You are on page 1of 3
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MAGETAN Jalan Karya Dharma Nomor 178 Magetan ‘Telepon : (0351) 895052-895042 ; Faksimill: (0351) 892600 Website :htip:/kemenagkabmagetan.blogspot.co ia! ; Email: kabmagetan@kemenag.go.id Nomor B- 296 1Kk.13.14/1/Kp.01/01/2021 Magetan, 8 Februari 2021 Sifat Segera Lampiran —: 2 (dua) berkas Hal : Penyampaian Surat Edaran . Kepada Yth 1. Kasubbag/ Kasi/ Penyelenggara 2. Pengawas 3. Kepala KUA Kecamatan 4, Kepala MAN/ MTsN/ MIN 5. Kepala MA/ MTs/ MI RA se- Kab. Magetan Dengan Hormat, Menindaklanjuti Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor : 8 Tahun 2021, tanggal 3 Februari 2021 dan Surat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur tanggal 4 Februari 2021, nomor : B+ 629/Kw.13.1.3/Kp.04/02/2021, tanggal 4 Februari 2021 tentang Larangan Berafiliasi Dengan dan/atau Mendukung Organisasi Terlarang dan/atau Organisasi Kemasyarakatan Yang Dicabut Status Badan Hukumnya Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara pada Kementerian ‘Agama. Sehubungan hal tersebut diatas, selanjutnya untuk Saudara untuk mensosialisasikan di lingkungan satuan kerja masing-masing dan menindaklanjuti serta melaksankan pelarangan, upaya pencegahan dan penindakkan keterlibatan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), yang melanggar larangan sebagaimana tertulis dalam surat edaran dimaksud. Demikian atas perhatian dan kerjasama Saudara kami sampaikan terima kasih. Kepada Yth: Inspektur Jenderal; ara Direktur Jenderal: Para Kepala Badan; Para Rektor dan Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri; Kepala Biro/Pusat pada Sekretariat Jenderal; Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; /. Kepala Balai Litbang Agama/Diklat Keagamaan; dan Para Kepala Unit Pelaksana Teknis Kementerian Agama SURAT EDARAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: 8 TAHUN 2021 TENTANG LARANGAN BERAFILIASI DENGAN DAN/ATAU MENDUKUNG ORGANISASI TERLARANG DAN/ATAU ORGANISASI KEMASY ARAKA TAN, YANG DICABUT STATUS BADAN HUKUMNYA. BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PADA KEMENTERIAN AGAMA. Berdasarkan Surat Edaran Bersama Menteri Pendayagunaan Aperatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: 2 Tahun 2021 dan Nomor: 2/SE/U/2012 tentang Larangan Bagi Aparatur Sipil Negara Untuk Berafilissi Dengan Dan/Atau Mendukung Organisasi ‘Terlarmg Dan/Atau Organisasi kemasyarakatan Yang Dicabut Status Badan Hukumnya, kami sampaikan bahwa: a, ASNherus menjunjung tinggi nilai-nilai dasar wajib setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik indonesia, dan pemerinteh yang sah, serta berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Keterlibatan ASN dalam mendukung dan/atau berafiliasi dengan organisa terlarang dan/atau organisasi Kemasyarakatan yang dicabut status badan hukumnya, dapat menimbulkan radikalisme nogatif di lingkungan ASN, sehingga patut untuk dicegah. \b. Organisasi yang saat ini dinyatakan terlarang dan/atau organisasi kemasyarakatan yang dicabut status bad thukumnya adalah Partai Komunis Indonesia (PKI), Jamaah Islamiyah (II), Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Hizbut Tahrir Indonesia (HT), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan Front Pembela Islam (FPI). c. Sehubungan dengan hal tersebut dipandang perlu untuk menetapkan Surat Edaran Larangan_Berafil Dengan darvatau Mendukung Organisasi Terlarang dan/atau Organisasi Kemasyarakatan Yang Dicabut Status Badan Hukumnya Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara Pada Kementerian Agama. Schubungan hal tersebut di atas, kami minta para Pemimpin Satuan Kerja untuk: 1. Melakukan pelarangan keterlibatan ASN di lingkungannya dalam organisasi terlarang dan/atau organisasi kkemasyarakatan yang dicabut status badan hukumnya, Pelarangan dimaksud mencakup: a. Menjadi anggota, atau memiliki pertalian lain dengan organisasi terlarang dan/atau organisasi kemasyarakatan yang dicabut stetus badan hukumnya bb. Momberikan dukungan baik secara langsung meupun tidak langsung kepada organisasi terlarang dan/atau. organisasi kemasyarakatan yang dicabot status badan hukumnya, c. Menjadi simpatisan organisasi terlarang dan/atau organisasi kemasyarakatan yang dicabut status badan fhukurnnya, 4. Terlibat dalam kegistan-kegiatan organisasi tertarang dan/atau orgat status badan hukumnya, i kemasyarakatan yang dicabut ©. Menggunakan simbol-simbol dan atribut organisasi terlarang dan/atau organisasi kemasyarakatan yang dicabut status badan hukumnya, f. Menggunakan berbagai media (media sosial dan media lainnya) untuk mengekspresikan dukungan, afiliasi, simpati, keterlibatan dalam kegiatan, dan penggunean simbol dan atribut organisasi terlarang dan/atau organisasi kemasyarakatan yang dicabut status badan hukumnya, & Melakukan tindakan lain yang memiliki_keterkaitan dengan organisasi terlarang dan/atau organisasi ‘emasyarakatan yang dicabut status badan hukumnye, 2. Melakukan pencegahan Keterlibatan ASN di lingkungannya dalam organisasi terlarang dan/atau organisasi kemasyarakatan yang dicabut status badan hukumnya. Pencegahan dimaksud mencakup: 1. Memberikan pembekalan secara rutin tentang nilai-nilai dasar ASN, terutama dalam kaitan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan tugasnya. . Mendorong keteladanan pimpinan tentang penerapan nilai-nilai dasar ASN di seluruh unit kerja. Membuka ruang konsultasi dan pembinaan bagi ASN. |. Melakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin Menegakkan aturan disiplin untuk memberikan efek jera agar tidak terjadi pelanggaran yang sama oleh ASN lainnya, £ Membuka pengaduan untuk lingkungan internal dan eksternal Tindakkan pencegahan lainaya yang dipandang perlu sesuai ketentuan, 3. Melakukan penindakkan keterlibatan ASN di lingkungannya dalam organisasi terlarang dan/atau organisasi kemasyarakatan yang dicabut status badan hukumnya, Penindakkan dimaksud mencakup: pees 8. Menindaklanjuti setiap pengaduan/rekomendasi yang diterima berdasarkan ketentuan: 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahon 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Btik Pegawai Negeri Sipil 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil 4, Peraturan Pemerintah Nomor 1! Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Porjanjian Kerja. 6. Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2019 tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama. b. Menjatuhkan hukuman disiplin sesuai kewenangannya dan/atau menindaklanjuti hukuman disiplin kepada ASN yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap larangan keterlibatan pada organisasi terlarang danvatan orgenisasi kemasyarakatan yang dicabut status badan hukumnya socara hirarkis. Dermikian Surat Edaran ini agar diperhatikan dan dipedomani, Atas perhatian dan kerja sama Seudara, kami sampaikan terima kasi. Ditetapkan di Jakarta (ean gel 3 Febroari 2021 I$ JENDERAL, oy Tenn Yi: ee / rape vy } Menteri Agama Republik Indonesia a)

You might also like