You are on page 1of 7
Vengaruh Leverage Lerhadap Jax Avoidance Hipotesis keempat menyatakan Leverage berpengaruh terhadap Tax Avoidance Hasil pengujian menunjukkan tingkat signifikansi 0.055 dengan (@)=5% Berarti bahwa nilai signifi- kansi > 0,05 Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Leverage tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance Dengan demikian, Hipotesis keempat tidak dapat diterima (ditolak). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih & Sari (2013), Ngadi- man & Puspitasari (2013), Dewinta & Setiawan (2016), Putra & Merkusiwati (2016), Saifudin & Yunanda (2016), Pradipta & Supriyadi (2014), Pustipa & Febrianti (2017) bahwa Leverage tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Perusahaan menggunakan hutang — tidak semata—mata untuk menciptakan pendapatan, ada kemungkinan hutang digunakan untuk berinves- tasi jangka panjang, sehingga beban bunga tidak timbul perperiode pada laporan keuangan, jadi tidak dapat digunakan sebagi pengurang beban pajak yang harus dibayarkan perusahaan. Dimungkinkan juga untuk memenuhi kebutuhan operasional dan investasi perusahaan. Akan tetapi, utang akan menimbulkan beban tetap (fixed rate of return) yang disebut dengan bunga. Semakin besar utang maka laba kena pajak akan menjadi Iebih kecil karena insentif pajak atlas bunga utang semakin besar. Pengaruh Leverage terhadap Penghindaran Pajak Berdasarkan Tabel 2, Leverage secara parsial Tidak berpengaruh terhadap Penghindaran pajak, Karena Sig, 0.244 > 0.08Karena Leverage tidak berpengaruh terhadap tax avoidance artinya semakin tinggi leverage tidak akan mempengaruhi aktivitas tax avoidance di perusahaan yang disebabkan karena semakin tinggi tingkat utang suatu perusahaan, maka pihak manajemen akan lebih konservatif dalam melakukan pelaporan keuangan atas operasional perusahaan Dipndai enganCamscamer Berikutnya adalah leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Dengan demikian leverage bukanlah sebagai penentu naik turunnya penghindaraan pajak pada perusahaan yang diteliti. Leverage tidak berpengaruh terhadap penghindaran laba, sehinnga apabila perusahaan akan melakukan Utang tidak ada kaitanya dengan kebijakan penghindaran laba. Terakhir adalah prfotablitas, Leverage dan Pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Dipndai enganCamscamer 2) Hasil Uji Pengaruh antara Leverage terhadap Tax Avoidance Berdasarkan hasil uji parsial yang telah dilakukan antara Leverage sebagai variabel Independen terhadap Tax Avoidance sebagai variabel dependen menunjukkan nilai koefisien sebesar -0,046 , sedangkan nilai t hitung sebesar - 1,335 dengan nilai p-value (sig.) sebesar 0,184 yang berada diatas 0,05 (Sig > 0,05) , maka keputusannya adalah, maka keputusannya adalah Hp gagal ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Leverage tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hal ini bertentangan dengan hipotesis yang telah dibangun penulis yang beranggapan bahwa Leverage berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance. Penggunaan dana yang berasal dari hutang akan mengakibatkan resiko pada perusahaan tersebut apabila laba yang diperoleh perusahaan lebih kecil dari biaya bunga. Pada dasarnya Leverage yang tinggi akan meningkatkan biaya bunga diiringi dengan menurunnya laba sehingga pajak yang dibayarkanpun akan lebih kecil, namun pada kasus ini perusahaan tidak memanfaatkan utang untuk mengurangi beban pajak tetapi benar-benar untuk membiayai operasional perusahaan. Disamping itu, saat ini pemerintah juga mempunyai peraturan perpajakan dimana jumlah perbandingan hutang dan modal pada satu periode akuntansi tidak boleh melebihi aturan yang telah ditentukan yaitu (4:1), yang dimana apabila melebihi jumlah tersebut maka biaya bunga yang ada harus diperhitungkan kembali untuk keperluan perhitungan pajak terutang sesuai Peraturan Dirjen Pajak Nomor 25/PJ/2017, maka dari itu tingkat Leverage yang meningkat tidak berpengaruh terhadap tingkat Tax Avoidance yang dilakukan oleh para wajib pajak. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan olch Ambarukmi dan Diana (2017) dan Roifah (2015) menyatakan bahwa Leverage tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Dipndai enganCamscamer Leverage pada penclitian ini menunjukkan bahwa tidak berpengaruh signifikan pada tax avoidance. Semakin tinggi tingkat hutang suatu perusahaan, maka tidak akan mempengaruhi adanya praktik tax avoidance. Hal tersebut terjadi dikarenakan semakin tinggi tingkat hutang suatu perusahaan maka pihak manajemen akan lebih konservatif dalam melakukan pelaporan keuangan atau operasional perusahaan. Pihak manajemen akan lebih berhati-hati dan tidak akan mengambil resiko yang tinggi untuk melakukan aktivitas penghindaran pajak guna menekan beban pajaknya. Apabila hutang digunakan dalam jumlah yang besar maka dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dipndai enganCamscamer 2, PengaruhLeverageterhadap Tax Avoidance Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial dalam penelitian ini dapat diketahui nilai signifikansi leverage yang diukur dengan DER adalah 0,349 lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016-2018. Dengan demikian menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya belum tentu menurunkan penghindaran pajak (tex avoidance). Hesil penelilian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Vinny and Lina (2017); Wastam Wahyu Hidayat (2018); Amanda Dhinari Permata, Siti Nurlaela, Endang Masifoh W (2018); Yanti Budiasih (2019); Dewi Kusuma Wardani dan Rati Purwaningrum (2018); Dewi Kusuma Wardani dan Desi Khoiriyah (2018); dan Rica dan Estralita Trinsawati (2019) yang menerangkan bahwa laverage tidak berpengaruh signifikan terhadap fax avoidance. Dipndai enganCamscamer

You might also like