You are on page 1of 5
ALGORITMA TATALAKSANA NEONATUS DILAHIRKAN DARI IBU TERKAIT COVID-19 BATASAN OPERASIONAL IBU HAMIL BERHUBUNGAN DENGAN COVID-19 1. Orang Dalam Pemantauan (ODP) Ibu hamil mengalami gejala demam/ riwayat demam tanpa pneumonia yang memillki riwayat perjalanan ke wilayah/negara yang terjangkit, dalam waktu 14 hari DAN TIDAK memiliki satu atau lebih riwayat paparan: 1. Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCoV a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus b. Orang yang merawat atau menunggu pasien di ruangan c. Orang yang tinggal serumah dengan pasien d. Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan pasien 2. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi 2019-nCov di wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit). II, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Ibu hamil yang mengalami: 1, Demam (238°C) atau ada riwayat demam, 2. Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan, 3. Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan/ atau gambaran radiologis. Catatan Periu pada ibu hamil dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (immunocompromised) gejala dan tanda klinis menjadi tidak jelas. DAN disertai minimal satu kondisi sebagai berikut: 4, Memiliki riwayat perjalanan ke wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit) dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala; ATAU 5. Merupakan petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah merawat pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berat yang tidak diketahui penyebab/ etiologi penyakitnya, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian; ATAU 6. Memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCoV: a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus b. Orang yang merawat atau menunggu pasien di ruangan c. Orang yang tinggal serumah dengan pasien d. Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan pasien Il. Kasus Probabel Ibu hamil dalam pengawasan yang diperiksa untuk 2019- nCoV tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) atau memberikan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus. IV. Kasus Konfirmasi Ibu hamil yang terinfeksi 2019-nCoV dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif. ‘TATALAKSANA NEONATUS BERHUBUNGAN DENGAN COVID-19 IBU HAMIL ODP IBU HAMIL PDP Periode partus kala: | Hasil laboratorium | Hasil laboratorium | Hasil laboratorium 1, Rujuk ke RS Khusus | belum ada: probabel: konfirmasi positif: COVID-19, kecuali_ | Periode partus kala I: | Periode partus kala: | Periode partus kala |: tidak dapat 1, Rujuk ke RS Khusus | 1. Rujuk ke RS 1, Rujuk ke RS Khusus dirujuk, maka COVID-19, kecuali_ | — Khusus COVID-19, | COVID-19, kecuali 2. Dirawat untuk tidak dapat kecuali tidak dapat | _ tidak dapat observasi, dirujuk, maka: dirujuk, maka: dirujuk, maka: persalinan, bedah | 2. Dirawat untuk 2. Dirawat untuk 2. Dirawat untuk Caesar di ruang observasi, observasi, observasi, isolasi khusus persalinan, bedah | persalinan,bedah | —persalinan, bedah bersalin atau Caesar di ruang Caesar di ruang Caesar di ruang kamar operasi isolasi khusus isolasi khusus isolasi khusus untuk kasus bersalin atau bersalin atau bersalin atau COVID-19 sesuai kamar operasi kamar operasi kamar operasi panduan POG! untuk kasus untuk kasus untuk kasus COVID-19 sesuai COVID-19 sesuai COVID-19 sesuai panduan POG! panduan POG! panduan POG! Periode partus kala ll_ | Periode partus kalall_| Periode partus kalall_| Periode partus kala I! tatalaksana sesuai | tatalaksana sesuai | tatalaksana sesuai__| tatalaksana sesuai panduan POG! panduan POG! panduan POGI panduan POG! ‘TATALAKSANA BAYI BARULAHIR DILAKUKAN DI RUANG ISOLASI KHUSUS UNTUK PERSALINAN DAN BEDAH CAESAR IBU BERHUBUNGAN DENGAN COVID-19 IBU HAMIL ODP IBU HAMIL PDP 1. Periode golden hour: lakukan resusitasi, stabilisasi dan transpor sesuai panduan prosedur klinis dengan APD cover all”, kondisi bayi selanjutnya: ‘a. Bayi bugar, lanjutkan observasi dan perawatan di ruang transisi. b. Asfiksi neonatoru (UPIN) isolasi khu: im, lanjutkan perawatan neonatus di unit perawatan intensif neonatal isus COVID-19 dengan tim khusus COVID-19 menurut panduan prosedur klinis masing-masing RS dengan kapasitas pelayanan neonatal sesuai tingkat kompetensinya, 2. Periode transisi intra ke ekstrauteri (0-6 jam pasca lahir), di ruang transisi isolasi khusus neonatus berhubungan dengan COVID-19; Lakukan observasi dan perawatan 2. Periode transisi intra ke ekstrauteri (0 ~ 6 jam pasca lahir), di ruang transisi isolasi khusus neonatus berhubungan dengan COVID-19: Lakukan observasi dan perawatan neonatus: ‘a, Sehat: petugas dengan menggunakan APD parsial”! melaksanakan perawatan neonatal esensial. b, Mengalami kegawatan neonatus (sianosis, perdarahan, ikterus, muntah bilier, kejang): petugas menggunakan APD cover all, memindahkan neonatus ke UPIN isolasi khusus COVID-19 neonatus dengan petugas menggunakan APD parsial”?: a, Bayi sehat: lanjutkan dengan perawatan neonatal esensial b. Bayi mengalami kegawatan neonatus {sianosis, perdarahan, ikterus, muntah bilier, kejang): bayi dipindahkan ke UPIN isolasi khusus covip-19 3. Periode perinatal stabil, enam jam sampai tujuh hari pasca lahir pada neonatus sehat. a. Tidak perlu dilakukan swab pada bay b. Bayi sehat dirawat gabung dan bisa menyusu langsung dari ibu, dengan melaksanakan prosedur perlindungan saluran napas dengan baik, antara lain menggunakan masker bedah, menjaga . Periode perinatal stabil, enam jam sampai tujuh hari pasca lahir pada neonatus sehat (yang lahir dari ibu POP hasil laboratorium belum ada, masuk dalam kriteria Kontak erat risiko rendah): a. Tidak perlu dilakukan swab pada bayi b. DiRS bayi dirawat terpisah dari ibu (tidak rawat gabung). . ASI tetap diberikan kepada bayi 3. Periode perinatal stabil, enam jam sampai tujuh hari pasca lahir pada neonatus sehat (yang lahir dari ibu probabel atau terkonfirmasi positif COVID-19 masuk dalam kriteria kontak erat risiko ting a. Bayi dilakukan pemeriksaan swab pada hari ke 1 dan ke 14 untuk pemeriksaan SARS-CoV-2 b. Bayi dirawat terpisah dari ibu, sampai ibu dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat (sesuai dengan kriteria yang berlaku) . ASI tetap diberikan kepada bayi dalam bentuk ASI perah d, Pompa ASI hanya digunakan oleh ibu tersebut dan dilakukan pembersihan pompa setelah digunakan e. Kebersihhan peralatan untuk memberikan ASI perah harus diperhatikan f. Dukungan kesehatan mental dan psikososial diberikan untuk ibu dan keluarga kebersihan dalam bentuk 8. Bayi dimonitor ketat dan perlu difollow tangan sebelum ASI perah. up hingga dipulangkan setelah 14 hari dan setelah d. Pompa AS! a. Jka bayi menunjukkan gejala, bayi kontak dengan hanya dirawat sebagai PDP di UPIN isolasi bayi, dan rutin digunakan oleh khusus COVID-19 membersihkan ibutersebut area permukaan dan dilakukan dimana ibu pembersihan telah pompa setelah melakukan digunakan kontak. e. Kebersihan . Dalam keadaan peralatan untuk tidak bisa ‘memberikan ASI menjamin: perah harus prosedur diperhatikan perlindungan f. Bayi dimonitor saluran napas ketat dan perlu dan difollow up pencegahan hingga pulang transmisi g. Dukungan melalui kontak, kesehatan maka bayi mental dan diberikan ASI psikososial lerah. diberikan untuk bu dan keluarga 4. Periode neonatal, |4. Periode neonatal, | 4. Periode neonatal, tujuh sampai 28 hari tujuh sampai 28 tujuh sampai 28 pasca lahir pada neonatus sehat: hari pasca lahir hari pasca labir perlakuan bayi sama seperti selama pada neonatus pada neonatus perawatan di rumah sakit. Kontrol pertama sehat: perlakuan sehat: perlakuan rawat jalan pasca lahir sesuai panduan bayi sama seperti | bayisamaseperti | — pelayanan neonatal sehat. selama perawatan | selama perawatan dirumah sakit. di rumah sakit. Kontrol pertama Kontrol pertama rawat jalan pasca | —rawat jalan pasca lahir sesuai lahir sesuai panduan panduan pelayanan pelayanan neonatal sehat. neonatal sehat. 5. Perawatan neonatus COVID-19 a. Perawatan tingkat II Isolasi khusus untuk perawatan dengan penularan secara droplet dan airborne dengan memperhatikan: ~ Sirkulasi udara APD covel all untuk petugas yang merawat b, Perawatan tingkat Ill (UPIN) ~ Isolasi khusus untuk perawatan dengan penularan secara droplet dan airborne dengan memperhatikan: © Sirkulasi udara (© APD covet ail untuk petugas yang merawat ~ Isolasi khusus sistem pernapasan neonatus dengan tidak memberikan terapi oksigen ‘menggunakan ventilasi non-invasif. Apabila diperlukan terapi oksigen, diberikan ‘melalui ventilasi invasif, dengan perlindungan ketat pada tenaga medis dalam ‘melakukan pembersihan jalan napas dan intubasi.

You might also like