UNTER Mi GAGA,
INAAM Ea RAY OR MUGARA
EC ANON BER
BENDATAC
ai
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,
NOMOR: PER/ 08/M.PANY 4 (2008
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA,
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAKA ESA
MENTER! NEGARA PENDAVAGUNAAN APARATUR NEGARA,
Menimbang
Mengingat
a bahwa jabatan fungsional Asisten Apoteker dan Angka Krediinya
yang diatur dalam Kenulusan Menteri Negara Pendayegunaan
Aparatuc Negara Nomor O7EPIM.PAN12/2/1999 tentang
Jabatan Fungsional Asisten Apoleker dan Angka Kreditnya tidak
sesulai dengan perkembangan tuntutan kompetensi dan profesi
Asisten Apoteker,
b batwa sehubungan dengan hai tersebut, dipandang peru
mengatur Kembali jabsten filngsional Asisten Apoteker dan
Angka Kreditnys dengan Peraluran Menten Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara;
1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokak-pckok
Kepegawatan (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun
1974 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomét 3041), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomer 169, Yambahan
Lembaran Negara Republik Indpnesia Nemer 3890):
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehetan
{Lembaran Negara Republik indonesia Tahun (992 Nomor 100,
Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 3435);
Undang-Lndang Nomor $ Tahun 1987 tentang Psiketropika
(Lembaran Negara Republk Indonesia Tahun 1997 Nomor 10,
Tambahart Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671},
Undang-Undang Nomor 22 Tahua 1997 tentang Natkotika
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23,
Tambanan Lembaran Negara Republik (ndonesia Nemor 3320),
Peratuian Pemeriniah Nomer 4 Tahun 19668 tentang
PemberhentianPembernentian Sementara Pegawai Negeri
(Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1966 Nomar 7.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 2797):
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1877 tenlang Pezaturan
Gaji Pegawai Negeri Sipi (Lembaran Negara Republik indonesia
Tarun 1997 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3096), sebagaimana telah sepuluh kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2008 Namor 23);
Peraturan Pemerinlah Nomer 32 Tahun 1979 tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tatun 1979 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2349)
sebagaimana telah diuban dengan Peraturan Pemerintah Nomor10.
"
12,
{ Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
4994 Nomor 1);
Peraturan Pemerintat Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Displin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1980 Nomor 60. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3176);
Peraturan Pernerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabetan
Fungsional Pegawai Negedi Sip! (Lembaran Negara Republik
indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Repubik indonesia Nomor 35477
Peratusan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, Tambafian Lemborin Negara Republik Indonesia
Nomor 36377:
Peratwan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi
Pegawai Negen Sipil (Lembaran Negara Republik indonesia
‘Tahun 2000 Namor 194, Tambsnan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nemor 4015); sebagaimana telah diubah dengan
Peratuian Pemerintah Nomar 94 Tahun 2003 (Lembaran Negara
Republk Indonesia Tahun 2903 Nomor 122 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4432).
Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang
Pengadaan Pegawal Neyer Sipil (Lemberan Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nemor 198, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomar 4016), sebagaimane telah
siubah dengan Peraluran Pemerintah Nomer 11 Tahun 2002
(Lembaran Negasa Republik Iretonegia Tahun 2002 Nomor 31
ublik Indonesia Nomar 4192},
‘Tambahan Lembaran NegaraMempertstikan
13
44,
16.
7.
1
Feraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambzhan Lembaran
Negara Republik indonesia Nomor 4017); sebagaimana telah
diuboh dengan Peralixah Pemeriniah Nomor 12 Tahun 2002
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomar 32,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indanesta Nomer 4193);
Peraturan Pemeriniah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipt
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nemor 198,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indgnesia Nomer 4019);
Peraluran Pemerintah Nomar 9 Tahun 2003 tentang Wewenang,
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomar 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomar 4263}:
Keputasan Presiden Nomar 87 Tahun 1999 téatang Rumpun
dabalan Fungsignat Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas. Fungst, Susunen Organwasi, dan Tata Kerja
Kementérian Negara Republik Indonesia:
Usul Menteri_ Kesehatan dengan suratnya~— Nemor
1193/Menkes!XV2007 Tanggal 14 November 2007;
Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan
suralnya Nomor: k.26-30/v 31-3/93 Tanggal 18 Mare! 2009.Menetapkan
MEMUTUSKAN
PERATURAN MENTERI NEGARA — PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
ASISTEN APOTEKER OAN ANGKAKREDITNYA,
Bag
KETENTUAN UMUM
Pasal1
Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunsan Aparalur Negara
ini yang dimaksud dengan -
1. Asislen Apoteker adalah jabalan yang mempunyai mang
lingkup ‘ugas. tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan penylspan pekerjaan kelarmasian pada unit
pelayanan kesehalan yang diduduki oleh Pegawal Negeri Sipil
dengan hak dan kewajiban yang diberikan seeara penuh olen
pejabat yang berwenang.
2 Penyiapan pekerjaan kefarmasian adalah penyiapan reneara
keja kefarmasian, penylagan pengelglaan perbekalan farmasi,
dan penyiapan pelayanan farmasi Klinik.
3. Perbekatan farmasi adalah sediaan farrmasi, alat kesehaten,
perbekalan Kesehatan rumah tangga, radio tarmasi, dan gas
medik,
4. Sediaan famasi adalah obat, bahan obal, obat tradisional, dan
Aosmetika,
Alat kesehlan adalah bahan, instrurnen, aperatus, mesin,
wo
implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk
mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankao
penyehil, merewat ofang sat serta memulinkan Kesehatanpada manusia dan atau untuk membentuk stuktur dan
memperbaiki Fungsi tubuh.
6. Perbekatan Kesehatan rumah tengga adalat alat, bahan atau
campuran untuk pemeiharaan dan perawatan Kesehatan untuk
marugia, hewan pelinaraan, rumah tangga dan atau tempat-
tempat Umum.
7. Unit pelayanan keschatan adalah tempat yang digunakan untuk
instalasi
menyelenggarakan upaya Kesehatan yaitu rumah sakit,
farmasi Dinas Kesehatan ProvikabiKota (Gudang farmasiwUnit
Pelaksana Teknis Dagtah {UPTO}, puskesmas, apotek, dan
poliklinivbalat pengobatan serta unit pelayanan kesehatan
tainnya yang éitetapkan oleh Mentes
8. Angka Kredit adalah satuan nitai dai Uap bulir kegiatan dan atau
akumulasi butir-bulr kegiatan yang harus dicapai oich seorang
Asisten Apeteker dalam rangka pembinaan karier kepangkatan
an jabatannya
9. Tim penilai angka Aredit adalah tim peniiai yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabal yang beewenang dan bertugas untuk
‘menilai prestasi kerja Asisten Apoteker.
BAB It
RUMPUN JABATAN, INSTANS! PEMBINA,
KEOUDUKAN, DAN TUGAS POKOK
Pagal 2
Jabatan Fungsional Asicien Apoteker termasuk datam rampun
kesehatan,
Pasal 2
(1} Instansi Pembina Jabatan Fungsional Asisten Apoleker adalah
Departemen Kesehatan.(2) Depariemen Kesehatan Sehagaimana dimaksud pada ayat (()
wajb melaksanakan tugas pembinaan yang antara lain melipuli -
Penetapan pedoman formasi Jabatan Fungsional Asisten
Apoteker:
Penetapan standar kompetensi Jabatan Fungsional Asisten
Apoteker,
Pengusulsn tunjangan Jabatan fungsional Asisten Apoteker:
Sosialisasi Jabatan Fungsienal Asisten Apoteker — serta
petunluk pelaksanaannya,
Penyusunan kurikulum —pendidikan dan pelatihan
Jungsionalteknis fungsional Asisten Apoteker,
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatinan fungsional teknis
bbagi Asisten Apoteker dan penetapan seriifikas!,
Pengembangan sistem informas: Jabatan Fungsional Asisten
Apoteker,
Fasilitasi petaksanaan Jabatan Fungsional Asisten Apoteker
Fasilitast pembentukan orgenisasi Asisten Apoteker,
Fasilitasi kejasama penyusunaci dan penetapan etika profes!
dun kode elik Asisten Apoteker, dan
Melakukan monitoring dan evaluasi Jabatan Fungsional
Agigten Apoteker,
Pasald
(1}Asisten Apoteker berkedudukan sebagai pelaksana leknis
fungsional penyiapan peKejaan kefarmasian pada unit
pelayanan Kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan dan
instansi fainnya(2) Asisten Apoteker sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adsian
Jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang
telah berstalus sebagai Pegawai Negeri Sipit.
Pasal 5
Tugas pokek Asisten Apoteker adalah melaksanakan penyiapan
pekeri2an kelamasian yang melipyti penyiapan rencana kerja
kefarmasian, penyiapan pengelolaan perbekalan farmasi, dan
penyiapan petayanan farmasi Kinik.
BAB UI
UNSIR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Pasal 6
Unsur dan sub unsur kegialan Asisten Apoteker yang dinilal angka
kreditnya, terdi dari =
a. Pendidikan, meliput
1 Pendidikan sekoian dan memperaleh gelardjazan,
2. Pendidikan dan pelalinan fungsional di bidang penyiapan
pekerjaan kefarmasian dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelathan (STTPP) atau sartificat,
3. Pendidikan dan pelsiinan (Diklat) prajabatan dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
{ST TEP) atau sertifical
b. Penyippan peke jaen kefarmastan, meliputi
1, Penyiapan rencana kerja kefarmasian
2. Penyiapan pengelolaan perbekalan farmasi;
3. Penyiapan pelayaran tarmasi klimik
*, Pengembangan profesi, meliputl
1. Pembuatan karya tulistkerya iimiah di bidang penyiapan
pekerjaan kelarmesien/kesehatan,2. Peneriemanan/penyaduran buku dan bahan Jainnya di
bidang penyiapan pekeriaan kefarmasiankesehatan;
3. Pembuatan buky pedemanpetunjuk pelaksanaan ¢petunjuk
tekris. di =sidang = penyiapan = pekerjaan
kefarmasiankesehatan,
4, Penemuanipengembengan teknologi tepat guna di bidang
penyiapan pekeagn kefarmaslanvkesehatan,
5. Merumuskan sistem penyiapan pekerjaan
kefarmasian/kesehatan,
6. Melakuken penyuluhan di bidang penyiapan pekerjaan
kefarmasian/kesenatan
Benuijang tugas Asisten Apoleker, meliputh
1. Pengajaripetalinipembimbing yang berkaitan dengan bidaag
penyiapan pekerjaan kefarmasiankesehalan,
2 Peraa sena dalam kegiatan seminavfokakarya di bidang
penyiapan pekejaan kefarmasianikesehatan,
3. Keanggotsan dalam Xomite Farmasi dan Terapi (KFT)
danvatau kepanitiaan lainnya,
4 Keanggolaan dalam organisasi profesi Asisten Apoteker,
5. Keanggelaan dalam Tim Penutai Jabatan Fungsional Asisten
Apoteker.
6. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya;
7. Perolehan penghargaanfanda jasa
BABIV
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
Pasal7
(1) Jabalan Fungsional Asisten Apoteker adalah Jabatan Tingkst
Tezampil42} Jenjang jabatan Asisten Apoteker dari yang terendah sampai
yang tertingg, adafan
@. Asisten Apoteker Pelaksana Pemula,
b. Asisten Apoteker Pelaksana,
6. Asisten Apoleker Pefaksane Lanjutan,
d, Asisten Apoteker Penyelia.
3} Jenjang jabatan fungsional Asisten Apoteker sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi, adalah:
@. Asisten Apoteker Pelaksana Pemula, pangkal Pengatur
Muda, golongan ruang Wa.
>. Asisten Apoteker Petakeana, terdin dari
1. Pengatur Muga Tingkat |. golongan ruang Ilib;
2, Pengatur, gotongan ruang Wc
Pengatur Tingkat}, golengan rang iid,
¢ Asisten Apoteker Pelaksana Lanjulan, terditi dar
1 Penata Mutta, golongan ruang Ha,
2. Penata Muda Tingkat |. golongan ruang IHF;
4. Asisten Apateker Penyelia, terdit dari:
1. Penata, golangan ruang Nive:
2. Panata Tingkat |, golongan tuang td,
(4) Jenjang pangkat untuk masing-masing Jabatan Asisten Apoteker
sebsgaimana dimaksud pada ayat (3) adalah jenjang pangkal
dan jabatan berdasarkan jumtah angke Kredit yang dimiliki untuk
masing-masing jenjang jabatan.
(S}Penetapan jenjang jabatan Asisten Apoleker untuk
pengangkatan dalam jatatan ditelapkan berdasarkan jumiah
angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yangberwenang menetapkan angka Kredit, sehingga dimungkinkan
pangkat vn jabaian tidak sesual dengan pangkat dan jabatan
sebagaimana dimakeud pada ayat (2).
BABY
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAL
Pasalé
(1) Rincian kegiatan Asisten Apoteker sesuai dengan jeniang
jabatan, sebagai berikut
a. Asisten Apoteker Pelaksana Pemula
1. Mecigiapkan ruangan, perslatan dan bahan-bahan untuk
ke.stan produksi dalam tangka Produksi Sediaan
Farmast Non Steril:
2, Menyapkan bahanfalat dalam rangka Sterilisasi Sentral
3. Menyimpan alat-alat dan mendistribusikannya dalam
fanz-a Stevilsasi Sentral
4. Bt
aistrbusivan peruekalan trmasi dalam rangka
Pe:-sistribusian Perbekalan Farmasi,
b. Asister Apoteker Pelaksana :
§ Mecsgumpullan bahan-pahan atau datadata_ dart
bervagai sumberfacuan dalam rangka Penyiapan
Rer-cana Kegiatan Kefarmasian,
2. Mes sumpulkan data-data dalam rangka Pereneansan
Pert-zkalan Farmesi,
3. Me
bang dan atau mengukur bahan baku dalam
san27<9 Produksi Sediaan F armas! Mon Steril
4. Mevyapkan quangan, perlatan dan bahan-bahan untuk
kesctan praduksi dalam rangka Produksi Sediaan
Favs Steril,5. Mengemes algt-atal dalam rangka Slerilisasi Sentral;
6 Menerima dan memeriksa perbekalan fammasi dalam
rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi;
7, Menyimpan perbekalan farmasi dalanyrangka
Penyimpanan Petbekalan Famasi;
8. Menevina dan menyeleksi persyaratan administrasi resep
sorta menghilung harga obatnya dalam rangka
Cispensing Resep Individual.
Asislan Apoleker Pelaksana Lanjutan
1. Memitahanitah, mengelompokkan dan mengompsast
datadata dalam rangka Penyiapan Rencana Kegialan
Kefermasian;
2. Metekapitulas: daladata dalam rangka Pemilihan
Perbekalan Farmasi:
3. Merekapitulas! daladata dalam rangka Perencangan
Perbekaian Farmasi,
4. Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi dalam
rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Metalul Jatur
Pembelian
5. Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi yang
merupakan program = pemerinlah dalam —cangka
Pengadaan Perbekalan Famasi Melalui Jalur Non
Pembelian:
6. Mengemas cabal dan memberi etiket dalam rangka
Produkst Sediaan Fatmasi Non Steril
7. Mentmbang dan atau mengukur bahan baku dalam
rangka Produksi Sediaan Farmasi Steril,
25. ftengemas alat-alat dalam rangka Steriisasi Sentral;
&. Menerima dan memenksa perbekalan tarmasi datam
rangka Peastimaan Perbekalan Farmast;
7. Menyimpan perbekalan fatmasi dalam —rangka
Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
&, Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep.
serta mengbitung haga obatnya dalam rengka
Dispensing Resep Individual,
Asisten Apoleker Pelaksana Lanjulan
4. Memifan-milah, mengelompokkar dan mengompilasi
satadala dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan
Kefammasian,
2, Merekapitulasi data-data dalam rengka Pemilinan
Perbekalan Farmasi;
3. Merekapiluias) data-data dalam rangka Perencanaan
Perbekalan Farmasi,
4 Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi dalam
Fangka Pengadaan Perbeksian Farmasi Melalui Jalur
Pembelian
5. Menyapkan dattar usulan perbekalan farmas! yang
merupakan program == pamierintah dalam rangka
Pengadaan Perbekalan Fammasi Melali Jalur Non
Pembelian;
& Mengemas obal dan member eliket dalam rangka
Froduksi Sediaan Farmasi Non Steril
Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam
Tangka Produksi Sediaan Farmasi Steril;
28. Menyiapkan sbat dan membual etikel delat cangka
Dispensing Flesep Individual;
8, Menyiapkan kebutuhan ob2l untuk tlap kati pemakaian
dalam rangka Dispensing Desis U
40, Menyiapkan kompenen Sediaan Nutrisi Parenteral Totat
dalam rangka Sediaan Nutrisi Parenteral Total;
44,Membuang fimbah obat dalam rangka Sediaan
Sitostatika:
12. Menyusun feporan kegiatan farmasi klinik dalam rangka
Penyusunan Laporan Kegialan Farmasi Klinik
Gd. Asisten Apoteker Penyatia:
1. Mengemas obat dan member etixet dalam rangka
Produksi Sediaan Farmasi Stevi:
2, Melaksanakan penghapusan dalam rangka Penghapusan
Perbekalan Fartnasl;
3. Menyusun lapotan kegiatan pengelolaan perbekalan
farmasi
4, Mempvat rincian pemakaian obat dan biayanya dalam
rarigha Gispensing Dosis Unil
5. Menyiapkan sedisan imtra vena dalam rangka Sediaan
intravena:
6. Menyiapkan sediaan sitostalika dalam rangka Sediaan
Sitostauka
(2)Asisten Apoteker Pelaksana Pemula sampai dengan Asisten
Apeteker Penyelis yang melaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat, bertugas di fempal yang mempunyai resiko tinggi
dan atau rawan, menjadi saks! dsiam genghapusan perbckalan
farmasi_ dan alau dokumen, melaksanakan —kegialan
frypengembangan profesi dan penunjang tugas Asisten Apoteker
dibenikan nilat angka kredil sebagaimana tersebut dalam
Lampiran | Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparalur
Negara ini.
Pasal 9
(1) Apabila pada susty writ kerja tidak tardapat Asisten Apoleker
yang sesual dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan
kegiztan sebagaimana dimaksud dalam Pasal & ayat (1), maka
Asisten Apoteker yang berada satu tingkat di atas atau salu
{ingkat oi pawah jenjang jabalannya dapal metakukan kegiatan
lersebut berdasarkan penugasan secara tenuis dari pimpinan
unil kerja yang bersangkutan,
(2) Apabia pada suatu unit kerja datam
luasi kegawat-daruratan
tidak (erdapal Asisten Apoleker — seguai dengan renjang
jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagamana
dimaksud pada ayat (1) maka Asisfen Apsteker dapal
metakukan pekeriaan dua tingkal dialas atau dua bngkat oi
bawah jenjang jabatannya,
Pasal 10
Penitaian angka kredit peleksanaan Iugas Sebagaimana dmaksud
dalam Pasal 9 ayat (2} eitelapkan sebagai berkut:
a. Asisien Apoteker yang melaksanakan tugas di bidang
kefarmasian satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit
yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan pulvh persen}
dari angka kredit seliap butir kegiatan yang ilakukan.
sebagaimana lessebut dalam Lampiran | Peraturan Menleri
Negara Bendayagunaan Aparatur Negara ini