You are on page 1of 3

Pemilihan Restorasi Amalgam pada Site 1 dan Site 2

Site 1
Prosedur awal yaitu melakukan preparasi kavitas, dengan menggunakan bur karbid
tungsten dengan kecepatan tinggi untuk mengangkat atau membersihkan sisa restorasi atau
karies, kemudian dengan bur diamond silinder dan dilanjutkan round bur untuk mengangkat
dentin yang terinfeksi dimulai dari dinding tepi. Pengangkatan dentin tersebut harus
dilakukan secara hati-hati dari dasar kavitas untuk menghindari terbukanya pulpa. Buka
kavitas dengan menggunakan bur diamond silinder ukuran kecil sesuai dengan kebutuhan
untuk memperoleh akses ke dentin yang terinfeksi. Kemudian bersihkan keseluruhan dinding
dengan menggunakan bur bulat dengan ukuran yang diperkirakan sesuai dengan penumpatan
yang akan dilakukan. Dentin yang tidak terinfeksi dapat melakukan proses remineralisasi
sehingga tidak perlu dibuang. Kavitas dapat ditutup dengan GIC selama tiga minggu,
kemudian desain kavitas ditentukan ketika mempersiapkan restorasi akhir.
Retensi untuk tambalan amalgam terdapat pada saat dilakukan preparasi pada kavitas.
Pada saat melakukan preparasi pada bagian sudutnya, sudut tepi kavitas (cavo surface angle)
sebesar 1050. Hal ini penting karena akan memungkinkan amlagam diukir pada sudut tepi
tumpatan lebih dari 700 tanpa mengganggu oklusi. Besar sudut ini merupakan ukuran kritis
bagi amalgam karena jika sudut tepi tumpatan kurang dari 700 maka tepi tumapatan
cenderung patah ketika dipakai, akibatnya akan terbentuk parit di tepi tumpatan.
Penumpatan amalgam dilakukan dengan cara amalgam yang telah ditriturasikan
diletakkan ke dalam wadah yang cocok dan diambil sedikit-sedikit dengan pembawa
amalgam serta diamsukkan ke dalam kavitas. Kondesasi dilanjutkan dengan tekanan pada
massa amalgam di tengah kavitas dan permukaan dan kemudian ke arah dinding kavitas dan
ujung fisur. Amalgam jangan diukir sebelum cukup keras. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan instrumen tajam. Pembuatan permukaan yang halus dan merata sewaktu massa
amalgam masih mungkin diukir dilakukan dengan hati-hati. Tahap yang terakhir adalah
pemolesan, untuk dapat mencegah terbentuknya plak dan juga permukaannnya menjadi licin
dan mengkilap. Namun, sekarang ada amalgam dengan kandungan tembaga yang tinggi
sehingga tidak diperlukan lagi pemolesan.

Site 2
Kavitas meluas sampai dentin dengan tepi yang melemah atau patah tetapi struktur
gigi yang tersisa masih cukup untuk ditumpat. Penumpatan dapat di lakukan dengan
menggunakan restorasi Resin komposit dan GIC pada gigi anterior dan pada gigi posterior
dapat digunakan restorasi amalgam, jika karies telah meluas hampir mendekati kamar pulpa.
Untuk tahap preparasi pada lesi yang baru, akses harus diambil dengan bur diamond
silinder kecil dibawah siraman air dengan kecepatan tinggi, dimulai dari bagian medial
hingga tepi dan menuju ke arah lesi karies. Meluas ke daerah fasial, ke lingual, dan kemudian
ke arah medial dengan bur yang sama hingga mencapai area karies dengan luas hingga 1 mm
dengan kedalaman penuh enamel dan hanya mencapai dentin dengan dinding parallel untuk
memperoleh kondensasi yang adekuat. Kemudian, bersihkan karies dengan bur bulat kecil
dengan kecepatan rendah. Bersihkan area dinding fasial dan lingual dan lantai gingival
namun biarkan bagian dentin yang tercakup pada dinding aksial dengan reaksi remineralisasi.
Jika amalgam merupakan material restorasi yang dipilih dan progresi karies telah
mencapai hampir setengah kamar pulpa maka penempatannya dilakukan di bagian dasar pada
dinding aksial. GIC dengan kekuatan yang tinggi diindikasikan karena dapat menghalangi
suhu sehingga terjadi pertukaran ion yang dapat merespon remineralisasi pada dinding aksial.
Kavitas dan dasar harus dilindungi dengan aplikasi bonding agent seperti varnis atau resin
atau GIC. Varnish dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat dan dapat
mengendapkan campuran produk korosi sehingga menutup daerah antara kamar pulpa
terhadap amalagam. Bonding agent amalgam diharapkan dapat merekatkan amalgam dengan
struktur gigi, namun kekuatan akan berkurang pada kekuatan tarik dari resin atau semen.
Sekarang matriks dapat digunakan, baji disesuaikan untuk memisahkan dengan gigi tetangga,
kemudian amalgam ditriturasi melalui tiga cara, yaitu :
a. menggunakan dispenser, yaitu alat yang dapat mengeluarkan aloy dan merkuri dalam
jumlah tertentu. Hanya dapat digunakan untuk produk amalgam dengan perbandingan
yang sesuai.
b. Menggunakan aloy dan merkuri dalam kapsul dengan perbandingan yang sudah
ditetntukan oleh pabrik. Triturasi digunakan dengan menggunakan amalgamator,
sehingga dapat dihasilkan kiualitas alamgam yang konsisten dan sangat menghemat
waktu.
c. Melakukan penimbangan aloy dan merkuri dengan timbangan amalgam. Triturasi
dilakukan dengan menggunakan alu kaca dengan gerakan memutar dan menggeser
sekeliling dinding lumpang dengan tekanan ringan. Amalgan dikumpulkan dengan
spatula kemudian diletakkan dikasa untuk membuang kelebihan merkuri bila ada.
Kemudian amalgam dikondensasi dengan cara amalgam dimasukkan sebagian demi sebagian
dan dikondensasi dengan tekanan kuat, ukuran pemampat amalgam harus sesuai dengan
kavitas. Penumpatan dilebihkan ± 1 mm dari permukaan kavitas. Tumpatan diukir dengan
pengukir amalgam sesuai dengan anatomis gigi. Kemudian lakukan penghalusan dan
pemolesan.

Prosedur kerja :
1. Isolasi gigi dengan menggunakan rubber dam.
2. Pembuatan outline kavitas untuk lesi yang luas, namun tidak dilakukan extention for
prevention.
3. Hilangkan semua jaringan karies menggunakan bor bundar kecepatanrendah atau
dengan instrumen tangan. lalu bilas dengan air dan keringkan.
4. Semen glass ionomer : ambil bubuk dengan sendok khusus sesuai dengan besar
kavitas, ratakan dengan botol kemudian letakkan diatas kertas atau kaca pengaduk.
Teteskan cairan ionomer didekat bubuk dengan perbandingan 1:1. Campur bubuk
dengan cairan sedikit demi sedikit dengan spatula hingga homogen, kemudian
kumpulkan diujung spatula, lalu masukkan ke dalam kavitas.
5. Setelah semen glass ionomer berada dalam kavitas tekan-tekan denganmenggunakan
burnisher.
6. Biarkan tambalan beberapa saat agar terhindar dari kontaminasi. Hal ini bisa dicapai
apabila pada kavitas diberi selapis tipis vernis atau bonding diatas permukaan semen.
7. Lihat kembali permukaan oklusal setelah rubber dam dilepas.
8. Pemolesan dilakukan dengan stone dan karet abrasif putih dengan tekanan ringan,
putaran rendah secara intermitten dan dalam keadaan basah.

You might also like