You are on page 1of 8
AL-QUR’AN DAN HADIS TENTANG BERPIKIR KRITIS DAN BERSIKAP DEMOKRATIS Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. terkait Terbiasa membaca Al-Qur’an sebagai pengamalan dengan meyakini bahwa agama mengajarkan kepada umatnya untuk berpikir kritis dan bersikap demokratis. Bersikap kritis dan demokratis sesuai dengan pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan 159 serta hadis terkait. 3.1 Menganalisis dan mengevaluasi makna Q'S. Ali Imran/3: 190-191, dan QS. Ali Imran/3: 159 serta hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. 4.1,1Membaca Q'S. Ali Imrar/3: 190-191, dan QS. Ali Imiran/3: 159 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul-huruf. 4.1.2Mendemonstrasikan hafalan Q'S. Ali Imran/3: 190-191, dan QS. Ali Imrar/3: 159 dengan Iancar. 4.1.3Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai pesan QS. Ali Imran/3: 190-191. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS XII SMA/SMK/MA. SEMESTER GASAL. J1. K13 Bacaan Q.S. Ali Imran Ayat 190-191 Lafalkan Qs, Ali Imran ayat 190-191 berikut dengan tajwid yang benar! see Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Amatilah disekitartempat tinggal Anda! Adakah sistem demokrasi di sana? Jikaada, coba sebutkanlah perihal yang menggunakan cara demokrasi dalam menyelesaikannya! Isi Kandungan Q.S. Ali Imran Ayat 190-191 Dalam QS. Ali Imran ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada pada dunia flora dan fauna merupakan tanda dan bukti yang menunjukkan keesaan Allah swt., kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya. Dalam QS. Ali Imran ayat 191 mendefinisikan orang-orang yang mendalami pemahamannya dan berpikir tajam (ulul albab), yaitu orang yang berakal, orang-orang yang mau menggunakan pikirannya, mengambil faedah, hidayah, dan menggambarkan keagungan Allah swt.. : Penerapan Tajwid Dalam Q.S. ; [Nox | nen Eaters “/ Penjelasan 4 L i Alif lam diikuti huruf wally cameryel: ~ hamzah ye PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERT! KELAS XII SMA/SMK/MA. SEMESTER GASAL. J1. K13 Gambar: Memibaca Al-Qur'a Tanwin diikuti huruf Idgam bigunnah wawu, Idgam bilagunnah | Tanwin diikuti huruf lam Hukum bacaan dalam ayat-ayat Al-Qur’an beraneka tagam. Tanyakanlah kepada guru Anda tentang hukum bacaan lebih jelas lagi! J 4. Pengertian Berpikir Kritis ___ Berpikirkritis adalah berpikir mengajukan pertanyaan yang sesuai, mengumpulkan informasi yang relevan, mengurutkan informasi secara.efisien dan kreatif, menalar secara logis, hingga-sampai pada kesimpulan yang reliable dan terpercaya. Berpikir kristis merupakan cara berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Berpikir kritis merupakan hal yang membedakan orang mukmin dengan orang, dungu. Tentang hal ini Sayyidina Ali berkata, “Orang mukmin berpikir dahulu baru berbicara, sementara orang yang dungu berbicara dahulu baru berpikir.” Seorang yang, mukmin pasti menggunakan akalnya sehingga tidak mungkin ia berbicara tanpa terlebih dahulu dipikirkan. Ulul albab adalah mereka yang berpengetahuan suci, tidak hanyut dalam derasnya arus. Dan yang terpenting, mereka mengerti, menguasai dan mengamalkanajaran Islam. Ulul albab senantiasa “membakar” singgasana Allah swt. dengan munajadnya ketika malam telah sunyi. Menggoncang Arasy-Nya dengan segala rintihan, permohonan ampun, dan pengaduan segala derita serta kebobrokan moral manusia di muka bumi Ululalbab sangat “dekat” dengan Tuhannya. Hal ini terkandung dalam Q.S. Az-Zumar ayat 9, yaitu sebagai berikut. Re et at Sate ie 2405 0513535 BESET el oe Dey \% 5g a8 5a Sal z 6 AG eS Re 2 arene Nida staat OAT bi $56 Oy Als Veuills ode illic 5 us Us Artinya: ~ “(apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-woaktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Twhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” ‘Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” 2 Ciri-Ciri dan Karakteristik Berpikir Kritis Berikut ciri-ciri bagi orang yang berpikir kritis. ? a. Menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh pertimbangan. . b. Bersedia memperbaiki kesalahan atau kekeliruan. ¢. Dapat menelaaly dan menganalisis sesuatu yang datang kepadanya secara sistematis. 4. Berani menyam| e. , Bersikap cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah swt.. Cobalah cari melalui berbagai media massa tentang ciri-ciri orang yang berpikir kritis lebih banyak lagi, sertakan pula penjelasannya! Karakteristik yang berhubungan dengan berpikir kritis adalah sebagai berikut. a. Watak (dispositions), yaitu seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka, dan menghargai sebuah kejujuran. b.- Pertimbangan atau pemikiran (reasoning), yaita kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Menyempurnakan apa saja yang ada di antara dua alam, yakni alam gaib dan alam nyata. karakter berpikir kritis! Lakukan’ analisis terhadap orang-orang yang memiliki Kemudian, terapkan dalam diri Anda! 6. Manfaat Berpikir Kritis ‘Adapun manfaat berpikir kritis di antaranya sebagai berikut. Selalu fokus pada suatu hal yang sebenarnya. Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah swt. dalam mengembangkan IPTEK. . Térhindar dari berbagai upaya penipuan, manipulasi; pembodohan, dan penyesatan. d, Hidup dalam dunia nyata daripada dunia fantasi. @._ Dapat mengoptimalkan pemanfaatarvalam untuk kepentingan umat manusia. oe Carilah dalil yang menjelaskan temuan Anda di depan kelas! 1. Bacaan Q.S. Ali Imran Ayat 159 Lafalkan.Q'S. Ali Imran ayat 159 berikut dengan tajwid yang benar! Uys Gl beT lai be Wess 2 c a Hgepwejus vere Zee Puce ee 2a (712) in Gils oc beatae Fale st 3 abl of abl Je US 5sb o a5 135 AVI 3 padglag ph pases ie Gee Artinya: , “Maka disebabkan rahmat dari Aulah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena. itu ma‘afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” Pada ayat di atas, urusan yang dimaksud adalah urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya. 2. Isi Kandungan QS. Ali Imran Ayat 159 DalamQS. Ali Imran ayat159, Allah swt. memujiakhlakNabi Muhammad saw. yang tinggi dalam memimpin masyarakat Islam. Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin pada peperangan Uhud sehingga menyebabkan kaum muslimin menderita kekalahan, tetapi Rasulullah saw. tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap yang melanggar itu, bahkan memaafkannya dan memohonkan untuk mereka ampunan dari Allah swt. Andaikan Nabi Muhammad saw. bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari beliau. Di samping itu, Rasulullah saw. selalu bermusyawarah dan berdemokrasi dengan mereka dalam segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu, kaum muslimin patuh melaksanakan keputusan- keputusan hasil demokrasi itu karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Rastlullah saw. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS XII SMA/SMK/MA. SEMESTER GASAL. J1. K13 4, Dengan demikian, dalam kehidupan sehari-hari, kita hendaknya memusyawarahkan segala urusan ataut masalah yang sedang dihadapi, sehingya hasil yang diperoleh merupakan hasil kesepakatan bersama. Penerapan Tajwid dalam Q.S. Ali Imran Ayat Sambar Musynow 159 [oe atajwia, 1 eres, Tdgam bigunnah | °Tanwin diikuti huruf mim rn Penjelasan’ | 2 1 oh Tkhfa’ haqigi Nun sukun diikuti huruf ta 3. ee Mad tabi'i Fathah diikuti alif Hadis tentang Demokrasi ; Di samping ayat di atas, banyak juga hadis Rasulullah yang mengisyaratkan pentingnyademokrasi, karenabeliau dikenal sebagai pemimpinyang paling demokratis. Salah satunya ialah hadis yang artinya “Dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku tak pernah melihat seseorang bermusyawarah dengan para sahabat dari pada Rasulullah saw.”. (H.R. at yang lebih sering nizi). Hadis di atas menjelaskan bahwa Rasulullah saw. merupakan orang yang paling suka bermusyawarah. Beliau senantiasa melibatkan_para sahabat untuk dimintai pendapatnya, seperti dalam urusan ‘strategi perang. Sikap Rasulullah tersebut menunjukkan salah satu bentuk kebesaran jiwa beliau dan kerendahan hatinya, meskipun beliau memiliki status sosial paling tinggi dibanding seluruh umat manusia, yaitu sebagai utusan Allah swt.. Kedudukannya yang begitu mulia di sisi Allah swt. sama sekali tidak membuatnya merasa paling benar. 5 Demokrasi dan Syura Dalam Islam, demokrasi sering disamaartikan dengan syura. Di mana dalam keduanya terdapat persamaan.. Istilah demokrasi berasal dari dua kata, yaitu “demos” yang bermaksud fakyat dan “kratia” yang bermaksud pemerintah. Demokrasi dapat dirumuskan sebagai pemerintahan yang diuruskan oleh rakyat dalam sesuatu masyarakat, Rakyat merupakan keutamaan sebagai sumber kedaulatan dan kekuasaan. Demokrasi bersumber dari suara mayoritas walaupun suaranya orang-orang fasik bahkan kafis. Dalam demokrasi, perkara yang sudah jelas dalam syariat pun dapat diubah jika suara mayoritas menghendaki, schingga dapat menghalalkan yang haram dan sebalikanya, Menurut bahasa, kata syura (Arab:syura) diambil dari “syamwara”, bermakna “il “ musyarakah”, artinya saling memberi pendapat, saran, atau pandangan. Menurut Abu SS SSS ay Ale demikian, dalam kehidupan sehari-hari, mughendaknya memusyawarahkan segala urusan atau di yang sedang dihadapi, sehingya hasil yang iperoleh merupakan hasil kesepakatan bersama. S fe Tajwid dalam Q.S. Ali Imran Ayat ea ay Sa Bs Tdgam bigunnah 2 ji Ikhfa’ hagiqi 3. (eo Mad tabi’i 4. Hadis tentang Demokrasi i Di samping ayat di atas, banyak juga hadis Rasulullah yang mengisyaratkan pentingnyademokrasi, karenabeliau dikenal sebagai pemimpin yang paling demokratis Salah satunya ialah hadis yang artinya: “Dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku tak pernah melih bermusyawarah dengan para sahabat dari pada Rasulullah saw. orang yang lebih sering THR. at-Tirmizi). Hadis di atas menjelaskan bahwa Rasulullah saw. merupakan orang yang paling suka bermusyawarah. Beliau senantiasa melibatkan para sahabat untuk dimintai pendapatnya, seperti dalam urusan ‘strategi perang. Sikap Rasulullah tersebut menunjukkan salah satu bentuk kebesaran jiwa beliau dan kerendahan hatinya, meskipun beliau memiliki status sosial paling tinggi dibanding seluruh umat manusia, yaitu sebagai utusan Allah swt.. Kedudukannya yang begitu mulia di sisi Allah swt. sama sekali tidak membuainya merasa paling benar, . 5. Demokrasi dan Syura Dalam Islam, demokrasi sering disamaartikan dengan syura. Di mana dalam keduanya terdapat persamaan. ° Istilah demokrasi berasal dari dua kata, yaitu “demos” yang bermaksud rakyat dan “kratia” yang bermaksud pemerintah. Demokrasi dapat dirumuskan sebagai pemerintahan yang diuruskan oleh rakyat dalam sesuatu masyarakat. Rakyat merupakan keutamaan sebagai sumber kedaulatan dan kekuasaan. Demokrasi bersumber dari suara mayoritas walaupun suaranya orang-orane fasik bahkan kati. Dalam demokrasi, perkara yang sudah jelas dalam syariat pun dapat diubah jika suara mayoritas menghendaki, sehingga dapat menghalalkan yang haram dan sebaliknya. ‘Menurut bahasa,kata syura (Arab:syura) diambil dari “syamwara”, bermakna “lil “ musyarakah”, axtinya saling memberi pendapat, saran, atau pandangan. Menurut Abu PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KELAS XII SMA/SMK/MA. SEMESTER GASAL. Jl. K13 Ali al-Tabarsi, syura merupakan permusyawaratan untuk mendapatkan kel Aturan syura berasal dari Allah swt. dan selalu berlandaskan di atas syari: Syura dilakukan pada perkara yang belum jelas ketentuannya dalant syariat, dan jika ada ketentuan syariat maka itulah yang ditetapkan. Di balik berbagai perbedaan antara dua sistem pemerintahan yang diuraikan di atas, tetdapat juga beberapa perkara yang memperlihatkan scale aah ind terdapat di antara sistem syura dan demokrasi. Persamaannya menyangkut pemikiran sistem politik tentang hubungan antara rakyat dan penguasa serta tanggung jawab di § dalam sistem pemerintahan. Unsur-unsur yang terkandung dalam demokrasi dan keistimewaannya pun sudah terkandung di dalam Islam. - Pandangan Ulama tentang Demokrasi f Demokrasi merupakan sistem yang bertentangan dengan Islam. Karena sistem ini meletakkan rakyat sebagai sumber bukum atau orang-orang yang mewakilinya (seperti anggota parlemen). Maka dengan demikian landasan hukumnya tidak merujuk kepada Allah Ta’ala, tapi kepada rakyat dan para wakilnya. Di bawah ini, terdapat beberapa pendapat dari para ulama tentang demokrasi dalam perspektif Islam. Pendapat tersebut antara lain sebagai berikut. a. Al-Maududi ‘Al-Maududi secara tegas menolak demokrasi. Menurutnya, Islam tidak mengenal paham demokrasi yang memberikan kekuasaan besar kepada rakyat untuk menetapkan segala hal. b. Mohammad Iqbal : Menurut Iqbal, sejalan dengan kemenangan sekularisme atas agama, demokrasi modem menjadi kehilangan sisi spiritualnya sehingga jauh dari etika. c. Muhammad Imarah . Menurut Muhammad Imarah, Islam tidak menerima demokrasi secara mutlak dan juga tidak menolaknya secara mutlak. 4. Yusuf Al-Qardhawi Menurut Yusuf Al-Qardhawi, substasi demokrasi sejalan dengan Islam. e. Salim Ali Al-Bahnasawi Menurut Salim Ali Al-Bahnasawi, demokrasi mengandung sisi yang baik yang tidak bertentangan dengan Islam dan memuat sisi negatif yang bertentangan dengan Islam.

You might also like