Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan: Factors Affecting Medication Errors at Emergency Unit
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan: Factors Affecting Medication Errors at Emergency Unit
182 z Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 4 Desember 2012
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
atau sistem yang melibatkan prescribing, dispens- oleh informasi yang mendalam mengenai medica-
ing, dan administration. tion error di IRD. Informan terdiri dari dokter jaga IRD,
Institute of Medicine (IOM)4 melaporkan bahwa kepala perawat IRD, perawat IRD, apoteker penang-
sekitar 44.000-98.000 orang meninggal karena medi- gung jawab apotek IRD, asisten apoteker apotek
cal error dan medication error merupakan jenis medi- IRD, apoteker penanggung jawab apotek keluarga
cal error yang banyak terjadi. Sekitar 7.000 orang miskin (gakin), dan asisten apoteker apotek gakin
per tahun di Amerika meninggal karena medication di RSWS.
error.5,6 Dari laporan IOM tersebut disadari bahwa Prosedur analisis data dimulai dengan proses
kejadian tidak diharapkan dari penggunaan obat bu- mencari dan menyusun secara sistematis data yang
kan hanya disebabkan oleh sifat farmakologi dari diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan
obat tersebut, melainkan melibatkan semua proses dan dokumentasi dengan mengorganisasikan data
dalam penggunaan obat. Hasil dari berbagai studi ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
membuktikan bahwa medication error terjadi di ber- melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, lalu
bagai tahap penggunaan obat, dari proses penggu- membuat kesimpulan. Analisis selama di lapangan
naan obat mulai dari peresepan (1,5%-15%), dispen- menggunakan cara Miles dan Huberman, terdiri dari
sing oleh farmasi (2,1%-11%), pemberian obat kepa- proses reduksi data dan interpretasi. Reduksi data
da pasien (5%-19%), dan ketika pasien mengguna- dilakukan dengan pemilahan, pemusnahan, penye-
kan obat.7,8,9 derhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
Instalasi Rawat Darurat (IRD) merupakan unit kasar, memilih dan mengelompokkan data serta
pelayanan dengan berbagai karakteristik yang unik, membuang data yang tidak diperlukan dengan tahap-
seperti tingginya stres pekerjaan, aktivitas selama an organisasi data, coding data, dan pemahaman
24 jam, pengambilan keputusan dan prosedur secara data. Pada organisasi data, data wawancara ditulis
individual, banyaknya obat yang tersedia dan terba- lengkap dan dikelompokkan menurut format tertentu.
tasnya tinjauan pengobatan oleh farmasis. Semen- Responden ditandai dengan inisial dan transkip wa-
tara itu pasien yang dilayani di IRD memiliki karak- wancara dianalisis dengan coding dan pengklasifi-
teristik pasien dengan risiko tinggi, pengobatan de- kasian. Selanjutnya dilakukan proses coding data,
ngan risiko tinggi, dan keterbatasan riwayat pasien.10 yaitu data dikelompokkan ke dalam tema tertentu
Medication error merupakan salah satu penye- dan diberi kode untuk melihat kesamaan pola temu-
bab error yang signifikan di IRD. Prevalensi tertinggi an. Atas dasar coding, peneliti dapat mulai mema-
dari medical errors yang dapat dicegah juga terdapat hami data secara detail dan rinci. Pemotongan per-
di IRD. Studi adverse drug event yang dilaporkan nyataan responden (kuotasi) yang mengilustrasikan
dalam database nasional menunjukkan bahwa medi- coding tertentu dimasukkan dalam folder khusus se-
cation error di IRD dua kali lipat dari insiden di rawat suai dengan tema yang ada. Data kemudian diinter-
inap. Studi lain menunjukkan bahwa 3,6% pasien di pretasi, berpegang pada koherensi antara temuan
IRD menerima resep obat yang tidak sesuai.11 interview, observasi, dan analisis dokumen. Selanjut-
Insiden medication error yang dilaporkan di IRD nya, hasil interpretasi yang diperoleh dikaitkan
RSWSmenempati urutan teratas dibandingkan unit dengan teori untuk memberikan penjelasan.
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
faktor-faktor penyebab kejadian kesalahan pengobat- HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
an di IRD RSWS. Identifikasi Jenis Prescribing Error
Dari hasil temuan di lapangan melalui wawan-
BAHAN DAN CARA PENELITIAN cara dengan beberapa informan diperoleh informasi
Penelitian kualitatif ini diterapkan dengan tiga mengenai jenis prescribing error yang terjadi di IRD.
cara pengumpulan data, yaitu wawancara mendalam Gambaran prescribing error terlihat dari contoh kutip-
terhadap informan untuk mendapatkan informasi an informasi sebagai berikut:
tentang medication error di IRD RSWS, observasi “Kalau dalam kesalahan penulisan resep
untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh infor- biasa salah dosis, ini masalah dosis, berapa
dosisnya, ataukah biasa kita itu kalau obat
man, serta data sekunder dalam bentuk dokumen- dosisnya biasa ada yang 5 mg, ada yang 10
dokumen. Pengumpulan data dilakukan selama tiga mg dan kesalahan biasanya di situ. Biasa kita
bulan pada tahun 2010. Untuk menjamin keabsah- taro 0,25 padahal mustinya 2,5.” (SA, 52 tahun)
an data, maka dalam pengumpulan data peneliti me-
lakukan triangulasi sumber, teknik dan waktu. Infor- Berbeda dengan penuturan informan di bawah ini
man penelitian dipilih secara purposif untuk memper- yang menyatakan bahwa prescribing error juga ter-
masuk tulisan tangan yang tidak terbaca:
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 4 Desember 2012 z 183
Rusmi Sari Tajuddin, dkk.: Faktor Penyebab Medication Error
“Penulisan resepnya, artinya kita liat KIO nya mau disuntikkan habis obatnya, baru disuruh
langsung, biasa ada, kadang-kadang ambil.” (BA, 44 tahun)
memang ada yang tidak terbaca, tapi kalau
bisa kita bantu dengan menelpon, kita telpon “Kadang sudah mau dipake, obatnya belum
dulu. Tapi jika menelpon tidak bisa tersam- datang, sistemnya seperti itu. Kita mau pake,
bung, atau dokternya tidak ada di tempat yang minta di depan kosong. Komunikasi kadang-
menulis resep, kita suruh kembali pasiennya kadang, harus cepat” (HS, 31 tahun)."
kalau memang tidak bisa sekali baca,
daripada kita spekulasi salah.” (MI, 40 tahun) Informan di bawah ini menegaskan adanya ke-
salahan teknik pemberian obat:
Dari wawancara yang telah dilakukan, maka “Obat neuro itu harusnya di drips di cairan
ditemukan jenis prescribing error antara lain kesa- tapi teman yang langsung menyuntikkan,
lahan dosis dan kesalahan penulisan angka desimal, akibatnya pasiennya langsung kejang-
dosis obat tidak sesuai dengan kekuatan sediaan, kejang.” (HT, 34 tahun)
tulisan resep yang tidak jelas, aturan pakai yang
tidak ada, dan resep yang tidak lengkap. Identifikasi Penyebab Prescribing Error
Prescribing error disebabkan oleh penulisan re-
Identifikasi Jenis Dispensing Error sep, aturan pakai, dan dosis obat. Faktor tulisan
Jenis dispensing error yang terjadi di IRD dapat dokter yang tidak dapat dibaca. faktor pengetahuan
berupa obat yang look alike sound alike (LASA), dokter mengenai dosis obat, dan gangguan dari pi-
kesalahan bentuk sediaan, jumlah obat kurang dan hak keluarga pasien dapat menyebabkan kesalahan
biasanya obat kosong. peresepan ini.
“M isalnya y ang dimaksud metronidazole
tetapi tangannya mengambil metilprednison “Tulisannya itu kan tergantung dari dokternya
karena namanya mirip, bunyinya mirip, dan to, yang kedua aturan pakai, aturan pakainya
tempatnya berdekatan." (MI, 40 tahun) kembali ke dokterny a. Dosisnya masing-
masing dokternya. Ini yang menjadi masalah
ini. M ungkin karena faktor ketidaktahuan.”
Informan lainnya mengungkapkan bahwa dispens- (HA, 34 tahun)
ing error terjadi karena kesalahan pembacaan tulisan
resep, jumlah obat kurang: “Penyebabnya tentu dari orangnya sendiri,
“Berdasarkan dengan apa yang ada, kejadian kemampuannya sendiri sampai dia tidak tahu
paling satu dalam sehari, misalnya salah baca bahwa semestinya 2 x 2, ditulis 2 x 1. Bisa
resep, lain resep lain obat, tulisan tidak ter- saja dari orangnya, dari dokternya sendiri,
baca, jumlah obat kurang. Jika petugas apo- tarohlah cotrimoksazol yang semestinya 2 x
tek ragu-ragu atau kurang jelas dia kembali- 2 dia kasi 2 x 1,karena saya liat banyak yang
kan dulu, bisakah ditulis ulang yang jelasnya, begitu, seharusnya dosis dewasa itu 2 x 2,
ada juga mungkin dia perkirakan saja bilang tapi saya liat 2 x 1.” (SA, 52 tahun)
pasti obat ini yang dikasi, setelah ada obat
ternyata bukan itu yang dimaksud penulis “Lingkungan kerja, termasuk kalau pasien
resep.” (BA, 40 tahun). membludak begitu, apalagi kalau ada tongmi
pasien yang marah-marah, keluarga pasien
yang marah-marah, jadi kalau kita sementara
Dari wawancara yang telah dilakukan, maka layani pasien, baru ada lagi yang mau dilayani,
ditemukan jenis dispensing error antara lain kesalah- tentu itu yang mempengaruhi pikiran kita,
an membaca resep LASA, jumlah obat yang tidak sementara kita membuat resep baru ada
tepat, jenis obat yang tidak sesuai resep, pemberian buru-buru mau dilayani lagi, apa segala, apa
begini, tunggu dulu, belumpi selesai, ini satu
dosis yang tidak tepat, dan kesalahan bentuk lagi.” (SA, 52 tahun)
sediaan.
Identifikasi Penyebab Dispensing Error
Identifikasi Jenis Administration Error Dispensing error terjadi pada tahap dispensing
Dari wawancara yang telah dilakukan, maka (peracikan), dari dispensing obat di apotek hingga
ditemukan jenis administration error antara lain waktu suplai obat kepada pasien. Salah satu penyebab
pemberian obat tidak tepat, teknik pemberian obat dispensing error yang paling umum adalah LASA.
tidak tepat, dan obat tertukar pada pasien yang na- “Penyebab itu kalau dari apoteknya sendiri,
manya sama. bisa saja kesalahan di dalam membaca
Jadi begini, kadang ada obat yang mau resep, misalnya tulisan dokter kurang jelas
diberikan, sebenarnya bisa berkesinam- sehingga salah dalam mengartikan nama
bungan sesuai dengan rotasi jadwal yang ada, obatny a, mirip-miriplah begitu (LASA), itu
artinya kita disini pemberian obat per 8 jam, yang sama bunyinya, sama kedengarannya
itu injeksi. Kadang kendalanya disini begitu atau sama tulisannya.” (MI, 40 tahun)
184 z Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 4 Desember 2012
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 4 Desember 2012 z 185
Rusmi Sari Tajuddin, dkk.: Faktor Penyebab Medication Error
dosis yang tidak jelas, ataupun bentuk sediaan obat Berbagai penyebab individual (pasien dan tenaga
yang tidak jelas. Tulisan dokter yang tidak jelas ini kesehatan) maupun sistem ditemukan dalam peneli-
semakin menyulitkan pembacaan bila menuliskan tian ini. Penyebab prescribing error adalah faktor pe-
nama obat yang mirip/LASA. Penulisan ranitidine ngetahuan dokter, penulisan resep yang buruk, dan
sebanyak tiga, dapat diartikan secara ganda apakah gangguan dan interupsi keluarga pasien. Penyebab
ranitidine tablet atau injeksi. Kesalahan pemberian dispensing error adalah tulisan dokter yang tidak je-
ini dapat berakibat merugikan pada diri pasien. Sikap las untuk obat LASA, penyimpanan obat LASA yang
keluarga pasien yang tidak koperatif dan berdesak- berdekatan, gangguan dan interupsi keluarga pasien,
desakan serta mendesak petugas di depan loket tidak ada keterangan bentuk sediaan obat, dan ma-
menjadi faktor yang dapat mempengaruhi konsen- salah pengadaan. Administration error terkait dengan
trasi dan kesabaran petugas apotek dalam melaku- karakter individu perawat, kesibukan kerja, keluarga
kan dispensing. Hal ini menjadi semakin parah bila pasien yang tidak koperarif, dan pemahaman keluar-
petugas telah mengalami kelelahan akibat volume ga pasien mengenai prosedur pengambilan obat.
kerja yang tinggi. Masalah dispensing yang lainnya RSWS seharusnya mengembangkan sistem
adalah bila obat yang dibutuhkan tidak tersedia. Hal peresepan obat terkomputerisasi dan menggunakan
ini disebabkan karena masalah yang terjadi pada sistem pemberian obat one unit dose dispensing atau
bagian pengadaan. Kekosongan obat ini dapat meng- unit dose dispensing. Untuk menjamin tindakan dis-
akibatkan keterlambatan atau bahkan kegagalan pensing yang benar, maka perlu disusun prosedur
pemberian obat pada pasien. pelayanan resep yang mudah diakses oleh petugas
Faktor kelalaian dan ketidaktelitian petugas juga untuk meningkatkan kewaspadaan petugas dalam
merupakan hal dapat menyebabkan administration menjalankan pekerjaannya. Perlu dikembangkan
error. Cepat lambatnya pemberian obat tergantung suatu sistem pencatatan dan pelaporan kejadian
kepada karakter individu masing-masing perawat. medication error, agar setiap personel memiliki
Bila keluarga pasien telah mengambil obat di apotek, kesadaran untuk menghindari kesalahan tersebut.
obatnya tidak segera diberikan kepada petugas pera-
wat atau dokter, tetapi obatnya disimpan saja, akibat- REFERENSI
nya terjadi kesalahan waktu pemberian obat. Hal ini 1. Departemen Kesehatan RI. Tanggungjawab
juga dapat disebabkan karena sikap petugas yang Apoteker Terhadap Keselamatan Pasien (Patien
tidak berinisiatif untuk menanyakan obatnya kepada safety). Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
keluarga pasien. Pemahaman keluarga pasien me- Klinik, Jakarta. 2008
ngenai prosedur pengambilan obat di IRD adalah hal 2. Teixeira TCA, Cassiani SHB. Root cause analy-
yang umum menyebabkan keterlambatan pemberian sis: evaluation of medication error at a univer-
obat pada pasien. Hal ini sering terjadi bila ada obat sity hospital. Rev Esc Enferm USP, 2010:44 (1):
yang harus diambil di apotek gakin atau apotek pe- 137-44.
lengkap sesuai dengan status pasien. Keluarga pa- 3. Laporan Tahunan Tahun 2009. RSUP. Dr.
sien tidak memahami alur dan prosedur pengambilan Wahidin Sudirohusodo, Makassar. 2009.
obat dan juga tidak mengetahui lokasi apotek keluar- 4. Institute of Medicine. Crossing the Quality
ga miskin (gakin) ataupun apotek pelengkap tersebut. Chasm. National Academy Press, Washington
DC. 2001.
5. Colpaert K, Claus B, Somers A, Vanderwoude
KESIMPULAN DAN SARAN K. Robays A, Decruyenaere J. Impact of Com-
Medication error yang terjadi di IRD RSWS me- puterized Order Entry on Medication Prescrip-
liputi prescribing error, dispensing error, administra- tion Error in The Intensive Care Unit: a Controlled
tion error. Jenis prescribing error yang terjadi adalah Cross Sectional Trial. Crit Care, 2006 Feb;10(1):
kesalahan dosis dan kesalahan penulisan dosis R21.
obat, penulisan resep yang tidak jelas dan tidak leng- 6. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS. To Err
kap. Jenis dispensing error meliputi kesalahan mem- is Human: Building a Safer Health System. the
baca resep LASA, jumlah obat yang tidak tepat, jenis National Academies Press, Washington DC,
obat yang tidak sesuai resep, pemberian dosis yang 2000.
tidak tepat, dan kesalahan bentuk sediaan. Jenis 7. Dean B, Schachter M, Vincent C, Barber N.
administration error yang ditemukan adalah tidak Cause of prescribing errors in hospital inpatients:
tepat waktu pemberian obat, teknik pemberian obat, a prospectiv e study. The Lancet, 2002;
dan obat tertukar pada pasien yang sama namanya. 359(9315):1373 – 8.
186 z Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 4 Desember 2012
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan
8. Ridley SA, Booth SA, Thompson CM. Prescrip- System Pharmacists Mid-Year Clinical Meet-
tion Errors in UK Critical Care Units. Anaesthe- ing, Anaheim, CA. December 6, 2006.
sia, 2004;59(12):1193 – 200. 11. Fairbanks RJ. The Emergency Pharmacist:
9. Williams DJP. Medication error. JR Call Physi- Safety Measure in Emergency Medicine (Justi-
cians Edinb, 2007; 37:343-6. fication Summary Document)[internet]. Dec
10. Jennet AM. Pharmacists as A Mean of Cost 2007 [cited 2009). Available from: http://
Containment on The Emergency Department. www.emergencypharmacist.org/
Paper presented at: American Society of Health-
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 15, No. 4 Desember 2012 z 187