You are on page 1of 13
6.3 Gigi-gigi Gigi memiliki 2 periode erupsi yaitu periode desidui dan periode permanen. Gigi desidui berjumlah 20 yang terdiri atas 5 gigi pad? | \imu Dasar Kedokteran Ge! ing-masing kuadran sedangkan gigi permanen berjumlah 32 yang asi xda masing-masing kuad ferdiriatas Big Pa i kuadran. Kuadran yang dimaksud ‘fjam hal ni adalah Kuadran atas Kanan, aas kiri, bawah kanan dan bawah ki ‘secara umum anatomi gigi dibagi menjadi 2 bagian yaitu corona ents (mahkotaeiei) Yang Merupakan bagian yang tampak di cavitas, Sjatdan radie dentis (akar gigi) yang merupakan bagian yang tertanam arjglam soket gigi Gigi di dalam soket gigi di dukung oleh beberapa Sroxeur anatomis lainnya yaitu sementum, ligament periodontal, tulang alveolar dan gingiva. Adapun berdasarkan lapisannya gigi ‘eisusun atas berturut-turut dari superfisial ke profunda yaitu lapisan Sal (enamel), dentin dan pulpa, A. ENAMEL Enamel merupakan lapisan gigi dan jaringan tubuh yang paling eras bahkan lebih keras daripada tulang. Enamelterdiriatas komponen sanorganik (90%) berupa mineral hidroksiapatit dan komponen organik (10%). Enamel tersusun atas prisma-prisma email yang arahnya beralan tegak lurus terhadap bidang singgune gi Enamel merupakan bagian gigi paling luar yang ketebalanya berbeda-beda pada permulaan gigi. Enamel paling tebal terdapat pada puncak-puncak tonjol gigi sedangkan paling tipis terdapat pada permukaan servikal atau leher gigi dan area oklusal gig-gigi posterior. Enamel pada permukaan oklusal gigi posterior membentuk suatu ceruk-ceruk yang disebut fissure gig! Bentuk fissure gigi ada yang berbentuk seperti huruft yaitu dalam ‘dan sempit dan berbentuk seperti huruf V yang berbentuk lebar dan dangkal serta membuka ke arah eksternal. Dasar fissure juga dapat bervariasi, ada yang dasarnya berupa enamel maupun berupa dentin. Giei dengan fissure oklusal yang bentuknya seperti huruf | dan/ atau ¢asarnya berupa dentin lebih rentan mengalami karies dibanding tipe fissure lainnya. 8. DENTIN day Dentin merupakan lapisan gigi yang. terletak lebih profunde ‘St bpsan emai, Dentin adalah jringan Keres sensi pembentok “tein bc jringan sone mening ule don seg tar cal pada begin mahkota gil serta sementum pada afar tin tampak berwarna kuning pucat sehingga akan tampak Cavum Oris [87 — dari luar karena enamel yang translusen. Derajat kepekatan tigi seseorang tergantung pada warna dentin dan ketebatan yr enamel. Deraat elastistas dentin dapat dikatakan tingg gin.” Kekerasannya lebih Kees darpada tulang dan sementum namun ey Tunak daripada email Struktur dentin adalah berupa suatu kumputan tubulus ya, didukung oleh anyaman serabut kolagen terkalsifkasi yang dene dengan tubula dentin. Tubulus tersebut berisi perluasan sel odontoblas. yang hidup. Badan sel-sel odontoblas berada pada tepi atap pulpa ‘dan bersebelahan dengan dentin yang sedang dibentuk (dentin ‘sekunder) ‘Sambor 13 Rarakteristiktubulus dentinal (Roberson et af, 2002) Karakteristik tubulus dentin pada area yang superisil yant berdekatan dengan dentinoenamel junction ialah berukuran lebih kel dan terdistribusi lebih banyak dibandingkan dentin di area profund. Sebaliknya dentin yang terlatak di area mendekati atap pub? berukuran semakin besar diameternya dan jurlah tubulus pada 82 Pecmukaan lebih sedikit. Adapun dentin yang terletak di permula3" supertisial dan profunda dentin di bagian akar lebih kecil dan !e" sedikit dibandingkan dentin bagian koronal pada kedalaman Y=" sama. Tubulus dentin dikelilingi oleh dentin peritubuler yane !" termineralisasi dibandingkan dentin intertubuler disekitarrV3 ombar a4. Stuktu dentin (Roberson eo, 2002) n6 88 | ,goxter tmu Dasar Ke { predentin merupakan dentin yang baru mengalami mineralisasi. Predentin terletak dan dentin. Predentin menunjukkan bahw qua tahap yang pertama adalah ketika ma sedangkan dang kedua adalah ketika substan proses mineralsasi terjadi pada batas anta dimane predentin yang lebih awal di deposisi akan. mengeiony sinrasasi lebih dahulu.Selama pembentukan dentin primer sein, 4 mirometer predentin dideposisi dan mengalamy Kalikas sting hariSetelah oklusi dan berfungsiaktivtas deposi menurun sebonyer 41,5 mikrometer setiap hari Dentin merupakan struktur yang dinamis dengan perubahan cairn yang terus-menerus pada struktur tubulus dentinnya. Oleh ‘arena itu setiap perubahan volume atau keseimbangan cairan dapat mensensitasi proc. odontoblast sehingga dapat menimbulkan senses sakit. Derajat rasa sakit yang ditimbulkan akibat pergerakan cairan 4i dalam tubuli dentinalis bervariasi pada masing-masing individu berdasarkan tingkat sensitivitasnya. Perbedaan jenis rangsangan seperti rangsang thermal dingin, thermal panas, rangsang. takti ‘maupun evaporasi juga berpengaruh tethadap\ derajat sensasi teri yang ditimbulkan. Teori mengenai timbulnya rasa sakit akibat pergerakan cairan di dalam tubuli dentinalis ini dikenal sebagai teori hidrodinamik Mulanya terdapat beberapa teori yang berkaitan dengan timbulnya rasa nyeri pada gigi akibat stimulus tertentu. Karena dekatnya ‘ubungan antara akhiran saraf dan sel odontoblas serta proscessusnya ‘maka terdapat teoriinervasi langsung (direct innervation theory). Teori in| beranggapan bahwa nervus meluas ke area dentinoenamel junction ‘thingea dapat menerima rangsang nyeri. Namun studi menunjukkan [Riva tidak terdapat nervus pada area dentoenamel junction. Teor titra beranggapan bahwa proscessus odontoblos tesebut dianggap feit@ireseptor yang dapat mengkonduksikan nyeri ke akhiran saraf fisehag 2182 Perifer dari pulpa dan tubulus dentinalis sehingga or teenB@M tori transduksi (transduction theory). Karena kedua dogg COU tidak terbukti secara ilmiah, sampai saat ini teor ‘asa alk cianggap paling dapat menjelaskan mekanisme transmisi ‘Wer pada gigi akibat stimulus tertentu. reg Odortblost yan tersusun pada atap kamar pulpa dengan *" Pro. sitoplasmic ke dalam tubulus dentin berfungsi untuk Un Ors 189 Saja terbentuk dan belum Pada batas antara pulps dentin terbentuk dalam triks organik dideposisi 'si mineral ditambahkan, a dentin dan predentin empties dn en net 1508 gr mena 7s pegerton eon 6 deg dapat mengaktifkan vjung-viun saraf. Pergerakan cairan iniumume capt menatin cyprubhan tempest dehirs ey awe scar me gunman tee Sra en JFoindahkan secaralangsung oleh perluasan odontoblas wt Gamba 15. Responedontobasterhadap stimulus Roberson e202) stimuli yang menginduksi pergerakan cairan dalary tubulusdenti Sopot an ptponangan proc odontoblasts sea a, aferen (tanda panah). Hal tersebut mendorong terjadiny? sensasi nyeri. Sebagian besar prosedur preparasi Bie! seperti pemotonge” jaringan keras gigi menggunakan instrumen putar disertal hembuse” san re nenebaban pergerakan caren tersebut aaeee roses dentinogeness, sel odontobas,e matriks kolagen yang kemudian mengalami rmineralisasi Ya"e * pembentukkannya dimulai dari dentoenamel jucntion ke ara via Pere yang baru soja terbentuk 620 SENT ol Pula per clot dengan predentin. Pmbentuta? $67 ut mina ee AergcigangmelasieatahaBtOL Pe i dentin terus berlanjut bahkan setelah gigi eruPs! ddan prose bento berlangsung selama kehidupan pulpa. Dentin primer selest sekresil® an dalam 3 tahun setelah gigi erupsi pero setctah dentin primer terbent deposis en 0 amon teteblannyabervariaspadasetiapindvide-Oe™ og ean 90 | imu oaser Ke dengan dentin sekunder, Pola tubulus dentinals pada dentin sekunder perbeda dengan dentin primer. Dentin sekunder terbentuk di somes Seek internal rongea pulpa. Sedangkan dentin selunder pada gist josteror lebih tebal pada bagian atap dan dasarpulpa dibandingkan finding later Sepanjang waktu, dentin akan dipengaruhi oleh perubahan toghungan, seperti Keausan normal, katies, dan prosedur operatif mmaupun restoratif. Dentin yang terbetuk sebagai respon terhapa fingkungan disebut dentin reparatif/ terse Dentin terter dipagi imenjadi3 yaitu dentin reaksioner, dentin reparatifdan dentin sklerotk Dentin reaksioner deposisinya terdapat pada atap kamar pulpa danterbentuk akibat pemberian suatu medikamen tertentu yang dapat mmenstimulasi sel odontoblas yang vital untuk mendeposisikan matriks dentin. Dentin reparatif merupakan dentin yang deposisinya sama dengan dentin reaksioner namun deposisi mineralnya diperankan oleh sel mesenkim dalam kamar pulpa yang disebut dengan odontoblast ite cell karena sel odontoblas pada area tersebut telah mengalami tematian. Dentin tertier yang ketiga adalah dentin skleratik. Dentin in terbentuk akibat stimulus biologis yang kronis sehingga tubulus entnalis pada area superfisial yang berbatasan langsung dengan 2rea yang terbuka mengalami penumpukan mineral sehingga tubulus dentin menjadi tersumbat Dentin sklerotik merupakan bentuk pertahanan pulpa terhadap stimulus yang kronis, Dentin skleotik dapat terjadiakibat penuaan dan ittasiringan/ karies yang berjalan lambat. Dentin skleroik mengalami etubahan komposisi dentin primer dimana dentin peritubuler menjai lebih lebar dan secara bertahap mengisi tubulus dengan ater terkalsfkasi, Dentin ini meluas dari DEJ ke arab kamar pulp, lebih keras, tebal dan mengalami penurunan sensitvitas serta bersfat icbh protektifterhadap iritan. Dentin ini umumnya berwarna gelap aera kta clakukan ekskavas. Dentin ini umumnya ditinggalkan Pam Brosedur preparasi karena dapat berpotensi menyebabkan rett pada kamar pulpa. Jka dentin sklerotk terbentuk akibat Hate PetU2an disebut dengan physiologic dentin sclerosis sedangkan "iad akibatiritasringan disebut dengan reactive dentin sclerosis. © Pura Anat Pups pl Pulpa terdniatas: tanduk pulpa (pulp hor), ruans Mlb chamber), saluran pulpa (pulp canal), foramen apical Sm ois 19 a supplementary canal, orifice. Ruang pulpa (pulp chamber) merupakan baglan pulpa yang berada di bagian tengah mahkota gigi sedangen saluran pulpa (pulp canal) merupakan bagian pulpa yang berada q, bagian akar gigi. Jaringan pulpa seperti pembuluh darah, nervus dan selsel imunitas serta sel mesenkim dapat masuk ke rongea pulps berupa lubang di daerah ujung akar/apeks gigi yang disebut foramen apical. Saluran pulpa dapat mengalami suatu percabangan berjumiah dua atau lebih yang berada dekat apikal (ujung akar) disebut dengan supplementary canal. Supplementary canal yang tidak terdetets dapat menyebabkan kegagalan prosedur perawatan saluran akar gigi ‘arena terdapat komunikasi antara rongga dan saluran pulpa terhadap jaringan periapikal. Pintu masuk yang menghubungkan ruang pulpa dengan salurannya disebut dengan orifice. Ukuran pulpa dipengaruhi oleh usia gigi dan rangsang saat gii berfungsi. Semakin tua usia gigi maka ukuran rongga pulpanya semakin kecil. Rangsang saat gigi berfungsi dapat dicontohkan sebagai thermal shock yaitu suatu trauma mendadak karena suhu yang tinggi, trauma oklusi, abrasi, atrsi, dan erosi Pulpa gigi ted tas jainganikat dengan unsur srabut, sl Abrobos el histost, dan sel pengemboa.Jaringan pulpa mene cavum coroncle dents i corona dan cons rail dents ont rempunyalubang pada apex ad's dents sebaga foramen apa Foramen apial dali olehpembuluh drah dan info yong berakht pada odontoblasserta ners yang berair plexus subodentb. Pulpa memiiki tiga lapisn yang beorintas dar arah dalam ke supers berturut tur 1. Zona tay e:terdapat apisan pupa yang mengandune robs danse se mesenchymal yang sak beraiferensies 2. Zona bebas sel: zona yang kaya akan kapiler dan jaringan sarat Plenu srt Rashlow terltak sn 3. Lapisan Odontoblas: lapisan terluar yang mengandung 5! odontbles Selselutaayangterdapateija odontbls apa jarnganpulpaadalahsels dan fibroblast. Meski demikian terdapat sel-sel lain yang mene mp2) ‘onega Pups, Salah satu se tersebut adalah sel schwan yong be" Untuk membentuk selubung sort dan berattan. denga” se saa alr rongs pula Kapil, vena dan ate aps 08% ‘al yang di sekitarnya terdapat perisit dan sel perivast 2] isi lmu Dasar Kedokter@” sel tersebut hanya beraksi ketika diperiukan sel odontoblas atau forth asus adalah ketika pulpa menjadi terbukasehingge diperulan carventukan dentin reparatf. Makrofog secre normal menempat getyga ui vane berfungsi untuk pulp maintenance karena adanya Woges turnover seller di dalam pulpa, Sel imfosk ® maupunT juga §remukan di ongga pulpa dan berfungsi dalam mendukung kapasitas imuntas pulpa. Pembuluh dara pulpa juga banyak mengandung rost,lekost, eosinophil dan basofi Matrks ekstraselulerjaringan pulpa mengandung serabut kolagen soikserabut kolagen tiper | maupun Il di sekeliling sel. Serabut kolagen tersebut berasal dari sel fibroblast pulpa. Serabut Kolagen tiper 1 finosikan oleh sel odontoblas karena kolagen ini juga dlumpai pada dentin yang merupakan hasil produksi dari sel odontoblas. Serabut tolagen tpe il dihasilkan oleh sel fibroblast pulpa untuk maintenance pulpa. Serabut kolagen pada jaringan pulpa muda tersusun secara icak dengan substansi dasar diantaranya, Substansi dasar merupakan lngkungan yang memungkinkan sel dapat hidup di rongga pulpa rmavpun di seluruh tubuh, Jka pulpa terirtasi maka serabut kolagen 2lan terakumulasi dengan cepat. Sedangkan jaringan pulpa yang lebih tuaakan mengandung lebih banyak serabut kolagen yang dfus.Kolagen tner IV merupakan tipe kolagen yang turut menyusun membrana basal di sekeling pembuluh darah, Fungsi utama dari pulpa gigi adalah untuk membentuk dentin Jang diperankan oleh sel odontoblas. Selain itu fungsi lain dari pulpa antara ain 1. Nutritive: menjaga nutrisi gigi dan jaringan di sekitarnya. 2 Sensory: sangat peka terhadap suhv, tekanan, atau trauma pada dentin atau pulpa yang dianggap sebagai rasa sak Protective: perlindungan terhadap infeksi_ dan _berperan dalam pembentukan dentin reparatif atau sekunder (oleh sel odontobias). nen KotH terdapat komponen biologis yang mengiritasi pulpa akan panlebablan terjadinya inflamasi. Proses inflamasi pada pulpe pads amitv® sama dengan proses inflamasi pada jaringan ikat lain hips peTd@Pat beberapa faktor yang dapat mengurangi respon dr carga dikategorikan nik karena merupakan jaringan ikat Yan8 seluruhan diselubungi oleh jaringan keras, yaitu dinding Cony vam Oris 193 — ensn,Jringan keras ini dapat memnonraet cekspansi jaringan sent rth sty tanda Kardinal inlamas. Pups mempery meray dan ofsigen metaul vasulrisas YANE MK malig se radar apical ya foramen paikal. Faktor yang membatay cepa pupa untuk Kemblite normal adalah terbatasnyahubungay dengan sirkulasi darah secara umum. peberape evolog yang dapat menyebabkan iritasi pada pulp, antara 1. Bakteri Bakteri dan produk yang dihasilkannya merupakan penyebap uutama penyakit endodontik. Yang 2. atrogenik Penyebab utama kedua dari penyakit endodontik timbul akibat dari usaha-usaha untuk memperbaiki Kerusakan yang diakibatkan foleh karies gigi, misalnya efek dari prosedur operatif yang mengakibatkan panas atau kekeringan yang berlebihan, atau bahkan keduanya Traumatik Respon terhadap trauma tergantung kepada keparahan dat trauma, Trauma yang ringan terhadap oklusi mungkin hanya ‘memberikan efek yang ringan atau bahkan tidak berefek sama sekali, sedangkan trauma yang lebih berat pada oklusi bist memberikan efek yang signifikan kepada pulpa. 4. Idiopatik Perubahan pada pulpa dapat timbul oleh karena alasan-alss? vang hingga saat ini belum ciketahui, misalnya internal resorPe0” Aliran darah di pulpa lebih cepat dibandingkan aliran darah ¢ area tubuh lainnya, demikian juga untuk tekanannya jug? lebih tings! Diameter rer beri antara 50-100 mikrometer yore SN dengan anerols pads bagian tubuh lina, Arter: BUP2 boo Sais tunika interna atau intima yang mengand marae erbentuk pipih dan oval yang dike! ingi oleh lamin: sat cena, ‘@ intermedia yang mengandung sel otot sebanyak ing Pa 3 apis dan tunika ekstema atau adventitia yang MeN82" lapisan serabut kota iol ¥348 iki sela isan antar? mikrometer pis sel otot yang berkisa ate er dan terminal arteriota hanya setebal 30-15 ™'2" a eran 8 lImu Dasar Ked! pyameterrekanier dan kapiler pad pulpa se oeometer dan 8-10 mikrometer. Pembuiuh imbiga pupa. Pembuluh tersebut berbentuk ‘ipis namun lebih besar dibandingkan k: nk memilki lamina yang sempurna untuk formed vastolrisasigigh-tgirahang atas dan rahang bawah berasal dar cabang arteri yang berbeda. Gigi-gigi rahang atas divaskularisasi oleh to obeolores superiores onteriores dan A. aveolaris superior postoren cedanglan_igvBigi rahang bawah divaskularsasi oleh A. alveolar infer. Vena-vena dengan nama yang sama dan daerah yang sarva rmegingjalut arteri yang bersanghutan. Pembuluh limfe dari gat dan gingiva baik rahang atas maupun rahang bawah sebagian besar menu ke limfonodi submandibulares baru kemudian ke linfonodi senilalis profundi Sejumlah nervus besar memasuki masing masing kanal apikalis tii molar dan premolar namun hanya sebuah nervus tunggal yang rmemasukigigh-gigi anterior. Nervus yang besar umumnya dilapisi oleh se\Schwann.Ketika jaringan pulpa matur maka akan terbentuk pleksus subodontoblasik di dinding lateral dan atap pulpa. Pleksus tersebut teri atas akson bermielin maupun yang tidak bermielin, Pleksus terbutdikenal dengan plexus of Roschkow atau nervus parietalis. Dari ‘ers paietalis, serabut sarafkehilanganlapisan myelinnya kemudian relewati ona odontogenik dan berakhie diantara sel odontoblas atau maiuk ke dalam tubulus dentinalis bersamaan dengan proseccus odontoblast cara berturut-turut 8-12 lirvfatik juga terdapat di itregular dengan dinding ‘apiler, Pembuluh limfatie -mendukung tunika intima Sebagian besar akhiran saraf pulpa berada di regio tanduk ulna odontogenik. Akhiran saraf selebihnya terletak di area tubulus Predentin pada regio koronal. Akhiran saraf tersebut berfungsi dalam ‘menerima rangsang nyeri. Sebagian kecil akhiran saraf terletak di S¢panjang pembuluh darah di pertengahan rongga pulpa. Selurun ‘Han saraf memiliki tampilan serupa dan kaya vaskularisasi 'nervasi gigi berbeda untuk rahang atas dan rahang bawah. Gigi Pélrahang atas mendapatkan inervasi dari plexus olveolaris superiors ne ted atas 3 cabang WN. Moxillaris yaitu Rr. alveolares superiores tees men dan poster Sedngan gee hone Bo eras oth M. lveolrs inferior "yang merupahencbdNE ‘Mandibularis, : me Corum Oris 195 — D. SEMENTUM Sementum yang pertama kali dideposisi pada permukaan alar disebut dengan sementum intermediet. Sementum ini terbentuk oleh inner epithelial rooth seath cell selama proses pembentukan dentin akar. Deposisi teradi sebelum lapisan rooth seath cell_mengalami disintegrasi. Sementum intermediet terletak diantara_lapisan dentin granular Tomes dan sementum sekunder yang dibentuk oleh sementoblas. Sel sementoblas berasal dari folikel dentalis. Lapisan sementum intermediet memiliki ketebalan sebesar 10 mikrometer, Setelah dideposisi maka lapisan tersebut mengalami mineralsasi menjadi lebih besar dibandingkan dentin yang sudah ada sebelumnya Sementum seluler-aseluler merupakan lapisan jaringan Keres ‘yang menutupi permukaan akar gigi. Lapisan tipis awal dari sementum merupakan sementum aseluler yang di deposisi pada sementum intermediet. Sementum dideposisi secara incremental. Sementum secara histologis tampak menyerupai tulang karena merupakan jaringan keras yang mengandung sel yang terdapat di dalam lacuna lengkap dengan canaliculi, Namun tidak seperti tulang, sementum tidak memiliki pembuluh darah , nervus maupun kanalis havers at Volkman yang merupakan kanal nutrisi bagi tulang, Sementum terbatas hanya pada permukaan akar gigi: Pad? Sebagian besar kasus (60%) sementum terbentuk di sebelah enamel ‘envial 30% sementum berhenti pada garisservkal bertemu den82? namel dan 10 % kasus terdapat celah antara semientum dan ena ‘Kasus yang terakhir inilah iderita Wah yang memi ‘inkan seseorang men’ igi hipersensitif. beast 96 | eran Gi llmu Dasar Kedokt i i 4 amar 16, Relasisementum terhadap enamel Chiego, 013) Sementum dideposisi secata langsung pada permukaan sementum intermediet pada regio servikal dari mahkota. Sementum. ‘ampak lebih bersifat seluler ketika mengalami peningkatan ketebalan untuk mempertahankan viabilitasnya. Lapisan tipis di regio servikal tidak memerlukan sel untuk mempertahankan vitalitasnya karena terdapatcairan sulkus gingiva yang selalu membasahi permukaannya. Sementum memiliki ketebalan paling tinggi pada permukaan ‘pels akar gigi dan di area bifurkasi gigi berakar jamak. Sebaliknya letebalan sementum paling tipis terdapat di area servikal, Sementum, terbentuk melalui deposisi matriks kalagen secara_ incremental ‘membentuk jaringan sekunder yang termineralisasi. Matrik muda Pada sementum disebut dengan sementoid. Pembentukan sementum ‘#tupa dengan pembentukan tulang dari osteoid dan dentin dari edentin. Beberapa sementoblas berjajar membentuk sementum di ‘*nanjang area deposisi di sekitar sementablas, Sel tersebut kemudian Gsebut dengan sementosit karena menempai lacuna dan dijumpai ling banyak di sementum apikal semelT!#P2t sejumlah pembuluh darah dekat dengan permukaan emai, .t2mun tidak terdapat satupun yang _menempus Serial nt Sementum. Selapis sementum aseluler menutupi setengah menutug P8*mukaaN akar. Deposisi sementum seluler kemudian alan sen Permukaan sementum aseluler pada permukaan servikal Mikromene, A Seller dideposisi apeks akar gigi setebal 150-200 Maka tiga poeentum seluler karena tidak memperoleh inervasi "merespon terdahap stimulus nyeri um ors I Sia Sementum bersfatresisten terhadap _resorbsi tary, katerbatasanvastularsas. i dalam sementum, lacuna dapat dynes dalam keaadaan kosong yang berarti bahwa sel sementobis tena mengalami kematian, Beberapa sel sementosit memilki prosceger yang panjang menempati kanalikuli sehingga berkontak dengan vq sementositlainnya. Dekat dengan permukaan Sementum, sl tampay akti dengan organel seperti apparatus golei, reticulum endoplayg kasar dan mitokondria yang kesemuanya berkaitan dengan setisy protein. Serabut kolagen yang terbentuk di dalam sementum berksitan dengan fungsi sementum pada permukaan akar. Sementum pads permukaan superfsial memiliki serabut yang tidak terkalsifias yang berkaitan dengan fungsi perlekatan serabut periodontal Serabut tersebut disebut dengan extrinsic fiber bundles of cementum sedangkan serabut intrinsic matriks sementum ekstraseluler terbentuk dari sementoblas dan dipertahankan oleh sementosit. 6. Gingiva Gingiva dibagi menjadi 2 yaitu gingiva secara umum dapat tepi (free gingiva) dan gingiva cekat (attached gingiva). Gingiva tepi merupakan gingiva ujung yang ‘tidak melekat’ pada tulang alveolar Gingiva tepi tidak melekat pada gigi karena adanya suleus gingivalis namun berhuungan dengan gingiva cekat yang dibatasi oleh free gingival groove. Gingiva cekat/ merupakan gingiva yang melekat pada tulang alveolar. Gingiva cekat berhubungan dengan mukosa alveolar melalui mucogingival junction atau sering disebut dengan forniks. Diantara dua gigi terdapat popila interdentalis atau papilla gingivalis yang berbentuk segitiga dengan sudut yang runcing mengarah ke koronal Gingiva’_memperoleh vaskularisasi dari cabang arteri YAN berveda antara gingiva rahang atas dan bawah. Gingiva rahang atas divaskularisasi oleh cabang-cabang Ag. alveolares superiores {enteriores dan A. aveolaris superior posterior pada sisi bukal an ole cabang-cabang A. nasopolatinus (regio gigi incisivus dan caninvs) 49° & polatina major (regio gigi premolar dan molar) pada sisi palat Gingiva rahang bawah divaskularisasioleh cabang-cabang A. alveolar ‘nferior di sebelah bukal dan di sebelah lingual oleh cabang-cabe"® A, linguals. Vena dari gingiva mengikutarteri dan berdrainase # {facials atau ke Plexus pterygoideus. et limu Dasar Kedokteran 68

You might also like