Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, Vol. 3, No. 1, 48-53, 1997
ARAH PENGEMBANGAN BIOSISTEMATIKA DI INDONESIA
(BIOSYSTEMATIC DEVELOPMENT PLANNING IN INDONESIA)
Soenartono Adisoemarto:
PUSLITBANG Bioteknologi
Yayuk R. Suhardjono
PUSLITBANG Biologi
ABSTRACT
To be able to see general picture of organism diversity, including their interrelationships,
bigsystematics ts applied. Usefulness of these interrelationships is related to the positions of each
of the units, which can be determined only by biasystematics. However, not too many
Biosystemauicist are aware of the usefulness of these interrelattonships. To reveal the
interrelationships and hierarchy restruciurtzation of the grouping in needed. There are two
‘approaches proposed to do the restructurtzation : through concept of biosystematics and through
Biosystematics units.
The bosystematic units approach has been selected In the short term program. identification
af biosystemanc categories wth high priority is suggested 1o be selected asthe mts to be handled.
in this respect, itis relevant to the management of agricultural pests and weeds, especially on rice.
cial efforts must be given 10 biotype development. seasonal forms. ‘species, and
ideo cltray Bie sito aceon Tineke tet ae re
aspects wil hinder the Poles and nton of basatematcs.
For long term program, the activities will be focused on the identification of groups and
research aspects which support their biosystemaric endeavour. The suggested high prioritized
is Pyralids as rice pests, fllomed by soll insect of agricultural importance, rut flies ofthe
family Tephiritidae, and horticuitural, plamation and wood pests. For health aspect, focusing on
‘sibling and ‘complex species is needed, especially on the vectors of malaria'and dengue
nore pod the availability and adequacy of data fo ho
Short terin program projection is the availability ‘of data for treatment in short
‘eri. For log term program he formulation for anicipatng the impacts ofthe development on
‘he selected groups. Both of these program projections are also needed by the educational
institutions for planning and determining human resources needed for conducting the program.
Key-words: Biosystematic, interrelationships
INTISARI
Biosistematika sebagai mekanisme penataan makhluk berguna untuk melihat gambaran secara
menyelurut, meliput kekerab
tan dan hubungan masing-masing. Dengan dilihamya
Kekerabatan dan hubungan ini, manfaat dapat diambil dan tempat kedudukan masingemssing unt
makthluk Manfaat in masih belum banyak disadan oleh biosistematikawan sendin. Petia adanya
restrukturisasi pengelompokan makhluk agar hubungan kekerabetan dan hierarkinya terlihat dan
Gapat dimanfaatkan. Dipertukan pendekatan melalui Konsep biosistematika dan unitanitnya,
Jalur pendekatan yang dipilih taiah penanganan unit biosistematika. Dalam jangka pendek
disarankan untuk menentukan kategor biosistematha dengan prionas ting, vatu pengclolaan
fama dan guia peranan teruama padi, Tekanan pethatianharus diberkan kepada perkemban
Dion, bentuk mys dan Jeisjenis kompleks ndikasi ala evolu jenisjenis pentng Bila
sees int dak itangan dan informa belum engkap, ‘maka bosistematika di Indonesia bel
dapat memberikan sumbangannya.Arah pengembangan biosistematika di Indonesia. 49
Untuk jangka panjang diperlukan penentuan pilihan kelompok dan bidang peneliti
neznjng rau bean ‘Kelompok sesaran utama ialah Pyraldae sebagal Rama
adi.
g ‘pentingnya ialah serangga tanah yang mempunysi dampak besar pada pertanian.
Rclonwok tlie ean caval bean aan ao Testanoe sear team tee ee
cebunan dan pas bbidang kesehatan harus dikonsentrasikan pada gejala jenis kembar dan
5
leks pada
Proyeksi program untuk
dalam waktu singkat, dan untuk jangka
pengembangan ys
k penyebab malaria dan demam berdarah.
jjangka pendek ialah kecukupan data untuk menentukan perlakuan
yang. merumuskan antisipas!berdasarkan aah
an
proyeksi tersebut dapat pula direncanakan
pengembangan sum aya manasa yang diperlukan dan perencanaan lembaga pendidikan dan
pelatihan untuk men
Kata kunci: Biosistematika, hubungan kekerabatan
PENDAHULUAN
Biosistematike merupakan disiptin dalam
biologi yang membentuk mekanisme dalam
menata makhluk hidup. Mekanisme ini
ikembangkan karena disadari bahwe makhluk
ini beraneka ragam, sehingga untuk dapat
melihat gambaran secara_—menycluruh
iperlukan suatu.penataan. Dengan terlihatnya
gambaran keanekaragaman makhluk dan
Kekerabatannye, periakuan manusia terhadap
Keanekaragaman makhluk ini dapat dirancang
dengan memberikan keuntungan.
Penataan makhluk dengan biosistematika
akan menghasilkan suatu —_Kiasifikasi,
enempatan makhluk dalam —kedudukan
‘masing-masing. Dengan penempatan ini, dapat
dilihat kekerabatan—hubungan antara yang
satu dan yang lain—serta hierarki masing-
masing. Hasil penataan seperti ini akan
menguntungkan manusia, Karena dengan
‘melihat hubungan dan hierarkinya, manusia
dapat memanfeatkan karakter hubungan antar-
unit biosistematika yang tercermin dari susunan
Klasifikasi unit-unit yang _bersangkutan,
Rekonstruksi perkembangan keadaan suatu ciri,
yang dapat digunakan untuk perluasan dan
peramalan arahan serta inferensi proses
perkembangan dapat dilihat dari Klasifikesi
yang menggambarkan filogeni (Maddison,
1994).
Sayang bahwa manfaat biosistematike
melalui penglihatan gambaran secara
menyeluruh dan hubungan kekerabatan serta
hierarkinya belum banyak disadari, bahkan
oleh biosistematikawan sendiri, terutama di
Indonesia. Pekerja biosistematike—sebagian
besar—mengangeap bahwa _biosistematike
bethenti/berujung pada pemberian nama yang
benar dan penempatan unit pada posisinya yang
—menurut —_iosistematikawan yang
bersangkutan—benar. _Biosistematikawan
Jeurang dapat menunjukkan kerakter hubungan
kekerabatan dan hierarki unit biosistematika
untuk dapat menonjolkan kepentingan susunan
Mlesifikasi unit-unit ini bagi pemanfaatan aktual
‘unit-unit yang bersangkutan. Kekurangan ini
hharus diatasi
Ada keperluan untuk merestrukturisasi
pandangan pengelompokan makhluk secara
biosistematike, sehingga karakter hubungan
Kekerabatan dan hierarki yang tercermin dari
Klasifikasi dapat dilihat dengan nyata oleh
ilmawan lain dalam bidang biologi—atau
bidang lain yang dapat bertumpu pada
biosistematika—dan dapat dimanfaatkan untuk
memberikan hasil yang dapat dirasaken
Masalahnya kini ialah bagaimana melakukan
restrukturisasi tersebut schingga dapat diikuti
perkembangan global yang berlangsung dalam
pembangunan. Ada dua jalur langksh yang
dapat dilakukan
1, menangani konsep biosistematike;
2, menangani unit-unit biosistematika.50 ‘Soenartono Adisoemarto din Yayuk R. Suhardjono
Walaupun ada dua jalur, keduanya harus
saling menjalin untuk menuju fokus yang sama.
Penanganan konsep harus dapat memberikan
‘dampak terhadap kepastian unit biosistematika,
sedangkan, sebaliknya, penanganan unit
biosistematika dapat memberikan masukan
bagi peayempumaan konsep biosistematika.
Pengembangan konsep biosistematika harus
iarabkan kepada tujuan pemanfaatan karakter
yang tercermin dari Klasifikasi untuk
Gikembangkan menjadi bahan ramuan dalam
menggarap unit makhluk yang bersangkutan.
Sebaliknya pula, unit-unit biosistematika yang
ditangani harus dapat pula menjamin
kemanfaatan penggarapan berdasarkan konsep
‘yang dikembangkan.
Sumber daya dalam melaksanakan
restrukturisesi tersebut bukan tidak terbatas.
teh karena iu, perlu ditentukan prioritas, yang
mencakup —baik Kategori (unit-unit)
biosistematika maupun aspek restrukturisasi
yang melibatkan lingkup peran dan fungsi.
Koiteria dalam menentukan prioritas ini—untuk
Indonesia —harus didasarkan kenyataan kondisi
Indonesia, yaitu geografi fisik, pertumbuhan
penduduk dan taraf ekonomi negara.
Indonesia terdiri atas lebih dari 17.000
pulau dengan tidak kurang dari 45 tipe
cekosistem (Sastrapradja, dkk., 1989). Populasi
Indonesia telah mencapai lebih dari 200 juta
jiwa, keempat terbesar di dunia, tetapi tara
pendidikan rata-rata tidak terlalu jauh dari
lapisan yang paling bawah. Sistem ekonomi
‘yang kita anut masih pada ekonomi primer dan
‘ekonomi sekunder pada taraf awal. Oleh sebab
itu, pertanian yang dipraktekkan masih pada
taraf moderat. Pada sektor lain seperti
kehutanan, pembalakan dan perhutanan industri
sedang berjalan.
Dengan kondisi alaminya, Indonesia
‘menampung keanekaragaman yang tinggi. Di
antara kelompok makhluk yang menyusun
keanekaragaman ini ialah serangga. Kelompok
makhluk ini sangat berperan dalam kehidupan
manusia. Walaupun demikian, penanganannya
i Indonesia masih sangat terbatas hampir pada
semua aspeknya. Dalam bidang pertanian,
kehutanan dan keschatan, serangga berperan
berat dalam menentukan arah perkembangan
bbidang-bidang tersebut dan juga dampak
kesejahteraan yang dikehendaki manusia. Oleh
sebab itu, arah perkembangan biosistematika
‘untuk membantu upaya menangani serangga
dalam bidang-bidang priortas tersebut menjadi
titik pusat pembahasan dalam pemikiran ini.
KRITERIA PRIORITAS DAN PROYEKSI
Di depan telah dikemukakan behwa
dengan nysta karakter hubungan kekerabatan
ddan hierarki yang tercermin dari Klasifikasi—
dan dapat dimanfeatian menjadi hasil yang
dapat dirasakan. Dari dua jelur pendekatan,
yaitu dengan menangani konsep biosistematika
dan menangani unit-unit biosistematika,
berdasarkan kondisi dan