Professional Documents
Culture Documents
Daun Pacar
Daun Pacar
ABSTRACT
Dandruff is a common problem that caused by microorganisms such as fungi. Candida albicans
is one of the fungi that cause dandruff problems in hair. The leaves of the garden balsam (Impatiens
balsamina L.) contain some compounds which have activity as an antifungal. The aim of this research is
to prove garden balsam leave extract that has the best antifungal activity which then formulated as
antidandruff shampoo with variant consentration such as 5%, 10%, and 15% from garden balsam leaves
extract to determine the effect of increasing concentration. This type of this research is a laboratory
experiment with completely randomized design. Garden Balsam leaves were extracted by maseration
method then fractionated by liquid-liquid partition method using n-hexane, ethyl acetate, and aquadest.
The shampoo was made with variant concentrations such as 5%, 10%, and 15% Then evaluated by
organoleptic observation, ph measurement, height foam and water content. Antifungal testing was
performed using the well diffusion method. The result of this study prove that the aquadest extract of
garden balsam leaves has the best antifungal activity and can be formulated as antidandruff shampoo
that meets the requirements consisted of organoleptic test, pH, high foam and water content. The result
based on antifungal activity test showed that concentration of 5% has the highest antifungal activity
followed by concentration of 10% and 15%. All of the consentration above are included as strong
category of microbial growth barrier resistance. The extract of Garden Balsam leaf can be formulated as
antidandruff shampoo.
Keywords: Garden Balsam leaves, Fraction, Antidandruff Shampoo, Candida albicans
ABSTRAK
Ketombe merupakan masalah yang sering dialami yang merupakan peranan dari mikroorganisme
seperti jamur. Candida albicans merupakan salah satu jamur yang menimbulkan masalah ketombe pada
rambut. Daun Pacar air (Impatiens balsamina L.) mengandung beberapa senyawa yang memiliki aktivitas
sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekstrak daun Pacar air yang memiliki
aktivitas antijamur paling baik yang kemudian dibuat formulasi sediaan sampo antiketombe dengan
kosentrasi 5%, 10% dan 15% ekstrak daun Pacar air untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi.
Jenis penelitian ini ialah eksperimen laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Daun
Pacar air diekstraksi dengan metode maserasi kemudian difraksinasi dengan metode partisi cair-cair
menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan aquades. Sampo dibuat dengan kosentrasi 5%, 10% dan
15% kemudian dievaluasi dengan pengamatan organoleptik, pengukuran pH, tinggi busa dan kadar air.
Pengujian antijamur dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian
membuktikan Fraksi aquades daun Pacar air memiliki aktivitas antijamur paling baik dan dapat
diformulasikan sebagai sediaan sampo antiketombe yang memenuhi persyaratan uji organoleptik, pH,
tinggi busa dan kadar air. Hasil pengujian aktivitas antijamur menunjukan bahwa sediaan sampo dengan
konsentrasi 5% memiliki aktivitas antijamur paling baik diikuti sampo konsentrasi 10% dan sampo
konsentrasi 15%, ketiganya masuk dalam kategori respon hambatan pertumbuhan mikroba yang kuat.
Ekstrak daun Pacar air dapat diformulasikan sebagai sediaan sampo antiketombe.
Kata Kunci: Daun Pacar air, Fraksinasi, Sampo antiketombe, Candida albicans
97
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
98
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
pengujian dari fraksi aquades sendiri yang (MMM Group) dan Laminar Air Flow (N-
mewakili pelarut polar. Sulistyaningrum et Bioteck).
al. (2008), membuktikan bahwa dalam Bahan yang digunakan dalam
fraksi aquades terdapat senyawa flavonoid, penelitian ini ialah daun Pacar air (Impatiens
kumarin, saponin dan kuinon. Fungsi balsamina L.), Etanol 96%, n-Heksan, Etil
flavonoid adalah sebagai kerja antimikroba Asetat, Natrium Lauril Sulfat, Cocamide
(Robinson,1995). Saponin merupakan DEA, CMC, Menthol, Asam Sitrat, Metil
senyawa aktif yang dapat membunuh jamur Paraben, Aquades, Potato Dextrose Agar
Candida albicans (Robinson,1995). Dalam (PDA), jamur Candida albicans, sampo
fraksi aquades terdapat senyawa yang juga ketombe Ketokonazol 2%, Nacl 0,9% dan
memiliki fungsi sebagai antijamur sehingga larutan standar Mc.Farland.
perlu dilakukan pengujian aktivitas Pengambilan Sampel
antijamur fraksi aquades terhadap jamur Sampel yang digunakan pada
Candida albicans untuk menentukan ekstrak penelitian ini ialah daun tanaman Pacar air
atau fraksi mana yang paling bagus dalam (Impatiens balsamina L.) varietas merah
menghambat jamur Candida albicans, yang diambil di Kecamatan Kakas,
sehingga dibuat suatu sediaan sampo untuk Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi
lebih memudahkan pemanfaatan daun Pacar Utara.
air sebagai antiketombe. Persiapan Sampel
Tahap awal dilakukan pengumpulan
daun Pacar air segar. Kemudian daun Pacar
METODE PENELITIAN
air segar dicuci dengan air mengalir untuk
Alat dan Bahan menghilangkan kotoran yang menempel.
Alat yang digunakan dalam Daun Pacar air dikeringkan dengan cara
penelitian ini ialah gelas ukur (Pyrex), gelas diangin-anginkan selama 2 hari, kemudian
beker (Pyrex), Erlenmeyer (Pyrex), tabung dimasukkan ke dalam oven. Sampel yang
reaksi (Pyrex), ayakan 65 mesh, spatula, telah kering dihaluskan dengan
aluminium foil, batang pengaduk, corong menggunakan blender hingga menjadi
gelas (Pyrex), corong pisah (Pyrex), cawan serbuk yang halus kemudian di saring
petri (Pyrex), timbangan analitik dengan ayakan 65 mesh.
®
(aeADAM ), oven (MMM Group), blender Pembuatan Ekstrak
(WARING), hot plate (ACIS), cawan Ekstrak daun Pacar air dibuat dengan
porselin, wadah sampo, klem dan statif, cara maserasi. Sebanyak 500 gram serbuk
pencadang, mikropipet (ecopipette™), simplisia daun Pacar air, kemudian
penggaris berskala, pH indikator strips direndam dengan larutan etanol 96%
universal (MERCK), desikator, kertas sebanyak 2500 mL, ditutup dengan
saring, kapas, kasa steril, sarung tangan dan aluminium foil dan dibiarkan selama 5 hari
masker, gunting, kertas label, rotary sambil sesekali diaduk. Setelah 5 hari,
evaporator (STEROGLASS), kawat ose, sampel yang direndam tersebut disaring
lampu bunsen, autoklaf (ALP), inkubator menggunakan kertas saring menghasilkan
filtrat 1 dan residu 1. Residu yang ada
99
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
kemudian ditambah dengan larutan etanol hingga terdapat dua lapisan (lapisan bawah
96% sebanyak 1000 mL, ditutup dengan aquades dan lapisan atas n-heksan,
aluminium foil dan dibiarkan selama 2 hari kemudian keduanya dipisahkan. Lapisan n-
sambil sesekali diaduk. Setelah 2 hari, heksan ditampung dalam wadah. Proses
sampel tersebut disaring menggunakan penambahan pelarut untuk partisi dilakukan
kertas saring menghasilkan filtrat 2 dan hingga lapisan n-heksan menjadi bening.
residu 2. Filtrat 1 dan 2 dicampur menjadi Lapisan n-heksan yang terbentuk
satu, kemudian dievaporasi menggunakan digabungkan menjadi satu (Filbert, 2014).
rotary evaporator, untuk memperoleh Lapisan aquades dari proses partisi
ekstrak kental yang dihasilkan dibiarkan n-heksan kemudian dipartisi lebih lanjut
pada suhu ruangan hingga seluruh pelarut dengan etil asetat. Proses partisi dilakukan
etanol menguap. Ekstrak ditimbang dan sama seperti pada partisi dengan n-heksan.
disimpan dalam wadah gelas tertutup Setelah fraksi etil asetat dipisahkan, lapisan
sebelum digunakan untuk pengujian. yang tersisa merupakan fraksi aquades.
Hasil dari masing - masing fraksi kemudian
Fraksinasi diuapkan di dalam oven pada suhu 400C
Proses fraksinasi dilakukan dengan hingga diperoleh fraksi masing - masing
cara partisi menggunakan pelarut n-heksan, pelarut (Filbert, 2014).
etil asetat dan aquades. Sebanyak 10 g
ekstrak pekat hasil proses maserasi Formulasi Sampo
dilarutkan dalam 100 mL air. Larutan Formulasi fraksi aquades menjadi
selanjutnya dipartisi dengan menambahkan bentuk sediaan sampo antiketombe terdiri
100 mL n-heksan dan dikocok dalam labu dari zat aktif berupa fraksi aquades daun
pemisah dan sesekali katup labu pemisah Pacar air pada berbagai tingkat konsentrasi
dibuka dengan maksud untuk mengelurkan yaitu 5%, 10%, dan 15% serta zat
gas yang dihasilkan dalam proses tambahan. Formulasi sampo tersaji pada
pengocokan. Campuran larutan didiamkan Tabel 1.
Tabel 1. Formulasi Sediaan Sampo Antiketombe Fraksi Aquades Daun Pacar air
Formulasi sampo antiketombe dengan berbagai
Bahan konsentrasi fraksi aquades daun Pacar air
Basis F1 F2 F3
Fraksi aquades daun Pacar
0% 5% 10% 15%
air
Natrium Lauril Sulfat 10% 10% 10% 10%
Cocamide DEA 4% 4% 4% 4%
CMC 3% 3% 3% 3%
Asam Sitrat qs qs qs qs
Menthol 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
Metil Paraben 0,15 % 0,15 % 0,15 % 0,15 %
Aquades ad 30 mL ad 30 mL ad 30 mL ad 30 mL
100
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
Timbang semua bahan yang kualitas sampo tersebut. Beberapa uji yang
digunakan sesuai dengan formulasi. CMC dilakukan pada sampo yaitu pengamatan
dikembangkan dengan air panas di dalam organoleptik, pengukuran pH, pengukuran
mortar (M1). Metil paraben dilarutkan tinggi busa dan pengukuran kadar air.
dengan beberapa tetes etanol hingga larut Sediaan sampo juga diuji kemampuan
(M2). Sebagian aquades dipanaskan di atas antijamurnya dengan menggunakan metode
hot plate pada suhu 600C dan dimasukkan difusi sumuran.
natrium lauril sulfat, aduk hingga
homogeny. Cocamide DEA ditambahkan ke HASIL PENELITIAN
dalamnya sambil terus diaduk hingga Ekstraksi Daun Pacar Air
homogen. M1 dan M2 dicampurkan ke Daun segar sebanyak 4,4 kg yang
dalamnya dan diaduk sampai cairan dikeringkan kemudian dihaluskan
mengental (M3). Fraksi aquades daun Pacar menghasilkan serbuk simplisia daun Pacar
air 5% dicampurkan ke dalam M3, aduk air sebanyak 500 g. Serbuk simplisia
hingga homogeny. Larutan sampo M3 diekstraksi dengan metode maserasi
ditambahkan Asam sitrat yang telah menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak
dilarutkan dengan beberapa tetes etanol dan 3500 mL menghasilkan ekstrak kental
diaduk. Larutan sampo M3 didinginkan dan seberat 72 g. Diperoleh nilai rendemen
ditambahkan menthol yang telah dilarutkan sebesar 14,4%.
dengan beberapa tetes etanol dan diaduk. Fraksinasi
Dicukupkan dengan aquades hingga 30 mL Ekstrak pekat yang telah diperoleh
dan diaduk hingga homogen. Untuk selanjutnya difraksinasi dengan metode
pembuatan sampo antiketombe dengan partisi menggunakan pelarut n-heksan, etil
konsentrasi 10% dan 15% dilakukan dengan asetat dan aquades. Total fraksi beserta
cara yang sama. rendemen yang dihasilkan dalam proses
Sediaan sampo antiketombe fraksinasi dapat dilihat pada Tabel 2.
selanjutnya dievaluasi untuk penjaminan
Tabel 2. Rendemen Fraksi Hasil Partisi Ekstrak Etanol Daun Pacar Air
101
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
Tabel 4. Hasil Pengamatan Organoleptik Sediaan Sampo Antiketombe Fraksi Aquades Daun
Pacar air dengan Berbagai Konsentrasi
Formulasi Sediaan
Sampo Bentuk Warna Bau
Antiketombe
Cair, tidak ada Menthol, khas daun
F1 Coklat muda
yang mengendap Pacar air
Cair, tidak ada Menthol, khas daun
F2 Coklat
yang mengendap Pacar air
Cair, tidak ada
F3 Coklat tua Khas daun Pacar air
yang mengendap
Pengukuran pH
Tabel 5. Hasil Pengukuran pH Sediaan Sampo Antiketombe Fraksi Aquades Daun Pacar air
dengan Berbagai Konsentrasi
Formulasi Sediaan
pH
Sampo Antiketombe
F1 6
F2 5
F3 5
Pengukuran Tinggi Busa
Tabel 6. Hasil Pengukuran Tinggi Busa Sediaan Sampo Antiketombe Fraksi Aquades Daun
Pacar air dengan Berbagai Konsentrasi
Formulasi Sediaan
Tinggi Busa (cm)
Sampo Antiketombe
F1 6
F2 7,30
F3 8
102
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
Tabel 7. Hasil Pengukuran Kadar Air Sediaan Sampo Antiketombe Fraksi Aquades Daun Pacar
air dengan Berbagai Konsentrasi
Formulasi Sediaan
Kadar Air (%)
Sampo Antiketombe
F1 89,83
F2 86,71
F3 82,36
103
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
daun Pacar air terdapat banyak senyawa kontrol positif Ketokonazol 2% menunjukan
yang bersifat sangat polar. adanya diameter zona hambat paling besar
Ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi dengan rata-rata 24,00 mm dibanding
etil asetat dan fraksi aquades yang diperoleh dengan ekstrak dan fraksi sampel.
diuji aktivitasnya terhadap pertumbuhan Aquades digunakan sebagai kontrol
jamur Candida albicans menggunakan negatif dimana kontrol negatif digunakan
metode difusi sumuran serta menggunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
PDA sebagai media pertumbuhan. pelarut terhadap pertumbuhan jamur uji,
Digunakan metode sumuran karena lebih sehingga dapat diketahui bahwa aktivitas
mudah mengukur luas zona hambat yang yang ditunjukan oleh ekstrak ataupun fraksi
terbentuk karena isolat beraktivitas tidak ialah zat yang terkandung dalam sampel
hanya di permukaan atas agar tetapi juga bukan berasal dari pelarut yang digunakan.
sampai ke bawah (Saputro, 2006). Juga Dari hasil pengujian aquades pada penelitian
karena hasil dari metode sumuran akan lebih ini tidak menunjukan adanya zona hambat
mudah terlihat dan lebih menampakan hasil sehingga zona hambat yang dihasilkan dari
yang nyata (Warsa, 1994). ekstrak ataupun fraksi sampel pada
Media PDA dipilih karena dapat pengujian ini benar berasal dari aktivitas zat
mendukung pertumbuhan jamur Candida yang terkandung di dalamnya.
albicans yang memiliki karakteristik dapat Hasil pengujian aktivitas antijamur
tumbuh cepat pada kondisi asam dari ektrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil
dibandingkan dengan pH normal atau alkali asetat dan fraksi aquades menunjukan zona
(Tjampakasari, 2006). Selain itu, jamur hambat paling besar ditunjukkan oleh fraksi
dapat tumbuh baik pada media PDA karena aquades yang artinya fraksi aquades
mengandung nutrisi yang dapat memenuhi mengandung zat aktif paling banyak yang
syarat sebagai media pertumbuhan jamur dapat menghambat pertumbuhan dari jamur
salah satunya dari sumber karbohidrat Candida albicans dibandingkan dengan
(Atlas, 2004). Selain itu, PDA dapat fraksi yang lain ataupun ekstrak yang
menghindari kontaminasi bakteri dengan diujikan.
keasaman pada media yang rendah (pH 4,5 Berdasarkan hasil yang diperoleh
sampai 5,6) sehingga menghambat yaitu fraksi aquades memiliki aktivitas
pertumbuhan bakteri yang membutuhkan menghambat jamur paling besar sehingga
lingkungan yang netral (pH 7,0) dibuat sediaan sampo antiketombe dengan
(Cappuccino and Sherman, 2014). menggunakan bahan aktif yaitu fraksi
Kontrol positif dalam pengujian ini aquades daun Pacar air dengan konsentrasi
digunakan sampo Ketokenazol 2%. Sampo 5%, 10% dan 15%, surfaktan, serta bahan
Ketokonazol dipilih sebagai kontrol positif tambahan. Surfaktan yang dipilih dalam
karena Ketokonazol merupakan antijamur pembuatan sampo ini ialah surfaktan yang
golongan imidazol mempunyai spektrum banyak digunakan dalam sediaan sampo
yang luas (Indranarum dan Suyoso, 2001). yang beredar di pasaran, yaitu natrium lauril
Dari hasil yang diperoleh pada pengujian ini sulfat sebagai surfaktan primer dan
104
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
cocamide DEA sebagai surfaktan sekunder. SNI No. 06-2692-1992 yaitu berkisar 5,0-
Dengan menggunakan surfaktan primer dan 9,0.
sekunder, sediaan sampo antiketombe dapat Uji tinggi busa bertujuan untuk
membersihkan dan membentuk busa lebih menunjukkan kemampuan surfaktan
baik. Bahan tambahan yang digunakan yaitu membentuk busa. Busa dari sampo
CMC sebagai pengental, Metil paraben merupakan hal yang sangat penting. Hal ini
sebagai pengawet, Asam sitrat sebagai karena busa menjaga sampo tetap berada
buffer dan Menthol sebagai pewangi. Sampo pada rambut, membuat rambut mudah
antiketombe fraksi aquades daun Pacar air dicuci, serta mencegah batangan-batangan
yang sudah jadi dievaluasi untuk rambut menyatu sehingga menyebabkan
mengetahui kualitas dan kemanannya. kusut (Mitsui, 1997). Tinggi busa yang
Kemudian dilanjutkan dengan pengujian dihasilkan dari ketiga formulasi sampo
aktivitas antijamur dari sediaan sampo mengalami peningkatan daya busa.
antiketombe tersebut. Peningkatan ini disebabkan oleh
Hasil pengamatan organoleptik peningkatan fraksi aquades dalam sediaan
sampo antiketombe fraksi aquades daun sampo hal ini karena fraksi aquades daun
Pacar air dengan berbagai konsentrasi Pacar air mengandung saponin. Menurut
menunjukkan bahwa semakin tinggi Harbone (1996) saponin bersifat sabun.
konsentrasi fraksi aquades daun Pacar air Hasil uji tinggi busa dari ketiga formulasi
yang terkandung dalam sediaan sampo sediaan sampo memenuhi persyaratan tinggi
antiketombe maka semakin kuat bau khas busa menurut Wilkinson (1982) yaitu 1,3-
daun Pacar air sehingga menutupi bau dari 22cm.
pewangi menthol yang digunakan, serta Uji nilai kadar air sangat penting
semakin pekat warna coklat pada sediaan untuk dilakukan dalam sebuah produk
sampo karena warna fraksi aquades daun sampo, karena kadar air terkait dengan fisik
Pacar air yang berwarna merah bata. sampo serta mempengaruhi daya simpan
Uji pH bertujuan untuk mengetahui suatu produk sampo. Dari hasil pengukuran
keamanan sediaan pada waktu digunakan. kadar air, sampo antiketombe dengan
pH sampo yang terlalu asam maupun terlalu berbagai konsentrasi fraksi aquades daun
basa akan mengiritasi kulit kepala. Pacar air masih memenuhi persyaratan
Berdasarkan hasil pengukuran pH menurut persyaratan SNI No. 06-2692-1992
menggunakan kertas pH indikator universal, yaitu maksimum 95%. Berdasarkan hasil
penambahan fraksi aquades Pacar air yang diperoleh kadar air yang dihasilkan,
menyebabkan penurunan pH yang semakin besar konsentrasi fraksi yang
disebabkan pengaruh zat aktif dalam fraksi ditambahkan maka semakin kecil presentase
aquades Pacar air yang memiliki pH asam. kadar air yang didapatkan. Kadar air yang
Walaupun pH sampo mengalami penurunan lebih tinggi ini berasal dari bahan-bahan
tetapi nilai pH ketiga formulasi sampo yang bersifat higroskopis (kemampuan suatu
antiketombe yang masih memenuhi zat untuk menarik molekul air dari
persyaratan yang telah ditetapkan dalam lingkungannya) yaitu seperti CMC.
105
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
106
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
Limbani, M., M.R. Dabhi., M.K. Raval., and Sinaga, S.R. 2012. Uji Banding
N.R. Sheth. 2009. Clear Shampoo: Efektivitas Perasan Jeruk Purut
an Important Formulation Aspect (Citrus hystrix DC) dengan Zinc
with Consideration of the Toxicity of Pyrithione 1% terhadap Pertumbuhan
Commonly Used Shampoo Pityrosporum ovale pada Penderita
Ingredients. Saurashtra University, Berketombe. Laporan Hasil Karya
India. Tulis Ilmiah. Program Pendidikan
108
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302 - 2493
109