You are on page 1of 4

TEKNOLOGI

Teknologi Isi Panas


Efektif untuk
Produk Minuman Oleh Purwiyatno Hariyadi, PhD

Untuk dapat dipasarkan mencapai target konsumen tertentu, aneka produk


minuman (beverages) memerlukan proses pengolahan dan pengemasan. Tujuan
utama proses pengolahan dan pengemasan ini adalah untuk (i) menjamin
keamanan dan mutu produk dan (ii) memperoleh masa simpan yang memungkinkan
produk tersebut untuk dipasarkan secara baik.

56 FOODREVIEW INDONESIA | VOL. XV/NO. 2 / Februari 2020


S
alah satu teknologi proses oleh kondisi penyimpanan dan industri. Teknologi isi-panas atau
pengolahan minuman yang masa simpan yang diinginkannya. “hot fill” merupakan salah satu
populer diaplikasikan di Salah satu penelitian yang varian teknologi pengolahan dan
industri adalah teknologi proses dilakukan di US (Reddy et al. pengawetan dengan panas yang
termal. Untuk produk minuman, 2016), diketahui bahwa 95 jenis telah terbukti efektif, terutama
proses termal sebagian besar minuman soda mempunyai untuk produk pangan berasam
diaplikasikan setelah proses kisaran nilai pH antara 2,32 – 5,24; tinggi (nilai pH < 4.6), mampu
pengisian produk minuman ke 68 jenis minuman energi (energy menghasilkan produk yang tetap
dalam wadah; dengan tujuan drinks) mempunyai pH 2,47 – aman (awet) disimpan pada suhu
untuk menjamin keamanan dan 3,97 dan 17 jenis minuman teh ruang (Hariyadi, 2019).
mutu, serta memberikan stabilitas mempunyai pH 2,85 – 5,18; kopi Sebagaimana ditunjukkan dari
yang dikehendaki. dengan pH 5,11. namanya, maka teknologi isi-
Aneka jenis proses termal Pertama dan utama, produk panas adalah teknik pengolahan
yang mungkin diaplikasikan minuman perlu diformulasikan dan pengawetan di mana produk
untuk produk minuman ini antara dengan baik untuk memperoleh diisikan ke dalam wadah atau
lain adalah teknologi blansir nilai pH yang jelas kategori kemasan akhir (finished containers)
(blanching), pasteurisasi, hot filling, risikonya. Formulasikan dengan dan kemudian ditutup pada
Extended Shelf Life (ESL), sterilisasi, pasti; apakah minuman tersebut kondisi produk masih panas,
dan Ultra High Temperature (UHT) masuk dalam kategori berasam hingga akhirnya didinginkan.
dengan kombinasi pengemasan rendah, asam atau berasam tinggi. Tahapan-tahapan umum untuk
aseptis. Pemilihan jenis teknologi Kejelasan kategori ini nantinya proses isi panas ini diilustrasikan
proses termal ini didasari oleh akan mempermudah proses pada Gambar 1.
jenis produk, sifat produk, jenis perancangan proses termal yang Karena proses isi panas ini
kemasan atau wadah, dan teknik efektif. selalu diikuti dengan proses
penutupan kemasannya. Sebagai contoh formulasi penahanan (holding) wadah
produk yang kurang baik adalah tertutup dalam kondisi rebah
Cek dan kendalikan jika menghasilkan minuman atau terbalik (lihat Gambar 1),
nilai pH dengan nilai pH antara 3,8 sampai maka proses ini sering disebut
Pemilihan proses termal 4,8. Minuman dengan karakter sebagai proses isi-panas-tahan
yang efektif sangat dipengaruhi pH demikian tidak mempunyai atau“hot-fill-hold”. Lebih detail
oleh jenis produk minuman; kejelasan mengenai kategori mengenai teknologi isi-panas ini
terutama oleh keasaman atau risikonya; karena dia berada pada pernah dibahas di FOODREVIEW
nilai pH. Berdasarkan pada nilai kategori berasam rendah dan Indonesia (Hariyadi, 2013 dan
pH-nya (yang juga berkaitan asam sekaligus. 2015) serta buku Teknologi Proses
dengan tingkat risiko keamanan Untuk kasus demikian, Termal (Hariyadi, 2019).
pangannya), produk minuman dengan pendekatan kehati-hatian Secara umum (Gambar 1),
dikelompokkan menjadi minuman -worst case scenario- maka produk teknologi isi-panas untuk produk
berasam rendah (pH ≥ 4,6; tersebut (dengan pH 3,8 sampai minuman ini melibatkan beberapa
dengan potensi risiko tinggi) dan 4,8) diasumsikan sebagai produk langkah, di mana setiap langkah
minuman asam (pH < 4,6; dengan dengan potensi risiko tinggi; dan perlu dikendalikan dengan baik
potensi risiko rendah). Minuman karenanya proses termal yang untuk memastikan efektivitasnya.
asam, biasanya diklasifikasikan diaplikasikan haruslah proses Beberapa langkah tersebut adalah:
lebih lanjut menjadi minuman panas dengan intensitas yang 1. Produk minuman dilakukan
asam (3,7 < pH < 4,6; misalnya tinggi; yang sebetulnya tidak proses pemanasan (bisa
jus tomat, nanas, aprikot), dan perlu untuk produk dengan ph < dilakukan setara dengan
minuman berasam tinggi (high 4,6. proses pasteurisasi, atau
acid; pH < 3,7 dengan potensi bahkan setara sterilisasi)
risiko sangat rendah). Teknologi isi-panas 2. Produk minuman yang telah
Minuman berasam tinggi ini Pada kenyataannya, banyak dipanaskan bisa didinginkan
misalnya aneka jus beri (termasuk produk minuman memiliki (diturunkan suhunya) hingga
stroberi), jeruk, plum, apel, dan nilai pH < 4,6. Untuk produk mencapai dan dipertahankan
persik (peaches). Selain nilai pH minuman demikian, teknologi pada suhu pengisian panas
minuman, rancangan proses isi panas (hot filling) merupakan (Tfill). Pada prinsipnya,
termal juga sangat dipengaruhi salah satu teknologi pengolahan semakin tinggi suhu pengisian
yang banyak diaplikasikan di akan lebih baik. Namun, hal

FOODREVIEW INDONESIA | VOL. XV/NO. 2 / Februari 2020 57


mutu sensori dan gizi produk
minuman. Proses pendinginan
juga akan menciptakan
ruang hampa udara di dalam
wadah, sehingga mencegah
pertumbuhan mikroba.
7. Setelah dingin, produk
terkemas dikeringkan dan
label dekorasi diterapkan.

Parameter kritis
teknologi isi-panas
Parameter kritis untuk
teknologi isi-panas ini adalah
suhu pada saat pengisian dan
penutupan wadah (Tfilling), suhu
(Thold), dan waktu (thold) pada
penahanan wadah dalam kondisi
rebah atau terbalik (t). Sebagai
pedoman umum, semakin tinggi
Gambar 1. Skema umum teknologi isi-panas untuk produk minuman
(modifikasi dari Hariyadi, 2019) suhu (baik Tfill maupun Thold) dan
waktu (thold) akan semakin baik.
ini tidak selalu bisa dilakukan posisi miring/rebah dalam Namun demikian, semakin tinggi
karena pertimbangan mutu beberapa waktu (thold) untuk suhu Tfill, Thold dan thold tentu akan
produk, ketahanan kemasan/ memastikan bahwa semua menyebabkan meningkatnya
wadah, serta kemampuan alat bagian headspace wadah telah kerusakan mutu, penggunaan
dan operator. cukup terpapar dengan panas. energi dan waktu; yang tidak
3. Produk minuman pada 6. Selanjutnya, dilakukan menguntungkan bagi industri.
Tfill kemudian diisikan/ pendinginan terhadap Di samping itu, perlakuan
dimasukkan ke dalam produk terkemas dan tertutup (kombinasi suhu-waktu) yang
kemasan/wadah, dilakukan pendinginan tinggi juga tidak selalu diperlukan
4. Kemudian segera dilakukan dengan cepat. Proses yang karena sebagian besar produk
penutupan, selama proses cepat ini akan membantu minuman (termasuk sari buah)
pengisian dan penutupan ini menjaga mutu –terutama hanya memerlukan perlakuan
akan memberikan perlakuan
pemanasan pada permukaan
dalam wadah, sehingga proses
dekontaminasi terjadi.
5. Produk terkemas dan
tertutup rapat kemudian
dimiringkan/direbahkan/
dibalikkan dengan suhu
yang tetap dipertahankan
(Thold, Thold< Tfill). Proses
perebahan/pembalikan
wadah ini diperlukan untuk
memastikan bahwa cairan
pada (Thold) menyentuh
seluruh permukaan dalam
wadah, termasuk permukaan
dalam bagian tutup wadah,
untuk memberikan efek
dekontaminasi. Wadah
dipertahankan pada

58 FOODREVIEW INDONESIA | VOL. XV/NO. 2 / Februari 2020


Tabel 1. Kombinasi suhu penahanan (Thold) dan waktu (Thold) minimum botol, kemudian botol dibalik dan
yang disarankan*) ditahan pada suhu 178°F atau
Waktu penahanan (holding time, menit)
lebih tinggi selama 0,1 menit (6
Suhu Pengisian pada suhu pengisian tertentu, untuk produk detik) atau lebih lama. Kemudian,
dengan nilai pH botol dikembalikan pada posisi
(oF) (oC) pH < 4,1**) 4,1 < pH < 4,6***) berdiri seperti semula, lalu
dilakukan pendinginan.
142 61,1 10,1 67,7
Pada praktiknya, industri
144 62,2 7,9 51,4 melakukannya pada suhu lebih
146 63,3 6,3 39,0 tinggi dan waktu yang lebih lama
148 64,4 4,9 29,6 karena mempunya pertimbangan
lain. Pertimbangan tersebut
150 65,6 3,9 22,4
antara lain adalah karena kehati-
152 66,7 3,1 17,0 hatian untuk lebih memastikan
154 67,8 2,4 12,9 keamanan pangan, bisa juga
156 68,9 1,9 9,8 untuk mendapatkan produk
dengan masa simpan yang lebih
158 70,0 1,5 7,4
lama. Namun demikian, pengaruh
160 71,1 1,2 5,6 suhu lebih tinggi dan waktu yang
162 72,2 0,9 4,3 lebih lama terhadap mutu produk
164 73,3 0,7 3,2 dan efisiensi proses produksi
perlu dipetimbangkan saksama.
166 74,4 0,6 2,5
168 75,6 0,5 1,9
1,4 Referensi:
170 76,7 0,4
Hariyadi, P. 2013. Hot-Fill Prcessing
172 77,8 0,3 1,1 of Beverages. FOODREVIEW
0,8 International. Vol I.No. 1
174 78,9 0,2
Hariyadi, P. 2015. Teknologi Isi-Panas
176 80,0 0,2 0,6 (Hot Fill Technology) dan Aplikasinya
0,5 untuk Minuman Teh. FOODREVIEW
178 81,1 0,1
Indonesia,Vol.X. No.8.
*) https://foodsafety.wisc.edu/assets/Choosing%20a%20Hot.pdf
Hariyadi, P. 2019. Teknologi Proses
**) Breidt, et al. 2010. Termal Untuk Industri Pangan
***) Breidt, et al. 2014. (Cetakan/Revisi Ketiga). PT Media
Pangan Indonesia.
F. Breidt, K.P. Sandeep, and F.M. Arritt.
(kombinasi suhu-waktu) suatu minuman maka perlakuan 2010. Use of linear models for
pemanasan yang relatif minimal (kombinasi suhu-waktu) yang thermal processing of acidified foods.
untuk memastikan inkativasi diperlukan juga semakin rendah. Food Protection Trends 30:268-272.
[z value of 19.5]
patogen. Untuk produk minuman dengan
F. Breidt, K. Kay, J. Osborne, B.
Hal ini disebabkan karena nilai pH < 4,1 dan pH antara 4,1 Ingham, and F. Arritt. 2014. Thermal
nilai pH produk yang umumnya – 4,6; maka kondisi minimum processing of acidified foods with pH
rendah dan patogen yang perlakuan (kombinasi suhu- 4.1 to 4.6. Food Protection Trends
umumnya berada pada kondisi waktu) untuk teknologi isi-panas 34:132-138. [z value of 17.1]
Dewanti-Hariyadi, R. 2012.
sel vegetatif yang relatif tidak yang disarankan oleh Universitas
Microbiological quality and safety
tahan terhadap panas. Informasi Wisconsin (https://foodsafety.wisc. of fruits juices.FOODREVIEW
mengenai patogen pada minuman edu/assets/Choosing%20a%20 International. Vol I.No. 1
(khususnya sari buah) dan Hot.pdf) adalah seperti yang Reddy et al. (2016). The pH of Beverages
karakter mikrobiologi lainnya ditampilkan padaTabel 1. in the United States. J Am Dent
Assoc. 2016 Apr; 147(4): 255–263.
dapat dibaca pada (Dewanti- Sebagai contoh, untuk produk
Published online 2015 Dec 2.
Hariyadi, 2013). minuman dengan nilai pH 3,8 doi:10.1016/j.adaj.2015.10.019
Faktor penting untuk maka proses pengisian dapat Anonym. Choosing a Hot-Fill-Hold
menetapkan suhu dan waktu dilakukan saat minuman masih Process for Acidified Foods. Diunduh
untuk teknologi isi-panas ini panas (suhu minimum 180oF atau dari https://foodsafety.wisc.edu/
assets/Choosing%20a%20Hot.pdf
adalah nilai pH minuman yang 82,2oC) ke dalam kemasan (botol,
diolah. Semakin rendah nilai pH misalnya), dilakukan penutupan

FOODREVIEW INDONESIA | VOL. XV/NO. 2 / Februari 2020 59

You might also like