You are on page 1of 10
Juniman Silla 3.2. Balok Sederhana Untuk menghitung gaya-gaya intemal (gaya-gaya dalam) balok . sederhana digunakan bantuan persamaan keseimbangan statika, Pertama- tama diasumsikan terdapat reaksi tumpuan vertikal dan horizontal positif pada tumpuan sendi dan reaksi tumpuan vertikal positif pada tumpuan rol akibat pembebanan yang terjadi (aksi) pada balok tersebut. Reaksi tumpuan yang pertama dihitung yaitu reaksi horizontal dengan bantuan salah satu persamaan statika, yaitu ZH=0. Persamaan ini akan menghasilkan reaksi tumpuan arah horizontal, misalnya RAh. Setelah diperoleh reaksi tumpuan arah horizontal, selanjutnya dihitung reaksi tumpuan arah vertikal dengan bantuan persamaan statika EMB=0 untuk mendapatkan reaksi tumpuan RAV dan SMA=0 untuk mendapatkan reaksi tumpuan RBv. Untuk mengontrol hasil analisis dapat digunakan bantuan salah satu persamaan statika, yaitu EV=0; RAv + RBv - P= 0. Artinya, jumlah semua gaya vertikal yang bekerja pada balok harus sama dengan nol agar terjadi keseimbangan struktur. Apabila RAv + RBv - P # 0, hal ini menunjukkan adanya kesalahan dalam analisis (check kembali perhitungan). Gaya geser merupakan gaya yang bekerja tegak Iurus pada balok atau batang. Gaya geser yang terjadi pada balok atau batang dihitung dengan memperhatikan kondisi pembebanan. Apabila balok hanya menerima beban terpusat maka gaya geser pada balok akan merata dari satu titik ke titik lainnya, misalnya VA-B menunjukkan gaya geser di tik A hingga titik B besarnya sama. Namun, apabila balok menerima beban merata/tidak merata atau beban kombinasi antara beban merata/tidak merata dengan beban terpusat, gaya geser pada balok akan berbeda di sepanjang balok. Oleh karena itu harus ditinjau di setiap jarak tertentu maupun di setiap titik kombinasi pembebanan, misalnya Vx menunjukkan gaya geser di setiap titik x yang ditentukan, atau VC (Kiri) dan VC (kanan)_menunjukkan gaya geser di titik C pada titik kombinasi beban, Gaya normal merupakan gaya yang bekerja sejajar dengan sumbu memanjang_ balok atau batang. Gaya ‘normal yang terjadi pada balok atau batang dihitung dengan memperhatikan kondisi pembebanan. Apabila pada balok tidak terdapat beban atau gaya yang horizontal atau miring maka tidak ada gaya normal (misalnya, NA-8 = 0). Namun, bila balok menerima gaya tekan horizontal, maka balok akan menderita tegangan tekan (-), sebaliknya balok yang menerima gaya tarik horizontal, maka balok akan menderita tegangan tarik (+) ‘Momen lentur merupakan gaya yang menyebabkan lendutan atau Jenturan pada suatu batang atau balok. Besar momen lentur pada titik tertentu suatu batang atau balok sama dengan gaya dikali jarak (Iengan) terhadap titik yang ditinjau dengan satuan kNm, Momen lentur dihitung di setiap titik 28 ‘Siruktur Balok Kantilever dan Balok Sederhana sepanjang batang, misalnya MA menunjukkan momen lentur di titik A dan seterusnya hingga semua titik sepanjang balok ditinjau untuk selanjutnya < dilukiskan dalam bentuk diagram atau bidang lentur, 3.2.1 Balok Sederhana dengan Beban Terpusat Untuk menghitung gaya-gaya internal (gaya-gaya dalam) suatu balok sederhana dengan beban terpusat seperti pada Gambar 3.7, dapat dilakukan sebagai berikut Gambar 3,7. Balok Sederhana dengan Beban Terpusat 1. Sebelum menghitung besar reaksi tumpuan sebenarnya, lebih dulu diasumsikan terdapat reaksi tumpuan RA dan RB positif yang dilukis dalam bentuk vektor. Selanjutnya, dengan bantuan persamaan keseimbangan statika besar reaksi tumpuan sebenarnya dapat diperoleh, 2. Reaksi tumpuan A dihitung dengan persamaan keseimbangan Statika di titik B, yaitu: [MB=0; RA.L-P.'4L=0 RA= uP 3. Reaksi tumpuan B dihitung dengan persamaan keseimbangan statika di titik A, yaitu: EMA =0; -RB.L+P.%4L=0 RB= AP 4. Kontrol hasil yang diperoleh dengan ketentuan hukum Newton III, bahwa aksi harus sama dengan reaksi. Gunakan bantuan salah satu persamaan kkeseimbangan statika, yaitu: EV =0; RA +RB-P=0 “AP + AP -P=0 (Ok) 5. Hitung gaya geser, yaitu gaya yang bekerja tegak lurus terhadap sumbu memanjang balok. Dalam kasus ini, pada titik A hingga titik C hanya ada pengaruh RA, sedangkan pada titik C hingga titik B selain pengaruh RA juga ada pengaruh P. Dengan demikian: gaya geser VA-C = RA = 4 VC-B=RA-P = 4P -P=-uP 6 Gaya normal, yaitu gaya yang bekerja sejajar sumbu memanjang balok Dalam kasus ini tidak terdapat gaya tersebut, sehingga gaya normal sama dengan nol, yaitu NA-B=0 29 Juniman Siatahi Momen lentur dihitung mulai dari titik awal balok. Pada kasus ini dimulai dari tumpuan A, yaitu gaya dikali jarak terhadap titik yang ditinjau. Momen lentur di titik A: MA=RA.0=0 ‘Momen lentur di titik C: MC= RA . 41. ='4P AL = VPL Momen maksimum berada di tengah bentang atau di titik C, yaitu: Mmaks = “PL Momen lentur di titik B: MI RA.L-P.¥:L = 4P.L-P.%4L=0 Hasil analisis tersebut dapat dilukiskan dalam bentuk diagram berikut: a aT Bid. gaya ree Mmaks=1/4PL, Bid. momen lentur Gambar 3.8. Hasil Analisis Balok Sederhana dengan Beban Terpusat Contoh Soal 1: Diketahui balok sederhana dengan behtuk, dimensi, dan pembebanan seperti pada Gambar 3.9, hitung dan lukislah bidang gaya geser, dan momen lenturnya. P=10 kN A C B ¥ << L=6m ——>!ng Gambar 3.9. Contoh Soal 1 Sirubsur Balok Kantilever dan Balok Sederhana —— =5kN EMA = 0; = ae OLN Gaya geser: VA-C=RA=5kN VC-B=RA-P = 5-10=-5kN Momen lentur:. MA. MC=RA.3 =5.3=15kNm MB=RA.6-P.3 =5.6-10.3=0 Hasil analisis di atas dapat dilukiskan sebagai berikut (Gambar 3.10): P=10 kN AL c Ze 3m 3m L=6m i Bid. gaya geser SKN ST Nn Bid. momen lentur Gambar 3.10. Hasil Analisis Contoh Soal 1 31 ‘Struktur Balok Kantilever dan Balok Sederhana Bid. daya geser | Bid. momen lentur Gambar 3.18, Hasil Analisis Contoh Soal 5 3.2.2 Balok Sederhana dengan Beban Merata Untuk menghitung gaya-gaya internal (gaya-gaya dalam) suatu balok sedethana dengan beban merata seperti pada Gambar 3.19, dapat dilakukan sebagai berikut: V2L V2L k= 6m —_»] 88 Gambar 3.19. Balok Sederhana dengan Beban Merata 1. Sebelum menghitung besar reaksi tumpuan sebenarya, lebih dul diasumsikan terdapat reaksi tumpuan RA dan RB positif yang. dilukis dalam bentuk vektor. Selanjutnya, dengan bantuan” persamaan Keseimbangan statika besar reaksi tumpuan sebenarnya dapat diperolch, 39 Juniman Sialehi 2. Reaksi tumpuan A dihitung dengan persamaan keseimbangan statika di ‘itik B, yaitu: EMB=0; RA.L-q.L.4L=0 RA= Yq 3. Reaksi tumpuan B dihitung dengan persamaan keseimbangan statika di titik A, yaitu: EMA =0; -RB.L+q.L.'4L=0 RB= “ql. 4. Kontrol hasil yang diperoleh dengan ketentuan hukum Newton I, bahwa aksi harus sama dengan reaksi. Gunakan bantuan salah satu persamaan keseimbangan statika, yaitu: EV=0; RA+RB-qL=0 YaqL + ¥aqL.- qL.=0 (Ok) 5. Hitung gaya geser, yaitu gaya yang bekerja tegak lurus terhadap sumbu memanjang balok. Dalam kasus ini, disepanjang balok mulai dari titik A hingga titik B akan menghasilkan gaya geser yang berbeda, yaitu: Gaya geser: VA=RA Vx= RA -q.x dimana: x = jarak titik tinjauan dari tumpuan A 6 Gaya normal, yaitu gaya yang bekerja sejajar sumbu memanjang balok. Dalam kasus ini tidak terdapat gaya tersebut, schingga gaya normal sama dengan nol, yaitu NA-B=0 7. Momen lentur dihitung mulai dari titik awal balok, dalam kasus ini dimulai dari tumpuan A, yaitu gaya dikali jarak terhadap titik yang ditinjau, Momen lentur di titik A: MA= RA.0=0 ‘Momen lentur dititik x: Mx= RA . x ~ q. x. ¥ax Yeqh x —¥agqoe Momen lentur di titik B: MB=RA.L-q.L. %4L LL - ql. 4b =0 Momen maksimum berada pada titik di mana gaya geser sama dengan nol. Dengan demikian: Mmaks > Vx=0 =>RA-q.x=0 Yagl-q.x =0 xav Mmaks = RA x-q. x. 4x = Yagh JAL- 4. YL Ye. YL. = Yq hqu = %qlt Hasil analisis tersebut di atas dapat dilukiskan dalam bentuk diagram sebagai berikut: ‘Struktur Balok Kantilever den Balok Sederhana Bid. gaya geser f Bid. momen lentur M maks = % aL? Gambar 3.20, Hasil Analisis Balok Sederhana dengan Beban Merata Contoh Soal 1; Diketahui balok sederhana dengan bentuk, dimensi, dan pembebanan seperti pada Gambar 3.21, hitung dan lukislah bidang gaya geser, dan momen lenturnya. q=2kNim’ 1b 12L <——L= 6m > Gambar 3.21. Contoh Soal 1 Penyelesaian: =MB=0; RA.L-q.L.1/2L =0 1/2q.L? 1/2.2.62 L 6 = 6kN 4 Jniman Silataht XMA=0; -RB.L+q.L.1/2L =0 1/2q.1? 1/2.2.6 RB= = 6kN L 6 Gaya geser: VA=RA=6kN Vx=RA~qx m9 6~2.0=6KN= (RA) m>6-2.1=4kN m>6-2.2=2kN m6-2.3=0KkN x= 6m 6-2.6=-6KN(-RB) Momen lentur: MA = 0 Mx=RA.x~1/2q.x° m>60-1/22.0=0 x=1m96.1-1/2.2.2=5kNm x=2m>62-1/2.2.2=8kNm m>63-1/2.2.%=9kNm m>6.4-1/2.2.42=8kNm m>6.5-1/2.2.5¢=5kNm x=6m>6.6-1/2.2.6=0kNm Mmaks > Vx=0 >RA-q.x=0 6-2.x =0 Mmaks = RA x-1/2.q x? =63-1/2.2.3? =9kNm ¥ Hasil analisis di atas dapat dilukiskan sebagai berikut (Gambar 3.22): a2 ‘Siruktur Balok Kantilever dan Balok Sederhana FP 4=2kNim* Bid. gaya geser th Bid. momen lentur Gambar 3.22. Hasil Analisis Contoh Soal 1 M maks Contoh Soal 2: Diketahui balok sederhana dengan bentuk, dimensi, dan pembebanan seperti pada Gambar 3.23, hitung dan lukislah bidang gaya geser, dan ‘momen lenturnya. a= 2kNim’ 2 VL I< L= 6m ——3 ‘Gambar 3.23. Contoh Soal 2 Penyelesaian: 2MB=0; — RA.L~q.1/2L.3/4.L =0 3/8.q.1? 3/8.2.6 RA= —— = ———= 454 L 6 -RB.L4+q.1/2L 1/41 =0 1/8q.L2 —1/8.2.6 —— == 15iN Vx=RA-=qx =0m>45-2.0=4,5KN= (RA) x=1m345-2.1=25kN m3 45-2.2=05kN m>45-2.3=-15kN 5-2. x=0m345.0-1/2.2.0-0 x=1m945.1-1/2.2.2=35kNm 2mP45.2-1/2.2.2 x=3m945.3-1/2.2 3 Mmaks > Vx=0 <>RA-q.x= 45-2.x =0 x= 2,25m Mmaks=RA x-1/2q.x? 4,5 2,25 ~1/2 22,252 = 5,0625 kNm Hasil analisis di atas dapat dilukiskan sebagai berikut (Gambar 3.24):

You might also like