You are on page 1of 3
KERANGKA ACUAN KERJAITERM OF REFERENCE PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KABUPATEN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022 ‘A. LATAR BELAKANG 41. DasarHukum a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah b. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 48 Tahun 20014 tentang Akreditasi e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan f Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021 2. Gambaran Umum Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari Pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunn kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan diselenggarakan berbagai upaya_secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Keputusan menteri kesehatan nomor 75/2014 tentang Pusat kesehatan Masyarakat merupakan landasan hukum dalam penyelenggaraan Puskesmas. Puskesmas yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu di kelola dengan baik, baik kinerja_pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang di gunakan. Masyarakat menghendaki_pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh Karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu di terapkan dalam pengelolaan puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakat dan swasta. Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan amnajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, maka perlu di lakukan penilaian oleh pihak ekstemal secara berkesinambungan di Puskesmas dengan menggunakan standar yang sitetapkan yaitu melalui mekanisme Akreditasi. No | Rinciaan Menu/Kompoen Uraian 6 | Akreditasi Puskesmas Survei Akreditasi Werupakan pemilaian berkesinambungan demi Puskesmas menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen isiko di Puskesmas dengan menggunakan standar yang sitetapkan . B, PENERIMA MANFAAT No ‘Nama Kegiatan ‘Jumiah Penerima Manfaat 1 ‘Survei Akreditasi Puskesmas 15 Puskesmas C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN ‘Output Metode Tahapan ‘Satuan Volume | Pelaksanaan Pelaksana No| Rincian Menu/Komponen 1_| Akreditasi Puskesmas a. | Survei Akreditasi Puskesmas | Sertiikat 75 | Swakeiola_| 1. Perencanaa Akreditasi nKegiatan 2. Persiapan Administrasi 3. Waktu Pelaksanaan (Februari- Desember) 4. Hasil Sertifikat Akreditasi D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN Kegiatan Akreditasi Puskemas ini dilaksanakan di 15 Puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara dan memerlukan waktu sekitar 1 tahun. E. BIAYA YANG DIPERLUKAN Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sebesar Rp. 536.400.000,- (Lima Ratus Tiga Puluh Enam Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per Puskesmas sebagai berikut: No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya Akreditasi Puskesmas_ Rp. 536,400,000 1. | Puskesmas Atinggola Rp. 47,040,625 | 2. | Puskesmas Gentuma Rp. 46,238,125 3. | Puskesmas Kwandang Rp. 47,040,625 4. | Puskesmas Ponelo Rp. 43,830,625 | 5. | Puskesmas Dambalo Rp. 43,830,625 6. | Puskesmas Anggrek | Rp. 47,040,625 | 7. | Puskesmas Monano | Rp. 43,028,125 8. | Puskesmas llangata Rp. 43,028,125 | 9. | Puskesmas Sumalata Rp. 43,830,625 10. | Puskesmas Dulukapa Rp. 43,830,625 11. | PuskesmasTolinggula | Rp. 43,830,625 | 12. | Puskesmas Biau 43,830,625 Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir | Rp. Kepala Dinas Kesehatan

You might also like