You are on page 1of 11
s,ARANMELALUL FIP o g.4t. Disteibust kecepatan pada plpa talus Gambar 2.3, menunjukkan profil kecep; alan di dekat bid: gapat dibedakan dalam beberapa bogian, at bidanig balss, yang turbulen $2» — pare. (2.11) transisi Gambar 2.3. Profil kecepatan di dekat bidang batas Di daerah turbulen distribusi kecepatan adalah logaritmik dan mengi- kuti persamaan (2.11). Apabila kurva tersebut diperpanjang sampai pada ti- tik dengan kecepatan nol, kurva tersebut akan memotong sumbu y pada ja- rak ys. Di daerah laminer distribusi kecepatan adalah parabolis dan mengi- kati persamaan (1.8.a). Akan tetapi, karena bentuk kurva adalah parabolik dan karena tipisnya sub lapis laminer, maka kurva distribusi kecepatan di dalam sub lapis laminer dapat didekati oleh garis lurus. Perpotongan antara garis lurus tersebut dengan kurva distribusi kecepatan aliran turbulen adalah tidak halus (patah) dan terjadi pada jarak dp7=11,6 v/vs. Untuk mendapat- kan kurva yang lebih baik maka dibuat kurva transisi yang menghubungkan kedua kurva tersebut, dan ditunjukkan olch garis terputus. Pada y = dy, v= ver. Dari persamaan (2.10) didapat untuk daerah turbulen, YLT _ 2OLT , Ymex 5,75 log D — atau 26 vur = 5,75 ve log" + Vmax (2.12) Didaerah laminer, dengan menganggap distribusi kecepatan linier, maka : YLT. To= # (Srp) Dipindai dengan CamScanner 2 HIDRAULIKAy atau “r= ex) Dengan menyamakan persamaan (2.12) dan (2.13) didapat : 2 28 228 «5750, log + vous D atau 2éur a (214) Apabila vay dari persamaan (2.14) disubstitusikan ke dalam persamaze (2.10), akan diperoleh : me atau @as) Persamaan (2.15) dapat ditulis dalam bentuk : 575 log aha + 5,75 log Sut _ 5,75 10g our, out 180g (gh = + CE ‘Untuk suatu aliran dengan debit dan pipa tertentu, nila Jah konstan, sehingga 15 tog +c Berdasarkan pengukuran profil kecepatan yang dilakukan oleh Nikv radse, didapat nilai konstanta C= 5,5 schiogga persamaan di atas me ve Persamaan (2.16) adalah bentuk distribusi kecepatan oliran turbulen reall dinding batas (pipa) halus. (216) 5,75 log = +55 1LALIRANMGLALUIPIPA hs 2.32, Distribusi kecepatan pada permukaan kasar ersamaan (210) digonakaa wetuk mensrunkan dstibust Keecpaton pada permukaan kaso 2, Yom 575 log + -, = 575 log BF 15 loge + C Pa dengan C = “2S — 5,75 log Percobaan yang dilakukan oleh Nikuradse memberikanailal C= 85 s=- bhingga persamaan di atas menjadi ze 515 logy +85 (247) Persamaan (2.17) adalah bentuk distribusi kecepatan lian erbulen melalui dinding batas (Pipa) kasar. 2.4, Kecepatan Rerata “Untuk mencari kecepatan rerata dipandang suaty pias kecl pada a- an seperti terlihat dalam gambar 24, Apabila debit alran mela PIP de- aon iameter D adalah Q, maka Kecepatan serata /diberikan oleh: om Pat sm 4 y=9 22 = adr Sha ats dengan d adalah tebal sub lapis laminer. Mengingat @ adalah sangat kecil mak (218) 4 D ve BS ere Dipindai dengan CamScanner » Moma Gambar 2.4, Disiribusi tecepatan aliran melaloi pipa denganr = D/2—y dan dr= = dy Substitusi persamaan (2.16) be dalam persamaan (2.15) akan didapat Py =f (S75 tog 45,52») ay Integrasi dari persamsan di alas alan didapal kecepataa reraia entuk pips alas. Ee s75t0¢ 2+ 017 ay Dengan cara yang sama substitu persamasn (217) ke damm perssza an (2.18) dan kemodian diitegralian akan didapat distribasi kecepatan (uk pipa kawer ¥ D yao Silos 5p + 475 ea) 2.5, Persamaan Tahanan Gesch Pipa Dalam sub bab 22: telah dijelasLan habwa Lehilangan tenags sebum pengaliren melalui pipa (ergantung pada toefisien peseLan Darcy.Weisbact ‘J.Dalam sab bab ici akan dipelsjari penentuan rilaif herdacerkan beberays ramus yang diusulkes olch parg abli. Blacius memberikan persamazn taba fan gesck untuh pipa halus pods batzan angla Reynolds tertenta. Dy semping rumus-rumus empiris tersebut, Prandtl mengusulkan satu raze? _ soe yang dapat digunakan sccaa menycluruh (berbagai aoght s py ALIRAN MELALUT FIFA Pertama kali akaa ditentuka smucdian akan dijelaskan silai f ptukan koefisien gesckan f untuh aliran Leiner, eruasarkan rumus empiris dan semi |_Aliran Larninee ites bab I. telah dipelajari aliran lamiocr mclatui pipa lurus demgat sanpune taang ingkaran. Dalam sub bab terscbut (lah diturunkan pores dag tebilangan tenaga pada aliran lamainer, yang mempunysi Bentuk Persamaaa tersebut dapat dicelis dalam bestul: rE ER "= "YD De” ReD = Persamaan di aias dapat ditutis dalam beatuk persamaan Datey-Weishach, 8 nen BE dengan me 2 Dengan demikiaa, estab aliran laminer koefisien gesckan mempunyai bentuk seperti pada persamazn (221). 2.52, Rumus emplris untuk pipet halus Telah dijelaskan di depan babwa hoefisien gesckan pips fergantung pa- ds parameter aliran, Apabla pip adalah hidraulis balus, parameter terse- but adalah Kecepatan aliran, diameter pipa dan ickentalan zal cir dalam bentuk angha Reynolds Berdasarken peaclitian yang dilskukan Blasi, dia mengemukakan ru sus geachan/ untuk pips hahes dalam bentuk : (2214) Rumus (2.21.2) berlaky uotuk 4,000 < Re <10° Dari persamase empiris kocfisien gesehas tersebat di ales, akin dapat Uihitung Kehilangan tenags di separjang pips berdasarksn persamaso Dar- ce Weisbach. Dipindai dengan CamScanner % HIDRAUUKA 1 2.53. Pipa kasar ‘Rumus-rumus yang telah dijelaskan. hnalus yang dalam praktek jarang dijumpal. igunakan tidak halus tetapi mempunyal ‘pesi tuang, Pipa befon, atau pips-Pips yens ‘mengalami korosi atau kerak (Kotor), “Tahanan pada pipa kxsarlebik besar dari pipa halus. Seperti telah die. asian dt depan, untuk pia balus nisi f hanya tergantung pada angka Rey- ede Untuk pipa kasar ala tidak hanya tergantung pada angka Reynolds, tetap juga pada sifat-sift dinding ipa yaitu Kekasaran relatifA/D, atau: ai atas hanya berlaku untuk pipy Dalam praktek, pipa yang banyak Kekasaran dinding seperti ipa telah lama digunakan sehinggs f= ¢ (Re, K/D) Nikuradse melakukan percobaan tentang pengatuh Kekasaran pipa Percobaan tersebut meliputi daerah aliran laminer dan turbulen samp: pada angka Reynolds Re= 10°, dan untuk enam nilai 4/D yang bervariasi ‘ntara 0,0333 sampai 0,000985. Hasil percobaan merupakan hubungan anta- raf, Re dan KD seperti yang ditunjukkan dalam gambar 25. ‘Dari gambar tersebut, gerak zat cair di dalam pipa halus dan kasar da- pat dibedakan dalam lima dacrah berikut ini. A - Angka Reynolds Ry Gambar 2.5. Hasil percobaan Nikuradse —" ” a aLIRAN MELALULPIFA 1 i 2,000. Hu- Daerah I merupakan daerah aliran laminer di mana Re < ). 2 sla aertan gars lurus (kemiriagan 43° untuk skal Re mer pty, dan tidak dipengaruhi oleh kekasaran (221). antara f dan bumesntal dan vertikal yang sama), dan ti Pipa Di dacrah ini koetsien gesekandiberikan ‘oleh persamaan 2.Doerah I Daerah ini terletak antara Re=2.000 dan Re = 4000, yang, merupakan eran tidak stabil di mana aliran berubab dari famines ke iurbulen atau se- fatknya. Aliran tidak banyak dipengaruhi oleh kekasaran Pips 3, Daerah IT | ‘Saerah isi merupakan daerah aliran turbulen di mana kekasaran relatif ipa mulai berpengaruh pada koefsien gesckan f. Dacrah ini dapat dibeda- kan menjadi tiga sub daerah berikut ini Sub daerah pipa halus Daerah ini ditunjukkan oleh garis paling bawah dari gambar 2.5., yang, ‘merupakan aliran turbulen melalui pipa halus. Koefisien gesckan pipa f da- pat dihitung dengan rumus Blasius. b. Sub dacrah transisi Di sub daerah transisi ini koefisien gesckan tergantung pada angka Reynolds dan kekasaran pipa. Daerah ini terletak antara garis paling bawah dan garis terputus dari gambar 2.5. Kekasaran relatif k/D sangat berpenga- rub terhadap nilaif. Sub daerah pipa kasar . ‘Sub daerah ini terletak di atas garis terputus. Apabila angka Reynol isan sates tertert,Koetsiengesekan tidak lap cane pada ca ka Reynolds, tetapi hanya tergantung pada kekasaran relatif. Untuk suatu nilai KD tertentu nilai f adalah konstan dan sejajar dengan sumbu horison- tal. Di daerah ini pengaliran adalah turbulen sempurna. 2.54, Rumus semi empiris aliran melalui pipa Dalam sub bab 24. telsh diturunkan kecepatan rerata aliran mi pipa untuk pio hdrauls lus dan kasors sta Untuk pipa halus = Ea 575108" HOM: (2.9) Dipindai dengan CamScanner HIDRAUUKAR, Q2) Fad poocters yarg diakukan oleh Nikoradee memberikan koastents Fog sect berbece dencen porsemaas di atas yaitu A = 2 dan B = - 08 Dezexs berdasarian pada percoban Nikeradre maka persamean di ales mead: = Dlog Re VF — 04, W 1 Peo vf apts St Unned etenpenye gosckea pips halos Dengan care yang toma untuk aliran lalui pipa kaser, aka Eperokie turbulen melalui pipa en) ‘parsanuan (272) digunsksn uotuk menghitung koefisies 1 D UF = BM eg D+ 1.5758 [LALIRANMELALLT IPA au Aloe +B balnya untuk pipa halus, percobaan Nikuradse juga menghasil- taapenamean drepankoulants yang set betboda, PersmanaLersebt adalah: 4 W ott 2 +178 1 32D Vpn teeny es) Persamaan (222) dan (225) digunakaa untuk menentukan nila koef- seo gesckan f untuk aliran melalui pipa hidraulislicn dan kasar. Untuk alir 1 di daerah transsi, Colebrook mengusulkaa persamaan berikut, yang. ‘rupakan gabuazan dari persamaan (222) dan (223). 1 k 251 Vp = GTB * Re vp) Rumus tersebut memberikan nilai f secara ‘implisit, sehingga untuk ‘menghitung nilai f barus dilakukan dengan cara coba banding yang mema: Kaa waltu cubup lemma. Pada tahun 194 Moody menyederhanaken prosedur iungaa tersebut dengan membust suatis grafik berdasarkan persamaan (C29) Grafik tersebat dikenal dengan grafik Moody yang ditunjakkan da. lam gambar (2.6). Grafik terscbut mempunyai amines, daerah kritis di mana pilai Jaminer atau turbulen, daerah tr: (224) empat daerah yaitu dacrah pengaliran Ia. inya tidak tetap karena pengaliran raungkin ransisi di mana f merupakan fungsi dari ang- 4a Reynolds dan ketasaran dinding pipa, dan dacrahturbilen sempurna dk rete, it J Mdak tergantung pada angka Reynclds tetapi hanya pada fefsseran cla, Untuk menggunakan grafiktersebut, ila diperolet dart {abel Untuk pipa tua nla f dapat jouh lebih hesar dat pipa baru, yan 1 Zintuag pedo umur pips dan sift zat cair yang dialirkan, Umul, pipa feel, cadapan atau Kerak yang terjadi dapat meagurang diameter pipa. ich Karena its diperlukan kecermatan di dalam mengestimas nls dog iMea Dipindai dengan CamScanner Koefisien gesekan f ol 0.09 3 0.08 AN roughzone oo7 0.06] 0.05 0.04 ss 3 0.03}: 8 025 + 3 0.02 i " = Ht i a : 9.0908 =H 0.0006 | i 0.0004 0015 4-H. | H tt : ‘0.0002 10.0001 }0.000,05 01} = 9.008) g ooo t ooo | " Wo 2 3456 by! 2 F456 BP 2 2456 Bye 2 2 456 BQ? 2 Pek fit é k Ee £ Angka Reynolds Ry= 42 ip oes 5p OCmmS SF Gambar 2.6. Grafik Moady a Dipindai dengan CamScanner TALIRAN MELALUL PIPA at Tabel 2.1. Tingui kekasaran pipa Jenis pipa (baru) Nilai k (mm) aca 0,0015 besi dilapis aspal 0,06 - 0,24 besi tuang 0,18 - 0,90 plester semen 0,27 - 1,20 be on 0,30 - 3,00 baja 0,03 - 0,09 baja dikeling 0,90 - 9,00 pasangan batu 6 + Untuk pengaliran turbulen sempurna, di mana gesekan berbanding langsung dengan V? dan tidak tergantung pada angka Reynolds, nilai f da- pat ditentukan berdasarkan kekasaran relatif, Pada umumnya, masalah-ma- salah yang ada pada pengaliran di dalam pipa berada pada daerah transisi, di mana nilai f ditentukan juga oleh angka Reynolds. Sehingga apabila pipa mempunyai ukuran dan kecepatan aliran tertentu, maka kehilangan tenaga akibat gesekan dapat langsung dihitung. Tetapi jika diameter atau kecepatan tidak diketahui maka angka Reynolds juga tidak diketahui. Dengan peru- baban nilai angka Reynolds yang besar, perubahan nilai f sangat kecil. Se- hingga perhitungan dapat diselesaikan dengan menentukan secara scmba- rang nilai angka Reynolds atau f pada awal hitungan dan dengan cara coba banding (trial and error) akhirnya dapat dihitung nilai f yang terakhir (yang benar). Oleh karena nilai f berkisar antara 0,01 dan 0,07, maka yang paling baik adalah menganggap nilai f, dan biasanya dengan dua atau tiga kali per- cobaan (iterasi) akan dapat diperoleh nilai f yang benar. Contoh 2 Minyak dengan kekentalan kinematik v = 1,17x104 m?/d mengalir me- lalui pipa sepanjang 3.000 m dan berdiameter 300 mm dengan debit aliran Q = 40 I/d. Berapakah kehilangan tenaga pada pengaliran tersebut. Penyelesaian Pertama kali diselidiki tipe aliran. Kecepatan aliran : Dipindai dengan CamScanner a : MITHLAL TINA tr yang berart! habwa tipe abran adalah Lamsnce. ane dengaa ramus bern Kachsien peeckan papa diha A fh ee ge ee tbe {® fie Pd tae] = Kehilanpan tenage ve wen Dave? f MS 8" OS du on * Fe 7, bk et Dipindai dengan CamScanner 2.6. Rumus-rumus Empiris Di dalam praktek, faktor penting dalam studi hidraulika adalah kece, patan V atau debit aliran Q. Dalam hitungan praktis, rumus yang banyak digunakan adalah persamaan kontinuitas, Q =A V, dengan A adalah tam. pang aliran, Apabila kecepatan dan tampang aliran diketahui, maka debit aliran dapat dihitung. Demikian pula jika kecepatan dan debit aliran diketa. hui maka dapat dihitung Iuas tampang aliran yang diperlukan untuk mele. watkan debit tersebut. Dengan kata lain dimensi pipa atau saluran dapat ditetapkan. Biasanya debit aliran ditentukan oleh kebutuhan air yang diper. lukan oleh suatu proyek (kebutuban air minum suatu kota atau untuk irigasi debit pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya) atau debit yang terjadi pa. da proyck tersebut (debit aliran melalui sungai). Dengan demikian besarnya debit aliran adalah sudah tertentu. Berarti untuk bisa menghitung tampang aliran.A, terlebih dahulu harus dihitung kecepatan V. Seperti yang telah dijelaskan dalam hitungan pada contoh 7, untuk mencari kecepatan aliran diperlukan iterasi hitungan yang cukup panjang dan membosankan. Perhitungan kecepatan dan angka Reynolds serta peng- gunaan grafik Moody menjadi membosankan apabila harus sclalu diulang untuk keadaan yang sama. Untuk memudahkan hitungan maka dikembang- kan rumus-rumus empiris kecepatan aliran V, yang meskipun hanya berlaku untuk zat cair tertentu dan dalam keadaan tertentu tetapi cukup memudah- kan pemakaiannya. Untuk pipa yang mengalirkan air, rumus kecepatan mempunyai bentuk umum berikut : V=aDP (2.25) dengan / adalah kemiringan garis tenaga hf/L, dan koefisien a dan pangkatx dan y adalah empiris. Kemiringan garis tenaga dapat dihitung dari persamaan Darcy-Weis- bach, yang mempunyai bentuk berikut : v2 f 2D (2.26) Substitusi persamaan tersebut ke persamaan (2.25) didapat : os a | Dipindai dengan CamScanner TL ALIRAN MELALUIPIPA, 51 VeaD* ey Ja kekasaran bi dalah persamaan uni dicari beberapa rumus emp dengan a adalah koefision yang tergant Kekentalan zat cair, Porsamann (2.27) sarkan persamaan (orsebut 2.6.1. Pipa halus Untuk pipa halus, rumus BI dapat Reynolds 4000 < Re < 10°, yang dapat ditunjukkan di 0316 Vv? v2 JI=—> — = 05 Rel 2¢D 9316 G5 2gD Untuk y =0,984x10% m?/d_yaitu untuk air pada 21,1° C didapat v= DIY" (2.28) 2.6.2. Pipa di daerah transisi Di daerah transisi berlaku rumus Hazen-Wi m yang berbentuk : V = 0,354 Cy 1° p08 (2.29) Nilai Cy tergantung pada kekasaran, dan dibcrikan oleh tabel 2.2. Tabel 2.2. Koefisien Hazen-William Jenis Pipa pipa sangat halus pipa halus, semen, besi tuang baru pipa baja dilas baru pipa baja dikeling baru pipa besi tuang tua pipa baja dikcling tua pipatua Dipindai dengan CamScanner = oR ‘EAA Pige 6 deerabtrtaks Rese Micmce ear basal Groskes pods peamizzs G sty werhoka Jar berishs anak peamiine & pepe Rees terschot mere 23) Googe: = nialah inefises Manning daa K adeleh jartjari Bidrashs. pain, poten maces bas epee Sat dm Kg BaP 4 Dae Uren aren dalam pine persamans (250) menjadi: O37 peyvs 7 Sor sn Tebel 13. mecesjakden asi kocfisics Mancing n eatul besbogsi bees ccd Seles rome: Manning, di Indonesia jog: ering digunaken remus Che- 5 das Strictier. Roms Coezy mempayai bemuk: vecth em dengan VY sKeecpstan revata © *Kocfisica Chezy yang tergantung pada keLasaran dinding AR; Jasi-jari hidraulis J; kemiringan garis tenaga AURANMELALLIFER s abel 23 Reefisien Mancing = carck afro mebes pine Kosfisien C dapat Glbsbunghan dongas kocfiies f dari Darcy Weisbach : fev MRS 28h a BRt f V8a vipa, Dengan membandingkan persamaan di atas dengae perma (232) dapat hubuagan berikat: c-VE i = me Dipindai dengan CamScanner

You might also like