You are on page 1of 9

Komunikasi Pemasaran ISSN : 2089 - 3477

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI PERIKLANAN KREATIF:


SEBUAH PENDEKATAN EKOLOGI

Gunawan Wiradharma *
Muhammad Tanwir

Program Studi Ilmu Komunikasi, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie
Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350

Abstract

Environment is the place where humans rely their life on. Uncontrolled environment exploration
and exploitation causes the damage on the environment itself, also reduce the environment's ability
to support and to accommodate in fulfilling human's decreasing needs. Based on ecology study,
environment's preservation is needed to take care and maintain the availability of natural
resources in fulfilling human's needs. One way can be used in order to invest the environment
preservation principles is by using advertisement media. The use of creative advertisement is
expected to be able to influence and change community's mindset to be wiser and more effective in
using environment, also by orienting on preservation principles. One of technology advancement,
internet, has been influencing the marketing of communication so then it makes is easier to invest
preservation principles among communities. Internet advancement boosts many related institution
to be unceasingly giving creative advertisement relating to environment preservation. The concept
of creative advertisement is carried by institution as the support to government for continue
development. Green Marketing (environmentally friendly marketing) as the form of institution
active role implementation on environment preservation is expected to be able to influence
communities to join together in preserving environment.

Key words: Creative Advertisement, Environment Preservation, Ecology, Green Marketing

Abstrak

Lingkungan merupakan tempat tumpuan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.


Eksplorasi dan eksploitasi lingkungan yang tidak terkendali mengakibatkan rusaknya lingkungan
dan berkurangnya kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam memenuhi
kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Sesuai pendekatan ekologi, pelestarian lingkungan
diperlukan untuk menjaga dan mempertahankan keberlangsungan ketersediaan sumber daya alam
dalam memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu cara dalam menanamkan prinsip-prinsip
pelestarian lingkungan dapat melalui media iklan. Pemanfaatan iklan kreatif diharapkan mampu
memengaruhi dan mengubah mindset masyarakat untuk lebih memanfaatkan lingkungan secara arif
dan efektif serta berpedoman pada prinsip pelestarian. Kemajuan teknologi salah satunya internet
telah memengaruhi komunikasi pemasaran sehingga semakin mempermudah penanaman
pelestarian lingkungan di tengah-tengah masyarakat. Kemajuan internet mendorong berbagai
lembaga terkait untuk gencar ikut memberikan iklan kreatif berkaitan dengan kelestarian
lingkungan. Konsep iklan kreatif diusung perusahaan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah
untuk pembangunan berkelanjutan. Green Marketing (pemasaran ramah lingkungan) sebagai

*
Alamat kini: Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter ,Jakarta 14350
Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 704. E-mail: gunawan@kwikkiangie.ac.id

119 Volume 5 No. 2 Mei 2016


Komunikasi Pemasaran ISSN : 2089 - 3477

bentuk implementasi peran aktif perusahaan dalam pelestarian lingkungan diharapkan mampu
mempengaruhi masyarakat untuk ikut serta melestarikan lingkungan.

Kata kunci: Iklan Kreatif, Pelestarian Lingkungan, Ekologi, Green Marketing

Pendahuluan Dengan kondisi tersebut, internet merupakan


media yang bahkan dapat digunakan untuk

K emajuan teknologi komunikasi abad


XXI
melakukan
memungkinkan
komunikasi
untuk
secara
interaktif melalui media massa, salah satunya
internet melalui berbagai browser. Ber-
melakukan atau melaksanakan seluruh elemen
pembaruan promosi. Selain digunakan untuk
beriklan, internet juga dapat digunakan untuk
melakukan kegiatan promosi bentuk lain,
seperti promosi penjualan dengan kupon,
kembangkan media interaksi memungkinkan kontes, dan undian secara online. Praktisi
terjadinya arus informasi timbal-balik yang pemasaran juga menggunakan internet untuk
menghubungkan antara informan dan melakukan pemasaran langsung, penjualan
pengguna sehingga pengguna dapat personal, serta kegiatan hubungan masyarakat
berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan secara lebih efektif dan efisien, seperti
isi informasi secara real time. Salah satu maraknya online shop. Internet selain
pemanfaatan kemajuan teknologi komunikasi berfungsi sebagai media promosi, juga
tersebut diterapkan dalam bidang pemasaran. dipandang sebagai suatu instrumen
Bentuk tradisional komunikasi pemasaran komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri.
seperti iklan bersifat monoton dan satu arah, Karena sifatnya interaktif, internet menjadi
sedangkan media interaktif memungkinkan cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan
pengguna melakukan berbagai fungsi seperti konsumen. Melalui jaringan internet,
menerima dan mengubah informasi dan periklanan kreatif dapat pula digunakan
gambar, mengajukan pertanyaan, menjawab sebagai sarana untuk mengajak dan mengubah
pertanyaan, dan melakukan pembelian. mindset masyarakat untuk ikut melestarikan
lingkungan (dalam dunia pemasaran dikenal
Kehadiran internet tidak saja telah dengan istilah Green Marketing).
mengubah cara-cara perusahaan dalam
merancang dan melaksanakan strategi bisnis Kajian Teori
dan pemasaran, tetapi juga memengaruhi
program komunikasi pemasaran. Ribuan Iklan Kreatif
perusahaan di dunia, mulai dari perusahaan
multinasional raksasa hingga perusahaan lokal Menurut O’Guinn (dalam Chamidah,
skala kecil bahkan home industry, saat ini 2010), iklan atau periklanan didefinisikan
telah mengembangkan website untuk sebagai: Advertising is a paid, mass mediated
mempromosikan barang dan jasa mereka. Hal attempt to persuade (periklanan adalah upaya
ini memungkinkan perusahaan untuk tidak untuk membujuk melalui media massa yang
saja menyampaikan informasi dan melakukan dibayar). Periklanan adalah satu bentuk
interaksi, tetapi juga memberikan hiburan komunikasi yang paling tidak harus
melalui fasilitas yang ada di website kepada mengandung tiga komponen dasar, yakni
konsumen mereka. bentuk komunikasi tersebut harus dibayar
(must be paid), harus disampaikan pada
Internet saat ini telah menjadi media audiens melalui media massa (via mess
iklan yang menarik. Berbagai praktisi media), dan bentuk komunikasi tersebut harus
pemasaran mengiklankan produk mereka baik merupakan upaya untuk membujuk (must be
melalui website dengan domain sendiri attempting persuasion).
maupun menggunakan domain pihak ketiga.

120 Volume 5 No. 2 Mei 2016


Komunikasi Pemasaran ISSN : 2089 - 3477

Periklanan ditujukan kepada audiens tersebut berarti meninggalkan di belakang


dengan sasaran tertentu. Audiens sasaran kerumunan iklan lainnya, mengaktifkan
(target audience) adalah sekelompok perhatian, serta memberi sesuatu kepada para
konsumen khusus yang menjadi sasaran audience agar mengingat tentang produk yang
kampanye periklanan. Audiens sasaran diiklankan.
biasanya merupakan audiens potensial yang
diharapkan akan terpengaruh oleh suatu Pelestarian Lingkungan
paparan iklan tertentu. Agar periklanan dapat
mencapai respons audiens seperti yang Lingkungan alam semakin tahun
diinginkannya, periklanan harus dilakukan mengalami penurunan baik kuantitas, terlebih
dengan kreatif. Periklanan yang kreatif dapat terhadap kualitas lingkungan. Perubahan
diwujudkan dengan melalui proses kreatifitas lingkungan tersebut disebabkan berbagai
periklanan. Belch & Belch (dalam Chamidah, faktor, baik faktor alami maupun peran aktif
2010) menyatakan bahwa advertising makhluk hidup di lingkungan tersebut. Peran
creativity is the ability to generate fresh, aktif makhluk hidup (terutama manusia)
unique, and appropriate ideas that can be mengambil peran besar dalam mengubah
used as solutions to communications problems keseimbangan dan kestabilan lingkungan
(kreatifitas periklanan adalah kemampuan sebagai tempat untuk hidup, seperti dalam
menjadikan ide–ide yang segar, unik, dan pembangunan di perkotaan yang telah
tepat yang dapat digunakan sebagai solusi menerapkan vertical house yang menandakan
problem–problem komunikasi). Untuk intensitas dan kebutuhan akan lahan sangat
menjadikan ide yang tepat efektif dan kreatif, tinggi.
ide harus relevan dengan audiens target.
Ralph Alexander (dalam Chamidah, 2010) Perubahan lingkungan tersebut jika
mendefinisikan periklanan sebagai: tidak ditangani dan dikendalikan melalui
advertising defined as any paid form of non konservasi lingkungan secara intensif dan
personal communication about an masif dapat memberikan dampak yang lebih
organization, product, service, or idea by parah dikemudian hari. Ancaman akan
identified sponsor (periklanan didefinisikan dampak yang lebih parah mengenai perubahan
sebagai bentuk komunikasi non personal lingkungan dapat terjadi sewaktu-waktu
tentang sebuah organisasi, produk, jasa karena semakin meningkatnya kebutuhan
ataupun ide dengan sponsor yang manusia, sedangkan kemampuan lingkungan
teridentifikasi). untuk menampung dan mendukung kehidupan
makhluk hidup (khususnya manusia) tidak
Iklan yang kreatif akan menarik mengalami perkembangan. Kondisi tersebut
perhatian orang yang melihatnya. Iklan yang tidak dapat dipungkiri menjadikan persepsi
kreatif merupakan iklan yang dianggap akan lingkungan berubah.
original atau asli tidak meniru orang lain,
iklan yang mencengangkan, tidak terduga, Asumsi Thomas Robert Malthus
tidak disangka-sangka, penuh arti dan dalam teori kependudukan mengatakan bahwa
mempengaruhi emosi. Iklan yang kreatif pertumbuhan penduduk (manusia) ditelaah
membuat audience memperhatikan iklan menggunakan deret ukur, sedangkan
tersebut hingga detail dan rinci. Iklan yang penambahan sumber daya pangan ditelaah
kreatif di era ini salah satunya terwujud dalam menggunakan deret hitung. Hal tersebut
upaya memberikan pengaruh terhadap menandakan bahwa kebutuhan manusia yang
audience untuk peduli terhadap lingkungan. semakin meningkat tidak sejalan dengan
Secara keseluruhan, iklan yang efektif dan pertambahan jumlah alat pemenuh kebutuhan.
kreatif harus menghasilkan dampak abadi Upaya menjaga dan melestarikan lingkungan
secara relatiif terhadap konsumen. Hal

120 Volume 5 No. 2 Mei 2016


Komunikasi Pemasaran ISSN : 2089 - 3477

menjadi solusi dalam mengatasi keterbatasan demikian pengertian ekologi yang luas, dianut
sumber daya pemenuh kebutuhan manusia. adalah pengertian yang pertama.

Pelestarian lingkungan merupakan Manusia tidak diartikan sebagai


suatu upaya menjaga keberlangsungan akan makhluk biologis semata yang setaraf dengan
ketersediaan sumber daya alam sebagai alat makhluk hidup lainnya, tetapi sosok yang
pemenuh kebutuhan manusia melalui prinsip- dikarunia daya cipta, rasa, karsa dan karya
prinsip pelestarian lingkungan. Upaya atau makhluk yang berbudi daya. Dengan
menjaga dan melestarikan lingkungan demikian, interrelasi antara manusia dan atau
berdasarkan pada prinsip: kegiatannya dengan lingkungannya akan
1. Re–Cycle ; ialah upaya pelestarian menjadi tekanan analisis dalam pendekatan
lingkungan dengan melakukan daur ekologi. Berdasarkan inventarisasi penelitian
ulang terhadap barang habis pakai. yang ada dapat disimpulkan bahwa
2. Re–Duce ; ialah upaya pelestarian pendekatan ekologi dalam kajian bidang
lingkungan dengan melakukan geografi mempunyai empat tema analisis
penghematan dalam pemanfaatan sumber utama, yaitu
daya alam 1. human behaviour – environment theme of
3. Re–Use ; ialah upaya pelestarian analysis;
lingkungan dengan melakukan 2. human activity (performance) –
pemakaian kembali terhadap barang environment theme of analysis;
habis pakai 3. physico natural features (performance) –
4. Re–Serve ; ialah pelestarian lingkungan environment theme of analysis;
dengan melakukan perbaikan terhadap 4. physico artificial features (performance)
barnag habis pakai – environment theme of analysis;

Pendekatan Ekologi Pendekatan ekologi digunakan untuk


mengetahui bagaimana perilaku manusia
Menurut Worster (dalam Hadi Sabari mampu mengubah dan mempengaruhi
Yunus, 2008), secara garis besar ekologi lingkungan sehingga manusia menjadi faktor
adalah ilmu yang mempelajari tentang penentu dan pemegang keputusan akan
keterkaitan antara organisme dengan lingkungan. Selain itu, perilaku seperti apakah
lingkungannya. Namun dalam perkembangan- yang perlu diterapkan manusia dalam
nya, ilmu ini mempunyai arah yang ber- menyikapi keruhnya kondisi lingkungan
macam-macam dan paling tidak ada tiga melalui keterlibatan media periklanan sebagai
macam arah perkembangannya. Arah salah satu sarana untuk mendoktrin dan
perkembangan pertama terfokus pada analisis mempengaruhi manusia dalam memperlaku-
keterkaitan atau interaksi antarorganisme dan kan lingkungan. Pemahaman akan kondisi,
juga dengan lingkungan biotik dan abiotiknya pemanfaatan, dan kelestarian lingkungan lebih
dan bagaimana akibat yang ditimbulkannya. mudah diterima dan diserap masyarakat jika
Arah perkembangan kedua sering disebut penyampaian informasi tersebut mudah
sebagai scientific ecology atau professional diserap, menarik, dan memberikan efek
ecology. Hal ini merupakan subdisiplin dari jangka panjang dalam pemanfaatan media
biologi. Arah perkembangan yang ketiga periklanan.
berkaitan dengan masalah politik / kebijakan
publik dan selalu dikaitkan dengan ide-ide Metodologi Penelitian
normatif dalam masyarakat sehingga
analisisnya selalu terkait dengan norma-norma Penelitian ini menggunakan desain
yang berkembang dalam masyarakat. Namun kualitatif karena penelitian ini tidak fokus
pada variabel-variabel yang dapat diukur

121 Volume 5 No. 2 Mei 2016


Komunikasi Pemasaran ISSN : 2089 - 3477

dengan angka. Penelitian kualitatif membahas Reduksi data yang dilakukan adalah perhatian
variabel-variabel atau hipotesis penelitian. peneliti terhadap iklan kreatif sebagai konsep
Penelitian kualitatif melibatkan dokumentasi pendukung green marketing. Penyajian data
terhadap peristiwa yang terjadi, melakukan (display data) dilakukan dengan cara meng-
observasi, mempelajari dokumen-dokumen klasifikasi kan dan menyajikan sekumpulan
tertulis, sehingga bentuk data dari penelitian informasi tentang iklan kreatif dan hubungan-
kualitatif lebih empiris dan sulit diukur secara nya dalam green marketing atau ekologi
kuantifikasi dalam bentuk variabel (Neuman, sesuai dengan pokok permasalahan. Penarikan
2000). Penelitian ini dilakukan dalam sebuah kesimpulan (verifikasi) dilakukan dengan
iklan kreatif yang sesuai dengan prinsip- mem bandingkan kesesuaian pernyataan dari
prinsip green marketing dalam pendekatan subjek penelitian dengan makna yang
ekologi. terkandung untuk mencari hubungan,
persamaan atau perbedaan yang terjadi, serta
Penelitian ini dilakukan untuk jawaban dari pertanyaan penelitian yang telah
mengeksplorasi berbagai fenomena iklan dirumuskan sebelumnya.
kreatif yang sesuai dengan prinsip green
marketing. Instrumen utama dalam penelitian Pembahasan
ini adalah peneliti sendiri dalam mengamati,
bertanya, melacak, memahami, dan meng- Prinsip Pelestarian Lingkungan dalam
abstraksikan. Selain menggunakan peneliti Iklan Kreatif
sebagai instrumen, peneliti menggunakan
penunjang lain, yaitu observasi untuk Beberapa model yang menjelaskan
melengkapi kelemahan instrumen dan dampak komunikasi terhadap respons, seperti
pendekatan peneliti. disebutkan dalam Kotler & Susanto (dalam
Chamidah, 2010) di antaranya model AIDA
Dalam melakukan penelitian (Attention, Interest, Desire, and Action),
kualitatif, peneliti menggunakan pendekatan Hierarchi of Effects Model (awarness,
dalam pengumpulan data, yaitu observasi. knowledge, liking, preference, confiction, and
Pengumpulan data melalui observasi merupa- purchase), model adopsi inovasi (awarness,
kan kegiatan secara langsung tanpa mediator attitude, desire, trial, and adoption), dan
untuk mengamati secara dekat tentang model komunikasi (reception, cognitive
kegiatan yang sedang dilakukan. Observasi response, attitude, intention and behaviour).
dibutuhkan untuk memahami proses yang Model lainnya adalah AIDCA (Kasali dalam
diamati oleh peneliti. Observasi dilakukan Chamidah, 2010) yaitu attention, interest,
terhadap kegiatan yang berupa interaksi desire, conviction, and action. Salah satunya
informan dengan hal yang ditelii dan hal-hal menggunakan model AIDCA dalam menilai
yang dianggap relevan sehingga dapat respons audiens, berarti kita akan mengukur
memberikan data tambahan. pencapaian tujuan periklanan dengan urutan
tahap respons audiens sebagai berikut :
Teknik analisis data menggunakan
analisis data menurut Miles dan Huberman 1. Attention, iklan harus dapat menarik
(1994) yang terdiri dari tiga jalur kegiatan, perhatian audien sasaran,ditinjau dari
yaitu reduksi data, penyajian data, dan ukuran, warna, tata letak, jenis huruf,
penarikan kesimpulan. Reduksi data merupa- pesan iklan yang kreatif.
kan proses pemilihan dan pemusatan perhati- 2. Interest, setelah perhatian berhasil
an pada penyederhanaan , memilih hal-hal direbut adalah bagaimana agar audiens
pokok, dan mentrtansformasikan data yang sasaran berminat dan ingin tahu lebih
muncul dari informasi tertulis untuk jauh tentang merek produk tersebut.
mempermudah peneliti mengumpulkan data.

122 Volume 5 No. 2 Mei 2016


Komunikasi Pemasaran ISSN : 2089 - 3477

3. Desire, pesan iklan harus dapat merupakan kemampuan lingkungan hidup


menggerakkan keinginan orang untuk untuk mendukung perikehidupan manusia dan
memiliki atau memakai produk / jasa makhluk hidup lainnya, sedangkan daya
yang diiklanlan. tampung lingkungan merupakan kemampuan
4. Convicton, pesan iklan berhasil lingkungan hidup dalam menampung manusia
menciptakan keyakinan audiens sasaran dan makhluk hidup lainnya.
atas merek yang diiklankan.
5. Action, iklan berhasil mendorong audiens Dalam mendukung program
sasaran benar – benar melakukan pemerintah untuk proses pembangunan
tindakan pembelian berkelanjutan, media iklan kreatif memiliki
\ peran penting untuk mempengaruhi dan
Kotler dan Amstrong (dalam menggiring opini publik. Dalam menanamkan
Rahmadawita, 2013) menyebutkan bahwa prinsip-prinsip pelestarian lingkungan kepada
periklanan memiliki tujuan sebagai berikut: manusia lebih mudah dengan cara visualisasi
1. Memberi informasi (informing) dibandingkan audio sehingga media iklan
a. Menginformasikan pasar tentang kreatif yang dikemas dan didesain simpel,
produk baru dan cara kerjanya menarik, dan mudah diingat secara visual
b. Memperbaiki kesan yang salah lebih memudahkan manusia untuk mengikuti
c. Mengurangi keraguan pembeli dan menerima pesan dari iklan tersebut
d. Membangun citra perusahaan dibandingkan dengan cara audio.
2. Membujuk (persuading)
a. Membangun preferensi merek Beragamnya bentuk-bentuk iklan
b. Mengubah persepsi pembeli tentang kreatif jika dikemas, dipadukan, dan
tentang atribut produk bersinergi dengan program pembangunan
c. Membujuk pembeli untuk membeli berkelanjutan bukan tidak mungkin mampu
sekarang mengubah lingkungan menjadi tempat yang
d. Mendorong pembeli agar beralih ke layak huni dan berkualitas bagi kehidupan
merek tertentu manusia. Kawasan layak huni merupakan
3. Mengingatkan (reminding) suatu kawasan/ wilayah yang memenuhi
a. Mengingatkan pelanggan bahwa perikehidupan manusia dan makhluk hidup
produk bisa saja dibutuhkan dalam lainnya, ketersediaan daya dukung lingkungan
waktu dekat. dan kemampuan lingkungan dalam
b. Mengingatkan pelanggan di mana menampung manusia dan makhluk hidup
harus membeli produk. lainnya.
c. Menjaga agar kesadaran akan produk
tetap menjadi hal utama. Green Marketing
d. Agar produk tetap diingat pelanggan
walaupun penjualan sedang American Marketing Association
berkurang. (AMA) dalam Hawkins and Mothersbaugh (
dalam Mayang, 2014) mendefinisikan
Suatu lingkungan dalam persepsi pemasaran hijau atau Green Marketing
manusia ialah suatu wilayah atau kawasan sebagai: (1) Pengembangkan produk yang
yang siap memberikan segala sesuatu untuk proses produksinya, penggunaannya, atau
memenuhi kebutuhan manusia yang berdiam pembuangannya tidak menimbulkan dampak
diri dan tinggal di wilayah tersebut. berbahaya bagi lingkungan daripada
Lingkungan alam memiliki kemampuan daya pemasaran produk versi tradisional; (2) Suatu
dukung dan memiliki kapasitas daya tampung. proses pemasaran produk-produk yang
Berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No. diasumsikan aman terhadap lingkungan; (3)
17 Tahun 2009, daya dukung lingkungan Mengikat pembelian produk kepada

123 Volume 5 No. 2 Mei 2016


Komunikasi Pemasaran ISSN : 2089 - 3477

organisasi atau acara lingkungan. Tumbuhnya berbahaya bagi kesehatan, pengemasan


konsep green marketing tersebut berawal dari terbuat dari bahan daur ulang. Ottman
kemampuan suatu perusahaan dalam (2011) menyebutkan 84% pembeli
mengganggapi dan merespon isu perubahan sekarang memilih produk hijau, hal ini
dan pelestarian lingkungan sebagai peluang memicu pasar masal untuk
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan memperhatikan produk hijau yang
konsumen. Dengan berkembangnya isu global meliputi: penggunaan serat organik,
warming, penipisan lapisan ozon (gas rumah proses produksi makanan secara organik,
kaca) hingga pembangunan berkelanjutan detergen konsentrasi ultra, proses
menjadikan setiap perusahaan berbagai bidang produksi dengan melindungi binatang
melakukan inovasi dalam promosi (iklan), (tidak melibatkan uji coba terhadap
produk, dan kemasan (packaging) untuk binatang), dan lain-lain.
menarik konsumen.
2. Price
Green marketing memanipulasi empat Monroe (1992) berpendapat
elemen dari bauran pemasaran (marketing bahwa harga digunakan oleh pembeli
mix) dalam 4P yaitu: product, price, place, sebagai indikator dari kualitas produk.
dan promotion untuk menjual produk dan jasa Rao and Monroe (1996) secara empiris
yang ditawarkan dengan menggunakan menunjukan bahwa harga merupakan
keunggulan pemeliharaan lingkungan hidup informasi yang paling valid sebagai
yang dibentuk dari pengelolaan limbah, indicator akan kualitas suatu produk.
efisiensi energi, dan penekanan pelepasan Zeithaml (1988) menjelaskan alasan
emisi beracun. Perbedaan bauran pemasaran umum mengapa konsumen mau
hijau (green marketing mix) dengan bauran membayar dengan harga premium adalah
pemasaran (green marketing) konvensional karena mereka yakin akan kualitas suatu
terletak pada pendekatan lingkungan. Bauran produk. Persepsi kualitas (perceived
pemasaran hijau mempertimbangkan aspek quality) didefinisikan sebagai keputusan
lingkungan, sedangkan bauran pemasaran konsumen tentang superioritas dari suatu
(marketing mix) konvensional tanpa produk.
memperhatikan aspek lingkungan. Manipuasi
empat elemen dalam pemasaran tersebut 3. Place
secara singkat (dalam Mayang, 2014), yaitu: Shabani et al. (2013) berpendapat
bahwa saluran distribusi hijau memiliki
1. Product karakteristik, yaitu kemasan produk
Produk dalam pemasaran hijau untuk mengangkut ke tempat distribusi
sering disebut dengan produk hijau harus meminimalkan limbah dan
(green product). Shabani et al. (2013) penggunaan bahan baku. Transportasi
berpendapat bahwa produk hijau (green produk ke tempat distribusi harus
product) adalah produk yang tidak ditujukan untuk mengurangi kerusakan
mencemari lingkungan, tidak membuang lingkungan, seperti mengurangi
sumber daya, atau yang dapat didaur konsumsi energi dan mengurangi polusi.
ulang. Produk hijau membantu
menghemat energi untuk menjaga dan 4. Promotion
meningkatkan sumber daya lingkungan Menurut Ferrell and Hartline
alam atau dan mengurangi atau (2011:299), iklan produk
menghilangkan penggunaan zat-zat mempromosikan citra, fitur, kegunaan,
beracun, polusi, dan limbah. Ottman manfaat, dan atribut produk. Kotler and
dalam Renfro (2010:5) mendefinisikan Keller (2012:519) mengungkapkan
produk hijau biasanya tahan lama, tidak bahwa promosi penjualan (sales

124 Volume 5 No. 2 Mei 2016


Komunikasi Pemasaran ISSN : 2089 - 3477

promotion) merupakan salah satu dapat digunakan untuk mengemas kembali


komponen promosi. Promosi penjualan setelah produk dikonsumsi (recycle). Konsep
(sales promotion) digunakan sebagai ini termasuk dalam reverse logistics atau
pendekatan pembelian atau penjualan green supply chain yang dapat membantu
sebuah produk atau layanan. mengurangi dampak pencemaran lingkungan
terhadap limbah plastik. Di Indonesia, salah
Pemasaran Ramah Lingkungan (green satu produk minuman siap minum yang
marketing) adalah istilah yang digunakan dikemas dalam returnable glass bottling
untuk mengidentifikasikan kekhawatiran pada (RGB), yaitu teh. Minuman teh dalam
konsekuensi lingkungan atas aktivitas kemasan RGB ini dapat diklasifikasikan
pemasaran yang beragam (Cateora dan sebagai produk ramah lingkungan
Graham dalam Rizka, 2014). Tujuan green (environmentally friendly).
marketing di antaranya adalah mengembang-
kan produk yang lebih aman dan ramah Ciri-ciri dari produk ramah
lingkungan, meminimalkan limbah bahan lingkungan yaitu menggunakan komponen
baku dan energi, mengurangi kewajiban akan yang aman, tidak beracun, dapat didaur ulang
masalah lingkungan hidup, dan meningkatkan serta menggunakan kemasan yang ramah
efektivitas biaya dengan memenuhi peraturan lingkungan untuk mengurang dampak negatif
lingkungan hidup agar dikenal sebagai konsumsi produk terhadap lingkungan
perusahaan yang baik (Heizer dan Render (Shamdasami et al. dalam Rizka, 2014).
dalam Rizka, 2014). Konsumsi masyarakat terhadap produk ramah
lingkungan dapat membantu menyelamatkan
Melalui pemasaran ramah lingkungan lingkungan dari pencemaran. Kesadaran
(green marketing) yang dikemas dalam masyarakat yang masih rendah menyebabkan
bentuk iklan kreatif diharapkan mampu produsen minuman teh dalam kemasan RGB
mengubah mindset masyarakat (konsumen) mengonversi hampir semua kemasan
dalam menentukan pilihan produk yang akan produknya ke botol plastik karena dinilai lebih
dikonsumsi, serta mengubah mindset diminati. Hal ini tentu berimplikasi pada
perusahaan untuk ikut serta dalam pelestarian semakin meningkatnya pencemaran limbah
lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. plastik sehingga diperlukan strategi
Konsep green marketing melalui iklan kreatif pemasaran yang dapat membangkitkan
yang mengusung prinsip-prinsip pelestarian kembali minat masyarakat untuk
lingkungan merupakan suatu inovasi yang mengonsumsi minuman teh dalam kemasan
“sedikit terlambat” jika didasarkan pada RGB. Kondisi di atas menandakan bahwa
kondisi saat ini, tetapi menjadi pilihan tepat dahulu perusahaan telah memiliki pandangan
untuk menggantikan sistem konvensional, dan persepsi untuk melestarikan lingkungan,
meskipun produk-produk sebelumnya telah akan tetapi minat dari masyarakat yang lebih
lebih dahulu menggunakan prinsip tersebut. mengutamakan kemudahan dalam
menggunakan suatu produk, maka mindset
Upaya untuk menyelamatkan dan perusahaan mengikuti kebutuhan pasar.
melestarikan lingkungan dapat dilakukan
melalui pemanfaatan produk-produk yang Simpulan
ramah lingkungan yang menerapkan prinsip
pelestarian lingkungan dalam proses Lingkungan yang layak huni
produknya. Salah satu contoh go green di merupakan suatu kawasan yang mampu
Indonesia seperti yang dilakukan oleh mendukung dan menampung perikehidupan
produsen minuman siap minum dalam manusia. Tingginya eksplorasi dan eksploitasi
kemasan botol kaca (returnable glass manusia terhadap lingkungan alam
bottling) di mana botol kaca pengemasnya mengakibatkan terjadinya degradasi

125 Volume 5 No. 2 Mei 2016


Komunikasi Pemasaran ISSN : 2089 - 3477

lingkungan yang berdampak panjang kepada Miles, Matthew B., and Michael Huberman.
rusaknya lingkungan sebagai pendukung dan 1994. Qualitative Data Analysis.
penampug kehidupan manusia. Upaya 2nd Edition. Sage Publications.
pemerintah dalam menyelamatkan dan
melestarikan lingkungan dengan merumuskan Morissan, M.A. 2010. Periklanan:
prinsip-prinsip pelestarian lingkungan untuk Komunikasi Pemasaran Terpadu.
pembangunan berkelanjutan diharapkan Jakarta: Kencana Prenadamedia
mampu melestarikan lingkungan hingga Group.
generasi penerus. Kebijakan pembangunan
lingkungan perlu didukung penuh dari Rahmadawita, Tuti dkk. 2013. Analisis
berbagai lapisan masyarakat baik masyarakat Pengaruh Kreativitas Iklan,
awam hingga stakeholder terkait, salah Daya Tarik Iklan dan Kualitas
satunya dari perusahaan. Pesan Iklan terhadap Brand
Attitude pada Produk Blackberry
Green marketing merupakan salah Z10 di Kota Pekanbaru. Riau:
satu implementasi nyata dari perusahaan Jurnal internal Fakultas Ekonomi
sebagai bentuk ikut andil dalam pembangunan Universitas Riau.
berkelanjutan. Green marketing dengan iklan
kreatif menjadi pilihan tepat di tengah Septifani, Rizka dkk. 2014. Pengaruh Green
tingginya tingkat konsumsi masyarakat yang Marketing, Pengetahuan, dan
memiliki tingkat kesadaran rendah dalam Minat Membeli terhadap
menjaga dan melestarikan lingkungan. Keputusan Pembelian. Malang:
Melalui iklan kreatif yang mengandung Jurnal Manajemen Teknologi
prinsip-prinsip pelestarian lingkungan seperti Vol. 13 No. 2 Tahun 2014
re-cycle, re-use, re-duce, dan re-serve mampu
memahamkan dan mengubah mindset Yunus, Hadi Sabari. 2008. Konsep dan
masyarakat sehingga ikut aktif dalam Pendekatan Geografi: Memaknai
melestarikan lingkungan serta ikut Hakekat Keilmuan (Acuan
melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Khusus pada Pendekatan
Keruangan). Yogyakarta:
Daftar Pustaka Makalah dalam Sarasehan Forum
Pimpinan Pendidikan Tinggi
Chamidah, Siti. 2010. Strategi Periklanan Geografi Indonesia di Fakultas
Kreatif: Konsep dan Aplikasi Geografi UGM.
pada Periklanan Televisi di
Indonesia. Jurnal Internal -. 2009. Peraturan Menteri Negara
Fakultas Ekonomi Universitas Lingkungan Hidup No. 17 Tahun
Lampung Mangkurat. 2009 tentang Pedoman
Penentuan Daya Dukung
Neuman, William Lawrence. 2000. Social Lingkungan Hidup dalam
Research Methods: Qualitative Penataan Ruang Wilayah.
and Quantitative Approaches. Jakarta: -
Fourth Edition. USA: Pearson
Education.

126 Volume 5 No. 2 Mei 2016

You might also like