You are on page 1of 9
Panduan Praktik Klinis [ wa SMF IImu Kesehatan Kulit dan Kelamin a RSUD Dr Soetomo Surabaya malar Dr SOETOMO Psoriasis Vulgaris (ICD-10: L.40) Pengertian (Definisi) Penyakit Kult yang bersifat Kronis dan residit yang dltandal makula atau plat Setematus, berbentuk bulat atau lonjong yang tertutup skuama tebal, transparan atau putin. Anamnesis Rasa sedikit gatal atau panas ‘Timbul pertama kali pada tempat yang mudah terkena trauma antara lain: siku, lutut, sakrum, kepala dan genitalia Kronik resiif ‘Onset timbul gejala Faktor pencetus misainya: trauma, infeksi, ses emosional, perubahan ikim Dalam keluarga ada yang menderita sakit sepert ini ane Pemeriksaan Fisik Makula eritematus batas tegas, tertutup skuama tebal dan transparan yang lepas pada bagian tepi dan lekat di bagian tengah yang biasanya timbul pertama kal pada area yang mudab terkena trauma Karsviek phenomena (+) Austpitz sign (+) Koebner phenomena (+) Llesi pada kuku (permukaan kuku menjadi keruh, Kekuningan dan terdapat cekungan/pitting atau tit-tti/punctate, menebal dan terdapat subungual hiperkeratosis sehingga kuku terangkat dari dasarnya). Lesi bisa menyerang mukosa dan sendi-sendi terutama sendi kecil Bentuk-bentuk lain dari psoriasis: ‘a. Psoriasis gutata b. Psoriasis pustulosa c. Psoriasis arthropatika 8, Pasien datang, tentukan tipe, luas area yang terkena, dan atau PASI (Psoriasis Area Severity Index). ‘9. Pengukuran QOL (Quality of Life) pasien psoriasis: menggunakan instrumen Dermatology Life Quality Index. AON ery Kriteria Diagnosis 1. Klinis 2. Histopatologi Diagnosis Kerja Psoriasis vulgaris Diagnosis Banding MH tipe T Lues Il ‘Dermatornikosis superfsialis: Pitiriasis rosea Eksema seborholkum 5. Likhen rubra planus Parone Pemeriksaan Penunjang No Pemeriksaan Rekomendasi_| GR | Ref Hispatologi ASTO titer >| Panduan Praktik Klinis [ il SMF limu Kesehatan Kulit dan Kelamin a RSUD Dr Soetomo Surabaya eee nae Dr SOETOMO Psoriasis Vulgaris (ICD-10: L.40) 3. Albumin: 4 B 1-3 4. Profil lemak 2 B 1-3 5. Asam urat 2 B 13 6._| Darah Lengkap 2 B13 7___| Urine Lengkap_ 2 B [13 8. Fungsi liver (SGOT / SGPT) 2 B 1-3 9. Fungsi renal (BUN/SK) 2 B 4-3 10. ‘Serum elektrolit 2 B 4-3 No Terapi Prosedur (ICD-9-CM) GR_| Ref 1. ‘Non- 7. identifikasi dan penghindaran faktor | 1A a medikamen pencetus tosa 2. Identifikasi penyakit penyerta 1A 1 3. Konsultasi © Bagian gigi mulut dan THT untuk wa \4 mencari fokal infeksi ¢ Psikiatri untuk pasien emosional labi! '* Bagian reumatologi untuk psoriasis artritis 2. | Medikamen | Langkah pengobatan psoriasis: tosa 1. Obat topikal untuk psoriasis ringan. ww | 2.34 2. Fototerapifotokemoterapi untuk psoriasis ‘sedang, berat, dan yang tidak berhasil dengan obat topikal. 3. Obat sistemik untuk psoriasis sedang ‘sampai berat, psoriatic arthritis berat (disertai cacat tubuh), psoriatic eritroderma, atau psoriasis pustulosa. Terapi 4. Obat Topikal: | Emolien: urea, petrolatum, parafin cair, minyak mineral, gliserin, asam glikolat dan lainnya. | Kortikosteroid: Kortikosteroid_ dengan| 1A | 4 potensi dan vehikulum yang disesuaikan afea tubuh yang terkena. Dapat dikombinasi dengan obat topikal iain. |. Keratoliik’ + asam —salisilat_ (jangan| 1A | 4 digunakan pada saat fototerap) = Retinoid: paling baik dikombinasi dengan | 1A | 4 kortikosteroid topikal. | Analog Vitamin D: Kalsipotriol, dapat | 1, sebagai terapi rumatan 4 = Preparat kombinasi kortikotikosteroid dan analog vitamin D. 1A 1A-4|4 1A 24 Panduan Praktik Klinis 5 y hatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr Soetomo Surabaya ‘SMF limu Ke Dr. SOETOMO, Psorii is Vulgaris (ICD-10: L.40) 2, Fototerapi/Fotokemoterapi Ultraviolet B (UVB) broadband (BB) = Dosis awal: menurut tipe kulit 20-60 miicm2 atau 50% minimal erythemal dose (MED), Dosis dinaikkan 5-30 mJ/om2 atau 525% MED awal, Penyinaran 3-5 kaliiminggu. Ultraviolet B (UVB) narrowband (NB) ~ Dosis awal: menurut tipe Kulit 130-400 mulom2 atau 50% MED, dosis_dinaikan 15-65 mJicm2 atau =10% MED awal, penyinaran 3-5 kali/minggu. Psoralen Ultraviolet A (PUVA) = Dosis: menurut tipe kulit 0,5-3,0 Jicm2, dosis dinaikan 0,5-1,5 J/om2 penyinaran 2-3 kali/minggu, 3, Terapi Sistemik a. Metotreksat (MTX) - Dosis: Diberikan per oral, 2,5-5 mg setiap 12 jam, 3xminggu. Dosis _—_ dapat ditingkatkan, maksimal 25 mg/minggu. ‘Asam folat per oral 1 mg/hari atau 6 mg/minggu, di luar waktu pemberian metotreksat dapat mengurangi efek samping. - Toksisitas: peningkatan nilai fungsi hati (bila meningkat 2x pantau lebih sering; 3x turunkan dosis, dan bila >5x hentikan obat). ~ Kontraindikasi absolut: hamil, menyusui, alkoholisme, penyakit hati kronis, sindrom imunodefisiensi, _hipoplasi ‘sumsum tulang belakang, leukoper trombositopenia, anemia —_yang bermakna, hipersensitivitas terhadap metotreksat. - Pemantauan: ‘« Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik + Pemeriksaan laboratorium: dara lengkap, fungsi hati dan renal, biopsy sesuai anjuran, _pemeriksaan kehamilan, uji HIV, PPD, foto toraks. ’b. Siklosporin = _ Dosis: 2,5-4 mg/kgBB/hari dosis terbagi. 1A 1A 4A 1A 24 Panduan Praktik Klinis SMF limu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr Soetomo Surabaya ra Dr. SOETOMO Psoriasis Vulgari (ICD-10: L.40) Mofetil mikofenolat atau turunannya Sulfasalazin Dosis dikurangi 0,5-1,0 mg/kgBB/hari bila sudan berhasil, atau terjadi efek | 1A samping. Pengobatan dapat diulang setelah masa istirahat, dan dapat berjalan maksimal sampai 1 tahun, Kontraindikasi: Konsumsi imunosupresan lain, gangguan fungsi renal, keganasan, hipersensitif terhadap —_siklosporin, menyusui. Monitoring: pemeriksaan fisik, tekanan darah, fungsi renal, fungsi hati, profil lipid, | magnesium, asam urat, dan potasium, Kehamilan kategori C, anak-anak hanya bila psoriasis berat Retinoid Dosis: 10-50 mgfhari, sebaiknya digunakan dosisrendah dengan kombinasi terapi lain nT Kontraindikasi: kehamilan, gangguan fungsi hati dan ginjal Dosis: inisial 500-750 mg, dua kali/hari dan dapat naik dosis hingga 1,0- 4,5gram dua kali/har. Monitoring: tekanan darah, pemeriksaan | 1A darah perifer lengkap dan CMP (comprehensive metabolic pane’), cilakukan tiap minggu selama 6 ringgu, selanjutnya setiap 2 minggu selama 2 bulan lalu berikutnya setiap bulan. Kontraindikasi: pasien dengan infeksi berat dan keganasan. Pada kehamilan kategori C. Dosis: dosis awal 500 mg 3x/hari, dapat naik dosis sampai 1 gram Sx/hari dan jika dapat ditoleransi dapat dinalkan jadi 11 gram 4x/hari. Monitoring: pemeriksaan darah perifer lengkap (DPL), CMP (comprehensive ‘metabolic panel), G6PD. Pengulangan DPL dan CMP setiap minggu selama 1 bulan, setelahnya setiap 2 minggu selama 1 bulan, lalu setiap bulan 1A Panduan Praktik Klinis [ wil SMF IImu Kesehatan Kulit dan Kelamin wl RSUD Dr Soetomo Surabaya usu sar in Dama Dr. SOETOMO, Psoriasis Vulgaris (ICD-10: L.40) gelama 3 bulan dan selanjutnya setiap 3 bulan. _ Kontraindikasi: hipersensitif terhadap sulfasalazin, dan golongan sulfa, salisilat, obstruksi saluran cerna dan saluran urin, porphyria. Perhatian khusus pada pasien dengan defiensi ‘enzim G6PD. - Pada kehamilan kategori B. 4, Agen Biologik ‘Agen biologik untuk psoriasis yang akan/telah tersedia di Indonesia: Etamecept (A.1), Ustekinumab —(A,1), Adalimumab (A.1), Infiimab (A). 4 | 4 Secukinumab (A. 1). Indikasi: Psoriasis parah dan keadaan khusus, yaitu keterlibatan 210% BSA dan/atau nial indeks kualitas hidup dermatologi (DLQI) >10, nilai PASI >10, disertai dengan salah satu dari 4 keriteria berikut: 4. Pasien yang tidak memberikan respons baik dengan minimal 2 terapi sistemik standar seperti: CsA, etretinat/asitresin, MTX, termasuk fototerapi (PUVA, UVB). 2. Riwayat efek samping/hipersensitivitas pengobatan sistemik. 3. Kontraindikasi terhadap terapi sistemik konvensional. 4, Pada pasien psoriasis artrtis Karena potensi terjadinya kerusakan sendi Atau, 1. Keterlibatan area luas pada kulit kepala yang tidak respons dengan obat topikal. 2. Keterlibatan daerah yang _tampak, seperti tangan (palmo plantar) dan wajah. 3. Keterlibatan area yang —_resisten terhadap pengobatan topikal. Kontraindikasi Umum Agen Biologik 4. Kehamilan 2. Laktasi 3. Usia <18 tahun, kecuali_pertimbangan knusus 4, Infeksi sistemik, terutama TB, hepatitis, HIV 5, Penyakit jantung (gagal jantung NYHA wiv) Panduan Praktik Klit (ai q SMF limu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr Soetomo Surabaya acu sacra nama Dr. SOETOMO Psoriasis Vulgaris (ICD-10: L.40) 6. Keganasan 7. Kelainan neurologis Untuk pemberian agen biologis. pasien harus rawat inap untuk skrining dan monitoring efek samping yang mungkin terjadi Pemeriksaan penunjang untuk skrining dan monitoring merujuk pada skema pemberian agen _biologis_ menurut Kelompok Studi Psoriasis Indonesia seperti terlampir Edukasi 4. Jangan manipulasi lesi 2. Hindari faktor pencetus ‘Ad vitam dubia ad bonam Prognosis ‘Ad sanationam : dubia ad bonam ‘Ad fumgsionam : dubia ad bonam 4. Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, SpKK(K) eanaleety 2. dr. Damayanti, SpKK(K) Kritis 3. dr. Sylvia anggraeni, SpKK 4. dr. Menul Ayu Umborowati, SpkK Indikator “kor PASI, Berhasil bila skor berkurang 75% dari skor awal, dan gagal bila skor tidak Medis berkurang mencapai 50% dari skor awal.* 4. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin : Clinical Dermatology. 112d. Philadelphia : WB Saunders Company; 2011 2. Gudjonsson JE, Elder JT. Psoriasis. In: Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk SH. Margolis’ DJ, McMichael AJ, Orringer JS editors. Fitzpatrick’s dermatology. 9" ed. New York: McGraw Hil; 2019. Kepustekaan 3, Gaifitns CEM, Barker JNWN. Psoriasis. In : Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rock's Textbook of Dermatology. 8"ed. Oxford : Wiley- Backwell Ltd. 2010; p.871-930. 4. Widaty 8, Soebono H, Nilasari H, Listiawan MY, Siswati AS, Triwahyudi D.- dk. Panduan Praktk Kiinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kult dan Kelamin Indonesia; 2017. p. 230-240. inis ‘SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin oe Panduan Praktik RSUD Dr Soetomo Surabaya ere Dr. SOETOMO 2 Moet Sn ewe eee oe > etree 3 ee E in uve peace ED Agen co pomp : soos 3 2 Darel ‘aren Keterangan: + Panah S0k-tak menizyutkan sapet Spaks:Sebagat trap atest + dengan pertmbangan khusus Panduan Praktik Klinis wi SMF llmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr Soetomo Surabaya aurutancanat Dr. SOETOMO Psoriasis Vulgaris (ICD-10: L.40) suc AL AAAKSANA PSS TE FLAK DENASADENGAR SCOTS =e oe + pes a de ome | {ise erp eae ia ‘st 7 am [a sree ears se cache resten | | “ine es tng pon 0 q i fan aa ee ea crong ta Senne + Satna so FAS 1 Beeaaaan Soe ngs ren ogenr 1 Siegert GA aan ‘SMF limu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr Soetomo Surabaya meee Dr. SOETOMO, Panduan Praktik Klinis ra Psoriasis Vulgaris (ICD-10: L.40) ‘Surabaya, 9 Februari 2020 Ketua SMF llmu Kesehatan Kult dan Kelamin NIP. 196106041988031006 NIP. 196406201990031007 Keterangan: 4. GR: Grade of Recommendation sesuai Buku Pedoman Penyusunan Clinical Guideline RSUD Dr.SoetomoTahun 2017 2. Disamping keterangan

You might also like