persen) dengan menerapkan protokol Kesehatan secara lebih ketat; g. tempat ibadah (Masjid, Musholla, Gereja, Pura, Vihara, dan Klenteng serta tempat lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) dapat mengadakan kegiatan peribadatan /keagamaan berjamaah dengan pengaturan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) atau maksimal 30 (tiga puluh) orang, namun lebih dioptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah dengan memperhatikan pengaturan teknis dari Kementerian Agama; h. fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya) ditutup sementara; i, Regiatan seni, budaya, olahraga dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup sementara; j. kegiatan olahraga/pertandingan olahraga diperbolehkan, antara lain: 1) diselenggarakan oleh Pemerintah tanpa penonton atau suporter dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat; dan 2) olahraga mandiri/individual dengan penerapan protokol Kesehatan yang ketat; kc transportasi umum (kendaraan umum, angkutan masal, taksi (konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas tnaksimal 70% (tujuh puluh persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat; 1, pelaksanaan resepsi pernikahan ditiadakan; ‘m, pelaku perjalanan domestic yang menggunakan mobil pribadi, sepeda motor dan Pransportasi umum jarak jauh (pesawat udara, bis, kapal laut dan kereta api) harus: 1) menunjukkan kartu vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama); 2} menunjulckan PCR H-2 untuk pesawat udara serta Antigen (H1-1) untuk moda transportasi mobil pribadi, sepeda motor, bis, kereta api dan kapal laut; 3) ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan angka 2) hanya berlaicu untuk kedatangan dan keberangkatan dari dan ke Wilayah yang ditetapkan sebagai PPKM Level 4 (empat) serta tidak berlaku untuk transportasi dalam wilayah aglomerasi; dan 4) untule sopir kendaraan logistik dan transportasi barang lainnya dikecualikan dari ‘ketentuan memiliki kartu vaksin, n. tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan diluar rumah serta tidak diizinkan penggunaan face shield tanpa menggunakan masker 0. Pelaksanaan kegiatan usaha Karaoke, Rumah Bernyanyi Keluarga, Club Malam, Diskotike, Live Music, Pijat/Refleksi, dan semacamnya termasuk sarana penunjang Tempat Hiburan yang ada di Hotel, di tutup sampai status lokasi usaha di RT tersebut dinyatakan keluar dari PPKM Level 4. P. Para Camat dan Lurah selaku Ketua Satgas di wilayah masing-masing dengan berkoordinasi Master Covid - 19 Kecamatan agar mengoptimalkan Posko Penanganan COVID - 19 dan memperketat Protokol Keschatan, serta melalukan pemetaan terhadap titik-titik potensi keramaian di wilayah masing-masing dengan berkoordinasi pada SATGAS COVID - 19. q. SATGAS COVID - 19 melaksanakan pemantauan terhadap penerapan disiplin penegakan hukum Protokol Kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID - 19) di Kota Makassar berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. rt. Pelanggaran terhadap pengaturan yang dimaksud dalam Surat Edaran ini, akan diberikan sanksi sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. s. Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 10 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2021. Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan oleh para pelaku usaha dan organisasi masyarakat, untuk menjadi perhatian bahwa melanggar surat edaran ini dapat diberi sanksi administrasi maupun pidana sesuai ketentuan yang berlaku, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. WALIKOTA MAKASSAR, Ir. H. MOH. RAMDHAN POMANTO Tembusan : : 1, Pit. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar; 2. Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar; 3. Forkopimda Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar; 4. Wakil Walikota Makassar di Makassar; 5. Ketua DPRD Kota Makassar di Makassar; 6. FORKOPIMDA Kota Makassar di Makassar; 7. Ketua Satgas COVID - 19 Kota Makassar di Makassar; 8. Pertinggal.

You might also like