Professional Documents
Culture Documents
Perhitungan Penirisan
Perhitungan Penirisan
5−1
= −ln −ln [ ( )] 5
= 1,499
Tabel Koreksi Variansi (Yt)
Tahun (T) Yt
1 0
2 0,367
3 0,902
4 1,234
5 1,499
D. Koreksi rata-rata
n+1−m
Rumus : Yn = −ln −ln[ ( n+1 )]
Y1 [
= −ln −ln ( 5+1−1
5+ 1 ) ]
= 1,702
Y2 [
= −ln −ln ( 5+1−2
5+1 )]
= 0,903
Y3 [
= −ln −ln ( 5+1−3
5+1 ) ]
= 0,367
Y4 [
= −ln −ln ( 5+1−4
5+1 ) ]
= (-0,094)
5+1−5
Y5 [ (
= −ln −ln
5+1 )]
= (-0,583)
2
R 24 24
I1 = ( )
24 TC
3
2
37,82mm /hari 24
=
24 0,05 jam ( ) 3
= 96,61 mm/jam
2
R 24 24
I2 = ( )
24 TC
3
2
37,82mm /hari 24
=
24 0,07 jam ( ) 3
= 77,19 mm/jam
I. Koefisien Limpasan (C)
Tabel Beberapa Harga Koefisien Limpasan
Koefisien
Kemiringan Tutupan
Limpasan
Sawah, Rawa 0.2
<3% Hutan, Perkebunan 0.3
Perumahan Dengan Kebun 0.4
Hutan, perkebunan 0.4
Perumahan 0.5
3% - 15% Semak-semak agak jarang 0.6
Lahan Terbuka, Daerah
0.7
Penimbunan
Hutan, Perkebunan 0.6
Perumahan, Kebun 0.7
>15%
Tumbuhan yang jarang 0.8
Lahan terbuka daerah tambang 0.9
(Sumber : Gautama, 1995)
= Data yang digunakan
90−40 m
S2 = X 100%
653 m
= 7,66 %
= 8% (Pembulatan)
Q1 = 0,278 x C x I x A1
Q1 = 0,278 ×0,4 × 96,61 mm/jam × 0,14 km2
= 1,5 m3/detik
Q2 = 0,278 x C x I x A2
Q2 = 0,278 × 0,4 × 77,19 mm/jam × 0,20 km2
= 1,72 m3/detik
QTotal = Q1 + Q2
= 1,5 + 1,72
= 3,22 m3/detik
A = b . d + z .d
R = 0,5 . d
B = b + 2z .d
b/d = 2 {(1 + z2)0,5 – z}
w = 0,20 m , disesuaikan berdasarkan besarnya debit. Lihat tabel tinggi jagaan
untuk saluran pasangan
a = d/sinα.
1
Q=Ax x R 2/3 x S ½ ()
n
Dengan Q adalah debit (m3 /detik), n adalah koefisien kekasaran Manning,
S adalah Kemiringan rata-rata, A adalah luas penampang, dan R adalah jari-jari
hidrolis (A/p).
5. Saluran DTH1
1
1,5 = 1,73 d2 . . 0,5d2/3 . 0,00251/2 .
0,011
1,5 = 1,73 d2 . 90,91 . 0,5 d2/3 . 0,05
1,5 = 3,93 d8/3
d8/3 = 1,5/3,93
d = 0,383/8
d = 0,7 m
d
g. Panjang sisi saluran (a) =
Sin α
0 ,7
=
Sin 60˚
= 0.81 m
6. Saluran DTH2
1
1,72 = 1,73 d2 . . 0,5d2/3 . 0,00251/2 .
0,011
1,72 = 1,73 d2 . 90,91 . 0,5 d2/3 . 0,05
1,72 = 3,93 d8/3
d8/3 = 1,72/3,93
d = 0,443/8
d = 0,74 m
d
g. Panjang sisi saluran (a) =
Sin α
0 ,72
=
Sin 60˚
= 0,83 m
2. Dimensi Sump
Dimensi Sump digunakan untuk menampung volume air dari DTH 1
berjumlah 5400 m3/jam maka desain yang akan dibuat berbentuk balok dengan
ukuran :
VSump 1 = p×l×t
= 41 m × 27 m × 5 m
= 5535 m3
VSump 2 = p×l×t
= 40 m × 31 m × 5 m
= 6200 m3
Diketahui :
QTotal 1 = 5400 m3/jam
QTotal 2 = 6192 m3/jam
QPompa = 300 l/s => 1.080 m3/jam
QPompa = 1080 m3/jam x 4 Jam
QPompa = 4320 m3/Jam
Q Total
Jumlah Pompa Pada Sump 1 =
Q Pompa
5400 m3 / jam
=
4320 m3 / jam
= 1,25 => 1 Pompa
Q Total
Jumlah Pompa Pada Sump 2 =
Q Pompa
6192 m3/ jam
=
4320 m3 / jam
= 1,43 => 1 Pompa
Total jumlah pompa yang digunakan berjumlah 2 Pompa
Tabel Spesifikasi Pompa
Model Multiflo MF-420
Kecepatan Aliran 300 l/s atau 1080 m3/jam
Shut off Head (m) 220
Fuel Tank (l) 4000
N. Kolam Pengendapan
Kolam pengendapan (settling pond) perlu dibuat pada suatu lokasi tambang.
Diharapkan air yang akan keluar dari area tambang telah bersih dari partikel
padatan sehingga tidak menimbulkan kekeruhan pada sungai atau laut sebagai
tempat pembuangan air. Ukuran kolam pengendapan dibuat dengan
mempertimbangkan luas area tangkapan hujan, kandungan padatan air tambang
dan koefisien pengendapan. Pada kolam pengendapan mempunyai 4 zona penting
yang terbentuk karena proses pengendapan material padatan. Empat zona tersebut
adalah :
a. Zona masukan adalah tempat masuknya aliran air berlumpur ke dalam
kolam pengendapan dengan anggapan campuran antara padatan dan cairan
terdistribusi secara merata.
b. Zona pengendapan adalah tempat dimana partikel padatan (solid) akan
mengendap. Panjang zona pengendapan adalah panjang kolam pengendapan
dikurangi panjang zona masuk dan keluaran.
c. Zona Pendapan lumpur adalah tempat dimana partikel padatan dalam cairan
mengalami sedimentasi dan terkumpul pada bagian bawah saluran
pengendap.
d. Zona keluaran adalah tempat keluarnya buangan cairan yang jernih. Panjang
zona ini kira-kira sama dengan kedalaman kolam pengendapan, diukur dari
ujung lubang pengeluaran.
1. Persentase partikel
Perhitungan persentase partikel padatan dapat dihitung sebagai berikut :
Residu tersuspensi (TSS) = 400 g/m3
Debit limpasan total (QTotal) = 3,22 m3/s
Berat jenis padatan batubara = 1.101.300 g/m3
1288 g /s
Volume padatan yang masuk =
1.101.300 g/ m3
= 0,00117 m3/s
0,00117 m 3/s
%Solid =
3,22m 3/s
= 0,000363 %
2. Persentase Pengendapan
Perhitungan persentase pengendapan dapat dihitung sebagai berikut :
%Solid = 0,0004 %
%Air = 99,9996 %
Debit limpasan total (QTotal) = 3,22 m3/s x 3600 = 11.592 m3/Jam
3. Waktu Pengendapan
Perhitungan waktu pengendapan dapat dihitung sebagai berikut :
Percepatan gravitasi (g) = 9,8 m/s
Diameter partikel padatan (d) = 9 x 10-6 m
Bobot isi partikel padatan (ρ p ) = 1.101,30 kg/m3
Bobot isi air (ρ a) = 1000 kg/m3
Kekentalan dinamik air (μ) = 1,31 x 10-6 kg/m.s
g. D 2 . ( ρp- ρa)
Kecepatan Pengendapan ( V ) =
18μ
Volume kolam pengendapan yang akan dibuat oleh CV. Nunukan Coal
Mine sebagai berikut :
Lebar kolam pengendapan = 36 meter
Panjang kolam pengendapan = 54 meter
Kedalaman kolam pengendapan = 6 meter
Luas kolam pengendapan = 1.976 m2
Volume kolam pengendapan = 11.664 m3
Debit air total = 11.592 m3/Jam
Gambar Kolam Pengendapan