Professional Documents
Culture Documents
464 906 1 SM
464 906 1 SM
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia
Shofiyah1
Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo
122
Yunita Hariyani / edureligia Vol. 2, No. 2, 2018
123
Yunita Hariyani / edureligia Vol. 2, No. 2, 2018
124
Yunita Hariyani / edureligia Vol. 2, No. 2, 2018
125
Yunita Hariyani / edureligia Vol. 2, No. 2, 2018
itu, proses belajar mengajar selalu dikaitkan terhadap pengembangan kurikulum. Namun
dengan teori perubahan perilaku anak. Dalam perkembangannya asa ini juga tidak
Beberapa teori perilaku termasuk boleh mendominasi dari asas asas yang lain
behaviorisme, psikologi kekuatan, karena kan mengakibatkan kurikulum akan
perkembangan kognitif, teori lapangan (teori berpusat pada masyarakatatau yang kita
Gastalt) dan teori kepribadian. Ada dua kenal dengan bahasa “society centered
bidang psikologi yang mendasari curriculum “. Damun patut disyukuri di
pengembangan kurikulum, psikologi negara kita belum mengarah pada kurikulum
perkembangan, dan psikologi pembelajaran. itu artinya kurikulum masih terpusat pada
Psikologi perkembangan mempelajari sekolah, namun meskipun kurikulum tetap
perilaku individu mengenai terpusat disekolah pada kenyataan
perkembangannya (Nurdin 2005, p. 37). dimasyarakat sudah dietrapkan dalam
Dalam psikologi perkembangan, bentuk kurikulum muatan lokal yang
dipelajari tentang sifat perkembangan, tahap disesuaikan dengan daerah masing-masing.
perkembangan, aspek perkembangan, tugas Dengan dijadikannya asas ini sebagai
pengembangan individu, dan hal-hal lain landasan pengembangan kurikulum
yang berkaitan dengan pengembangan diharapkan lulusan yang bekerja nantinya
individu, di mana semuanya dapat dapat memnuhi kebutuhan sesuai yang
digunakan sebagai bahan pertimbangan yang diharpkan oleh masyrakat pada umumnya.
mendasari pengembangan kurikulum. Nilai-nilai sosial dan budaya
Belajar psikologi adalah studi tentang masyarakat berasal dari karya akal manusia,
perilaku individu dalam konteks sehingga dalam menerima, menyebarkan,
pembelajaran. Belajar Psikologi meneliti sifat melestarikan, dan melepaskannya manusia
belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai menggunakan akal budi mereka. Dengan
aspek perilaku individu lainnya dalam demikian jika ada nilai sosial-budaya yang
belajar, yang dapat dipertimbangkan serta tidak diterima / tidak sesuai dengan akalnya,
pengembangan kurikulum yang ia akan dibebaskan. Karena itu nilai sosial
mendasarinya. dan budaya lebih bersifat sementara jika
Dari uraian di atas, setidaknya dapat dibandingkan dengan agama. Untuk
dipahami, bahwa fondasi psikologis dalam melaksanakan penerimaan, penyebaran,
pengembangan kurikulum menempati posisi pelestarian, atau penolakan dan pelepasan
dan peran penting. Anak adalah target dan nilai-nilai sosial-budaya-agama, masyarakat
sekaligus target kurikulum, maka menggunakan pendidikan yang dirancang
pertimbangan psikologis menjadi sesuatu melalui kurikulum.
yang penting dalam perencanaan dan Kurikulum dapat dilihat sebagai
penyusunan kurikulum, sehingga desain pendidikan. Sebagai desain,
dimungkinkan untuk mendapatkan hasil kurikulum menentukan implementasi dan
yang maksimal. hasil pendidikan. Dapat dimengerti bahwa
pendidikan adalah upaya sadar untuk
3. Landasan Sosial, Budaya, dan Agama mempersiapkan siswa untuk terjun ke
Realitas sosial, budaya dan agama masyarakat. Pendidikan tidak hanya untuk
yang ada di masyarakat adalah bahan untuk pendidikan tetapi juga lebih penting untuk
studi pengembangan kurikulum untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
digunakan sebagai dasar untuk nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan
pengembangan kurikulum. Kebersamaan mencapai perkembangan lebih lanjut di
individu dalam masyarakat terikat dan masyarakat. Siswa berasal dari komunitas,
terikat oleh nilai-nilai yang menjadi dasar mendapatkan pendidikan formal dan
kehidupan dalam interaksi di antara mereka. informal di dalam komunitas dan diarahkan
Nilai-nilai yang perlu dipertahankan dan untuk kehidupan masyarakat juga.
dihormati di masyarakat termasuk nilai-nilai Kehidupan masyarakat, dengan semua
agama dan sosial-budaya. Nilai-nilai agama karakteristik dan kekayaan budayanya,
terkait dengan kepercayaan publik terhadap menjadi dasar dan sekaligus referensi untuk
ajaran agama, oleh karena itu mereka pendidikan.
umumnya bertahan lama. Azas Sosiologis Kami tidak berharap munculnya
Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat manusia yang terasing dari komunitas
heterogen di tiap daerah dan masyarakatnya. mereka, melainkan melalui pendidikan
Oleh karena itu, dalam pengembangan diharapkan bahwa kelahiran manusia dapat
kurikulum masyarakat memiliki peran yang lebih memahami dan mampu membangun
sangat penting, sehingga asas sosiologis kehidupan masyarakat mereka. Oleh karena
dijadian salah satu asas yang mempengaruhi itu, tujuan, isi, dan proses pendidikan harus
126
Yunita Hariyani / edureligia Vol. 2, No. 2, 2018
disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, pemikiran dan cara hidup yang berlaku
karakteristik, kekayaan dan perkembangan untuk konteks global dan lokal. Selain itu, di
yang ada di masyarakat. Nana Syaodih zaman pengetahuan ini, orang yang
Sukmadinata berpendapat, bahwa melalui berpengetahuan luas dibutuhkan melalui
pendidikan manusia mengenali peradaban pembelajaran seumur hidup dengan standar
masa lalu, berpartisipasi dalam peradaban kualitas tinggi.
saat ini dan menjadikan peradaban masa Sifat pengetahuan dan keterampilan
depan (Raharjo 2018, p. 132). yang harus dikuasai oleh masyarakat sangat
Dengan demikian, kurikulum yang beragam dan canggih, sehingga diperlukan
dikembangkan harus mempertimbangkan, kurikulum yang disertai dengan kemampuan
merespons dan didasarkan pada meta-kognisi dan kompetensi untuk berpikir
perkembangan sosial-budaya dalam dan cara belajar (learning to learning) dalam
masyarakat, baik dalam konteks lokal, mengakses , memilih dan menilai
nasional dan global. Setiap lingkungan pengetahuan, dan mengatasi situasi ambigu
komunitas memiliki sistem sosial-budaya dan antisipatif terhadap ketidakpastian.
sendiri yang mengatur pola kehidupan dan Perkembangan di bidang sains dan
pola hubungan antara anggota masyarakat. teknologi, terutama di bidang transportasi
Salah satu aspek penting dari sistem sosial- dan komunikasi telah mampu mengubah
budaya adalah urutan nilai-nilai yang tatanan kehidupan manusia. Oleh karena
mengatur cara hidup dan perilaku warga itu, kurikulum harus dapat mengakomodasi
negara. Nilai-nilai ini dapat bersumber dari dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu
agama, budaya, politik atau aspek kehidupan pengetahuan dan teknologi, sehingga siswa
lainnya. Sejalan dengan perkembangan dapat menyeimbangkan dan secara
masyarakat, nilai-nilai yang ada di bersamaan mengembangkan ilmu
masyarakat juga berkembang sehingga pengetahuan dan teknologi untuk memberi
mengharuskan setiap warga negara untuk manfaat dan mempertahankan kehidupan
melakukan perubahan dan penyesuaian manusia (Pambudi 2017).
dengan tuntutan zaman. Pendidikan adalah upaya untuk
mempersiapkan siswa menghadapi
4. Landasan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, perubahan yang semakin pesat, termasuk
dan Seni perubahan dalam sains, teknologi, dan seni
Awalnya ilmu pengetahuan dan (sains dan teknologi). Sukmadinata
teknologi (IPTEK) yang dimiliki manusia mengatakan bahwa pengembangan ilmu
masih relatif sederhana, namun sejak abad pengetahuan dan teknologi secara langsung
pertengahan mengalami perkembangan yang akan menjadi konten / materi pendidikan,
pesat. Berbagai penemuan baru terus sementara secara tidak langsung
berlangsung hingga saat ini. Dapat memberikan tugas kepada pendidikan untuk
dipastikan, bahwa masa yang akan datang melengkapi masyarakat dengan kemampuan
penemuan tersebut semakin berkembang. untuk memecahkan masalah yang dihadapi
Seiring perkembangan akal manusia yang sebagai pengaruh dari pengembangan ilmu
telah mampu menjangkau hal hal yang pengetahuan dan teknologi. Selain itu,
sebelumnya merupakan sesuatu tidak pengembangan ilmu pengetahuan dan
mungkin. Sebagai ilustrasi, pada zaman teknologi juga digunakan untuk
dahulu kala, mungkin orang akan menyelesaikan masalah pendidikan.
menganggap mustahil kalau manusia bisa Setiap yayasan tentu memiliki
menginjakkan kaki di permukaan Bulan, kontribusi penting untuk pengembangan
tetapi berkat kemajuan dan perkembangan kurikulum pendidikan. Basis filosofis
IPTEK pada pertengahan abad ke-20, berperan dalam merumuskan tujuan
pesawat Apollo 11 berhasil mendarat di pendidikan. Sedangkan dasar psikologis
bulan dan Neil Amstrong merupakan orang memberikan gambaran umum tentang
pertama yang berhasil menginjakkan kaki di konten, proses dan evaluasi pendidikan.
bulan. Adapun dasar sosial-budaya, itu
Kemajuan pesat dalam bidang memberikan ide tentang tujuan dan isi
informasi dan teknologi dalam dua dekade pendidikan. Sedangkan basis teknologinya,
terakhir telah mempengaruhi peradaban memberikan gambaran umum tentang
manusia di luar jangkauan pemikiran konten dan proses pendidikan.
manusia sebelumnya. Pengaruh ini dapat
dilihat pada pergeseran tatanan sosial,
ekonomi dan politik yang membutuhkan
keseimbangan baru antara nilai-nilai,
127
Yunita Hariyani / edureligia Vol. 2, No. 2, 2018
128
Yunita Hariyani / edureligia Vol. 2, No. 2, 2018
kebebasan kepada guru maupun peserta Oleh karena itu ada upaya dalam
didik dalam memilih program atau bahan upaya membuat kegiatan pengembangan
pembelajaran, sehingga tidak ada unsur kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan
paksaan dalam menempuh program yang berlebihan, baik secara kualitas
pembelajaran. pembelajaran (Zainab 2017, maupun kuantitas. Dalam implementasinya
p. 366). dalam proses pembelajaran adalah
bagaimana tujuan pengembangan kurikulum
4. Prinsip efisiensi ini dapat meningkatkan kualitas
Peran kurikulum dalam ranah pembelajaran yang diharapkan oleh semua
pendidikan adalah sangat penting dan pihak, terutama efektivitas pembelajaran di
bahkan vital dalam proses pembelajaran, ia kelas.
mencakup segala hal dalam perencanaan
pembelajaran agar lebih optimal dan efektif. KESIMPULAN
Dewasa ini, dunia revolusi industri Pengembangan kurikulum adalah
menawarkan berbagai macam istilah yang komprehensif, yang meliputi
perkembangan kurikulum yang dilahirkan perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
oleh para ahli dari dunia barat. Salah satu Perencanaan kurikulum adalah langkah
pengembangan kurikulum yang dipakai oleh pertama dalam membangun kurikulum
pemerintah Indonesia untuk mecapai sebuah ketika pekerja kurikulum membuat
cita-cita bangsa yaitu mengoptimalkan keputusan dan mengambil tindakan untuk
kecerdasan anak-anak generasi penerus menghasilkan rencana yang akan digunakan
bangsa untuk memilki akhlaq mulia dan oleh guru dan siswa. Penerapan kurikulum
berbudi pekerti yang luhur. Efisiensi adalah atau yang biasa disebut implementasi
salah satu prinsip yang perlu diperhatikan kurikulum berupaya mentransfer
dalam mengembangkan kurikulum, sehingga perencanaan kurikulum ke dalam tindakan
apa yang telah direncanakan sesuai dengan operasional.
tujuan yang ingin dicapai. Jika sebuah Oleh karena itu strategi pembelajaran
program pembelajaran dapat diadakan satu dalam pendidikan sekolah harus diberikan
bulan pada satu waktu dan memenuhi dasar pertama dengan menginternalisasi
semua tujuan yang ditetapkan, itu bukan sosiologi kritis, inovasi, kreativitas, dan
halangan. Sehingga siswa dapat mentalitas. Ini tidak berhenti di yayasan,
mengimplementasikan program tetapi juga berusaha menembus kurikulum
pembelajaran lain karena upaya itu yang ada dalam pendidikan sekolah. Selain
diperlukan agar dalam pengembangan itu, juga mengubah strategi pembelajaran
kurikulum dapat memanfaatkan sumber yang telah didasarkan pada konsep
daya pendidikan yang ada secara optimal, pandangan reproduktif belajar menjadi
cermat, dan tepat sehingga hasilnya pandangan pembelajaran yang konstruktif.
memadai. Konsep ini pada dasarnya dibangun tanpa
merusak fondasi yang sudah baik dalam
5. Prinsip efektivitas proses belajar mengajar sejauh ini.
Mengembangkan kurikulum Agar pengembangan kurikulum
pendidikan perlu mempertimbangkan prinsip berhasil sesuai dengan apa yang diinginkan,
efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas maka pengembangan kurikulum
di sini adalah sejauh mana rencana program membutuhkan dasar pengembangan
pembelajaran dicapai atau kurikulum. fondasi pengembangan
diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada kurikulum meliputi: fondasi filosofis, fondasi
dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: sosial, budaya dan agama, fondasi sains,
efektivitas mengajar guru dan efektivitas teknologi, dan seni, fondasi kebutuhan
belajar siswa. Dalam aspek mengajar guru, masyarakat, dan fondasi pengembangan
jika masih kurang efektif dalam mengajar masyarakat. Prinsip umum pengembangan
bahan ajar atau program, maka itu menjadi kurikulum adalah relevansi, fleksibilitas,
bahan dalam mengembangkan kurikulum di kesinambungan, kepraktisan dan efektivitas.
masa depan, yaitu dengan mengadakan Prinsip khusus pengembangan kurikulum
pelatihan, workshop dan lain-lain. adalah berkaitan dengan tujuan pendidikan,
Sedangkan pada aspek efektivitas belajar prinsip yang berkaitan dengan pemilihan
siswa, perlu dikembangkan kurikulum yang konten pendidikan, prinsip yang berkaitan
terkait dengan metodologi pembelajaran dengan pemilihan proses belajar mengajar,
sehingga apa yang sudah direncanakan dapat prinsip yang berkaitan dengan pemilihan
tercapai dengan metode yang relevan dengan media dan alat belajar, dan prinsip yang
materi atau materi pembelajaran.
129
Yunita Hariyani / edureligia Vol. 2, No. 2, 2018
130