You are on page 1of 31

KOMERSIALISASI TEKNOLOGI

DR.IR. SUBIAKTO, MBA, CFP


Presenter profile :
Dr. Ir. Subiakto MBA, CFP

• Faculty member of SBM ITB. Currently Program Director of MBA ITB.


• Undergraduate degree (Mech Eng)-ITB, Graduate Degree/MBA from Oklahoma State University-USA.
Doctor in Business Management from University of Padjadjaran.
• Trained in UCLA, University of Kentucky-USA, Univ of Windsor – Canada.
• CFA level 1 (AIMR-USA), Registered Financial Advisor IARFC-USA) , Qualified Wealth Planner (QWP),
Certified Financial Planner (CFP), Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), Wakil Manajer Investasi
(WMI)
• 25 year working experience as executive in Strategic Industry, Multinational, and as Entrepreneur.
Recipient of Beta Gamma Sigma Award from Oklahoma State University and Satya Lencana Karya
Pembangunan Award from President of Republic of Indonesia in the field of technology transfer.
• Office : MBA ITB Building, Jl. Gelap Nyawang 1, Bandung
• Contact : Office :022-2534308 ext 117
HP:081 120 3116, 081221203040
e-mail : subiakto@sbm-itb.ac.id
subiakto78@gmail.com

1-2
PRESENTATION CONTENTS:

• THE GOAL OF UNIVERSITY TECHNOLOGY COMMERCIALIZATION


• TECHNOLOGY COMMERCIALIZATION PATH
• INTELLECTUAL PROPERTY PROTECTION
• UNIVERSITY START UPS
• LICENSING
• SUCCESFULL COMMERCIALIZATION
• THE INFLUENCE OF MARKET STRUCTURE
• CASE STUDY - CATALYST
The Goal of University Technology Commercialization
(source: Rose &Patterson, Research to Revenue, University of North Carolina, 2016)

• Faculty Recruitment and Retention: keep talented faculty or recruit new


faculty
• Unlocking Innovation: translating innovative research into impactful products
and services
• Non tuition Revenue: diversify university income
• Educational Impact: student able to learn how research is translated into
commercial products
• Economic Development: starts-ups starts locally, grow locally, making them
engines for economic development
University Technology Commercialization Path
((source: Rose &Patterson, Research to Revenue, University of North Carolina, 2016))
Intelectual Property Protection
• Utility Patent: products, devices, processes, methods
• Design Patent: Industrial design, web page design
• Trademark: words, phrases. Symbols
• Tradesecret: confidential information that is maintained secret
• Mask Work: stencils used for semiconductor chop manufacturing
• Registered Design
4 Types of University Start-Ups
(source: Rose &Patterson, Research to Revenue, University of North Carolina, 2016)
Patent Licensing
• Why? Licensing creates revenue
• Paid up License: lumpsum payment (non exclusive)
• Running royalty license: periodic payments based on sales (exclusive)
• Cross license: exchange right between two IP owners, no payment
Factors led to Succesfull Commercialization
(interview result from 117 academic entrepreuneur US Universities based)

• Faculty founders participation in joint venture


• Start Ups receiving venture capital
• Industry sponsored research
• Technology not being life science technology
• The Company having a nonfaculty CEO
The Influence of Market Structure to Succesfull
Commercialization
• Perfect Competition: many seller many buyer
• Monopolistic: differentiated product
• Oligopoly: few seller
• Monopoly: single seller, the best place to be in

Obtaining patent to enable business


in the monopoly market, is
the best motive.
Studi Kasus

KOMERSIALISASI TEKNOLOGI
KATALIS MERAH PUTIHMBA, QWP
KASUS

• Perguruan Tinggi (ITB) memiliki teknologi pembuatan katalis yang telah dipatenkan
• Industri (PT PKC) berminat untuk membuat pabrik Katalis tersebut
• Pengguna (PT PTM), Industri (PT PKC) dan Pemilik Teknologi (ITB) bersepakat membuat
perusahaan patungan untuk mengkomersialkan temuan teknologinya (paten)
TUJUAN

• Membuat Studi Kelayakan atas bisnis katalis tersebut


• Membuat skema Pra-JV dan JV untuk Pabrik Katalis Nasional.
• Menganalisis nilai skema Pra-JV dan JV untuk Pabrik Katalis Nasional.
• Membuat strategi transisi dari Pra-JV ke JV untuk Pabrik Katalis Nasional.
4 ASPEK STRATEGIS Pra-JV dan JV
http://www.dgip.go.id/pengenalan-paten

Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu
Paten
melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan
invensinya.

Sugiyono,2011
Riset dan Riset / penelitian dan pengembangan yaitu merupakan suatu metode yang di gunakan untuk
Pengembangan mendapatkan suatu hasil produk tertentu, serta menguji keefektifan dari produk tersebut.

Pamudjie, S, 1985

Kerjasama adalah pekerjaan yang dilakukan dua orang atau lebih dengan melibatkan interaksi
Kerjasama
antarindividu bekerja bersama sama sampai terwujud tujuan yang dinamis. Unsur utama kerjasama
ada tiga yakni adanya individu/organisasi, adanya interaksi dan adanya tujuan yang sama.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemegang_saham
Kepemilikan Kepemilikan saham biasanya identik dengan sebutan pemegang saham dimana biasanya adalah
Saham seorang individu atau badan hokum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan.
Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut dan mendapatkan dividend.
A. PATEN
Kepemilikan paten yang dimiliki oleh ITB pada saat ini tidak murni kepemilikannya 100%, adapun dari paten yang sudah ada
saat ini NHT dan PIMIT kepemilikannya adalah 70% mitra dan 30% ITB. Selain katalis tersebut tabel dibawah ini menunjukan
katalis yang sedang disiapkan dalam tahap komersialisasi.

Produk Perkiraan Kesiapan Paten Komersial Berdasarkan Peneliti Status Paten Konservatif
LTS
HTS
Pri. Ref 1 tahun ITB 1,5 - 2 tahun
Sec. Ref
ZnO
NHT Sudah Paten Komersial ITB-Pertamina
PIMIT Sudah Paten Komersial ITB-PIM
CuCr 6 bulan 1 tahun
ITB
CuZn 6 bulan 1 tahun

Sumber: Peneliti Teknik Kimia ITB dan Hasil Study, February 2019
B. RISET DAN PENGEMBANGAN
Untuk kebutuhan riset dan pengembangan ke depannya, pihak laboratorium kimia sudah memiliki perencanaan proses dan
anggaran untuk mengembangkan katalis-katalis baru ke depannya. Perencanaan dan anggaran dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:

Biaya R&D
9,000,000,000
8,000,000,000
7,000,000,000
6,000,000,000
5,000,000,000
4,000,000,000
3,000,000,000
2,000,000,000
1,000,000,000
-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tahun ke-
Keterangan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Biaya R&D 230.000.000 2.964.000.000 4.153.000.000 5.080.000.000 5.453.000.000 6.495.000.000 6.573.000.000 7.024.000.000 7.398.000.000 7.442.000.000 8.331.000.000

Sumber: Kajian Kelayakan Atas Rencana Pendirian Pabrik Katalis PT. Pupuk Kujang (2018)
D. KERJASAMA
Kerjasama antara ITB dengan Kujang menjadi suatu hal yang menjadi keharusan karena saling membutuhkan. Adapun alasan
ini terlihat dalam faktor kunci keberhasilan bisnis di Industri Kimia. Berkenaan dengan ini kerjasama juga menjadi hal yang
sangat penting poin pembahasannya ketika belum dilakukan JV Pabrik Katalis Nasional atau dalam masa pra-JV.

Faktor Kunci Keberhasilan Bisnis di Industri Kimia


Kajian yang dilakukan oleh SAP menyatakan bahwa ada
beberapa faktor kunci dalam berkompetisi di industri kimia.

• Selalu siap dengan kencangnya arus globalisasi dan


pertumbuhan yang cepat.
Tiga dari lima faktor kunci keberhasilan bisnis di Industri
• Mendorong inovasi produk yang berkelanjutan dan
Kimia seperrti katalis sebaiknya dikerjasamakan dengan
menjujung tinggi integritas.
Universitas sebagai habitat dasarnya pada kegiatan
• Unggul dalam mengendalikan kompleksitas dan volatility penelitian, asset laboratorium dan peneliti, serta
global supply chains. pengembangan dan pengelolaan talent dan
• Memaksimalkan aset yang dimiliki oleh perusahaan. management. Hal inilah yang menjadikan kerjasama
• Proaktif dalam mengelola talent dan knowledge. menjadi penting.

Source: SAP Report


SKEMA PRA-JV
Didalam proses skema pra-JV terdapat hal-hal yang perlu didalami di dalam perjanjian kerjasamanya. Terdapat empat hal kunci
dengan timbal baliknya secara win-win di masing masing aspek yang harus dimasukan kedalam klausul perjanjiannya. Keempat hal
tersebut adalah tetang royalti, dana riset, sistem cakupan dan sistem pembayaran dalam kerjasama, serta opsi saham atas nilai dan
jangka waktu berlakuknya opsi saham tersebut.

PT Pupuk Kujang ITB – Pusat Rekayasa Katalis (PRK)

Paten (ITB) Royalti

Riset dan
Pengembangan (PRK) Pabrik Katalis Nasional dimiliki Pemberian Opsi
oleh Full Kujang Group Saham ke PT RII
Dana Riset

Keterangan:
Kerja sama
Kerjasama Dengan Aliran uang
Pembayaran
Pihak Lain
Rincian Kerja Sama Dengan ITB Untuk Pra JV

1. Kerja Sama Penggunaan Paten. Diperkirakan 5% dari penjualan.


2. Kerja Sama Riset dan Pengembangan melalui kontrak dengan PRK dalam bentuk belanja barang dan jasa
peneliti. Nilai diperkirakan dalam slide Riset dan Pengembangan.
3. Kerjasama dengan pihak lainnya. Rincian tergantung kebutuhan.
SKEMA JV
Didalam proses skema JV maka hal seperti paten, kepemilikan saham, riset dan pengembangan menjadi suatu kesatuan
didalamnya. Sehingga tidak ada lagi royalti atas paten, namun paten menjadi kepemilihan saham dan menghasilkan dividen,
dan untuk riset dan pengembangan menjadi suatu anggaran dalam kesatuan perusahaan Pabrik Katalis Nasional yang bisa
dikerjasamakan atau dikelola sendiri.

PT Pupuk Kujang -> PT SKP ITB -> PT RII -> PRK

Paten

Riset dan
Pengembangan Pabrik Katalis Nasional Kepemilikan Saham Dividen

Keterangan:
Kerja sama
Kerjasama dengan Aliran uang
Pembayaran
pihak lain
STRATEGI KEPEMILIKAN SAHAM ITB DALAM JV

• Saat pendirian awal, setoran saham dalam bentuk uang tunai


• Paten dapat disertakan sebagai setoran saham atau bukan sebagai setoran
saham. Bila paten disertakan sebagai modal saham, maka nilai paten merupakan
paid up royalty (lump sump payment). Bila di lisensikan saja dengan basis non
eksklusif maka ITB akan mendapatkan royalty berdasarkan persentase tertentu
atas penjualan
• Saat perusahaan berkembang, ITB akan meningkatkan kepemilikan saham untuk
mempertahankan porsi kepemilikan
• Kekurangan dana setoran ekuitas, akan dipenuhi melalui imbreng paten dan
pinjaman yang akan dicicil dengan perolehan dividen.
PERKIRAAN NILAI PATEN

• ASUMSI:
1. Menurut undang-undang no 13 2016 tentang Paten, Paten bisa dimanfaatkan
dalam jangka waktu 10 - 20 tahun. Tetapi dalam Pabrik Katalis Nasional ini
teknologi katalis akan berubah relatif cepat sehingga diperkirakan manfaat
paten hanya akan bisa dimanfaatkan selama 7 tahun.
2. Perkiraan nilai paten adalah present value dari free cash flow selama 7 tahun
tersebut dengan metode Discounted Cash Flow (DCF). Discount rate yang akan
digunakan adalah WACC proyek katalis sebesar 15,2%.
3. Paten yang bisa diimbrengkan adalah paten teknologi yang telah dapat
dikomersialkan yaitu paten teknologi katalis NHT dan PIMIT.
Perlindungan Kepentingan Para Pihak
ITB:
• Mendapat pembayaran royalti atas paten-paten yang digunakan (tergantung jenis kontrak
licensing nya).

PRK (LAB DI ITB):


• Aktivitas penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Lab Katalis Kimia akan dipenuhi dari
kontrak R&D dalam bentuk belanja barang dan jasa kepada Lab Katalis secara langsung.

PT. RII (KENDARAAN ITB UNTUK MENEMPATKAN SAHAM DI JV):


• Mendapat pembayaran dividen atas penempatan saham dalam JV.

PT. Kujang (Sintas):


• Mendapat pembayaran dividen atas penempatan saham dalam JV.
PERBANDINGAN SKEMA
Skema Pra-JV Skema JV

1 1

4
2 3
2

3 Keterangan:
Kerja sama
Aliran uang

Skema Pra-JV dibentuk dalam perjanjian kerjasama antara Kujang dengan ITB-Pusat Skema JV terbentuk ketika Pabrik Katalis Nasional sudah spin off maka ITB akan masuk
Rekayasa Katalis, adapun hal hal yang perlu dipertegas adalah: didalam perusahaan sebagai pemilik atau pemegang saham, adapaun hal-hal yang
terjadi adalah sbb:
1. Paten -> Royalti : Besaran nilai royalty atas paten yang digunakan
2. Riset dan Pengembangan -> Dana Riset : Rencana dan RAB riset dan pengembangan 1. Tidak terdapat Royalti karena paten sudah di Imbrengkan (kecuali yang di
3. Kerjasama -> Pembayaran : Cakupan kebutuhan dan tarif kerjasamanya imbrengkan hanya persentase milik ITB)
4. Kepemilikan saham -> Opsi saham : Menentukan harga saham dan durasi waktu 2. Riset dan Pengembangan dilakukan sendiri atau berkerjasama dengan ITB dengan
berlakunya harga tersebut satuan cakupan dan nilai kerjasama yang sudah ditentukan.
3. Penyertaan modalnya (uang + nilai paten) menghasilkan Dividen
2 Opsi - Skema Komersialisasi
Teknologi Katalis Merah Putih
Terdapat dua opsi yang dapat diambil dalam skema Komersialisasi Teknologi Katalis Merah Putih (KMP), yaitu
dengan opsi: Start Big atau Start Small.

Start Big Start Small

Opsi start big : Investasi pabrik katalis Opsi start small : Investasi pabrik katalis
nasional oleh PT PK melalui PT SKP nasional oleh PT PK melalui PT SKP
dilakukan langsung sesuai rencana awal dilakukan secara bertahap mulai dari 40
atau dengan investasi 159 miliar rupiah miliar rupiah / penyetoran awal modal
sejak masa Pra JV. dalam masa pra JV dan mulai
berkembang ketika dilakukan JV.
Opsi start big yang membedakan utamanya adalah tentang pengelolaan waktu hutang dimana waktu berhutang
ada pada waktu ketika masih dalah tahap pra JV dan dibukukan pada PT SKP dengan garansi dari PT PK.

Step 1 :
Setor modal 40 miliar dari PT. PK ke PT.
Start Big SKP.

Step2:
Mendapatkan pendanaan dengan
berhutang 62 miliar a.n. PT SKP dengan
digaransi oleh PT PK.

Step 3:
Operasionalisasi Pabrik 1-2 tahun
dengan bentuk SBU sehingga
pencatatan terpisah dan menjalankan
Opsi Start Big : Investasi pabrik katalis perjanjian Pra JV.
nasional oleh PT PK melalui PT SKP
dilakukan langsung sesuai rencana awal Step4:
atau dengan investasi 159 miliar sejak Spin-off dengan membentuk
masa Pra JV. perusahaan JV PT. KMP (Katalis Merah
Putih) antara PT SKP, ITB, dan PT
Pertamina lalu membeli Pabrik Katalis
Nasional dengan harga baru.
Terdapat dua opsi yang dapat diambil dalam skema Komersialisasi Teknologi Katalis Merah Putih (KMP), yaitu
dengan opsi: Start Big atau Start Small.

Step 1 :
Setor modal 40 Miliar dari PT PK ke PT Start Small
SKP.

Step2:
Operasionalisasi Pabrik 1-2 tahun
dengan bentuk SBU oleh PT SKP fokus
kepada produk Cucr, Cuzn, dan NHT

Step3:
Spin-off dengan membentuk
perusahaan JV PT. KMP (Katalis Merah
Putih) antara PT SKP, ITB, dan PT Opsi start small : Investasi pabrik katalis
Pertamina lalu membeli Pabrik Katalis nasional oleh PT PK melalui PT SKP
Nasional dengan harga baru. dilakukan secara bertahap mulai dari
40M / penyetoran awal modal dalam
Step4: masa pra JV dan mulai berkembang
Meningkatkan investasi dengan ketika dilakukan JV.
mengembangkan Pabrik Katalis
Nasional sesuai perencanaan awal
Rekomendasi dari penyusun adalah dengan memilih opsi start small untuk menjaga tingkat risiko dan
keberlangsungan perusahaan kedepannya.

Analisis Bobot Opsi


Variabel Pertimbangan Start Start Small
Big
Risiko Risiko ketika start big sangat besar dibebankan kepada PT SKP dan PT
PK, risiko akan lebih rendah jika dilakukan dengan skema langsung JV 1 4
atau start small.
Hutang Hutang nilainya sama namun dengan opsi Start Big akan rumit
nantinya ketika proses spin-off karena hutang awalnya dibebankan ke
2 4
PT SKP. Akan mudah dengan opsi Start Small karena untuk
mengembangan hutangnya dibebanan oleh PT KMP.
Nilai Investasi Nilai investasi untuk opsi Start Big dan Start Small sebenarnya sama,
3 3
hanya saja waktu proses berkembangnya yang berbeda.
Pasar Pasar sendiri tidak terpengaruh dengan opsi stat small atau start big
namun dengan start small pemilihan pasar di fokuskan kepada 3 3
kebutuhan pasar yang tinggi.
Total Nilai 9 14

Indikator Rekomendasi:
1 = Buruk
2 = Sedang - Buruk
3 = Sedang
4 = Sedang - Baik
5 = Baik
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan:
1. Tahap Pra JV adalah tahap yang penting dalam menentukan pembentukan JV.
2. Performa perusahaan yang baik pada saat Pra JV akan mempermudah pembentukan JV kedepannya.
3. Agar kerja sama antar pihak dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan, kerja sama pra JV yang
dibentuk harus menjamin para pihak mendapatkan hak – haknya:
✓ ITB:
Mendapat pembayaran royalti atas paten-paten yang digunakan.
✓ PRK:
Aktivitas penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Lab Katalis Kimia akan dipenuhi dari kontrak
R&D dalam bentuk belanja barang dan jasa kepada Lab Katalis secara langsung.
✓ PT. RII:
Mendapat pembayaran dividen atas penempatan saham dalam JV.
✓ PT. Kujang (Sintas):
Mendapat pembayaran dividen atas penempatan saham dalam JV.

Rekomendasi:
1. Skema komersialisasi Teknologi Katalis Merah Putih sebaiknya menggunakan opsi Start Small dengan
pertimbangan faktor risiko dan status hutang jangka Panjang.
TANTANGAN UTAMA DALAM KASUS KATALIS

• Teknologi katalis yang dihasilkan bukan one of is kind.


• Katalis yang dihasilkan merupakan substitusi impor (yang merajai pasar sebelumnya)
• Perusahaan Katalis yang didirikan akan tetap bersaing secara komersial dengan produk
impor.
• Perusahaan Katalis yag didirikan tidak bisa beroperasi dalam struktur pasar monopoli
(kecuali dengan regulasi-regulasi tertentu yang tidak mudah diupayakannya).
• Bila perusahaan Katalis terjebak dalam “price war” dengan produk impor, kelayakan
usaha akan berubah.

You might also like